Chapter 3
Perbendaharaan
Negara
Pokok Bahasan
Ruang Lingkup dan Pejabat
Perbendaharaan Negara
Ruang Lingkup dan Pejabat
Perbendaharaan Negara
Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara
(APBN)
Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara
(APBN)
Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah
(APBD)
Pelaksanaan Anggaran
Ruang Lingkup dan
Pejabat Perbendaharaan Negara
Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara,
termasuk investasi dan kekayaan yang
dipisahkan yang ditetapkan dalam APBN dan
APBD
Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara,
termasuk investasi dan kekayaan yang
dipisahkan yang ditetapkan dalam APBN dan
APBD
Meliputi
Meliputi
1. Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara dan daerah 2. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara dan
daerah
3. Pengelolaan kas, piutang, dan utang negara/daerah, serta investasi dan barang milik negara/daerah
4. Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD
5. Penyelesaian kerugian negara dan daerah 6. Pengelolaan badan layanan umum
7. Perumusan standar kebijakan serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD
1. Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara dan daerah 2. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara dan
daerah
3. Pengelolaan kas, piutang, dan utang negara/daerah, serta investasi dan barang milik negara/daerah
4. Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD
5. Penyelesaian kerugian negara dan daerah 6. Pengelolaan badan layanan umum
Menteri/Pimpinan Lembaga
Menteri/Pimpinan Lembaga
Gubernur/Bupati/Walikota
Gubernur/Bupati/Walikota
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
Menteri Keuangan
Menteri Keuangan
Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
Menurut UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Menteri/pimpinan lembaga
Berwenang:
Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
dan menyampaikan laporan keuangan
kementerian negara/lembaga yang
dipimpinnya
Menunjuk kuasa pengguna anggaran/barang
Menetapkan pejabat yang bertugas
melakukan pemungutan penerimaan negara,
pengelolaan utang dan piutang, pengujian
dan perintah pembayaran, dan pengelolaan
barang milik negara
Melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja
Gubernur/bupati/walikota
Berwenang:
Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD
Menetapkan kuasa pengguna anggaran dan
bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran
Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan
Kepala satuan kerja perangkat daerah
Berwenang:
Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
Melakukan pengujian atas tagihan dan
memerintahkan pembayaran serta
pemungutan penerimaan bukan pajak
Mengelola utang dan piutang
Menggunakan barang milik daerah
Mengawasi pelaksanaan anggaran
Menyusun dan menyampaikan laporan
Menteri keuangan
Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum Negara (BUN) yang berwenang:
• Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran dan
mengendalikan pelaksanaannya
• Menyimpan uang negara
• Melakukan pinjaman dan memberikan jaminan atas pemerintah • Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat
Pengguna Anggaran atas beban rekening Kas Umum Negara (KUN)
Kepala satuan kerja
pengelola keuangan daerah
Termasuk Bendahara Umum Daerah yang
berwenang untuk:
o
Menyiapkan kebijakan dan pedoman
pelaksanaan APBD dan mengendalikan
pelaksanaannya
o
Melaksanakan pemungutan pajak daerah
o
Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan
sistem penerimaan dan pengeluaran kas
daerah
o
Menyimpan kas daerah
o
Menyajikan informasi keuangan daerah
o
Mengusahakan dan mengatur dana yang
BENDAHARA
Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota mengangkat:
a. Bendahara penerimaan, untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan pada kantor/satuan kerja di lingkungan kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah
b. Bendahara pengeluaran, untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja pada kantor/satuan kerja di lingkungan
Pelaksanaan APBN
1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran
1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran
2. Pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP)
2. Pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP)
3. Penerbitan Surat Perintah Membayar
(SPM)
3. Penerbitan Surat Perintah Membayar
(SPM)
4. Penerbitan Surat Perintah Pencairan
Dana oleh KPPN
4. Penerbitan Surat Perintah Pencairan
Dana oleh KPPN
2. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Berita Acara Hasil Pemeriksaan Penyelesaian Pekerjaan (BA HP3) dibuat rangkap 5 dan disampaikan kepada pihak yang melakukan kontrak (masing-masing satu berkas), dua berkas (asli dan salinan) kepada penerbit
Surat Perintah Membayar – SPM (sebagai lampiran Surat Permintaan Pembayarn-SPP), dan satu berkas untuk disimpan oleh pejabat pelaksana pemeriksaan
pekerjaan yang bersangkutan
Berita Acara Hasil Pemeriksaan Penyelesaian Pekerjaan (BA HP3) dibuat rangkap 5 dan disampaikan kepada pihak yang melakukan kontrak (masing-masing satu berkas), dua berkas (asli dan salinan) kepada penerbit
Surat Perintah Membayar – SPM (sebagai lampiran Surat Permintaan Pembayarn-SPP), dan satu berkas untuk disimpan oleh pejabat pelaksana pemeriksaan
pekerjaan yang bersangkutan
Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan segera membuat dan menyampaikan SPP kepada PA / Kuasa PA untuk
diteruskan kepada Pejabat Penerbit SPM berkenaan
Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan segera membuat dan menyampaikan SPP kepada PA / Kuasa PA untuk
3. Penerbitan Surat Membayar (SPM)
SPM diterbitkan sekurang-kurangnya 3 rangkap dengan ketentuan :
a. Lembar 1 dan 2 disampaikan kepada KPPN Pembayar
b. Lembar ketiga sebagai pertinggal pada kantor/satuan kerja yang bersangkutan
SPM diterbitkan sekurang-kurangnya 3 rangkap dengan ketentuan :
a. Lembar 1 dan 2 disampaikan kepada KPPN Pembayar
b. Lembar ketiga sebagai pertinggal pada kantor/satuan kerja yang bersangkutan
SPM dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh pejabat yang diberi kewenangan. Instansi
penerbit SPM menyampaikan kepada KPPN: nama, spesimen tanda tangan pejabat yang diberi
kewenangan untuk menandatangani SPM, dan cap dinas instansi penerbit SPM
SPM dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh pejabat yang diberi kewenangan. Instansi
penerbit SPM menyampaikan kepada KPPN: nama, spesimen tanda tangan pejabat yang diberi
4. Penerbitan Surat Perintah Pencairan
Dana oleh KPPN
SP2D diterbitkan dengan ketentuan:
a) SP2D ditandatangani bersama oleh Seksi
Perbendaharaan dan Seksi Bank/Giro Pos atau Seksi Bendum
b) Penerbitan SP2D dilakukan selambat-lambatnya 1 hari kerja sejak diteimanya SPM dari Pejabat Penerbit SPM
Pelaksanaan APBD
Dokumen
Pelaksanaan
Anggaran SKPD
(DPA SKPD)
Penyusunan
Anggaran Kas
Surat Penyediaan
Dana (SPD)
Surat
Permintaan
Pembayaran
(SPP)
Surat Perintah
Membayar (SPM)
Surat Perintah
Pencairan Dana
(SP2D)
Pelaksanaan
Belanja
Surat
Pertanggungjaw
aban
1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD
Merupakan dokumen yang digunakan sebagai
dasar pelaksanaan anggaran oleh Kepala SKPD
sebagai Pengguna Anggaran
Rancangan DPA berisi sasaran yang hendak
dicapai, program dan kegiatan, anggaran yang
disediakan untuk mencapai sasaran tersebut,
rencana penarikan dana tiap SKPD, serta
pendapatan yang diperkirakan
Tim Anggaran Pemda bersama Kepala SKPD
2. Penyusunan Anggaran Kas
•
Berguna untuk mengatur ketersediaan dana yang
cukup untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran
sesuai dengan rencana penarikan dana yang
tercantum dalam DPA-SKPD yang telah disahkan
•
Kepala SKPD menyusun Rancangan Anggaran Kas
berdasarkan Rancangan DPA SKPD dan
3. Surat Penyediaan Dana
o
Dibuat oleh BUD dalam rangka manajemen
kas daerah
o
Manajemen kas, adalah kemampuan daerah
dalam mengatur jumlah penyediaan dana kas
setiap SKPD, artinya BUD harus mampu
memperkirakan kemampuan keuangan Pemda
dalam memenuhi kebutuhan dana SKPD
o
SPD digunakan untuk menyediakan dana bagi
4. Surat Permintaan Pembayaran
Berdasarkan SPD atau dokumen lain yang
dipersamakan dengan SPD, bendahara pengeluaran mengajukan SPP kepada pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD.
SPP diajukan dengan SPD sebagai dasar jumlah yang diminta untuk dibayarkan kepada SKPD. SPP
memiliki 4 jenis, yaitu:
a. SPP Uang Persediaan (SPP-UP) b. SPP GU