• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB1 PENDAHULUAN. Usaha pemerintah untuk meningkatkan pendapatan daerah dilakukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB1 PENDAHULUAN. Usaha pemerintah untuk meningkatkan pendapatan daerah dilakukan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB1

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah

Usaha pemerintah untuk meningkatkan pendapatan daerah dilakukan dengan berbagai cara. salah satunya ada1ah dengan mengembangkan usaha di sektor pariwisata. Pariwisata diyakini sebagai sarana yang efektif untuk meningkatkan pendapatan daerah, karena selain keberadaanya yang tidak pemah berhenti untuk dicari oleh masyarakat, pariwisata juga membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar yang berarti memacu peningkatan perekonomian daerah.

Salah satu bentuk usaha yang terpengaruh untuk ikut berkembang pesat adaJah usaha di bidang perhotelan.

Ketatnya persaingan usaha perhotelan memacu setiap pihak management hotel untuk selalu berusaha menemukan solusi agar usaha tersebut terus berkembang. Untuk itu setiap perusahaan perhotelan dituntut untuk melakukan beberapa program peningkatan manajemen, penghematan biaya tanpa mengurangi pelayanan kepada pelanggan agar memiliki daya saing untuk berkompetisi.

Dimana kualitas pelayanan tetap menjadi prioritas utama. Kualitas pelayanan dalam hal ini sangat erat kaitanya dengan produktifitas yang memiliki acuan pada kinerja organisasi. Maka untuk menjamin kelangsungan hidup organisasi tersebut berbagai teknik rekayasa peningkatkan produktifitas harus selalu dikembangkan.

Perkembangan sektor pariwisata cukup menggembirakan, namun krisis ekonomi di pertengahan tahun 1997 dan berkembang menjadi krisis politik telah

(2)

mempengaruhijumlah penerimaan devisa, dimana pada tahun 1998 turun sebesar 13,5%. Mestinya, krisis ekonomi membawa berkah tersembunyi bagi sektor puiwisata sebab dengan terdepresiasinya rupiah terhadap dollar Amerika membuat peijalanan dan biaya hidup di Indonesia jauh lebih murah dari sebelumnya. Namun aspek keamanan yang buruk seiring dengan krisis politik yang makin tak menentu, menyebabkan sektor pariwisata terpuruk (Febriarso, 2008:4).

Permasalahan mengenai kineija merupakan permasalahan yang akan selalu dihadapi oleh pihak manajemen perusahaan, karena itu manajemen perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kineija karyawan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan tersebut akan membuat manajemen perusahaan dapat mengambil berbagai kebijakan yang diperlukan, sehingga dapat meningkatkan kineija karyawannya agar sesuai dengan harapan perusahaan (Habibah, 2001:28). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya yaitu pendidikan dan latihan, disiplin, sikap dan aktivitas kerja, motivasi, masa kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan keija, teknologi dan sarana produksi, kesempatan kerja, serta kebutuhan untuk berprestasi (Ravianto, 1988:20). Faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, sehingga basil akhimya adalah kinerja karyawan itu sendiri, apakah akan semakin baik atau semakin buruk.

Kinerja karyawan tidak hanya dilihat dari kernampuan kerja yang sempuma, tetapi juga kemampuan menguasai dan mengelola diri sendiri serta

(3)

kemampuan dalarn membina hubungan dengan orang lain (Martin, 2000:22).

Organisasi pada dasarnya seperti mahluk hidup yang kelangsungan hidupnya sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk beradapatasi dengan lingkungan.

