• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Hinhin Hydiani

NIM 0907105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh Hinhin Hydiani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Hinhin Hydiani 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2015

Hak Cipta dilindungi undang – undang.

(3)
(4)

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh Hinhin Hydiani

0907105

Penelitian ini berkenaan dengan penerapan model kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana penerapan model kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar yang meliputi (1) perencanaan; (2) pelaksanaan dan (3) peningkatan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi dalam setiap siklusnya. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV-A di salah satu SDN di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 25 orang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi dan tes. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran sedangkan tes digunakan untuk memperoleh data berupa hasil belajar. Hasil penelitian seluruhnya menunjukan perolehan nilai siswa mengalami peningkatan dari setiap siklusnya. Presentase Ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebesar 56% dengan rata-rata 67, pada siklus II sebesar 72% dengan rata-rata 69 dan pada siklus III sebesar 84% dengan rata-rata 78. Berdasarkan hasil penelitian ini, model kooperatif tipe jigsaw dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dan diharapkan guru dapat mengkaji lebih luas mengenai tahapan-tahapan pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw dalam ruang lingkup yang lebih luas yaitu pada mata pelajaran dan kelas yang berbeda.

(5)

ABSTRACT

THE APPLICATION OF JIGSAW COOPERATIVE MODELS TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IPA ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS

By Hinhin Hydiani

0907105

This study with regard to the application of jigsaw cooperative models to improve learning outcomes IPA elementary school students. Goals to be achieved in this research is to describe how the application of jigsaw cooperative models to improve science learning outcomes of elementary school students which include (1) planning; (2) implementation and (3) improvement of learning outcomes. This study uses a Class Action Research consisting of planning, implementation, observation and reflection within each cycle. Research subject is class IV-A in one of the elementary schools in District Lembang, West Bandung regency, amounting to 25 people composed of 10 men and 15 women. Data collection instruments in the form of sheets of observations and tests. Observation sheet used to collect data in the form of teacher and student activity during learning while tests are used to obtain data in the form of learning outcomes. The results showed the acquisition value increased student learning outcomes of each cycle. Percentage Mastery learning outcomes in the first cycle by 56% with an average value of 67, the second cycle of 72% with an average value of 69 and the third cycle of 84% with an average value of 78. Based on these results, a model of cooperative Type jigsaw can be used as a reference in improving the activity and student learning outcomes and teachers are expected to be able to learn more about the theory of cooperative models jigsaw to achieve the expected learning objectives within the broader scope of the subject matter is different in the same subjects and in different classes.

(6)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Penelitian tentang penerapan model kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sumber daya alam ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Sanjaya (2011, hlm. 26) “PTK dapat diartikan sebagai proses pengkaji masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut”. Penelitian Tindakan Kelas dapat dijadikan sebagai sarana untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil maupun proses pembelajaran di kelas. Sebagaimana yang dikemukakan oleh McNiff (dalam Arikunto, 2010, hlm. 106) menegaskan bahwa ‘dasar utama bagi dilaksanakannya penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan’.

Adapun model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model PTK rancangan Kemmis dan McTaggart tahun 1988. Model PTK ini merupakan suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Menurut Kusuma (2012, hlm. 20)

bahwa “dalam model Kemmis dan Taggart ini tahapan pelaksanaan tindakan

dan pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan, karena adanya kenyataan

bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang

tidak terpisahkan. Sehingga pada pelaksanaannya tahapan tersebut dilakukan

dalam waktu yang sama. Langkah-langkah penelitian tersebut, dapat

(7)
[image:7.595.233.390.84.263.2]

24

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggart (1988)

Sumber: ariswidiazzam.wordpress.com

Secara utuh keempat langkah diatas terurai sebagai berikut: 1. Rancangan tindakan

Setelah peneliti menemukan masalah, peneliti membuat perencanaan tindakan yang akan dilakukan. Meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan alat evaluasi pembelajaran.

2. Pelaksanaan tindakan dan pengamatan

Pada tahap ini peneliti mengimplementasikan apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. Dan pada tahap ini juga peneliti merangkap menjadi guru.

