• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian dilakukan oleh Ratna Rima Ramdani pada tahun 2016 dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian dilakukan oleh Ratna Rima Ramdani pada tahun 2016 dengan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. PenelitianTerdahulu

Penelitian dilakukan oleh Ratna Rima Ramdani pada tahun 2016 dengan judul “Analisis faktor yang mempengaruhi pendpatan buruh wanita bagian linting pada pabrik rokok dikabupaten Probolinggo “ hasil dari penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh umur, lama kerja dan jumlah tanggunga keluarga buruh wanita bagian linting pada pabrik rokok dikabupaten Probolinggo. Metode yang digunakan adalah analisis linier berganda. Hasil dari penelitian tersebut adalah variable umur, lama kerja dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable pendapatan buruh wanita bagian linting pada pabrik rokok.

Hasil penelitian yang di lakukan oleh Dimas Prasetia pada tahun 2015

yang berjudul “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Tenaga Kerja

Wanita Pada Industri Manik-Manik Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten

Jember” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh lama bekerja, tanggungan keluarga, usia, curahan jam kerja,dan

pendidikan terhadap pendapatan tenaga kerja wanita pada industri manik-manik di

Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah

dilakukan dengan explanatory survey yaitu bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya pola hubungan antara dua variabel atau lebih. Hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa variabel lama kerja, jumlah tanggungan keluarga, usia,

curahan jam kerja, dan pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan.

(2)

Sedangkan secara parsial variabel lama kerja berpengaruh signifikan, jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh signifikan, usia tidak berpengaruh signifikan, curahan jam kerja berpengaruh signifikan, dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja wanita pada industri manik-manik di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

Selanjutnya penelitan Nurul Lailai (2019) yang berjudul “Analisis pendapatan tenaga kerja perempuan pada PT Eksportir Udang Kabupaten Situbondo”. Variabel yang diteliti ialah pengaruh usia, masa kerja, dan jumlah produksi terhadap pendapatan tenaga kerja perempuan di perusahaan tersebut.

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa pendapatan para tenaga kerja perempuan sangat berpengaruh pada pendapatan total keluarganya, yaitu 52,84%. Penelitian itu juga menunjukkan bahwa usia, masa kerja dan jumlah produksi sangat berpengaruh terhadap pendapatan para tenaga kerja perempuan di PT eksportir udang Kabupaten Situbondo. Analisis data dilakukan dengan regresi linear berganda.

B. Landasan Teori 1. Pendapatan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan ialah hasil kerja (usaha atau sebagainya).Sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen ialah uang yang diterima oleh perseorangan,organisai dan perusahaan lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, kosmisi, bunga, dan ongkos.

Menurut (Nazir, 2010) Pendapatan merupakan suatu hasil yang diterima

oleh seseorang atau rumah tangga dari berusaha atau bekerja. Jenis masyarakat

(3)

bermacam ragam, seperti bertani, nelayan, beternak, buruh, serta berdagang dan juga bekerja pada sektor pemerintah dan swasta.

Pendapatan juga dapat diartikan sebagai jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan (Sukirno,2006).

Nilai pendapatan dari seorang didapat dari banyaknya produk yang dapat dijual oleh para pegawai. Penjualan itu didasarkan dari faktor-faktor produksi yang ada pada perusahaan. Selanjutnya sektor produksi mengambil alih faktor produksi yang ada pada perusahaan sebagai input dari proses dengan nominal harga tertentu sesuai pasarnya. Harga-harga di pasar itu dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan antara penjual dengan pembeli. Hubungan antara penjual dan pembeli seperti daya tarik menarik sehingga harga pasar dapat ditentukan (Boediono, 2000 dalam wahyono, 2017).

Pendapatan para pegawai dikelompokkan menjadi tiga jenis menurut Jaya (2011) dalam Wahyono (2017).

1. Gaji dan upah adalah balasan atau imbalan kepada pegawai atas pekerjaan yang sudah ia lakukan dalam waktu tertentu yang sudah ditetapkan, seperti harian, mingguan, ataupun bulanan.

