• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Kesalahan Penggunaan Pelengkap Arah Laidan Qu dalam Kalimat Bahasa Mandarin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Analisis Kesalahan Penggunaan Pelengkap Arah Laidan Qu dalam Kalimat Bahasa Mandarin"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Menurut kodratnya manusia adalah mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial,

manusia selalu berinteraksi dengan sesama dan harus mengungkapkan atau

mengekspresikan apa yang mereka rasakan lewat bahasa mereka masing-masing.

Menurut Chaer (1994 : 32), “bahasa adalah sistem lambang bunyi yang

arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,

berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri”. Yang dimaksud dengan arbitrer

adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi

itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut (Chaer,

1994 : 45).

Lambang bahasa merupakan suara yang kita dengar atau ucapkan.

Contohnya, seseorang menyebutkan atau mendengarkan kata “makan”, yang

menjadi lambang bahasa adalah “makan” sedangkan “memasukkan sesuatu

kedalam mulut, mengunyah dan menelannya” disebut sebagai konsep dari

lambang tersebut. Dan maksud tidak adanya hubungan wajib antara lambang

bahasa dan konsep tersebut adalah tidak ada alasan yang logis atau sebuah

ketentuan mengapa kita menjelaskan proses memasukkan sesuatu kedalam mulut,

(2)

Sifat bahasa yang arbitrer ini menunjukkan keanekaragaman bahasa. Hal

ini terlihat jelas dari jenis-jenis bahasa yang ada di dunia. Tiap negara memiliki

bahasanya masing-masing baik bahasa daerah maupun bahasa nasional. Hal itu

karena masing-masing negara/daerah/kelompok memiliki sistem yang berbeda

dalam melambangkan dan mendeskripsikan konsep dari bahasa yang dimaksud.

Contohnya kata saya dalam bahasa Inggris disebut I, dalam bahasa Mandarin

disebut Wo dan dalam bahasa Jepang disebut Watashi. Demikian halnya dengan

bahasa-bahasa daerah yang dimiliki oleh masing-masing negara juga memiliki

cara yang berbeda untuk menyebutkan kata saya. Contohnya dalam bahasa Batak

Toba disebut Ahu, dalam bahasa Simalungun disebut Au, dan dalam bahasa

Melayu Langkat disebut Awak. Oleh karena itu, untuk mempersatukan

masing-masing bahasa daerah tersebut dipakai bahasa nasional sedangkan untuk sampai

kepada satu pemahaman antar bangsa digunakan bahasa internasional.

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah lama dipakai

oleh negara-negara di dunia. Seiring dengan perkembangannya, bahasa Mandarin

telah menempati urutan kedua dalam bahasa internasional. Hal ini seperti

diungkapkan oleh Christy Sibuea dalam Kompas (12/5/2010) di Jakarta, bahwa:

(3)

Dengan perkembangan negara Cina dan bahasa Mandarin, negara-negara

di dunia menyadari pentingnya mempelajari bahasa Mandarin. Pentingnya

mempelajari bahasa Mandarin juga disadari oleh orang-orang non Asia seperti

orang Amerika Serikat dan Eropa. Pada tahun 2005, presiden Bush bahkan

memberikan dana sebesar 114 juta dollar pada sekolah-sekolah untuk mendorong

peningkatan studi bahasa Mandarin, Arab, Rusia, dan bahasa asing lainnya agar

bahasa-bahasa tersebut dapat dipelajari sedini mungkin oleh para pelajar AS.

Sepuluh orang guru bahasa Mandarin direkrut pada urutan pertama (http://sylvieta

naga.wordpress.com/2008/02/17/pentingnya-bahasa-mandarin-di-era-pasar

global/).

Di dalam dunia pendidikan di Indonesia pun mulai tahun 2002, Depdiknas

memulai penggunaan bahasa Mandarin sebagai pilihan bahasa asing dan dimulai

dari kursus-kursus yang dikembangkan ke daerah-daerah di Indonesia

(http://blog.uki.ac.id/soegihartono/2011/10/18/9/). Sekarang juga seiring

perkembangan negara Cina dan bahasa Mandarin, sudah banyak orang yang

mempelajari bahasa Mandarin.

Mempelajari suatu bahasa sudah pasti kita akan dipertemukan dengan

kata-kata baru yang mewajibkan kita untuk menghafal arti dan juga maknanya.

