• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Customer Experience Quality terhadap Loyalitas Pelanggan : Survey pada member Helios Fitness Center Festival Citylink.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Customer Experience Quality terhadap Loyalitas Pelanggan : Survey pada member Helios Fitness Center Festival Citylink."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 10

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 10

1.2.2 Rumusan Masalah ... 11

1.3 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 13

2.1 Tinjauan Pustaka ... 13

2.1.1 Konsep Customer Experience Quality ... 13

2.1.1.1Customer Experience dalam Industri Jasa ... 21

2.1.1.2Dimensi Customer Experience ... 22

2.1.2 Pengertian Loyalitas Pelanggan ... 24

2.1.2.1Karakteristik Loyalitas Pelanggan ... 27

2.1.2.2Loyalitas Pelanggan Berdasarkan Sikap dan Perilaku Pembelian Ulang ... 28

(2)

2.1.4 Penelitian Terdahulu... 35

2.2 Kerangka Pemikiran ... 36

2.3 Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 43

3.1 Objek dan Subjek Penelitian ... 43

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 44

3.2.1 Metode Penelitian ... 44

3.2.2 Desain Penelitian ... 45

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 45

3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... 52

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 54

3.5.1 Populasi ... 54

3.5.2 Sampel ... 54

3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 55

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 56

3.6.1 Rancangan Analisis Data ... 56

3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 58

3.6.2.1Uji Validitas ... 58

3.6.2.2Uji Reliabilitas ... 59

3.6.3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 60

3.6.4 Teknik Analisis Data ... 65

3.6.5 Koefisien Determinasi ... 68

(3)

4.1.2 Karakteristik dan Pengalaman Responden ... 74

4.1.2.1Karakteristik Responden Helios Fitness Center Festival Citylink ... 74

4.1.2.2Pengalaman Responden Helios Fitness Center Festival Citylink ... 78

4.1.3 Gambaran Variabel Customer Experience Quality ... 81

4.1.4 Gambaran Variabel Loyalitas Pelanggan ... 100

4.1.5 Analisis Statistik dan Uji Hipotesis ... 109

4.1.5.1Uji Asumsi Normalitas ... 109

4.1.5.2Koefisien Korelasi ... 110

4.1.5.3Analisis Regresi Linier Sederhana ... 112

4.1.5.4Uji Hipotesis ... 113

4.1.5.5Model Persamaan Regresi Pengaruh Customer Experience Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan ... 114

4.2Pembahasan Hasil Penelitian ... 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 120

5.1Kesimpulan ... 120

5.2Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 123 LAMPIRAN – LAMPIRAN

(4)

2011–Maret 2014 ... 6

Tabel 1.2 Daftar Jumlah Anggota (membership) Aktif Helios Fitness Center Tahun 2011-Maret 2014 ... 7

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 35

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 46

Tabel 3.2 Scoring Untuk Jawaban Kuisioner ... 52

Tabel 3.3 Pola Scoring Skala Likert ... 57

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel X (Customer Experience Quality) ... 61

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Loyalitas Pelanggan) ... 64

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y ... 65

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 75

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 76

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 77

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Uang/Saku ... 78

Tabel 4.5 Pengalaman Responden Berdasarkan Intensitas Member Dalam Berolahraga ... 79

Tabel 4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Jenis Olahraga Yang Dilakukan Oleh Member ... 80

Tabel 4.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Helios Fitness Center Festival Citylink ... 81

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Member Dalam Meminta Bantuan Pegawai ... 82

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Ketanggapan Pegawai Dalam Membantu Member ... 83

(5)

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Keramahan Pegawai Dalam

Menyapa Member ... 87 Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaia Harga Dengan Produk

Dan Fasilitas Yang Didapat Oleh Member ... 88 Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Ketersediaan Fasilitas Sesuai

Dengan Yang Di Promosikan ... 89 Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Pegawa Dalam

Membantu Menyelesaikan Masalah Member ... 90 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Ketepatan Pegawai Dalam

Memberikan Solusi Yang Dibutuhkan ... 91 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Penyebutan Nama Member Oleh

Pegawai ... 92 Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Privasi Yang Dimiliki Member

Dalam Menggunakan Loker ... 92 Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Pengetahuan Pegawai Tentang

Olahraga Fitness ... 93 Tabel 4.21 Tanffapan Responden Mengenai Kemampuan Dalam Menggunakan

Alat Fitness ... 94 Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Member Dalam

Mendapatkan Informasi Yang Dibutuhkan ... 95 Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Member Dalam

Mengakses Personal Trainer ... 96 Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Member Dalam

Menggunakan Fasilitas ... 97 Tabel 4.25 Rekapitulasi Tanggapan Responden Member Helios Fitness Center

(6)

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Kekebalan Member Terhadap

Tawaran Gym Pesaing ... 103

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Memberikan Informasi Kepada Orang Lain ... 104

