• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematika Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Nege

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematika Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Nege"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA

KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Matematika

DEA SABATINA A 410 100 220

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA SISWA

KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh: Dea Sabatina A 410 100 220

Email: dea.sabatina19@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar, (2) pengaruh kemampuan komunikasi matematika terhadap prestasi belajar, (3) efek interaksi antara aktivitas belajar dan kemampuan komunikasi matematika terhadap prestasi belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono yang berjumlah 270 siswa. Sampel yang diambil dalam 50 siswa yang terdiri dari 24 siswa kelas VIII C dan 26 siswa kelas VIII E. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket sebagai metode pokok. Metode bantu berupa dokumentasi. Teknis analisis data secara kuantitatif melalui uji analisis variansi dua jalan sel tak sama, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa: (1) terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan aktivitas belajar tinggi, sedang maupun rendah dengan hasil perhitungan 3,355 > 3,171, (2) tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan kemampuan komunikasi matematika tinggi, sedang maupun rendah dengan hasil perhitungan 2,236 < 3,171, (3) terdapat interaksi antara aktivitas belajar dan kemampuan komunikasi matematika terhadap prestasi belajar dengan hasil perhitungan 7,172 > 2,546. Peneliti menyimpulkan ada pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar, tidak ada pengaruh kemampuan komunikasi matematika terhadap prestasi belajar, dan terdapat efek interaksi antara aktivitas belajar dan kemampuan komunikasi matematika terhadap prestasi belajar.

Kata kunci: aktivitas belajar, kemampuan komunikasi matematika, prestasi belajar.

PENDAHULUAN

(4)

pendapat, dan sebagainya. Pada proses pembelajaran keaktifan sangat diperlukan, sebab dapat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang yang belajar harus mau aktif, karena tanpa adanya aktivitas proses belajar tidak akan berjalan dengan maksimal. Keaktifan sendiri dapat diukur dari komunikasi dan nilai yang diperoleh siswa. Siswa yang komunikatif dalam pembelajaran matematika akan membuat dirinya lebih aktif sehingga akan lebih mudah dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Kemampuan komunikasi dalam matematika adalah kemampuan siswa membaca wacana matematika dengan pemahaman, mampu mengembangkan bahasa dan simbol matematika sehingga dapat mengkomunikasikan secara lisan dan tulisan, mampu menggambarkan secara visual dan merefleksikan gambar atau diagram ke dalam ide matematika, mampu merumuskan dan mampu memecahkan masalah melalui penemuan. Komunikasi merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran matematika.

Dalam proses pembelajaran matematika sangat diperlukan komunikasi antara guru dan siswa. Tiadanya komunikasi yang baik antara guru dan siswa, mustahil proses pembelajaran akan berhasil. Komunikasi dapat terjadi dalam merumuskan suatu konsep matematika, memudahkan siswa dalam menyelesaikan persoalan matematika, membantu siswa dalam menyampaikan gagasan/ide serta membagi pikiran dan penemuan bersama siswa yang lain.

Peningkatan aktivitas belajar dapat dilakukan apabila siswa lebih berperan dalam proses pembelajaran. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak melakukan aktivitas belajar berkomunikasi baik antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Kemampuan komunikasi matematika sulit berkembang apabila dalam proses pembelajaran siswa pasif.

Guru diharapkan dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih banyak melibatkan aktivitas belajar siswa, sehingga kemampuan komunikasi matematika siswa dapat dilatih, sedangkan siswa itu sendiri hendaknya dapat memotivasi dirinya sendiri untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya aktivitas belajar ini kemungkinan besar komunikasi matematika siswa lebih baik dan prestasi belajar yang dicapai siswa akan memuaskan.

(5)

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar, (2) Pengaruh kemampuan komunikasi matematika terhadap prestasi belajar, (3) Ada tidaknya efek interaksi antara aktivitas belajar dan kemampuan komunikasi matematika terhadap prestasi belajar.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian Ex post facto. Data yang terkumpul berupa jawaban soal angket. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Banyudono. Waktu penelitian selama 2 minggu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono yang berjumlah 270 siswa. Sampel yang diambil dalam 50 siswa yang terdiri dari 24 siswa kelas VIII C dan 26 siswa kelas VIII E. Variabel dalam penelitian ini meliputi aktivitas belajar dan kemampuan komunikasi matematika sebagai variabel bebas, sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) metode pokok berupa: (a) angket aktivitas belajar untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa, (b) angket kemampuan komunikasi matematika untuk mengetahui tingkat kemampuan komunikasi matematika, (2) metode bantu berupa dokumentasi untuk memperoleh data nama siswa, nilai mid semester tahun pelajaran 2013/2014 dan foto.

Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen yang digunakan. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Sedangkan, uji reliabilitas ditujukan untuk mengukur konsistensi skor yang dicapai oleh setiap siswa yang sama pada kesempatan yang berbeda. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan rumua Alpha.

Uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan metode

(6)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyusun instrumen penelitian berupa kisi-kisi angket. Soal angket masing-masing sebanyak 25 nomor. Setelah kisi-kisi angket dan angket disusun, angket diujicobakan kepada 34 siswa kelas VIII D. Setelah diujicobakan masing-masing angket diuji validitas dan reliailitasnya, dari hasil validitasi ujicoba angket aktivitas belajar dengan nilai koefisien tabel pada signifikansi 5% untuk N=34 sebesar 0,339 diperoleh soal yang valid sebanyak 18 dan 7 item soal yang tidak valid terdiri dari item soal nomor 2, 3, 6, 7, 13, 14, dan 24. Sedangkan untuk hasil validitas ujicoba angket kemampuan komunikasi matematika diperoleh soal yang valid sebanyak 18 soal dan 7 soal yang tidak valid terdiri dari item soal nomor 5, 7, 11, 14, 19, 24, dan 25. Sedangkan untuk uji reliabilitas kedua angket tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi dengan hasil perhitungan diperoleh r11 = 0,797.

Data aktivitas belajar diperoleh siswa dengan aktivitas belajar tinggi sebesar 34%, siswa dengan aktivitas belajar sedang sebesar 44%, dan siswa dengan aktivitas belajar rendah sebesar 22%. Data kemampuan komunikasi matematika diperoleh siswa dengan kemampuan komunikasi matematika tinggi sebesar 34%, siswa dengan kemampuan komunikasi matematika sedang sebesar 32%, dan siswa dengan kemampuan komunikasi matematika sebesar 34%.

Hasil uji normalitas untuk data aktivitas belajar diperoleh hasil Lmaks hitung = 0,014 <

Ltabel = 0,117, hal ini menunjukkan angket aktivitas belajar berdistribusi normal. Sedangkan

hasil uji normalitas untuk data kemampuan komunikasi matematika diperoleh hitung = 0,089

< Ltabel = 0,117, hal ini menunjukkan angket kemampuan komunikasi matematika

berdistribusi normal. Uji homogenitas untuk aktivitas belajar diperoleh harga statistik �2= 4,72-76,19, sedangkan untuk kemampuan komunikasi matematika 4,729. Dengan taraf signifikansi 5% �2tabel untuk aktivitas belajar adalah 5,991, sedangkan taraf signifikansi 5%

untuk kemampuan komunikasi matematika adalah 3,41, karena �2

hitung < �2tabel maka H0

diterima. Hal ini berarti data dalam penelitian ini memiliki variansi yang sama (homogen). Setelah melalui uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas dilanjutkan pengujian hipotesis dengan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Uji antar Baris (Aktivitas Belajar)

Hasil perhitungan diperoleh FA = 3,355 dan Ftabel pada taraf signifikansi 5%

(7)

pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar. Karena H0A ditolak maka dilakukan

uji komparasi ganda yang diperoleh hasil sebagai berikut: (1) ada perbedaan signifikan antara siswa dengan aktivitas belajar tinggi dan siswa dengan aktivitas belajar sedang, dengan hasil perhitungan 8,55 > 6,34, (2) tidak ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa dengan aktivitas belajar tinggi dan siswa dengan aktivitas belajar rendah, dengan hasil perhitungan 0,215 < 6,34, (3) tidak ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa dengan aktivitas belajar sedang dan siswa dengan aktivitas belajar rendah, dengan hasil perhitungan 5,796 < 6,34.

2. Uji antar Baris (Kemampuan Komunikasi Matematika)

Hasil perhitungan diperoleh FB = 2,236 dan Ftabel pada taraf signifikansi 5%

adalah 3,171. Karena FB > Ftabel maka H0B diterima, maka dapat disimpulkan bahwa

tidak ada pengaruh kemampuan komunikasi matematika terhadap prestasi belajar siswa.

3. Uji Interaksi (Aktivitas Belajar dan Kemampuan Komunikasi Matematika)

Hasil perhitungan diperoleh FAB = 7,712 dan Ftabel pada taraf signifikansi 5%

adalah 2,546. Karena FAB > Ftabel maka H0AB ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa

ada efek interaksi antara aktivitas belajar dan kemampuan komunikasi matematika terhadap prestasi belajar. Karena H0AB ditolak maka dilakukan uji komparasi ganda

antar baris yang sama dan antar kolom yang sama.

