• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKAIAN JUJUHYOUGEN (EKSPRESI BERI-TERIMA) YANG MENUNJUKKAN ONKEI (KEBAIKAN) DALAM DIALOG DRAMA BERBAHASA JEPANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMAKAIAN JUJUHYOUGEN (EKSPRESI BERI-TERIMA) YANG MENUNJUKKAN ONKEI (KEBAIKAN) DALAM DIALOG DRAMA BERBAHASA JEPANG."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PEMAKAIAN JUJUHYOUGEN (EKSPRESI BERI-TERIMA)

YANG MENUNJUKKAN ONKEI (KEBAIKAN) DALAM DIALOG

DRAMA BERBAHASA JEPANG

(Kajian Sosiopragmatik)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Deskriptif

Oleh: Reny Wiyatasari

S111108006

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

MINAT UTAMA LINGUISTIK DESKRIPTIF

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

(5)

commit to user

v

M OT T O

T i d a k a d a y a n g k ebet u l a n d i bu m i i n i . Sem u a su d a h d i t a t a sep er t i y a n g su d a h seh a r u sn y a . K a r en a n y a , sel a m a sa n g j i w a

m a si h set i a m en em a n i r a ga w i , bu k a m a t a d a n sa m bu t d en ga n p er a sa a n m en a n t i sesu a t u y a n g i n d a h y a n g su d a h d i sed i a k a n . U n t u n g d a n m a l a n g, sen a n g d a n sed i h sej a t i n y a a d a l a h sa m a d a n

h a n y a ber bed a n a m a . M a k a , t em u i k ed a t a n ga n m er ek a d en ga n

w a j a h k ei k h l a sa n r , k a r en a n i sca y a san g k et en a n gan t i d a k sa j a a k a n si n gga h , i a ba h k a n m a u t i n gga l m en et a p d i h a t i .

Sol o, R a m a d h a n p er t a m a 20 13

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

K upersembahkan karya kecil dan sederhana ini :

B agi semuanya yang telah menjadi perpanjangan tangan dari

sang Pemilik Semesta untuk menguatkan, mendukung, dan

menolongku, sehingga jalan yang kulalui menjadi terasa ringan

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Syukur dan terima kasih penulis serukan pada Tuhan Maha Penyayang atas kasih

karuniaNya yang mengalir tiada henti, sehingga tesis ini akhirnya bisa diselesaikan

dengan baik dan lancar. Tesis dengan judul Pemakaian atau Jujuhyougen (Ekspresi

Beri-Terima) yang Menunjukkan Onkei (Kebaikan) dalam Dialog Drama

Berbahasa Jepang ini tidak akan selesai seperti sekarang tanpa bantuan dan campur

tangan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis dengan segenap hati mengucapkan terima kasih dan penghargaan

sedalam-dalamnya kepada :

1. Prof. Dr. Djatmika, M.A. selaku Pembimbing I yang telah membagi ilmu saat

penulis menempuh kuliah, dan selama tesis ini dikerjakan telah mengarahkan dan membimbing penulisan dengan baik.

2. Prof. Dr. Sumarlam, M.S. selaku Pembimbing II yang dengan sabar telah

membagi begitu banyak ilmu selama penulis menempuh kuliah dan juga memberi masukan dalam penulisan tesis ini.

3. Seluruh Bapak Ibu dosen yang telah membagi ilmu selama penulis menempuh

pendidikan di Program Studi Linguistik.

4. Prof. Dr. Ravik Karsidi M.S. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. selaku Ketua Program Studi

(8)

commit to user

viii

7. Dra. Diah Kristina, M.A., Ph.D. selaku Sekretaris Program Studi Linguistik pada

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8. Keluargaku tercinta (Alm) Ayah, Ibu, Kakak-kakak, dan ponakan semua.

Terima kasih karena sudah memberi penulis ruang kenyamanan, sehingga bisa

menikmati masa-masa menempuh kuliah dengan penuh ketenangan. I love you

all. Terima kasih juga kuucapkan untuk Thomas Aquino Budi Prasetya. Karena

keberadaanmu, aku bersyukur bisa mengalami semua ini. Gomen, kimi o

aisurukoto shika dekinai.

9. Medyuni Ruswan, teman sekaligus informan penulis yang telah banyak

membantu, memberi masukan dan informasi penting menyangkut tema

penulisan tesis ini. Dyuchannoyouna tomodachigadekite, hontouni ureshikatta!

10.Elizabeth yang telah mengirimkan referensi dan memberikan masukan. Taihen

osewaninatta.

11.Teman-temanku: Mbak Ani, Mbak Wiwik, dan Citra. Terima kasih atas

kebersamaannya selama ini. Goisshodekite, hontouni tanoshikatta!