2. Pendapatan dari usaha sendiri Iyalah jumlah dari seluruh hasil penjualan yang kemudian dikurangi dengan modal yang harus dibayar.

Modal dapat berbentuk biaya sewa gedung, biaya bahan pokok dan

sebagainya. Pendapatan ini biasanya dilakukan oleh perorangan atau

kelompok.

(4)

3. Pendapatan dari pekerjaan lain piala uang yang didapat dari usaha sampingan tanpa bekerja keras dan fokus pada pekerjaan itu. Usaha sampingan ini dilakukan untuk menambah pendapatan keluarga.

Contoh dari usaha sampingan ialah bunga dari bank, penyewaan aset dan gedung, uang pensiun, dan sebagainya.

Selanjutnya ada pula jenis-jenis pendapatan berdasarkan hasil perolehan nya, yaitu sebagai berikut.

1. Pendapatan kotor ialah uang hasil usaha yang belum dikurangi dengan modal dan biaya produksi.

2. pendapatan bersih ialah uang hasil usaha yang sudah ah di kurangi dengan segala bentuk modal dan biaya produksi, seperti sewa gedung, transportasi, retribusi pajak, makanan, dan sebagainya.

Menurut Ridwan (2009), BPS (2008) membedakan pendapatan penduduk berdasarkan penggolonganya menjadi 4 golongan yaitu:

1. Golongan pendapatan sangat tinggi adalah jika pendapatan ratarata lebih dari Rp.3.500.000,00 per bulan.

2. Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata antara Rp.2.500.000,00 s/d Rp.3.500.000,00 per bulan.

3. Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-rata dibawah antara Rp.1.500.000 s/d Rp.2.500.000,00 per bulan

4. Golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-rata

Rp.1.500.000,00 per bulan kebawah.

(5)

Dalam penelitian ini, objek kajian penelitian berupa pegawai atau karyawan yang mendapatkan bayaran atas pekerjaannya berdasarkan waktu yang disepakati, seperti harian, mingguan, atau bulanan.

2. Upah

Pembayaran kepada tenaga kerja dapat dibedakan menajdi dua pengertian:

Gaji dan upah dalam pengertian sehari-hari gaji diartikan sebagai pembayaran kepada pekerja-pekerja tetap dan tenaga kerja profesional-profesional pegawai pemerintah, dosen, guru, manajer dan akuntan. Ppembayaran tersebut biasanya sebulan sekali. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja-pekerja kasar yang pekerjanya selalu berpindah-pindah, seperti misalnya pekerja pertanian, tukang kayu, tukang batu, dan buruh kasar.

Di dalam teori ekonomi upah diartikan sebagai pembayaran atas jasa-jasa fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada pengusaha.

Dengan demikian dalam teori ekonomi tidak dibedakan di antara pembayaran kepada pegawai tetap dengan pembayaran ke atas jasa-jasa pekerja kasar dan tidak tetap. Di dalam teori ekonomi kedua jenis pendapatan pekerja (pembayaran kepada para pekerja) tersebut dinamakan upah (Sukirno, 2010).

Pengertian upah menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No.13 Tahun

2000, Bab I, pasal 1, Ayat 30): Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan

dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha / pemberi kerja

kepada pekerja / buruh yang ditetapkan dan di bayarkan menurut suatu perjanjian

kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi

(6)

pekerja / buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Upah yang diberikan oleh para pengusaha secara teoritis dianggap sebagai harga dari tenaga yang dikorbankan pekerja untuk kepentingan produksi, sehubungan dengan hal itu maka upah yang diterima pekerja dapat dibedakan dua macam yaitu:

1. Upah Nominal, yaitu sejumlah upah yang dinyatakan dalam bentuk uang yang diterima secara rutin oleh para pekerja;

2. Upah Riil adalah kemampuan upah nominal yang diterima oleh para pekerja jika ditukarkan dengan barang dan jasa, yang diukur berdasarkan banyaknya barang dan jasa yang bisa didapatkan dari pertukaran tersebut (Sukirno, 2008).

