• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh dan Hubungan Merokok Terhadap Kapasitas Vital Pada Pria Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh dan Hubungan Merokok Terhadap Kapasitas Vital Pada Pria Dewasa."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Pengaruh dan Hubungan Merokok Terhadap Kapasitas Vital Paru

pada Pria Dewasa

Arief Nur Putra, 2006. Pembimbing utama : Pinandojo Djojosoewarno, dr. DRS. AIF

Merokok faktor utama yang dapat mempercepat penurunan faal paru. Penurunan faal paru dapat diperiksa dengan spirometri untuk mendapatkan nilai kapasitas vital (VC) yang merupakan jumlah udara terbesar yang dapat diekspirasikan setelah usaha inspirasi maksimum, sering diukur secara klinik sebagai indeks fungsi paru.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan hubungan antara merokok dengan Vital Capacity (VC).

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap yang bersifat komparatif. Cara kerja, dua kelompok orang, masing-masing berjumlah 10 orang dewasa. Kelompok I bukan perokok. Kelompok II perokok kronis. Pada waktu penelitian kelompok II merokok kurang dari 2 jam sebelum diperiksa. Sebelum diperiksa kedua kelompok istirahat selama 10 menit. Pada autospirometer atur tanda pengatur jenis kelamin, umur dan tinggi badan sesuai dengan orang percobaan. Faal paru diukur dalam posisi berdiri, Setelah Orang Percobaan bersiap-siap dengan alat tiup didalam mulut inspirasi maximal diikuti oleh ekspirasi maximal dan dilakukan tiga kali kemudian dipilih nilai yang terbaik Hitung rerata dari VC observasi yang didapat dari perkalian VC pred dengan VC %. Analisis data menggunakan uji “t” tidak berpasangan dengan

α

=0.05 dan regresi korelasi linier sederhana

Hasil penelitian ini didapatkan Vital Capacity Observasi kelompok I (4,399 L) dan Kelompok II (3,335 L)

Kesimpulan penelitian ini, pada 10 pria perokok kronis didapatkan merokok menurunkan VC dan merokok berhubungan kuat sekali dengan VC.

Kata kunci : Smoking effect, spirometer

(2)

ABSTRACT

The Effect and correlation of Smooking to Vital Capacity on the Adult

Man

Arief Nur Putra, 2006. Main Supervisor : Pinandojo Djojosoewarno, dr. DRS. AIF

Smoking is the main factor that can accelerate decreasing physiology of lungs. Decreasing physiology of lungs can be measure with spyrometry to get the value of Vital Capacity (VC) which is the maximum air volume that can be expirated after the maximum inspiration. Usually VC in clinic measured as lungs function index.

The purpose of this research is knowing the influence and relationship of Smooking to Vital Capacity

The prospective experimental research uses complete randomized design (RAL). The procedure there was prepared 2 group of student Maranatha Christian University, each of group’s countain 10 men. The first group are not smoking person, and the second group are smoking person. Before the research, the second group was smoking less then 2 hours and takes a rest in 10 minutes. On the autospirometer, check the button of sex, age, and heigt according to experimental subject, the subject is on the standing position. After the object was ready with the pipe in the mouth, the subject was doing maximum inspiration followed by maximum expiration. The tests were done in 3 times and then choose the best value. Average VC observation which is multiplying result from VC Pred and % VC of each group was counted. The data was analysized with unpaired T-test α = 0.05, continue with continue with Simple Linear correlation regression.

The result was given VC Observation from the first group (4,399 Litre) and the second group (3,335 Litre)

The conclution of this research, from 10 chronic smoking people we have known that smoking is decreased. The VC and has a very strong correlation with VC.

