• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI KEPUIAUAN TANIMBAR NOMOR 36 TAHUN 2019 TENTANG PEMBENTUKAN DESA PERSIAPAN NAMRALAN DAN DESA PERSIAPAN MITAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI KEPUIAUAN TANIMBAR NOMOR 36 TAHUN 2019 TENTANG PEMBENTUKAN DESA PERSIAPAN NAMRALAN DAN DESA PERSIAPAN MITAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KEPULAUAH TANIMBAR

PROVINSI MALUKU

PERATURAN BUPATI KEPUIAUAN TANIMBAR NOMOR 36 TAHUN 2019

TENTANG

PEMBENTUKAN DESA PERSIAPAN NAMRALAN DAN DESA PERSIAPAN MITAK DIKECAMATAN WUARLABOBAR KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN TANIMBAR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan peroerintahan, pembangunan dan pelayanan publik di Kabupaten Kepulauan Tanimbar guna mendorong perkembangan dan kemajuan Desa perlu dibentuk Desa Persiapan;

b.bahwa didasarkan pada aspirasi yang berkembang dalaro masyarakat dan rekomendasi Tim Pembentukan Desa Persiapan Kabupaten Kepulauan Tanimbar maka pembentukan Desa Persiapan Namralan dan Desa Persiapan Mitak dinyatakan memenuhi syarat dan layak;

c.bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 22 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2017 tentang Penataan Desa;

d.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, periu

menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan

Desa Persiapan Namralan Dan Desa Persiapan Mitak Di

Kecamatan Wuarlabobar Kabupaten Kepulauan

Tanimbar.

(2)

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia;

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneaia Nomor

3961);

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturanPerundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneaia Nomor 5234);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014, Nomor 5587) sebagftimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

t-

(3)

7.Peraturan Menteri Dalam Kegeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 89);

8.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik indonesia Tahun 2015 Noroor 2036);

9.Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indoneaia Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan;

10.Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penataan Desa (Lembaran Daerah Provinai Maluku Nomor 05 Tahun 2018;

11.Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2017 tentang Badan Permusyawaratan Desa.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATl TENTANG PEMBENTUKAN DESA PERSIAPAN NAMRALAN DAN DESA PERSIAPAN MITAK DI KECAMATAN WUARLABOBAR KABUPATEN KEPULAUAN

TANIMBAR.

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1.Daerah adalah Kabupaten Kepulauan Tanimbar;

2.Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar;

3.Bupati adalah Bupati Kepulauan Tanimbar;

4.Peraturan Bupati adalah peraturan Bupati Kepulauan Tanimbar,

(4)

13.Batas Desa adatoti batas desa yang bersifat batas administrasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

14.Maksud dari Pembentukan Desa Persiapan adalah untuk menindaklanjutl kemampuan penyelenggaraan pemerintahan secara berdaya guna dan berhasil guna dan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan tingkat perkembungan dan kemajuan pembangunan;

5.Desa adalah desa dan desa adat atau dengan sebutan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati <Mtti aistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

6.Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat daiam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Repubtik Indonesia;

7.Pemerintah Desa adalah Kepala Desa yang dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa;

8.Badan Pennusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut dengan nama lain adalah lembaga yang meiaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakiian wilayah dan ditetapkan secara demokratia;

9.Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan yang dibahas dan disetujut bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

10.Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APB Desa rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa;

11.Tim Pembentukan Desa Persiapan yang setanjutnya disebut tim adalah tim yang melakukan kajian dan verifikasi persyaratan pembentukan Desa

Persiapan dan/atau peningkatan status Desa Persiapan menjadi Desa;

12.Pemerintah Desa Persiapan adalah Kepala Desa Persiapan yang dibantu

Perangkat Desa Peraiapan sebagai unsur Penyelenggaraan Pemerintahan

(5)

15. Tujuan dari pembentukan desa persiapan adalah :

a.Mewujudkan efektifitaa penyelenggaraan Pemerintahan Deaa;

b.Mempercepat peningkatan keaejahteraan masyarakat Deaa;

e. Meningkatkan kuafitas tata kelola Pemerintah Desa; dan d. Meningkatkan daya saing Desa.

BABII

PEMBENTUKAN DESA PERSIAPAN

Bagian Keaatu

Nama Deaa Peraiapan, Luas Wilayah, Wilayah Dusun, Bataa Wilayah Dan Pusat Pemerintahan

Pasal2 (1)Nama Desa Persiapan yang dibentuk adalah

a.Desa Persiapan Namralan; dan b.Desa Persiapan Mitak.