Perubahan lingkungan strategik organisasi yang sangat cepat dalam berbagai dimensi, seperti teknologi, sosial, ekonomi, perundangan, globalisasi, dan lain- lain, mentmtut organisasi untuk mampu beradaptasi pada perubahan itu, apabila organisasi terlambat untuk berubah maka sangat besar kemungkinan organisasi akan mundur kinerjanya bahkan, dapat punah (Djamaludin, 2008 : 15). Menurut Mondy and Noe (1996:23) budaya organisasi adalah sistem dari shared values, keyakinan dan kebiasaan-kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur formalnya untuk meciptakan norma-norma perilaku, budaya organisasi juga mencakup nilai-nilai dan standar-standar yang mengarahkan perilaku pelaku organisasi dan menentukan arab organisasi secara keseluruhan. Budaya sebagai output adalah potret atau rekanan basil proses budaya yang berlangsung didalam suatu organisasi atau perusahaan, pada suatu forum walctu tertentu.

Pembelajaran organisasi adalah sesuatu yang baru yang kadang masih senng disalahtafsirkan hanya sebagai upaya-upaya pelatihan maupun pengembangan kemampuan organisasi dan karyawan. Sebenamya organisasi pembelajaran membawa misi dimana pembelajaran yang dilakukan lebih pada merubah hakikat manusia atau individu karyawan untuk sadar akan potensi yang dimilikinya. Pembelajaran yang berkesinambungan merupakan inti dari organisasi pembelajaran. Selain itu organisasi pembelajaran harus melihat ke dalam dirinya

(4)

sendiri. Dengan kata lain tidak ada pembelajaran instant yang bisa eli~

sama pada semua pihak. Kekuatan organisasi pembelajaran lebih ~

kemampuan organisasi untuk menilai siapa dirinya, siapa orang-orang diddlnya yang selanjutnya digunakan sebagai sumber analisa dalam menentukan .tel pembelajaran yang sesuai dengan ciri khas suatu organisasi. Untuk meJibb tantangan itu tentu saja perlu kerjasama antara organisasi dengan indi\6 di dalamnya, kepekaan mengenai visi dan misi, kemampuan mengetahui

hll9an-

harapan karyawan, serta kemampuan untuk merubah sikap dan perilakaltrja karyawan. Diharapkan dengan kondisi saat ini yang penuh persaingan, cliilrma yang siapa akan tetap maju dan yang tidak siap akan tertinggal maka kal)IJian dapat termotivasi untuk selalu berbenah, baik sikap mental lllllpun ketrampilannya.

Berangkat dari kompetisi antar perusahaan diharapkan dengan or811isasi pembelajaran, kompetisi muncul pada masing-masing individu bukan untukllling mengalahkan, namun saling terpacu untuk selalu memberikan yang taltaik, belajar dari pengalaman dan tidak pemah puas akan basil yang dicapai. Orgllisasi pembelajaran diharapkan akan menjadi wadah untuk menyalurkan lelnua harapan-harapan individu karyawan untuk tetap maju dan berkembang. Proses pembelajaran organisasi ditujukan untuk peningkatan kinerja. Pembelajaran organisasi dianggap sebagai kemampuan organisasi dalam menciJ*)can, memperoleh, mentranfer, dan menyatukan pengetahuan yang berdampak pada peningkatan kinerja. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki kema~~puan

untuk belajar akan lebih cepat mengenal perubahan lingkungan dan betlindak

(5)

tepat waktu sehingga akan dapat mencapai keunggulan dalam bersaing (Prahalad and Hamel, 1990:45).

Untuk: mencapai level tertinggi dalam kinerja bisnis dibutuhkan suatu pendekatan yang matang pada pembelajaran organisasi. Pembelajaran organisasi meliputi adanya perkembangan yang berkelanjutan pada pendekatan yang sedang berlangsung dan penyesuaian terhadap perubahan yang mampu menciptakan tujuan atau pendekatan yang baru (Simamora, 2008 : 62).