Key words : Smooking effect, spirometer

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PERNYATAAN MAHASISWA ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipótesis Penelitian... 2

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pernafasan manusia ... 5

2.1.1. Anatomi, Histologi dan Fisiologi Pernafasan ... 5

2.1.2. Mekanisme Pernafasan... 11

2.1.3 Faal Paru ... 13

2.1.4 Pemeriksaan Faal Paru ... 13

(4)

2.1.5 Spirometer ... 16

2.1.6 Kapasitas Vital ... 18

2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Vital... 19

2.2. Rokok ... 22

2.2.1. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan ... 22

2.2.2. Patofisiologi ... 23

2.2.3 Bahan-bahan Kimia yang Terdapat dalam Asap Rokok ... 24

2.2.4 Penyakit yang Berhubungan dengan Kebiasaan Merokok ... 25

2.2.5 Pengaruh Asap Rokok Terhadap Fungsi Paru ... 27

BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian... 29

3.2 Alat dan Bahan Penelitian... 29

3.3 Metode Penelitian ... 30

3.3.1 Variabel Penelitian ... 30

3.3.2 Prosedur Penelitian... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 33

4.1.1 Karakteristik Data ... 33

4.1.2 Pengaruh Merokok Terhadap VC ... 34

4.1.3 Hubungan Merokok Dengan VC ... 35

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian... 36

4.2.1 Hipotesis Penelitian 1... 36

4.2.2 Hipotesis Penelitian 2... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 38

(5)

5.2 Saran... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN... 42

RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 46

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perubahan struktur pada bagian konduksi saluran nafas ... 8

Tabel 2.2. Derajat obstruksi ... 21

Tabel 2.3. Derajat restriksi ... 22

Tabel 3.1. Kriteria Guilford ... 32

Tabel 4.1. Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok 1... 33

Tabel 4.2. Karakteristik Subyek Penelitian Kelompok 2... 34

Tabel 4.3. Anova ... 35

Tabel 4.4 Koefesien regresi ... 35

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta saluran pernafasan manusia... 6

Gambar 2.2. Perbandingan jaringan paru normal dengan perokok ... 9

Gambar 2.3. Histologis jaringan paru pada perokok ... 10

Gambar 2.4 .Pengembangan & pengempisan dada pada inspirasi & ekspirasi ... 12

Gambar 2.5. Spirometer... 17

Gambar 2.6. Autospirometer Minato Model AS 700... 18

Gambar 2.7 Rokok ... 22

Gambar 3.1. OP sedang diukur VC dengan autospirometer minota ... 31

(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1. Memperlihatkan peristiwa pernafasan ... 15 Grafik 2.2. Efek merokok terhadap penurunan VC ... 28 Grafik 4.1. Persamaan Regresi... 36

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Data Hasil Percobaan ... 42 Lembar Hasil Penghitungan Statistik... 43 Surat Persetujuan/ Inform Consent... 45

(10)

42

LAMPIRAN

DATA HASIL PERCOBAAN

Kelompok 1 ( Kontrol / tidak merokok)

No. Umur TB BB VC VC VC VC VC VC

Kelompok 2 ( Merokok)

No. Umur TB BB VC VC VC VC VC VC VC = Vital Capacity

VC Obs (Liter) = Vital Capacity Observasi = VC(%) *VC Pred (Liter)

(11)

43

Independent Samples Test

Levene's test for equality of

variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Interval of the

Difference

MEROKOK .5000 .51299 20

Descriptive Statistics

(12)

44

Correlations

VC MEROKOK

Pearson VC 1.000 -0,91

Correlation MEROKOK -0,91 1.000

a Predictors: (Constant), MEROKOK

ANOVA(b)

1 Regression 5,655 1 5,655 86,483 .000(a)

Residual 1.177 18 .065

Total 6,832 19

a Predictors: (Constant), MEROKOK b Dependent Variable: VC

Coefficients

1 (Constant) 4,399 .081 54,399 .000

MEROKOK -1,064 .114 -0,91 -9,300 .000

a Dependent Variable: VC

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang merokok baik itu di tempat umum maupun kampus, baik pria maupun wanita, orang tua maupun dewasa muda bahkan anak-anak SD pun sekarang sudah merokok, Kebiasaan merokok cenderung luas dan cenderung bertambah dari waktu ke waktu.

