• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2011

TENTANG

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan adanya perkembangan yang tidak sesuai dengan Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2011, antara lain : keadaan yang menyebabkan adanya pergeseran antar Satuan Kerja Perangkat Daerah, antara kegiatan dan antar jenis belanja; keadaan yang menyebabkan sisa lebih tahun anggaran sebelumnya yang harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan, maka perlu dilakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2011;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2011.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 47 Prp. Tahun 1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2102) jo. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dengan mengubah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 47 Prp. Tahun 1960 tentang

(2)

Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara Tengah dan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2687) ;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569) ;

3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688) ;

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) ;

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ;

7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ;

8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ;

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

10. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(3)

iii 12. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540) ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502) ;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503) ;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2005 tentang Bantuan kepada Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4513) ;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574) ;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575) ;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576) ;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577) ;

22. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ;

(4)

23. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585) ;

24. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614) ;

26. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2738) ;

27. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tatacara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161) ;

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 ;

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 ;

30. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2005 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 223) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 14 Tahun 2006 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2006 Nomor 14) ;

31. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 7 Tahun 2005 tentang Bantuan kepada Partai Politik (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005 Nomor 7) ;

32. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2006 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 230) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 248);

(5)

v 33. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah

Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 235) ;

34. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 11 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 11) ;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN Dan

GUBERNUR SULAWESI SELATAN MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUNANGGARAN2011.

Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 semula berjumlah Rp.3.007.094.096.909,62 bertambah sejumlah Rp.378.620.213.644,49 sehingga menjadi Rp.3.385.714.310.554,11 dengan rincian sebagai berikut :

1. Pendapatan Daerah

a. Semula Rp. 2.903.553.713.890,56

b. Bertambah Rp. 203.345.850.293,64

Jumlah Pendapatan Daerah setelah Perubahan Rp. 3.106.899.564.184,20 +

(6)

2. Belanja Daerah

a. Semula Rp. 3.007.094.096.909,62

b. Bertambah Rp. 378.620.213.644,49

Jumlah Belanja Daerah setelah Perubahan Rp. 3.385.714.310.554,11 Surplus/(Defisit) setelah Perubahan Rp. (278.814.746.369,91) 3. Pembiayaan Daerah :

a. Penerimaan

1) Semula Rp. 115.240.383.019,06

2) Bertambah Rp. 175.274.363.350,85

Jumlah Penerimaan setelah Perubahan Rp. 290.514.746.369,91

b. Pengeluaran

1) Semula Rp. 11.700.000.000,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Pengeluaran setelah Perubahan Rp. 11.700.000.000,00

Jumlah Pembiayaan Netto setelah Perubahan Rp. 278.814.746.369,91 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran setelah Perubahan Rp. 0,00

Pasal 2 (1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, angka 1 terdiri dari :

a. Pendapatan Asli Daerah

1) Semula Rp. 1.783.531.310.152,84

2) Bertambah Rp. 188.187.143.811,36

Jumlah PAD setelah Perubahan Rp. 1.971.718.453.964,20 +

+

+

+

(7)

vii b. Dana Perimbangan

1) Semula Rp. 1.090.322.403.737,72

2) Bertambah Rp. 796.956.482,28

Jumlah Dana Perimbangan setelah Perubahan Rp. 1.091.119.360.220,00

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah

1) Semula Rp. 29.700.000.000,00

2) Bertambah Rp. 14.361.750.000,00

Jumlah Lain-lain pendapatan daerah yang sah

setelah Perubahan Rp. 44.061.750.000,00

(2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan:

a. Pajak Daerah

1) Semula Rp. 1.549.178.763.897,84

2) Bertambah Rp. 184.313.489.070,36

Jumlah Pajak Daerah setelah Perubahan Rp. 1.733.492.252.968,20

b. Retribusi Daerah

1) Semula Rp. 111.167.662.000,00

2) Bertambah Rp. 1.424.859.050,00

Jumlah Retribusi Daerah setelah Perubahan Rp. 112.592.521.050,00

c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sejumlah

1) Semula Rp. 63.577.263.230,00

2) Bertambah Rp. (1.210.647.842,00)

Jumlah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang dipisahkan setelah Perubahan Rp. 62.366.615.388,00 +

+

+

+

+

(8)

d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

1) Semula Rp. 59.607.621.025,00

2) Bertambah Rp. 3.659.443.533,00

Jumlah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

yang sah setelah Perubahan Rp. 63.267.064.558,00

(3) Dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan : a. Dana Bagi hasil

1) Semula Rp. 231.611.934.737,72

2) Bertambah Rp. 863.456.482,28

Jumlah Dana Bagi Hasil setelah Perubahan Rp. 232.475.391.220,00 b. Dana Alokasi Umum

1) Semula Rp. 816.757.969.000,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Dana Alokasi Umum setelah Perubahan Rp. 816.757.969.000,00 c. Dana Alokasi Khusus

