• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis penerapan metode demonstrasi berbantuan alat peraga pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII-A SMP Bopkri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis penerapan metode demonstrasi berbantuan alat peraga pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII-A SMP Bopkri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017."

Copied!
185
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Franciska Vitriyanti, 2017. Analisis Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Alat Peraga Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Skipsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran matematika dengan menerapkan metode demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar guna mencapai keberhasilan belajar siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV).

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif-kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 24 siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode demonstrasi pada materi Persamaan Linear Satu Variabel ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2017. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) instrumen test tertulis yang meliputi: soal pretest dan soal posttest (2) instrumen pembelajaran yang meliputi: RPP, materi pembelajaran, LKS, dan media pembelajaran berupa alat peraga (3) instrumen pendukung keberhasilan belajar siswa yang meliputi: pengisian kuesioner dan wawancara.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) siswa kelas VII-A telah berhasil mencapai keberhasilan dalam belajar terkait materi Persamaan Linear Satu Variabel. Diperoleh rata-rata nilai pretest 78 dan rata-rata nilai posttest 76. Dengan demikian, siswa kelas VII-A telah mencapai nilai KKM, yaitu 75 (2) pembelajaran matematika yang dilakukan oleh siswa kelas VII-A dengan menerapkan metode demonstrasi berbantuan alat peraga pada materi Persamaan Linear Satu Variabel dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dari persentase minat belajar siswa kelas VII-A yaitu 58% dengan kriteria “SEDANG”.

(2)

ABSTRACT

Franciska Vitriyanti, 2017. The Analysis of Application of Demonstration Method Using Manipulative on Linear Equation In One Variable Material Was Seen from The Student’s Learning Result on Grade VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Academic Year 2016/2017. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program. Mathematics Education and Science Department, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

This research aims to analyze the learning process of mathematics by applying demonstration method using manipulative to reach a success on learning Linear Equation in One Variable at SMP BOPKRI 1 Yogyakarta grade VII-A.

This research applied descriptive quantitative -qualitative. The subject of this research were students from SMP BOPKRI 1 Yogyakarta grade VII-A which consist of 24 students. The object of this research was the implementation of demonstration method on Linear Equation in One Variable material was seen from the result of learning process of students grade VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. This research was held on February-March 2017. The instruments of the data gathering procedure were (1) written test instrument which consists of: pretest and posttest, (2) learning instrument which consists of lesson plan, material learning, LKS, and learning media in the form of manipulative, (3) instrument that supports the success of students learning process which consist of: questionnaire and interview.

The result shows that: (1) students of grade VII-A are successful on reaching the learning’s goal related to Linear Equation in One Variable. The average of pretest is 78 and the result of posttest is 76. Therefore, students of VII-A reaches the KKM score, which is 75; (2) learning mathematic by applying demonstration method using manipulative on Linear Equation in One Variable material is good enough. It can be seen through the percentage of student’s interest which reaches 58% with “MEDIUM” criteria.

(3)

ANALISIS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (PLSV)

DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

Franciska Vitriyanti (131414024)

PRORGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

ANALISIS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (PLSV)

DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

Franciska Vitriyanti (131414024)

PRORGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

HALAMAN MOTTO

Dalam situasi apapun kita, baik susah dan senang, Allah

yang adalah sumber kehidupan tak akan sekali-kali

meninggalkan kita

(Ibrani 13:5)

Sekalinya kamu ingin mengerjakan sesuatu, jangan takut

gagal dan jangan tinggalkan itu. Jika dikerjakan dengan

ketulusan hati maka kamu akan mendapatkan

kebahagian. Jangan lupa bersyukur.

(8)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan teruntuk:

Tuhan Yesus yang adalah sumber dari segala sumber yang telah

memberikan nafas kehidupan, berkat dari hikmat, kasih,

dan peguasaan diri.

Kedua orang tua yang saya banggakan dan cintai dengan penuh kasih

Bapak Ignatius Sugiyatno & Ibu Veronika Surtini

Semua orang yang saya kasihi yang telah memberikan dukungan,

perhatian dan doa dalam segala usaha yang saya lakukan.

(9)
(10)
(11)

viii ABSTRAK

Franciska Vitriyanti, 2017. Analisis Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Alat Peraga Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Skipsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran matematika dengan menerapkan metode demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar guna mencapai keberhasilan belajar siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV).

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif-kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 24 siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode demonstrasi pada materi Persamaan Linear Satu Variabel ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2017. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) instrumen test tertulis yang meliputi: soal pretest dan soal posttest (2) instrumen pembelajaran yang meliputi: RPP, materi pembelajaran, LKS, dan media pembelajaran berupa alat peraga (3) instrumen pendukung keberhasilan belajar siswa yang meliputi: pengisian kuesioner dan wawancara.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) siswa kelas VII-A telah berhasil mencapai keberhasilan dalam belajar terkait materi Persamaan Linear Satu Variabel. Diperoleh rata-rata nilai pretest 78 dan rata-rata nilai posttest 76. Dengan demikian, siswa kelas VII-A telah mencapai nilai KKM, yaitu 75 (2) pembelajaran matematika yang dilakukan oleh siswa kelas VII-A dengan menerapkan metode demonstrasi berbantuan alat peraga pada materi Persamaan Linear Satu Variabel dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dari persentase minat belajar siswa kelas VII-A yaitu 58% dengan kriteria “SEDANG”.

(12)

ix ABSTRACT

Franciska Vitriyanti, 2017. The Analysis of Application of Demonstration Method Using Manipulative on Linear Equation In One Variable Material Was Seen from The Student’s Learning Result on Grade VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Academic Year 2016/2017. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program. Mathematics Education and Science Department, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

This research aims to analyze the learning process of mathematics by applying demonstration method using manipulative to reach a success on learning Linear Equation in One Variable at SMP BOPKRI 1 Yogyakarta grade VII-A.

This research applied descriptive quantitative -qualitative. The subject of this research were students from SMP BOPKRI 1 Yogyakarta grade VII-A which consist of 24 students. The object of this research was the implementation of demonstration method on Linear Equation in One Variable material was seen from the result of learning process of students grade VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. This research was held on February-March 2017. The instruments of the data gathering procedure were (1) written test instrument which consists of: pretest and posttest, (2) learning instrument which consists of lesson plan, material learning, LKS, and learning media in the form of manipulative, (3) instrument that supports the success of students learning process which consist of: questionnaire and interview.