Pada suatu survei ditemukan bahwa laki-laki remaja lebih banyak menjadi perokok dan hampir dua pertiga dan kelompok umur produktif adalah perokok Pada pria, prevalensi perokok tertinggi adalah kelompok umur 25 —29 tahun. Hasil penelitian menunjukkan hampir 70% perokok Indonesia mulai merokok sebelum mereka berumur 19 tahun..(Sarjani Jamal, 2006)

Rokok merupakan salah satu penyebab kelainan obstruksi jalan nafas. Merokok faktor utama yang dapat mempercepat penurunan faal paru (Guyton, 1997). Merokok menyebabkan gangguan ventilasi pada paru dimana pada perokok produksi mukus meningkat dan aktivitas silia menurun. (http://www.faculty.washington.edu)

Penurunan faal paru dapat diperiksa dengan spirometri untuk mendapatkan nilai kapasitas vital (VC) yang merupakan jumlah udara terbesar yang dapat diekspirasikan setelah usaha inspirasi maksimum, sering diukur secara klinik sebagai indeks fungsi paru. VC paru memberikan informasi bermanfaat tentang kekuatan otot pernafasan. (Ganong, 2002). Tetapi pemeriksaan ini sulit karena tidak semua rumah sakit memiliki spirometer apalagi di daerah-daerah terpencil.

1.2 Identifikasi Masalah

• Apakah VC perokok lebih rendah dibandingkan VC yang tidak merokok • Apakah merokok berhubungan dengan VC.

(14)

2

1.3 Maksud dan Tujuan

Ingin mengetahui pengaruh dan hubungan antara merokok dengan VC

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberi penjelasan yang cukup kepada masyarakat bahwa merokok dapat menggangu fungsi organ tubuh manusia terutama paru dan pada dasarnya pengaruhnya dapat dilihat dari hasil pemeriksaan VC dengan autospirometer. Sehingga masyarakat dapat mengurangi bahkan menjauhi rokok.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Penelitian secara eksperimental menunjukkan merokok yang kronis akan merusak pergerakan silia epitel pernafasan, menghambat fungsi dari alveolar macrophages dan menuju pada hipertrofi dan hyperplasia dari kalenjar

penghasil mukus, pemaparan yang lama dapat menyebabkan perubahan ke arah emfisema (Eric G.H, Roland H.I Jr., 2001). Emfisema adalah berkumpulnya udara secara patologis dalam jaringan atau organ ( Dorland, 2002)

Merokok dapat menyebabkan peningkatan hambatan saluran nafas secara akut yang disebabkan oleh kontriksi otot polos oleh nervus vagus yang disebabkan rangsangan reseptor zat asing di submukosa (Eric G.H, Roland H.I Jr., 2001).

Asap rokok menyebabkan perjalanan penyakit yang lebih cepat pada pasien dengan obstruksi nafas kronik (Eric G.H, Roland H.I Jr., 2001).

Nikotin adalah zat utama dalam tembakau. Bersifat basa dan menjadi wama coklat bila kontak dengan udara. Nikotin merupakan zat karsinogenik dan dapat membuat rokok bersifat adiktif. Nikotin juga salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, meningkatkan

(15)

3

tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah. Nikotin pada sirkulasi darah membuat perokok merasa tenang. Nikotin merangsang sekresi hormon adrenalin dari medulla adrenal yang menyebabkan Jantung berdebar-debar (Bambang Dwipoyono. 2005).

Tar adalah campuran yang kental dan berwama gelap dari berbagai substansi yang kemudian berkondensasi membuat massa yang lengket di dalam paru. Zat inilah yang mengangkut sebagian besar zat lain pada rokok ke dalam tubuh. Mengandung bahan kimia yang beracun, yang merusak sel paru-paru dan meyebabkan kanker, juga dapat melumpuhkan silia. Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun di saluran itu yang menyebabkan batuk-batuk atau sesak napas. Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir (Bambang Dwipoyono,2005).

