Disusun Oleh :
M. Hadi Mustofa ( 241209545 )
Pembimbing :
Bpk. Edy Rosidi. MM
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ( STIE – YPM ) Jln. Ngelom Megare, Taman Sidoarjo
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang Masalah
Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang
menyediakan
layanan
atau
jasa
bagi
perusahaan yang lain. Sehingga kepercayaan
dan kedisiplinan yang lebih diutamakan.
Dalam hal ini PT. Masindo Utama Nusantara
khususnya area Jawa Timur harus dapat
mempertahaankan
atau
bahkan
Pada PT. Masindo Utama Nusantara terdapat
indikasi bahwa gaya kepemimpinan kurang
memiki pengaruh terhadap kepuasan kerja dan
kinerja para bawahannya dan juga para leader
tim yang sering kali kurang dapat memberikan
dorongan kepada tim yang dipimpinnya sehingga
kepuasan kerja yang dirasakan oleh anggota tim
berkurang
sehingga
berdampak
pada
menurunnya kinerja tim itu sendiri.
Rumusan Masalah
• Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur?
• Apakah motivasi berpengaruh terhadap kepuasan
kerja di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur?
• Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur?
• Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja
karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur?
• Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap
Tujuan
•
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan
kerja di lingkungan perusahaan PT. Masindo
Utama Nusantara area Jawa Timur
•
Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja di
lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama
Nusantara area Jawa Timur
•
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo
Utama Nusantara area Jawa Timur
•
Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di
lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama
Nusantara area Jawa Timur
•
Pengaruh Kepuasan kerja terhadap kinerja
Manfaat
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan dan motivasi yang berpengaruh pada kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan dan juga dapat memberikan sumbangan yang berarti dan dapat memberikan dorongan untuk menimbulkan minat bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih lanjut tentang tentang berbagai dimensi dari kepuasan kerja karyawan dan kinerja karyawan khususnya untuk manajemen sumber daya manusia menjadi bertambah luas
2. Manfaat praktis
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
Landasan Teori
1. Kinerja Karyawan
2. Kepuasan Kerja Karyawan
3. Gaya Kepemimpinan
Kinerja Karyawan
Byars (1984), mengartikan kinerja sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu
Dessler (1992) mendefinisikan kinerja sebagai prestasi kerja yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar kerja yang ditetapkan
Gibson et al dalam Waridin dan Masrukhin (2006) menyatakan kinerja adalah catatan terhadap hasil produksi dan pekerjaan atau aktivitas tertentu dalam periode waktu tertentu.
Kinerja menurut
Boediharjo
(2002:102)
dapat diukur berdasarkan empat indikator
yaitu
Efektif dan efisien
Otoritas dan tanggung jawab
Disiplin
Inisiatif
Tsui et all (1997) dalam mas’ud (2004)
merumuskan indikator-indikator
kinerja karyawan sebagai berikut : Kualitas kerja karyawan
Standar profesional
Kepuasan Kerja Karyawan
kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif tentang pekerjaanya. Pemahaman yang lebih tepat tentang kepuasan kerja dapat terwujud apabila analisis tentang kepuasan krja dikaitkan dengan prestasi kerja, tingkat kemangkiran, keinginan pindah, usia pekerja, tingkat jabatan, dan besar kecilnya organisasi.(sondang, 2006:295)
Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional karyawan yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan (Martoyo, 2000:142).
kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka (Handoko, 2001: 193).
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka
Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang
Kepuasan kerja dapat dinikmati dalam
pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi
dalam dan luar pekerjaan.
Tidak ada tolok ukur tingkat kepuasan
yang mutlak karena setiap individu
karyawan berbeda standar kepuasannya.
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan dalam rangka
peningkatan kinerjanya adalah:
Faktor psikologik, Faktor sosial,
Faktor fisik,
Faktor finansial,
Harold
E.
Burt
mengemukakan
pendapatnya tentang faktor-faktor yang
dapat menimbulkan kepuasan kerja adalah:
pertama, faktor hubungan antarkaryawan Kedua, faktor indivual
Gaya Kepemimpinan
Edwin A. Fleishman dalam L. Gibson (1985:263) mengartikan bahwa kepemimpinan adalah suatu usaha mempengaruhi orang atau perseorangan lewat proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.
Yulk (1989) mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu proses pengaruh sosial yang sengaja dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas dan relasi-relasi didalam sebuah organisasi.
