• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKAIAN ISTILAH ASING BIDANG FASHION DI KALANGAN SOSIALITA KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMAKAIAN ISTILAH ASING BIDANG FASHION DI KALANGAN SOSIALITA KOTA BANDUNG."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Zenitha Vega Fauziah, 2013

PEMAKAIAN ISTILAH ASING BIDANG FASHION

DI KALANGAN SOSIALITA KOTA BANDUNG

(KAJIAN SOSIOLINGUISTIK)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

memperoleh gelar Sarjana Sastra

oleh

Zenitha Vega Fauziah

0907029

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Zenitha Vega Fauziah, 2013

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pemakaian Istilah Asing Bidang

Fashion di Kalangan Sosialita Kota Bandung (Kajian Sosiolinguistik)” ini

sepenuhnya karya sendiri. Tidak ada bagian dari dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2013 Yang membuat pernyataan

(3)
(4)

Zenitha Vega Fauziah, 2013

ABSTRAK

Pemakaian Istilah Asing Bidang Fashion di Kalangan Sosialita Kota Bandung

Zenitha Vega Fauziah

0907029

Pesatnya perkembangan kebudayaan, ilmu, dan teknologi di dunia barat membawa pengaruh terhadap perubahan bahasa, terutama terhadap pemakaian istilah asing. Salah satu penyebab terjadinya perubahan bahasa, yaitu adanya pemakaian istilah dari pemakaian bahasa lain. Penelitian difokuskan pada pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung yang biasa digunakan oleh remaja. Penelitian ini merupakan usaha strategi kerja dalam menganalisis objek penelitian berdasarkan rumusan masalah yang akan dipecahkan, yaitu bentuk perubahan bahasa, konteks pemakaian, perubahan makna leksikal, dan respons pengguna pemakaian istilah asing bidang fashion.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif dipilih sebagai upaya untuk menggambarkan secara transparan data kebahasaan berupa pemakaian istilah asing, yaitu istilah dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pada penyebutan istilah fashion oleh penutur remaja. Data digambarkan secara objektif dan apa adanya berdasarkan apa yang didapat pada saat pengamatan dan pengumpulan data.

Berdasarkan bentuk perubahan bahasa meliputi perubahan fonologi dan perubahan semantik, berdasarkan konteks pemakaian ditinjau dari konteks waktu dan tempat istilah asing tersebut digunakan oleh kalangan sosialita, berdasarkan perubahan makna leksikal istilah asing bidang fashion disebabkan oleh faktor perkembangan ilmu dan teknologi, sosial dan budaya, perbedaan bidang pemakai, dan pengembangan bidang peristilahan, dan berdasarkan respons pengguna menunjukan kepopuleran istilah asing bidang fashion lebih tinggi dari pada istilah bahasa Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi masyarakat pemakai bahasa serta menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.

(5)

Zenitha Vega Fauziah, 2013

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERSEMBAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B. Masalah ... 5

1. Identifikasi Masalah ... 5

2. Batasan Masalah ... 6

3. Rumusan Masalah ... 7

C.Tujuan Penelitian ... 7

D.Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Penelitian ... 8

BAB II IHWAL SOSIOLINGUISTIK, PERUBAHAN BAHASA, PERISTIWA TUTUR, DAN PERUBAHAN MAKNA ... 10

A. Tinjauan Pustaka ... 10

B. Sosiolinguistik, Perubahan Bahasa, Peristiwa Tutur, dan Perubahan Makna ... 11

1. Sosiolinguistik ... 11

(6)

Zenitha Vega Fauziah, 2013

b. Perubahan Bahasa ... 13

1) Perubahan bunyi ... 14

2) Perubahan Semantik ... 23

c. Peristiwa Tutur ... 24

2. Makna ... 27

a. Pengertian Makna ... 27

b. Perubahan Makna ... 28

c. Jenis Makna ... 30

3. Istilah Asing ... 32

a. Pemakaian Istilah Asing ... 33

b. Istilah Khusus Dan Istilah Umum ... 33

c. Persyaratan Istilah Yang Baik ... 34

d. Jenis-Jenis Kata Serapan ... 34

4. Perkembangan Fashion di Indonesia ... 35

5. Sosialita ... 36

C. Anggapan Dasar ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38

B. Sumber Data dan Data ... 38

C. Desain Penelitian ... 38

D. Metode Penelitian ... 41

E. Definisi Operasional ... 42

F. Instrumen Penelitian ... 42

G. Teknik Pengumpulan Data ... 44

H. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

(7)

Zenitha Vega Fauziah, 2013

1. Hasil Penelitian Bentuk Perubahan Bahasa Pemakaian Istilah

Asing Bidang Fashion ... 50 2. Hasil Penelitian Konteks Pemakaian Pemakaian Istilah Asing