(2)Desa Persiapan Namralan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan pemekaran dari Wilayah Desa Labobar Kecamatan Wuarlahobar;

(3)Desa Persiapan Mitak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b raerupakan pemekaran dari Wilayah Desa Awear Rumngevur Kecamatan Wuarlabobar;

(4)Desa Persiapan Namralan mempunyai Luas Wilayah 0,47 Knf;

(5)Desa Peraiapan Mitak mempunyai Luas Wilayah 13,8 Km2;

(6)Pembagian Wilayah Desa Persiapan Namraian dan Desa Peraiapan Mitak akan diatur sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang beriaku;

(7)Deaa Persiapan Namralan mempunyai batas wilayah sebagai berikut a.Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Labobar;

b.Sebelah Timur berbatasan dengan Tarbartar Desa Romnus;

c.Sebeiah Selatan berbatasan dengan Desa Romnus;

d.Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Banda.

(8)Desa Persiapan Mitak mempunyai batas wilayah sebagai berikut:

a.Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Watmasa;

b.Sebelah Timur berbatasan dengan Awear Rumngevur;

c.Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Karatat;

d.Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Labobar.

(6)

(9)Pusat Pemerintahan Desa Persiapan Namralan berkedudukan di Wilayah Namralan;

(10)Pusat Pemerintahan Deaa Persiapan Mhak berkedudukan di Wilayah Mitak;

(11)Ketentuan mengenai luaa wilayah Desa Peraiapan Namralan aebagaimana dimakaud pada ayat (4) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpiaahan dari Peraturan Bupati ini;

(12)Ketentuan mengenai luas wilayah Desa Persiapan Mitak sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tereantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpiaahan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua Penjabat Kepala Desa

Pasal3

(1)Penetapan Penjabat Kepala Desa Persiapan dilakukan setelah mendapat rekomendasi dan kode register Desa dari Gubemur Maluku;

(2)Penetapan Penjabat Kepala Desa Persiapan ditetapkan oleh Bupati;

(3)Penjabat Kepala Desa Persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beraaal dari unsur Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah;

(4)Penjabat Kepala Desa Persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) untuk masa jabatan paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang paling banyak 2 (dua) kali dalam masa jabatan yang eama;

(5)Penjabat kepala Desa Persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat [1) bertanggungjawab kepada Bupati melalui Kepala Desa Induknya.

Pasal4 Tugas Penjabat Kepala Desa Persiapan, meliputi:

a.Menyusun reneana kerja pembangunan Desa Persiapan dengan mengikut- sertakan parttsipasi masyarakat Desa Persiapan;

b.Menyusun rencana pembangunan Desa Peraiapan disampaikan kepada Kepaia Desa Induk untuk ditetapkan dalam APBDes Induk sebagai bahan kebutuhan anggara belanja Desa Persiapan;

c.Mengikut-sertakan Pepjabat Kepala Desa Persiapan dalam membahas APBDes Desalnduk;

d.Mengelola anggaran operasional Desa Persiapan;

e.Menyusun rencana penetapan batas wilayah Desa Persiapan;

(7)

f.Menyusun pembentukan struktur organiaasi Pemerintahan Desa Persiapan;

g.Mengangkat perangkat Deaa Persiapan;

h. Menyiapkan fasilitas dasar bagi penduduk Desa;

i. Membangun sarana dan prasarana Pemerintahan Desa;

j. Mendatakan bidang kependudukan, potensi ekonomi, inventarisasi pertanahan serta pengembangan sarana ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, dan pembukaan akses perhubungan antar Desa;

k. Menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan Desa Persiapan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekaH kepada Bupati melalui Camat dan kepada Kepaia Desa Induk.

BABin

PEMBIAYAAN DESA PERSIAPAN

Bagian Kesatu Sumber Pembiayaan

Pasal5

(1)Sumber Pembiayaan Desa Persiapan bersumber dari APBDes Desa Induk;

(2)Anggaran Desa Persiapan 30% dari APBDes Desa Induk;

(3)Biaya operasional Desa Persiapan pembagian dan penetapan besaran biaya operasional Desa Persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;

(4)Biaya operasional Desa Persiapan yang ditetapkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dikelola langsung oleh Penjabat Kepala Desa;

(5)Ketentuan mengenai pembagian dan penetapan besaran biaya operasional Desa Persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

Bagian Kedua

Pengelolaan Anggaran Dan Pelaporan PasaI6

(1) Anggaran operasional sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (2) yang dikelola oleh Kepala Desa Persiapan terdiri dari :

a.Belanja penyelenggaraan pemerintahan; dan

b.Belanja pembangunan, pemberdayaan, pembinaan ketentraman dan

ketertiban masyarakaL

(8)

(2)Belanja penyelenggaraan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari :

a.Belanja penghasilan tetap aparat rWnprintnh Desa Persiapan;

b.Belanja operaaional perkantoran, terdiri dari belanja alat tulis Tcantor, belanja rapat-rapat, pegalanan dinas, benda pos dan surat-surat berharga, penggandaan;

c.Belanja modai yaitu komputer dan perangkat pendukungnya.