The result shows that: (1) students of grade VII-A are successful on reaching the learning’s goal related to Linear Equation in One Variable. The average of pretest is 78 and the result of posttest is 76. Therefore, students of VII-A reaches the KKM score, which is 75; (2) learning mathematic by applying demonstration method using manipulative on Linear Equation in One Variable material is good enough. It can be seen through the percentage of student’s interest which reaches 58% with “MEDIUM” criteria.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria untuk kasih yang menuntun peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Alat Peraga Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”

Penyelesaian skripsi ini tak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Tuhan Yesus yang telah memberikan nafas kehidupan, berkat dari hikmat, kasih, dan peguasaan diri sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Semua yang saya lakukan karena campur tangan dari Tuhan Yesus.

2. Bapak Sardjana, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis berupa saran dan solusi dalam pengerjaan skripsi ini hingga selesai.

(14)

xi

4. Saudara dan saudari kandung saya, yaitu Fransiskus Xaverius Dwipura dan Fransina Tri Megasara yang telah memberikan dukungan dan doa kepada saya untuk tetap semangat dalam menghadapi segala problema.

5. Segenap keluarga besar dari bapak maupun ibu yang telah membantu dan mendukung saya dalam proses menuntut ilmu di Kota Yogyakarta.

6. Teman-teman Kontrakan Cemara Ceria dan segala isinya, yaitu Kak Maria, Kak Amel, Kak Gege, Kak Lea, Kak Dian, Kak Rhisty, Kak Mira, Kak Ratna, Kak Dita, dan Feboy yang telah membantu, mendukung dan mendoakan saya dalam lika-liku kehidupan di Kota Yogyakarta ini. Banyak kisah yang tak terlupakan di antara kita hingga susah senangpun kita lalui bersama-sama.

7. Teman-teman Rakat P.mat 2013, yaitu Anansi, Frins, Icha, Mensi, Ria, Sri, Sttela, Yuna, Vinny, Geni, Wulan, Yolan, dan Yoan yang telah memberikan segala bantuan, dukungan serta doa kepada saya. Tetap dijaga kekompakkannya ya , gengs.

8. Teman-teman seperjuangan selama proses perkuliahan (P.MAT USD 2013), yaitu Fany, Hary, Dina, Tri, Dhevin, Dora, Emi, Cahyo, Gerar, Devor dan lain-lain yang telah memberikan segala bantuan, dukungan serta doa kepada saya. Terimakasih untuk masa-masa indah di bangku perkuliahan.

(15)
(16)

xiii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

(17)

xiv

E. Batasan Istilah ... 6

F. Tujuan Penelitian ... 8

G. Manfaat Penelitian ... 8

H. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Analisis ... 10

B. Kerangka Berpikir ... 29

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 31

BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 56

B. Tabulasi Data ... 66

(18)

xv

D. Pembahasan ... 87

E. Kelemahan Penelitian ... 91

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96

(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Alat Peraga Malabar ... 16

Gambar 4.1 Pelaksanaan Pretest ... 55

Gambar 4.2 Pemberian Treatment 1 ... 57

Gambar 4.3 Pemberian Treatment 2 ... 58

Gambar 4.4 Pemberian Treatment 3 ... 58

Gambar 4.5 Pemberian Treatment 4 ... 58

Gambar 4.6 Pemberian Treatment 5 ... 59

(20)

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Contoh PLSV ... 24

Tabel 2.2 Perbandingan Taksonomi Bloom dan Hasil Revisi ... 28

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Hasil Belajar ... 35

Tabel 3.2 Soal Pretest ... 36

Tabel 3.3 Soal Posttest ... 38

Tabel 3.4 Soal LKS ... 39

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner ... 40

Tabel 3.6 Kuesioner Minat Belajar Siswa ... 41

Tabel 3.7 Kisi-kisi Wawancara ... 43

Tabel 3.8 Wawancara Pembelajaran Matematika Siswa ... 44

Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas ... 46

Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 47

Tabel 3.11 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran ... 49

Tabel 3.12 Kategori Hasil Tes ... 50

Tabel 3.13 Pedoman Skor Kuesioner ... 51

Tabel 3.14 Kategori Kuesioner Minat Belajar Siswa ... 52

Tabel 3.15 Hasil Kategori Kuesioner Minat Belajar Siswa ... 53

Tabel 3.16 Kriteria Persentase Hasil Minat Belajar Siswa ... 53

Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Pengambilan Data ... 56

(21)

xviii

Tabel 4.3 Hasil Validasi Posttest ... 64

Tabel 4.4 Hasil Reliabilitas Pretest dan Posttest ... 66

Tabel 4.5 Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran ... 67

Tabel 4.6 Data Hasil Pretest ... 68

Tabel 4.7 Data Hasil Posttest ... 69

Tabel 4.8 Data Hasil Minat Belajar Siswa ... 70

Tabel 4.9 Data Hasil Wawancara 6 Siswa ... 71

Tabel 4.10 Kategori Data Hasil Pretest ... 80

Tabel 4.11 Perincian Data Hasil Pretest ... 81

Tabel 4.12 Kategori Data Hasil Posttest ... 82

Tabel 4.13 Perincian Data Hasil Posttest ... 83

Tabel 4.14 Kategori Data Hasil Minat Belajar Siswa ... 84

(22)

xix

DAFTAR GRAFIK

(23)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran I

Lampiran 1a Surat Ijin Observasi, Penelitian, dan Wawancara ... 99 Lampiran 1b Surat Keterlaksanaan Penelitian ... 100 Lampiran II

Lampiran 2a Validasi Pakar RPP ... 101 Lampiran 2b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 103 Lampiran 2c Lembar Keterlaksanaan Penelitian (Observer 1) ... 113 Lampiran 2d Lembar Keterlaksanaan Penelitian (Observer 2) ... 116 Lampiran III

Lampiran 3 Validasi Pakar Alat Peraga ... 119 Lampiran IV

Lampiran 4a Validasi Pakar Kuesioner ... 121 Lampiran 4b Lembar Kuesioner Minat Siswa yang Tertinggi ... 123 Lampiran 4c Lembar Kuesioner Minat Siswa yang Terendah ... 127 Lampiran V

Lampiran 5 Validasi Pakar Wawancara ... 131 Lampiran VI

(24)

xxi

Lampiran 6d Nilai Pretest Terendah ... 139 Lampiran 6e Validasi Pakar Posttest ... 140 Lampiran 6f Kunci Jawaban Posttest ... 143 Lampiran 6g Nilai Posttest Tertinggi ... 145 Lampiran 6h Nilai Posttest Terendah ... 146 Lampiran 6i Kunci Jawaban LKS ... 147 Lampiran 6j Jawaban Siswa LKS ... 149 Lampiran VII

Lampiran 7a Data Perhitungan Uji Validasi Pretest ... 150 Lampiran 7b Data Perhitungan Uji Validasi Posttest ... 152 Lampiran VIII

Lampiran 8a Data Perhitungan Uji Reliabilitas Pretest ... 154 Lampiran 8b Data Perhitungan Uji Reliabilitas Posttest ... 155 Lampiran IX

Lampiran 9 Data Observasi PPL ... 156 Lampiran X

Lampiran 10a Daftar Kehadiran Siswa (Pelaksanaan Pretest) ... 158 Lampiran 10b Daftar Kehadiran Siswa (Pemberian Treatment) ... 159 Lampiran 10c Daftar Kehadiran Siswa (Pelaksanaan Posttest) ... 160 Lampiran XI

(25)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini disesuaikan dengan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20, Tahun 2003 pasal 3, yaitu: mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(26)

yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan kegiatan penilaian (asesment) secara sistematis dan komprehensif yang diselenggarakan oleh pihak-pihak terkait. Hasilnya berupa tingkatan status, yaitu terdaftar, diakui, dan disamakan. Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah dalam memantau perkembangan pendidikan adalah sertifikasi. Sertifikasi dilakukan untuk menyaring para pendidik pada kelayakannya dalam mendidik atau mengajar. Sehingga dapat diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan.

