• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Imelia, Selvy. 2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT

BANGUN RUANG

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 3 Cikidang Kelas VA Semester II Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Selvy Imelia NIM 1003459

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Imelia, Selvy. 2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BANDUNG

2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 3 Cikidang Kelas VA Semester II Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Selvy Imelia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Selvy Imelia 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Imelia, Selvy. 2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(4)

Imelia, Selvy. 2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 3 Cikidang Kelas VA Semester II Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

oleh Selvy Imelia

1003459

ABSTRAK

(5)

Imelia, Selvy. 2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: pendekatan matematika realistik, hasil belajar

THE IMPLEMENTATION OF REALISTIC MATHEMATICS

APPROACH TO IMPROVE STUDENTS’ LEARNING OUTCOMES OF

MATHEMATICS SUBJECT IN GEOMETRY CHARACTERISTICS MATERIAL

(Classroom Action Research in SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat class of VA Second Semester)

By: Selvy Imelia

1003459

ABSTRACT

(6)

Imelia, Selvy. 2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

research, researchers should study and master the theories related to the realistic mathematics approach.

(7)

Imelia, Selvy. 2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(8)

Imelia, Selvy. 2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... F. Pengolahan dan Analisis Data ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian ... B. Pembahasan ... BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... A. Simpulan ... B. Rekomendasi ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...

(9)

Imelia, Selvy. 2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar pada jalur formal. Dikatakan sebagai sekolah dasar karena sekolah pada jenjang ini merupakan sekolah yang mendasari untuk ke jenjang-jenjang berikutnya, yaitu ke jenjang sekolah menengah. Sekolah dasar terdiri dari kelas satu sampai dengan kelas enam. Adapun tujuan pendidikan di sekolah dasar yaitu sebagaimana tujuan lembaga pendidikan lainnya yang harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan dasar, serta memperhatikan tahap dan karakteristik perkembangan siswa.

Salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam pendidikan formal di sekolah dasar adalah Matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak bisa dipungkiri, permasalahan dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari matematika sebagai alat pemecah masalah. Oleh karena itu, Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh seluruh siswa di semua jenjang pendidikan, terlebih di jenjang Sekolah Dasar (SD).

(10)

2

sebaiknya berpusat pada siswa dan menekankan pada pembelajaran yang kontekstual. Sebagaimana dalam KTSP (2006) yang menyatakan bahwa:

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya menggunakan pendekatan pemecahan masalah dengan mengenalkan masalah yang sesuai dengan situasi (kontekstual). Dengan mengajukan masalah kontekstual siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika.

Pada kenyataannya, Matematika lebih sering dipandang sebagai sebuah pelajaran yang menakutkan, sulit dan abstrak. Matematika yang dipelajari di sekolah lebih banyak menekankan pada hapalan. Guru cenderung hanya mentransfer ilmu dan siswa hanya menerima ilmu tersebut dengan pasif. Pada dasarnya siswa SD menurut teori perkembangan intelektual Piaget berada pada periode operasional konkret. Siswa sekolah dasar masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh panca indera. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media dan alat peraga yang dapat memperjelas apa yang disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa.

Berdasarkan pengalaman di lapangan pada saat peneliti melakukan praktek mengajar di SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, kenyataan yang didapat ketika pembelajaran matematika yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika khususnya pada siswa kelas VA di SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat masih banyak yang di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Nilai tersebut diperoleh dari nilai Ujian Tengah Semester (UTS) matematika yang telah dilakukan sebelumnya. Bila dipersentasekan nilai siswa yang di atas nilai KKM yaitu sebesar 38% sedangkan nilai siswa yang di bawah KKM yaitu sebesar 62%.

(11)

3

Siswa merasa pembelajaran di sekolah tidak ada kaitannya dengan kehidupan sehari-harinya sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna. Selain itu saat di kelas guru tidak menggunakan alat peraga untuk menunjang pembelajaran. Kemudian pada saat siswa tidak mengerti apa yang disampaikan oleh guru, siswa tidak berani untuk bertanya dan tidak memiliki kemauan untuk mencari tahu, hal ini mungkin disebabkan oleh kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran dan kurangnya minat siswa pada saat pembelajaran. Selain itu siswa susah untuk dibagi kelompok, banyak siswa berkemampuan tinggi menolak untuk satu kelompok dengan siswa yang berkemampuan rendah.

Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan peneliti, penerapan pendekatan, strategi, model atau metode pembelajaran yang bervariasi dan inovatif sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika. Adapun salah satu cara yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa adalah dengan menerapkan pendekatan matematika realistik. Mengingat pada usia anak sekolah dasar, perkembangan berpikir mereka masih dalam tahap konkret.