Sehubungan dengan kegiatan pengamatan berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Maka dalam tahap ini observasi yang dilakukan oleh guru kelas maupun teman sejawat mencatat atau merekam semua hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Data yang dikumpulkan pada tahapan ini yaitu tentang pelaksanaan tindakan dari rencana yang dibuat serta pengaruhnya terhadap aktivitas dan hasil belajar yang yang dikembangkan oleh peneliti.

3. Refleksi

Pada tahapan ini peneliti memproses data yang didapat pada saat pengamatan yang dilakukan oleh pengamat maupun peneliti kemudian

(8)

25

B.Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di salah satu Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 tepatnya pada bulan febuari sampai dengan bulan april.

C.Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV-A Sekolah Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 25 orang dengan perincian 10 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswi perempuan.

D.Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 3 siklus. Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam 3 x 35 menit. Siklus II

dirancang untuk dilaksanakan dalam 3 x 35 menit. Dan siklus III dirancang untuk dilakukan dalam 3 x 35 menit. Setiap siklus dijalankan dalam empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Lebih lengkapnya dapat dijabarkan sebagai berikut :

Siklus I

a. Perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA Kelas IV Semester II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

2) Meyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

3) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang mendukung

4) Menyusun alat pengumpul data berupa lembar observasi dan lembar soal tes.

(9)

26

b. Pelaksanaan

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah disiapkan

2) Melakukan apersepsi

3) Menyampaikan topik yang akan dibahas 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran

5) Menjelaskan cara berkelompok dengan jigsaw 6) Membagi kelompok asal dan kelompok ahli

7) Membagikan topik bahasan yang berbeda kepada setiap kelompok serta membagikan LKS kepada setiap kelompok ahli

8) Melakukan tes pada siswa c. Observasi

1) Membagikan lembar observasi pada observer

2) Peneliti bersama observer melakukan pengamatan/observasi selama pelaksanaan sesuai dengan lembar observasi untuk memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw. d. Refleksi

Pada tahap refleksi ini, adanya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dengan pengamat dalam mengkaji kembali proses pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe jigsaw pada siklus I untuk dijadikan dasar dalam menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini mengacu pada hasil analisis dan refleksi pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan dalam siklus II diantaranya; a. Perencanaan

1) Menganalisis kelebihan dan kekurangan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA Kelas IV Semester II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw hasil perbaikan dari siklus I

(10)

27

4) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang mendukung

5) Menyusun alat pengumpul data berupa lembar observasi dan lembar soal tes

6) Menentukan mitra peneliti (observer) ketika penelitian 7) Mempersiapkan alat dokumantasi

b. Pelaksanaan

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah disiapkan

2) Melakukan apersepsi

3) Menyampaikan topik yang akan dibahas 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran

5) Menjelaskan cara berkelompok dengan jigsaw 6) Membagi kelompok asal dan kelompok ahli

7) Membagikan topik bahasan yang berbeda kepada setiap kelompok serta membagikan LKS kepada setiap kelompok ahli

8) Melakukan tes pada siswa

c. Observasi

1) Membagikan lembar observasi pada observer

2) Peneliti bersama observer melakukan pengamatan/observasi selama pelaksanaan sesuia dengan lembar observasi untuk memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi ini, adanya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dengan pengamat dalam mengkaji kembali proses pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe jigsaw pada siklus II untuk dijadikan dasar dalam menentukan tindakan pada siklus berikutnya..

Siklus III

(11)

28

a. Perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA Kelas IV Semester II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw hasil perbaikan dari siklus I

2) Meyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

3) Mempersiapkan media pembelajaran berupa video tentang dampak pengambilan sumber daya alam dan gambar-gambar yang menggambarkan kerusakan lingkungan

4) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang mendukung

5) Menyusun alat pengumpul data berupa lembar observasi dan lembar soal tes.