1) Semula Rp. 41.952.500.000,00

2) Berkurang Rp. (66.500.000,00)

Jumlah Dana Alokasi Khusus setelah Perubahan Rp. 41.886.000.000,00 d. Dana Penyesuaian

1) Semula Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Dana Alokasi Khusus setelah Perubahan Rp. 0,00 +

+

+ +

+

(9)

ix (4) Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan :

a. Hibah

1) Semula Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Hibah setelah Perubahan Rp. 0,00

b. Dana Darurat

1) Semula Rp. 0,00

2) Berkurang Rp. 0,00

Jumlah Dana Darurat setelah Perubahan Rp. 0.00

c. Dana Bagi Hasil Pajak

1) Semula Rp. 0.00

2) Bertambah Rp. 0.00

Jumlah Dana Bagi Hasil Pajak setelah Perubahan Rp. 0.00

d. Dana penyesuaian dan otonomi khusus

1) Semula Rp. 29.700.000.000,00

2) Bertambah Rp. 14.361.750.000,00

Jumlah Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

setelah Perubahan Rp. 44.061.750.000,00

+

+

+

+

(10)

e. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya

1) Semula Rp. 0.00

2) Bertambah Rp. 0.00

Jumlah Bantuan Keuangan dari Provinsi atau dari

Pemda lainnya setelah Perubahan Rp. 0.00

f. Bantuan Keuangan dari Pemerintah

1) Semula Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 0.00

Jumlah Bantuan Keuangan dari Pemerintah

setelah Perubahan Rp. 0,00

Pasal 3 (1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, angka 2 terdiri dari :

a. Belanja Tidak Langsung

1) Semula Rp. 1.844.900.840.531,62

2) Bertambah Rp. 124.826.542.826,49

Jumlah Belanja Tidak Langsung setelah PerubahanRp. 1.969.727.383.358,11

b. Belanja Langsung

1) Semula Rp. 1.162.193.256.378,00

2) Bertambah Rp. 253.793.670.818,00

Jumlah Belanja Langsung setelah Perubahan Rp. 1.415.986.927.196,00 +

+

+

+

(11)

xi (2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis belanja:

a. Belanja Pegawai sejumlah

1) Semula Rp. 624.934.934.479,44

2) Bertambah Rp. 4.565.489.203,01

Jumlah Belanja Pegawai setelah Perubahan Rp. 629.500.423.682,45

b. Belanja Bunga

1) Semula Rp. 150.000.000,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Belanja Bunga setelah Perubahan Rp. 150.000.000,00

c. Belanja Subsidi

1) Semula Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 0.00

Jumlah Belanja Subsidi setelah Perubahan Rp. 0.00

d. Belanja Hibah

1) Semula Rp. 87.495.000.000,00

2) Bertambah Rp. 17.323.000.000,00

Jumlah Belanja Subsidi setelah Perubahan Rp. 104.818.000.000,00

e. Belanja Bantuan sosial sejumlah

1) Semula Rp. 22.098.500.000,00

2) Berkurang Rp. 11.795.000.000,00

Jumlah Belanja Bant.Sosial setelah Perubahan Rp. 33.893.500.000,00 +

+

+

+

+

(12)

f. Belanja Bagi Hasil sejumlah

1) Semula Rp. 634.947.070.261,18

2) Bertambah Rp. 47.049.755.365,23

Jumlah Belanja Bagi Hasil setelah Perubahan Rp. 681.996.825.626,41

g. Belanja Bantuan Keuangan sejumlah

1) Semula Rp. 460.275.335.791,00

2) Bertambah Rp. 31.593.298.258,25

Jumlah Belanja Bant.Keuangan stlh Perubahan Rp. 491.868.634.049,25

h. Belanja Tidak Terduga sejumlah

1) Semula Rp. 15.000.000.000,00

2) Bertambah Rp. 12.500.000.000,00

Jumlah Belanja Tdk Terduga setelah Perubahan Rp. 27.500.000.000,00

(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja :

a. Belanja Pegawai sejumlah

1) Semula Rp. 139.940.584.320,00

2) Bertambah Rp. 12.106.503.602,00

Jumlah Belanja Pegawai setelah Perubahan Rp. 152.047.087.922,00

b. Belanja Barang dan Jasa

1) Semula Rp. 598.372.857.800,00

2) Bertambah Rp. 169.373.404.963,00

Jumlah Belanja Brg dan Jasa setelah Perubahan Rp. 767.746.262.763,00 +

+

+

+

+

(13)

xiii c. Belanja Modal

1) Semula Rp. 423.879.814.258,00

2) Bertambah Rp. 72.313.762.253,00

Jumlah Belanja Modal setelah Perubahan Rp. 496.193.576.511,00

Pasal 4 (1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3, terdiri dari :

a. Penerimaan

1) Semula Rp. 115.240.383.019,06

2) Bertambah Rp. 175.274.363.350,85

Jumlah Penerimaan setelah Perubahan Rp. 290.514.746.369,91

b. Pengeluaran

1) Semula Rp. 11.700.000.000,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Pengeluaran setelah Perubahan Rp. 11.700.000.000,00

