• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA :Studi Eksperimen Kuasi di SDN Cijati Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA :Studi Eksperimen Kuasi di SDN Cijati Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA

(Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran IPS di SDN Cijati Kecamatan Majalengka Kulon Kabupaten Majalengka)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Pendidikan Dasar

Oleh

RONI RODIYANA 1101242

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2013

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI

PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN

KREATIF SISWA

(Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran

IPS di SDN Cijati Kecamatan Majalengka Kulon Kabupaten

Majalengka)

Oleh Roni Rodiyana

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Pendidikan Dasar

© Roni Rodiyana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA

(Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran IPS di SDN Cijati Kecamatan Majalengka Kulon Kabupaten Majalengka)

Oleh Roni Rodiyana

1101242

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd. NIP. 19570408198401 1 003

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Disman, M.S. NIP. 19590209198412 1 001

Diketahui Oleh

(4)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr. Ernawulan Syaodih, M.Pd.

(5)

i

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA

(Studi Eksperimen Kuasi di SDN Cijati Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka)

Roni Rodiyana 1101242

Penelitian ini dilaksanakan karena kekhawatiran peneliti tentang kualitas pembelajaran guru di kelas yang kurang intensif dalam hal memberikan pelajaran, selain itu untuk memperoleh gambaran pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan nonequivalent group pre-test post-test design. Kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan sampel Siswa Kelas IV-A dan Siswa Kelas IV-B SDN Cijati Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun Akademik 2012/2013. Pemilihan kelas eksperimen yaitu di kelas IV-A sebanyak 31 siswa dan kelas kontrol yaitu di kelas IV-B sebanyak 31 siswa. Sedangkan instrumen penelitian meliputi Lembar Observasi pelaksanaan proses pembelajaran, Tes tulis, serta dokumentasi. Proses pembelajaran dilakukan oleh guru kelas yang sebelumnya sudah diberikan pemahaman tentang Strategi Pembelajaran Inkuiri. Dari hasil analisis data di kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat disimpulkan bahwasannya kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa di kelas eksperimen sangat baik dibandingkan dengan di kelas kontrol. Dari hasil data statistik bahwasannya Strategi Pembelajaran Inkuiri efesien untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.

(6)

vi

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 8

C. Tujuan Penelitian 9

D. Manfaat Penelitian 9

E. Struktur Organisasi Tesis 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Karakteristiknya 11

1. Strategi Pembelajaran Inkuiri 11

2. Karakteristik Strategi Pembelajaran Inkuiri 15

B. Berpikir Kritis 16

1. Pengertian Berpikir Kritis 16

2. Ciri-ciri Berpikir Kritis 18

3. Karakteristik Berpikir Kritis 20

4. Prinsip-prinsip Berpikir Kritis 23

C. Berpikir Kreatif 25

1. Pengertian Berpikir Kreatif 25

2. Ciri-ciri Berpikir Kreatif 26

3. Karakteristik Berpikir Kreatif 28

4. Prinsip-prinsip Berpikir Kreatif 32

D. Peranan Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam mengembangkan

berpikir kritis dan berpikir kreatif 33

E. Kerangka Penelitian 35

F. Hipotesis Penelitian 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 37

B. Desain Penelitian 37

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 38

(7)

vii

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian 41

F. Proses Pengembangan Instrumen 41

G. Definisi Operasional 45

H. Teknik Pengumpulan Data 47

I. Analisis Data 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian 51

1. Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis 51 a. Data Hasil Penelitian Kemampuan Berpikir Kritis Pada Kelas Kontrol 51 b. Data Hasil Penelitian Kemampuan Berpikir Kritis Pada Kelas Eksperimen 54 2. Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif 57 a. Data Hasil Penelitian Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Kelas Kontrol 57 b. Data Hasil Penelitian Kemampuan Berpikir Kreatif Pada Kelas Eksperimen 60 3. Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif 63 a. Uji Homogenitas Berpikir Kritis pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 63 b. Uji t Berpikir Kritis pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 63 c. Uji Homogenitas Berpikir Kreatif pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 64 d. Uji t Berpikir Kreatif pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 65

B. Pembahasan Hasil Penelitian 66

1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar 66

2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar 68

3. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Sekolah Dasar 71 BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan 74

B. Saran 75

DAFTAR PUSTAKA

(8)

1

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan di indonesia senantiasa tidak pernah lepas dari berbagai masalah. Bahkan tak jarang setelah satu masalah terpecahkan akan muncul masalah baru. Hal ini berimbas kepada pendidikan dasar yang perlu pembenahan, upaya peningkatan kualitas mutu pendidikan pada jenjang pendidikan dasar perlu dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi, khususnya dalam proses pembelajaran dan implementasi kurikulum di kelas. Alasannya, dengan semakin bermutunya proses pembelajaran dan implementasi kurikulum di kelas, diharapkan akan semakin meningkat kualitas mutu hasil belajar yang dicapai siswa.

