• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAHAMAN GURU TENTANG KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMAHAMAN GURU TENTANG KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR."

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP

MATEMATIS PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

DISERTASI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Doktor Ilmu Pendidikan dalam Bidang Pengembangan Kurikulum

Oleh

R. SRI MARTINI MEILANIE

NIM. 0908649

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

AND LEARNING IN DEVELOPING MATHEMATICAL

CONCEPTS AT ELEMENTARY SCHOOL

Oleh

R. Sri Martini Meilanie Dra IKIP Jakarta, 1983 M.Pd IKIP Bandung, 1998

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor (Dr.) Ilmu Pendidikan dalam Bidang Pengembangan Kurikulum

© R. Sri Martini Meilanie 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)
(5)

Alhamdulillah, dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada penulis yang tidak terhitung dan ternilai. Selanjutnya, penulis juga bersyukur telah diberi kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan disertasi ini dengan judul “PEMAHAMAN GURU TENTANG KURUKULUM DAN

PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP MATEMATIS PESERTA

DIDIK SEKOLAH DASAR”.

Adapun tujuan penulisan disertasi ini untuk memenuhi salah satu dari sebagian syarat untuk memperoleh gelar Doktor bidang kependidikan pada Sekolah Pascasarjana Program Studi Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Disertasi ini mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan kurikulum dan pembelajaran matematika dari sebagian Sekolah Dasar di wilayah DKI Jakarta dalam mengimplementasikan pengembangan konsep matematis kepada peserta didiknya. Penelitian ini mendeskripsikan hasil implementasi kurikulum dan pembelajaran matematika di SD dalam mengembangkan konsep matematis serta menemukan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi kurikulum dan pembelajarannya.

Tulisan ini terdiri dari lima bab, yaitu: Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Teoritis mengenai Kurikulum dan Pembelajaran Pemahaman Konsep Matematis, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Temuan Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V Kesimpulan, Implikasi dan Rekomendasi.

Disertasi ini telah disusun secara maksimal, namun penulis menyadari dan meyakini bahwa hasil penelitian dan penulisan ini masih jauh dari sempurna baik dari analisis isi, sistimatika penulisan maupun bahasa yang digunakan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan tulisan ini selanjutnya.

(6)

suatu pertanggungjawaban moral keilmuan.

Bandung, Juni 2014 Penulis,

R.SRI MARTINI MEILANIE

(7)

Dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan ridho Nya, serta shalawat dan salam senantiasa disampaikan kehadapan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini meskipun dengan waktu yang cukup panjang.

Dalam proses penyelesaian disertasi ini penulis banyak memperoleh bantuan, dan latihan kesabaran dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada yang terhormat:

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof.Dr.H.Sunaryo Kartadinata, M.Pd., beserta para Pembantu Rektor yang telah memberikan kesempatan serta fasilitas belajar di Sekolah Pascasarjana Universitas pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof.Dr.H. Didi Suryadi, M.Ed., beserta para Asisten Direktur yang telah memberi arahan dan bimbingnan, serta motivasi dalam menyelesaikan penulisan disertasi ini.

Prof.Dr.H. Ishak Abdulhak, M.Pd., sebagai ketua Program Studi Pengembangan Kurikulum sekaligus Promotor yang selalu memberi pengarahan, dorongan, petunjuk, pandangan, kemudahanan yang sangat berarti bagi penulis dalam upaya menyelesaikan studi dan penulisan disertasi ini.

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. sebagai Ko Promotor, yang dengan segala kesabaran, dan kemudahan dalam meluangkan waktu membimbing dan memberikan pandangan-pandangan, berbagi pengalaman serta pengetahuan menjadikan sebuah stimuli yang kuat sehingga semua ini tidak akan terlupakan oleh penulis sebagai upaya dalam menyelesaikan studi.

Prof Jozua Sabandar, MA, Ph.D. selaku anggota promotor yang dengan segala kesabaran, kearifan, meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan-masukan pengembangan kajian konsep serta rumusan hasil penelitian secara maksimal.

(8)

menyelesaikan studi tahap demi tahap meskipun dalam kondisi kurang sehat, serta seluruh dosen Program Studi Pengembangan Kurikulum dan segenap staf Administrasi Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang telah banyak memberikan pengetahuan serta pelayanan maksimal kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tahapan perkuliahan tanpa mengalami kendala.

Kepada Rektor Universitas Negeri Jakarta, dekan fakultas Ilmu Pendidikan serta Ketua Jurusan Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini yang telah memberi ijin, dorongan dan dukungan selama penulis menjalani studi di Bandung.

Kepada suami dan anak-anak, Bapak (alm) dan mama (alm) yang memberikan ingatan tersendiri bagi penulis selama menyelesaikan studi dari S2 sampai dengan S3, serta bapak mertua (alm) dan Ibu mertua dengan sepenuh hati doanya menghantarkan penulis untuk dapat menyelesaikan studi, serta kakak-kakak, adik-adik dan kemenakan semua yang tidak henti-hentinya memberi doa dan support dengan tulus dalam mendampingi penulis menyelesaikan studi di Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Juga teman-teman seangkatan yang tidak hentinya selalu memberikan motivasi serta dukungan kebersamaan saling memberi penguatan sampai terselesaikannya disertasi ini. Untuk itu penulis haturkan banyak terima kasih, semoga semua kebaikan ini akan dibalas Allah SWT dengan pahala yang berlimpah. Amin ….. amin ya robbal alamin

Bandung, Juni 2014 Penulis,

R.Sri Martini Meilanie

(9)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENYATAAN ... ii

ABSTRAK / ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMAKASIH ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 15

C. Rumusan dan Pembatasan Masalah ... 16

D. Pertanyaan Penelitian ... 18

E. Tujuan Penelitian ... 21

F. Manfaat Penelitian ... 21

BAB II KURIKULUM DAN P EMBELAJARAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DI SEKOLAH DASAR ... 23

A. Hakekat Kurikulum dan Pembelajaran ... 23

1. Pengertian Kurikulum ... 23

2. Fungsi dan Kegunaan Kurikulum ... 26

3. Pengembangan Kurikulum ... 27

4. Kurikulum Sebagai Suatu Sistem... 31

5. Pengertian Pembelajaran ... 34

(10)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Hakekat Pembelajaran Matematika... 37

