• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun Oleh :

M. Hadi Mustofa ( 241209545 )

Pembimbing :

Bpk. Edy Rosidi. MM

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ( STIE – YPM ) Jln. Ngelom Megare, Taman Sidoarjo

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang Masalah

Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang

menyediakan

layanan

atau

jasa

bagi

perusahaan yang lain. Sehingga kepercayaan

dan kedisiplinan yang lebih diutamakan.

Dalam hal ini PT. Masindo Utama Nusantara

khususnya area Jawa Timur harus dapat

mempertahaankan

atau

bahkan

(3)

Pada PT. Masindo Utama Nusantara terdapat

indikasi bahwa gaya kepemimpinan kurang

memiki pengaruh terhadap kepuasan kerja dan

kinerja para bawahannya dan juga para leader

tim yang sering kali kurang dapat memberikan

dorongan kepada tim yang dipimpinnya sehingga

kepuasan kerja yang dirasakan oleh anggota tim

berkurang

sehingga

berdampak

pada

menurunnya kinerja tim itu sendiri.

(4)

Rumusan Masalah

Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap

kepuasan kerja di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur?

Apakah motivasi berpengaruh terhadap kepuasan

kerja di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur?

Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap

kinerja karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur?

Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur?

Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap

(5)

Tujuan

Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan

kerja di lingkungan perusahaan PT. Masindo

Utama Nusantara area Jawa Timur

Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja di

lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama

Nusantara area Jawa Timur

Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo

Utama Nusantara area Jawa Timur

Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di

lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama

Nusantara area Jawa Timur

Pengaruh Kepuasan kerja terhadap kinerja

(6)

Manfaat

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan dan motivasi yang berpengaruh pada kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan dan juga dapat memberikan sumbangan yang berarti dan dapat memberikan dorongan untuk menimbulkan minat bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih lanjut tentang tentang berbagai dimensi dari kepuasan kerja karyawan dan kinerja karyawan khususnya untuk manajemen sumber daya manusia menjadi bertambah luas

2. Manfaat praktis

(7)

BAB II

TINJAUAN TEORITIK

Landasan Teori

1. Kinerja Karyawan

2. Kepuasan Kerja Karyawan

3. Gaya Kepemimpinan

(8)

Kinerja Karyawan

Byars (1984), mengartikan kinerja sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu

Dessler (1992) mendefinisikan kinerja sebagai prestasi kerja yakni perbandingan antara hasil kerja yang secara nyata dengan standar kerja yang ditetapkan

Gibson et al dalam Waridin dan Masrukhin (2006) menyatakan kinerja adalah catatan terhadap hasil produksi dan pekerjaan atau aktivitas tertentu dalam periode waktu tertentu.

(9)

Kinerja menurut

Boediharjo

(2002:102)

dapat diukur berdasarkan empat indikator

yaitu

 Efektif dan efisien

 Otoritas dan tanggung jawab

 Disiplin

 Inisiatif

Tsui et all (1997) dalam mas’ud (2004)

merumuskan indikator-indikator

 kinerja karyawan sebagai berikut :  Kualitas kerja karyawan

 Standar profesional

(10)

Kepuasan Kerja Karyawan

kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif tentang pekerjaanya. Pemahaman yang lebih tepat tentang kepuasan kerja dapat terwujud apabila analisis tentang kepuasan krja dikaitkan dengan prestasi kerja, tingkat kemangkiran, keinginan pindah, usia pekerja, tingkat jabatan, dan besar kecilnya organisasi.(sondang, 2006:295)

Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional karyawan yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan (Martoyo, 2000:142).

kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka (Handoko, 2001: 193).

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka

Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang

(11)

Kepuasan kerja dapat dinikmati dalam

pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi

dalam dan luar pekerjaan.

Tidak ada tolok ukur tingkat kepuasan

yang mutlak karena setiap individu

karyawan berbeda standar kepuasannya.