Salah satu keterampilan hidup yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan adalah keterampilan berpikir (Depdiknas, 2003). Kemampuan seseorang untuk dapat dan bisa berhasil dalam kehidupannya antara lain ditentukan oleh keterampilan berpikirnya, dimana dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Keterampilan berpikir diantaranya dapat dibedakan menjadi berpikir kritis dan berpikir kreatif. Kedua jenis berpikir ini disebut juga sebagai keterampilan berpikir tingkat tinggi (Liliasari, 2000).

(9)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hanya stimulus dan arahan saja yang diberikan, kualitas pendidikan pun sangat perlu diperhatikan.

Banyak pendidik yang berkeyakinan bahwa pendidikan di masa sekarang mempersempit wawasan siswa, karena tidak membantu para siswanya untuk berpikir secara kritis dan kreatif. Oleh sebab itu, di rumah maupun di sekolah hendaknya orang tua dan guru memberikan kebebasan kepada anak untuk menyampaikan pendapat mereka mengenai suatu hal. Anak akan mencoba berpikir bagaimana cara untuk mencapai sesuatu dan bagaimana solusi pemecahan masalah. Ennis (1985) dalam Setiawan memberikan penjelasan mengenai komponen-komponen supaya seorang anak bisa berpikir secara optimal, khususnya dalam berpikir kritis, komponen-komponen itu adalah :

(1) merumuskan masalah; (2) menganalisis argument; (3) menanyakan dan menjawab pertanyaan; (4) menilai kredibilitas sumber informasi; (5) melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi; (6) membuat deduksi dan menilai deduksi; (7) membuat induksi dan menilai induksi; (8) mengevaluasi; (9) mendefinisikan dan menilai definisi; (10) mengidentifikasi asumsi; (11) memutuskan dan melaksanakan; (12) berinteraksi dengan orang lain.

(10)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk mendukung suatu keyakinan atau rentetan tindakan (Alec Fisher, 2007:13).

Menurut (Fisher, 2007) berpikir kritis adalah aktifitas terampil yang bisa dilakukan dengan lebih baik atau sebaliknya, dan pemikiran kritis yang baik akan memenuhi beragam standar intelektual seperti kejelasan, relevansi, kecukupan, koherensi dan lain-lain. Berpikir kritis dikemukakan oleh Edward Glaser, salah seorang dari penulis Watson-Glaser Critical Thingking Appraisal (uji kemampuan berpikir kritis yang paling banyak dipakai di

seluruh dunia). Glaser (Fisher, 2007: 3) mendefinisikan berpikir kritis sebagai: (1) suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah atau hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang (2) pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan dan penalaran yang logis (3) semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya.

Jadi, berpikir kritis mempunyai unsur analitis karena proses berpikir kritis memerlukan pola berpikir konvergen yang mampu menghasilkan satu jawaban masalah yang paling baik. Seseorang bisa dikatakan mampu berpikir kritis jika orang tersebut mampu melakukan kegiatan analisis suatu masalah dan mampu memberikan solusi yang efektif dan efesien.

(11)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang bernilai jual tinggi di masyarakat. Oleh karena itu, berpikir kreatif ini sangatlah diperlukan dalam mencapai kesuksesan di era globalisaasi ini.

Tetapi kenyataan bahwa kurangnya berpikir kreatif siswa sekolah dasar ini menjadi permasalahan yang harus segera diselesaikan, dimana persoalan tersebut sangat tidak baik manakala dibiarkan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran IPS yang dapat meningkatkan berpikir kreatif siswa, karena pada hakikatnya pendidikan IPS itu merupakan proses belajar berpikir untuk menyelesaikan persoalan kehidupan sehari-hari, bukan hanya penghafalan teori-teori pembelajaran semata, sehingga selain kritis juga diperlukan pemikiran yang kreatif dalam menyelesaikan persoalan kehidupan sehari-hari.

Menurut Utami Munandar (2004: 37) menyatakan bahwa berpikir kreatif disebut juga berpikir divergen atau kebalikan dari berpikir konvergen. Berpikir divergen yaitu berpikir untuk memberikan macam-macam kemungkinan jawaban benar ataupun cara terhadap suatu masalah berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada jumlah dan kesesuaian. Sedangkan, berpikir konvergen yaitu berpikir untuk memberikan satu jawaban terhadap suatu masalah berdasarkan informasi yang diberikan.

(12)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berkaitan dengan kepekaan, kelancaran, keluwesan, dan keaslian dalam proses berpikir yang melahirkan gagasan (kreatif) dipandang perlu adanya suatu tindakan lanjut untuk membenahi serta menata dengan baik, teratur, dan rinci apa yang telah dihasikan. Hal ini perlu dilaksanakan agar siswa tidak kehilangan kesempatan dalam suasana belajar, terutama sebelum siswa sempat lupa akan ide-ide yang baik. Penataan yang teratur dan rinci ini membuka kesempatan padanya untuk sewaktu-waktu dapat mengulangi atau membaca serta mengkaji kembali apa yang siswa pelajari dan siswa hasilkan. Hampir sama dengan Evans, Guilford dalam Supriadi (2000) menemukan sifat-sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yaitu kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), penguraian (elaboration) dan perumusan kembali (redefinition).