6) Menentukan mitra peneliti (observer) ketika penelitian 7) Mempersiapkan alat dokumantasi

b. Pelaksanaan

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah disiapkan

2) Melakukan apersepsi

3) Menyampaikan topik yang akan dibahas 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran

5) Menjelaskan cara berkelompok dengan jigsaw 6) Membagi kelompok asal dan kelompok ahli

7) Membagikan topik bahasan yang berbeda kepada setiap kelompok serta membagikan LKS kepada setiap kelompok ahli

8) Melakukan tes pada siswa c. Observasi

1) Membagikan lembar observasi pada observer

(12)

29

d. Refleksi

Refleksi diadakan untuk mengkaji kegiatan selama proses pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Kemudian data yang diperoleh dijadikan acuan untuk merumuskan kesimpulan.

e. Membuat kesimpulan hasil penelitian

Kesimpulan dibuat setelah semus proses selesai dilaksanakan, dan mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan.

E.Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah perangkat yang menjadi penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

RPP merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk setiap siklus. RPP disusun

setiap siklusnya yang memuat tentang standar kompetensi, kompetesi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber pembelajaran dan penilaian.

LKS merupakan instrumen yang digunakan ketika proses pembelajaran dan memuat langkah kerja serta pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa kepada materi. LKS merupakan panduan pembelajaran bagi siswa secara berkelompok.

F. Teknik Pengumpul Data dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

1. Observasi

(13)

30

tentang aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPA materi sumber daya alam.

2. Tes

Menurut Suharsaputra (2012, hlm. 95) “tes adalah suatu alat ukur yang diberikan pada individu (responden) untuk mendapatkan jawaban-jawaban, baik secara tertulis maupun lisan, sehingga dapat diketahui kemampuan individu yang bersangkutan”. Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sumber daya alam.

Sehubung dengan teknik yang digunakan maka instrumen yang akan digunakan dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut;

1. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan untuk memperoleh data terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model

kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPA materi sumber daya alam. 2. Soal Tes

Jenis soal yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan uraian yang berjumlah 5 dan 12 soal. Siklus I sebanyak 5 soal sedangkan pada siklus II dan siklus III sebanyak 12 soal.

G.Analisis dan Interpretasi Data

Data yang dianalisis yaitu data observasi yang dilakukan oleh pengamat dan peneliti. Untuk mengelolahnya dapat dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Seleksi dan reduksi data

Peneliti menyeleksi data-data yang diperlukan dan membuang data yang tidak diperlukan dalam penelitian.

(14)

31

Mengelompokan data berdasarkan klarifikasi tertentu yang ditentukan oleh peneliti. Data dipilih sesuai dengan kelompoknya, seperti data perencanaan, data hasil interaksi pembelajaran dan data hasil belajar siswa. 3. Display data

Mendeskripsikan, menguraikan, menarasikan data yang diperoleh. 4. Interpretasi data

Interprestasi data yaitu menafsirkan data-data yang telah diklarifikasi. Data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data perencanaan, data interaksi pembelajaran dan data hasil belajar siswa. Ada data yang temasuk kualitatif dan kuantitatif. Data yang termasuk data kualitatif adalah data perencanaan dan data interaksi pembelajaran. Sedangkan data yang termasuk data kuantitatif adalah data hasil belajar siswa berupa nilai tes pada setiap siklus.

Dari hasil tes diperoleh hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam mata pelajaran IPA dengan menerapkan model kooperatif tipe jigsaw. Bentuk tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dan uraian. Data hasil

tes dihitung menggunakan pedoman penskoran. Siswa dinyatakan tuntas jika telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu sama dengan atau lebih dari 68.

Hasi tes tersebut diolah berdasarkan tahapan-tahapan berikut ini: a. Penskoran

Pemberian skor disesuaikan dengan jenis tes pada setiap evaluasi. Untuk tes uraian pemberian skor disesuaikan dengan jawaban yang ditulis oleh siswa, apabila jawaban siswa kurang sempurna maka skor diberikan sesuai kebijakan guru. Penilaian dapat dilakukan dengan mengguakan rumus dibawah ini.