(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan :

a. SiLPA tahun anggaran sebelumnya

1) Semula Rp. 115.240.383.019,06

2) Bertambah Rp. 175.274.363.350,85

Jumlah SiLPA setelah Perubahan Rp. 290.514.746.369,91 +

+

+

+

(14)

b. Pencairan dana cadangan

1) Semula Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Pencairan Dana Cadangan setelah

Perubahan Rp. 0,00

c. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan

1) Semula Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan setelah Perubahan Rp. 0,00

d. Penerimaan pinjaman daerah dan obligasi daerah

1) Semula Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi

Daerah setelah Perubahan Rp. 0.00

e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman

1) Semula Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Penerimaan kembali pemberian pinjaman

setelah Perubahan Rp. 0,00

+

+

+

+

(15)

xv f. Penerimaan piutang daerah

1) Semula Rp. 0,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Penerimaan Piutang Daerah

setelah Perubahan Rp. 0,00

(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan:

a. Pembentukan dana cadangan

1) Semula Rp. 0.00

2) Bertambah Rp. 0.00

Jumlah Pembentukan Dana Cadangan

setelah Perubahan Rp. 0.00

b. Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah

1) Semula Rp. 11.000.000.000,00

2) Bertambah Rp. 0,00

Jumlah Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

setelah Perubahan Rp. 11.000.000.000,00

c. Pembayaran pokok utang

1) Semula Rp. 700.000.000,00

2) Bertambah Rp. 0.00

Jumlah Pembayaran Pokok Utang

setelah Perubahan Rp. 700.000.000,00

+

+

+

+

(16)

d. Pemberian Pinjaman Daerah

1) Semula Rp. 0.00

2) Bertambah Rp. 0.00

Jumlah Pinjaman Daerah setelah Perubahan Rp. 0.00

Pasal 5

Uraian lebih lanjut Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari:

1. Lampiran I Ringkasan Perubahan APBD;

2. Lampiran II Ringkasan Perubahan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi SKPD ;

3. Lampiran III Rincian Perubahan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi SKPD, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;

4. Lampiran IV Rekapitulasi Perubahan Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi SKPD, Program dan Kegiatan;

5. Lampiran IVA Rekapitulasi Penggunaan Sumber Dana menurut Perubahan Jenis Pendapatan dan Perubahan Jenis Penerimaan terhadap Perubahan Jenis Belanja dan Perubahan Jenis Pengeluaran Tahun Anggaran 2011;

6. Lampiran V Rekapitulasi Perubahan Belanja Daerah untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam kerangka Pengelolaan Keuangan Negara;

7. Lampiran VI Daftar Perubahan Jumlah Pegawai per Golongan dan per Jabatan;

8. Lampiran VII Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

9. Lampiran VIII Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini;

10. Lampiran IX Daftar Pinjaman Daerah.

Pasal 6

Gubernur menetapkan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 sebagai landasan operasional pelaksanaan APBD.

+

(17)

xvii Pasal 7

Peraturan Daerah ini berlaku sejak tanggal diundangkan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Ditetapkan di Makassar

pada tanggal 26 Oktober 2011

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

SYAHRUL YASIN LIMPO

Diundangkan di Makassar pada tanggal 26 Oktober 2011

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

A. MUALLIM

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 8

Referensi

Dokumen terkait

Calmic Indonesia Cabang Palembang memiliki team service yang siap mengganti dan mengecek alat- alat yang telat dipasang kepada pelanggan setiap bulan, lalu masalah biaya yang

Biaya pelaksanaan Tugas Tim Pelaksana dan Pengembangan Kelurahan Siaga sebagimana dimaksud dalam diktum ketiga dibebankan kepada Anggaran pendapatan dan Belanja

Manfaat dalam penelitian ini selain memberikan informasi maupun pengetahuan adalah sebagai pengetahuan ataupun wawasan untuk perusahaan dalam upaya meningkatkan kinerja

Stok Pengaman : stok yang dipersiapkan untuk mengantisipasi kenaikan kunjungan, kejadian luar biasa, adanya waktu tunggu dan waktu kekosongan. Pada akhir periode distribusi

Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat memberikan pelayanan kesehatan kepada semua orang yang memiliki usia dan karakter yang berbeda sehingga dalam

A B C D E F utvrditi mogućnost def iniranja zajedničkih kriterija za rangiranje različitih usluga Srca ispitati koje kriterije voditelji smatraju važnima za Srce

Moeljatno, mennyatakan bahwa hukum pidana adalah bagian dari pada keseluruhan hukum yang berlaku di suatu negara, yang menngadakan dasar-dasar aturan untuk (a)

Cara kedua yang dapat dilakukan mengenai pembukaan kerahasian perbanakan mengenai harta bersama berkaitan dengan perkara yang sedang dikaji penulis guna kepastian hukum, perlu