(3)Belanja pembangunan, pemberdayaan, pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, merupakan kebutuhan perioritas Desa Persiapan dengan persetujuan Desa Induk.

BABIV

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DESA PERSIAPAN

Pasal7

(1)Pembinaan dan Pengawasaan dilakukan oleh Tini Pembentukan Desa Persiapan;

(2)Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dtiakukan melalui:

a.Pemberian pedoman umum;

b.Bimbingan;

c.Pelatihan;

d.Arahan;dan

e . S u pervise .

(3)Pendanaan untuk kegiatan pembinaan Desa Persiapan dibiayai dari APBD dan APBDes dari Desa Labobar dan Desa Awear Runmgevur Kecamatan Wuarlabobar;

(4)Jika berdasarkan hasfl rekomendasi Thn Bembentukan Desa Persiapan, bahwa Desa Persiapan Namralan dan Desa Persiapan Mitak Kecamatan Wuarlabohar tidak menjadi Desa, maka statusnya dapat dikembalikan menjadi Dusun sebagai salah satu bagian dari Desa Labobar dan Desa Awear Rumngevur;

(5)Laporan pembinaan dan pengawasaan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa Persiapan dilakukan secara berkala;

(6)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (5} disampaikan kepada

Gubernur Maluku melalui Bupati.

(9)

PtTESSOH RAKOKORATAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KEPUIAUAN TANIMB^? TAHUN 2019 NOMOR 36

Diundangkan di : Saumlaki

Padatanggal : { OKT&E^ ^019

SEKRETAR13 DAERAH KABUPETEN KEPULAUAN TANMBAR, BABV

KETEHTUAN PENUTUP

PasalS

Peraturan Bupati ini mulai beriaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Fengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Ditetapkan di : Saumlaki

Padatanggal : 1 OKK>&Bf^/2019

(10)

PETA WILAVAH PFMEKRAN DF-SA MITAK DAN NAMRALAN KECAMATAN WUARLABOBAR LAMPIRAN1

PERATL'RAN BHPATI KABDPATEN KEPLLAUAN TANEMBAR

N O M OR .... TA HIIN 2 0 19

TENTANG

PEMBENTLKAN DESA PERSIAPAN MITAK DAN DESA PERSIAPAN NAMRALAN KECAMATAN

WIIARLABOBAR

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Pamakain darah sebagai salah satu obat yang belum ada gantinya akhir-akhir ini semakin meningkat, sedangkan sumber darah itu masih tetap manusia sendiri, hal mana

Di antara kelemahan yang masih terlihat di pesantren seperti : pesantren belum mencapai tujuan untuk menyiapkan kader ulama sebagai pemimpin umat ; umumnya pesantren tidak

(2012) menunjukkan bahwa pengkajian komunitas kupu-kupu secara spasial (berdasarkan perbedaan lokasi) serta temporal (berdasarkan perbedaan periode) memberikan informasi

Dalam penelitian akuntansi keprilakuan, metode prediktif ditemukan dalam studi yang dihasilkan untuk mengevaluasi secara spesifik dari tindakan atau untuk

Berdasarkan data, sebesar 75% kabupaten di Indonesia pada tahun 2005 memiliki nilai jumlah penduduk miskin dibawah 114200.. Namun di tahun 2011, 75% kabupaten di Indonesia

Pasal 7 : Sebagai unsur pelaksana di Daerah Tingkat II atas urusan-urusan yang telah diserahkan kepada Daerah Tingkat II, maka Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat

 Serbuk yang terbagi!bagi dapat dibagi!bagi secara visual tetapi sebanyak!  banyaknya hanya 1# serbuk bersama!sama. *adi serbuk itu dibagi dengan jalan menimbang dalam beberapa

Dalam penelitian ini, variabel independennya merupakan riwayat pemberian Magnesium Sulfat (MgSO 4 ) pada ibu hamil dengan anak cerebral palsy , sedangkan variabel