Gas CO juga berpengaruh negatif terhadap jalan napas dari pembuluh darah. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempuma sehingga menghasilkan karbon monooksida (CO). (Bambang Dwipoyono. 2005)

Disamping pengaruh seketika secara menahun pengaruh merokok menyebabkan bertambahnya sekresi mukus dan edema peradangan pada epitel bronkiolus bersama-sama menyebabkan obstruksi kronik pada sebagian besar saluran nafas kecil dan menyebabkan kesukaran ekspirasi. Sehingga fungsi faal paru akan menurun, salah satunya adalah kapasitas vital paru. (Guyton, 1997)

VC adalah jumlah udara terbesar yang dapat diekspirasikan setelah usaha inspirasi maksimum, sering diukur secara klinik sebagai indeks fungsi paru. VC memberikan informasi bermanfaat tentang kekuatan otot pernafasan. (Ganong, 2002)

Pemeriksaan faal paru merupakan pemeriksaan yang lebih peka untuk mengetahui perubahan patologi dan saluran pernafasan dibandingkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan radiologi. Pemeriksaan faal paru yang

(16)

4

dilakukan adalah pemeriksaan spirometri untuk mendapatkan nilai VC. (Syamsiah A dan Yunus F, 1997)

Hipotesis Penelitian

• VC yang merokok lebih kecil dari VC yang tidak merokok. . • Merokok berhubungan dengan VC

1.6 Metode Penelitan

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai percobaan acak lengkap (RAL), bersifat komparatif.

Data yang diukur adalah % VC dan VC Pred dengan menggunakan autospirometer, pada yang merokok dan yang tidak merokok( kontrol).

Analisis data menggunakan uji “t” tidak berpasangan dengan

α

=0.05 dan regresi korelasi linier sederhana.

1.7 Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian: Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Waktu Penelitian: Dari bulan Mei sampai bulan Juni tahun 2006

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian 10 pria perokok kronis, dibandingkan dengan 10 pria tidak merokok:

• Merokok menurunkan VC.

• Merokok berhubungan kuat sekali dengan VC.

5.2 Saran

• Percobaan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh merokok terhadap VC.

• Bagi mahasiswa disarankan agar mengurangi bahkan menjauhi kebiasaan merokok yang dapat menurunkan VC.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Aditama TY, Mangunnegoro H, Fachrurodji H, Depari, Sharawati. Penggunaan Arus Puncak Ekspirasi Maksimal dalam Penilaian Faal Paru, J Med 1987; 7 : 670 – 2.

Anonim. 2006. Spirometers

http://medicalcenter.osu.edu/patientcare/healthinformation/diseasesandcondit ions/respiratory/about/spirometers, 20 Agustus 2006

______, 2006. Respiratory System

http://www.ec.gc.ca/cleanair-airpur/FCAFC364-06FA-47DB-958C-06903205E962/human014%5b1%5d.gif , 22 Oktober 2006

______, 2005. TA’s Lung & Respiratory System Review

http://www.faculty.washington.edu/kepeter/118/notes/pdf-set4/lung-review-TAfall05 .pdf, 5 Juni 2006

______, 2005. Ciggarete. http://www.53x.org/cigarette.jpg, 19November 2006

Antaruddin. 2003. Pengaruh Debu Padi pada Faal Paru Pekerja Kilang Padi yang Merokok dan Tidak Merokok. Program Pendidikan Dokter Spesialis Paru FK-USU. Medan

http://www.library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&f ile=index&req=getit&lid=710 , 5 Agustus 2006

Astrand P.O., Rodahl K. 1986. Textbook of Work Physiology, New York: Mc Graw-Hill Book Company. rd Ed. P 223-4

3

Bambang D, Pelsi S. 2005. Pengaruh Merokok Terhadap Ibu Hamil. http://www.padangekspres.com, 7 Mei 2006

Bernida I., Yunus F., Wiyono W.H., dkk. 1990. Faal Paru dan Uji Bronkodilator pada Perokok Bekas Perokok dan Bukan Perokok. J Respir Indo. 10:4 – 11.

Comroe J.H. 1975. Physiology of Respiration, Chicago : Year Book. 220-21, 238

Dorland W. A. Newman. 2002. In : Huriawati H., dkk. Editors. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta : EGC. h.723, 2015

(19)

40

Elbel E.R., Reid K.M., Ormond D.E. 1958. Comparison of Certain Test of Physical Fitness and Certain Bodily Measurements. J. Appl, Physical. 12 :37-41.