Permasalahan saat ini yang menghambat siswa untuk berpikir kritis dan berpikir kreatif yaitu masih banyak guru yang jarang menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, sehingga siswa kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan proses pembelajaran pun menjadi pasif, kurang bermanfaat bahkan kurang bermakna (Meaningfull). Padahal penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi yang dimiliki siswa merupakan salah satu kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh guru.

(13)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Mata pelajaran IPS cenderung dianggap mata pelajaran yang kurang

penting sehingga membosankan, alasannya karena materi pelajarannya bersifat hapalan, sehingga beranggapan bahwa mata pelajaran ini semakin termarjinalkan.

2. Kegiatan proses belajar mengajar selama ini cenderung hanya menekankan hanya pada aspek kognitif saja, sementara aspek afektif dan psikomotornya dianggap sangat sulit untuk diaplikasikan. Selain itu guru atau tenaga pendidik cenderung hanya untuk mencapai target materi kurikulum saja, lebih penting pada penghafalan konsep dari pada pemahaman konsep.

3. Strategi, metode, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan bersifat konvensional.

Sehubungan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, maka upaya untuk meningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu kebutuhan dan keharusan seorang guru dalam mengembangkan potensi berpikir anak didik. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa yaitu dengan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri.

(14)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu lebih dalam, dan (4) dapat mengungkap aspek pengetahuan maupun sikap. (Depdikbud dalam Koesnandi, 2003).

Menurut Wina (2010: 196) pembelajaran inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama pembelajaran inkuiri menurut Wina (2010: 196) adalah sebagai berikut :

(1) Strategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri; (2) seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri; (3) tujuan pembelajarn inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

(15)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang harus ditempuh di dalam strategi pembalajaran inkuiri pada hakekatnya tidak berbeda jauh dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang dikembangkan oleh John Dewey dalam bukunya “How We Think”. Langkah-langkah tersebut antara lain orientation, adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Langkah kedua hypothesis, yakni kegiatan menyusun sebuah hipotesis yang dirumuskan sejelas mungkin sebagai antiseden dan konsekuensi dari penjelasan yang telah diajukan. Langkah ketiga definition, yaitu mengklarifikasi hipotesis yang telah diajukan dalam forum diskusi kelas untuk mendapat tanggapan. Langkah keempat exploration, pada tahap ini hipotesis diperluas kajiannya dalam pengertian

implikasinya dengan asumsi yang dikembangkan dari hipotesis tersebut. Langkah kelima evidencing, fakta dan bukti dikumpulkan untuk mencari dukungan atau pengujian bagi hipotesa tersebut. Langkah keenam generalization, pada tahap ini kegiatan inkuiri sudah sampai pada tahap

mengambil kesimpulan pemecahan masalah Joyce and Weil dalam (http://pjj pgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti).

(16)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memahami pengetahuan-pengetahuan yang diterimanya dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Berdasarkan penjelasan di atas, kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial perlu di tingkatkan. Upaya yang dilakukan penulis dituangkan dalam sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa”. Dalam penelitian ini akan diimplementasikan di kelas IV siswa Sekolah Dasar.

B. Rumusan Masalah

Masalah utama yang perlu dijawab melalui penelitian ini adalah “Apakah Strategi Pembelajaran Inkuiri memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa kelas IV

Sekolah Dasar?”. Dari rumusan masalah tersebut, maka

pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Apakah Strategi Pembelajaran Inkuiri memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV Sekolah Dasar ?

2. Apakah Strategi Pembelajaran Inkuiri memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas IV Sekolah Dasar ?

3. Apakah Strategi Pembelajaran Inkuiri memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa kelas IV Sekolah Dasar ?

C. Tujuan Penelitian

(17)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan berpikir kreatif siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi semua pihak yang berkaitan dengan pendidikan, terutama bagi guru dan siswa yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas, adapun manfaat penelitian tersebut yaitu :

1. Manfaat bagi guru

a. Menambah wawasan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dan mampu memahami tahapan, perencanaan, langkah-langkah, keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran inkuiri.

b. Menambah pengetahuan guru dalam menyajikan pembelajaran di lingkungan sekolah yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam rangka mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi siswa.

2. Manfaat bagi siswa

a. Menambah wawasan siswa mengenai cara belajar yang sesuai dengan kemampuan otak secara alami dengan konsep berpikir kritis dan kreatif. b. Menambah pengetahuan siswa mengenai cara belajar yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan berpikir kritis siswa.

c. Menambah pemahaman siswa bahwasannya berpikir kritis dan berpikir kreatif akan mempermudah dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan sekolah ataupun di lingkungan teman sebaya dan keluarga.