Realistic Mathematics Education (RME) dalam bahasa Indonesia dikenal dengan pendekatan matematika realistik merupakan teori belajar mengajar dalam pendidikan matematika. Teori pendekatan matematika realistik pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Teori ini mengacu pada pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti bahwa matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari.

(12)

4

lebih menarik, relevan, bermakna, tidak terlalu formal dan tidak terlalu abstrak. Selain itu, pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa, menekankan belajar matematika pada learning by doing dan menggunakan masalah-masalah kontekstual sebagai titik awal pembelajaran matematika.

Pendekatan matematika realistik menggunakan masalah kontekstual sebagai dasar pembelajaran matematika dan memandang siswa bukan sebagai penerima pasif, tetapi siswa diberikan kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika dalam dunia nyata di bawah bimbingan guru. Dunia nyata diartikan segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, baik yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika maupun mata pelajaran lain. Pendekatan matematika realistik dapat menjadikan pembelajaran matematika menjadi menyenangkan, hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Marpaung (Ferdiansyah, 2012: 5) bahwa ‘dengan pendekatan matematika realistik, matematika bukan lagi sebagai mata pelajaran yang menakutkan bagi siswa namun sudah menjadi pelajaran yang menyenangkan karena proses pembelajaran tidak bersifat satu arah’. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan matematika realistik merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa dan pembelajarannya menggunakan pengalaman siswa dan konteks dunia nyata.

(13)

5

Salah satu materi pelajaran yang harus dipelajari siswa, khususnya siswa kelas lima adalah Bangun Ruang, materi ini erat kaitannya dengan kehidupan siswa sehari-hari dan sebagaimana yang telah dideskripsikan di atas, penerapan pendekatan matematika realistik pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang sangat diperlukan. Peneliti menduga hasil belajar siswa akan meningkat melalui penerapan pendekatan matematika realistik, dan berdasarkan uraian di atas pula peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Sifat-Sifat Bangun Ruang (Penelitian Tindakan Kelas di SDN 3 Cikidang Kelas VA Semester II Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, permasalahan utama dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah penerapan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi Sifat-sifat Bangun Ruang di kelas VA SDN 3 Cikidang?”. Untuk menjawab masalah tersebut dapat dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan matematika realistik pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang di kelas VA SDN 3 Cikidang?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan matematika realistik pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang di kelas VA SDN 3 Cikidang?

(14)

6

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian umum ini untuk “Mendeskripsikan penerapan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi Sifat-sifat Bangun Ruang di kelas VA SDN 3 Cikidang”. Adapun tujuan khusus penelitian ini dirinci sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan matematika realistik pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang di kelas VA SDN 3 Cikidang.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan matematika realistik pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang di kelas VA SDN 3 Cikidang.

3. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas VA SDN 3 Cikidang pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang dengan menerapkan pendekatan matematika realistik.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah, maupun peneliti selanjutnya, manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran serta hasil belajar siswa dapat lebih meningkat.

2. Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai penerapan pendekatan matematika realistik dalam materi Sifat-sifat Bangun Ruang serta menjadi alternatif pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(15)

7

4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan dan gambaran mengenai pendekatan matematika realistik untuk penelitian selanjutnya yang digunakan sebagai bahan referensi.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan penerapan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi Sifat-sifat Bangun Ruang di kelas VA SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

F. Definisi Operasional

1. Pendekatan Matematika Realistik

Pendekatan matematika realistik adalah pendekatan yang berorientasi pada aktivitas siswa dan pembelajarannya menggunakan konteks dunia nyata sebagai dan siswa dapat mengkonstruksi konsep matematika dengan pemecahan masalah yang terjadi sebagai pengalamannya. Pembelajaran dengan pendekatan ini mengacu pada lima karakteristiknya yaitu penggunaan konteks, pemodelan, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan.

2. Hasil belajar

(16)

Imelia, Selvy. 2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Model Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang dengan menerapkan pendekatan matematika realistik. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Ruseffendi (Natalia dan Dewi, 2008: 4) penelitian tindakan kelas adalah ‘suatu tindakan yang terarah, terencana, cermat, dan penuh perhatian yang dilakukan oleh praktisi pendidikan (guru) terhadap permasalahan yang ada dalam kelas yang bertujuan untuk perbaikan pendidikan seperti metode mengajar, kurikulum dan sebagainya’. Sedangkan menurut Elliot (Kunandar, 2008: 43) menyebutkan bahwa ‘penelitian tindakan sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut’.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas, dilakukan dalam pembelajaran dan bukan kelas khusus dimana tujuannya yaitu untuk memperbaiki kinerja guru yang bersangkutan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan pengelolaan pembelajaran di dalam kelas.

