• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR EKSEKUTIF. Target Realisasi Kategori Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Kinerja. Persentase. pencari kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IKHTISAR EKSEKUTIF. Target Realisasi Kategori Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) Indikator Kinerja. Persentase. pencari kerja"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 merupakan wujud akuntabilitas kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat. Laporan Kinerja juga memberikan gambaran mengenai pencapaian kinerja dan merupakan bahan untuk mengevaluasi pencapaian kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2015 dan didasari oleh Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018. Di samping itu, pedoman utama yang juga dijadikan acuan adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.

Capaian kinerja sasaran strategis Tahun 2015 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat secara ringkas diuraikan sebagai berikut:

No. Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Target Realisasi Kategori Penilaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Meningkatnya kualitas tenaga kerja

Persentase

pencari kerja terdaftar yang memiliki sertifikat kompetensi

0,53% 0,38 % 71,69 % (Sedang)

Persentase

pencari kerja terdaftar yang memiliki sertifikat pelatihan

3,77 % 2,78% 73,74 %

(Sedang)

Jumlah LPK yang

terakreditasi 25 LPK 45 LPK 180 %

(Sangat

Baik)

(3)

No. Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Target Realisasi Kategori Penilaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

sektor usaha primer, sekunder dan tersier

Jumlah

wirausaha baru 1.850

orang 3.380

orang 182%

(Sangat Baik) 3. Terwujudnya

hubungan industrial yang harmonis

Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial

60 % 94 % 156,70 %

(Sangat Baik)

4. Terwujudnya pelaksanaan norma

ketenagakerjaan di tempat kerja

Persentase penurunan jumlah

kecelakaan kerja

9,97 % 28,35 % 284.35 % (Sangat Baik) Jumlah PPTKIS

yang beroperasi sesuai prosedur

lembaga 100 101

lembaga 101 % (Sangat Baik) Persentase

penyelesaian kasus TKI-B

20 % 72,99 % 364,95%

(Sangat Baik) 5. Meningkatnya

kesejahteraan tenaga kerja

Persentase

kenaikan UMK 5% 14,79 % 295,80 %

(Sangat Baik) 6. Meningkatnya

kesiapan calon transmigran sebelum

ditempatkan di daerah

penempatan transmigrasi

Jumlah calon transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan

150 KK 309 KK 206 %

(Sangat Baik)

Secara umum capaian kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dapat dikategorikan baik dengan capaian kinerja

>100% atau tepatnya 182,15 %.

Untuk mencapai kinerja tersebut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 didukung oleh sumber pendanaan yang

ditetapkan sebesar Rp. 120.790.630.294,- terdiri atas dana APBD sebesar

(4)

Rp 84.655.333.294,- dan dana APBN sebesar Rp 36.135.297.000,-. APBD terealisasi sampai dengan bulan Desember 2015 sebesar Rp 81.517.366.644,- atau 96,29% dan Fisik sebesar 97,74%, sedangkan dan APBN realisasi sampai dengan bulan Desember 2015 sebesar Rp 28.676.838.939,- atau 79,36% dan Fisik sebesar 88,25%.

Bandung, Januari 2016

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT

Dr. HENING WIDIATMOKO, MA.

Pembina Utama Muda

NIP. 19640831 199203 1 008

(5)

KATA PENGANTAR

Akuntabilitas kinerja adalah suatu kewajiban organisasi perangkat daerah sebagaimana diatur dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 juga merupakan wujud pelaksanaan Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja ini berfungsi sebagai pertanggungjawaban kepala instansi kepada atasan, dalam hal ini Gubernur Jawa Barat, dan kepada publik mengenai gambaran kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2015.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai

pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Kinerja Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Tahun 2015 ini sehingga dapat tersusun dengan

baik.

(6)

Semoga pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini akan semakin meningkatkan optimasi pelayanan publik di masa mendatang khususnya di Jawa Barat.

Bandung, Januari 2015

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT

Dr. HENING WIDIATMOKO, MA.

Pembina Utama Muda

NIP. 19640831 199203 1 008

(7)

D A F T A R I S I

Hal

IKHTISAR EKSEKUTIF i

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan Penulisan 3

1.3 Dasar Hukum 3

1.4 Tugas dan Fungsi 4

1.5 Sistematika Penulisan 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA 7

2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 7

2.2 Perencanaan Kinerja Tahun 2015 11

2.3 Dukungan Anggaran 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 14

3.1 Capaian Kinerja 14

3.1.1 Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2015 15 3.1.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015

dengan Target Tahun 2013-2018 17

3.1.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015

dengan Standar Pelayanan Minimal 20 3.1.4 Analisis Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan

Capaian Kinerja 24

3.1.5 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 25

3.2 Realisasi Anggaran 26

(8)

BAB IV P E N U T U P 37

LAMPIRAN – LAMPIRAN :

- Lampiran 1 : Perjanjian Kinerja Tahun 2015 - Lampiran 2

- Lampiran 3 : :

Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

Laporan Kinerja Program Kegiatan (LKPK)

Tahun 2015

(9)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, diperlukan sasaran-sararan dan indikator ketercapaiannya yang secara rinci ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan wajib untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.

Pertanggungjawaban dimaksud berupa Laporan Kinerja yang disampaikan kepada atasan kepala instansi, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas dan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

BAB I

(10)

Dalam rangka pelaksanaan Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014 tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat menyusun Laporan Kinerja periode Tahun 2015.

Sejalan dengan tugas dan fungsinya di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat menghadapi permasalahan utama ketenagakerjaan yaitu tingginya angka pengangguran terbuka. Sementara itu di bidang ketransmigrasian permasalahan yang timbul muncul secara eksternal karena masih sentralistiknya mekanisme pengiriman transmigran.