12.Bayu Dewa Murti yang telah banyak memberikan bantuan dalam proses croping

dialog drama. Bayukun, Iroiroto arigatou!

13.Teman-teman LD angkatan 2011 : Mbak Titin, Mbak Umi, Ririn, Yanti, Gena,

Arif. Terima kasih atas kebersamaan dan bantuannya, dan juga pengertiannya

selama ini. Osewaninattekurete, arigatou!

14.Teman-teman di linguistik penerjemahan : Ike, Riana, Robith, Umi, Arkin,

(9)

commit to user

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ... xiv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 23

C. Tujuan Penelitian ... 23

D. Manfaat Penelitian ... 24

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ... 25

A. Kajian Teori ... 25

4. Konsep Uchi-Soto ‘Dalam-Luar’ ... 38

5. Bahasa Hormat atau Keigo ... 46

6. Konsep Hubungan Atas-Bawah atau Jou-ge Kankei ... 51

7. Ekspresi Beri-Terima atau Jujuhyougen ... 52

a. Verba Bantu Ageru, Yaru, dan Sashiageru ‘memberi’ ... 55

b. Verba Bantu Kureru dan Kudasaru ‘memberi’ ... 59

c. Verba Bantu Morau dan Itadaku ‘menerima’ ... 63

8. Sudut Pandang atau Shiten dalam Ekspresi Beri-Terima ... 66

9. Jenis-Jenis Verba dalam Bahasa Jepang ... 72

a.Verba Golongan I atau Goudandoushi ... 72

b. Verba Golongan II atau Ichidandoushi... 75

c. Verba Golongan III atau Fukisokudoushi ... 78

10. Partikel Akhir atau Shuujoshi dalam Bahasa Jepang ... 80

(10)

commit to user

x

12. Sinopsis Sumber Data ... 90

B. Kerangka Berpikir ... 96

III. METODE PENELITIAN ... 97

A. Jenis Penelitian... 97

B. Data dan Sumber Data ... 98

C. Sampel dan Teknik Sampling ... 99

D. Metode dan Teknik Penyediaan Data ... 99

E. Validitas Data ... 100

F. Metode dan Teknik Analisis Data ... 101

G. Metode Penyediaan Hasil Analisis Data ... 111

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 112

A. Hasil Penelitian ... 112

1. Jenis Verba Bantu Beri-Terima yang Menunjukkan Onkei yang Digunakan dalam Dialog Drama Berbahasa Jepang ... 112

a. Verba Bantu Kureru ‘Memberi’ ... 113

b. Verba Bantu Morau ‘Menerima’ ... 114

c. Verba Bantu Ageru ‘Memberi’ ... 115

d. Verba Bantu Yaru ‘Memberi’ ... 117

e. Verba Bantu Itadaku ‘Menerima’... 118

f. Verba Bantu Kudasaru ‘Memberi’ ... 119

2. Pemakaian Jujuhyougen (Ekspresi Beri-Terima) yang Menunjukkan Onkei (Kebaikan) dalam Dialog Drama Berbahasa Jepang ... 120

a. Rasa Terima Kasih, Penghargaan atau Rasa Senang ... 121

b. Harapan Memberi atau Mendapatkan Onkei ... 146

c. Rasa Penyesalan atau Kecewa ... 162

d. Rasa Simpati... 170

e. Meminta Pengertian ... 174

f. Meminta Maaf ... 177

g. Rasa Empati ... 179

h. Memberi atau Menawarkan Bantuan ... 183

i. Menagih Janji ... 187

j. Menyindir... 189

k. Menyarankan ... 190

l. Protes atau Rasa Kesal ... 192

m. Rasa Memahami atau Memaklumi ... 194

n. Onkei atas Permintaan Penutur ... 196

C. Pola Arah Tuturan dan Arah Onkei dari Jujuhyougen dalam suatu Dialog... 199

1. Hubungan Sederajat ... 200

a. Dialog dengan Dua Partisipan ... 200

(11)

commit to user

xi

c. Dialog dengan Empat Partisipan ... 211

2. Hubungan Atas-Bawah ... 213

a. Dialog dengan Dua Partisipan ... 213

b. Dialog dengan Tiga Partisipan ... 214

B. Pembahasan ... 220

1. Jenis-jenis verba bantu ... 220

2. Pemakaian Ekspresi Beri-Terima ... 223

a. Ekspresi beri-terima dengan kureru, morau, kudasaru, dan itadaku ... 224

b. Ekspresi beri-terima dengan ageru dan yaru... 233

3. Arah Tuturan dan Arah Onkei ... 238

IV PENUTUP ... 251

A. Simpulan ... 251

B. Implikasi ... 256

C. Saran ... 258

DAFTAR PUSTAKA ... 260

(12)

commit to user

PA : partikel penanda pelaku atau agentif PArh : partikel penanda arah

PAps : partikel penanda aposisi PE : partikel penanda ekspresi PKonj : partikel penanda konjungsi PKut : partikel penanda kutipan PO : partikel penanda objek