Tabel 4.30 Tanggapan Responden Mengenai Memberitahukan Keunggulan Helios Fitness Center Festival Citylink Kepada Orang Lain ... 105

Tabel 4.31 Tanggapan Responden Mengenai Mengajak Orang Lain Untuk Bergabung ... 106

Tabel 4.32 Rekapitulasi Tanggapan Responden Member Helios Fitness Center Festival Citylink Mengenai Loyalitas Pelanggan ... 107

Tabel 4.33 Output Korelasi antara Customer Experience Quality dan Loyalitas Pelanggan ... 111

Tabel 4.34 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 112

Tabel 4.35 Output Pengaruh Customer Experience Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan ... 113

Tabel 4.36 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 114

Tabel 4.37 Output ANOVA... 114

(7)

Gambar 2.2 Model Branded Customer Experience ... 18

Gambar 2.3 Model Customer Experience Terhadap Brand Equity... 34

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ... 41

Gambar 2.5 Paradigma Penelitian ... 42

Gambar 4.1 Hasil Kontinum Customer Experience Quality Pada Member Helios Fitness Center Festival Citylink ... 100

Gambar 4.2 Hasil Kontinum Loyalitas Pelanggan Pada Member Helios Fitness Center Festival Citylink ... 109

(8)

Lampiran 2 Kuesioner

Lampiran 3 Data Ordinal X dan Y Data Interval X dan Y

(9)

1.1 Latar Belakang Penelitian

Wacana yang sedang hangat diperbincangkan saat ini adalah seiring meningkatnya tingkat masyarakat kelas menengah atau middle class di Indonesia. Dalam the-marketeers.com menyebutkan bahwa pembicaraan middle class di Indonesia sudah dimulai sejak dua tiga tahun terakhir dan semakin dibicarakan sampai hari ini. Walaupun ada berbagai definisi tentang middle class, tetapi sepertinya ada konsensus umum yang menyatakan bahwa yang disebut middle class di Indonesia adalah mereka yang mempunyai pengeluaran USD 2-USD 20

per hari per orang. Angka ini mengacu pada definisi World Bank bahwa seseorang yang pengeluarannya dibawah USD 2 per hari dianggap miskin dan di atas USD 20 sudah mulai “naik” menjadi kelas atas.

Peningkatan middle class di Indonesia sendiri bisa dilihat dari perubahan gaya hidup masyarakat. Salah satu trend yang sedang diminati saat ini adalah gym (fitness). Kata “gymnastic” berasal dari Yunani Kuno, yang berarti suatu sarana

(10)

olahraga. Gym adalah suatu wadah bagi mereka yang ingin menyegarkan badan dengan melakukan olahraga, yang dapat melenturkan tubuh, mengencangkan otot, dan membuat tubuh menjadi bugar.

Dengan kompleksnya jenis aktivitas olahraga, kini pengertian gym lebih jauh sebagai media yang menawarkan bermacam-macam solusi, mulai dari konsultasi kesehatan, pemilihan olahraga yang tepat juga mencoba mengatasi permasalahan bentuk badan. Para member yang mengikuti berbagai kegiatan di gym ini masing-masing mempunyai tujuan yang berbeda. Jika diperhatikan, dalam beberapa tahun terakhir ini muncul fenomena menarik dalam dunia kebugaran Indonesia. Di kota-kota besar, mulai banyak bermunculan beragam fitness center, dengan menawarkan berbagai konsep. Di Amerika sendiri, fitness

center dapat kita temui di setiap sudut kotanya. Walaupun di Indonesia belum berkembang sejauh itu, kini berolahrga di fitness center menjadi trend di masyarakat Indonesia.

Sepuluh tahun lalu, jika kita berbicara mengenai fitness center maka kita berbicara mengenai sesuatu yang hanya terjangkau oleh sebagian golongan kelas atas masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Etty Budhi H S., sebagai Reebok Global Master Trainer, pada era tersebut fitness center identik dengan kemewahan. Sebagian besar lokasinya terdapat di hotel bintang lima, hal yang menguatkan citra kemewahan itu. Untuk bergabung dengan suatu fitness center, calon anggota dikenakan sejumlah biaya mulai dari joining fee, annual fee, hingga monthly fee. Jumlahnya bervariasi di setiap fitness center. Namun, umumnya

(11)

yang mampu berolahraga di fitness center. Dan target pasar disini adalah mereka yang sudah berusia dewasa (rata-rata 40 tahun ke atas) dan mapan.

Target pasar dewasa yang dibidik oleh fitness center pada masa tersebut tampaknya berpengaruh pada atmosfer fitness center tersebut. Menyesuaikan dengan kemapanan para anggotanya, umumnya fitness center didesain konservatif. Namun, kondisi tersebut sudah mulai berubah dalam tahun-tahun belakangan ini. Dengan bermunculannya fitness center baru dengan konsep berbeda. Jika sebelumnya hanya kelas ekonomi atas yang dibidik, kini kalangan menengah pun menjadi terget pasarnya. Sebagai konsekuensi, berbagai biaya ditekan.