French dan raven dalam L. Gibson (1985:261)
mengidentifikasi bentuk-bentuk kekuasaan
yang dirasakan yang mungkin dimiliki oleh
seorang pemimpin ialah sebagai berikut:
Memaksa yaitu kekuasaan yang didasarkan atas rasa takut
Imbalan yaitu kekuasaan yang didasarkan atas harapan, pujian, dll
Sah/legitimasi yaitu kekuasaan yang diperoleh dari posisi seseorang dalam kelompok atau hierarki keorganisasian
Ahli yaitu kekuasaan yang didasarkan atas keterampilan khusu, keahlian atau pengetahuan.
L. Gibson (1985:265) mengemukakan ciri-ciri
individual dari pemimpin yang efektif yaitu :
Memiliki intelegensi atau kecerdasan
Memiliki kepribadian
Memiliki ciri fisik yang baik
Memiliki kemampuan mengawasi
Sing-Sengupta, Sunita (1997) dalam Fuad
Mas’ud
(2004),
mengatakan
gaya
kepemimpinan terdiri dari empat dimensi
gaya kepemimpinan yaitu:
Gaya Otoriter
Gaya Pengasuh
Gaya Berorientasi pada tugas
Motivasi
Motivasi adalah berhubungan erat dengan bagaimana perilaku itu dimulai, dikuatkan, disokong, diarahkan, dihentikan dan reaksi subyektif macam apakah yang timbul dalam organisme ketika semua ini berlangsung. (L. Gibson 1985: 87)
Motivasi menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2003:219) adalah pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan
Motivasi merupakan sesuatu yang membuat bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu (Armstrong, 1994).
Konsepsi
hieraki
kebutuhan
yang
dikemukakan oleh A. Maslow adalah
sebagai mana berikut :
Kebutuhan aktualisasi diri pemenuhan diri (self
actualization needs)
Kebutuhan harga diri (esteem needs) Kebutuhan sosial (social needs)
Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety and
security needs)
Kebutuhan fisiologis (phisiological needs)
Herzberg mengembangkan dua faktor
tentang motivasi yaitu
Penelitian Terdahulu
1.
Pengaruh
kepemimpinan,
motivasi
dan
lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan
(studi pada CV. karya mina putra rembang devisi
kayu)
oleh : Risky Novianto Aribowo. Fakultas :
ekonomi. Universitas : Diponegoro Semarang.
Tahun 2011. Hasil dari analisis dan pembahasan
menunjukkan
bahwa:
(1)
kepemimpinan
2. Analisis pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan (Studi Kasus Pada RS Roemani Semarang) oleh :Ratna kusumawati Jurusan : Manajemen. Universitas : Diponegoro Semarang Tahun 2008.
3. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan kinerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening ( studi pada PT. Yudhistira Ghalia Indonesia area yogyakarta )Oleh : Muhammad Fauzan Baihaqi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2010
4.Pengaruh
Kompensasi
Dan
Motivasi
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.
Borwita Citra Prima di Sidoarjooleh
Septian Adistyana Putra Fakultas Ekonomi
Universitas
Pembangunan
Nasional
“Veteran” Jawa Timur Tahun 2011
5. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Mandiri (Persero) tbk Makassar Oleh Rahmatullah Burhanuddin Wahab Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 2012
Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan terhadap kepuasan kerja
Pada penelitian yang dilakukan oleh Baihaqi (2010) yang berjudul “Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan kinerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening ( studi pada PT. Yudhistira Ghalia Indonesia area yogyakarta )” mendapatkan hasil bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan
Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis yaitu :
2. Hubungan Antara Motivasi Terhadap Kepuasan
Kerja
Pada penelitian yang dilakukan oleh Septian
(2011) yang berjudul “Pengaruh Kompensasi Dan
Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.
Borwita Citra Prima di Sidoarjo” mendapatkan
hasil bahwa motivasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja
Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu
hipotesis yaitu :
3. Hubungan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ratna kusumawati (2008) yang berjudul “Analisis pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan (Studi Kasus Pada RS Roemani Semarang)” mendapatkan hasil bahwa gaya kepemimpinan secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja baik secara langsung maupun tak langsung melalui kepuasan kerja.
Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis yaitu :
4. Hubungan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riski
(2011) “Pengaruh kepemimpinan, motivasi dan
lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan
(studi pada cv. karya mina putra rembang devisi
kayu)”
menyebutkan
bahwa
motivasi
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu
hipotesis yaitu:
5. Hubungan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dari penelitian yang dilakukan oleh Rahmatullah
(2012) yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja
Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Bank Mandiri (Persero) tbk Makassar”
mendapatkan hasil bahwa secara bersama-sama
kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan
Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu
hipotesis yaitu :
KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
HIPOTESIS
H1 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur
H2 : Motivasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur
H3 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur
H4 : Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur
BAB III
METODOLOGI
• Riset Desain
Informasi yang hendak dicari dalam penelitian ini berkaitan dengan gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Jenis penelitan ini adalah penelitian korelasional karena hendak melihat hubungan gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan. Sedangkan data jawaban dari responden diukur dengan skala interval yang menggunakan skala likert lima gradasi. Yang menjadi alat pengumpulan data ialah quisioner dengan jawaban tertutup dan diuji cobakan terlebih dahulu untuk melihat validitas dan reliabilitasnya.