Secara spesifik permasalahan di bidang ketenagakerjaan antara lain:

a. Pada masa sebelum bekerja:

1. Kualitas tenaga kerja masih rendah,

2. Persebaran tenaga kerja yang tidak merata,

3. Tingginya tingkat pengangguran terbuka usia muda dengan pendidikan SMA ke bawah,

4. Rendahnya akses terhadap lapangan kerja.

b. Pada masa selama bekerja:

1. Produktivitas tenaga kerja masih rendah, 2. Hubungan Industrial belum kondusif,

3. Kesejahteraan pekerja / buruh masih rendah,

4. Perlindungan tenaga kerja masih rendah.

(11)

2. Minat untuk berwirausaha setelah bekerja rendah, 3. Fasilitasi purna tenaga kerja terbatas.

1.2 Tujuan

Laporan Kinerja disusun dengan tujuan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi selama tahun 2015 berdasarkan Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 serta Indikator Kinerja Utama Tahun 2015.

1.3 Dasar Hukum

1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme;

3. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

4. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2009 tentang perubahan terhadap Undang-undang No. 15 Tahun 1997 tentang ketransmigrasian;

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8. Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

(12)

9. Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

10.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah tahun 2008 Nomor 20 seri D, tambahan lembaran Daerah Nomor 55);

13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pedoman Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal Jawa Barat;

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan;

15. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 71 tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat;

16. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

1.4 Tugas dan Fungsi

(13)

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok : menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan azas otonomi, Dekonsentrasi dan tugas Pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan, pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis perencanaan tenaga kerja, pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, perlindungan ketenagakerjaan dan ke transmigrasian;

b. Penyelenggaraan fasilitasi dan pengendalian pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, perlindungan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

c. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tupoksi Dinas;

d. Penyelenggaraan pengkoordinasian dan pembinaan UPTD.

Sejalan dengan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mempunyai peran penting dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia sebagai salah satu target pembangunan Jawa Barat. Untuk mewujudkan hal dimaksud telah ditetapkan berbagai program dan kegiatan secara terencana sebagaimana dituangkan dalam Rencana Strategis Dinas.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Kinerja ini adalah sebagai berikut:

Bab I menyajikan latar belakang, tujuan, dasar hukum, tugas pokok

dan fungsi OPD serta sistematika penulisan.

(14)

Bab II difokuskan pada perencanaan kinerja yang meliputi penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang dialami pada Tahun Anggaran 2015.

Bab III membahas akuntabilitas kinerja yang meliputi capaian kinerja organisasi dan realisasi anggaran.

Bab IV menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi

untuk meningkatkan kinerjanya.

(15)

PERENCANAAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 a. Visi dan Misi

Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 yakni

“Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua”. Sejalan dengan visi tersebut maka visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat menetapkan visi: “Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigran yang Maju dan Sejahtera “.

Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, maka Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat telah merumuskan lima Misi pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, 2. Meningkatkan Fasilitasi Penempatan dan Perluasan

Kesempatan Kerja,

3. Meningkatkan Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan,

4. Meningkatkan Fasilitasi Ketransmigrasian dan Kemandirian Transmigran,

Dalam menjabarkan lima misi tersebut, setiap misi diturunkan menjadi tujuan, yaitu sebagai berikut :

a. Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja;

b. Meningkatnya penempatan dan perluasan kesempatan kerja;

c. Meningkatnya perlindungan ketenagakerjaan;

BAB II

(16)

d. Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi.

b. Strategi dan Kebijakan

Strategi pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian provinsi Jawa Barat kurun waktu 2013-2018 dirumuskan ke dalam 11 (sebelas) strategi yaitu:

1. Meningkatkan daya saing tenaga kerja;

2. Mendukung penciptaan kesempatan kerja bagi masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas);

3. Serapan 2 juta tenaga kerja melalui sektor primer, sekunder dan tersier dan mendukung penciptaan 100.000 wirausaha baru di Jawa Barat;

4. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan serta keterampilan wirausaha muda,

5. Memperluas kesempatan kerja;

6. Membina sarana hubungan industrial;

7. Meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh;

8. Meningkatkan perlindungan ketenagakerjaan;

9. Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi purna tenaga kerja;

10.Mendukung terhadap terwujudnya kerjasama antar-daerah bidang ketransmigrasian melalui Forum KIE Transmigrasi;

11.Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat

transmigrasi;

(17)

Sedangkan kebijakan yang dirancang untuk mendukung strategi tersebut antara lain:

1. Memberikan fasilitasi bagi peningkatan kompetensi dan kualitas produktivitas tenaga kerja untuk mencetak tenaga kerja dan wirausaha baru yang berdaya saing,

2. Memberikan fasilitasi perluasan kesempatan kerja, penempatan kerja (baik di dalam maupun di luar negeri), penciptaan wirausaha baru dan pembinaan purna-kerja, 3. Menyelesaikan kasus hubungan industrial secara cepat,

tepat dan berkeadilan,

4. Memberikan fasilitasi kepada pekerja/buruh dalam rangka mencapai kesejahteraan,

5. Memberikan fasilitasi bagi pengawasan yang lebih intensif terhadap tenaga kerja,

6. Meningkatkan peran pekerja dan pengusaha dalam mewujudkan kelangsungan usaha dan kesejahteraan pekerja,

7. Mendorong penyelenggaraan kerjasama antara daerah pengirim dengan daerah penempatan,

8. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat transmigrasi melalui pelatihan yang efektif,

c. Program Prioritas dan Pendukung i. Program Priotas

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga

Kerja. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan

keterampilan, keahlian, kompetensi tenaga kerja dan

meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

(18)

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja. Tujuan program ini adalah untuk mendorong penciptaan kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja dalam rangka mengurangi penganggur dan setengah penganggur, baik di perdesaan maupun di perkotaan, serta memenuhi kebutuhan pasar kerja internasional.