(27)
(28)

Sebagai guru, kita harus tahu bagaimana cara membantu kesulitan siswa ketika menyampaikan materi PLSV. Upaya yang ingin dilakukan peneliti untuk membantu siswa adalah menggunakan sebuah alat peraga dalam menyelesaikan PLSV. Metode yang digunakan di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas. Sedangkan metode yang mendukung pemanfaatan alat peraga untuk siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta belum dimunculkan secara optimal oleh guru. Hal ini membuat peneliti ingin menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga yang bernama MALABAR guna membantu siswa menyelesaikan materi PLSV dan menumbuhkan minat siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta dalam pembelajaran. Sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

(29)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, diidentifikasi beberapa masalah yang lebih spesifik antara lain sebagai berikut:

1. Pembelajaran masih berpusat pada aktifitas guru.

2. Siswa masih kesulitan dalam memahami maupun mengerti materi pembelajaran disampaikan guru.

3. Guru masih belum menguasai materi pembelajaran.

4. Pemanfaatan alat peraga belum dimunculkan oleh guru secara optimal.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat identifikasi di atas, peneliti membatasi masalah terhadap pembelajaran matematika pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga guna mencapai keberhasilan belajar siswa agar menjadi lebih fokus.

D. Rumusan Masalah

Berikut adalah permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.

(30)

2. Apakah penggunaan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) dapat mencapai keberhasilan belajar siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta?

E. Batasan Istilah

Adapun beberapa pengertian dari judul penelitian ini adalah: 1. Analisis

Analisis adalah kegiatan dalam mengamati suatu hal secara detail dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya untuk dikaji lebih lanjut.

2. Penerapan

Penerapan adalah menerapkan suatu metode pembelajaran yaitu metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar pada materi PLSV.

3. Metode

Metode adalah berbagai cara atau seperangkat cara atau jalan yang dilakukan dan ditempuh guru secara sistematis dalam melakukan upaya pembelajaran yang telah diolah.

4. Metode Demonstrasi

(31)

satunya adalah alat peraga kepada siswa. Alat peraga yang digunakan pada penelitian ini adalah Malabar.

5. Hasil Belajar.

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku (kognitif, afektif dan psikomotorik) setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran kemudian dibuktikan dengan hasil evaluasi berupa nilai.

6. Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) adalah kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu variabel (peubah) berpangkat paling tinggi satu. Bentuk umum Persamaan Linear Satu Variabel adalah ax + b = 0, dengan a ≠ 0.

(32)

F. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran matematika dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga guna mencapai keberhasilan belajar siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV).

G. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Penelitian ini berguna untuk memperdalam pengetahuan tentang pembelajaran matematika dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga serta mengetahui keberhasilan belajar siswa.

2. Secara praktis

(33)

H. Sistematis Penulisan 1. Bab I Pendahuluan

Memuat latar belakang dilaksanakannya penelitian ini, identifikasi masalah, pembatasan masalah yang akan diteliti, rumusan masalah, penjelasan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

2. Bab II Kajian pustaka

Memuat landasan teori yang berkaitan dengan judul skripsi kemudian dikutip dari beberapa sumber, antara lain: analisis, metode, metode demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar, hasil belajar, dan materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV).

3. Bab III Metode penelitian

Memuat jenis penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, waktu dan tempat penelitian, perumusan variabel, bentuk data, metode dan instumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, metode atau teknik analisis data, serta prosedur pelaksanaan penelitian.

4. Bab IV Data dan Analisis Data

Memuat deskripsi pelaksanaan kegiatan penelitian, tabulasi data, analisis data, pembahasan, dan kelemahan penelitian.

5. Bab V Penutup

(34)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Analisis

1. Pengertian Analisis

Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, antara lain sebagai berikut: a. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan

penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan (KBBI, 2002: 43)

b. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan (Darminto & Julianty, 2002: 52)

(35)

2. Metode

Terdapat beberapa definisi mengenai metode, antara lain sebagai berikut: a. Metode adalah suatu model yang dapat dilakukan untuk menggelar

aktivitas belajar-mengajar agar berjalan dengan baik (Rahyubi, 2012: 236)

b. Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan (Darmadi, 2013: 42)

c. Metode adalah suatu cara yang teratur atau yang telah dipikirkan secara mendalam untuk digunakan dalam mencapai sesuatu (Anitah dan Supriyati, 2008: 43)

(36)

3. Metode Demonstrasi

a. Pengertian metode Demonstrasi

Terdapat beberapa definisi mengenai metode Demonstrasi, antara lain sebagai berikut:

1) Metode Demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa, pada sampai penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat dipahami siswa baik secara nyata maupun tiruan (Rusminiati, 2007 : 2)

2) Metode Demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan memeragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kela (Rasyad, 2006 : 8)

3) Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Syah, 2006 : 208)

(37)

b. Penerapan Metode Demonstrasi

Pada metode Demonstrasi guru atau sekelompok siswa menunjukkan sesuatu kepada orang atau sekelompok lain (Budi 2001:48). Hal ini dilakukan guru untuk melakukan pembelajaran dengan menerapkan metode Demonstrasi yang berarti menunjukkan, mengerjakan dan menjelaskan suatu objek, benda atau proses dari suatu kejadian atau perisitiwa.

Hal-hal yang perlu diperhatikan guru, dalam menerapkan metode Demontrasi:

1) Metode Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang didemonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas. 2) Metode Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh

aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga. 3) Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di kelas karena alat-alat

yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas.

(38)

Sebaiknya dalam mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya agar dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran (Budi, 2001: 48).

Kelebihan metode Demonstrasi:

i. Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang di anggap penting oleh guru dapat diamati.

ii. Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di demonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain.

iii. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar.

iv. Dapat menambah pengalaman anak didik.

v. Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampaikan.

vi. Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran lebih jelas dan konkret.