Bidang Fashion ... 51 3. Hasil Penelitian Perubahan Makna Istilah Asing Bidang Fashion ... 53 4. Hasil Penelitian Respons Pengguna Pemakaian Istilah Asing

Bidang Fashion ... 56 B. Pembahasan Data ... 56

1. Pembahasan Bentuk Perubahan Bahasa Pemakaian Istilah Asing Bidang Fashion ... 57 2. Pembahasan Konteks Pemakaian Pemakaian Istilah Asing Bidang

Fashion ... 81

3. Pembahasan Perubahan Makna Istilah Asing Bidang Fashion ... 94 4. Pembahasan Respons Pengguna Pemakaian Istilah Asing

Bidang Fashion ..……… 111

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….. 161

A. Kesimpulan………...161 B. Saran……….………162

DAFTAR PUSTAKA……… 164

RIWAYAT HIDUP……… 166

(8)

Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengindentifikasi diri (KBBI, 2008: 78). Chaer (2007: 51) memaparkan sifat bahasa adalah unik dengan demikian, linguistik tidak berusaha menggunakan kerangka suatu bahasa untuk dikenakan pada bahasa lain. Bahasa juga memiliki sifat dinamis, yakni bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan sosial dan budaya masyarakat pemakainya (Chaer dan Agustina, 2004: 13).

Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dan senantiasa mengalami perkembangan dan perubahan sesuai dengan perkembangan penuturnya. Hal tersebut, diungkapkan oleh Sugono (1997: 6) bahwa bahasa mengalami perubahan sejalan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat penuturnya. Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan, ilmu, dan teknologi berkembang sedemikian rupa. Bahasa Indonesia pun berkembang mengikuti perkembangan tersebut.

Pesatnya perkembangan kebudayaan, ilmu, dan teknologi di dunia barat membawa pengaruh terhadap perubahan bahasa, terutama terhadap pemakaian istilah asing. Salah satu penyebab terjadinya perubahan bahasa, yaitu adanya pemakaian istilah dari pemakaian bahasa lain. Chaer (2004: 134) memaparkan perubahan bahasa menyangkut soal bahasa sebagai kode, dimana sesuai dengan sifatnya yang dinamis, dan sebagai akibat persentuhan dengan kode-kode lain, bahasa itu bisa berubah.

(9)

2

Zenitha Vega Fauziah, 2013

Pengembangan istilah dalam berbagai bidang, khususnya bidang ilmu dan teknologi lebih didominasi oleh sumber bahasa asing karena perkembangan zaman yang semakin maju. Oleh sebab itu, keragaman bahasa asing merupakan kekayaan yang perlu digali sebagai sumber pengayaan istilah bahasa Indonesia walaupun sumber pengembangan istilah itu perlu diimbangi dengan pemanfaatan bahasa Indonesia (Ratnawati, 2011: 1).

Sebagian besar konsep ilmu pengetahuan modern yang dipelajari, digunakan, dan dikembangkan oleh pelaku ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia datang dari luar negeri dan sudah dilambangkan dengan istilah bahasa asing, salah satunya pada bidang fashion. Istilah memang bukan konsumsi orang umum atau bahasa umum, istilah adalah konsumsi para ahli atau orang-orang yang bergerak di satu bidang ilmu (Helmy, 2010: 2). Dalam hal ini, memang ada istilah yang menjadi kosakata umum karena frekuensi penggunaannya dalam bahasa umum cukup tinggi. Istilah asing seperti blazer, denim, wedges, hot peans, dan lain-lain digunakan dalam bidang

fashion.

Fashion adalah suatu sistem penanda dari perubahan budaya dan menurut suatu

kelompok atau adat tertentu (Nurfadilah, 2006: 6). Fashion bisa juga sebagai strata pembagian kelas, status, pekerjaan, dan kebutuhan untuk menyeragamkan suatu pakaian yang sedang populer, gaya hidup, dan merek. Fashion merupakan bahasa asing yang akrab di telinga setiap masyarakat. Echols dan Shadily (2000: 234) memaparkan fashion adalah cara, kebiasaan, dan mode. Fashion juga tidak hanya mengenai pakaian, tetapi juga lebih ke penampilan, yaitu tentang bagaimana setiap jiwa masyarakat mempunyai penampilan yang berbeda-beda dalam mengekspresikan gaya berpakaian mereka.

(10)

3

Zenitha Vega Fauziah, 2013

oleh hal-hal yang ada di sekitar mereka. Afiati (2011: 3) memaparkan peranan bahasa dalam komunitas remaja pada umumnya dapat dikatakan bahwa hampir seluruh lingkup kehidupan manusia berkaitan dengan bahasa.