(12)

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

kepuasan kerja karyawan dalam rangka

peningkatan kinerjanya adalah:

 Faktor psikologik,  Faktor sosial,

 Faktor fisik,

 Faktor finansial,

Harold

E.

Burt

mengemukakan

pendapatnya tentang faktor-faktor yang

dapat menimbulkan kepuasan kerja adalah:

 pertama, faktor hubungan antarkaryawan  Kedua, faktor indivual

(13)

Gaya Kepemimpinan

Edwin A. Fleishman dalam L. Gibson (1985:263) mengartikan bahwa kepemimpinan adalah suatu usaha mempengaruhi orang atau perseorangan lewat proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.

Yulk (1989) mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu proses pengaruh sosial yang sengaja dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas dan relasi-relasi didalam sebuah organisasi.

(14)

French dan raven dalam L. Gibson (1985:261)

mengidentifikasi bentuk-bentuk kekuasaan

yang dirasakan yang mungkin dimiliki oleh

seorang pemimpin ialah sebagai berikut:

 Memaksa yaitu kekuasaan yang didasarkan atas rasa takut

 Imbalan yaitu kekuasaan yang didasarkan atas harapan, pujian, dll

 Sah/legitimasi yaitu kekuasaan yang diperoleh dari posisi seseorang dalam kelompok atau hierarki keorganisasian

 Ahli yaitu kekuasaan yang didasarkan atas keterampilan khusu, keahlian atau pengetahuan.

(15)

L. Gibson (1985:265) mengemukakan ciri-ciri

individual dari pemimpin yang efektif yaitu :

 Memiliki intelegensi atau kecerdasan

 Memiliki kepribadian

 Memiliki ciri fisik yang baik

 Memiliki kemampuan mengawasi

Sing-Sengupta, Sunita (1997) dalam Fuad

Mas’ud

(2004),

mengatakan

gaya

kepemimpinan terdiri dari empat dimensi

gaya kepemimpinan yaitu:

 Gaya Otoriter

 Gaya Pengasuh

 Gaya Berorientasi pada tugas

(16)

Motivasi

Motivasi adalah berhubungan erat dengan bagaimana perilaku itu dimulai, dikuatkan, disokong, diarahkan, dihentikan dan reaksi subyektif macam apakah yang timbul dalam organisme ketika semua ini berlangsung. (L. Gibson 1985: 87)

Motivasi menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2003:219) adalah pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan

Motivasi merupakan sesuatu yang membuat bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu (Armstrong, 1994).

(17)

Konsepsi

hieraki

kebutuhan

yang

dikemukakan oleh A. Maslow adalah

sebagai mana berikut :

 Kebutuhan aktualisasi diri pemenuhan diri (self

actualization needs)

 Kebutuhan harga diri (esteem needs)  Kebutuhan sosial (social needs)

 Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety and

security needs)

 Kebutuhan fisiologis (phisiological needs)

Herzberg mengembangkan dua faktor

tentang motivasi yaitu

(18)

Penelitian Terdahulu

1.

Pengaruh

kepemimpinan,

motivasi

dan

lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan

(studi pada CV. karya mina putra rembang devisi

kayu)

oleh : Risky Novianto Aribowo. Fakultas :

ekonomi. Universitas : Diponegoro Semarang.

Tahun 2011. Hasil dari analisis dan pembahasan

menunjukkan

bahwa:

(1)

kepemimpinan

(19)

2. Analisis pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan (Studi Kasus Pada RS Roemani Semarang) oleh :Ratna kusumawati Jurusan : Manajemen. Universitas : Diponegoro Semarang Tahun 2008.

(20)

3. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan kinerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening ( studi pada PT. Yudhistira Ghalia Indonesia area yogyakarta )Oleh : Muhammad Fauzan Baihaqi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2010

(21)

4.Pengaruh

Kompensasi

Dan

Motivasi

Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.