3. Tenaga Kerja

Secara konsep penduduk yang telah memasuki umur kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun yang berkerja, atau mempunyai pekerjaan namum sementara tidak bekerja dan pengangguran (Badan pusat statistic, 2020).

Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1jam dalam seminggu. Kegiatan tersebut termasuk pola kegiatan kerja tak dibayar yang membantu dalam suatu/kegiatan ekonomi (Badan pusat statistik, 2020).

Pengertian tenaga kerja menurut (Sumitro Djojohadikusumo, 1985) adalah

semua orang yang bersedia dan sanggup, dan golongan ini meliputi mereka yang

(7)

bekerja untuk diri sendiri, anggota keluarga yang tidak menerima bayaran serta mereka yang bekerja untuk menerima bayaran/upah/gaji.

Sedangkan menurut (Simanjuntak, 1993) mendefinisi tenaga kerja adalah penduduk yang berusia antara 14 sampai 60 tahun adalah variabel dari tenaga kerja itu sedangkan orang-orang yang berusia dibawah 14 tahun digolongkan bukan sebagai tenaga kerja.

Menurut Sodiejoprapto (1982), tenaga kerja wanita ialah para wanita yang bekerja untuk menghasilkan barang dan jasa baik di dalam hubungan kerja maupun diluar hubungan kerja. Tenaga kerja wanita bukan hanya istilah untuk para buruh wanita dan pegawai, melainkan untuk seluruh wanita yang bekerja dan menghasilkan uang.

(Pandia,1997) menyatakan bahwa tenaga kerja perempuan (employed women) adalah perempuan yang bekerja di luar rumah dan menerima uang atau memperoleh penghasilandari hasil pekerjannya yang bekerja mandiri.

a. Jenis Tenaga Kerja

Menurut Sastrohadiwiryo (2002) tenaga kerja dibagi menjadi empat jenis, yaitu antara lain:

1. Tenaga kerja upahan

Tenaga kerja upahanyaitu tenaga kerja yang memperoleh upah sebagai imbalan diberikan atas pekerjaannya.Mereka terikat dalam suatu hubungan dengan pemberi kerja (perusahaan).

2. Tenaga kerja tetap

(8)

Tenaga kerja tetap yaitu tenaga kerja yang secara teratur memperoleh hak-haknya seperti upah cuti, meskipun ia tidak bekerja karena sesuatu hal yang tidak melanggar ketentuan. Kedudukan mereka sangat kuat dalam hokum, sehingga pengusaha tidak dapat semena-menanya memutuskan hubungan kerja dengan mereka.

3. Tenaga kerja tidak tetap

Tenaga kerja tidak tetap yaitu tenaga kerja yang tidak memiliki hak dan kewajiban tidak teratur. Umumnya mereka akan kehilangan hak-hak tertentu apabila mereka tidak bekerja. Kedudukan mereka tidak cukup kuat sehingga dapat dikeluarkan pengusaha dengan mudah.

4. Tenaga kerja borongan

Tenaga kerja boronganyaitu tenaga kerja yang menjalankan suatu pekerjaan tertentu atas perjanjian dengan ketentuan yang jelas mengenai waktu dan harga pekerjaan.Pada saat pekerjaan tersebut selesai, maka saat itu hubungan kerja putus.

b. Permintaan Tenaga Kerja

Sudarsono (1988) menyatakan bahwa permintaan tenaga kerja berkaitan

dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi

tertentu, permintaan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat upah dan

perubahan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan hasil produksi,

antara lain: naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi dari perusahaan

yang bersangkutan, tercermin melalui besarnya volume produksi, dan harga

barang-barang modal yaitu nilai mesin atau alat yang digunakan dalam proses

(9)

produksi. Sedangkan jumlah tenaga kerja yang diminta adalah lebih ditujukan pada kuantitas dan banyaknya permintaan tenaga kerja pada tingkat upah tertentu.