Pengambilan sampel menggunakan non probability
• Sumber Dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya (Indriantoro dan Supomo, 1999). Dalam hal ini data primer berupa hasil pengisian kuesioner oleh karyawan PT. Masindo Utama Nusantara Area Jawa Timur.
• Populasi Dan Sampel
Populasi merupakan kumpulan individu atau
obyek penelitian yang memiliki
kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.
Populasi pada penelitian ini adalah semua
karyawan baik untuk karyawan kontrak
maupun karyawan yang berstatus harian
lepas, yang bekerja pada PT. Masindo Utama
Nusantara untuk area Jawa Timur. Dan
untuk sampel yang akan diambil berjumlah
100 orang. Dalam penelitian ini akan
digunakan
analisis
program
komputer
• Definisi Variabel Dan Indikator
1. Gaya Kepemimpinan
kepemimpinan ialah suatu usaha untuk mempengaruhi orang atau perseorangan yang sengaja dilakukan melalui proses komunikasi untuk menstruktur aktifitas-aktifitas dan relasi-relasi didalam sebuah organisasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.
2. Motivasi
motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, memelihara dan mendorong perilaku manusia. 3. Kepuasan Kerja Karyawan
Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.
4.Kinerja Karyawan
N o
Variabel Jenis Variabel Indikator
1 Gaya Kepemimpinan Independent 1. Cara mengambil keputusan 2. Cara memberikan perintah 3. Cara berpakaian
4. Cara berkomunikasi 5. Cara bersikap
2 Motivasi Independent 1. Memiliki prinsip
2. Tingkat ketaatan pada agamanya 3. Tingkat kejenuhan
4. Karakteristik 5. Sifat
3 Kepuasan Kerja Karyawan Intervening 1. Gaji 2. Promosi 3. Rekan kerja
4. Pekerjaan itu sendiri 4 Kinerja Karyawan Dependent 1. Kedisiplinan
2. Kemangkiran 3. Kreatifitas 4. Kuantitas 5. kualitas
Tabel
•
Metode Pengambilan Data
•
Metode pengumpulan Data
• Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Measurement model adalah bagian dari model SEM yang terdiri dari sebuah variabel laten (konstruk) dan beberapa variabel manifes (indikator) yang menjelaskan variabel laten tersebut. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui seberapa tepat variabel-variabel manifes dapat menjelaskan variabel laten yang ada.
Uji perbandingan ini dinamakan Uji Goodness of fit dengan menggunakan estimasi maximum likelihood.
Ketentuannya adalah :
Absolute Fit index ( X 2 ) > 0,05
GFI (Goodness of fit Index) dan AGFI (Adjusted goodness of fit index) berkisar antara 0 sampai 1. semakin hasinya mendekati 1, maka akan semakin baik model tersebut dalam menjelaskan data yang ada. Selain itu, dapat juga ditentukan dari nilai CFI (Comparative Fit index) dan TLI (Tucker Lewis Index)
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan rumus Composite Realiability.
Composite Reliability diperoleh melalui rumus berikut :
Dimana :
Std. loading diperoleh langsung dari standarized loading untuk
tiap-tiap indicator ( diambil dari perhitungan computer) yaitu nilai lambada yang dihasilkan oleh masing-masing indicator.
ᶓ j adalah measurement error dari tiap-tiap indicator yaitu
• Alat Analisis
Dalam penelitian ini digunakan non probability convenience sampling. Untuk menguji hipotesis ini digunakan teknik Analisis SEM ( Structural Equation
Modelling ) yang dioperasikan melalui program
AMOS V.21.
Yamin dan Kurniawan ( 2009 ) menjelaskan alasan yang mendasari digunakannya SEM adalah :
SEM mempunyai kemampuan untuk mengestimasi hubungan antara variable
yang bersifat Multi Relationship.
SEM mempunyai kemampuan untuk menggambarkan pola hubungan antara
konstrak laten ( unobserved ) dan variable manifest ( manifest variable atau variable indicator )
SEM mempunyai kemampuan mengukur besarnya pengaruh langsung,
pengaruh tidak langsung dan pengaruh total antara konstrak laten ( efek dekomposisi ).