(39)

Kekurangan Metode Demonstrasi:

i. Memerlukan waktu yang cukup banyak.

ii. Apabila terjadi kekurangan media, metode Demonstrasi kurang efisien.

iii. Memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk membeli bahan-bahannya.

iv. Memerlukan banyak tenaga.

v. Apabila siswa tidak aktif maka metode Demonstrasi menjadi tidak efektif.

(40)

Penggunaan alat peraga Malabar pada materi PLSV didasari oleh materi Himpunan pada sub-bab Korespondensi Satu-satu, dimana dalam memperoleh nilai suatu variabel akan dikelompokkan ke dalam kelompok yang sama. Sehingga ketika menentukan penyelesaian PLSV antara variabel dan konstanta haruslah dipisahkan terlebih dahulu.

Langkah-langkah penggunaan alat peraga Malabar:

i. Dengan memperhatikan tanda bilangan pada PLSV, letakkan stik-stik pada wadah yang sudah ditentukan variabel dan konstantanya.

Keterangan:

 Stik berwarna merah untuk variabel bertanda positif.

 Stik berwarna ungu untuk variabel bertanda negatif.

 Stik berwarna hijau untuk konstanta bertanda positif.

 Stik berwarna kuning untuk konstanta bertanda negatif

(41)

ii. Pisahkan variabel dan konstanta pada ruas yang berbeda di mana sudah ditentukan pada ruas kiri khusus untuk variabel x dan ruas kanan khusus untuk konstanta.

iii. Untuk menjadikan variabel pada ruas kiri bernilai x, maka variabel pada ruas kanan kita jadikan nol (0) yaitu dengan cara mengurangkan atau menambahkan sebanyak jumlah stik yang ada pada variabel di ruas kanan.

iv. Apabila ruas kanan telah dikurangkan atau dijumlahkan sebanyak stik yang ada pada wadah, maka lakukan hal yang sama dengan ruas kiri. v. Untuk konstanta yang hanya dikhususkan pada ruas kanan, maka

konstanta pada ruas kiri kita jadikan nol (0) yaitu dengan cara mengurangkan atau menambahkan sebanyak jumlah stik yang ada pada konstanta di ruas kiri.

vi. Apabila ruas kiri telah dikurangkan atau dijumlahkan sebanyak stik yang ada pada wadah, maka lakukan hal yang sama dengan ruas kanan.

(42)

Misalkan dengan contoh soal:

Tentukan penyelesaian dari persamaan x − = x + .

Maka langkah-langkah dengan menggunakan alat peraga Malabar adalah sebagai berikut:

i. Dengan memperhatikan tanda bilangan pada persamaan

x − = x + , letakkan stik-stik pada wadah yang sudah ditentukan variabel dan konstantanya.

Penjabaran peletakkan stik-stik untuk variabel dan konstanta:

 3x diletakkan pada wadah variabel bertanda positif di ruas kiri sebanyak 3 stik berwarna merah.

 -2 diletakkan pada wadah konstanta bertanda negatif di ruas kiri sebanyak 2 stik berwarna kuning.

 2x diletakkan pada wadah variabel bertanda positif di ruas kanan sebanyak 2 stik berwarna merah.

(43)

ii. Ingat: Pada ruas kiri khusus untuk variabel x dan ruas kanan khusus untuk konstanta.

atau

(44)

iv. Lakukan hal yang sama dengan ruas kanan, sehingga kita kurangkan 3x dengan 2x (kita letakkan 2 stik pada wadah variabel bertanda negatif pada ruas kiri). Aturan 3 + (-2) = 1

(45)

vi. Lakukan hal yang sama dengan ruas kiri, sehingga kita tambahkan 4 dengan 2 (letakkan 2 stik pada wadah variabel bertanda positif pada ruas kanan). Aturan 4 + 2 = 6

vii. Dilihat dari alat peraga Malabar, maka kita peroleh untuk penyelesaian dari persamaan x − = x + adalah x = 6

Adapun kelebihan dan kekurangan dari alat peraga Malabar antara lain sebagai berikut:

Kelebihan alat peraga Malabar

 Perhatian siswa akan terpusatkan ke Malabar sebagai alat peraga yang menjadi media pembelajaran.

(46)

Kekurangan alat peraga Malabar

 Apabila dalam menjelaskan tidak tepat, maka Malabar menjadi kurang menarik dan efisien.

 Hasil pada penerapan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar berupa bilangan bulat.

Penerapkan metode Demonstrasi pada sebuah pembelajaran dapat dibuat menjadi pembelajaran menyenangkan. Tetapi perlu diperhatikan ketika guru menjelaskan suatu materi kepada siswa haruslah jelas cara penggunaannya agar tidak membuat siswa menjadi kebingungan.

4. Materi PLSV

Persamaan Linear Satu Variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu variabel (peubah) berpangkat paling tinggi satu. Bentuk umum Persamaan Linear Satu Variabel adalah ax + b = 0, dengan a ≠ 0.

Contoh:

(47)

Masing-masing persamaan di atas hanya memiliki satu variabel (peubah) yaitu x, m, dan p. Tiap-tiap variabelnya hanya berpangkat satu. Menyelesaikan PLSV adalah menentukan nilai variabel yang memenuhi persamaan agar kalimat terbuka menjadi sebuah pernyataan dan bernilai benar. Untuk menentukan penyelesaian PLSV dapat dilakukan dengan menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama dan bukan nol agar menjadi seimbang.

(48)

Tabel 2.1 Contoh PLSV

Soal Penyelesaian menggunakan konsep Penyelesaian menggunakan Malabar

x − = x +

x + − x – = x + – x +

(49)

Soal Penyelesaian menggunakan konsep Penyelesaian menggunakan Malabar

x – + = +

(50)

KONTROL

Variabel x = 6, disubstitusikan ke soal.

− = + .

− = + .

= .

Jadi, nilai variabel x = 6 memenuhi persamaan x − = x + . 5. Hasil Belajar

Terdapat beberapa definisi mengenai metode, antara lain sebagai berikut: a. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya, sedangkan menurut Gagne hasil belajar harus harus didasarkan pada pengamatan tingkah laku melalui stimulus respon (Sudjana, 2005 : 19)

(51)

Penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran merupakan implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (SNP). Penetapan SNP membawa implikasi terhadap model dan teknik penilaian pembelajaran yang mendidik.

Langkah perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran mencakup rencana penilaian proses pembelajaran dan rencana penilaian hasil belajar siswa. Rencana penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran merupakan rencana penilaian yang akan dilakukan oleh guru untuk memantau proses kemajuan perkembangan hasil belajar siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan.