Menurut Mankiw (2012) teori permintan tenaga kerja adalah teori yang menjelaskan seberapa banyak suatu lapangan usaha akan mempekerjakan tenaga kerja dengan berbagai tingkat upah pada suatu periode tertentu.Permintaan pengusaha atas tenaga kerja berbeda dengan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa. Masyarakat membeli barang dikarenakan barang tersebut memberikan kegunaan kepada konsumen, akan tetapi untuk pengusaha, mempekerjakan seseorang dikarenakan bertujuan untuk membantu memproduksi barang dan jasa untuk dijual kepada masyarakat.Berdasarkan alasan tersebut kita dapat menyimpulkanbahwa pertambahan permintaan pengusaha terhadap tenaga kerja tergantung dari pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksinya. Oleh karena itu, permintaan akan tenaga kerja merupakan permintaan turunan.

5. Lama Kerja

Lama kerja adalah banyaknya waktu kerja seseorang dalam kurun waktu

tertentu. Penghitungan lama kerja dimulai sejak orang tersebut bekerja di tempat

tersebut hingga orang itu berhenti atau mengundurkan diri. Dalam sebuah

penelitian, variabel lama kerja menjadi variabel penting untuk menentukan tingkat

pengunduran diri seorang pegawai. Tujuannya agar perusahaan dapat

menganalisis alasan dan perkiraan pengunduran diri seorang karyawan untuk

kelangsungan perusahaan dimasa depan (Robbins, 2006). Berdasarkan Pengertian

(10)

tersebut, lama kerja dapat disimpulkan sebagai satuan waktu seseorang bekerja di suatu tempat dalam hitungan tahun. Lama kerja tiap pegawai bervariasi dengan pegawai lainnya tergantung dengan pribadi dan tuntutan perusahaan. Tuntutan pekerjaan, faktor lingkungan, Jumlah pendapatan dan karakter pribadi sangat menentukan Seberapa lama seseorang itu mampu bekerja di suatu tempat sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri. Catatan tentang lamanya karyawan dapat bekerja di suatu perusahaan sangat penting untuk masa depan perusahaan itu.

Lama kerja dinilai dari kurun waktu seorang pegawai atau karyawan mengabdikan diri di sebuah perusahaan sejak awal masuknya karyawan tersebut hingga masa berhenti. Lama kerja juga dipengaruhi oleh hubungan antara perusahaan dengan para pegawai titik hubungan antara pegawai dengan perusahaan haruslah serasi Dan saling bertanggung jawab agar masa pengabdian karyawan semakin lama karena adanya rasa menghargai satu sama lain. Tiap pihak baik karyawan maupun perusahaan harus meningkatkan tanggung jawab, keberanian, evaluasi diri, dan rasa memiliki agar kelangsungan hubungan antara perusahaan dan tenaga kerja atau pegawai kian lama. Hubungan yang baik itu juga dapat meningkatkan produktivitas barang dan jasa yang dihasilkan.

6. Umur

Kamus Umum Bahasa Indonesia (1984) menyatakan bahwa, umur adalah

suatu perjalanan hidup yang dimulai ketika ia dilahirkan hingga sampai kepada

kematian. Umur harus mendapat perhatian karena akan mempegaruhi kondisi

fisik, mental, kemauan kerja, dan tanggung jawab seseorang. Menurut teori

psikolog perkembangan pekerja, umur dapat digolongkan menjadi muda dan tua.

(11)

Kemudian Chaniago (2002) juga berpendapat bahwa umur atau usia adalah lamanya kehidupan seseorang sejak ia lahir hingga penghitungan saat itu.

Penghitungan usia seseorang menggunakan satuan tahun. Dalam dunia pekerjaan, usia pegawai berbanding lurus dengan tingkat produktivitasnya. Usia pegawai yang masih muda tentu memiliki energi dan semangat yang lebih besar sehingga produktivitas yang dihasilkan pun juga ikut besar. Ada pun pegawai atau pekerja yang sudah berusia matang ataupun lanjut biasanya memiliki tingkat kesehatan yang sedikit lemah yang kemudian mempengaruhi tingkat produktivitas yang dihasilkan.