1. Pembelajaran Matematika ... 37

2. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar... 43

C. Hakekat Pemahaman Konsep Matematis ... 52

1. Pemahaman Konsep Matematis ... 52

2. Pemahaman Konsep Matematis di Sekolah Dasar ... 55

D. Penelitian yang Relevan ... 56

E. Kerangka Pikir ... 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 65

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 66

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 69

C. Sumber Data Penelitian ... 70

D. Teknik Pengumpulan Data ... 70

E. Definisi Operasional ... 74

F. Instrumen Penelitian ... 75

G. Teknik Analisis Data ... 88

H. Uji Keabsahan Temuan Penelitian ... 90

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 94

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 94

B. Interpretasi Temuan Penelitian ... 125

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 132

BAB 5 KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 146

A. Kesimpulan ... 146

(11)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.. Rekomendasi ... 149

DAFTAR PUSTAKA ... 153

LAMPIRAN ... 154

(12)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

(13)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1. Gambar 1.1 Perumusan Masalah Penelitian ... 18

2. Gambar 2.1 Keterkaitan Aspek-aspek Kegiatan Kurikulum ... 29

3. Gambar 2.2 Ruang Lingkup Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ... 31

4. Gambar 2.3 Hubungan Komponen-Komponen Kurikulum ... 32

5. Gambar 2.4 Kegiatan Didaktik Menurut Konsep De Corte ... 35

6. Gambar 2.5 Keterkaitan Komponen-Komponen Dalam Proses Pembelajaran ... 36

7. Gambar 2.6 Struktur Materi Pembelajaran Matematika di SD ... 43

8. Gambar 2.7 Struktur Pengetahuan Matematika ... 45

(14)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

No. Bagan Halaman

(15)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Lampiran 1 Silabus dan RPP Mata Pelajaran Matematika ... 158

2. Lampiran 2 Hasil Pengolahan Data Penelitian ... 192

3. Lampiran 3 Instrumen Penelitian... 254

4. Lampiran 4 Surat Keterangan Expert Judgement ... 275

(16)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

R. Sri Martini Meilanie (2014).

Pemahaman Guru tentang Kurikulum dan Pembelajaran dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik SD.

Fokus masalah penelitian ini adalah guru kurang memahami kurikulum dan pembelajaran pemahaman konsep matematis di SD, yang menyebabkan rendahnya pemahaman konsep matematis peserta didik. Guru pun kurang memahami tujuan pembelajaran matematika di SD salah satunya membentuk dan mengembangkan pemahaman konsep matematis (cara berpikir ilmiah) pada peserta didik. Hal ini membawa dampak pada implementasi kurikulum dan pembelajaran dalam mengembangkan pemahaman konsep matematis belum dapat dilakukan secara optimal. Proses pembelajaran matematika kurang optimal karena guru belum menyusun rancangan kurikulum dan pembelajaran sebagai pedoman yang akan digunakan pada proses pembelajaran serta kurangnya dukungan fasilitas dan sarana pembelajaran serta support

psikologis dari kepala sekolah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis tentang rancangan kurikulum dan pembelajaran matematika yang disusun guru, implementasi kurikulum dan pembelajaran matematika di sekolah dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah. Dimana ketiga aspek yang dideskripsikan ini akan memberi gambaran sejauhmana kesesuaian antara pengembangan pokok-pokok pikiran/ide kurikulum dan pelaksanaannya sehingga pemahaman konsep matematis dapat dipahami oleh peserta didik. Jenis penelitian ini termasuk studi kasus, dengan pendekatan deskriptif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Lokasi penelitian pada 4 SD di DKI Jakarta, wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Berdasarkan karakteristik penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (convcergence) yang diadopsi dari Creswell. Teknik analisa data yang sesuai dengan karakteristik penelitian deskriptif kualitatif adalah analisis kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Temuan penelitian menggambarkan bahwa guru kurang paham tentang konsep matematis dalam rangka membentuk pola pikir ilmiah peserta didik, yang dipahami matematika membelajarkan peserta didik dapat dan pintar berhitung, guru tidak merancang kurikulum dan pembelajaran matematika (silabus dan RPP), karena menggunakan kurikulum yang dapat dibeli pada penerbit tertentu. Pada implementasi kurikulum dan pembelajaran di kelas, guru kurang memahami kompetensi yang harus dimiliki peserta didik sehingga guru kurang dapat menentukan kompetensi dasar, indikator serta materi yang harus disampaikan kepada peserta didik yang berkaitan dengan pemahaman konsep matematis. Sehingga tingkat capaian pembelajaran pemahaman konsep matematis yang dapat membentuk kemampuan berpikir logis, analitis, rasional, kritis, sistematis dan kreatif belum terbentuk secara optimal. Kesimpulannya guru kurang optimal dalam proses implementasi kurikulum dan pembelajaran matematika di sekolah, sehingga berdampak pada hasil belajar pemahaman konsep matematis tidak terbentuk pada peserta didik. Hasil penelitian ini merekomendasikan (1) guru perlu dilatih memahami langkah-langkah pengembangan kurikulum yang mengacu kepada standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator kecapaian hasil belajar sesuai kebutuhan sekolah dan peserta didik dan (2) untuk kelas tinggi sebaiknya diberlakukan guru bidang studi khususnya untuk mata pelajaran matematika.

(17)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

R. Sri Martini Meilanie (2014).

Teachers understanding of Curriculum and Learning in Developing Mathematical Concepts at Elementary School.

(18)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(19)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai sumber daya utama yang diunggulkan kemampuan akal dan daya nalarnya, dimana nalar merupakan perpaduan antara apa yang diketahui tentang kebenaran yang berazaskan ilmu pengetahuan, informasi dan pengalaman-pengalaman kebenaran lain yang didapatnya, secara umum semua itu disebut pengetahuan. Pengetahuan (knowledge), akan menjadi sumber daya yang lebih penting dalam mengembangkan daya kooperatif dan kompetitif. Masalah utama yang dihadapi saat ini adalah bagaimana mengembangkan dan mengelola sumber daya manusia agar berkualitas dan memiliki pengetahuan melalui pendidikan yang terencana dan terarah.

Dewasa ini, kebutuhan akan pendidikan sudah merupakan komoditas yang sangat penting bagi setiap bangsa. Demikian pentingnya kebutuhan akan pendidikan, sehingga pendidikan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari usaha memajukan suatu bangsa. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila setiap saat diadakan penyempurnaan sistem pendidikan, yang disesuaikan dengan perubahan, kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Penyempurnaan ini dilaksanakan berorientasi pada pemikiran bahwa bangsa yang dapat menjamin kelangsungan hidupnya sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah bangsa yang selalu berusaha mencerdaskan rakyatnya dengan tujuan pendidikan nasional yaitu ikut serta mencerdaskan bangsa sesuai dengan perkembangan iptek yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

(20)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan potensi peserta didik sebagai insan yang religius, spiritual dan memiliki moralitas yang tinggi serta menjadi manusia sosial dan berbudaya yang baik. Jadi, pendidikan nasional mengedepankan pembentukan karakter kemudian

melangkah pada penguasaan “knowledge” dan “skills” hingga terbentuklah manusia yang berilmu, cakap, kreatif, inovatif, mandiri dan bertanggungjawab sebagai warga negara yang demokratis.