Sejumlah penawaran khusus diberlakukan. Hasilnya, fitness center tidak berkesan mewah dan mahal seperti dulu. Pemilihan lokasi menjadi salah satu hal yang di perhitungkan. Bila dulu hotel bintang lima yang menjadi pilihan, kini pusat perbelanjaan (mall) menjadi tergetnya. Letaknya yang strategis, membuat beberapa pusat perbelanjaan dilengkapi dengan fitness center. (http://rumahfitnes.com/perkembangan-fitness-center-di-indonesia.html ,24 Maret 2014)

(12)

Fitness Center. Produk yang ditawarkan Helios Fitness Center sendiri pun bermacam-macam. Alat-alat gym yang lengkap, spinning, aerobic, sauna, swimming pool,café &lounge. Terdapat pula kelas tambahan seperti, belly dance,

pilates, yoga, salsa, taebo, hip-hop, zumba dan physique pump. Sejak berdiri

tahun 2010, Helios Fitness Center telah berhasil membuka cabangnya yang kedua berlokasi di Festifal Citylink Mall pada tahun 2011.

Pengembangan cabang tersebut merupakan cerminan bagaimana kesuksesan yang di capai Helios Fitness Center. Hal tersebut tidak lepas dari kepuasan yang dirasakan oleh konsumen sehingga berakhir kepada loyalitas konsumen, yang akhirnya membuat Helios Fitness Center yakin dan percaya diri untuk mengembangkan pasarnya.Hal itu juga merupakan salah satu langkah tepat yang dilakukan oleh Helios Fitness Center dalam membaca pasar, perilaku konsumen dan perekonomian Indonesia. Seiring meningkatnya kalangan middle class, maka akan semakin tinggi juga keinginan konsumen untuk mendapatkan

kepuasan. Menurut Yuswohady (2012:61) dalam bukunya Consumer 3000 menyebutkan bahwa kalangan middle class mengejar experience atau disebut juga experiencer.

Jadi, tidak hanya sebuah jasa yang menjadi tujuan utama konsumen, tetapi pengalaman dalam mendapatkannya, menikmati suasana tempatnya sampai pada setelah konsumen memakai jasa itu menjadi penting untuk menghasilkan sebuah kepuasan dan menjadi sebuah loyalitas.

(13)

kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan konsep loyalitas konsumen lebih menekankan kepada perilaku pembeliannya. Istilah loyalitas sering kali diperdengarkan oleh pakar pemasaran maupun praktisi bisnis, loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan dalam konteks sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika dianalisis maknanya. Menurut The Marketing Management’s Blog (2009) yang diakses darihttp://ilmu

manajemen pemasaran. wordpress. com /2009/11/10/definisi-loyalitas-pelanggan/diunduh pada tanggal 25 Februari 2014 loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran modern. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang terjalin dalam kurun waktu tertentu.

(14)

Tabel 1.1

Data Jumlah Anggota Terdaftar Helios Fitness Center Tahun 2011- Maret 2014

Tahun

Helios Fitness Center

Metro Indah Mall

Helios Fitness Center

Festival Citylink

2011

Q1 1926 Anggota 1200 Anggota

Q2 2389 Anggota 1458 Anggota

Q3 2849 Anggota 1556 Anggota

Q4 3459 Anggota 1793 Anggota

2012

Q1 4239 Anggota 2987 Anggota

Q2 4910 Anggota 3876Anggota

Q3 5437 Anggota 4390 Anggota

Q4 5866 Anggota 4523Anggota

2013

Q1 6601 Anggota 5349Anggota

Q2 7229 Anggota 5759Anggota

Q3 7670 Anggota 6090Anggota

Q4 8287 Anggota 6441 Angota

2014 Q1 8967 Anggota 6310 Anggota

(15)

Dan selanjutnya terdapat data jumlah anggota (membership) aktif, sebagai berikut:

Tabel 1.2

Data Jumlah Anggota (membership) Aktif Helios Fitness Center Tahun 2011-Maret 2014

2011 497 Anggota 1036 Anggota

2012 676 Anggota 0,36% 942 Anggota -0,09%

2013 746 Anggota 0,10% 918 Anggota

-0,02%

Maret 2014 825 Anggota 833 Anggota

Sumber: Manager Office Helios Fitness Center Metro Indah Mall dan Manager Office Helios Fitness Center Festival Citylink.

(16)

experience. Customer experience merupakan upaya pengembangan konsep

pemasaran dalam menghadapi perubahan yang terjadi di pasar.