(17)

26

komponen. Diantaranya perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi, serta perencanaan kembali untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. Penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Mc. Taggart merupakan model yang sederhana dan mudah untuk dilakukan. Langkah-langkah dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan di bawah ini.

Gambar 3.1

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Model Kemmis dan Taggart (Sukmawati, 2013: 35)

Perencanaan

Observasi Pelaksanaan

Refleksi I

Perencanaan

Observasi Pelaksanaan

Refleksi II

Perencanaan

Pelaksanaan Observasi

Refleksi

(18)

27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SDN 3 Cikidang yang terletak di Jalan Cicalung Desa Wangunharja Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa 24 orang siswa yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penelitian secara rinci, konkret, dan operasional. Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dalam bentuk pengkajian siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Rencana pelaksanaannya terdiri dari tiga siklus dan akan dilakukan sesuai dengan perubahan yang akan dicapai. Langkah-langkah yang peneliti laksanakan adalah sebagai berikut.

1. Siklus I

Tabel 3.1

Prosedur Penelitian Siklus I

No. Kegiatan Bulan Mei Minggu ke-

1 2 3 4

1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pendekatan matematika realistik.

(19)

28

b. Menyusun Lembar Kerja Siswa sesuai dengan indikator yang ingin dicapai. c. Membuat soal tes yang akan diadakan

untuk mengetahui hasil belajar siswa. d. Membuat media pembelajaran yang

diperlukan dalam pembelajaran.

e. Membuat lembar observasi dan catatan lapangan.

a. Memberikan masalah kontekstual berupa permasalahan sehari-hari yang berasal dari lingkungan siswa yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

b. Melakukan pemodelan sebagai jembatan antara pengetahuan awal siswa untuk menuju ke dalam konsep matematika. c. Membimbing dan memfasilitasi siswa

untuk mengkonstruksi pengetahuannya mengenai materi sifat-sifat bangun ruang sesuai dengan pendapat dan pemikiran masing-masing.

d. Membimbing siswa agar interaktif dalam mengungkapkan pendapat masing-masing mengenai materi.

e. Membimbing siswa untuk

(20)

29

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung serta meminta observer untuk mengamati dan mencatat proses pembelajaran terutama aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran.

4. Refleksi

Peneliti dibantu oleh para observer melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I untuk perbaikan di siklus selanjutnya, serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan ketika pelaksanaan siklus.

2. Siklus II

Tabel 3.2

Prosedur Penelitian Siklus II

No. Kegiatan Bulan Mei Minggu ke-

1 2 3 4

1. Perencanaan

Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan dari hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus I dan membuat media pembelajaran yang diperlukan dalam pembelajaran

(21)

30

2. Pelaksanaan

Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik dengan memperhatikan perencanaan yang disusun sebelumnya sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I.

3. Observasi

Peneliti dibantu oleh para observer yang bertugas mengamati dan mencatat aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran.

4. Refleksi

Peneliti dibantu oleh para observer melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II untuk perbaikan di siklus selanjutnya, serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan ketika pelaksanaan siklus.

Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan dari hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus II dan membuat media pembelajaran yang diperlukan dalam pembelajaran

(22)

31

2. Pelaksanaan

Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik dengan memperhatikan perencanaan yang disusun sebelumnya sesuai dengan hasil refleksi pada siklus II.

3. Observasi

Peneliti dibantu oleh para observer yang bertugas mengamati dan mencatat aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran.

4. Kesimpulan

Pada tahap ini peneliti membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus mengenai penerapan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data a. Tes

(23)

32

b. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung, apabila tes adalah teknik pengumpulan data yang lebih berkaitan dengan ranah kognitif, observasi lebih menekankan pada sikap dan tingkah laku individu, hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Sudjana (2013: 84) bahwa observasi adalah “penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu proses kegiatan yang diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.” Melalui kegiatan observasi ini peneliti dapat memperoleh gambaran hasil penelitian secara deskriptif, hal-hal apa saja yang terjadi pada saat penelitian maka akan mempengaruhi hasil dari catatan observasi.

c. Studi Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 231) menyatakan bahwa “Studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dsb”. Berdasarkan pendapat tersebut yang termasuk dalam studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah dokumen RPP, LKS, daftar nilai siswa, dan foto-foto yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas. 2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi, tes, dan catatan lapangan. a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa deskripsi kegiatan pembelajaran meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan interaksi antara guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan pendekatan matematika realistik. Observasi ini dilakukan oleh observer, dan hasilnya akan dijadikan dasar dari refleksi dan tindakan yang dilakukan selanjutnya (terlampir). b. Tes