Berbagai upaya untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional, yang dilakukan pemerintah yaitu dengan membangun sarana pendidikan dan fasilitas pendukung lainnya sampai ke pelosok daerah, serta menambah jumlah tenaga pendidik yang berkualitas melalui program peningkatan kualitas tenaga guru untuk jenjang Taman Kanak-Kanak sampai dengan Sekolah Menengah Umum/Kejuruan harus memiliki dasar pendidikan Strata 1 sesuai yang diamanahkan oleh Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005.

Pada kenyataannya, pendidikan merupakan suatu masalah yang kompleks dari tingkat pendidikan dasar sampai menengah. Banyak hal yang mempengaruhi pelaksanaannya, hal ini sebagai bukti bahwa pendidikan tidak berdiri sendiri. Oleh karena itu, masalah pendidikan yang rumit ini tidak saja menjadi tanggungjawab pemerintah semata-mata, tetapi juga orang tua dan masyarakat yang masih memiliki kepedulian dan perhatian terhadap pendidikan.

Salah satu masalah utama pendidikan di Indonesia adalah “apa dan bagaimana kualitas pembelajaran” dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Banyak kejadian yang dapat dilihat mengenai pelaksanaan pendidikan, yang menunjukkan belum adanya peningkatan mutu yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil ujian akhir sekolah SD di DKI Jakarta 3 tahun terakhir ada penurunan (data dari Dinas Pendidikan Dasar, 2012).

(21)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

57% yang berarti 43% bahan yang diberikan tidak dikuasai oleh peserta didik. Temuan ini terasa lebih buruk lagi bila dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan Komisi Pembaharuan Indonesia pada tahun 2009, yang mengemukakan bahwa daya serap peserta didik SD berada pada rentangan 50%-60%. Kenyataan ini menunjukkan selama kurun waktu 4 tahun tidak terjadi peningkatan mutu pembelajaran. Hal inilah yang menjadi awal fokus permasalahan yang patut

dipertanyakan bahwa “ada apa dengan implementasi kurikulum dan pembelajaran di sekolah sehingga tidak ada peningkatan hasil belajar peserta didik”.

(22)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DKI, Dinas Pendidikan, 2012). Untuk jelasnya, hasil UASBN tersebut dapat digambarkan seperti tabel di bawah ini:

Tabel 1.1

Hasil UASBN SDN Se DKI tahun 2009/2010 sampai dengan 2011/2012

Kota

Administrasi Tahun 2009/2010 Tahun 2010/2011 Tahun 2011/2012 BIN MTK IPA BIN MTK IPA BIN MTK IPA

JAKARTA

PUSAT 7,49 5,76 6,27 7,17 6,15 6,41 7,38 6,87 6,94

JAKARTA

UTARA 7,55 5,56 5,64 7,06 6,02 6,45 7,29 6,59 6,86

JAKARTA

BARAT 7,63 5,80 6,44 7,24 6,07 6,35 7,19 6,52 6,61

JAKARTA

SELATAN 7,85 6,10 6,09 7,49 6,60 7,00 7,72 7,19 7,40

JAKARTA

TIMUR 7,84 6,29 6,76 7,54 6,65 6,83 7,50 7,35 7,24

KAB. KEP.

SERIBU 7,26 6,07 6,16 6,72 6,28 6,61 6,88 6,87 6,85

Rata – Rata 7.60 5,93 6,23 7,20 6,30 6,61 7,31 6,90 6,98

Sumber: Buku Saku EVALUASI HASIL BELAJAR Dinas Pendidikan DKI Jakarta tahun 2012

(23)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apakah kualitas peserta didik cukup baik atau bahkan kurang? Selain itu, faktor sarana pembelajaran yang kurang memberi dukungan terhadap proses pembelajaran di sekolah, juga berdampak terhadap hasil belajar peserta didik. Melihat kendala yang ada, sampai sekarang mata pelajaran matematika di SD masih merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit, menakutkan, dan tidak disenangi hingga menjadi beban bagi peserta didik. Hal ini sangat mengkhawatirkan, karena mata pelajaran matematika dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang diujikan secara nasional dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, dan merupakan mata pelajaran pokok di SD yang mempunyai tujuan membentuk pola pikir logis, analitis, rasional serta sistematis, tetapi justeru memiliki hasil belajar yang masih rendah.

Lebih lanjut, kenyataan di lapangan menurut Pranoto pada harian Kompas (2013) bahwa pendidikan matematika di Indonesia masih menekankan pada keterampilan rutin berpikir tingkat rendah semata, seperti menghafal rumus dan mematuhi prosedur berhitung yang dirumit-rumitkan, tetapi tidak membangun keterampilan berpikir kritis atau membangun budaya bernalar pada proses pembelajaran matematika di kelas. Ini suatu indikasi bahwa guru dituntut untuk dapat mengimplementasikan kurikulum dan pembelajaran di kelas dengan baik agar tujuan pembelajaran tercapai optimal. Hal di atas ditegaskan pula oleh Soejadi (1999) dengan hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa daya serap rata-rata peserta didik SD untuk mata pelajaran matematika sebesar 52%. Juga Jaelani (2002) pada penelitiannya menyatakan bahwa kemampuan peserta didik untuk memahami soal model matematika dan menyelesaikan soal cerita masih rendah. Hal ini dapat terjadi, karena guru kurang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih membuat soal sendiri dengan bekal materi yang telah dipelajari peserta didik di kelas. Berdasarkan gambaran empirik di lapangan dapat disimpulkan bahwa rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan kurang mampunya guru mengimplementasikan kurikulum dan pembelajaran khususnya pemahaman konsep matematis di sekolah.

(24)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) yang isinya sebagai berikut: Standar Kompetensi Lulusan (SKL) minimal untuk satuan pendidikan dasar, kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran itu sendiri sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Sedangkan untuk implementasi di tingkat SD (satuan pendidikan), pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri No. 24 Tahun 2006 (pasal 1) tentang Standar Isi (SI) ditegaskan bahwa kepala satuan tingkat pendidikan dapat menetapkan dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan yang dikelolanya.