Remaja memang banyak menyita perhatian masyarakat umum di sekitarnya. Siapakah remaja itu sehingga mendapat tempat khusus di kalangan masyarakat umum? Mereka yang tergolong sebagai remaja adalah pemuda-pemudi yang berusia 15-23 tahun yang berada pada masa adeolensi yaitu masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, tempat berlangsung proses pendewasaan secara fisiologis dan sosial. Tidak hanya tingkah laku serta permasalahan di dalam dunianya yang mendapat perhatian orang, tetapi juga bahasa yang mereka pergunakan merupakan istilah asing khususnya bahasa Inggris (Oktaviana, 2007: 2).

Masyarakat yang heterogen dapat menimbulkan kelompok-kelompok tertentu bisa berdasarkan daerah, tempat tinggal, profesi ataupun karena memiliki kegemaran yang sama (Afiati, 2011: 3). Setiap kegiatan memerlukan atau menyebabkan terjadinya perubahan bahasa, maka memungkinkan pula dalam setiap tuturan kelompok-kelompok tersebut terdapat perubahan bahasa.

Hal ini pun tercermin dalam pemakaian bahasa oleh para remaja. Pada umumnya kelompok sosial masyarakat yang tergolong dalam kelompok usia remaja menginginkan ciri tertentu yang membedakan mereka dari kelompok sosial lain di dalam masyarakat. Salah satu ciri yang tampak dalam kelompok remaja ini adalah pemakaian istilah asing bidang fashion. Banyak perubahan bahasa yang memberi pengaruh besar bagi remaja pada umumnya fenomena ini muncul di kalangan sosialita kota Bandung.

(11)

4

Zenitha Vega Fauziah, 2013

(meskipun orang kaya) bisa masuk ke kalangan ini. Adapun istilah dalam pemakaian istilah asing yang dituturkan oleh kalangan soialita banyak yang mengakibatkan adanya perubahan bahasa.

Bukti adanya perubahan bahasa dalam pemakaian istilah asing yang digunakan oleh kalangan soialita tersebut sering memakai istilah asing berbahasa Inggris yang memunculkan kosakata istilah fashion baru. Istilah-istilah kosakata baru dalam dunia

fashion di kalangan sosialita, antara lain seperti, body con dress ‘gaun ketat’, neon

dress ‘gaun dengan warna menyala’, maxi dress ‘gaun menjuntai hingga lantai’, dan

mini dress ‘gaun pendek’. Dalam konteks pemakaian istilah-istilah asing tersebut

dipakai ketika mereka sedang ada acara tertentu, seperti mengadakan perkumpulan arisan dan pesta. Hal ini yang membedakan dengan kelompok sosial lain di kalangan masyarakat pada umumnya.

Pemakaian istilah asing bidang fashion merupakan sebuah fenomena bahasa yang nyata dipakai oleh sekelompok kaum remaja yang beriringan dengan bahasa Indonesia. Oktaviana (2007: 4) memaparkan pemakaian istilah asing makin meluas, tentunya akan berdampak pula pada perubahan kebahasaan. Terjadinya perubahan bahasa sebagaian besar dikarenakan serapan dari bahasa asing khususnya bahasa Inggris. Munculnya perubahan bahasa menjadikan sebuah fenomena kebahasaan pada

pemakaian ‘bahasa baru’ dan menjadikan penggunaan bahasa ini makin meluas

tentunya dan akan berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia.

(12)

5

Zenitha Vega Fauziah, 2013

Penelaahan terhadap kosakata atau istilah asing bidang fashion telah dilakukan oleh banyak peneliti, antara lain: (1) Penelitian terhadap ragam bahasa fashion (studi kasus terhadap penggunaan bahasa pada majalah gadis) yang telah dilakukan oleh Nurfadilah (2006). Dalam penelitian tersebut Nurfadilah hanya menganalisis alih kode dan campur kode, serta persepsi pembacanya; (2) Penelitian terhadap leksikon

fashion dalam majalah girl friend telah dilakukan Helmy (2010). Helmy menganalisis

kosakata pada majalah girl friend tahun 2010. Berdasarkan pembagian kata, kategori kata, dan makna leksikal dan makna gramatikal; dan (3) Penelitian terhadap variasi bahasa remaja underground di Bandung telah dilakukan Oktaviana (2007). Oktaviana dalam penelitiannya hanya meninjau variasi bahasa dari bentuk kosakata.

Sepengetahuan peneliti dari hasil penelitian yang ditemukan peneliti berpendapat pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung belum ada yang menganalisisnya. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung ditinjau dari bentuk perubahan bahasa, konteks pemakaian, perubahan makna, dan respons pengguna pemakaian istilah asing bidang fashion. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan kajian dengan judul Pemakaian Istilah Asing

Bidang Fashion di Kalangan Sosialita Kota Bandung (Kajian Sosiolinguistik).

B. Masalah

Masalah dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut. Penjabarannya meliputi.