(24)

33

pengusaan materi yang telah disampaikan yang harus dijawab oleh siswa. Pertanyaan-pertanyan dalam tes bertujuan untuk mengukur hasil belajar pada ranah kognitif siswa. Pemilihan materi tes mengacu pada indikator yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (terlampir).

c. Catatan Lapangan

Catatan lapangan menurut Kunandar (2008: 197), yaitu “Catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek penelitian tindakan kelas”. Catatan lapangan merupakan catatan selama kegiatan pelaksanaan berlangsung, untuk mencatat tentang apa yang terjadi, apa yang didengar, dan apa yang dirasakan. Guru dapat mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pembelajaran, seperti partisipasi siswa yang dianggap istimewa, reaksi guru menimbulkan berbagai respon siswa, atau kesalahan yang dibuat siswa karena guru membuat kekeliruan (terlampir).

F. Pengolahan dan Analisis Data

Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini ada tiga data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu perencanaan pembelajaran berupa dokumen RPP, pelaksanaan pembelajaran berupa data interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran, dan data hasil belajar siswa. Adapun ketiga data tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Adapun yang termasuk ke dalam data kualitatif adalah perencanaan pembelajaran yang dijabarkan dalam RPP serta proses pembelajaran yang dijabarkan dalam lembar observasi dan catatan lapangan. Sedangkan yang termasuk ke dalam data kuantitatif adalah hasil pembelajaran yang dijabarkan dalam tes akhir. Adapun cara mengolah data kualitatif adalah sebagai berikut.

1. Seleksi dan Reduksi Data

(25)

34

2. Klasifikasi

Pada tahap ini data yang telah terkumpul dikelompokkan. Kelompok data tersebut seperti perencanaan pembelajaran, serta interaksi guru dan siswa selama pelaksanaan pembelajaran.

3. DeskripsiData

Deskripsidata adalah mendeskripsikan data-data yang telah diklasifikasikan pada tahap sebelumnya dalam bentuk laporan.

4. Interpretasi

Memberikan interpretasi atau penilaian terhadap data-data yang sudah ditampilkan pada tahap sebelumnya.

Selanjutnya untuk mengolah data kuantitatif yaitu hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut.

1. Penyekoran hasil tes

Menurut Arikunto (Juliyani, 2013: 24) ‘skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa’. Skor tiap tes yang diberikan berbeda-beda disesuaikan dengan banyaknya soal tes dan bobot soal. Menurut Sukardi (Gumilar, 2010: 38) untuk menghitung nilai siswa digunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

Skor maksimum = 100

2. Pengolahan nilai rata-rata kelas

Menghitung nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa melalui rumus yang diadaptasi dari Sudjana (2012: 109).

Nilai = � �� � � ℎ

(26)

35

Keterangan:

R = nilai rata-rata siswa ∑ X = jumlah seluruh nilai siswa ∑ N = jumlah siswa

3. Pengolahan persentase belajar

Menurut Depdiknas (Gumilar, 2013: 38) bahwa ‘kelas dikatakan sudah tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)’. Dengan berpedoman pada hal tersebut, untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran perlu diadakannya perhitungan persentase jumlah siswa yang tuntas atau telah memenuhi KKM pada mata pelajaran matematika yaitu 70. Pengolahan data ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus:

Tabel 3.4

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa (%) Tingkat Keberhasilan (%) Klasifikasi

> 80% Sangat tinggi

60 – 79 % Tinggi

40 – 59 % Sedang

20 – 39 % Rendah

> 20% Sangat rendah

(27)

Imelia, Selvy. 2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang dideskripsikan dalam Bab IV, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan dengan menerapkan pendekatan matematika realistik pada materi Sifat-sifat Bangun Ruang di kelas VA SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada dasarnya disusun dengan sistematika yang sama dengan RPP yang biasa dibuat oleh guru yaitu mengacu pada kurikulum 2006 Permen No. 3 tahun 2008. Namun demikian, RPP yang disusun dengan menerapkan pendekatan matematika realistik memiliki ciri khusus yaitu dalam kegiatan inti memuat karakteristik yang ada pada pendekatan matematika realistik yaitu penggunaan konteks, pemodelan, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Perencanaan dalam penelitian ini mengalami perubahan dan perbaikan secara bertahap berdasarkan hasil refleksi. Perencanaan untuk setiap siklus pada umumnya sama, tetapi ada beberapa perbedaan. Perbedaan pada setiap siklus tergantung dari hasil observasi serta refleksi dari siklus sebelumnya. Sehingga perencanaan pembelajaran pada siklus selanjutnya dapat lebih laik lagi. Perencanaan ini juga dijadikan sebagai acuan atau rambu-rambu selama penelitian berlangsung.