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. Program ini bertujuan untuk menciptakan suasana hubungan kerja yang harmonis melalui peningkatan pelaksanaan fungsi dan peranan sarana hubungan industrial.

4. Program Pengembangan Transmigrasi

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi dan mendorong kewirausahaan masyarakat transmigrasi lokal (translok/resettlement) serta masyarakat sekitar translok.

ii. Program Penunjang

1. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah.

2. Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur.

3. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

5. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur.

6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan.

(19)

2.2 Perencanaan Kinerja Tahun 2015

Kinerja organisasi pada dasarnya adalah bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan dan sasarannya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan memperhatikan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya. Perencanaan kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1. Meningkatnya kualitas tenaga kerja

Persentase pencari kerja terdaftar yang memiliki sertifikat kompetensi

0,53%

Persentase pencari kerja terdaftar yang memiliki sertifikat pelatihan

3,77%

Jumlah LPK yang terakreditasi

25 LPK 2. Meningkatnya

penempatan tenaga kerja

Persentase serapan tenaga kerja melalui sektor usaha primer, sekunder dan tersier

86,69%

Jumlah wirausaha baru 1.850 orang 3. Terwujudnya

hubungan industrial yang harmonis

Persentase

penyelesaian kasus hubungan industrial

60%

4. Terwujudnya

pelaksanaan norma ketenagakerjaan di tempat kerja

Persentase penurunan jumlah kecelakaan kerja

9,97%

Jumlah PPTKIS yang beroperasi sesuai prosedur

100 lembaga

(20)

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

Persentase

penyelesaian kasus TKI-B

20%

5. Meningkatnya

kesejahteraan tenaga kerja

Persentase kenaikan UMK

5%

6. Meningkatnya

kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan

transmigrasi

Jumlah calon

transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan

150 KK

2.3 Dukungan Anggaran

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat memperoleh dukungan anggaran dari APBD dan APBN melalui dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Rincian pagu anggaran masing-masing program seperti terlihat pada

Tabel 2.2 berikut ini.

(21)

Tabel 2.2

Pagu Anggaran APBD Tahun 2015

Program Anggaran (Rp)

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas

Tenaga Kerja 22.113.139.373

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja 12.306.667.296 3. Program Perlindungan dan Pengembangan

Lembaga Ketenagakerjaan 4.606.015.500

4. Program Pengembangan Transmigrasi 5.022.057.550 5. Program Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah 2.604.435.200

6. Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber

Daya Aparatur 820.990.400

7. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.815.045.050 8. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 4.153.636.625

9. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Aparatur 5.511.498.250

10. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 145.925.000

AWAL SETELAH

REVISI

1 2 3 4

1. Dekonsentrasi

1. Program Penempatan dan Perluasan Kesmpatan Kerja (04) 8,902,061,000 18,233,659,000 2. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial

Tenaga Kerja (05)

4,868,585,000 5,017,950,000 3. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan

Ketenagakerjaan (08)

3,292,931,000 3,292,931,000 4. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas (13) 4,847,981,000 4,579,457,000 21,911,558,000 31,123,997,000 2. Tugas Pembantuan

1. Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi (07) 4,886,740,000 4,886,740,000 2. Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (08) 124,560,000 124,560,000

5,011,300,000 5,011,300,000 26,922,858,000 36,135,297,000 JUMLAH I + II

JUMLAH II JUMLAH I

NO JENIS ANGGARAN/PROGRAM PAGU DIPA (Rp.)

(22)

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja bertujuan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahunan.

Pengukuran Kinerja didasarkan pada target dan realisasi dengan satuan pengukuran dalam bentuk persentase, indeks, rata-rata, angka dan jumlah. Persentase pencapaian rencana tingkat capaian, dihitung dengan rumus bahwa semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian rencana tingkat capaian yang semakin baik.

Penghitungan persentase pencapaian rencana kinerja perlu memperhatikan karakteristik komponen realisasi, dalam kondisi : 1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang

semakin baik, maka digunakan rumus : Rencana Tingkat

Capaian = Persentase Pencapaian x 100%

Rencana

2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus :

BAB III

(23)

Selanjutnya, pemaknaan dari capaian nilai kinerja dibagi berdasarkan klasifikasi berikut :

SKALA NILAI KATEGORI PENILAIAN

> 100 % Sangat Baik

80 – 100 % Baik

50 - < 80 % Sedang

< 50 % Kurang

Memperhatikan tugas dan fungsi, maka dalam menghitung pengukuran kinerja rumus yang digunakan adalah rumus 1 dan 2 seperti tersebut di atas.

Selanjutnya atas hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi dan analisis kinerja untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan dan pencapaian sasaran strategi Disnakertrans Provinsi Jawa Barat dan sebab-sebab tercapai dan tidaknya kenerja yang diharapkan.

3.1.1. Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2015

Berikut ini perbandingan antara target kinerja dan realisasi kinerja pada Tahun 2015.