Peraturan Menteri nomor 23 dan 24 Tahun 2006 ini dikuatkan oleh peraturan Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mata pelajaran matematika di SD/Madrasah Ibtidaiyah (MI), sebagai berikut:

1. Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat-sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

2. Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur dan sifatnya, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

3. Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

4. Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. 5. Memahami konsep pengumpulan data, penyajian data dengan tabel,

gambar dan grafik (diagram), mengurutkan data, rentangan data, rerata hitung, modus, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan

sehari-hari.

6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan.

7. Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif.

(25)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

matematika mempunyai tujuan yang cukup penting, yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep, mengaplikasikannya dengan menggunakan nalar agar dapat memecahkan masalah yang dihadapinya serta dapat mengkomunikasikan pemikirannya secara runtut, teratur dan terstruktur, sehingga terbentuk sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Selanjutnya, untuk ketercapaian hasil belajar tingkat SD (sebagai satuan pendidikan), kepala sekolah dan guru mempunyai wewenang untuk mengembangkan materi pelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik yang ada di sekolah masing-masing.

Matematika di SD diberikan dengan tujuan untuk membekali peserta didik agar memiliki pemahaman matematis yang dapat dipergunakan untuk mempelajari ilmu pengetahuan lain dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataan hasil pengamatan empirik pembelajaran matematika belum dapat memberikan kontribusi optimal agar tujuan pembelajaran tercapai. Contohnya aplikasi hasil belajar matematika masih berdiri sendiri belum terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya, sehingga matematika belum dapat digunakan oleh peserta didik untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Maksudnya, peserta didik belum dapat mengimplementasikan pengalaman belajarnya untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Ini suatu bukti bahwa proses pembelajaran matematika belum dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan akhirnya berdampak pada kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah secara komprehensif dengan menggunakan proses kerja nalar tingkat tinggi belum terbentuk secara optimal.

(26)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bila guru tidak dapat menjabarkan kurikulum ke dalam rancangan silabus dan RPP, maka sudah dapat dipastikan tujuan pembelajaran tidak tercapai dan hasil belajar peserta didik kurang optimal. Hal inilah yang menjadi fokus masalah kurangnya kemampuan guru dalam merancang kurikulum dan mengimplementasikan pembelajaran di kelas membawa dampak tidak terbentuknya pemahaman konsep matematis pada peserta didik SD. Sehingga terlihat hasil belajar Matematika di SD rendah, peserta didik takut menghadapi pelajaran matematika hingga menjadi beban bagi peserta didik dan akhirnya dapat disimpulkan bahwa matematika bukan mata pelajaran yang disukai dan diminati peserta didik.

Kenyataan di lapangan, target capaian kurikulum belum sepenuhnya tercapai. Salah satunya tentang pemahaman konsep matematis yang diharapkan dapat terbentuk secara signifikan setelah proses pembelajaran berlangsung. Bila melihat gambaran empirik di atas, rendahnya hasil belajar pemahaman konsep matematis dapat dimungkinkan karena guru kurang memahami proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, sehingga proses pembelajaran yang dilakukan tidak sesuai dengan rancangan silabus dan RPP yang telah disusun.

Matematika merupakan salah satu bidang kajian yang diberikan pada pendidikan formal dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi dalam rangka mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional. Disamping itu, matematika diajarkan agar dapat dikuasai peserta didik hingga bermakna. Tetapi kenyataannya, pembelajaran matematika belum dapat membentuk pemahaman konsep matematis, karena ketidak pahaman peserta didik akan manfaat pembelajaran matematika. Pencapaian kebermaknaan dalam pembelajaran konsep matematis tergantung kemampuan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran di kelas.

(27)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan berfungsi dengan baik apabila kurikulum dapat diimplementasikan dalam suatu proses pembelajaran yang melibatkan guru dan peserta didik di sekolah. Seperti yang ditegaskan oleh Beauchamp (1975: 164) bahwa implementasi kurikulum yaitu “putting the curriculum to work”. Implementasi kurikulum

mencakup proses yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan mengajar dan memprediksi hasil belajar.

Merujuk pada tujuan pembelajaran Matematika di SD, dengan memberikan proses belajar yang tepat diharapkan peserta didik dapat membentuk pola pikir logis, analitis rasional, sistematis, kritis, cermat, obyektif, kreatif dan inovatif serta dapat menguasai konsep dasar matematika dengan baik. Proses belajar yang tepat maksudnya proses belajar yang didukung oleh lingkungan belajar yang kaya dengan sumber belajar yang potensial, karena pada proses belajar yang berorientasi pada peserta didik, idealnya peserta didiklah yang semestinya aktif belajar sehingga proses belajar harus didesain secara lengkap.

Kurangnya penguasaan konsep dasar matematika di tingkat dasar merupakan awal kesulitan yang akan dihadapi peserta didik pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pemberian pengajaran matematika di SD merupakan fondasi untuk membentuk pola pikir matematis dan rasional. Oleh karena itu, pengajaran matematika di SD harus dapat membekali pengetahuan matematika yang tepat dan benar. Dalam proses pembelajaran matematika, diharapkan guru dapat menstimuli dan memfasilitasi peserta didik untuk menemukan sendiri apa yang ingin diketahui dengan proses eksplorasi, observasi dan eksperimen yang dilakukannya. Kenyataan di lapangan, para peserta didik menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dan menakutkan, sehingga kerap menjadi masalah dalam kehidupan persekolahan peserta didik. Anggapan ini muncul karena hampir sebagian besar nilai hasil belajar yang diperoleh peserta didik untuk mata pelajaran matematika lebih kecil (rendah) bila dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

(28)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran, guru peserta didik dan tujuan pendidikan merupakan komponen utama pendidikan, ketiganya membentuk suatu triangle yang saling mempengaruhi. Dengan demikian, secara kualitatif hasil belajar peserta didik sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam proses belajar.

Masalah lain yang menjadi kendala pada proses belajar mengajar matematika di SD adalah timbulnya rasa takut peserta didik karena sulitnya memahami materi matematika serta penggunaan metode yang kurang tepat, seperti yang dikemukakan oleh Marpaung, (1996) dalam penelitiannya di tingkat SD didapat hasil bahwa masalah takut bertanya dari peserta didik sering tidak diperhatikan oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak selalu dapat mengurangi rasa takut peserta didik. Akibatnya peserta didik merasa pelajaran matematika sebagai suatu beban, sehingga mengganggu peserta didik untuk memahami konsep, rumus dan penyelesaian soal lebih lanjut. Hal ini diakui pula oleh pakar matematika Surya, Yohanes (Kompas, 18 Mei 2011) yang menegaskan bahwa kunci matematika ada di metode mengajar, dimana konsep dasar yang harus dikuasai yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sampai dengan 20. Para peserta didik yang mengatakan sulit dan takut dengan matematika, biasanya mereka mempunyai masalah dengan keterampilan menjumlah. Mereka sulit untuk melakukan penjumlahan 1 sampai 20 diluar kepala, dan cenderung masih menghitung dengan jari. Berdasarkan uraian di atas, mengindikasi bahwa guru SD kurang mampu memilah dan memilih strategi pembelajaran yang merupakan alat untuk dapat menyampaikan materi pelajaran agar dapat dipahami oleh peserta didik. Kelemahan guru dalam menggunakan metode mengajar akan membawa akibat materi pelajaran tidak tersampaikan dengan baik.