Hotel merupakan usaha komersial yang menyediakan bentuk akomodasi dimana orang yang memanfaatkannya akan mendapatkan fasilitas penginapan berikut makan dan minum. Usaha perhotelan merupakan suatu jenis usaha di dalam industri jasa dan merupakan bisnis yang saat ini berkembang dengan pesat dan pengelolaannya harus dapat dijalankan dengan benar agar dapat terus bersaing

di lingkungan industri yang semakin kompetitif Hotel-hotel di Surabaya pada saat ini semakin banyak dan semakin berkembang. Hal ini dikarenakan lokasi kota Surabaya yang menjadi ibukota propinsi Jawa Timur sangat dekat dengan industri pariwisata dan merupakan salah satu pusat bisnis di Indonesia. Hotel Bintang Lima di Surabaya diantaranya adalah Hotel Majapahit, Sheraton, JW. Marriot, Shangrilla, Singgasana, dan Hotel Bumi Surabaya.

Munculnya berbagai hotel-hotel baru di Surabaya akan menambah persaingan yang semakin ketat di kalangan industri perhotelan (Dinas pariwisata Jawa Timur, 2004). Industri perhotelan erat kaitannya dalam berhubungan langsung dengan konsumen karena merupakan suatu industri yang bergerak di

(6)

bidangjasa, dengan demikian, kinerja karyawan khususnya yang berkaitan dengan kinerja pelayanannya harus mendapatkan perhatian lebih lanjut

Hotel Bumi Surabaya (ex Hotel Grand Hyatt Regency Surabaya) memiliki desain ldasik nan kontemporer berada di jantung kota Surabaya 30 menit dari Bandara Internasional Juanda Surabaya dan lima menit dari pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya, dengan akses mudah ke World Trade Centre, pusat wilayah pertokoan, perkantoran, hiburan dan distrik keuangan Surabaya. Hotel Bumi Surabaya termasuk hotel berbintang lima yang dipergunakan untuk kantor serta apartemen. Fasilitas yang tersedia cukup lengkap, mulai dari kolam renang, beraneka pilihan cafe dan restoran, kamar luas dengan interior mewah, serta area parkir luas. Spa yang terdapat di hotel menawarkan serangkaian perawatan yang akan memuaskan para pencinta spa. Bagi mereka yang aktif, tersedia lapangan tenis, pusat kebugaran dan kolam renang untuk melepas kepenatan. Untuk memesan kamar di Hotel Bumi Surabaya, cukup masukkan tanggal perjalanan di formulir reservasi online. Harga kamar yang tersedia mulai dari Rp 850.000,- I malam (nett) (Agoda, 2000).

Terhitung sejak Sabtu (1111), Hotel Hyatt Regency Surabaya yang berada di Jl Jenderal Basuki Rakhmat 106-128 Surabaya secara resmi berubah nama menjadi Hotel Bumi Surabaya. Menurut General Manager, S Guntur Tampubolon, Hotel Bumi Surabaya akan dikelola oleh manajemen lokal dan berkonsep hotel bisnis yang tidak hanya mengakomodasi para pelaku bisnis, namun juga seluruh pelaku perjalanan dari segmen pasar domestik dan mancanegara.

(7)

Perubahan nama dilakukan karena kontrak hotel itu tidak diperpanjang oleh pemiliknya. Untuk memastikan perubahan nama itu, jajaran manajemen menjadwalkan pertemuan dengan karyawan pada 23 Oktober mendatang (Toro, 2008).

Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan dalam hal strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang semakin ketat dan kompetitif. Keputusan tersebut menyangkut keputusan di dalam semua bidang fungsional. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam mengelola fungsi-fungsi manajemennya adalah, bagaimana mengelola sumber daya manusia untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketja (Nurhayati, 2000: 1). Berdasarkan uraian di atas peneliti terdoro11g untuk menganalisa dan meneliti permasalah tersebut dalam sebuah karya penelitian yang mengambil topik Pengaruh Budaya, Pembelajaran Organisasi Terhadap Kinetja Karyawan Hotel Bumi Surabaya

1. 2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah, dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah budaya dan pembelajaran organisasi secara simultan mempunyat pengaruh terhadap kinetja karyawan Hotel Bumi Surabaya?