(28)

66

interaktivitas, dan keterkaitan. Pada karakteristik penggunaan konteks, siswa dihadapkan pada masalah kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik ini lebih bermakna bagi siswa. Pada karakteristik pemodelan, siswa mengamati alat peraga yang diperlihatkan oleh guru. Pada karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa, siswa dengan bimbingan guru terbiasa untuk menemukan dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Pada karakteristik interaktivitas, siswa terbiasa mengemukakan pendapatnya dengan siswa lain sehingga siswa menjadi lebih aktif dan tercipta situasi pembelajaran yang interaktif. Pada karakteristik keterkaitan, siswa terbiasa mengaitkan suatu konsep dengan konsep lainnya yang ada pada mata pelajaran matematika.

3. Penerapan pendekatan matematika realistik pada mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang di kelas VA SDN 3 Cikidang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa yang diperoleh pada siklus I sebesar 71,25 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 67%. Nilai rata-rata pada siklus II sebesar 81,25 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 83%. Nilai rata-rata pada siklus III sebesar 94,58 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 96%. Dari ketiga siklus tersebut menunjukkan nilai rata-rata dan persentase pencapaian KKM lebih besar dibandingkan dengan sebelum menerapkan pendekatan matematika realistik yaitu nilai rata-rata sebesar 63 dan persentase pencapaian KKM sebesar 38%.

B. Rekomendasi

(29)

67

1. Bagi Guru

a. Penerapan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran matematika tidak hanya terbatas pada satu pokok bahasan saja akan tetapi pendekatan matematika realistik dapat diterapkan pada pokok bahasan yang lainnya yang ada pada mata pelajaran matematika. Karena dengan menerapkan pendekatan matematika realistik, guru dapat meningkatkan aktivitas siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Hendaknya guru mengkaji teori yang ada dalam pendekatan matematika realistik serta memperhatikan langkah kegiatan dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik agar kualitas pembelajaran dapat meningkat.

2. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah hendaknya memfasilitasi guru dengan menyediakan sarana dan prasarana terutama media pembelajaran untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Hendaknya mengkaji dan menguasai teori-teori yang berkaitan dengan pendekatan matematika realistik agar pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan realistik lebih optimal.

(30)

Imelia, Selvy. 2014

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Deka, W. (2013) Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006) Kurikulum KTSP Kelas V SD. Jakarta: Depdiknas.

Ferdiansyah. F. (2012) Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Pendekatan Matematika Realistik dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Pecahan di Kelas V SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Gumilar, K. (2013) Penerapan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review, (SQ3R) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Heruman. (2012) Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Juliyani, E.E. (2013) Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang di Kelas IV-B Semester II SDN 2 Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Karso. (2008) Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka.

Kunandar. (2008) Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

(31)

Sifat-69

Sifat Bangun Ruang. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Menteri Pendidikan Nasional. (2008) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional.

Jakarta: Depdikbud

Natalia, M.M. dan Dewi, K.I. (2008) Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Permatasari. H.R. (2013) Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Soejadi, R. (2000) Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia: Konstatasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Sudjana, N. (2013) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sukmawati. (2013) Penerapan Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Surhayati. (2006) Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Kelas III SD. Skripsi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Suwangsih, E. dan Tiurlina. (2006) Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI PRESS.

Gambar

Gambar 3.1 Kesimpulan
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Prosedur Penelitian Siklus II
Tabel 3.3 Prosedur Penelitian Siklus III
+2

Referensi

Dokumen terkait

Jika ditekan tombol LANJUT , maka program akan menampilkan jendela utama yang berisi program pengenalan pola yang digunakan untuk mendeteksi objek, dimana objek yang akan

Gambar seperangkat alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi... Spektrum

[r]

Based on the background above, the research problem is “ How is the profile of students’ creativity and concept understanding on science mini- project activity in

Sebagai uji kompetensi atau pengetahuan, guru dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, untuk menjawab atau melengkapi pertanyaan yang terdapat dalam Tugas Mandiri

[r]

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yang et al (2011) yang didapati bahwa tekanan darah pada kelompok vegetarian yang telah melakukan diet vegetarian

Oleh karena itu penulis membuat website tentang penyakit flu burung dengan tujuan supaya masyarakat luas khususnya masyarakat di seluruh Indonesia agar lebih mengerti dan waspada