(29)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahkan sebaliknya menimbulkan rasa bosan, pasif, sampai pada menambah rasa takut pesertra didik. Proses pembelajaran demikian kurang bermakna bagi peserta didik, tetapi cenderung menggiring peserta didik untuk menghafal fakta, rumus maupun langkah-langkah penyelesaian soal, bukan membangun pengertian, pemahaman maupun penguasaan konsep dan penggunaan rumus sehingga proses berpikir matematis dan rasional dapat peserta didik temukan dan kembangkan sesuai dengan proses pemahaman yang dibangun dari pengalaman belajar yang dialaminya.

(30)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar yang mesti dimiliki peserta didik. Meskipun beberapa contoh pembelajaran matematika di SD tidak dapat digeneralisasikan sebagai suatu penyebab kegagalan proses pembelajaran matematika secara menyeluruh, tetapi dengan mengacu pada tujuan diberikannya mata pelajaran matematika di SD, semestinya hal tersebut menjadi fokus perhatian pengembang kurikulum matematika di sekolah, apakah mata pelajaran matematika dapat memberi makna untuk membentuk pola pikir matematis dan rasional pada peserta didik. Dalam upaya meningkatkan dan menunjang keberhasilan proses pembelajaran guru belum dapat memberikan pengalaman belajar yang terstruktur, konseptual dan bermakna. Bahkan lebih lanjut Sukmadinata (1997: 47) mengemukakan bahwa yang banyak memberikan sumbangan secara langsung dan signifikan pada prestasi belajar peserta didik adalah kualitas kegiatan belajar mengajar. Bila guru kurang mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran, akibatnya keadaan kelas tidak dapat dikelola dengan baik dan hasil belajar peserta didik pun mengalami masalah.

Memperhatikan peran guru dalam proses belajar mengajar, dapat dikatakan bahwa kualitas pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengimplementasikan kurikulum dan pembelajaran, memilih model mengajar yang relevan dan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Reigeluth (1983: 5) kelancaran proses belajar mengajar, sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru melaksanakan disain pengajaran, pengembangan, pengelolaan dan evaluasi pembelajaran. Semua ini tergantung oleh kualitas guru yang ada di sekolah, dan bagaimana kompetensi yang dimilikinya. Bila guru yang ada kurang penguasaan terhadap implementasi kurikulum dan pembelajaran di kelas, kurang paham terhadap materi yang akan disampaikan, kurang kreatif, apatis, skeptis dan kurang peduli terhadap kondisi belajar peserta didik sudah dapat dipastikan membawa dampak pada hasil belajar peserta didik.

(31)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan guru untuk mengimplementasikan kurikulum dan pembelajaran konsep matematis belum optimal, sehingga terlihat mata pelajaran matematika belum dapat memberikan kontribusi yang optimal, konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran matematika belum mampu membentuk dan mengembangkan pemahaman konsep matematis peserta didik dengan baik.

(32)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(33)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

prestasi belajar peserta didik, dan data tentang tanggapan peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: lembar validasi, tes, observasi, wawancara, kuesioner, dan catatan harian yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis ini selanjutnya dibandingkan dengan kriteria yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperolehnya pembelajaran matematika yang berorientasi gaya kognitif dan berwawasan konstruktivis yang valid, praktis, dan efektif. Dengan kata lain pembelajaran matematika yang dihasilkan dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik.

Melihat hasil penelitian tersebut di atas, tampaknya kajian yang pernah dilakukan tentang kurikulum dan pembelajaran matematika terbatas pada masalah proses belajar mengajar matematika. Pada bagian muka telah dijelaskan bahwa kelemahan pembelajaran matematika berawal dari implementasi kurikulum yang dilakukan guru masih lemah. Dengan demikian, dirasa perlu untuk melakukan kajian lebih lanjut. Penelitian ini tidak dirancang untuk meneliti kurikulum pelajaran matematika berdasarkan pendekatan dari salah satu teori, melainkan berfokus pada konsep pembelajaran matematika yang dikembangkan oleh guru di sekolah. Dalam hal ini dilakukan kajian terhadap konsep pembelajaran matematika yang dituangkan dalam bentuk dokumen kurikulum (kurikulum sebagai suatu rencana), dan kajian terhadap implementasi kurikulum pembelajaran matematika itu sendiri (kurikulum sebagai suatu proses). Penelitian ini membatasi kajiannya pada tingkat SD dengan pertimbangan bahwa pembentukan pemahaman konsep matematis harus dimulai sejak SD karena pembentukan itu sendiri adalah suatu proses yang didapat peserta didik melalui pengalaman belajarnya. Hal lain yang menjadi pertimbangan, bahwa pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal terendah dan sangat strategis, dalam pengertian pendidikan dasar merupakan fondasi bagi pendidikan selanjutnya dan akan terus berproses pada tingkat pendidikan lebih tinggi, sehingga terlihat proses dari aktivitas peserta didik.

(34)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, fokus masalahnya adalah lemahnya pemahaman peserta didik tentang konsep matematis. Didasarkan hasil identifikasi terhadap beberapa faktor yang memiliki keterkaitan dengan hal tersebut, yaitu:

1. Pemahaman guru tentang matematika hanya sebatas memahami konsep dasar matematika, belum sampai bagaimana memberi pemahaman dan keterampilan mengoperasikan rumus dalam mata pelajaran matematika kepada peserta didik.

2. Guru belum memiliki sikap dan tanggungjawab dalam merancang kurikulum dan pembelajaran matematika yang merupakan salah satu tanggungjawab dan kewajiban tugas keprofesiannya.

3. Guru belum memahami kurikulum dan pembelajaran matematika yang berkaitan dengan pemahaman konsep matematis.

4. Guru kurang terampil merancang kurikulum dan pembelajaran matematika yang berkaitan dengan pemahaman konsep matematis. 5. Guru lemah dalam mengimplementasikan kurikulum dan pembelajaran

matematika di sekolah.