Hasil belajar (berdasarkan Taksonomi Bloom hasil revisi) dalam rangka pembelajaran meliputi tiga kategori ranah, yaitu:

1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu:

i. Mengingat ii. Memahami iii. Menerapkan iv. Menganalisis

(52)

Perbandingan Taksonomi Bloom dan Hasil revisinya untuk ranah kognitif dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2

Perbandingan Taksonomi Bloom dan Hasil Revisi

2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan, yaitu:

i. Menerima

ii. Menjawab/ Reaksi iii. Menilai Organisasi

(53)

3) Ranah psikomotor, meliputi: i. Keterampilan motorik ii. Manipulasi benda-benda

iii. Koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengintai)

Dari beberapa teori di atas tentang pengertian hasil belajar, maka peneliti menyimpulkan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku (kognitif, afektif dan psikomotorik) setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran kemudian dibuktikan dengan hasil evaluasi berupa nilai.

B. Kerangka Berpikir

(54)

kepada siswa. Peran guru juga sangat penting dalam proses pembelajaran, yaitu guru sebagai fasilitator. Metode Demonstrasi dalam pembelajaran matematika memberikan pengalaman langsung kepada siswa melalui dunia nyata. Siswa memperoleh pengalaman atau pengatahuan yang baru agar dapat menambah konsep-konsep dan ide-ide ke dalam memori siswa. Untuk memberikan pengetahuan yang lebih bermakna, siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran agar dapat melihat minat siswa dan mencapai keberhasilan belajar sehingga akan meningkatkan kemampuan matematika siswa menjadi baik.

Adapun kerangka berpikir dapat dilihat pada bagan berikut:

Pembelajaran

Matematika

(PLSV)

Metode Demonstrasi

Berbantuan Alat Peraga

Melihat hasil belajar siswa

Melihat minat belajar siswa

(55)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan peneliti bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dikatakan penelitian kualitatif karena peneliti menjelaskan gambaran keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran secara deskriptif dan data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif. Sedangkan dikatakan penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh untuk mencapai keberhasilan belajar siswa dalam bentuk skor atau angka yang dianalisa secara statistik.

B. Subjek Penelitian

Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah 24 siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. 24 siswa kelas VII-A tersebut diantaranya 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

C. Objek Penelitian

(56)

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2017 pada tahun ajaran 2016/2017 dan tempatnya di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.

E. Perumusan Variabel

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar yang digunakan pada proses pembelajaran dengan materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan belajar dari 24 siswa kelas VIIA SMP BOPKRI 1 Yogyakarta sebagai subjek penelitian.

F. Bentuk Data

Data yang dibutuhkan dari penelitian adalah: 1. Data Hasil Belajar Siswa (Pretest dan Posttest)

(57)

2. Kuesioner

Data minat belajar siswa diperoleh dari jawaban yang diberikan siswa terhadap pernyataan yang termuat dalam kuesioner.

3. Wawancara

Data tanggapan siswa diperoleh melalui wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberpa siswa. Wawancara dilakukan untuk memperkuat data tentang minta siswa yang diperoleh melalui kuesioner.

G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data.

a. Tes Hasil Belajar

(58)

b. Kuesioner

Metode pengumpulan data ini berisikan pernyataan-pernyataan mengenai minat belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar. Lembar kuesioner diberikan kepada siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.

c. Wawancara

Metode pengumpulan data ini merupakan tindak lanjut dari diadakannya kuesioner yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang jelas. Isi dari informasi adalah diharapkan seputar pemahaman materi PLSV dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar yang telah dilaksanakan. Wawancara dilakukan dengan mengambil beberapa siswa, yaitu 2 siswa memperoleh nilai tertinggi, 2 siswa memperoleh nilai terendah, dan 2 siswa memperoleh nilai rata-rata.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Data yang diperoleh harus sesuai dengan tujuan dan pokok masalah penelitian. Instrument pengumpulan data dari penelitian ini adalah:

a. Instrumen Tes Hasil Belajar

(59)

Tabel 3.1

Kisi-kisi Soal Hasil Belajar

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Jumlah Soal Bentuk Soal

1 2. Memahami bentuk

1. Menentukan bentuk setara dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.

2. Menentukan penyelesaian PLSV. 3. Menyelesaikan masalah

(60)

1) Pretest

Dalam penelitian ini, peneliti membuat soal pretest yang terdiri 5 soal, yaitu 2 model soal cerita dan 3 soal menentukan nilai variabel dari PLSV. Soal pretest dibuat berdasarkan indikator yang dibuat oleh peneliti melalui kisi-kisi. Pretest bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan materi PLSV pada siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Berikut adalah soal pretest yang disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2 Soal Pretest

No Soal Pretest

1a

Tentukan penyelesaian dari Persamaan Linear Satu Variabel

– = +

1b

Tentukan penyelesaian dari Persamaan Linear Satu Variabel

x = x −

1c

Tentukan penyelesaian dari Persamaan Linear Satu Variabel

3x 4 = 2x – 2 2

Ipo melakukan perjalanan dengan sepeda motor dari kota A ke kota B dengan jarak 40 km. Ipo berangkat pukul 07.00 dan tiba pukul 09.00. Berapa kecepatan rata-rata sepeda motor?

3

Sebuah pabrik roti menggaji seluruh karyawannya Rp 100.000,00 tiap hari. Biaya bahan baku untuk tiap roti adalah Rp 600,00. Harga tiap roti Rp 1.100,00.

(61)

2) Perlakuan/treatment

Perlakuan/treatment bertujuan untuk memberikan materi PLSV kepada siswa kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar. 3) Posttest

Dalam penelitian ini, peneliti membuat soal posttest yang terdiri 5 soal, yaitu 1 model soal cerita dan 4 soal menentukan nilai variabel dari PLSV. Soal posttest dibuat berdasarkan indikator yang dibuat oleh peneliti melalui kisi-kisi. Soal posttest bertujuan untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta setelah diberikan treatment. Soal pretest dan posttest dibuat berbeda (pretest berisi 2 model soal cerita dan posttest berisi 1 model soal cerita) oleh peneliti karena setelah

(62)

Tabel 3.3 Soal Posttest

No Soal Posttest

Dengan menggunakan langkah-langkah penggunanan pada alat peraga Malabar, tentukan penyelesaian dari Persamaan Linear Satu Variabel.