Borwita Citra Prima di Sidoarjooleh

Septian Adistyana Putra Fakultas Ekonomi

Universitas

Pembangunan

Nasional

“Veteran” Jawa Timur Tahun 2011

(22)

5. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Mandiri (Persero) tbk Makassar Oleh Rahmatullah Burhanuddin Wahab Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 2012

(23)

Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan terhadap kepuasan kerja

Pada penelitian yang dilakukan oleh Baihaqi (2010) yang berjudul “Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan kinerja dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening ( studi pada PT. Yudhistira Ghalia Indonesia area yogyakarta )” mendapatkan hasil bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan

Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis yaitu :

(24)

2. Hubungan Antara Motivasi Terhadap Kepuasan

Kerja

Pada penelitian yang dilakukan oleh Septian

(2011) yang berjudul “Pengaruh Kompensasi Dan

Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.

Borwita Citra Prima di Sidoarjo” mendapatkan

hasil bahwa motivasi berpengaruh terhadap

kepuasan kerja

Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu

hipotesis yaitu :

(25)

3. Hubungan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ratna kusumawati (2008) yang berjudul “Analisis pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan (Studi Kasus Pada RS Roemani Semarang)” mendapatkan hasil bahwa gaya kepemimpinan secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja baik secara langsung maupun tak langsung melalui kepuasan kerja.

Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu hipotesis yaitu :

(26)

4. Hubungan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riski

(2011) “Pengaruh kepemimpinan, motivasi dan

lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan

(studi pada cv. karya mina putra rembang devisi

kayu)”

menyebutkan

bahwa

motivasi

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu

hipotesis yaitu:

(27)

5. Hubungan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Dari penelitian yang dilakukan oleh Rahmatullah

(2012) yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja

Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Pada PT. Bank Mandiri (Persero) tbk Makassar”

mendapatkan hasil bahwa secara bersama-sama

kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan

Dari penjelasan diatas, maka dapat diambil suatu

hipotesis yaitu :

(28)

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

(29)

HIPOTESIS

H1 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur

H2 : Motivasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur

H3 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur

H4 : Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di lingkungan perusahaan PT. Masindo Utama Nusantara area Jawa Timur

(30)

BAB III

METODOLOGI

Riset Desain

Informasi yang hendak dicari dalam penelitian ini berkaitan dengan gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Jenis penelitan ini adalah penelitian korelasional karena hendak melihat hubungan gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan. Sedangkan data jawaban dari responden diukur dengan skala interval yang menggunakan skala likert lima gradasi. Yang menjadi alat pengumpulan data ialah quisioner dengan jawaban tertutup dan diuji cobakan terlebih dahulu untuk melihat validitas dan reliabilitasnya.

Pengambilan sampel menggunakan non probability

(31)

Sumber Dan Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya (Indriantoro dan Supomo, 1999). Dalam hal ini data primer berupa hasil pengisian kuesioner oleh karyawan PT. Masindo Utama Nusantara Area Jawa Timur.

(32)

Populasi Dan Sampel

Populasi merupakan kumpulan individu atau

obyek penelitian yang memiliki

kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.

Populasi pada penelitian ini adalah semua

karyawan baik untuk karyawan kontrak

maupun karyawan yang berstatus harian

lepas, yang bekerja pada PT. Masindo Utama

Nusantara untuk area Jawa Timur. Dan

untuk sampel yang akan diambil berjumlah

100 orang. Dalam penelitian ini akan

digunakan

analisis

program

komputer

(33)

Definisi Variabel Dan Indikator

1. Gaya Kepemimpinan

kepemimpinan ialah suatu usaha untuk mempengaruhi orang atau perseorangan yang sengaja dilakukan melalui proses komunikasi untuk menstruktur aktifitas-aktifitas dan relasi-relasi didalam sebuah organisasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan.

2. Motivasi

motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, memelihara dan mendorong perilaku manusia. 3. Kepuasan Kerja Karyawan

Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.