Nilai =skor yang diperolehskor maksimum x

b. Nilai rata-rata siswa setiap siklus

(15)

32

� = Σ�

Keterangan: X = Rata-rata

∑x= Jumlah seluruh skor N = Banyaknya subjek

[image:15.595.195.432.261.391.2]

Rata-rata siswa ini menunjukan tingkat hasil belajar siswa dalam satu kelas terhadap materi yang dipelajari. Adapun kriteria dari penilaian rata-rata adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kriteria Penilaian Rata-rata

Nilai Kriteria

85-100 Baik sekali

70-84 Baik

60-69 Cukup

50-59 Kurang

>50 Kurang sekali

Depdiknas dalam Ulfah (2012, hlm.68)

c. Presentase ketuntasan dalam mencapai KKM

Untuk menghitung ketuntasan siswa dalam mencapai KKM, dapat menggunakan rumus sebagai berikut.

�resentase ketuntasan =jumlah siswa yan tuntasbanyaknya siswa x %

Untuk melihat kriteria ketuntasan belajar, dapat dilihat dari konversi penilaian kecakapan akademik kelas pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Penialain Kecakapan Akademik Persentase Ketuntasan Keterangan

>81 Sangat Baik

61-80 Baik

41-60 Cukup Baik

21-40 Kurang

>20 Sangat Kurang

[image:15.595.212.456.610.712.2]
(16)

33

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sumber daya alam di kelas IVA dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe Jigsaw pada materi pokok sumber daya alam disusun berdasarkan KTSP tahun 2006. Sistematika yang tertulis dalam RPP sama seperti RPP pada yang dibuat guru umumnya, meliputi: Identitas, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator capaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, model dan metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. Adapun yang menjadi ciri khusus RPP dengan menerapkan model kooperatif tipe jigsaw, dalam kegiatan intinya dikembangkan skenario pembelajaran yang memberi

kesempatan kepada siswa untuk aktif bertanya dan berpendapat serta memiliki rasa tanggung jawab baik dalam kelompok ahli maupun kelompok asal. Adapun langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw dalam kegiatan intinya adalah sebagai berikut; pengenalan topik, pembagian kelompok asal, pembagian tugas, diskusi kelompok ahli, diskusi kelompok asal, dan menyimpulkan hasil diskusi. (RPP terlampir) 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe

(18)

84

3. Penerapan model koopeatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada data siklus I, siklus II dan siklus III yang mengalami peningkatan. Pada siklus I presentase ketuntasan hasil belajar sebesar 56% dengan nilai rata-rata 67. Pada siklus II presentase ketuntasan naik menjadi 72% dengan nolai rata-rata 69. Pada siklus III presentase ketuntasan naik menjadi 84% dengan nilai rata-rata 78. Keberhasilan ketuntasan belajar termasuk kedalam kriteria sangat baik dan meningkatnya proses belajar ikut membantu meningkatnya hasil belajar.

B.Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis akan memberikan rekomendasi terhadap penerapan model kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa agar dapat lebih optimal.

1. Bagi guru

Bagi guru yang akan menerapkan model kooperatif tipe jigsaw, sebaiknya memperlajari secara lebih mendalam teori mengenai

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang meliputi konsep, langkah-langkah, kelebihan maupun kekeruangan. Sehingga dengan demikian dapat mengatasi kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharpkan. Selain itu, Penerapan model kooperatif tipe jigsaw dalam mata pelajaran IPA perlu dilengkapi dengan media pembelajaran yang dapat diamati oleh siswa, hal ini mengingat proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung secara ilmiah.

2. Bagi sekolah

(19)

85

3. Bagi peneliti lain

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggart (1988)
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Rata-rata

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Prinsip kerja alat penggiling biji kopi tipe flat burr mill ini, menggunakan dua besi berbentuk bulat ( flat burr ) yang terdapat gerigi disekelilingnya berukuran lebih kecil

Universitas Kristen Maranatha

Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah untuk menentukan nilai intesitas hujan dari tinggi curah hujan pada jalan, melakukan pengujian perbandingan nilai

Medan Timur mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPH), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang

Penggunaan media kartu kata bergambar untuk meningkatkan kemampuan ekspresif struktur kalimat pada anak tunarungu kelas V di SLBN 02 Lenteng Agung Jakarta (penelitian

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor

pada bahasa Mandailing dan Toba yang digunakan peneliti dalam Perubahan Bunyi Vokal. Proto Austronesia dalam bahasa Mandailing dan Toba yang meliputi adanya