1. Identifikasi Masalah

Hal-hal yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

(13)

6

Zenitha Vega Fauziah, 2013

b. Banyak kalangan sosialita kota Bandung yang memunculkan istilah-istilah baru dalam dunia fashion, salah satunya pemakaian istilah asing yang dijadikan data dalam penelitian ini.

c. Pemakaian istilah asing semakin berkembang di kalangan remaja modern

d. Fashion merupakan suatu sistem penanda dari perubahan budaya menurut suatu

kelompok atau adat tertentu.

e. Mayoritas masyarakat lebih sering menggunakan istilah asing bidang fashion daripada mengunakan bahasa Indonesia.

f. Banyaknya pemakaian istilah asing yang digunakan masyarakat sehingga dapat menggeser eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional.

2. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi hal-hal berikut ini.

a. Penelitian ini ditekankan pada pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung.

b. Penelitian ini ditekankan pada pemakaian istilah asing bidang fashion khususnya dalam bahasa Inggris.

c. Sumber data akan digali dari pemakaian istilah asing fashion bidang di kalangan sosialita kota Bandung.

d. Penelitian ini menganalisis pemakaian istilah asing bidang fashion berdasarkan bentuk perubahan bahasa, konteks pemakaian, perubahan makna dilihat dari makna leksikal, dan respons pembaca.

e. Mayoritas pengguna pemakaian istilah asing bidang fashion berkisar remaja yang berusia 20-23 tahun.

(14)

7

Zenitha Vega Fauziah, 2013

C. Rumusan Masalah

Penelitian ini akan difokuskan pada pemakaian Istilah Asing Bidang fashion di Kalangan Sosialita Kota Bandung. Masalah tersebut dapat dijabarkan ke dalam rumusan masalah sebagai berikut.

a. Bagaimana bentuk perubahan bahasa pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung ?

b. Bagaimana konteks pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung?

c. Bagaimana perubahan makna istilah asing bidang fashion ke dalam bahasa Indonesia dilihat dari makna leksikal di kalangan sosialita kota Bandung?

d. Bagaimana respons pengguna terhadap pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian disusun berdasarkan rumusan masalah. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal berikut.

1. Bentuk perubahan bahasa pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung;

2. Konteks pemakaian istilah asing bidang fashion dilihat di kalangan sosialita kota Bandung;

3. Perubahan makna istilah asing bidang fashion ke dalam bahasa Indonesia dilihat dari makna leksikal di kalangan sosialita kota Bandung; dan

4. Respons pengguna terhadap pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung .

D. Manfaat Penelitian

(15)

8

Zenitha Vega Fauziah, 2013

1. pengembangan ilmu dalam bidang linguistik, khususnya dalam sosiolinguistik bahasa Indonesia;

2. menambah ilmu bagi perkembangan ilmu bahasa, khususnya mengenai pemakaian istilah asing ke dalam bahasa Indonesia;

3. mengenalkan peristilahan asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung; dan

4. menambahkan sesuatu bagi pengguna bahasa pada pemakaian istilah asing bidang

fashion dengan istilah baru di kalangan sosialita kota Bandung.

Sementara itu, manfaat praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. menjadi acuan untuk menyusun kamus peristilahan fashion; 2. memberikan inspirasi atau masukan dalam bidang fashion; dan

3. memberikan penjelasan pada khalayak tentang kosakata atau peristilahan bidang

fashion.

E. Struktur Organisasi Penelitian

Hasil penelitian akan dilaporkan dalam bentuk skripsi. Untuk memudahkan penyajiannya struktur organisasi penelitian skripsi ini disusun dari bab satu sampai bab lima. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan. Berikut ini adalah uraian struktur organisasi penelitian skripsi.

Bab satu akan dijelaskan latar belakang penelitian, masalah penelitian yang mencakup identifikasi masalah, dan rumusan masalah. Setelah itu, dilanjutkan dengan tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian.

Bab dua akan dijelaskan mengenai teori yang digunakan dalam penelitian. Pada bab ini, peneliti menjelaskan tentang penelitian-penelitian terdahulu, teori-teori beberapa ahli yang relevan terhadap masalah, dan hipotesis penelitian.

(16)

9

Zenitha Vega Fauziah, 2013

metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik penggunaan data, dan teknik analisis data.

Bab empat akan dijelaskan pemaparan mengenai analisis data dan pembahasannya. Pada bab ini peneliti menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis data dan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data.

(17)

Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Data yang diambil dalam menyelesaikan penelitian ini merupakan kosakata istilah asing bidang fashion yang diperoleh dan dicari di daerah kota Bandung. Data diambil di kota Bandung, karena banyak kalangan sosialita khususnya para remaja yang mengikuti komunitas fashion di daerah tersebut.