1 + =

Sebelum melaksanakan tes hasil belajar (pretest dan posttest), peneliti membuat instrumen pembelajaran yang meliputi:

i. Menyusun Satuan Pembelajaran (RPP)

Penyusunan satuan pembelajaran ini bertujuan agar peneliti dapat menyampaikan materi dengan runtut dan terencana sehingga dapat diterima oleh siswa dengan mudah.

ii. Menyusun Materi Pembelajaran

(63)

iii. Menyusun Media Pembelajaran

Penyusunan media pembelajaran bertujuan agar pembelajaran yang diajarkan oleh peneliti tidak membuat siswa menjadi bosan melainkan membuat siswa menjadi tertarik terhadap pembelajaran. Media pembelajaran berupa alat peraga yaitu Malabar.

iv. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)

Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) ini bertujuan agar membantu dan mempermudah para siswa dalam proses pembelajaran menjadi efektif serta dapat mencapai keberhasilan siswa.

Berikut ini adalah soal-soal yang akan diberikan siswa pada waktu pemberian treatment.

Tabel 3.4 Soal LKS

No Soal LKS

(64)

b. Instrumen pendukung keberhasilan belajar siswa. 1) Instrumen Minat Belajar Siswa

Pernyataan-pernyataan yang akan diberikan berdasarkan indikator-indikator minat belajar siswa. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi yang dibuat oleh peneliti untuk membuat kuesioner.

Tabel 3.5

pembelajaran matematika 1,5 3,8

2

Penguasaan Materi siswa dalam pembelajaran matematika

2,6 4,7

3 Ketertarikan siswa dalam

pembelajaran matematika 9,14 11,16

4 Keseriusan siswa dalam

pembelajaran matematika 10,13 12,15

5 Partisipasi siswa dalam

pembelajaran matematika 17,22 19,24

6

Dampak penggunaan alat peraga Malabar pada materi PLSV

18,21 20,23

(65)

Berikut ini adalah tabel kuesioner minat belajar siswa. Tabel 3.6

Kuesioner Minat Belajar Siswa

No Pernyataan STS TS S SS

1 Materi pelajaran Matematika menarik bagi saya

2

Saya selalu percaya diri dan berani mengemukakan pendapat saya di depan kelas

3

Saya tidak menyiapkan catatan saya selama proses pembelajaran Matematika

4

Saya selalu takut bertanya kepada guru jika materi yang diajarkan belum jelas

5 Saya belajar Matematika tanpa ada paksaan dari siapapun tidak tau saat guru bertanya selama proses pembelajaran.

8

Saya mengajak teman mengobrol ketika proses pembelajaran Matematika

9

Saya akan bertanya kepada guru, teman dan orang tua saya ketika saya mengalami kesulitan dalam belajar Matematika

10 Saya belajar dengan tekun agar mendapatkan nilai yang baik

11

Saya merasa tidak perlu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru

12

(66)

No Pernyataan STS TS S SS

mengerjakan tugas ataupun soal-soal ujian Matematika

13

Saya selalu rajin mencatat materi pembelajaran Matematika yang diberikan oleh guru

14

Saya membaca Koran, majalah, menonton berita di TV, mendengarkan radio, memanfaatkan alam sekitar dan internet untuk menambah informasi ketika belajar Matematika

15

Tugas yang diberikan oleh guru selalu saya kerjakan dengan menyalin dari tugas teman saya

16

Saya membaca buku pelajaran Matematika hanya saat akan ada ulangan harian

17

Saya menjadi lebih mengerti mengenai pelajaran Matematika saat berdiskusi dengan teman kelompok

18

Saya dapat menggunakan alat peraga MALABAR dengan baik sesuai yang diajarkan

19

Saya selalu takut menyampaikan pendapat pada saat berdiskusi dengan teman kelompok

20

Saya tidak paham dengan penggunaan alat peraga Malabar yang diajarkan

21

Alat peraga Malabar dapat membantu saya dalam memahami materi PLSV

22

Saat berdiskusi dengan teman kelompok saya menyampaikan pendapat saya

(67)

No Pernyataan STS TS S SS

alat peraga Malabar

24

Saat berdiskusi saya asyik sendiri dengan kegiatan lain di luar materi Matematika

Instrumen dalam wawancara ini sebagai tindak lanjut dari kuesioner yang telah dikerjakan oleh siswa. Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan penerapan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga pada materi PLSV. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi wawancara yang dibuat oleh peneliti untuk membuat pertanyaan.

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Wawancara

No Indikator Nomor Soal

1 Pembelajaran yang dilakukan siswa dalam

bidang matematika 1,2

2 Kesulitan yang dihadapi siswa dalam

pembelajaran matematika 3,4

3 Hasil belajar yang diperoleh siswa 5,6

(68)

5 Cara belajar yang dilakukan siswa di

rumahnya 9,10

6 Dampak penggunaan alat peraga MALABAR

pada materi PLSV 11,12

Berikut ini adalah tabel pertanyaan untuk mewawancarai pembelajaran matematika siswa.

Tabel 3.8

Wawancara Pembelajaran Matematika Siswa

No Pertanyaan

1. Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran matematika?

2. Pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dari pelajaran matematika?

3. Kesulitan apa yang kamu temui pada saat pembelajaran matematika?

4. Apa yang akan kamu lakukan ketika mengalami kesulitan yang kamu hadapi pada saat pembelajaran matematika?

5. Bagaimana perolehan hasil tes yang akan kamu dapatkan dalam pembelajaran matematika?

6. Usaha apa yang kamu lakukan dalam meningkatkan hasil belajarmu?

7. Bagaimana hubunganmu dengan setiap teman?

8. Bagaimana kamu menanggapi temanmu yang ribut atau berteriak pada saat pembelajaran berlangsung?

9. Kapan dan berapa lama kamu belajar di rumah?

10. Bagaimana cara kamu mempersiapkan diri untuk belajar yang baik ketika berada di rumahmu?

11. Apakah penggunaan alat peraga Malabar dapat membantu kamu memahami materi PLSV?

(69)

H. Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan suatu

instrumen. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh mana suatu

instrument dalam menjalankan fungsi. Instrumen dikatakan valid jika

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak

diukur (Sugiyono, 2008: 363).

Teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total.

Rumus Korelasi Product Moment:

= ∑ − ∑ ∑

√ ∑ − ∑ ∑ − ∑

Keterangan :

N = Banyaknya subjek

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

(70)

Dalam hal ini, suatu tes dikatakan valid jika . Jika < maka tes tersebut tidak valid. Berikut adalah interpretasi koefisien korelasi validitasyang disajikan dalam tabel.

Tabel 3.9

Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas

Koefisien Korelasi Interpretasi Validitas 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah Arikunto, 1991: 2

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.

= −∑�

(71)

Keterangan:

= Koefisien reliabilitas suatu tes k = Jumlah item pertanyaan

∑� = Jumlah varians skor tiap-tiap item

� = Varians keseluruhan

Dalam hal ini, jika nilai > maka soal-soal tersebut reliabel. Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrument yang disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.10

Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 < ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,61 < ≤ 0,80 Tinggi

0,41 < ≤ 0,60 Cukup 0,21 < ≤ 0,40 Rendah

(72)

I. Metode atau Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran

Analisis data keterlaksanaan pembelajaran dimulai dengan mengkonversikan pilihan pada lembar keterlaksanaan pembelajaran dalam bentuk skor.