Tabel 3.1

Target dan Realisasi Tahun 2015 No. Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Target Realisasi Kategori Penilaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Meningkatnya kualitas tenaga kerja

Persentase pencari kerja terdaftar yang memiliki sertifikat

0,53% 0,38 % 71,69 %

(Sedang)

(24)

No. Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Target Realisasi Kategori Penilaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

kompetensi Persentase pencari kerja terdaftar yang memiliki sertifikat pelatihan

3,77 % 2,78% 73,74 %

(Sedang)

Jumlah LPK yang terakreditasi

25 LPK 45 LPK 180 %

(Sangat Baik) 2. Meningkatnya

penempatan tenaga kerja

Persentase serapan tenaga kerja melalui sektor usaha primer, sekunder dan tersier

86,69 % 75,79 % 87,43 %

(Baik)

Jumlah wirausaha baru

1.850 orang 3.380 orang 182%

(Sangat Baik) 3. Terwujudnya

hubungan

industrial yang harmonis

Persentase penyelesaian kasus

hubungan industrial

60 % 94 % 156,70 %

(Sangat Baik)

4. Terwujudnya pelaksanaan norma

ketenagakerjaan di tempat kerja

Persentase penurunan jumlah kecelakaan kerja

9,97 % 28,35 % 284.35 % (Sangat Baik)

Jumlah PPTKIS yang beroperasi sesuai prosedur

100 lembaga 101

lembaga 101 %

(Sangat

Baik)

(25)

No. Sasaran

Strategis Indikator

Kinerja Target Realisasi Kategori Penilaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5. Meningkatnya kesejahteraan tenaga kerja

Persentase kenaikan UMK

5% 14,79 % 295,80 %

(Sangat Baik) 6. Meningkatnya

kesiapan calon transmigran sebelum

ditempatkan di daerah

penempatan transmigrasi

Jumlah calon

transmigran yang

memiliki sertifikat pelatihan

150 KK 309 KK 206 %

(Sangat

Baik)

(26)

3.1.2. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Target Tahun 2013-2018

Berikut ini realisasi kinerja Tahun 2015 dibandingkan dengan target jangka menengah sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.

Tabel 3.2

Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Target Tahun 2013-2018

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Tahun Awal Capaian Kinerja pada

Tahun Target Kinerja Sasaran pada

Tahun Sampai

Tahun 2018

Ket.

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. Meningkatnya kualitas tenaga kerja

1. 1 1 1.Meningkatnya kukualitas tenaga kekerja

1.

2.

3.

Persentase pencari kerja terdaftar yang memiliki sertifikat kompetensi Persentase pencari kerja terdaftar yang memiliki sertifikat pelatihan Jumlah Lembaga Pelatihan Kerja yang terakreditasi

0,47 %

3,94%

33 LPK

0,21

1,69

13

0.38

2,78

45

0,53

3,93

30

0,57

3,63

30

0,56

3,48

30

0,56%

3,48%

161 LPK

Target Tahunan

Target Tahunan

Target Akumulasi 2 Meningkatnya

penempatan Meningkatnya

penempatan 1. Persentase Serapan

Tenaga Kerja melalui 85,17% 85,93 75,79 87,45 88,21 88,97 88,97% Target

Tahunan

(27)

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Tahun Awal Capaian Kinerja pada

Tahun Target Kinerja Sasaran pada

Tahun Sampai

Tahun 2018

Ket.

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

3 Meningkatnya perlindungan ketenagakerja an

1

2

3

Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis Terwujudnya pelaksanaan norma

ketenagakerjaan di tempat kerja

Meningkatnya kesejahteraan tenaga kerja

1.

1.

2.

3.

1

Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial

Persentase penurunan jumlah kecelakaan kerja Jumlah PPTKIS yang beroperasi sesuai prosedur

Persentase penyelesaian kasus TKI-B

Persentase kenaikan UMK

50%

9,07%

50 lembaga

10%

5%

55

9,97

75

15

5

94

28,35

101

72,99

14,79

65

19,14

125

25

5

70

23,68

150

30

5

75

31,45

175

35

5

75%

31,45%

675 lembaga

35%

5%

Target Tahunan

Target Tahunan

Target Akumulasi

Target Tahunan

Target

Tahunan

(28)

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Tahun Awal Capaian Kinerja pada

Tahun Target Kinerja Sasaran pada

Tahun Sampai

Tahun 2018

Ket.

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

4 Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi

Meningkatnya kesiapan calon transmigran sebelum ditempatkan di daerah penempatan transmigrasi

1 Jumlah calon transmigran yang memiliki sertifikat pelatihan

423 KK 87 309 180 210 230 1.280 KK Target

Akumulasi

3.1.3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Standar Pelayanan Minimal

Kementerian Ketenagakerjaan RI telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal bidang ketenagakerjaan. Sebagai

perbandingan, realisasi capaiannya pada Tahun 2015 tersedia pada Tabel 3.3 berikut ini.

(29)

Tabel 3.3

Realisasi Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketenagakerjaan Tahun 2015

TAHUN 2015

Tenaga kerja yang dilatih

Pendaftar pelatihan berbasis kompetensi

Nilai SPM Pelayanan pada

akhir tahun pencapaian SPM Σ (2) / Σ (3) x 100%

Sumber data dan Rujukan

(jumlah) (jumlah) %

1 2 3 4 5

Januari- Desember

416 416 100 %

Sumber data pelatihan berbasis kompetensi, pelatihan berbasis masyarakat, dan pelatihan kewirausahaan berasal dari dinas yang membidangi ketenagakerjaan di provinsi, dan kabupaten/

kota.

TAHUN 2015

Tenaga kerja yang dilatih

Pendaftar pelatihan kewirausahaan

Nilai SPM Pelayanan pada akhir tahun pencapaian SPM Σ (2) / Σ (3) x 100%

Sumber data dan Rujukan

Januari- Desember

3.380 3.380 100 %

Sumber data pelatihan berbasis kompetensi, pelatihan berbasis masyarakat, dan pelatihan kewirausahaan berasal dari dinas

yang membidangi ketenagakerjaan di provinsi, dan kabupaten/kota.