2. Apakah budaya organisasi secara parsial mempunyai pengaruh terhadap kinetja karyawan Hotel Bumi Surabaya ?

3. Apakah pembelajaran organisasi secara parsial mempunyat pengaruh terhadap kinetja karyawan Hotei Bumi Surabaya?

(8)

4. Apakah budaya organisasi berpengaruh dominan terhadap kinerja kalyawan Hotel Bumi Surabaya?

1. 3. Tujaa Penelitian

Bealasarkan latar belakang dan nnnusan masalah dalam penelitian ini, maka tujUID penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis budaya dan pembelajaran organisasi secara simultan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Hotel Bumi Surabaya?

2. Untuk mengetahui dan menganalisis budaya organisasi secara parsial mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Hotel Bumi Surabaya ? 3. Untuk mengetahui dan mengaralisis pembelajaran organisasi secara parsial

mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Hotel Bumi Surabaya ? 4. Untuk mengetahui dan menganalisis budaya organisasi berpengaruh dominan

terhadap kinerja karyawan Hotel Bumi Surabaya?

1. 4. Maafaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis

a. Bagi lembaga i!miah memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang ilmu sumber daya manusia.

b. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi Hotel Bumi Surabaya dalam upaya meningk::tkan kinerja karyawan

(9)

2. Secara Praktis

a Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan dan dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kinerja karyawan terkait dengan pengelolaan SDM

b. Dapat digunakan sebagai masukan untuk perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pihak pemakai jasa.

1. 5. Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian lebih terarah, maka diperlukan pembatasan masalah penelitian. Adapun batasan tersebut adalah:

1. Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu budaya, pembelajaran organisasi agar dapat dianalisa pengaruhnya terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat.

2. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya pada karyawan Hotel Bumi Surabaya, yang memperkerjakan karyawannya berstatus sebagai karyawan tetap, kontrak, dan harian.

3. Untuk asumsi dasar sebagai landasan berpikir dan kerangka kerja pelaksanaan penelitian yang digunakan yaitu aktifitas hotel berlangsung normal, tidak ada hal-hal keamanan yang mempengaruhi manajemen dan kegiatan operasional perusahaan seperti lokasi hotel, tarif harga, kondisi perekonomian negara, hal - hal keamanan serta tingkat persaingan dengan hotel lain.

Referensi

Dokumen terkait

11 Dzulqa'dah 1437 1 Pekan Olahraga Mahasiswa se-Jawa UNIDA Kampus UNIDA 14 Agustus 2016. 2 Kompetisi Sepak Bola

Pengembangan model RBK berdasar kondisi perusahaan membahas penyesuaian level penggajian yang dihasilkan dengan peraturan yang berlaku serta kebijakan perusahaan mengenai tingkat

Tentu ini akan menjadi masalah besar karena pathogen yang menyebabkan BPKC, mempunyai hubungan erat yang menjadi penyebab penyakit pada tanaman Hortikultura yang sering

biopsikososial harusnya digunakan dalam melakukan penanganan LBP kronis dan pemberian latihan pada pasien merupakan rekomendasi terbaik, akan tetapi pada prakteknya

4 Nurcholis (2015) Pengaruh Komunitas Merek Terhadap Loyalitas Merek : The Effects Of Brand Community On Brand Loyalty - Kesadaran bersama - Ritual dan tradisi -

Sementara itu, pemerintah telah mengeluarkan beberapa teknologi penentuan dosis pupuk tepat guna spesifik lokasi yaitu dengan cara mempergunakan Bagan Warna Daun

Tujuan Penelitian ini adalah 1) untuk Menganalisis proporsi sumber-sumber penerimaan pajak daerah terhadap total penerimaan pajak daerah dan Pendapatan Asli Daerah di

Berdasarkan hasil perbandingan nilai akurasi, precision, recall dan f-measure pada Tabel 5 maka dapat disimpulkan bahwa pada pengujian evaluasi faktor usability aplikasi