PP : partikel penanda penerima atau pasientif PPos : partikel penanda posisi

(13)

commit to user

xiii PPsf : partikel penanda posesif

PPty : partikel penanda pertanyaan PPyrt : partikel penanda penyerta PRF : prefiks

PS : partikel penanda subjek PSft : partikel penanda sifat PT : partikel penanda topik

PTjt : partikel penanda perasaan terkejut PTKej : partikel penanda tempat kejadian PTmp : partikel penanda tempat

PTuj : partikel penanda tujuan

PTtuj : partikel penanda tempat tujuan PWkt : partikel penanda waktu

SOP : sopan SUF : sufiks VB : verba bantu

VBArh : verba bantu menunjukkan arah VBMbr : verba bantu memberi

VBMnr : verba bantu menerima VBSls : verba bantu keterselesaian

Daftar Lambang

‘……’ : arti dari suatu kata : arah tuturan : arah onkei

(14)

commit to user

xiv

Reny Wiyatasari. S11110008006.2013. PEMAKAIAN JUJUHYOUGEN (EKSPRESI BERI-TERIMA) YANG MENUNJUKKAN ONKEI (KEBAIKAN) DALAM DIALOG DRAMA BERBAHASA JEPANG. Pembimbing I : Prof. Dr Djatmika, MA. Pembimbing II : Prof. Dr. Sumarlam, M.S. Minat Utama Linguistik Deskriptif, Program Studi Linguistik, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Penelitian ini memfokuskan pada tiga masalah utama, yaitu jenis-jenis verba bantu beri-terima yang menunjukkan onkei yang digunakan dalam dialog drama berbahasa Jepang, pemakaian ekspresi beri-terima yang menunjukkan onkei dalam dialog drama berbahasa Jepang, dan variasi pola arah tuturan dan arah onkei dalam dialog yang menggunakan ekspresi beri-terima. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi jenis verba bantu beri-terima, menjelaskan pemakaian ekspresi beri-terima, dan mendeskripsikan arah tuturan dan onkei dari suatu ekspresi beri-terima.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling dari studi kasus pada lima drama berbahasa Jepang. Penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik rekam dan teknik catat. Data yang terkumpul sebanyak 77 data dianalisis dengan teknik analisis komponensial.

Hasil analisis penelitian ini adalah: (1) terdapat enam jenis verba bantu yang digunakan, yaitu kureru ‘memberi’, morau ‘menerima’, ageru ‘memberi’, yaru ‘memberi’, itadaku ‘menerima’, dan kudasaru ‘memberi’, (2) ekspresi beri-terima digunakan pada 14 variabel konteks pemakaian dengan verba bantu yang digunakan di setiap variabelnya adalah sebagai berikut : rasa terima kasih atau rasa senang (kureru, morau, kudasaru, dan itadaku), harapan memberi atau menerima onkei (ageru, yaru, kureru dan morau), rasa menyesal atau kecewa (ageru, yaru dan kureru), rasa simpati (yaru), meminta maaf (morau), meminta pengertian (kudasaru), rasa empati (kureru dan morau), memberi atau menawarkan bantuan (ageru), menagih janji (itadaku), menyindir (morau), menyarankan (morau), komplain atau rasa kesal (kureru), rasa memahami (kureru), dan onkei atas permintaan penutur (morau), dan (3) Berdasarkan hubungan sederajat menggunakan kureru, morau, ageru, dan itadaku dan hubungan atas-bawah menggunakan itadaku, kudasaru, dan yaru pada dialog yang terdiri atas penutur (O1), lawan bicara (O2), dan O3 yang bisa bertindak sebagai pemberi atau penerima onkei dan hadir dalam tuturan, namun tidak terlibat dalam percakapan (O3h), dan O3 yang bisa bertindak sebagai pemberi atau penerima onkei dan tidak hadir dalam tuturan (O3th) diketahui bahwa arah tuturan adalah selalu dari O1 kepada O2, sedangkan pola arah onkei adalah bervariasi. Pada ekspresi beri-terima dengan VB kureru, morau, itadaku, dan kudasaru diketahui sebagai pemberi onkei adalah O2 atau O3th, sedangkan penerima adalah O1 saja atau O1 dan O2 atau O1 dan O3th atau O3h saja atau O3th saja. Dalam konteks ini posisi O2, O3h atau O3th yang menjadi penerima onkei merupakan pihak uchi ‘dalam’ dari O1, sedangkan pemberi adalah pihak soto ‘luar’. Sementara itu, pada ekspresi beri dengan VB ageru dan yaru diketahui bahwa sebagai pemberi adalah O1 saja atau O1 dan O2 atau O2 saja, sedangkan penerima adalah O2 atau O3th. Dalam konteks ini, posisi pemberi onkei merupakan pihak uchi dari O1, sedangkan penerima sebagai pihak soto.