Lokasi yang peneliti jadikan subjek penelitian merupakan sebuah tempat komunitas para remaja sosialita yang terletak di sebuah pusat perbelanjaan seperti Istana Plaza (IP), Festival Citylink, dan Cafe-cafe yang berada di daerah kota Bandung.

B. Sumber Data dan Data

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kosakata pemakaian istilah asing bidang fashion yang dituturkan oleh remaja di kalangan sosialita kota Bandung. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kosakata berbahasa asing khususnya bahasa Inggris yang bertema fashion dan yang berhubungan dengan peristilahan

fashion, sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini, adalah kamus fashion

yang digunakan sebagai acuan standar istilah fashion untuk mengetahui hasil respons pengguna pemakaian istilah asing untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang akan dihimpun.

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian dalam bentuk diagram model

case study oleh Milles dan Huberman 1994: Yin 2009. Case study merupakan salah

(18)

39

Zenitha Vega Fauziah, 2013

penelitian metodelogi case study peneliti perlu menguasai pengetahuan, teori, dan hasil penelitian yang terperinci mengenai topik penelitian.

Untuk memperjelas tentang metode penelitian yang dipaparkan sebelumnya, pada bagian ini digambarkan bagan desain penelitian dalam bentuk diagram berikut (adaptasi model dari Yin 2009).

3.1 Diagram

Desain penelitian pemakaian istilah asing bidang fashion

Pemakaian Istilah Asing Bidang Fashion di Kalangan Sosialita Kota Bandung

Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi 2. Teknik Catat 3. Teknik Wawancara 4. Teknik Angket

Pengolahan Data

1. Pendeskripsian bentuk perubahan bahasa pemakaian istilah asing bidang

fashion.

2. pendeskipsian konteks pemakaian istilah asing bidang fashion.

3. Pendeskipsikan perubahan makna istilah asing bidang fashion ke dalam

bahasa Indonesia dilihat dari makna leksikal.

4. Medeskripsikan respons pengguna terhadap pemakaian istilah asing

(19)

40

Zenitha Vega Fauziah, 2013

Penganalisisan Data

1. Mendeskripsikan data tersebut dengan cara menulis kembali semua kosakata hasil tuturan remaja di kalangan sosialita.

2. Menganalisis kosakata yang dituturkan remaja di kalangan sosialita untuk mendapatkan makna kosakata.

3. Klasifikasi data berdasarkan bentuk perubahan bahasa, konteks pemakaian, dan perubahan makna.

4. Menganalisis dengan menggunakan kartu data untuk mengetahui respons pengguna pemakaian istilah asing bidang fashion.

Penyimpulan Data

1. Mengetahui bentuk perubahan bahasa pemakaian istilah asing bidang

fashion di kalangan sosialita kota Bandung.

2. Mengetahui konteks pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan

sosialita kota Bandung.

3. Mengetahui perubahan makna istilah asing bidang fashion ke dalam

bahasa Indonesia dilihat dari makna leksikal di kalangan sosialita kota

Bandung.

4. Mengetahui respons pengguna terhadap pemakaian istilah asing bidang

(20)

41

Zenitha Vega Fauziah, 2013

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (dalam Helmy,2011: 30) untuk prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat di amati. Harikunto (dalam Ratnawati, 2010: 101) menyatakan bahasa penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk menuju hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan.

Penelitian deskriptif dipilih sebagai upaya untuk menggambarkan secara transparan data kebahasaan berupa pemakaian istilah asing, yaitu istilah dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia pada penyebutan istilah asing bidang fashion oleh penutur remaja. Data digambarkan secara objektif dan apa adanya berdasarkan apa yang didapat pada saat pengamatan dan pengumpulan data.

Penggunaan metode kualitatif pada penelitian ini juga merupakan usaha strategi kerja dalam menganalisis objek penelitian berdasarkan rumusan masalah yang dipecahkan, yaitu bentuk perubahan bahasa, konteks pemakaian, perubahan makna istilah asing bidang fashion ke dalam bahasa Indonesia dilihat dari makna leksikal di kalangan sosialita kota Bandung. Selain itu, pemilihan metode deskiptif kualitatif lebih sesuai dengan tujuan penelitian yang teleh disusun berdasarkan rumusan masalah pada bab satu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana pemakaian istilah asing pada bidang fashion ditinjau dengan mendeskipsikan bentuk perubahan bahasa pemakaian istilah asing bidang fashion dilihat di kalangan sosialita kota Bandung, mendeskipsikan konteks pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung, mendeskipsikan perubahan

Hasil Analisis

(21)

42

Zenitha Vega Fauziah, 2013

makna istilah asing bidang fashion ke dalam bahasa Indonesia dilihat dari makna leksikal sosialita kota Bandung, dan medeskripsikan respons pengguna terhadap pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung.