TAHUN 2015

Pencari kerja yang ditempatkan

Pencari kerja yang terdaftar

Nilai SPM Pelayanan pada

akhir tahun pencapaian SPM

Sumber data dan Rujukan

(30)

Σ (2) / Σ (3) x 100%

Januari- Desember

420.000 554.127 75,79 % Data jumlah pencari kerja yang terdaftar dan data jumlah pencari kerja yang ditempatkan yang diperoleh dari :

1 dinas kabupaten/kota yang menangani bidang ketenagakerjaan;

2 kantor perwakilan penempatan tenaga kerja;

3 perusahaan pemberi kerja yang mendaftarkan lowongan kerja pada dinas kabupaten/kota yang menangani bidang ketenagakerjaan berdasarkan hasil job canvasing, telepon, faksimili, email, maupun secara langsung melalui bagian human resources development;

4 laporan dari perusahaan pemberi kerja, perusahaan penyedia jasa pekerja dan bursa kerja khusus mengenai penempatan tenaga kerja yang direkrut melaluidinas kabupaten/kota yang menangani bidang ketenagakerjaan.

TAHUN 2015

Kasus yang diselesaikan dengan PB

Kasus yang dicatatkan Nilai SPM Pelayanan pada

akhir tahun pencapaian SPM Σ (2) / Σ (3) x 100%

Sumber data dan Rujukan

Januari- Desember

667 1.425 46,81 % Data jumlah kasus yang diselesaikan di luar Pengadilan

Hubungan Industrial melalui Perjanjian Bersama (PB) dan data

jumlah kasus yang dicatatkan diperoleh dari dinas provinsi,

kabupaten/kota yang menangani bidang ketenagakerjaan

(31)

TAHUN 2015

Jumlah Perusahaan yang

telah diperiksa

Jumlah Perusahaan yang terdaftar

Nilai SPM Pelayanan pada

akhir tahun pencapaian SPM Σ (2) / Σ (3) x 100%

Sumber data dan Rujukan

Januari- Desember

1.355 31.041 4,37 % Dinas provinsi dan kabupaten/kota yang menangani bidang

ketenagakerjaan

TAHUN 2015

Jumlah Peralatan yang telah diuji

Jumlah peralatan yang terdaftar

Nilai SPM Pelayanan pada

akhir tahun pencapaian SPM Σ (2) / Σ (3) x 100%

Sumber data dan Rujukan

Januari- Desember

1.385 45.853 3,02 % Dinas provinsi dan kabupaten/kota yang menangani bidang

ketenagakerjaan

(32)

3.1.4. Analisis Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Capaian Kinerja

Berdasarkan data pada Tabel 3.1 terlihat bahwa dari 11 indikator sasaran strategis, sebanyak 8 indikator tercapai sangat baik (di atas 100%), 1 indikator tercapai baik (80 - 100%) dan sebanyak 2 indikator tercapai sedang (50 < 80%).

Indikator yang tercapai dengan baik dan sangat baik disebabkan oleh perencanaan yang baik dan dilaksanakan dengan konsisten.

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan target erat kaitannya dengan perencanaan anggaran karena volume output yang dikeluarkan tergantung dari seberapa banyak anggaran yang tersedia. Beberapa indikator yang tercapai melebihi target juga disebabkan karena “tidak terganggu” oleh pemotongan anggaran.

Demikian juga halnya dengan indikator yang tidak memenuhi target. Dari Tabel 3.1 terlihat ada 2 indikator yang realisasinya kurang dari target, yaitu persentase pencari kerja yang terdaftar yang memiliki sertifikat kompetensi dan persentase pencari kerja yang terdaftar yang memiliki sertifikat pelatihan.

Sarana hubungan industrial yang aktif juga memerlukan sumber daya manusia yang memadai khususnya pegawai Fungsional Mediator dan Pengawas Ketenagakerjaan.

Alternatif solusi yang telah dilakukan untuk mengatasi

(33)

1. Menyusun konsep perlindungan ketenagakerjaan yang efektif bersama dengan stakeholders dan menuangkannya dalam rencana kerja formal; dan

2. Mengoptimalkan kegiatan-kegiatan yang punya keterkaitan dengan pemberdayaan sarana hubungan industrial.

3.1.5. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Sumber daya yang digunakan terdiri atas sumber daya manusia dan anggaran. Dari sisi sumber daya manusia dapat dikatakan bahwa Disnakertrans Provinsi Jawa Barat memiliki kualitas pegawai yang cukup baik. Parameternya dapat dilihat dari proporsi pendidikan terakhir pegawai yang paling besar adalah lulusan perguruan tinggi sebesar 51,60 %.

Data pendidikan pegawai dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4

REKAPITULASI JUMLAH PNS BERDASARKAN JENIS PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PROVINSI JAWA BARAT PERIODE DESEMBER 2015

No. Unit Kerja

Pendidikan

Jumlah

Jenis Kelamin

Jumlah SD SMP SMA Sarjana

Muda S1 S2 S3 Laki-

Laki Perem puan

1 Disnakertrans

Provinsi Jabar 9 5 60 8 38 15 1 136 93 43 136

2 UPTD BPK Bekasi - - 15 13 14 4 - 46 34 12 46

3 UPTD Balai Latihan Tenaga

Kerja Luar Negeri 1 - 7 5 3 2 - 18 8 10 18

4 UPTD Balai Pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan

1 - 4 - 6 - - 11 6 5 11

5 UPTD Balai Pelayanan TKI

Terpadu 1 1 2 - 1 3 - 8 7 1 8

Jumlah 12 6 88 26 62 24 1 219 148 71 219

(34)

Sementara itu jika dilihat dari sisi kualitas pegawai, maka perlu ada penambahan pegawai fungsional ketenagakerjaan.