6. Keterbatasan sarana pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan media dan sumber belajar yang disediakan sekolah menjadi andil belum tercapainya tujuan pembelajaran matematika di sekolah.

7. Budaya sekolah yang kurang kondusif juga memiliki andil terhadap implementasi pembelajaran matematika di sekolah.

(35)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Perumusan Masalah Penelitian

1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dan studi pendahuluan secara empirik bahwa pencapaian tujuan pembelajaran sangat tergantung pada pemahaman guru tentang kurikulum dan pembelajaran yang direncanakan serta diimplementasikan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran matematika , antara lain: 1) faktor pendukung pembelajaran seperti: Guru, peserta didik dan materi; 2) Faktor kurikulum dan pembelajaran yang didalamnya menyangkut pemahaman konsep matematis.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat sejauhmana pemahaman guru tentang kurikulum dan pembelajaran matematika di SD. Hal ini dilatarbelakangi oleh Peraturan Menteri Nomor 23 dan 24 Tahun 2006 bahwa tujuan pemberian pelajaran matematika di SD agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep dan mengaplikasikannya dengan menggunakan nalar agar dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari secara runtut, teratur dan terstruktur. Lebih lanjut, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diharapkan guru memahami dan dapat menyusun kurikulum yang diperlukan pada pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya, agar pelaksanaan pembelajaran dapat berhasil dengan baik tentunya harus didukung oleh kepala sekolah, sarana pembelajaran dan lingkungan sekolah yang kondusif.

(36)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperjelas dalam perumusan masalah ini, dapat dilihat pada bagan berpikir dibawah sebagai berikut:

Gambar 1.1. Perumusan Masalah Penelitian

Dari uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

“Bagaimana Pemahaman Guru tentang Kurikulum dan Pembelajaran dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik SD”.

D. Pertanyaan Penelitian

(37)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masalah penelitian di atas dijabarkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Pemahaman guru tentang pembelajaran matematika di SD meliputi:

a. Konsep matematis dan kurikulum pembelajaran matematika menurut pengembang kurikulum:

1) Bagaimana pemahaman guru mengenai konsep matematis di SD? 2) Bagaimana pemahaman guru mengenai dokumen kurikulum dan

pembelajaran matematika SD?

3) Hal-hal apa saja yang dijadikan pertimbangan guru dalam merumuskan kurikulum dan pembelajaran matematika agar pemahaman konsep matematis dapat diberikan kepada peserta didik SD?

b. Disain kurikulum matematika yang disusun oleh guru:

1) Bagaimana pemahaman guru terhadap rancangan kurikulum yang digunakan?

2) Bagaimana guru merancang kurikulum yang digunakan?

3) Apakah rancangan kurikulum tersebut sesuai dengan karakteristik peserta didik?

c. Disain pembelajaran matematika yang disusun oleh guru.

1) Bagaimana pemahaman guru terhadap rancangan silabus dan RPP yang akan digunakan?

2) Bagaimana guru merancang silabus dan RPP yang akan digunakan? 3) Apakah rancangan silabus dan RPP tersebut sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai?

2. Implementasi kurikulum dan pembelajaran matematika di sekolah

a. Pelaksanaan/implementasi kurikulum dan pembelajaran matematika di SD 1) Bagaimana pemahaman guru terhadap kurikulum dan pembelajaran

(38)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Bagaimana pemahaman guru mengenai konsep matematis sebagai tujuan pembelajaran matematika di SD?

3) Bagaimana pemahaman guru mengenai standar kompetensi/kompetensi dasar pembelajaran matematika agar pemahaman konsep matematis dapat tercapai?

4) Hal-hal apa saja yang mesti diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum matematika agar pemahaman konsep matematis dapat diberikan kepada peserta didik SD?

b. Tingkat keterlaksanaan pembelajaran:

1) Bagaimana guru mengembangkan silabus dan RPP pembelajaran matematika agar pemahaman konsep matematis dapat diberikan kepada peserta didik SD?

2) Bagaimana silabus dan RPP pembelajaran yang telah dikembangkan guru dilaksanakan pada kegiatan belajar mengajar sehingga tercapai pemahaman konsep matematis pada peserta didik?

3) Pendekatan apa yang digunakan guru dalam penyampaian materi matematika agar pemahaman konsep matematis dapat tercapai?

4) Apa yang dilakukan guru untuk mengevaluasi kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mengetahui bahwa pemahaman konsep matematis telah dipahami oleh peserta didik?

c. Proses evaluasi hasil belajar matematika yang dilakukan guru di sekolah: 1) Bagaimana proses evaluasi pembelajaran matematika yang dilakukan

oleh guru di sekolah?

2) Apakah proses evaluasi dilakukan setiap pokok bahasan selesai dibahas?

(39)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Hasil belajar matematika yang dicapai:

1) Bagaimana pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran? 2) Bagaimana hasil ketuntasan belajar peserta didik tiap pokok bahasan? 3) Bagaimana hasil akhir ketuntas belajar peserta didik pada

pembelajaran matematika?

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah.

Faktor-faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi pengembangan kurikulum dan pembelajaran matematika:

a. Bagaimana peran kepala sekolah terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar matematika di sekolah agar pemahaman konsep matematis dapat tercapai?

b. Bagaimana ketersediaan dan penggunaan sarana pembelajaran matematika dalam pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran agar pemahaman konsep matematis dapat tercapai?

c. Apakah ada pengaruh sosialisasi kurikulum terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar hingga tercapainya pemahaman konsep matematis dengan baik?

d. Apakah terdapat pengaruh peran kepala sekolah terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pemahaman konsep matematis?

e. Apakah terdapat pengaruh ketersediaan dan penggunaan sarana pembelajaran terhadap pemahaman konsep matematis?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis tentang:

(40)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pemahaman guru tentang implementasi kurikulum dan pembelajaran dalam mengembangkan konsep matematis di sekolah.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah.

F. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan membawa dampak pada khasanah pelaksanaan pengembangan dan implementasi kurikulum dan pembelajaran baik pada tingkat nasional sampai sekolah. Selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa dalil sebagai perbandingan dalam mengembangkan teori pembelajaran matematika. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran mengenai manfaat teori terhadap kajian teoritik kurikulum dan pembelajaran tersebut.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap upaya perbaikan pengembangan kurikulum dan peningkatan kualitas pendidikan. Secara rinci, hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi:

a. Guru, sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas proses belajar mengajar matematika di kelas.

b. Kepala Sekolah, sebagai bahan masukan untuk lebih memperhatikan peran guru sebagai pengembang kurikulum di sekolah dan mendorong guru untuk memahami serta menyadari fungsi tugasnya sebagai pendidik yang profesional.

c. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai bahan masukan dalam mengkaji kembali dokumen kurikulum matematika yang dikembangkan untuk perbaikan kualitas pendidikan dasar serta dapat meninjau kembali beban tugas guru SD.