(15)

commit to user

xv

Reny Wiyatasari. S1111000806.2013. THE USAGE OF JUJUHYOUGE (GIVING AND RECEIVING EXPRESSIONS) CONTAINING ONKEI (FAVOR) IN THE JAPANESE DRAMA DIALOGUES. Supervisor : Prof. Dr Djatmika, MA. co-supervisor : Prof. Dr. Sumarlam, M.S

ABSTRACT

The problem in this research is the usage of giving and receiving expressions or jujuhyougen containing onkei in the Japanese drama dialogues. The objectives of this research are to identify the kinds of auxiliary verbs used in the dialogues, to explain the used of giving and receiving expressions, and to describe the directions of utterance and onkei of the giving and receiving expressions.

This research is a descriptive case study on five Japanese dramas which applied purposive sampling. The data were collected by employing observation method through recording and note-taking techniques. The total number of the collected data are 77 and the data were analysed by using componential analysis of Spradley.

The result of research are as follows (1) there are six kinds of auxilliary verbs containing onkei used in Japanese drama which are kureru ‘give’, morau ‘receive’, ageru ‘give’, yaru ‘give’, itadaku ‘receive’, and kudasaru ‘give’, (2) the giving and receiving expressions are used in the 14 variables of usage’s contexts which are thanking, appreciating or pleasing (kureru, morau, kudasaru, and itadaku), hope for giving or receiving onkei (ageru, yaru, kureru dan morau), regreting or disapointing (ageru, yaru and kureru), being sympathetic (yaru), apologizing (morau), asking hearer to understand (kudasaru), being empatic (kureru and morau), giving or offering onkei (ageru), demanding the fulfillment of a promise (itadaku), scorning (morau), suggesting (morau), complaining (kureru), being tolerant (kureru), and self-initiated onkei for someone (morau), and (3) based on an equal relationship (kureru, morau, ageru, and itadaku) and unequal status relationship (itadaku, kudasaru, and yaru ) of dialogues which consist of p or speaker), p or h ear er ), p or someone who is present and acts as giver or receiver of onkei, but not involved in dialogue ( pP), and p or

someone who is not present but involved in a giving-receiving situation as giver or receiver of onkei ( pNP) show that all the patterns of utterance’s directions are from p to p and the patterns of onkei’s directions have many variations. In the giving and receiving expressions used kureru, morau, kudasaru and itadaku, the givers of

onkei are p, pP or pNP and the receivers of onkei are p, or p and p,

or p and pP, or p and pNP, or pNP. In this context, the position of p, pP, or pNP who act as receivers of onkei is the insider or member (uchi no hito) of p. In the giving and receiving expressions used ageru and yaru, the givers of

onkei are p, or p and p, or p and the receivers of onkei are p, or

pNP In this context, the position of onkei’s givers is the insider or member of p.

Referensi

Dokumen terkait

pada penderita diare anak di Puskesmas Rawat Inap kota Pekanbaru yaitu sebanyak 10 orang (10,41%) yang lebih banyak didapat pada anak laki-laki dengan usia 1-3 tahun..

Faktor pendorong implementasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan: (Khusus) Untuk Pengendara Sepeda Motor di Kota Semarang

Koordinator Pusat Penyelenggara adalah staf pendidik yang telah memenuhi syarat sebagai Koordinator Pusat Penyelenggara UK OSCE yang kemudian ditetapkan dengan

Bahkan dalam konsep Islam, tanah telantar atau tanah yang dibiarkan nganggur, iddle, tidak produktif maka otoritas negara wajib mengambil alih kepemilikan lahan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud campur kode yang ditemukan pada hasil menulis teks berita siswa kelas 8 SMP Negeri 1 Mayang dan

Keseluruhan penelitian ini menghasilkan temuan adanya dua hipotesis yang diterima, sedangkan hipotesis yang lain mengalami penolakan. Dari tujuh belas hipotesis yang

Untuk menguji hipotesis mengenai perbedaan konsep diri antara remaja yang sejak masa akhir kanak-kanaknya dibesarkan dipanti asuhan dengan remaja yang sejak masa

Meskipun demikian, untuk meningkatkan efisiensi dalam penaksiran volume tegakan dengan tidak mengurangi ketelitian yang diharapkan, diusahakan dalam penyusunan tabel