commit to user
PERANAN ABDUL HARIS NASUTION MASA PERALIHAN DEMOKRASI
TERPIMPIN TAHUN 1955-1959
SKRIPSI
Oleh :
WAHYUDI
K4410062
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
commit to user
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Wahyudi
NIM : K4410062
Jurusan/ ProgramStudi : P.IPS/ Pendidikan Sejarah
menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “PERANAN ABDUL HARIS
NASUTION MASA PERALIHAN DEMOKRASI TERPIMPINTAHUN
1955-1959” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber
informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 5 Mei 2014
Yang membuat pernyataan
Wahyudi
commit to user
PERANAN ABDUL HARIS NASUTION MASA PERALIHAN DEMOKRASI
TERPIMPIN TAHUN 1955-1959
Oleh :
WAHYUDI
K4410062
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
commit to user PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
iv
Pembimbing II
Dr. Djono, M.Pd
NIP. 19630702 1990031 005 Pembimbing
I
Drs. Tri Yunianto, M. Hum
commit to user
commit to user ABSTRAK
Wahyudi. K4410062. PERANAN ABDUL HARIS NASUTION MASA
PERALIHAN DEMOKRASI TERPIMPIN TAHUN 1955-1959. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2014.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Karir Abdul Haris Nasution di bidang militer; (2) Peranan Abdul Haris Nasution masa peralihan Demokrasi Terpimpin tahun 1955-1959; dan (3) Pemikiran Abdul Haris Nasution di bidang militer dan politik.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian Historis atau metode sejarah. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa sumber primer dan
sumber sekunder.Metode sejarah adalah proses kritik memeriksa dan
menganalisiscatatan dan peninggalan masa lalu, kemudian direkonstruksi berdasarkan data yang diperoleh sehingga menghasilkan historiografi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Karir Abdul Haris
Nasution di bidang militer sangat cemerlang, dimulai dengan masuk Corps Opleiding
Reserve Officieren (CORO) di Bandung pada tahun 1940. Keberhasilan Nasution dalam peristiwa Bandung Lautan Api, berakibat diangkat menjadi Panglima Divisi Siliwangi pada tahun 1946. Pada masa Agresi Militer Belanda II, Nasution sebagai Panglima Tentara dan Teritorial Djawa (PTTD) membentuk Pemerintahan Militer Djawa. Nasution dipercaya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) antara tahun 1949-1952. Peristiwa 17 Oktober 1952 berakibat Nasution mengundurkan diri dari jabatan KSAD. Masa non-aktif yaitu tahun 1952-1955, digunakan untuk menulis buku-buku yang bertema militer dan kenegaraan serta mendirikan Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI); (2) Peran Abdul Haris Nasution masa peralihan demokrasi terpimpin sangat dominan, dimulai ketika dipercaya kembali menjadi KSAD tahun 1955. Nasution melakukan reorganisasi di tubuh Staf Umum Angkatan Darat (SUAD), Deputi KSAD, dan Panglima Tentara dan Teritorium (TT). Pada tahun 1956-1958 terjadi pergolakan daerah yang melibatkan perwira AD. Nasution bersikap tegas dengan melakukan operasi militer. Nasution mendorong presiden untuk memberlakukan darurat perang (SOB), karena negara mengalami krisis politik dan
keamanan. Nasution dipercaya oleh Soekarno untuk menjadi co-formatur
pembentukan Kabinet Karya. Pemerintah membentuk Dewan Nasional sebagai aspirasi golongan yang ada dalam masyarakat dan memasukkan nama Nasution
sebagai anggota ex-officio; dan (3) Pemikiran Abdul Haris Nasution meliputi di bidang
militer dan di bidang politik. Di bidang militer, Nasution memformulasikan hubungan sipil-militer dan jalan tengah tentara. Di bidang politik, Nasution mengusulkan
kembali ke UUD ’45 dan mendorong dikeluarkanya dekrit presiden sebagai awal
demokrasi terpimpin.
Kata kunci: Nasution, militer, masa peralihan, demokrasi terpimpin.
commit to user ABSTRACT
Wahyudi. K4410062. THE ROLE OF ABDUL HARIS NASUTION IN
PERIOD TRANSITION TO GUIDED DEMOCRACY IN THE YEAR OF 1955-1959. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, May 2014.
The aims of the research are to identifity (1) the military career of Abdul Haris Nasution; (2) the role of Abdul Haris Nasution in the transitiontoguideddemocracy in the year of 1955-1959; dan (3) the ideas of Abdul Haris Nasution in the military and politics aspects.