Apabila diberi tanda centang pada kolom “Terlaksana” maka skornya 1 dan

apabila diberi tanda centang pada kolom “Tisak Terlaksana” maka skornya

0. Rumus untuk mendapatkan persentase keterlaksanaan pembelajaran dapat ditulis sebagai berikut:

� = x %

Keterangan:

� : Persentase keterlaksanaan pembelajaran

: Jumlah indicator yang terlaksana

: Jumlah indicator seluruhnya

(73)

Tabel 3.11

Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran

Skor Akhir (%) Kategori

81%-100% Sangat Baik

61%-80% Baik

41%-60% Cukup

21%-40% Kurang

0%-20% Gagal

2. Analisis Data Hasil Belajar

Data-data yang telah diperoleh melalui instrumen pretest dan posttest akan dianalisis sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 75. Rumus untuk mendapatkan nilai pretest dan posttest dapat dilihat sebagai berikut:

Nilai Akhir = � ℎx

(74)

keseluruhannya adalah 100% (Budi 2001:55) Berikut ini adalah tabel kategori hasil tes.

Tabel 3.12 Kategori Hasil Tes

Skor Akhir (%) Kategori Hasil Tes

80-100 Sangat Baik

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

Gagal

Berdasarkan data hasil pretest dan posttest akan dilihat hasil belajar siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta dalam mencapai nilai KKM yang sudah ditetapkan.

3. Analisis Data Minat Belajar Siswa

Perolehan hasil data minat belajar siswa digunakan untuk menganalisis tingkat pemahaman siswa dalam materi PLSV serta mengetahui minat siswa dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar.

(75)

(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pedoman skor kuesiner apat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 3.13

Pedoman Skor Kuesioner

No Jenis Pilihan Jawaban

Skor

Pernyataan Positif

Pernyataan Negatif

1 Sangat Setuju

(SS) 4 1

2 Setuju

(S) 3 2

3 Tidak Setuju

(TS) 2 3

4 Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 4

Skor 96

Keterangan:

Pedoman tersebut digunakan untuk menghitung hasil minat siswa.

(76)

Kategori kuesioner dari jawaban siswa akan disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.14

Kategori Kuesioner Minat Belajar Siswa

Skor Siswa Kategori Sikap atau Minat

̅ + . �� Sangat positif/sangat tinggi ̅ + . �� > ̅ Positif/tinggi

̅ > ̅− . �� Negatif/rendah

< ̅ − . �� Sangat negatif/sangat rendah

(Mardapi, 2008)

Keterangan.

̅ = Rata-rata skor keseluruhan siswa dalam satu kelas SBx = Simpangan baku skor keseluruhan siswa dalam satu kelas X = Skor yang dicapai siswa

Dengan melakukan perhitungan, diperoleh:

Sehingga menurut Kategori Penskoran Kuesioner Minat Siswa, diperoleh:

73.91667

SBx

8.037503

(77)

Tabel 3.15

Hasil Kategori Kuesioner Minat Belajar Siswa Skor Siswa Kategori sikap atau Minat

, Sangat positif/sangat tinggi

, > , Positif/tinggi

, > , Negatif/rendah

< , Sangat negatif/sangat rendah

Untuk mengetahui persentase hasil minat belajar siswa dalam satu kelas dapat menggunakan rumus:

% =∑ � ∑ �

Kriteria persentase minat siswa disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 3.16

Kriteria Persentase Hasil Minat Belajar Siswa

Skor (%) Kriteria Skor

0 – 20 Sangat Rendah

21 – 40 Rendah

41 – 60 Sedang

(78)

81 – 100 Sangat Tinggi 4. Analisis Wawancara

Data wawancara digunakan untuk memperkuat data minat belajar siswa yang diperoleh melalui pembagian lembar kuesioner pada siswa. Data analisis wawancara akan dianalisis secara deskriptif berdasarkan jawaban yang diberikan siswa dalam wawancara yang dilakukan.

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Adapun tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Perencanaan Penelitian

Perencanaan penelitian adalah mengembangkan rencana secara kritis untuk meningkatkan apa yang terjadi selama proses penelitian. Pada tahap perencanaan penelitian ini, peneliti merancang kegiatan penelitian, yaitu a. Peneliti mengajukan perijinan ke sekolah.

b. Peneliti menyusun instrumen pretest dan posttest.

(79)

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian adalah kegiatan yang akan dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi peneliti yang cermat dan bijaksana. Pada tahap pelaksanaan penelitian ini, peneliti merancang rencana kegiatan penelitian, yaitu:

a. Peneliti memberikan soal pretest.

b. Peneliti menyampaikan rancangan penelitian yang akan disampaikan selama penelitian dengan materi PLSV.

c. Peneliti memberikan treatment/perlakuan dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar.

d. Peneliti memberikan posstest. e. Peneliti memberikan kuesioner.

f. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa. 3. Hasil belajar

Pada tahap ini peneliti menganalisis atau mengolah data yang telah dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan. Sehingga hasilnya dapat diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

4. Penyusunan Laporan Penelitian

(80)

56 BAB IV

DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian penerapan metode Demonstrasi pada materi PLSV di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII-A yang berjumlah 24 siswa.

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 4 pertemuan yang terdiri dari melakukan pretest, pemberian treatment dan kuesioner, melakukan posttest, serta melakukan wawancara. Pertemuan yang dilakukan 4 kali ini disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1

Kegiatan Pelaksanaan Pengambilan Data

Tahap Waktu Kegiatan

1 25 Februari 2017 Melakukan pretest

2 27 Februari 2017 Pemberian treatment dan kuesioner 3 1 Maret 2017 Melakukan posttest

(81)

Tabel di atas merupakan rincian dari kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga kegiatan pelaksanaan pengambilan data dideskripsikan sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2017, yaitu melakukan pretest pada siswa kelas VII-A yang berjumlah 24 siswa. Tujuan diadakannya pretest adalah untuk mengetahui daya ingat siswa pada materi PLSV. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan 5 soal adalah 30 menit. Selama proses pengerjaan soal pretest, peneliti mengamati siswa yang dengan sangat tenang dan serius mengerjakan soal pretest yang diberikan oleh peneliti. Hal ini dikarenakan peneliti memberikan arahan kepada siswa untuk tetap tenang dalam menjawab soal pretest. Tampak ketika selesai mengerjakan soal pretest, ada siswa yang berkata bawah dirinya dapat mengerjakan soal tersebut dan ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal tersebut karena lupa prosesnya.