Dari sisi sumber daya anggaran, serapan anggaran Disnakertrans Provinsi Jawa Barat selalu berada di atas 95% sejak Tahun 2008.

Begitu juga dengan realisasi fisik yang dihasilkan atau dikenal dengan output selalu di atas 95%.

3.2 Realisasi Anggaran

Anggaran yang terdapat di Disnakertrans Provinsi Jawa Barat terdiri

atas APBD dan APBN. Anggaran dari APBN terdiri atas dana

dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan. Pagu anggaran dan

realisasinya dapat dilihat pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 berikut ini.

(35)

Tabel 3.5

Pagu Anggaran dan Realisasi APBD Tahun 2015

PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN SEBELUM PERUBAHAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

REALISASI

KEUANGAN (Rp) %

1 2 3 4 5

BELANJA 80,594,860,764 84,655,333,294 81,517,366,644.00 96.29

BELANJA TIDAK LANGSUNG 25,235,684,120 24,555,923,050 24,281,164,238.00 98.88

Gaji dan Tunjangan Pegawai 25,235,684,120 24,555,923,050 24,281,164,238 98.88

BELANJA LANGSUNG 55,359,176,644 60,099,410,244 57,236,202,406.00 95.24

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah 2,610,985,200 2,604,435,200 2,489,772,675.00 95.60 Kegiatan Penyebaran Informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian 486,218,250 486,218,250 477,326,250.00 98.17 Kegiatan Koordinasi, Konsultasi, Monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan

Disnakertrans. 582,225,000 562,225,000 506,006,475.00 90.00

Kegiatan Koordinasi Konsultasi Perencanaa Program UPTD. BPK Bekasi 522,150,000 522,150,000 519,205,500.00 99.44

(36)

PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN SEBELUM PERUBAHAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

REALISASI

KEUANGAN (Rp) %

Kegiatan Koordinasi, Perencanaan, Evaluasi dan Monitoring Pelatihan

Ketransmigrasian 289,675,000 289,625,000 277,494,500.00 95.81

Penyusunan Kebutuhan Pelatihan 115,986,000 115,986,000 110,352,000.00 95.14

Kegiatan Koordinasi Pengembangan Perncanaan Pelatihan Tenaga Kerja Luar

Negeri 93,959,200 93,959,200 93,262,950.00 99.26

Temu Konsolidasi Tenaga Kerja Luar Negeri 520,771,750 534,271,750 506,125,000.00

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 20,700,662,698 22,113,139,373 21,280,296,054.00 96.23 Pelatihan Alih Profesi Bidang Jasa (Dampak Pembangunan Bandara Internasional

Jawa Barat Kertajati) 498,455,000 498,455,000 493,049,200.00 98.92

Pelatihan Berbasis Masyarakat Melalui Mobile Training Unit (MTU) 4,959,340,000 4,814,601,750 4,624,575,650.00 96.05

Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) 437,570,000 437,570,000 357,805,000.00 81.77

Uji Kompetensi Tenaga Kerja 1,404,100,000 1,760,018,000 1,719,554,000.00 97.70

Bimbingan Teknis Produktivitas Pengembangan Kewirausahaan 1,454,910,000 1,275,210,000 1,054,895,000.00 82.72 Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Kerja masyarakat di Industri

Tembakau dan Daerah Penghasil Bahan Baku Hasil Tembakau di UPTD Disnakertrans Provinsi Jabar

1,670,000,000 1,670,000,000 1,545,964,400.00 92.57

(37)

PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN SEBELUM PERUBAHAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

REALISASI

KEUANGAN (Rp) %

Workshop Jabar Mengembara 297,410,000 297,410,000 289,490,000.00 97.34

Pelatihan Calon Tenaga Kerja Luar Negeri 4,266,407,150 3,413,541,250 3,368,350,700.00 98.68

Pelatihan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau

Melalui Perluasan Kesempatan Usaha Mandiri (DBHCHT) 0 2,480,000,000 2,395,860,431.00

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 4,396,205,500 4,606,015,500 4,293,895,300.00 93.22

Pemberdayaan Dewan Pengupahan Provinsi 508,565,000 508,565,000 478,190,000.00 94.03

Komunikasi dan Koordinasi Pengupahan se Jawa Barat 540,378,000 540,378,000 502,882,000.00 93.06

Koordinasi dan Monitoring Bidang Jamsoskes TK 136,850,000 136,850,000 131,550,000.00 96.13

Fasilitasi dan Monitoring Penangguhan Pelaksanaan UMK 145,290,000 145,290,000 145,255,000.00 99.98 Sosialisasi Penyelenggaraan Fasilitasi dan Kesejahteraan Tenaga Kerja 130,090,000 130,090,000 106,690,000.00 82.01

Gerakan Efektif Masyarakat Membudayakan K3 702,217,500 702,217,500 685,877,500.00 97.67

Rapat Koordinasi Komite Aksi 167,710,000 167,710,000 118,810,000.00 70.84

Supervisi atau Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan 858,803,000 858,803,000 797,042,600.00 92.81

Penyusunan Database Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan dalam Rangka

Implementasi UU NO 23 Tahun 2014 0 274,810,000 267,560,700.00 97.36

(38)

PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN SEBELUM PERUBAHAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

REALISASI

KEUANGAN (Rp) %

Sosialisasi Tata Cara Pembuatan PP PKB Bagi Pekerja, Pengusaha dan Pemerintah 124,305,000 124,305,000 116,265,000.00 93.53