Pengalaman adalah segalanya (Shauns Smith, 2002:1). Customer experience menurut Scott Robinette dan Claire Brand (2001:60) menyatakan

bahwa “experience is the collection of points at wich companies and consumers

exchange sensory stimuli, information, and emotion”. Pengalaman adalah

kumpulan dari poin-poin dimana pelanggan dengan perusahaan saling bertukar rangsangan panca indera, informasi dan emosi. Dengan merangsang unsur panca indera, informasi dan emosi inilah yang digunakan Helios Fitness Center untuk menarik konsumen dalam memberikan kepuasan dan merangsang minat ulang beli konsumen dan menjadikan pelanggan yang loyal. Untuk menciptakan pengalaman yang berkualitas bagi setiap member, Helios Fitness Center berupaya mengaplikasikan helpfulness dari para pegawai Helios Fitness Center. Para pegawai mereka menawarkan sikap siap membantu pelanggan jika diperlukan agar dapat terangsang emosi pelanggan dan berakhir pada loyal. Setelah itu, para member dirangsang dengan mengaplikasian value for time dimana perusahaan menunjukkan kepedulian mereka dengan menghargai setiap waktu pelanggan. Para member tidak akan dibuat menunggu jika membutuhkan sesuatu.

(17)

melakukan perubahan menjadi lebih baik. Para pegawai Helios Fitness Center juga diharuskan untuk interest in problem solving agar masalah-masalah member yang ada dapat segera terselesaikan. Personalization juga dibutuhkan agar pegawai Helios dapat mengenali para member lebih dalam atau secara pribadi untuk menjalin hubungan. Selanjutnya para pegawai harus menunjukkan sikap competence dimana para member memiliki kepercayaan terhadap pegawai dalam

melakukan tugasnya dan terakhir accessibility dimana para member dimudahkan dalam memenuhi kebutuhansetiap member (personal training/fasilitas). Pengalaman dalam hubungan dengan pegawaiyang baik akan menciptakan ikatan yang baik antara member dengan pegawai, sehingga akan menciptakan kepuasan dan sikap loyal pada pengunjung.

(18)

Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, kondisi ini yang menarik penulis untuk melakukan penelitian tentang: “Pengaruh Customer Experience Qualityterhadap Loyalitas Pelanggan (Survey pada member Helios Fitness

Center Festival Citylink)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berkembangnya kalangan middle class di Indonesia membuat masyarakat banyak menciptakan trend, salah satunya adalah gym atau tempat fitness yang ikut mengalami perkembangan. Persaingan antara gym sendiri saat ini menyebabkan pelanggan mudah untuk beralih dari satu tempat gym ke tempat gym lainnya. Perusahaan mengalami kesulitan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.

Adanya penurunan jumlah member pada tahun 2011-2013 yang dikatakan oleh manager Helios Fitness Center Festival Citylink mengindikasikan adanya penurunan loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, Helios Fitness Center Festival Citylink perlu mengkaji ulang dalam hal pengalaman (experience) yang dirasakan oleh pelanggan. Apabila perusahaan memberikan pengalaman yang unik dan positif kepada pelanggan maka akan terbentuk suatu ikatan dengan pelanggan sehingga mereka menjadi pelanggan yang loyal kepada Helios Fitness Center Festival Citylink.

(19)

setiap saat. Keseluruhan hal tersebut dilakukan perusahaan demi menjaga tingkat loyalitas pelanggan Helios Fitness Center.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah maka dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran mengenai customer experience quality Helios Fitness Center Festival Citylink?

2. Bagaimana gambaran mengenai loyalitas pelanggan Helios Fitness Center Festival Citylink?

3. Seberapa besar pengaruh customer experience quality Helios Fitness Center Festival Citylink terhadap loyalitas pelanggan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Gambaran mengenai customer experience quality Helios Fitness Center Festival Citylink.

2. Gambaran loyalitas pelanggan Helios Fitness Center Festival Citylink. 3. Pengaruh customer experience quality Helios Fitness Center Festival

Citylink terhadap loyalitas pelanggan. 1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

(20)

2. Kegunaan Praktis

(21)

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian merupakan permasalahan yang akan di teliti. Penelitian ini akan mengukur seberapa besar pengaruh customer experience quality terhadap loyalitas pelanggan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah customer experience quality sebagai variabel bebas (X) dan loyalitas pelanggan

sebagai variabel terikat (Y).

Subjek penelitian ini adalah gym Helios Fitness Center yang bertempat di Festival Citylink Lt. 3A-Terazzo Bandung, Jawa Barat.Responden penelitian iniadalah member Helios Fitness Center Festival Citylink.Penulis memilih melakukan penelitian di Helios Fitness Center Festival Citylink karena adanya permasalahan yang terjadi pada menurunnya jumlah member yang signifikan setiap tahunnya.