4.Kinerja Karyawan

(34)

N o

Variabel Jenis Variabel Indikator

1 Gaya Kepemimpinan Independent 1. Cara mengambil keputusan 2. Cara memberikan perintah 3. Cara berpakaian

4. Cara berkomunikasi 5. Cara bersikap

2 Motivasi Independent 1. Memiliki prinsip

2. Tingkat ketaatan pada agamanya 3. Tingkat kejenuhan

4. Karakteristik 5. Sifat

3 Kepuasan Kerja Karyawan Intervening 1. Gaji 2. Promosi 3. Rekan kerja

4. Pekerjaan itu sendiri 4 Kinerja Karyawan Dependent 1. Kedisiplinan

2. Kemangkiran 3. Kreatifitas 4. Kuantitas 5. kualitas

Tabel

(35)

Metode Pengambilan Data

(36)

Metode pengumpulan Data

(37)

Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Measurement model adalah bagian dari model SEM yang terdiri dari sebuah variabel laten (konstruk) dan beberapa variabel manifes (indikator) yang menjelaskan variabel laten tersebut. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui seberapa tepat variabel-variabel manifes dapat menjelaskan variabel laten yang ada.

Uji perbandingan ini dinamakan Uji Goodness of fit dengan menggunakan estimasi maximum likelihood.

Ketentuannya adalah :

Absolute Fit index 2 ) > 0,05

 GFI (Goodness of fit Index) dan AGFI (Adjusted goodness of fit index) berkisar antara 0 sampai 1. semakin hasinya mendekati 1, maka akan semakin baik model tersebut dalam menjelaskan data yang ada. Selain itu, dapat juga ditentukan dari nilai CFI (Comparative Fit index) dan TLI (Tucker Lewis Index)

(38)

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan rumus Composite Realiability.

Composite Reliability diperoleh melalui rumus berikut :

Dimana :

Std. loading diperoleh langsung dari standarized loading untuk

tiap-tiap indicator ( diambil dari perhitungan computer) yaitu nilai lambada yang dihasilkan oleh masing-masing indicator.

 ᶓ j adalah measurement error dari tiap-tiap indicator yaitu

(39)

Alat Analisis

Dalam penelitian ini digunakan non probability convenience sampling. Untuk menguji hipotesis ini digunakan teknik Analisis SEM ( Structural Equation

Modelling ) yang dioperasikan melalui program

AMOS V.21.

Yamin dan Kurniawan ( 2009 ) menjelaskan alasan yang mendasari digunakannya SEM adalah :

 SEM mempunyai kemampuan untuk mengestimasi hubungan antara variable

yang bersifat Multi Relationship.

SEM mempunyai kemampuan untuk menggambarkan pola hubungan antara

konstrak laten ( unobserved ) dan variable manifest ( manifest variable atau variable indicator )

 SEM mempunyai kemampuan mengukur besarnya pengaruh langsung,

pengaruh tidak langsung dan pengaruh total antara konstrak laten ( efek dekomposisi ).

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Upah Riil Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Pengolahan Kelapa Sawit dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada PT

Penjelasan Dokumen Pengadaan (Aanwijzing) dipimpin langsung oleh Sofi Isnaini, selaku Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa Paket Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas

Saham-saham yang mempunyai nilai excess return to beta lebih kecil dengan excess return to beta pada titik C* tidak di ikutsertakan dalam pembentukan portofolio

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah e-learning Teori Dasar Musik bagi calon mahasiswa Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB), yaitu berupa multimedia

bahwa dalam rangka mendukung operasional Pelabuhan Perikanan Muara Angke serta melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Hasil data cleaning berikutnya diproses dalam data transformation yaitu pengkelasan data dalam kelas- kelas tertentu, hasil dari data transformation selanjutnya

Jaringan Sistem Informasi Kesehatan Nasional yang selanjutnya disebut Jaringan SIKNAS adalah infrastruktur jaringan komunikasi data terintegrasi dengan menggunakan jaringan