Rapat LKS Tripartit Provinsi Jawa Barat 105,010,000 105,010,000 62,120,000.00 59.16

Rapat Koordinasi LKS Tripartit Provinsi dan Kabupaten Kota 233,875,000 168,875,000 167,330,000.00 99.09 Peningkatan Manajemen Organinsasi dan Negosiasi SP SB 123,615,000 123,615,000 123,565,000.00 99.96

Penyuluhan Pembentukan LKS Bipartit 110,463,000 110,463,000 109,970,000.00 99.55

Penyajian Data Penyelesaian Perselisihan Ketenagakerjaan di Provinsi dan

Kabupaten/Kota 303,155,000 303,155,000 275,220,000.00 90.79

Penganugerahan LKS Tripartit Award Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 205,879,000 205,879,000 205,567,500.00 99.85

Program Peningkatan Kesempatan Kerja 12,637,577,296 12,306,667,296 11,740,796,350.00 95.40

Kegiatan Pembekalan Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Lokal (AKL) 463,475,000 459,150,000 458,410,000.00 99.84 Kegiatan Pembekalan dan Penempatan/Pemberdayaan Tenaga Kerja Penyandang

Disabilitas 284,015,000 280,611,000 280,611,000.00 100.00

Kegiatan Diseminasi Perda Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

Asal Jawa Barat dan Perda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan 254,080,000 254,080,000 250,180,000.00 98.47

(39)

PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN SEBELUM PERUBAHAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

REALISASI

KEUANGAN (Rp) %

Kegiatan Penjajagan Kesempatan Kerja dan Optimalisasi, Penempatan Tenaga Kerja

Antar Kerja 153,000,000 153,000,000 152,600,000.00 99.74

Kegiatan Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat Karya produktif Peternakan dan

Perikanan 2,833,676,000 2,404,536,000 2,060,546,000.00 85.69

Kegiatan Perluasan Kesempatan Kerja Melalui Padat Karya Infrastruktur Pengerasan

Jalan 1,934,135,350 1,934,135,350 1,933,187,350.00 99.95

Kegiatan Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat karya Pemberdayaan Lingkungan 482,873,250 482,873,250 482,393,250.00 99.90

Kegiatan Pendataan Perluasan Kesempatan Kerja 1,325,785,250 1,325,785,250 1,273,968,750.00 96.09

Kegiatan Sosialisasi Panduan Operasional Serapan 2 Juta Kesempatan Kerja 230,687,500 216,597,500 214,550,000.00 99.05 Kegiatan Perluasan Lapangan Kerja Melalui Pembekalan Kewirausahaan 631,226,000 641,726,000 597,406,000.00 93.09

Kegiatan Temu Konsultasi Bursa Kerja Khusus (BKK) 81,700,000 81,700,000 81,700,000.00 100.00

Kegiatan Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan 123,850,000 123,850,000 123,850,000.00 100.00

Kegiatan Penilaian dan Pemberian Penghargaan Bursa Kerja Khusus (BKK) 218,370,000 218,370,000 201,066,000.00 92.08

Kegiatan Pendataan Informasi Pasar Kerja 66,400,000 61,450,000 61,450,000.00 100.00

Kegiatan Layanan Antar Kerja Konseling 62,940,000 62,940,000 62,790,000.00 99.76

Kegiatan Bursa Kerja 868,400,000 868,400,000 868,400,000 100.00

Kegiatan Penyebaran Informasi Melalui Mobil Penyuluhan TKI 221,801,852 221,801,852 210,198,000.00 94.77

(40)

PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN SEBELUM PERUBAHAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

REALISASI

KEUANGAN (Rp) %

Kegiatan Fasilitasi dan Bimbingan Rintisan Usaha Bagi Purna TKI 732,490,600 732,490,600 732,242,000.00 99.97 Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi Pelayanan TKI 294,151,725 297,750,725 293,151,000.00 98.46 Kegiatan Optimalisasi Satuan Tugas Pelayanan TKI Terpadu 350,519,500 405,819,500 367,365,000.00 90.52 Kegiatan Diseminasi Informasi Penempatan dan Perlindungan TKI Jawa Barat 665,625,269 721,225,269 706,982,000.00 98.03

Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur 751,600,400 820,990,400 777,831,000.00 94.74

Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Disnakertrans 491,302,900 579,802,900 558,973,500.00 96.41 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BPK Bekasi 113,500,000 113,500,000 92,245,000.00 81.27 Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BLTKLN 29,812,500 29,812,500 29,812,500.00 100.00 Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur Balai Pelatihan

Ketransmigrasian 66,325,000 66,325,000 65,250,000.00 98.38

Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BPTKIT Terpadu 50,660,000 31,550,000 31,550,000.00 100.00

(41)

PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN SEBELUM PERUBAHAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

REALISASI

KEUANGAN (Rp) %

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2,708,924,550 2,815,045,050 2,605,620,755.00 92.56

Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Disnakertrans 1,413,115,500 1,483,116,000 1,415,119,578.00 95.42 Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran BPK Bekasi 459,477,500 459,477,500 394,840,914.00 85.93 Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Balai Latihan Tenaga Kerja

Luar Negeri 210,007,000 210,007,000 177,938,925.00 84.73

Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Balai Pelatihan

Ketransmigrasian 383,100,000 383,100,000 346,958,137.00 90.57

Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Balai Pelayanan TKI Terpadu 243,224,550 279,344,550 270,763,201.00 96.93

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2,163,955,000 4,153,636,625 3,919,584,325.00 94.37