(41)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kajian dokumen kurikulum, implementasi kurikulum dan profesionalisme guru.

(42)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk memahami satu obyek dalam suatu kegiatan penelitian. Menurut Sukmadinata (2009: 52) metodologi penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan-pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Metode yang digunakan dalam kajian penelitian ini ialah metode kualitatif. Metode kualitatif digunakan didasari oleh keingin untuk mendapatkan data yang lebih akurat dari penelitian ini, karena penelitian kualitatif mampu menangkap gejala-gejala yang menyertai suatu masalah dengan rinci dan apa adanya serta dapat ditelaah satu per satu. Diharapkan permasalahan yang terjadi, secara empirik dapat dikupas lebih dalam, menyeluruh dan sistematis serta menggunakan instrumen manusia (human instrument), yaitu peneliti sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Sukmadinata (2009: 60) penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Data kualitatif diambil dari keadaan yang sebenarnya di lapangan, kemudian data hasil dari lapangan akan dianalisis oleh peneliti dan dijabarkan dalam bentuk narasi. Tahapan kerja metode kualitatif terdiri dari sekumpulan langkah kerja yang sistematis untuk dapat memperoleh informasi dan data lainnya guna menjawab pertanyaan penelitian yangh telah diuraikan pada Bab I.

(43)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Fokus penelitian pada latar belakang masalah menggambarkan ciri-ciri data yang bersifat kontekstual, di dalamnya terdapat proses dan kenyataan yang terjadi di lapangan, sehingga pada penelitian ini digunakan jenis penelitian berupa studi kasus. Metode analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dengan mengamati responden di lapangan. Instrumen yang digunakan mesti bersifat adaptif terhadap data yang dikumpulkan. Berdasarkan karakteristik penelitian ini, maka pendekatan penelitian yang digunakan adalah kombinasi kualitatif dan kuantitatif yang diadopsi dari pendapat Creswell (2011). Metode pengumpulan data yang diadopsi dari pendapat Creswell adalah triangulation design dengan model convergence seperti yang digambarkan di bawah ini:

Bagan 3.1. Desain Pengolahan Data dari Creswell

Creswell and Plano Clark (2011: 62) mengatakan bahwa “the design is used when a researcher wants to directly compare and contrast quantitative statistical result

with qualitative findings or to validate or expand quantitative results with

qualitative data”. Adapun alasan penggunaan model kombinasi kuantitatif dan kualitatif dalam pengolahan data penelitian yang dikumpulkan karena pelaksanaan pengumpulan data secara kuantitatif dan kualitatif dapat dilakukan

(44)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara terintegrasi, begitu juga pengolahan datanya sehingga data kuantitatif yang didapat dari lapangan secara langsung dapat dicek, dibandingkan dan menguatkan data yang dikumpulkan berdasarkan pengamatan dan wawancara. Sehingga kegiatan pengecekan yang dilakukan dapat dijadikan suatu tahapan pembanding data kuantitatif dan kualitatif agar mendapatkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya, tahapan analisa data dianggap tuntas, dan hasilnya diharapkan tidak meragukan.

Data kualitatif dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah pada kondisi lingkungan secara alami, apa adanya (natural) seperti yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba (1985: 189): We suggest that inquiry must be carried out in natural setting because phenomena of study, whatever they may be, take their meaning as much

from their contexts as they do from themselves....No phenomenon can be

understood out of relationship to the time and context that spawned, harbored,

and supported it. Lebih lanjut Bogdan & Taylor (1992: 18) menegaskan bahwa metode kualitatif dapat menggambarkan sifat dari data penelitian secara realistik sesuai dengan pemahaman dan pemikiran nara sumber.

Pendekatan kualitatif merupakan paradigma adanya fleksibilitas, mudah diadaptasikan dengan realitas yang beragam dan saling berinteraksi. Artinya bahwa perubahan desain penelitian terus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian tersebut.

(45)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan dimasukinya. Human instrument dibangun atas dasar pengetahuan dan menggunakan metode yang sesuai dengan tuntutan penelitian.

Data dan interpretasi data dilakukan secara berkelanjutan dan didokumentasikan oleh peneliti. Pendekatan kualitatif merupakan tahap pertama yang dilakukan untuk mendapatkan data agar tujuan penelitian tercapai. Menurut Creswell (2008: 213) bahwa dalam penelitian kualitatif “we systematically identify our participants and sites through random sampling; identify our participants and

sites based on places and people that can help us understand our central

phenomenon”. Selanjutnya menurut Borg and Gall (2003: 10) bahwa “qualitative research is grounded on postpositivism thought”, bahwa penelitian kualitatif

berpijak pada pemikiran postpositivisme. Berdasarkan suatu pemikiran bahwa penelitian ini didasarkan pada asumsi mengenai gambaran lingkungan sosial terbangun sebagai interpretasi individual dan interpretasi ini mempunyai situasional.

Bersamaan dengan pengambilan data kualitatif, peneliti juga melakukan pengambilan data secara kuantitatif dengan menggunakan angket. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive random sampling. Teknik penarikan sampel purposive random sampling disesuaikan dengan tujuan penelitian yang lebih diarahkan untuk melihat kinerja guru dalam mengembangkan kurikulum dan pembelajaran matematika untuk membentuk pemahaman konsep matematis pada peserta didik. Seperti yang ditegaskan oleh Sukmadinata (2009: 254) dalam buku

Metode Penelitian Pendidikan bahwa “….. ada beberapa cara pengambilan sampel

(46)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.2. Alur Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di Sekolah Dasar yang berada di DKI Jakarta dengan kriteria 4 SD yang berada di wilayah DKI Jakarta yang memiliki beberapa kesamaan. Sekolah yang dijadikan tempat penelitian adalah sekolah yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu sekolah yang memiliki kriteria sebagai berikut, sekolah negeri yang tidak berlabel, memiliki kelas yang pararel. Kemudian dari sejumlah sekolah itu ditentukan sekolah yang akan dijadikan sampel dengan cara

Analisa Data

StudiLiteratur:

- Teori

- Hasil penelitian terdahulu

Studi Lapangan:

- PBM

- Kondisi Peserta didik

- Kondisi Guru

- Sarana, alat, media

- Sumber belajar

- Lingkungan sekolah

Masalah penelitian

Persiapan Penelitian

Pelaksanaan Penelitian

Pembuatan Instrumen

Pertimbangan & uji coba

Qua l- Observasi Quan - Angket

(47)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

acak (simple random sampling) dari 5 wilayah. Sistem secara acak memungkinkan semua SD yang berada di DKI mendapat kesempatan yang sama untuk dijadikan tempat penelitian, setiap wilayah diwakili oleh satu sekolah. Adapun hasil kocokan sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah SDN. Cakung 06 Pagi Jakarta Timur, SDN Cempakah Putih Barat 16 Pagi Jakarta Pusat, SDN Guntur 01 Pagi, Jakarta Selatan dan SDN Kelapa Gading Timur 03 Pagi Jakarta Utara.