Research methodology that used is Historical method. Source of the data that used in this research are primarily and secondary source. Historical method is critical process to check and analyze the notes and historical inheritance, and then reconstruct based on the data that is gained with the result that historiography.
Based on the research result, it can be concluded: (1) military career of Abdul Haris Nasution is very good, started by joined in Corps Opleiding Reserve Officieren
(CORO) in 1940. The successful of Nasution in the tragedy of Bandung Lautan Api
made him became Division Commander of Siliwangi in the year of 1940. In second Dutch Aggression, Nasution became the commander of soldier and commander of Java territorial formed Java Military Government. Nasution became Staff Principle of Ground Forces in 1949-1952. The tragedy of 17 October 1952 made Nasution retired from the function as Staff Principle of Ground Forces. The non active period; 1952-1955; he used this time to write books with military theme and also established organization of Indonesian Independence supporter; (2) the role of Abdul Haris Nasution in transitionto guided democracy is dominant, started when he became Staff Principle of Ground Forces in 1955. Nasution made reorganization in General Staff of Ground Forces, the Deputy of Ground Forces, and the commander of soldier and territory. In 1956-1958 there was a territory war that engaged Ground Forces officer. Nasution put into military operation clearly. Nasution leading the Presidents to made
emergency war because the nation’s politics and security is crisis. The President, Soekarno, made Nasution became co formatter in formation of Indonesian cabinet namely Kabinet Karya. The Government made National Council with Nasution as ex- officio member; and (3) the ideas of Abdul Haris Nasution in military and politics aspects. In military aspect, Nasution formulated the relation of military civil and a middle way of the soldier. In politics aspect, Nasution proposed back the law of Indonesia namely, UUD 1945, and impelled the come out of the decree of the President as the start of guided democracy.
commit to user MOTTO
Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu golongan menyebabkan kamu tidak
berlaku adil. Bertindaklah adil, sebab adil itulah yang paling dekat kepada taqwa.
Dan jagalah hukum Allah, karena sesungguhnya Allah mengetahui semua yang kamu
kerjakan.
(QS. Al Ma’idah: 8)
Pembangunan moral adalah inti pembangunan nasional, Gedung bertingkat tak akan
sebanding dengan tingginya moral generasi bangsa.
(Abdul Haris Nasution)
Konsistensi adalah kompas perjalanan hidup, secara periodik manusia perlu melihat
langkah apakah lurus dengan telapak kakinya.
(Penulis)
commit to user PERSEMBAHAN
Dengan ucapan syukur kepada Allah dan Sholawat atas rosul – Nya, karya ini penulis
persembahkan kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta, atas semua do’a, dukungan, dan kasih sayang
2. Orang-orang yang dekat dengan ku, khususnya Nuriana Mawardani yang
senantiasa mendukung karir ku.
3. Teman – teman Pendidikan Sejarah 2010 yang tidak dapat disebutkan satu –
persatu.
4. Almamater.
commit to user KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat
dan hidayah–Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan
salam semoga senantiasa tercurah pada junjunganRasulullah SAW. Skripsi ini ditulis
untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hambatan dan rintangan penulis hadapi dalam penyelesaian penulisan skripsi,
tetapiberkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul
dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang tetah memberi ijin untuk menyusun skripsi.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah menyetujui atas
permohonan skripsi ini.
3. Ketua Program Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
yang telah memberikan pengarahan dan ijin atas penyususnan skripsi ini.
4. Drs. Tri Yuniyanto, M. Hum,selaku pembimbing I yang telah memberikan
pengarahan, bimbingan, dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Dr. Djono, M. Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan pengarahan,
bimbingan, dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Drs. Herimanto, M. Pd, M. Si, selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan saran dan motivasi kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
yang secara tulus memberikan ilmu kepada penulis selama belajar, mohon maaf
atas segala tindakan dan perkataan yang kurang berkenan di hati.
commit to user
8. Teman-teman Program Studi Sejarah khususnya angkatan 2010, yang telah
memberikan bantuan, doa, dan dukungannya kepada penulis.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebuttkan satu – persatu.
Semoga Allah SWT membalas amal baik semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan mendapatkan pahala yang setimpal.
Penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Surakarta, 5 Mei 2014
Penulis
commit to user
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Tinjauan Pustaka ... 7
1.Negara dan Pemerintah...7
2.Sistem Pemerintahan ... 12
3.Pertahanan dan Keamanan... 19
4.Militer ... 22
B. Kerangka Berfikir ……….………... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
commit to user
A. Metode Penelitian ………... 32
B. Sumber Data ... 33
C. Teknik Pengumpulan Data ... 34
D. Teknik Analisis Data ... 35
E. Prosedur Penelitian ... 37
F. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
BAB VI HASIL PENELITIAN ...42
A. Perjalan karir Abdul Haris Nasution di bidang militer ...42
1. Nasution Memasuki Militer ……….………….………….…... 43
2. Nasution Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia …….…... 46
3. Nasution dan Peristiwa 17 Oktober 1952 ……….….. 50
4. .Nasution Masa Non-Aktif ……….………. 56
B. Peranan Abdul haris Nasution masa peralihan Demokrasi Terpimpin………. 59
1. TNI-AD tahun 1952-1955 ……….…………..…... 59
2. Pengangkatan Nasution menjadi KSAD ……….….... 64
3. Nasution dan reorganisasi Angkatan Darat………..…… 68
4. Nasution menumpas Pemberontakan Derah ……….….………. 72
5. Nasution mengusulkan berlakunya SOB ……….……... 82
6. Nasution dalam Kabinet Karya dan Dewan Nasional ... 89
C. Pemikiran Abdul Haris Nasution mengenai Militer dan Politik ... 95
1. Konsep Jalan Tengah Tentara ………... 95
2. Nasution memprakarsasi kembali ke UUD 1945 …….…..…... 108
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 117
commit to user
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Gambar dan Tabel Halaman
1 Kerangka Pemikiran ……… 29
2 Kegiatan Penelitian ……….. 31
3 Prosedur Penelitian ……….. 37
4 A. H. Nasution selaku KSAD, GKS, dan Peperpu ……….. 129
5 Kunjungan A. H Nasution ke Sumatera ……….. 130
6 Peta Penumpasan PRRI di Sumatera ………. 131
7 Peta Penumpasa Permesta di Sulawesi ………. 132
commit to user DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Perintah Harian Pangima Besar 5 Oktober 1949 ... 133
2 Order Harian Kepala Staf Angkatan Perang 5 Oktober 1951 ………... 134
3 Pernyataan Pimpinan TNI-AD tentang Peristiwa 17 Oktober 1952 ..… 136
4 Radiogram KSAD Nasution bertanggung jawab atas 17 Oktober ….. 137
5 Surat PM Wilopo kepada Menteri Pertahanan HB IX , 6 November 1952 ... 138
6 Surat Edaran SUAD sekitar Peristiwa 17 Oktober 1952 ………..… 140
7 Keputusan Presiden RI menaikkan pangkat Kepala Staf ………..… 141
8 Konferensi Jogja (Majalah Angkatan Darat) ………..… 142
9 Daftar Menteri Pertahanan tahun 1945-1952 ……….. 153
10 Keputusan Presiden RI menaikkan pangkat Kolonel Bambang Utoyo …... 154
11 Sambutan Presiden RI atas peringatan 10 tahun Angkatan Perang RI …….. 155
12 Keputusan Presiden RI tentang pensiunkan Bambang Utoyo ………..… 156
13 Surat pernyataan Organisasi Veteran untuk mendukung Permesta ………... 157
14Instruksi Menteri Pertahanan tentang Pengangkatan KSAD A. H Nasution... 158
15 Keputusan Presiden tentang pernyataan keadaan Darurat Perang ……….… 159
16 Amanat Gabungan Kepala Staf atas pemberlakuan SOB ……….……. 160
17 Surat Perintah KSAD Nasution kepada Panglima TT VII ………….. 161
18 Pigam Persetujuan Palembang ……….. 162
19 Musyawarah Nasional ……….. 164
20 Undang-Undang N0. 74 tahun 1957 tentang Keadaan Bahaya Perang ….. 166
21 Golongan Fungsionil ……….. 193
commit to user
22 Rancangan Usul Dewan Nasional tentang Demokrasi Terpimpin ….. 194
23 Telahan Demokrasi Terpimpin oleh AH Nasution ………... 198
24 Dekrit Kembali ke UUD 1945 ……….. 201
25 Surat Ijin Menyusun Skripsi ……….. 203
26 Surat ijin Penelitian ……….……. 205
commit to user DAFTAR SINGKATAN
ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
AD : Angkatan Darat
AL : Angkatan Laut
AMN : Akademi Militer Nasional
AMS : Algemeene Middelbare School
APBN : Anggaran Pembelanjaan Negara
APRI : Angkatan Perang Republik Indonesia
AU : Angkatan Udara