Kegiatan Pengadaan Barang/Prasarana Kantor Disnakertrans 1,024,505,000 1,825,439,625 1,633,288,125.00 89.47 Pengadaan Sarana dan Prasarana Balai Pelatihan Ketransmigrasian 1,139,450,000 1,672,747,000 1,648,433,000.00 98.55

Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor BPK Bekasi 311,200,000 310,813,200.00 99.88

Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur BPTKI Terpadu 127,650,000 125,700,000.00 98.47

Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor BLTKLN 216,600,000 201,350,000.00 92.95

(42)

PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN SEBELUM PERUBAHAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

REALISASI

KEUANGAN (Rp) %

Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur 4,743,972,350 5,511,498,250 5,251,391,317.00 95.28

Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Disnakertrans 1,900,482,000 2,089,682,000 1,899,848,316.00 90.92 Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor BPK Bekasi 1,750,200,000 2,286,723,900 2,239,830,259.00 64.21 Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor BLTKLN 395,875,350 395,737,350 377,982,551.00 95.51 Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Balai Pelatihan

Ketransmigrasian 543,572,500 543,572,500 542,054,438.00 99.72

Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana BPTKI Terpadu 153,842,500 195,782,500 191,675,753.00 97.90

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan 145,925,000 145,925,000 141,217,100.00 96.77

Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal Disnakertrans 145,925,000 145,925,000 141,217,100.00 96.77

Program Pengembangan Transmigrasi 4,499,368,650 5,022,057,550 4,736,827,530.00 94.32

Sosialisasi Program Transmigrasi 479,470,000 470,070,000 452,523,400.00 96.27

(43)

PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN SEBELUM PERUBAHAN

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

REALISASI

KEUANGAN (Rp) %

Pelatihan Kewirausahaan Bagi Masyarakat Translok dan Masyarakat Sekitar Melalui

Mobile Training Unit (MTU) 1,387,917,000 1,387,917,000 1,336,510,000.00 96.30

Optimalisasi Fungsi Lahan Praktek (Demplot) Pelatihan Ketransmigrasian 517,500,000 515,812,000 492,287,000.00 95.44

Kegiatan Pelatihan Calon Transmigran 493,595,000 493,595,000 419,181,500.00 84.92

Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi Lokal (resettlement) dan

Masyarakat Sekitar 914,580,000 914,580,000 871,229,000.00 95.26

JUMLAH 80,594,860,764 84,655,333,294 81,518,396,644.00 96.29

(44)

Tabel 3.6

Pagu Anggaran dan Realisasi APBN Tahun 2015

NO JENIS ANGGARAN/PROGRAM

PAGU DIPA (Rp.) REALISASI S/D BULAN INI

AWAL SETELAH KEUANGAN FISIK (Bobot

Tertimbang)

REVISI (Rp.) % %

1 2 3 4 5 6 7

1. Dekonsentrasi

1. Program Penempatan dan Perluasan Kesmpatan Kerja (04) 8,902,061,000 18,233,659,000 13,153,927,000 72.14 82.77 2. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (05) 4,868,585,000 5,017,950,000 4,765,720,150 94.97 100.00

3. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem

Pengawasan Ketenagakerjaan (08) 3,292,931,000 3,292,931,000 3,181,536,000 96.62 98.29

4. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas (13) 4,847,981,000 4,579,457,000 3,803,632,000 83.06 83.83

JUMLAH I

21,911,558,000 31,123,997,000 24,904,815,150 80.02 91.22

2. Tugas Pembantuan

1. Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman

Transmigrasi (07) 4,886,740,000 4,886,740,000 3,652,679,786 74.75 74.75

2. Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (08) 124,560,000 124,560,000 119,344,000 95.81 95.81

.

(45)

P E N U T U P

Dari hasil pengukuran kinerja yang telah dipaparkan pada Subsubbab 3.1.1 dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai yang diperoleh Disnakertrans Provinsi Jawa Barat sebesar 182,15 % atau dapat dikatakan

“Sangat Baik”.

Di masa mendatang langkah-langkah yang akan ditempuh untuk meningkatkan kinerja Disnakertrans Provinsi Jawa Barat antara lain:

a. Meningkatkan koordinasi dengan OPD/Biro Provinsi Jawa Barat dalam rangka penciptaan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja;

b. Koordinasi lebih intensif dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI mengenai isu sentralisasi pengawasan ketenagakerjaan. Disadari bahwa pada saat ini jumlah fungsional pengawas dan mediator masih sangat kurang dibanding dengan beban pekerjaannya;

c. Mengoptimalkan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi sebagai sarana meningkatkan daya tawar tenaga kerja Jawa Barat di kancah regional; dan

d. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan ketransmigrasian dalam rangka pelaksanaan program transmigrasi yang berkualitas.

BAB IV

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah alat sistem keamanan kendaraan mendapatkan data koordinat posisi, maka untuk menampilkan nya di layar ponsel/android (menggunakan fungsi if) cukup dengan mengirim

1 Undang Undang Nomor : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 2 Undang Undang RINo.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; 3 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini subjek dengan tingkat kecemasan sedang cenderung untuk mengalami asupan makan lebih, terbukti dengan nilai OR pada subjek

: Pengurangan kegiatan perjalanan dinas luar daerah karena Covid dan penyesuaian honorarium pejabat akutansi dan pengguna anggaran dengan pagu anggaran yang dikelolanya..

8. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 26 Tahun 2015 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Untuk produk yang tidak memerlukan bahan pengental dengan tingkat viskositas yang tinggi seperti industri produk-produk diabetik, sambel, dan kecap dapat dibuat

Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler Pramuka sangat berperan dalam pembentukan karakter siswa di sekolah khususnya di

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Silalahi (1988) laju penetasan telur pada daerah yang tertutup atau tidak terkena paparan sinar matahari