Waktu pelaksanaan penelitian pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013. Adapun waktu pengambilan data dimulai dari akhir bulan April sampai dengan akhir bulan Juni 2013.

C. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah guru, kepala sekolah, teman sejawat dan peserta didik SD kelas tinggi (kelas 4 dan 5) dari 4 SD yang berada di wilayah DKI Jakarta. Sumber data pada penelitian kualitatif adalah guru (baik guru kelas maupun bidang studi) yang mengajar di kelas 4 dan 5 SD. Sedangkan kelas 6 pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 mulai bulan April tidak dapat digunakan untuk penelitian karena sedang menghadapi ujian akhir. Diambilnya responden (guru) pada kelas tinggi dengan alasan bahwa di SD kelas tinggi selain memberlakukan guru kelas juga menggunakan sistem guru bidang studi. Sehingga lebih mudah untuk mengamati guru yang menjadi fokus penelitian.

(48)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.Teknik Pengumpulan Data

Untuk data kualitatif, pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri. Peneliti langsung terjun ke lapangan agar dapat memahami kenyataan yang terjadi di lapangan sesuai dengan konteksnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) observasi, (2) wawancara dan (3) mengumpulkan dokumen yang dimiliki guru (silabus, rencana pembelajaran, media, bahan ajar, sumber belajar, alat evaluasi dan nilai hasil belajar peserta didik), untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pengamatan

Penelitian ini menggunakan pengamatan terbuka. Menurut Moleong (2010: 176), pengamatan secara terbuka dilakukan dengan diketahui oleh subyek penelitian, sebaliknya para subyek penelitian dengan sukarela memberi kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi, dan mereka menyadari bahwa ada orang yang mengamati peristiwa yang dilakukan oleh mereka. Pengamatan dilakukan untuk mendeskripsikan seluruh kegiatan guru dan peserta didik pada saat pembelajaran matematika berlangsung. Pengamatan dilakukan guna memperoleh data secara empirik dengan proses mengamati dan mencatat semua fenomena yang nampak selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan, seperti yang ditegaskan oleh Creswell (2008: 221) sebagai berikut

Observation is the process of gathering open-ended, firsthand information by observing people and place at a research site, as a form of data collection

(49)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik, peserta didik dengan peserta didik lainnya, serta peserta didik secara individu.

Selanjutnya, pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas. Peneliti mengamati guru dan respon peserta didik secara keseluruhan dari awal proses pembelajaran dimulai sampai selesai, untuk mendapatkan data tentang bagaimana guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai bersama peserta didik, mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar, menjelaskan materi yang harus diajarkan, penggunaan media/alat bantu dalam menjelaskan materi pelajaran, memberikan latihan baik secara individu maupun kelompok, mengadakan remedial sampai dengan evaluasi hasil belajar serta untuk memperoleh informasi lain yang dibutuhkan peneliti.

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara bertanya kepada nara sumber atau subyek penelitian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Menurut Esterber dalam Sugiyono (2010: 317), wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang lengkap dan mendalam. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur dilakukan kepada guru (subyek penelitian) dengan menggunakan pedoman wawancara dan lembar pertanyaan sebagai instrumen pengumpul data. Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah disusun secara teratur, dan rinci sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan wawancara tidak terstruktur disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi dalam pembicaraan peneliti dengan subyek penelitian.

(50)

R. Sri Martini Meilanie, 2014

Pemahaman Guru Tentang Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Konsep Matematis Peserta Didik Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada pedoman wawancara yang telah disusun guna mendapat data yang dibutuhkan oleh peneliti. Seperti Creswell (2008: 222) menegaskan bahwa “the interviews is unstructured text data obtained from transcribing audiotapes of

interviews or by transcribing open-ended responses to questions on

questionnairies, public and private records available to the researchers”.

Adapun nara sumber pada penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, teman sejawat, berikut ini langkah-langkah wawancara yang dilakukan:

1) Wawancara dengan subyek penelitian

Wawancara dengan subyek penelitian dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan. Wawancara ini merupakan wawancara awal terstruktur, dimana peneliti mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan desain kurikulum dan pembelajaran yang dirancang guru untuk digunakan dalam pembelajaran pemahaman konsep matematis, implementasi kurikulum dan pembelajaran yang telah dirancang guru dan faktor-faktor yang menghambat serta mendukung proses pembelajaran matematika di sekolah.

2) Kepala Sekolah

Pada tahapan ini, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai peran kepala sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran, implementasi kurikulum dan pembelajaran pemahaman konsep matematis, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat proses pembelajaran matematika khususnya mengembangkan pemahaman konsep matematis di sekolah.

3) Teman Sejawat lainnya

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.1. Perumusan Masalah Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan kurva isoterm sorpsi air, pemodelan isoterm sorpsi air yang tepat dan menentukan kadar air monolayer pada tepung ubi

Teaching Narrative Text to the Tenth Grade Students of MA NU Mazroatul Huda Karanganyar in 2014/2015 Academic Year by Using EGRA (Experience, Generalization,

(2) Kendala-kendala yang dihadapi pada implementasi supervisi akademik kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah, SMP

[r]

[r]

Hasil pemeriksaan angka kuman pada peralatan makan di BLUD Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Provinsi Kalimantan Selatan pada percobaan menggunakan metode A didapat

Jika setelah berakhirnya perjanjian kerja ke-2 ternyata PIHAK KEDUA tidak diajukan untuk pengangkatan sebagai karyawan tetap oleh PIHAK PERTAMA, maka perjanjian kerja kontrak

Pemasangan jalur pipa bawah tanah dengan aliran bertekanan mempunyai sambungan atau hubungan dengan dengan jalur pipa di atas tanah untuk aliran yang sama. Sehingga dalam perencanaan