E. Struktur Organisasi Tesis

(18)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis.

Bab II kajian teori, berisi pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri dan karakteristiknya; ciri, karakteristik dan prinsip-prinsip berpikir kritis; ciri-ciri, karakteristik dan prinsip-prinsip berpikir kreatif; peranan Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam mengembangkan berpikir kritis dan kreatif, serta kerangka dan hipotesis penelitian.

Bab III metode penelitian, berisi beberapa komponen diantaranya lokasi dan subjek penelitian; desain penelitian; prosedur dan pelaksanaan penelitian; penghitungan validitas dan reliabilitas; instrumen penelitian; definisi operasional; teknik pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang berisi pengolahan atau analisis data sehingga menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian dan hipotesis penelitian, yang dikaji secara kuantitatif.

(19)

37

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Cijati beralamat di Kecamatan Majalengka Kulon Kabupaten Majalengka. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Cijati, dimana kelas IV SDN Cijati terdiri dari dua kelas/ruang yaitu kelas/ruang IV-A dan kelas/ruang IV-B. Selanjutnya kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV-B sebagai kelas kontrolnya, dengan jumlah siswa kelas IV-A dan kelas IV-B sebanyak 31 siswa.

Populasi penelitian menurut Furqon (2009: 146) adalah sekumpulan objek, orang, dan keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang sama. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak kelas IV yang berjumlah 62 siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, baik laki-laki maupun perempuan dengan rata-rata berusia 9-10 tahun. Sebelum dilakukan penelitian maka tahap pertama yang harus dilakukan adalah uji coba instrumen.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen kuasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui peningkatan berpikir kritis dan kreatif siswa sekolah dasar antara yang mendapat pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mendapat pembelajaran dengan strategi pembelajaran yang konvensional.

(20)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Fraenkel dan Wallen (2007: 278). Dimana dilakukan tes awal (pretest) terhadap kedua kelompok tersebut berupa soal tes. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan dengan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dan pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah kedua kelompok mendapat perlakuan dalam pembelajaran, maka diakhiri dengan pemberian tes akhir (post test) terhadap kedua kelompok siswa itu berupa soal tes. Perangkat soal tes awal dan tes akhir menggunakan perangkat tes yang sama.

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan dan analisis data. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

a. Tahap persiapan

1) Identifikasi masalah mengenai pendekatan, strategi, model pembelajaran, metode, dan media pembelajaran yang sedang dilaksanakan pada mata pelajaran IPS Sekolah Dasar.

2) Menentukan permasalahan yang akan diteliti yaitu berupa perbandingan kelas yang didesain dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dengan kelas yang tidak didesain dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri.

3) Hasil dari identifikasi masalah dilanjutkan dengan studi kepustakaan atau sumber rujukan berupa buku atau sumber lain yang membahas tentang strategi pembelajaran inkuiri. Kemudian studi lapangan untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar.

(21)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran inkuiri, dan kelompok kelas kontrol yang tidak menggunakan strategi pembelajaran inkuiri.

5) Peneliti memberikan arahan dan pelatihan kepada guru kelas IV di kelas eksperimen tentang pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri.

6) Peneliti bersama guru menyusun instrumen penelitian berupa RPP yang didesain dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dan instrumen tes (tes tulis).

7) Pengujian instrumen dengan tujuan agar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

8) Analisis hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen.

9) Hasil uji coba instrumen setelah perbaikan kemudian disahkan untuk digunakan dalam proses penelitian.

b. Tahap pelaksanaan

1) Pelaksanaan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum ada perlakuan.

2) Pelaksanaan perlakuan oleh guru dengan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dan pembelajaran tanpa penggunaan strategi pembelajaran inkuiri.

3) Observasi kelas tentang pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4) Postest untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

5) Wawancara dengan guru di kelas eksperimen untuk mengetahui pendapatnya mengenai penggunaan strategi pembelajaran inkuiri. c. Tahap pengolahan dan analisis data

(22)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2) Analisis data kuantitatif dengan uji-t terhadap rerata skor pretest dan

postest.

3) Analisis observasi dan tes tulis.

D. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004: 137). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur.

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Tiga jenis reliabilitas yaitu stability reliability, representative reliability, equivalence reliability. Banyak rumus yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas

diantaranya adalah rumus Spearman Brown :

K

r11

= adalah nilai reliabilitas

r

b = adalah nilai koefisien korelasi

Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,7 (cukup baik), di atas 0,8 (baik).