(22)

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Dalam analisis, penulis menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2013:29) mendefinisikan metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Metode Verifikatif yaitu metode yang bertujuan untuk memperoleh hubungan antara variabel penelitian.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Menurut Kerlinger (1973) seperti yang dikutip Sugiyono (2009:7),

Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal menurut Sugiyono (2009:11) merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat, dimana X mempengaruhi Y. Variabel yang mempengaruhi (variabel X) yaitucustomer experience quality dan yang dipengaruhi (variabel Y) yaitu loyalitas pelanggan.

(23)

3.2.2 Desain Penelitian

Menurut Ujang Sumarwan (2011:17) “Desain Penelitian adalah kerangka

untuk melaksanakan proyek riset pemasaran”. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk struktur atau memecahkan masalah-masalah riset pemasaran. Desain penelitian juga dapat didefinisikan sebagai prosedur bagaimana mengumpulkan, mengolah, menganalisis suatu data.

Penelitian ini sendiri menguji tingkat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dimana masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Maka desain penelitian ini lebih cocok bersifat kausal.

Menurut Sugiyono (2013:56) “Desain kasual adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi)”.Desain kausal ini

mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang menjadi variabel yang mempengaruhi, dan mana variabel yang dipengaruhi. Oleh karena itu desain kausalitas pada penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Customer Experience Quality terhadap Loyalitas Pelanggan pada Helios Fitness Center Festival Citylink.

3.3 Operasionalisasi Variabel

(24)

Variabel yang akan diteliti adalahcustomer experience quality sebagai variabel independen (X) dan loyalitas pelanggan sebagai variabel dependen (Y). Untuk lebih rincinya dapat dilihat melalui tabel operasional variabel berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

(25)

Tingkat

(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

Adapun pengukuran variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan pengukuran ordinal. Menurut Ghozali (2006:4) skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variabel ke dalam kelompok, tetapi juga melakukan ranking terhadap kategori. Adapun skor skala nilai yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Scoring Untuk Jawaban Kuisioner

Jawaban Responden Skor

Sangat Baik 5

Baik 4

Ragu-ragu 3

Tidak Baik 2

Sangat Tidak Baik 1 Sumber: Sugiyono (2013:94)

3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas data yang di kumpulkan. Untuk mendukung penelitian ini maka diperlukan data yang berupa :

(31)

di jawab sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian. Data yang di hasilkan bisa data yang kuantitatif atau kualitatif.

2. Data sekunder, yaitu data yang diambil dari hasil mengumpulkan orang lain. Untuk mendukung penelitian ini dibutuhkan data jumlah anggota Helios Fitness Center agar dapat menentukan jumlah sampel yang relevan, maka data jumlah anggota Helios Fitness Center ini diperoleh dari bagian office Helios Fitness Center juga dibutuhkan referensi seperti buku teks, jurnal, dan lain-lain.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, sebagai berikut:

1. Studi kepustakaan, yaitu mempelajari dan mengkaji literatur seperti jurnal dan buku untuk mengumpulkan informasi mengenai customer experience quality dan loyalitas pelanggan.

2. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan ataupun pernyataan yang dibuat secara tertulis sehubungan dengan masalah yang sedang diteliti dan kemudian diberikan kepada responden sebagai sampel penelitian yaitu anggota Helios Fitness Center Festival Citylink .

(32)

4. Wawancara mendalam, yaitu teknik pengumpulan data atau informasi dari pihak manajemen perusahaan khususnya manager Helios Fitness Center Festival Citylink.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka populasi pada penelitian ini adalah member Helios Fitness Center Festival Citylink yang terdaftar sampai Maret 2014 sebanyak 6310 Anggota (sumber: Manager Helios Fitness Center Festival Citylink).

3.5.2 Sampel

Sampel adalah sebagian kecil kelompok yang mewakili karakteristik populasi yang diambil dari populasi tersebut untuk berpartisipasi dalam suatu studi (Malholtra 2007:405). Maka dari itu sampel yang diambil dari populasi tersebut harus bersifat representative, atau mewakili populasinya.

Guna mempermudah melakukan penelitian diperlukan suatu sampel penelitian yang berguna ketika populasi berjumlah besar, yang berarti sampel tersebut harus bersifat representatif atau mewakili dari populasi tersebut. Penentuan besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini dengan cara menggunakan rumus slovin sebagai berikut :

� = �

(33)

Keterangan :

n : Ukuran sampel N : Ukuran Populasi 1 : Konstanta

e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir. (e=0.1)

Berdasarkan perhitungan dengan rumus dalam pengambilan sampel diatas maka dapat didapat jumlah sampel sebanyak

�= 6.441

1+6441 (0.1)2 = 98.471≈ 98

Menurut Winarno Surakhmad (1998:100) “Untuk jaminan ada baiknya

sampel selalu ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik.” Agar sampel yang

digunakan representative, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang responden.