E. Definisi Operasional

Agar lebih jelas masalah yang diteliti, maka dijabarkan beberapa pengertian yang dimaksudkan dalam penelitian ini.

1. Istilah asing adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.

2. Pemakaian istilah asing bidang fashion adalah kata atau gabungan kata yang berasal dari bahasa asing, digunakan sebagai nama atau lambang untuk menyebutkan berbagai bidang fashion yang disusun seperti kamus, tetapi disertai dengan penjelasan yang singkat dan praktis.

3. Kalangan sosialita adalah orang-orang kaya harta yang memiliki kekayaan semenjak lahir, atau karena keturunan, yang mempunyai hobi nongkrong di tempat-tempat elit untuk sekedar berkumpul mengadakan arisan, ajang untuk berbisnis, dan bersosialisasi di kalangannya sendiri.

4. Kota Bandung pada penelitian ini mencangkup daerah Bandung Barat.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Kartu Data

(22)

43

Zenitha Vega Fauziah, 2013

A. Nomer Kartu Data :

B. Kosakata Istilah Asing Data

Kata Frasa Kalimat

C. Analisis Data :

1. Bentuk Perubahan Bahasa Perubahan Bunyi

Perubahan Semantik 2. Konteks Pemakaian

3. Makna

Makna Leksikal Perubahan Makna

2. Angket

Angket dipakai untuk mengetahui respons istilah asing tersebut khususnya di kalangan sosialita kota Bandung, apakah mereka lebih suka memakai istilah asing yang menggunakan ke dalam bahasa Inggris atau lebih suka yang memakai bahasa Indonesia. Berikut ini contoh angket yang akan digunakan.

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

Salam Sejahtera

a. Isilah angket ini pada lembar jawaban yang telah tersedia. b. Tulislah pekerjaan, usia dan jenis kelamin pada lembar jawaban. c. Pilih kata-kata mana yang lebih sering didengar atau dipakai

dalam majalah fashion yang pernah anda baca.

(23)

44

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut. 1. Teknik Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan mengunjungi kalangan sosialita di kota Bandung. Kalangan sosialita yang peneliti jadikan subjek penelitian merupakan sebuah tempat komunitas para remaja sosialita yang terletak di sebuah pusat perbelanjaan seperti Istana Plaza (IP), Festival Citylink, cafe-cafe. Penulis melakukan observasi dimaksudkan untuk memperoleh data gambaran tentang keadaan tempat penelitian.

2. Teknik Wawancara

Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara tidak berstruktur. Penulis merekam kosakata fashion yang dituturkan oleh responden dalam situasi yang santai sehingga responden tidak kaku dalam memberikan data.

Angket

Pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung

Pekerjaan :

Usia : Tahun

(24)

45

Zenitha Vega Fauziah, 2013

3. Teknik Catat

Teknik catat dilakukan untuk mencatat kosakata yang dipakai kalangan sosialita serta untuk mencatat konteks dari kosakata-kosakata tersebut. Teknik ini di pergunakan untuk menjawab rumusan masalah.

4. Teknik Angket

Teknik angket ini dipergunakan untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah tentang respons masyarakat penutur bahasa Indonesia terhadap penggunaan kosakata pemakaian istilah asing bidang fashion. Penyebaran angket ini dilakukan kepada 15 orang di kalangan sosialita.

H. Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, teknik wawancara, teknik angket, dan teknik catat peneliti mengolah data tersebut dan menganalisis. Sehingga proses menganalisis data tersebut menjawab rumusan masalah penelitian. Peneliti menganalisis kosakata dari beragam variasi bahasa yang digunakan oleh kalangan sosialita kota Bandung.

Dalam analisis data ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan Data Hasil Wawancara

Setelah peneliti memperoleh data berupa kosakata yang dituturkan beberapa remaja di kalangan sosialita kota Bandung melalui hasil wawancara dan catat, maka langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan atau memindahkan data tersebut dengan cara menulis kembali semua kosakata hasil tuturan remaja di kalangan sosialita kota Bandung.

2. Mengidentifikasi Data

Data hasil transkripsi selanjutnya diidentifikasi. Proses identifikasi adalah menganalisis kosakata yang dituturkan remaja di kalangan sosialita kota Bandung untuk mendapatkan makna kosakata tersebut.

(25)

46

Zenitha Vega Fauziah, 2013

Data hasil transkripsi dan identifikasi kemudian diklasifikasikan. Klasifikasi data berdasarkan bentuk perubahan bahasa, konteks pemakaian, perubahan makna dan respons pengguna istilah asing di kalangan sosialita kota Bandung.