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik statistik inferensial parameter, dimana teknik ini dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(23)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Menghitung rata-rata hasil tes pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol

b. Menguji hipotesis dengan uji-t

Untuk menentukan adanya perbedaan rata-rata nilai pretest dan rata-rata nilai posttest digunakan uji t, dengan rumus :

dengan

Keterangan :

dsg adalah deviasi standar gabungan adalah rata-rata kelas eksperimen adalah rata-rata kelas kontrol

n1 adalah jumlah siswa kelas eksperimen n2 adalah jumlah siswa kelas kontrol

Dengan ketentuan : jika -ttabel < thitung < ttabel , maka Ho diterima. Dalam keadaan thitng tidak demikian Ho ditolak.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dibuat dari variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasional dan selanjutnya ditentukan indikator-indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan instrumen kemudian dikembangkan melalui beberapa tahap, yaitu tahap pembuatan instrumen, tahap penyaringan dan tahap uji coba instrumen untuk digunakan dalam meneliti kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif.

(24)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Sumber primer adalah sumber utama, yang terdiri dari bahan-bahan

literatur, dokumen dan hasil observasi dari lapangan.

2. Sumber sekunder yaitu sumber penunjang yang meliputi bahan-bahan literatur, dokumen tambahan dan studi tambahan.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen yang dimaksud adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri di kelas IV SDN Cijati dalam materi pokok mengenal permasalahan sosial di daerahnya, maka disusun butir pertanyaan atau pernyataan yang dikembangkan dari indikator yang disusun dalam kisi-kisi instrumen.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa

No Variabel Sub variabel Indikator Teknik pulta

1. Tahap Orientasi  Guru mengkondisikan

(25)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu masalah sosial di sesuai dengan data atau informasi yang

3. Menyimpulkan 3.1 Mendeduksi dan

mempertimbangkan hasil deduksi

(26)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2 Menginduksi dan

1. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam,

No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan

Ya Tidak

1 Guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. 2 Guru merangsang dan Mengajak siswa

untuk mengidentifikasi peristiwa alam dan berpikir memecahkan masalah sosial di lingkungannya.

(27)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan

Ya Tidak

Persoalan yang disajikan adalah

persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan masalah sosial di lingkungannya itu

4 Guru dan siswa bersama-sama

menentukan hipotesis/jawaban sementara dari suatu permasalahan sosial yang sedang dikaji.

5 Siswa mengumpulkan data untuk menguji hipotesis yang diajukan. 6 Siswa menentukan jawaban yang

dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. 7 Siswa dibantu oleh guru merumuskan

kesimpulan dimana proses

mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. 8 Siswa mengerjakan soal evaluasi (Post

Test) yang diberikan oleh guru.

G. Definisi Operasional

Supaya tidak terjadinya salah penafsiran, maka diperlukan penjelasan dari komponen-komponen yang terdapat dalam penelitian ini, penjelasan tersebut yaitu sebagai berikut :

(28)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dari suatu masalah yang dipertanyakan. Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut, Wina (2010: 201) :

a. Orientasi, langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan Mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.

b. Merumuskan masalah,merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.

c. Merumuskan hipotesis,hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.

d. Mengumpulkan data,mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. e. Menguji hipotesis, menguji hipotesis adalah proses menentukan

jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.

f. Merumuskan kesimpulan, merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

Indikator yang bisa dikembangkan untuk instrumen dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah yang pertama menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar; kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief); ketiga, tujuan pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan

(29)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar ingin tahu mereka (Wina, 2010: 197).

2. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan memberikan alasan, berpikir secara reflektif dan fokus untuk menentukan apa yang akan dilakukan atau apa yang diyakini (Ennis, 2000). Indikator berpikir kritis menurut Ennis (1985), yaitu sebagai berikut :

(1) Memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification), yang berisi: memfokuskan pertanyaan, menganalisis pertanyaan dan bertanya, serta menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau pernyataan; (2) Membangun keterampilan dasar (basic support), yang terdiri atas mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak dan mengamati serta mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi; (3) Menyimpulkan (inferring), yang terdiri atas kegiatan mendeduksi atau mempertimbangkan hasil deduksi, meninduksi atau mempertimbangkan hasil induksi, dan membuat serta menentukan nilai pertimbangan; (4) Membuat penjelasan lanjut (advanced clarification), yang terdiri atas mengidentifikasi istilah-istilah dan definisi pertimbangan dan juga dimensi, serta mengidentifikasi asumsi; (5) Mengatur strategi dan teknik (strategies and tactics), yang terdiri atas menentukan tindakan dan berinteraksi dengan orang lain.

3. Berpikir kreatif menurut Utami Munandar (2004: 37) menyatakan bahwa berpikir kreatif disebut juga berpikir divergen atau kebalikan dari berpikir konvergen. Berpikir divergen yaitu berpikir untuk memberikan macam-macam kemungkinan jawaban benar ataupun cara terhadap suatu masalah berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada jumlah dan kesesuaian. Menurut Utami Munandar (2009: 71) indikator orang yang berpikir kreatif adalah sebagai berikut :

(30)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang mendukung dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Observasi

Yaitu dengan cara melihat langsung tempat yang dijadikan objek penelitian sehingga didapat gambaran sesungguhnya secara sistematis. Observasi dilakukan dengan pengamatan, mencatat perilaku dan kegiatan yang terjadi pada keadaan yang sesungguhnya.