Umur seorang atau bekerja berhubungan dengan responsibilitas orang tersebut tentang beban kerja nya. Usia dan tanggung jawab dalam pekerjaan berhubungan terbalik. Semakin tua usia seseorang, beban kerja nya semakin kecil.

Semakin mudah usia pegawai itu, semakin besar pula beban kerjanya. Begitu pula

hubungan antara usia dengan peluang mendapatkan pekerjaan. Calon pekerja yang

masih muda memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan

dibandingkan calon pekerja yang sudah berusia lanjut. Hal itu disebabkan oleh

perusahaan mencari usia yang mudah untuk menghasilkan nilai produktif barang

dan jasa yang lebih baik. Pegawai yang sudah berusia lanjut biasanya memiliki

keluhan pada kesehatan dan kekuatan fisik sehingga perusahaan tidak

mendapatkan produktivitas barang dan jasa titik oleh karena itu, banyak penduduk

atau pegawai berusia muda yang memilih untuk belum menikah dan memiliki

tanggung jawab besar untuk terus mencari pekerjaan. Alasannya karena

(12)

perusahaan memilih calon pegawai yang mampu menjadi kasihkan diri secara maksimal di pekerjaan.

Pembagian umur menurut Hurlock, (1980) yaitu:

1. Usia pada kelompok pertama dimulai pada 18 tahun hingga 40 tahun.

Puncak efisiensi kesehatan pegawai dimulai setelah usia 20 tahun yang kemudian semakin menurun hingga menuju 40 tahun. Pada usia 20 hingga 30 tahun, kemampuan gerak motorik orang tersebut semakin bagus sehingga membuat seseorang yang bekerja memiliki karir yang cemerlang.

2. Kelompok kedua ialah dewasa Madya yang dimulai dari usia 41 tahun hingga 60 tahun. Pada usia ini, para pekerja ja sudah mengalami perubahan fisik dan mental. Tubuh yang awalnya kuat dan sehat berubah menjadi cukup lemah dan terjadi penurunan daya ingat.

3. Kelompok ketiga ialah dewasa lanjut yang terjadi setelah usia 60 tahun

hingga meninggal. Para pegawai yang sudah berusia di atas 60 tahun

akan digolongkan menjadi usia tua yang artinya seseorang itu sudah

memenuhi berbagai standar efektifitas kesehatannya. Orang dengan

usia lanjut di atas 60 tahun biasanya akan berhenti dari pekerjaan atau

pensiun. Namun beberapa pekerjaan tetap memperkerjakan bekerja

dengan usia dewasa lanjut yaitu pekerjaan yang berjenis bisnis pribadi.

(13)

7. Produksi

Produksi ialah istilah untuk menyatakan proses pembuatan hasil berupa barang dan jasa. Barang dan jasa itu didapat dari proses input bahan baku atau bahan pokok menjadi output. Proses produksi itu menggunakan banyak aspek, seperti perubahan bentuk, penggunaan waktu, dan tempat. Dengan kata lain, produksi adalah proses untuk menciptakan atau mengubah nilai barang yang awalnya berupa bahan baku menjadi bahan siap pakai (Atje Partadiradja, 1979).

Selain berbentuk barang, produksi juga dapat berbentuk jasa yang bermanfaat untuk kehidupan manusia. Oleh karena itu, di dalam sebuah proses produksi bahan baku yang berkualitas sangat dibutuhkan agar produk yang dihasilkan juga baik (Ari Sudarman, 1999).

Pindyck dan Rubinfeld (1995) dalam wiwit (2016) berpendapat bahwa produksi ialah cara mengubah input atau sumber daya menjadi output atau produk. Dalam proses produksi, seseorang dapat menggunakan bermacam-macam sumber daya yang ditambah dengan pemanfaatan teknologi dan sumber daya manusia .Dengan demikian, proses produksi menggabungkan banyak aspek yang yang penting seperti bahan baku, kemajuan teknologi dan pekerja yang berkualitas.