(82)

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2017, yaitu pemberian treatment dan kuesioner untuk siswa kelas VII-A. Pemberian treatment ini dilakukan untuk memberikan pembelajaran kepada siswa

(83)

tersebut. Selama penyampaian materi yang disampaikan oleh peneliti, siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada yang belum dimengerti atau dipahami. Peneliti dengan sabar menjelaskan langkah-langkah penggunaan alat peraga Malabar pada siswa. Tampak sebagian besar siswa sudah menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh peneliti. Kemudian peneliti membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) kepada siswa untuk dikerjakan bersama kelompoknya. Selama berdiskusi, siswa mendemonstrasikan alat peraga Malabar Mini untuk menjawab soal di LKS yang telah dibagikan oleh peneliti. Peneliti menyuruh beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil pada LKS dengan mendemonstrasikan alat peraga Malabar. Setelah pembelajaran selesai, peneliti membagikan lembar kuesioner sebagai refleksi kepada siswa. Hal ini dilakukan untuk melihat minat belajar siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar pada materi PLSV.

Gambar 4.2

(84)

Gambar 4.3 Pemberian Treatment 2 (Pengenalan Alat Peraga Malabar)

Gambar 4.4 Pemberian Treatment 3

(Penerapan Alat Peraga Malabar pada Materi PLSV)

Gambar 4.5 Pemberian Treatment 4

(85)

Gambar 4.6 Pemberian Treatment 5 (Pendampingan dalam Berdiskusi) c. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2017, yaitu melakukan posttest pada siswa kelas VII-A. Tujuan diadakannya posttest adalah untuk mengetahui pencapaian keberhasilan siswa setelah

penerapan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar dalam menyelesaikan soal PLSV. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan 5 soal adalah 30 menit. Situasi dan kondisi saat siswa mengerjakan soal posttest adalah sangat tenang dan serius seperti pada waktu mengerjakan

(86)

siswa lainnya mengatakan masih bingung dan lupa dengan proses pengerjaannya.

Gambar 4.7 Pelaksanaan Posttest

d. Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat ini dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2017, yaitu melakukan wawancara pada 6 siswa yang akan diwawancarai. 6 siswa yang diambil untuk diwawancarai merupakan siswa yang data nilai posttestnya telah diberi skor oleh peneliti, sehingga peneliti mengambil 6 siswa sebagai subjek wawancara yang masing-masing adalah 2 siswa yang mendapatkan nilai tertinggi , 2 siswa yang mendapatkan nilai rata-rata , dan 2 siswa yang mendapatkan nilai terendah .

(87)

ada siswa yang menjawab dengan sangat antusias dan ada siswa yang menjawab dengan jawaban yang seadanya. Keenam siswa yang diwawancarai mengeluarkan keluh-kesahnya terhadap proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Alhasil, sebagian besar siswa dapat menerima alat peraga Malabar selama proses pengerjaan soal PLSV.

2. Uji Coba Instrumen Terpakai a. Uji validitas

1) Soal Pretest

Pada uji validitas pretest, peneliti menggunakan uji validitas pakar dan validitas butir soal. Peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment dan perhitungannya menggunakan Ms. Excel untuk menguji validitas butir soal pretest. Berikut adalah hasil validasi dari masing-masing soal.

Tabel 4.2 Hasil Validasi Pretest Soal Nilai r Kategori

(88)

Dari tabel di atas, terlihat bahwa tingkat validasi kelima soal sudah valid. Hal ini menunjukkan bahwa kelima soal mempunyai tingkat kesulitan yang dapat dikerjakan.

2) Posttest

Pada uji validitas posttest, peneliti menggunakan uji validitas pakar dan validitas butir soal. Peneliti menggunakan rumus Alpha Cronbach dan perhitungannya menggunakan Ms. Excel untuk menguji validitas butir soal posttest. Berikut ini adalah hasil validasi posttest dari masing-masing soal.

Tabel 4.3 Hasil Validasi Posttest Soal Nilai r Kategori

1 0,840311 Sangat Tinggi 2 0,89501 Sangat Tinggi 3 0,877555 Sangat Tinggi 4 0,931293 Sangat Tinggi 5 0,877442 Sangat Tinggi

(89)

3) Kuesioner dan wawancara

Pada uji validitas kuesioner dan wawancara, peneliti menggunakan uji validitas pakar dengan melihat indikator-indikator yang dibuat oleh peneliti.

4) Alat Peraga (Malabar)

Pada uji validitas alat peraga, peneliti menggunakan uji validitas pakar dengan melihat indikator-indikator yang dibuat oleh peneliti.

5) Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP)

Pada uji validitas RPP, peneliti menggunakan uji validitas pakar dengan melihat indikator-indikator yang dibuat oleh peneliti.

b. Uji Reliabilitas

(90)

Tabel 4.4

Hasil Reliabilitas Pretest dan Posttest

Soal r11 Kategori

Pretest 0,864846 Sangat Tinggi Posttest 0,869523 Sangat Tinggi

Peneliti melakukan uji reliabilitas agar peneliti dapat mengetahui seberapa kuat keajegan dari kelima soal yang telah dikerjakan oleh siswa kelas VII-A. Terlihat pada tabel hasil reliabilitas untuk pretest dan posttest adalah sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil nilai

pretest dan posttest sudah ajeg.

B. Tabulasi Data

1. Data Pengamatan Keterlaksaan Pembelajaran

(91)

Tabel 4.5

Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran

2. Data Hasil Belajar Siswa

Berikut adalah data hasil pretest dan posttest siswa dalam materi PLSV. Terlaksana Tidak Terlaksana Terlaksana Tidak Terlaksana

I-1 v v

(92)
(93)

Gambar

Gambar 2.1 Alat Peraga Malabar
Tabel 2.1 Contoh PLSV
Tabel 2.2 Perbandingan Taksonomi Bloom dan Hasil Revisi
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Hasil Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN BENTUK-BENTUK REPRESENTASI YANG DIPERGUNAKAN SISWA KELAS VII A DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN Dengan

Besarnya pengaruh Model Teams Games Tournament (TGT) Berbasis Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Persamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Skripsi dengan judul “ Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Terstruktur Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Belajar materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Kelas

Berbasis Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada.. Materi Persamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu

Siswa menganalisis, menalar dan mencoba penyelesaian halaman 276 buku siswa sehingga mampu menyimpulkan bahwa dalam masalah sehari-hari yang terkait dengan persamaan linear

Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan alat peraga pada mata perlajaran fisika kelas X.2 semester II tahun pelajaran 2011/2012 pada

terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi Persamaan Linier Satu. Variabel (PLSV) kelas VII di MTsN Aryojeding

Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Linear Satu Variabel Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Makasar.. SIGMASuara