2. Tes

Instrumen ini digunakan untuk mengukur peningkatan berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa. Data penelitian dikumpulkan dengan cara melaksanakan tes pilihan ganda kemampuan berpikir kritis dan tes tulis esai kemampuan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar.

3. Dokumentasi

Instrumen ini digunakan sebagai dokumentasi selama penulis melakukan penelitian, yaitu berupa kamera/foto.

I. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis. Data yang diperoleh berupa nilai hasil pretes dan postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol akan dianalisis dengan menggunakan perhitungan uji statistik melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas Data

(31)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Mencari nilai rata-rata dari data postest pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan menggunakan rumus sebagai berikut : ̅ = ∑ (Furqon, 2009).

b. Mencari standar deviasi dengan menggunakan perhitungan langsung memakai kalkulator 3600.

c. Membuat daftar frekuensi observasi dan mencari standar deviasi frekuensi ekspektasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Mencari banyaknya kelas interval (k) dengan rumus sebagai berikut: k= 1+3,3, log n (Furqon, 2009).

2) Mencari rentang (r) dengan rumus sebagai berikut : r = skor tertinggi - skor terendah.

3) Mencari panjang kelas interval (p). 4) Membuat tabel tabulasi sebagai berikut :

Nomor Kelas Interval Tabulasi Frekuensi

5) Membuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Interval Oi bk Z = ̅

z l Ei

1 2 3 4 5 6 7

d. menghitung nilai (chi-kuadrat) dengan rumus sebagai berikut : = ∑ (Furqon, 2009).

(32)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f. Menentukan nila (chi-kuadrat) dari daftar dalam taraf kepercayaan 99

%.

g. Menentukan normalitas distribusi dengan ketentuan sebagai berikut : Jika hitung < , 0,99, maka sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal, dan jika hitung > 0,99, maka sampel diambil dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

2. Uji homogenitas dua varian

Uji ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kesamaan dua variansi yaitu nilai pretest dan postest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji ini dilakukan bila sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencari F hitung dengan rumus sebagai berikut: F =

V = (Furqon, 2009)

Keterangan :

F = nilai homogenitas variansi Vb = variansi besar

Vk = variansi kecil

b. Menentukan derajat kebebasan dengan rumus sebagai berikut: db1 = n1 – 1

db2 = n2 – 1

c. Menentukan harga F dari tabel dengan taraf nyata 0,01.

d. Menentukan homogentias variansi dengan kriteria sebagai berikut : Jika F hitung < F tabel, maka kedua variansi tersebut homogen, dan Jika F hitung > F tabel maka kedua variansi tersebut tidak homogen. 3. Uji t

(33)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu variabel bebas dan variabel terikat. Uji t ini digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Uji t ini dilakukan bila sampel berdistribusi normal dan homogen. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji ini adalah sebagai berikut :

a. Menentukan standar deviasi gabungan dengan rumus sebagai berikut : dsg = √

(Furqon, 2009)

n1 = jumlah sampel variabel 1 n2 = jumlah sampel variabel 2

b. Menentukan t hitung dengan rumus sebagai berikut : t = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Keterangan :

̅̅̅̅ = ̅̅̅̅ =

c. Menentukan derajat kebebasan (db) dengan rumus sebagai berikut : db = n1+n2 -2 (Furqon, 2009)

keterangan :

db = derajat kebebasan penyebut

n1 = ukuran sampel yang variansinya besar n2 = ukuran sampel yang variansinya kecil

d. Menentukan t tabel dalam taraf kepercayaan (α ) 0,995 % (berarti pada taraf signifikansi 1 %) (Furqon, 2009).

(34)

74

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengolahan data dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa memiliki pengaruh yang sangat signifikan dimana dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri anak mampu mengembangkan berpikir kritisnya, anak akan menjadi seorang analis dan kritis dalam hal bertanya, dan akan sangat membantu siswa berpikir untuk membangun atau meluruskan suatu masalah serta siswa mampu mengkritik suatu kesalahan dengan menggunakan alasan yang tepat. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis anak yang menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri pada kelas eksperimen dengan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Kemampuan berpikir kritis anak yang menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional, hal ini dikarenakan strategi pembelajaran yang digunakan sangat relevan dengan kondisi kognitif siswa, dimana siswa dituntut untuk selalu aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran di kelas.