4. Menganalisis Data

Data hasil transkripsi, identifikasi, dan klasifikasi kemudian dianalisis dengan menggunakan kartu data. Hasil data yang diperoleh menjawab dari rumusan masalah pada bagian analisis data, sedangkan angket di pergunakan untuk mengetahui respons pengguna pemakaian istilah asing bidang fashion. Berikut contoh analisis dalam kartu data pada penelitian ini.

A. Nomer Kartu Data : 005/03-02-2013

B. Kosakata Istilah Asing Balloon skirt Data

Kata Frasa Kalimat

C. Analisis Data :

4. Bentuk Perubahan Bahasa

Perubahan Bunyi Balloon skirt mengalami perubahan bunyi sinkop,

konsonan ganda (ll) menjadi konsonan tunggal (l), dan vokal ganda (oo) menjadi vokal tunggal (o)

Perubahan Semantik Balloon skirt tidak mengalami perubahan semantik

5. Konteks Pemakaian Dipakai ketika menghadiri acara pesta, sedangkan dilihat dari waktu dipakai pada pesta malam hari 6. Makna

Makna Leksikal Rok yang dikerut pada bagian pinggang dan dijahit membentuk kurva masuk mengarah ke lutut dan ditahan dengan sebuah ban melingkar di atas kelim jahitan, bentuk rok ini mengembung

(26)

47

Zenitha Vega Fauziah, 2013

No Istilah Asing

Bahasa Inggris Ket

Bahasa Indonesia Ket

1 Animal print cetakan kulit binatang

2 Ankle boots √ Sepatu bot semata kaki

3 Ankle strap heels Sepatu berhak tinggi

memakai tali di mata kaki

4 Aviator sunglasses √ Pelindung sinar matahari

yang lebar dan memutupi sebagian wajah

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

Salam Sejahtera

a. Isilah angket ini pada lembar jawaban yang telah tersedia. b. Tulislah pekerjaan, usia dan jenis kelamin pada lembar jawaban. c. Pilih kata-kata mana yang lebih sering didengar atau dipakai

dalam majalah fashion yang pernah anda baca.

d. Berikan tanda checklist ( √ ) pada kata-kata yang di pilih.

Angket

Pemakaian istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung

Pekerjaan :

Usia : Tahun

(27)

Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah dideskripsikan dan dianalisis diperoleh kesimpulan mengenai bentuk perubahan bahasa, konteks pemakaian, perubahan makna, dan respons pengguna istilah asing bidang fashion di kalangan sosialita kota Bandung. Adapun simpulannya adalah sebagai berikut ini.

Dari 100 data pemakaian istilah asing bidang fashion yang terkumpul, peneliti mengklasifikasikan berdasarkan bentuk perubahan bahasa yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu perubahan fonologi dan perubahan semantik. Perubahan fonologi ditemukan peneliti sebanyak 53 data, hal ini disebabkan adanya perubahan baik vokal maupun konsonan dengan adanya proses perubahan urutan bunyi fonemis pada suatu kata (metatesis), proses penghilangan satu atau lebih fonem pada tengah kata (sinkop), dan proses penghilangan satu atau lebih fonem pada akhir kata (apokop). Sedangkan perubahan semantik ditemukan peneliti sebanyak 37 data, karena adanya perubahan bahasa yang bersifat total, meluas, dan menyempit.

Berdasarkan hasil analisis dari konteks pemakaian yang meliputi konteks waktu dan tempat ditemukan sebanyak 100 data. Konteks waktu dan tempat pemakaian istilah asing bidang fashion biasanya digunakan pada saat kalangan sosialita berkumpul atau bertemu. Kalangan sosialita berkumpul pada saat mengadakan arisan bulanan. Penggunaan istilah asing bidang fashion makin meluas, peneliti melihat sudah banyak kosakata yang digunakan oleh remaja pada umumnya meskipun hanya sebagian kosakata saja. Adapun kosakata yang sudah digunakan oleh remaja pada umumnya karena kosakata tersebut didapat dari kalangan sosialita saat berkomunikasi dan berkumpul di komunitasnya.

(28)

162

Zenitha Vega Fauziah, 2013

berjumlah 64 data. Adanya perubahan makna leksikal yang terdapat pada istilah asing bidang fashion di sebabkan oleh faktor (1) perkembangan ilmu dan teknologi, (2) perkembangan sosial dan budaya, (3) perbedaan bidang pemakai, dan (4) pengembangan bidang peristilahan.

Setelah menyebar dan menghitung hasil angket diperoleh kesimpulan mengenai respons pengguna bahwa mayoritas lebih banyak menggunakan istilah asing bidang fashion berbahasa Inggris seperti yang mereka isi pada angket. Responden lebih menyukai istilah fashion berbahasa Inggris karena lebih familiar dan apabila istilah asing tersebut diterjemahkan, lalu dipakai dalam suatu kalimat maka kalimat tersebut akan terkesan rancu. Adapula responden yang tidak mengerti istilah tersebut karena kebanyakan istilah tersebut tidak terpublikasi oleh semua remaja pada umumnya.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran yang perlu diperhatikan serta diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat pemakai bahasa dan penelitian selanjutnya.