AURI : Angkatan Udara Republik Indonesia
BKR : Badan Keamanan Rakyat
BKS : Badan Kerjasama
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
BPKKP : Badan Penolong Keluarga Korban Perang
CIA : Central Intelligency Agency
CORO : Corps Opleiding Reserve Officieren
Dephankam : Departemen Pertahanan dan Keamanan
DDAD : Dewan Direktur Angkatan Darat
DPA : Dewan Pertimbangan Agung
DPN : Dewan Perancang Nasional
DPRS : Dewan Perwakilan Rakyat Sementara
DPR-GR : Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong
FDR : Front Demokrasi Rakyat
commit to user
FNPIB : Front Nasional Pembebasan Irian Barat
GKS : Gabungan Kepala Staf
Golkar : Golongan Karya
HAM : Hak Asasi Manusia
HBS : Hogere Burger School
HIS : Hollandse Inlandse School
HIK :Holand Indische Kweekschool
IPKI : Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
KDM : Komando Daerah Militer
KDPPST : Komando Daerah Pertempuran Sulawesi Selatan dan Tenggara
KMA : Koninklijke Militaire Academi
KNIL : Koninklijk Nederlands Indonesisch Leger
KNIP : Komite Nasional Indonesia Pusat
KOTI : Komando Tertinggi
KSAD : Kepala Staf Angkatan Darat
KSAL : Kepala Staf Angkatan Laut
KSAP : Kepala Staf Angkatan Perang
KSAL : Kepala Staf Angkatan Laut
KTN : Komisi Tiga Negara
MA : Mahkamah Agung
MBAD: Markas Besar Angkatan Darat
MBKAD : Markas Besar Komando Djawa
MBT : Markas Besar Tentara
commit to user
MKN : Menteri Keamanan Nasional
MMB : Misi Militer Belanda
MPRS : Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
Masyumi : Majelis Syuro Muslimin Indonesia
NATO : North Atlantic Treaty Organization
NICA : Netherlands Indies Civil Administration
NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia
NU : Nahdatul Ulama
PDAT : Pusat Data Analisis Tempo
PETA : Pembela Tanah Air
PKI : Partai Komunis Indonesia
PNI : Partai Nasional Indonesia
PRRI : Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia
PSI : Partai Sosial Indonesia
PSII : Partai Serikat Islam Indonesia
PTTD : Panglima Tentara Teritorium Djawa
Pangti : Panglima Tertinggi
Parindra : Partai Indonesia Raya
Pemilu : Pemilihan Umum
Peperda : Penguasa Perang Daerah
Peperpu : Panglima Perang Pusat
Permesta : Piagam Rakyat Semesta
RI : Republik Indonesia
commit to user
RIS : Republik Indonesia Serikat
RPKAD : Resimen Perwira Komando Angkatan Darat
RUU : Rancangan Undang-Undang
SOB : Staat van Oorlog en van Beleg
SUAD : Staf Umum Angkatan Darat
TKR : Tentara Keamanan Rakyat
TNI : Tentara Nasional Indonesia
TRI : Tentara Republik Indonesia
TT : Tentara dan Teritorium
UUD ’45 : Undang-Undang Dasar 1945
UUDS’50 : Undang-Undang Dasar Sementara 1950
WKSAD : Wakil Kepala Staf Angkatan darat
Wapangsar : Wakil Panglima Besar
commit to user DAFTAR ISTILAH
Angkatan Darat : Angkatan bersenjata dengan alat perlengkapannya yang
bertugas di bidang pertahanan keamanan di darat
Coup : Usaha yang mengarah untuk melakukan pemberontakan
Demisioner : Keadaan tanpa kekuasaan tetapi masih melaksanakan
tugas sehari-hari sambil menunggu dilantiknya
kekuasaan baru.
Golongan Fungsional : Golongan yang berada di dalam masyarakat berdasarkan
jenis pekerjaannya
fisik atau verbal secara agresif
Moratorium : Melepaskan diri sementara untuk mengevaluasi
kekurangan
commit to user
Primordial : Perasaan kesukuanatau kedaerahan yang berlebihan.
Rasionalisasi : Perbuatan yang bersifat memungkinkan.
Profesionalalitas : Sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu
profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang dimiliki untuk dapat melaksanakan tugas.
Teknokrat : Cendekiawan yang berkiprah di pemerintahan
Totaliter : Bersifat menyeluruh dengan menyertakan senua
komponen.
Skorsing : Memberikan hukuman dengan berhenti bekerja
sementara dari keanggotaan
Ulitimatum : Peringatan atau tuntutan yang terakhir dengan diberi
batas waktu untuk menjawabnya
Vacum of power : Kekosongan pada penguasa tertinggi pemerintahan.