(35)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri pada kelas eksperimen dengan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional, hal ini dikarenakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankankan pada proses berpikir secara kreatif dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

(36)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, selanjutnya dikemukakan saran-saran dalam upaya meningkatkan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar, yaitu :

1. Untuk Pembuat Kebijakan, kemampuan berpikir kritis dan kreatif perlu dikembangkan pada anak Sekolah Dasar, keduanya merupakan bagian yang sangat penting dari perkembangan kognitif anak. Anak sejak usia Sekolah Dasar perlu dilatih untuk mengungkapkan ide dan gagasan mereka. Karena tuntutan dari globalisasi inilah siswa harus berpikir kritis dan kreatif untuk dapat bersaing, karena pada saat ini manusia sangatlah berkompetitif dalam berjuang mencapai kesuksesan hidup, maka diperlukan pemikiran yang kritis dan kreatif supaya segala hal dapat bernilai tinggi, dimana dengan berpikir kritis dan kreatif seseorang dapat menghasilkan terobosan-terobosan terbaru yang bernilai jual tinggi di masyarakat. Jika siswa tidak mampu berpikir kritis dan kreatif, maka siswa akan tertinggal jauh dan pikirannya tidak akan berkembang. Penulis mengharapkan dari pembuat kebijakan di lingkungan pendidikan ada upaya dan program-program untuk guru dan siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

(37)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ini selain terhadap siswa Sekolah Dasar sangat perlu untuk dilakukan penelitian terhadap tenaga pendidik atau guru yang ada di sekolah, agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidik, selain itu dalam setiap kegiatan di sekolah Guru harus memberikan contoh atau teladan bagaimana bersikap dan berpikir kritis serta berpikir kreatif supaya anak dapat meneladani apa yang dilakukan oleh gurunya.

(38)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. dan Asrori, M. (2009). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Arifin, Zaenal. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Baihaki. (2008). Menggali Kreativitas Tenaga Didik. Forum Ilmu 6 Bandung. Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Dian. (2012). Berpikir kritis. [Online]. Tersedia: http://dianmutiarach.wordpress .com/2012/12/12/makalah-berpikir-kritis/ [18 Juni 2013].

Dikti. (2006). Pengembangan Kurikulum di Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia: http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti. [14 November 2012]. Ertiana. (2012). Joy Paul Guilford dan Teori Inteligensi. [Online]. Tersedia: http:

//ertiana-fpsi11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45656InteligensiJoyPaulGuil forddanTeoriInteligensi.html. [12 Maret 2013].

Fisher, Alec. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga. Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Gie, Liang. (2003). Teknik Berpikir Kreatif. Yogyakarta: Sabda Persada Yogyakarta.

Given, B. K. (2007). Brain Based Teaching. Bandung: Kaifa. Hamalik, Oemar. (2001). Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hassoubah, Izhab. Zaleha. (2002). Developing Creative and Critical Thinking Skills, A Handbook for Students. Malaysia: A.S Noordeen.

(39)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hergenhahn and Olson, Matthew. (2008). Theories of Learning. AS: Pearson Education.

Hong, C.E. and Lawrence, S.A. (2011). Action Research in Teacher Education: Classroom Inquiry, Reflection, and Data-Driven Decision Making. [Online]. Tersedia: http://www.wpunj.edu/dotAsset/330733.pdf. [6 Novem ber 2012].

Hossoubafi, Z. (2004). Develoving Creative and Critical Thinking Skills (terjemahan). Bandung: Yayasan Nuansa Cendia.

Imam, S. E. (2008). Teach Your Child How to Think: (Bono, Edward). London: Penguin Books.

Ishak. (2011). Penggunaan Model Pembelajaran Koopertif Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. Tesis SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Jumrotin. (2012). Kebiasaan Belajar. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/ doc/112774792/Kebiasaan-belajar. [ 22 Februari 2013].

Joyce, Bruce. et al. (2009) Models of Teaching. USA: Pearson Education.

Kalidjernih, K. Freddy. (2011). Penulisan Akademik. Bandung: Widya Aksara Press.

Kemendiknas. (2010). Bahan Belajar Mandiri: Kajian Kritis. Dirjen PMPTP. Kubicek, J.P. (2005). Inquiry-based learning, the nature of science, and computer

technolog. [Online]. Tersedia: http://www.cjlt.ca/index.php/cjlt/article/vie w/149/142. [6 November 2012].

Library, Digital. (2005). Kemampuan Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia: (http://di gilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Research-23868-BAB20II.pdf). [20 Ja nuari 2013].

Liliasari. (2003). Pengembangan model pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan mengajar guru SD. Penelitian, Hibah Bersaing X/2 DIKTI.

(40)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Malo, Manasse. (2008). Pendekatan Kuantitatif. [Online]. Tersedia: http://massof a.wordpress.com/2008/09/18/pendekatan-kuantitatif/.[24 Desember 2012]. Mariazaumami. (2010). Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia: http://marizaumami

.wordpress.com/2010/06/15/makalah-berfikir-kritis/. [4 Maret 2013]. Meilani. (2008). Macam-macam Model Pembelajaran Untuk mengatasi Masalah

Pendidikan IPS di SD. [Online]. Tersedia: http://meilanikasim.wordpress. com/2008/11/29/model-pembelajaran-ips/. [30 Januari 2013].