1. Masyarakat Pemakai Bahasa

Masyarakat pemakai bahasa diharapkan lebih bisa menggunakan bahasa Indonesia dan istilah bahasa Indonesia secara baik dan benar. Seharusnya masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih dan menggunakan istilah asing agar tidak terjadi gradasi pemakaian istilah bahasa Indonesia. Pemilihan dan pemakaian istilah asing diharapkan dapat menambah khazanah bahasa Indonesia, bukan malah sekedar mengejar populeritas dalam berbahasa atau berkomunikasi. Apabila kasus itu banyak dilakukan oleh pemakai bahasa, hal itu akan berdampak buruk terhadap kedudukan bahasa Indonesia di negeri sendiri.

2. Penelitian Selanjutnya

(29)

163

(30)

Zenitha Vega Fauziah, 2013

Pemakaian Istilah Asing Bidang Fashion di Kalangan Sosialita Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Afiati, Hany. 2011. Skripsi “Ragam Bahasa Berandal Motor (Kajian Sosiolinguistik Pengguna Bahasa pada Berandal Motor di Wilayah Bandung Timur)”. FPBS UPI Bandung: tidak diterbutkan.

Aslinda, dan Syafyahya, Leni. 2010. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung : Refika Aditama.

Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 2004. Sosiolinguistik: perkenalan awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa Edisi Empat. Jakarta : Gramedia Pusat Utama.

Echols, John M dan Shadily, Hassan. 2000. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Fadlia, Adlien dan Kusmayandi, Taruna. 2012. Menjadi Desainer Mode. Jakarta: Metagraf.

Helmy, Annisa Ulfa. 2010. Skripsi “Penggunaan Leksikon Fashion dalam

Majalah Girl Friend (Suatu Kajian Semantik)”. FPBS UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

Kridalaksana, Harimukti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pusat Utama.

Mulya, Nadia dan Roesma, Joy. 2013. Kocok! : The Untold Stories of Arisan

Ladies Socialites. Jakarta: Gramedia Pusat Utama.

Muslich, Mansur. 2008. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguitik: Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia.

Nurfadilah, Shinta. 2006. Skripsi “Ragam Bahasa Fashion (Studi Kasus Terhadap

(31)

165

Zenitha Vega Fauziah, 2013

Pemakaian Istilah Asing Bidang Fashion di Kalangan Sosialita Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Oktaviana, Sherly. 2007. Skripsi “Variasi Bahasa- Remaja Underground di Kota

Bandung”. FPBS UPI: Tidak diterbitkan.

Pateda, Mansoer. 2002. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.

Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Peospo. Goet. 2009. A to Z Istilah Fashion. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pusat Bahasa. 2009. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Pusat Bahasa. 2010. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung : Grama

Widya.

Ratnawati, Maya. 2011. Skripsi “Pemakaian Iatilah Asing pada Peralatan Rumah

Tangga”. FPBS UPI: tidak diterbitkan.

Saadie, Ma’mur dkk. 1997. Bahasa Bantu. Jakarta : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Sitaresmi, Nunung dan Mahmud, Fasya. 2011. Pengantar Semantik Bahasa

Indonesia. Bandung: UPI Press.

Sugono, Dendy. 1997. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.

Sulistia, Diana. 2011. Kamus Fashion. Jakarta : Gagas Media.

Sumarsono dan Paina, Pantana. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam suatu kegiatan penelitian untuk menfokuskan permasalahan yang akan dikaji diperlukan rumusan masalah. Sebab dengan adanya rumusan masalah akan memudahkan peneliti

HALAMAN PERSEMBAHAN ………. Latar Belakang Masalah ………... Rumusan Masalah ………. Tinjauan Pustaka ……….. Keaslian Penelitian ……….. Tujuan Penelitian ……….. Metode

Dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Konsep Diri Komunitas Anak Punk di Kota Bandung ”... 1.2

Memiliki Persamaan meneliti tentang pembinaan akhlak, metode penelitian kualitatif deskriptif, Perbedaan masalah yang diteliti strategi yang diterapkan, kendala yang dihadapi,

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada hubungan yang signifikan antara penggunaan strategi coping dengan prestasi akademik siswa kelas XI SMA

Berdasarkan latar belakang permasalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, (1) bagaimana penerapan marketing digital pada pelaku bisnis usaha kecil dan

Desa Wisata Sangurejo merupakan objek wisata yang baru dirintis yang memerlukan strategi pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis rumusan strategi

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana strategi Dinas Tenaga Kerja dalam mengatasi