Dari beberapa pendapat ahli mengenai definisi produksi, peneliti

menyimpulkan bahwa produksi adalah proses untuk mengombinasikan berbagai

input atau masukan yang kemudian digabung ke dalam beberapa langkah agar

tercipta hasil yang diinginkan titik hubungan antara input dan output dapat

dilaporkan dalam bentuk tabel grafik atau persamaan.

(14)

Proses produksi memiliki fungsi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi berikut ini ialah rumus untuk mencari fungsi dari produksi/

Q = f ( K, L, R, T ) ………...……….… (2.1)

Keterangan

K = banyaknya modal

L = jumlah pekerja

R = kekayaan alam

T = pemanfaatan teknologi

C. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan umur terhadap pendapatan tenaga kerja wanita

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan

(Cahyono,1998). Umur produktif berkisar antara 15-64 tahun yang merupakan

umur ideal bagi para pekerja. Di masa produktif, secara umum semakin

bertambahnya umur maka pendapatan akan semakin meningkat, yang tergantung

juga pada jenis pekerjaan yang dilakukan. Kekuatan fisik seseorang untuk

melakukan aktivitas sangat erat kaitannya dengan umur karena bila umur

seseorang telah melewati masa produktif, maka semakin menurun kekuatan

fisiknya sehingga produktivitasnya pun menurun dan pendapatan juga ikut turun.

(15)

2. Hubungan lama kerja terhadap pendapatan tenaga kerja wanita

lama kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan (Cahyono, 1998). Curahan waktu kerja tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan. Ada jenis kegiatan yang memerlukan curahan waktu yang banyak dan berkelanjutan, tapi sebaliknya ada pula jenis kegiatan yang memerlukan curahan waktu kerja yang terbatas. Pendapatan juga dipengaruhi oleh jam kerja, yaitu jika waktu yang dicurahkan untuk bekerja semakin banyak, maka penghasilan yang diperoleh pun semakin banyak, begitu pula sebaliknya.

3. Hubungan produksi terhadap pendapatan tenaga kerja wanita

Pada dasarnya upaya dalam meningkatkan jumlah produksi dapat menambah persediaan barang yang akan dijual semakin banyak barang yang mau dijual maka semkain meningkat pula pendapatan yang didapat (suratiyah,2006).

D. Kerangka Pikir

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dirumuskan kerangkangka pikir sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Umur (X1)

Pendapatan Tenaga Kerja Wanita (Y)

Lama Kerja (X2)

Jumlah Produksi (X1)

(16)

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang yang dirancang oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian sesuai teori, berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan yang berupa landasan teori tinjauan pustaka dan kerangka berpikir, hipotesis penelitian ini disampaikan sebagai berikut.

H0: Diduga umur, lama kerja dan jumlah produksi tidak berpengaruh terhadap pendapatan tenaga kerja wanita di TPI Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan.

H1: Diduga umur, lama kerja dan jumlah produksi berpengaruh terhadap

pendapatan tenaga kerja wanita di TPI Kecamatan Brondong Kabupaten

Lamongan.

Referensi

Dokumen terkait

Sektor Potensial yaitu LQ >1 dan DLQ <1 maka sektor ini merupakan sektor unggulan di Kabupaten Belitung namun.tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Belitung

Evaluasi kebijakan adalah tahapan yang paling penting dalam sebuah proses kebijakan, tanpa ada evaluasi suatu kebijakan itu tidak akan ada nilainya karena di

ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari ATMEL yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat

Potongan harga merupakan diskon produk atau harga marginal rendah yang diberikan untuk mempengaruhi konsumen dalam berbelanja agar lebih impulsif Iqbal

Sedangkan menurut Handoko (dalam Sutrisno 2009 : 75) “kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan

Pengaruh Kesenjangan Antar Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Kecenderungan rumah tangga untuk membelanjakan pendapatan bersih mereka

Teknik analisis data menggunakan teknik kuantitatif untuk melihat seberapa besar perhitungan pengendalian persediaan bahan baku dengan EOQ, dan dengan kualitatif

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh perbandingan dari sari nasi dengan susu skim dan sukrosa terhadap karakteristik