Muhammad, A. (2010). Bila Otak Kanan dan Otak Kiri Seimbang. Jogjakarta: Diva Press.

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Munandar, Utami. (2002). Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mustaji. (2009). “Pengembangan berpikir kritis dan kreatif” dalam Beyer: Critical Thinking. Social Education, 45 (4).

Mustaji. (2012). Developing Critical Thinkers (Brookfield). San Fransisco: Jossey Bass Publiser.

Mustaji. (2012). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://pasca.tp.ac.id/site/pengembangan -kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-dalam-pembelajaran.[6 November 2012].

Nurita. (2012). Strategi Pembelajaran Inkuiri. [Online].Tersedia: http://cahayail.b logspot.com/2012/09/srategi-pembelajaran-inkuiri-spi.html. [12 Desember 2012].

Rahman, rizki. (2011). Kemampuan Berpikir Kreatif. [Online]. Tersedia: http://www.risqirahman.com/pengaruh-pembelajaran-berbantuan-geogebra -terhadap-kemampuan-berpikir-kreatif/. [3 Desember 2012].

(41)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rakhmat, J. (2005). Belajar Cerdas: Belajar Berbasis Otak. Bandung: Mizan Learning Center (MLC).

Rakhmat, J. (2010). Belajar Cerdas Belajar Berbasis Otak. Bandung: Kaifa. Rustini, Tin. (2009). Penerapan Model Inkuiri dalam Meningkatkan

Pembelajaran IPS di Kelas IV SD. Jurnal Pendidikan Dasar UPI.

Sagala, Syaiful. (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D/Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. (2006). Hakikat Metode Inkuiri. [Online]. Tersedia : http://www .google.com/urlkarakteristik-model-pembelajaran-inkuiri&source. [12 Ma ret 2013].

Saputra, Wira. (2012). Berpikir Kritis dalam Pembelajaran IPS di Era Global. [Online]. Tersedia: http://wirasaputra.wordpress.com/2012/01/04/berpikir-kritis-dalam-pembelajaran-ips-di-era-global/. [6 November 2012].

Schmidt, P.B. (2006). Creativity and coping later life, Generation, 30, 1, 27-31. School Psychology. (2012). Teori Belajar Edward Chance Tolman. [Online].

Tersedia: http://nicologylearning.blogspot.com/2012/01/teori-belajar-edwa rd-chance-tolman.html. [18 Juni 2013].

Setiawan, N. et al. (2009). “Critical Thinking (Ennis)”. Jurnal Pendidikan. 1, (8), 63-80.

Shvoong. (2010). Ciri-ciri berpikir kritis. [Online]. Tersedia: (http://id.shvoong.co m/humanities/philosophy/2034769-ciri-ciriberpikirkritis/#ixzz2NGaT4TB 1). [12 Maret 2013].

Smith, M.C. and Friend. (2009). Inquiry on Inquiry: Practitioner Research and Students’ Learning. [Online]. Tersedia: http://tne.bc.edu/documents/INquir yonInquiry.pdf. [6 November 2012].

(42)

Roni Rodiyana, 2013

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Supriadi, Dedi. (2000). Kreativitas, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek. Bandung : Alfabeta.

Tukmidi. (2011). Pendekatan Inkuiri dalam Pembaharuan Pembelajaran IPS. Dalam Jurnal Geografi Unnes [Online], Vol 8 (2), 8 halaman. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id [6 November 2012].

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan ilmiah ini penulis menyebarkan kuesioner terhadap 50 orang responden dengan membuat 15 jumlah pertanyaan, yang dilakukan selama 2 minggu, pada tanggal 19 Mei sampai

Jika tidak NULL, maka node bantu akan berpindah ke node selanjutnya dan membaca isi datanya dengan menggunakan field next sehingga dapat saling berkait.. Pemanggilan dalam c++

Resilience Dividend Valuation Model (RDVM) A dynamic, systems-based approach to estimating the resilience dividend that maps changes in the flow of goods and services from a

[r]

yang menggambarkan suatu keadaan atau permasalahan yang sedang terjadi berdasarkan fakta dan data-data yang diperoleh dan dikumpulkan pada

Daftar Rincian Pemakaian Bahan Baku dan Penolong selama 1 bulan bagi Perusahaan yang nilai investasi seluruhnya tidak termasuk tanah dan bangunan tenpat usaha Rp.5 juta s/d

Data yang dihasilkan harus mampu disimpan dan dikelola dengan baik agar dapat menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dalam rangka mewujudkan

Sumber alam, ialah segala sesuatu yang memungkinkan organisme hidup untuk meningkatkan pengubahan energi ASAS 6 Ketupan (genotip) dengan daya pembiakan tertinggi akan