(8)

antara siswa dengan aktivitas belajar sedang kemampuan komunikasi matematika sedang dan siswa dengan aktivitas belajar sedang kemampuan komunikasi matematika rendah, (7) tidak ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa dengan aktivitas belajar rendah kemampuan komunikasi matematika tinggi dan siswa dengan aktivitas belajar rendah kemampuan komunikasi matematika sedang, (8) ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa dengan aktivitas belajar sedang kemampuan komunikasi matematika tinggi dan siswa dengan aktivitas belajar sedang kemampuan komunikasi matematika rendah, (9) tidak ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa dengan aktivitas belajar rendah kemampuan komunikasi matematika sedang dan siswa dengan aktivitas belajar rendah kemampuan komunikasi matematika rendah.

(9)

yang signifikan antara siswa dengan aktivitas sedang tinggi kemampuan komunikasi matematika rendah dan siswa dengan aktivitas belajar rendah kemampuan komunikasi matematika rendah.

Untuk uji hipotesis taraf signifikansi 5% akan dijabakan sebagai berikut: a. Hipotesis pertama

Setelah dilakukan uji hipotesis pertama diperoleh kesimpulan ada pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan prestasi belajar yang signifikan. Dapat diamati siswa dengan aktivitas belajar rendah dan sedang memiliki prestasi belajar yang hampir sama yaitu rerata prestasi belajar aktivitas rendah = 71,4 dan rerata prestasi belajar aktivitas sedang = 71,25. Sedangkan untuk siswa dengan aktivitas belajar tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan aktivitas sedang dan rendah, rerata pretasi belajar aktivitas tinggi = 80,69. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar, semakin tinggi aktivitas belajar yang dilakukan siswa semakin baik prestasi yang dapat dicapai.

b. Hipotesis kedua

Setelah melakukan uji hipotesis kedua diperoleh kesimpulan tidak ada pengaruh kemampuan komunikasi matematika terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini dikarenakan tidak ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa dengan kemampuan komunikasi tinggi, sedang maupun rendah.

c. Hipotesis ketiga

(10)

lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan komunikasi matematika. Hal ini menunjukkan adanya efek interaksi antara aktivitas belajar dan kemampuan komunikasi matematika.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang diperoleh dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Aktivitas belajar memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan rerata prestasi belajar yang signifikan antara siswa dengan aktivitas tinggi dan siswa dengan aktivitas sedang.

2. Kemampuan komunikasi matematika tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar. Hal ini dikarenakan tidak ada perbedaan rerata prestasi belajar yang signifikan antara siswa dengan kemampuan komunikasi tinggi, sedang maupun rendah.

3. Aktivitas belajar dan kemampuan komunikasi matematika memberikan efek interaksi terhadap prestasi belajar. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan rerata prestasi belajar yang signifikan antara: (1) siswa dengan aktivitas belajar tinggi kemampuan komunikasi matematika tinggi dan siswa dengan aktivitas belajar tinggi kemampuan komunikasi matematika rendah, (2) siswa dengan aktivitas belajar tinggi kemampuan komunikasi matematika sedang dan siswa dengan aktivitas belajar tinggi kemampuan komunikasi matematika rendah, (3) siswa dengan aktivitas belajar sedang kemampuan komunikasi matematika tinggi dan aktivitas belajar rendah kemampuan komunikasi matematika tinggi, (4) aktivitas belajar tinggi kemampuan komunikasi matematika rendah dan siswa dengan aktivitas belajar sedang kemampuan komunikasi matematika rendah, (5) siswa dengan aktivitas belajar tinggi kemampuan komunikasi matematika rendah dan siswa dengan aktivitas belajar tinggi dan kemampuan komunikasi matematika rendah.

(11)

dan mau mengerjakan soal di depan kelas, sehingga siswa dapat aktiv saat proses pembelajaran berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2011. Penelititan Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Budiyono. 2009. Statistika Dasar untuk Penelitian. Surakarta: FKIP UNSHamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Referensi

Dokumen terkait

Pokmas tidak bisa menghentikan karena jika didekati mereka akan melakukan perlawanan (melempar bom atau bertindak menggunakan senjata tajam lainnya) dan

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada hari Jumat, 3 Juli 2015.. Skripsi

Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa ini adalah menarik minat para santri dalam bidang perikanan khususnya kegiatan akuakultur yang ramah lingkungan,

[r]

2 Perlakuan pemupukan magnesium yang diberikan secara bertahap 11 3 Laju pertumbuhan bibit kelapa sawit selama penelitian 16 4 Tinggi tanaman bibit kelapa sawit pada berbagai

Efektivitas konseling singkat berfokus solusi untuk mereduksi perilaku agresif siswa (Penelitian Subjek Tunggal terhadap 6 Siswa SMAN 1 Singgahan Kabupaten Tuban Tahun

Hasil dari pengujian kekuatan tarik dan persen elongasi dari edible film dengan penambahan konsentrasi agar, menunjukkan penambahan konsentrasi agar 4% memiliki nilai

Berdasarkan fungsi- fungsi yang ada diketahui bahwa E- Violation Info bekerja pada website (digunakan polisi untuk mengelola data tilang dan meginformasikan data tilang