3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah teknik untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian sehingga diperoleh nilai perkiraan. Menurut Sugiyono (2012:91) teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian sehingga memperoleh nilai karakteristik tertentu. Maholtra&Birks (2007:410) mengklasifikasikan teknik pengambilan sampel sebagai probability sampling dan non-probability sampling. Probablity sampling dimana setiap anggota populasi

(34)

sampling dimana setiap anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk

menjadi sampel dan pemilihan bersifat objektif.

Penulis mengambil sampel menggunakan teknik purposive sampling. Purposive Sampling menurut Zikmund, Et.al (2010) adalah teknik pengambilan

sampel populasi yang tidak diketahui dimana sampel dipilih oleh peneliti berdasarkan karakteristik yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Maka, setelah data diperoleh dari responden melalui kuesioner sudah terkumpul, selanjutnya data dapat diolah dan ditafsirkan sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat peranan antara variabel customer experience quality terhadap loyalitas pelanggan (Y). Dalam melaksanakan pengolahan data,

penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden.

2. Menghitung bobot nilai dengan menggunakan skala likert dalam lima pilihan jawaban.

3. Rekapitulasi nilai angket variabel X (customer experience quality)dan variabel Y (loyalitas pelanggan).

4. Tahap uji coba kuisioner.

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data

Dalam analisis data ini ditempuh prosedur analisis sebagai berikut:

(35)

2. Untuk mengkur data yang diperoleh penulis hingga mendapatkan data interval, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing-masing variabel X dan variabel Y, untukitu skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Dalam Sugiyono (2013:93) “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyan.Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka data skala likertyang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Pola scoring skala likert

Jawaban Responden Skor

Sangat Baik 5

Baik 4

Ragu-ragu 3

Tidak Baik 2

Sangat Tidak Baik 1 Sumber: Sugiyono (2013:94)

3. Rekapitulasi nilai angket variabel (customer experience quality) dan variabel Y (loyalitas pelanggan).

4. Tahap uji coba kuisioner.

(36)

sedangkan untuk menjawan penelitian yang bersifat asosiatif atau verikatif adalah melalui analisis regresi sederhana.

3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.2.1Uji Validitas

Menurut Malholtra (2009:311), “Validitas dapat didefinisikan sebagai

sejauh mana perbandingan skor skala yang diamati mencerminkan perbedaan sejati antar objek atas karakteristik yang sedang diuji ketimbang kesalahan sistematik” atau acak.

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin diukur. Validitas ditunjukkan dengan adanya hubungan antara score item yang diteliti dengan score total item yang diteliti. Suatu item dinyatakan valid apabila nilai item memiliki hubungan signifikan serta corrected item-total correlation lebih besar dari nilai r kritis product moment.Rumus

korelasi yang dapat digunakan adalah rumus kolerasi Product Moment, dengan rumus :

= � −( )( )

� 2−( )2 � 2 −( 2)

(Sugiyono, 2013:248) Keterangan:

rxy= Koefisien validitas item yang dicari

(37)

∑X= Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y= Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n= Jumlah responden

Kriteria validitas menurut Suliyanto (2005:42) keputusan dalam sebuah butir pertanyaan dapat di anggap valid, dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

a. Jika koefisien korelasi product moment >r-tabel (α:n-2)n= jumlah sampel

b. Nilai sig≥α

Penulis menggunakan bantuan program SPSS.21.0 for windows untuk menguji validitas kuesioner

3.6.2.2Uji Reliabilitas

Menurut Ety Rochaety (2007:49) menyatakan bahwa reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Untuk menguji reliabiltas atau keterandalan alat ukur atau instrumen dalam penelitian ini digunakan koefisien Alpha Cronbach. Koefisien keandalan menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data suatu penelitian. Koefisien Alpha Cronbach ditunjukkan dengan:

� = .

(38)

Dimana:

k= jumlah variabel manifes yang membentuk variabel laten = rata-rata korelasi antara variabel manifes

a= konstanta

3.6.3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Hasil uji coba instrumen peneliytian untuk customer experience quality (X) dan loyalitas pelanggan (Y) pada sampel sebanyak 30 responden. Berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows menunjukkan bahwa item-item pernyataan pada kuisioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan rtabel. Berikut nilai

(39)

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel X (Customer Experience Quality)

No Indikator rhitung rtabel Keterangan

Customer Experience Quality (X)

Helpfulness

1 Kemudahan member dalam meminta bantuan pegawai Helios Fitness Center

0,565 0,3610 Valid

2 Ketanggapan pegawai dalam membantu member

0,572 0,3610 Valid

Value For Time

3 Ketepatan waktu operasional Helios Fitness Center mengenali member Helios Fitness Center

0,509 0,3610 Valid

6 Keramaham pegawai dalam menyapa member Helios Fitness Center

(40)