Eric G.H, Roland H.I Jr. 2001. Chronic Bronchitis, Emphysema, and Airways Obstruction in:Braunwald E; Hauser S.L; Fauci A.S; Kasper D.L; Longo D.L; Jameson J.L, editors: Harrison’s Principle.of Internal Medicine. ed. USA: McGraw-Hill Companies. P 1491

th

15

Fajriwan, Jusuf A. 1999. Merokok Pasif . J. Respir Indonesia.1 :22-6

Ganong W. F. 2002..Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. H.624-6, 629

Goldman HI, Becklake MR. 1959. Respiratory Function Test, Am Rev Tuberc. P.79: 457-467

Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Jakarta : EGC. H.597-605, 609, 672

.

Isselbacker Kj, Braunwald E, Wilson JD, Fauci As, Kasper Dl. 1994. Internal Medicine Companion HandBook, 13th ed. New York: Mc Grow - Hill - Inc. P.399 – 403.

Junqueira L. C., Carneiro J., Kelley R.O. 1997. Histologi Dasar. Jakarta: EGC. H.336-344

Sarjani J., Pria Desa Berpendidikan Rendah, Perokok Terbanyak, Medika Jurnal Kedokteran Indonesia No. 03 Tahun Ke XXXII, Maret 2006 http://pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=957&tbl=artikel, 7 Mei 2006

Sherwood L. 2004. Human Physiology. ed. USA: Thomson Learning Inc. P.477

th

5

Steven E.W, Jeffrey M.D. 2001. Disturbances in Ventilatory Function In: Braunwald E; Hauser S.L; Fauci A.S; Kasper D.L; Longo D.L; Jameson J.L, editors: Harrison’s Principle.of Internal Medicine. ed. USA: McGraw-Hill Companies. P 1446

th

15

(20)

41

Subroto H. 1990. Pengaruh Rokok Terhadap Timbunya PPOM, dalam : Darmono. Penyakit Paru Obstruktif Menahun Patogenesis dan Pengelolaan Menyeluruh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro H.51-61

Syamsiah A, Yunus F. 1997. Pemeriksaan Spirometri Collins, J Respir Indo. 17 : 45 –51.

Yunus F. 1997. Faal paru dan Olah raga, J Respir Indo. 17 : 100 –5

Xu X., Weiss S.T., Rijcken B., Schouten J.P. 1994. Smoking Changes In Smoking Habits, and Rate Of Decline In PEV, New Insight Into Gunder Differences Eur Respir J. 7: 1056 – 61.

Referensi

Dokumen terkait

Landers (2001: 106) states that translating literature, the translator should not forget about the fluency, accuracy, register, a feeling for style on

Sebelumnya dalam sistem reservasi tempat di Restoran Palace hanya dapat dilakukan secara manual yaitu pelanggan harus menelepon restoran ataupun datang langsung ke restoran untuk

Menurut Kusnandar (2010), produk yang cocok untuk pati yang dimodifikasi secara HMT adalah mie dan bihun dikarenakan metode ini menghasilkan pati dengan viskositas yang stabil pada

Apabila di dalam ruangan yang diawasi memiliki akses untuk memungkinkan cahaya yang masuk cukup, maka kejernihan dan ketajaman gambar yang dihasilkan akan

Penelitian tentang keanekaragaman kepadatan populasi kunang-kunang (Coleoptera: Lampyridae) di daerah Sipisang dan Pantai Air Manis Padang, Sumatera Barat telah

Hasil dari analisis regresi berganda menunjukkan bahwa budaya hukum yang ditunjukkan oleh indeks persepsi korupsi, dan partisipasi masyarakat yang diwakili oleh jumlah pemilih

Secara teknis, ada sejumlah peran penting dari buku teks pelajaran diantaranya adalah (1) pengetahuan, ketrampilan, wawasan dan nilai-nilai positif bagi siswa, (2)

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya inovasi baru untuk menciptakan alat pengering karet yang hemat energi dengan waktu pengeringan