Promise Fulfillment

7 Kesesuaian harga dengan produk dan fasilitas yang didapat oleh member Helios Fitness Center

0,429 0,3610 Valid

8 Ketersediaan fasilitas sesuai dengan yang di promosikan.

0,422 0,3610 Valid

Interest In Problem Solving

9 Kemampuan pegawai dalam membantu menyelesaikan masalah member Helios Fitness Center

0,545 0,3610 Valid

10 Ketepatan pegawai dalam memberikan solusi yang dibutuhkan

0,455 0,3610 Valid

Personalization

11 Penyebutan nama member oleh pegawai Helios Fitness Center

0,725 0,3610 Valid

13 Pengetahuan pegawai mengenai olahraga fitness

0,454 0,3610 Valid

(41)

menggunakan alat fitness Accessibility Of Person/Facility

15 Kemudahan member dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan

0,489 0,3610 Valid

16 Kemudahan member dalam mengakses Personal Training di Helios Fitness Center

0,609 0,3610 Valid

17 Kemudahan member dalam menggunakan fasilitas Helios Fitness Center

0,528 0,3610 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data 2014

(42)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Loyalitas Pelanggan)

No Indikator rhitung rtabel Keterangan

Loyalitas Pelanggan (Y)

Membeli Diluar Lini Produk

2 Ketertarikan member menambah kelas tambahan diluar fitness regular

0,645 0,3610 Valid

Menunjukkan kekebalan dari tarikan persaingan (tidak mudah terpengaruh oleh tarikan persaingan produk sejenis lainnya)

3 Kekebalan member terhadap tawaran gym pesaing

0,574 0,3610 Valid

Mereferensikan produk atau jasa yang telah digunakan kepada orang

lain

4 Memberikan informasi Helios Fitness Center kepada orang lain

0,433 0,3610 Valid

5 Memberitahukan keunggulan Helios Fitness Center kepada orang lain

(43)

6 Mengajak orang lain untuk bergabung dengan Helios Fitness Center

0,759 0,3610 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data 2014

Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel 3.5, maka dapat disimpulkan bahwa item pernyataan pada variabel customer experience quality yang terdiri dari 6 instrumen pernyataan dapat dikatakan valid, karena rhitung> rtabel.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1 Customer Experience Quality (X)

0,738 0,3610 Reliabel

2 Loyalitas Pelanggan (Y) 0,720 0,3610 Reliabel Sumber: Hasil pengolahan data 2014

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% sehingga diperoleh nilai rhitung

masing-masing variabel lebih besar dari rtabel yaitu sebesar 0,3610 artinya kedua variabel

yang diuji reliabel.

3.6.4 Teknik Analisis Data

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana sesuatu “lebih” atau “kurang” dari yang lain. Maka skala ordinal tersebut harus

(44)

dengan penerapan statistic parametric dengan menggunakan Methode Succesive Interval (MSI).

1. Methode Succesive Interval (MSI)

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut:

(1) Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi setiap pilihan jawaban.

(2) Berdasarkam frekuensi yang diperoleh untuk setiap jawaban, hitung proporsi setiap pilihan jawaban.

(3) Berdasarkan proporsi tersebut, untuk setiap pertanyaan hitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

(4) Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas Z untuk setiap pilihan jawaban.

(5) Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut:

� � = � � � ℎ − � �

� ℎ � ℎ − � ℎ � ℎ ℎ

(6) Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut:

Score= Scale value + / Scale Value minimum/ + 1

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Guna menyelesaikan permasalahan “Pengaruh customer experience

(45)

untuk memecahkan persoalan hubungan sebab akibat variabel independen (customer experience quality) dan variabel dependen (loyalitas pelanggan). Rumus persamaan regresi linier sederhana (Sugiyono 2010:261), yaitu:

Y = a + bX Dengan:

Dimana:

Y= Subyek pada variabel d ependent yang diprediksikan (loyalitas pelanggan)

X =Subyek padavariabel independent yang mempunyai nilai tertentu (experiential marketing)

a = konstanta

b =angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila(-) maka terjadi penurunan.

n =jumlah data

a

=

(46)

3.6.5 Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi R2 pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006:83). Dimana nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Koefisien determinasi mempunyai suatu besaran yang digunakan untuk mengukur garis kebaikan (goodness of fit) secara vertikal, untuk proporsi/prosentase total variabel dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi, dirumuskan sebagai berikut:

R2= ∑ (Ŷ-Y)2∑ (Y-Y)2 Keterangan:

R2= koefisien determinasi Ŷ= hasil regresi

Y= Y rata-rata Y= Y hasil observasi

3.6.6 Rancangan Uji Hipotesis

Rancangan ini digunakan untuk mengetahui apa saja yang akan di uji

(47)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini penulis haruslah membuat rancangan sementara atau penetapan hipotesis. Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan ada atau tidaknya pengaruh customer experience qualityterhadap loyalitas pelanggan. Hipotesis pada penelitian ini yaitu:

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara customer experience qualityterhadap loyalitas pelanggan.

Ha : Terdapat pengaruh antara customer experience qualityterhapad loyalitas pelanggan.

Berdasarkan pada statistik yang digunakan dan hipotesis penelitian diatas, maka penulis menetapkan dua hipotesis yang digunakan untuk uji statistiknya yaitu hipotesis nol (Ho) yang diformulasikan untuk ditolak dan hipotesis alternative (Ha) yaitu hipotesis penulis yang diformulasikan untuk diterima, dengan perumusan sebagai berikut:

Ho : p = 0, customer experience quality (X) tidak memilikipengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan (Y)

Ho : p ≠ 0, customer experience quality (X) memilikipengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan(Y)

Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya dapat dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut :

Jika t hitung> t tabel H0 ditolak; H1 diterima

(48)

Untuk menguji hipotesis yang penulis kemukakan dapat diterima, maka digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Statistik uji korelasi

r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y n = banyaknya sampel dalam penelitian

t hitung =

(49)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada member Helios Fitness Center Festival Citylink untuk mengetahui pengaruh customer experience quality terhadap loyalitas pelanggan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Gambaran customer experience quality member Helios Fitness Center

Festival Citylink berada pada kategori sedang. Adapun indikator customer experience quality yang paling tinggi adalah promise fulfillment, hal

tersebut dikarenakan Helios Fitness Center Festival Citylink dianggap sudah memenuhi harapan member dalam hal kesesuaian harga dengan produk dan fasilitas yang didapat dan yang di promosikan. Lalu diikuti oleh accessibility of person/facility, interest in problem solving, helpfulness,

competence, value for time, customer recognition dan indikator yang paling

rendah adalah personalization yaitu privasi yang dimiliki member dalam menggunakan loker, hal tersebut dikarenakan masih kurangnya rasa aman ketika member menggunakan locker room disediakan Helios Fitness Center Festival Citylink.

(50)

Fitness Center Festival Citylink diluar fitness regular. Selanjutnya diikuti oleh indikator mereferensikan produk atau jasa yang telah digunakan kepada orang lain, melakukan pembelian secara teratur dan untuk indikator yang memiliki perolehan paling rendah adalah menunjukan kekebalan dari tarikan persaingan (tidak mudah terpengaruh oleh tarikan persaingan produk sejenis lainnya), yaitu ketika member masih mencoba jasa yang ditawarkan oleh fitness center pesaing.

3. Terdapat pengaruh yang positif antara customer experience quality terhadap loyalitas pelanggan pada member Helios Fitness Center Festival Citylink. Adapun indikator customer experience quality yang paling tinggi adalah promise fulfillment dengan variabel loyalitas pelanggan yang diukur melalui

indikator melakukan pembelian secara teratur, membeli diluar lini produk, menunjukkan kekebalan dari tarikan persaingan (tidak mudah terpengaruh oleh tarikan persaingan produk sejenis lainnya) dan mereferensikan produk atau jasa yang telah digunakan kepada orang lain.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan

(51)

1. Helios Fitness Center Festival Citylink diharapkan bisa lebih memperhatikan keamanan serta tingkat privasi locker room yang digunakan oleh para member sehingga member bisa lebih tenang ketika berolahraga. 2. Member diharapkan lebih kebal dalam hal tarikan oleh pesaing-pesaing

Helios Fitness Center Festival Citylink dengan lebih mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu.

Gambar

Tabel 1.1 Data Jumlah Anggota Terdaftar Helios Fitness Center
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Untuk Jawaban Kuisioner
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Loyalitas Pelanggan)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Joyce, Weil dan Calhoun (2009: 104-106) menyebutkan bahwa sebuah model pembelajaran terdiri dari komponen sintaks atau struktur suatu model, komponen prinsip

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ini, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan menu olahan daging sapi menurut konsumen dan menganalisis

Saran pada Dinas Kesehatan Surabaya, berdasarkan variabel yang signifikan berpengaruh terhadap jumlah kasus TB di Surabaya yaitu kepadatan penduduk, persentase

Website Perkampungan Budaya Betawi di buat untuk memberikan informasi tentang tempat wisata yang masih bernuansakan kebudayaan betawi yang bermanfaat bagi masyarakat,

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pentingnya pendidikan anak usia dini dalam perspektif Islam adalah untuk mendidik anak usia dini menjadi insan kamil,

Hasil menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan minuman isotonik antosianin beras ketan hitam dengan penambahan senyawa kopigmentasi ekstrak bunga maya cenderung

Sehingga jika nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya adalah nilai-nilai positif maka dia akan bisa menghargai dirinya sendiri sehingga dia tidak akan berperilaku

Komisi Yudisial penghubung wilayah Jawa Timur hendaknya lebih tegas dalam pengawasan hakim pengadilan tindak pidana korupsi di Jawa Timur, baik yang berkaitan