Namun mengetahui kata yang cukup lumayan banyak tanpa mengetahui

(4)

Hal ini karena di dalam suatu bahasa ada ketentuan umum yang harus dipakai

untuk penyusunan kalimat sehingga jika disampaikan dapat dimengerti oleh

pendengar. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Yongxin (2005: 1) dalam Inti

Sari Tata Bahasa Mandarin yang menyatakan bahwa, “tata bahasa adalah suatu

kaidah pembentukan kalimat dengan kata-kata yang ada”.

Adapun salah satu kaidah pembentukan kalimat, yaitu suatu kalimat harus

memiliki unsur pembentuk kalimat. Unsur pembentuk kalimat tersebut adalah

subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Subjek dan predikat

merupakan unsur pokok dalam kalimat namun objek dan pelengkap merupakan

bagian kalimat yang berfungsi melengkapi kalimat sedangkan keterangan

merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu

yang dinyatakan dalam kalimat.

Semua unsur pembentuk kalimat tersebut samalah pentingnya dalam

sebuah kalimat. Suatu kalimat tidak sepenuhnya memiliki unsur yang lengkap

yaitu terdiri dari subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Suatu

kalimat bisa saja terdiri dari subjek dan predikat saja; subjek, predikat dan objek

saja; subjek, predikat, pelengkap saja; dan juga bisa terdiri dari subjek, predikat,

dan keterangan saja. Oleh karena itu, kita harus mengetahui kapan penggunaan

(5)

Dalam penggunaannya, Subjek biasanya diletakkan di awal kalimat,

predikat diletakkan setelah subjek, sementara objek dan pelengkap letaknya

berada dibelakang predikat. Keterangan letaknya bebas atau mana suka dalam

kalimat yaitu, bisa sebelum subjek dan juga sebelum predikat, atau diantara

subjek dan predikat, dan bisa juga di akhir kalimat contohnya :

1. Ayah membelikan saya baju tadi siang. S P O Pel K

2. Secara rutin gadis itu belajar berenang. K S P Pel.

3. Gadis itu secara rutin belajar berenang. S K P Pel.

Letak objek, pelengkap dan keterangan sama-sama diletakkan di belakang

predikat. Karena sama-sama diletakkan dibelakang predikat, maka ketiga unsur ini

sulit untuk dibedakan. Oleh karena itu kita harus dapat mengenal dengan jelas

ciri-ciri tiap unsur kalimat tersebut.

Dalam bahasa Indonesia pengklasifikasian pelengkap tidak ada. Namun

dalam bahasa Mandarin pelengkap dapat digolongkan menjadi 7 jenis yaitu: (1)

pelengkap derajat, (2) pelengkap akibat, (3) pelengkap potensial atau

kemungkinan (4) pelengkap frekuensi (5) pelengkap durasi (6) pelengkap

kuantitas, (7) pelengkap arah. Dari beberapa jenis pelengkap tersebut, fungsi dan

(6)

penggunaan pelengkap arah dalam kalimat bahasa Mandarin karena penggunaan

pelengkap arah cukup rumit untuk dipahami.

Pelengkap arah adalah satuan kalimat yang menempati salah satu posisi

unsur pembentuk kalimat yang berfungsi sebagai pelengkap yang menyatakan

arah dari suatu tindakan. Pelengkap arah dapat dibagi dua yaitu pelengkap arah

sederhana dan pelengkap arah gabungan. Pelengkap arah sederhana ada dua jenis

yaitu 来 (lái) dan 去 (qù), sedangkan pelengkap arah gabungan ada beberapa jenis

yaitu : shàng lai (上来), shàng qu (上去), xià lai (下来), xià qu (下去), jìn lai (进

来), jìn qu (进去), chū lai (出来), chū qu (出去), huī lai (回来), huī qu (回去),

dan qǐ lai (起来).

Pelengkap arah sederhana merupakan pelengkap arah yang harus kita

mengerti sebelum mempelajari pelengkap arah gabungan. Hal ini karena

pelengkap arah sederhana merupakan materi dasar yang harus kita pahami

sebelum menpelajari pelengkap arah gabungan. Penggunaan pelengkap arah

gabungan lebih luas dan rumit. Apabila kita belum bisa memahami penggunaan

pelengkap arah sederhana maka sudah pasti kita juga tidak akan mengetahui

penggunaan pelengkap arah gabungan ini.

Pelengkap arah sederhana 来 (lái) dan 去 (qù) merupakan pelengkap arah

yang menyatakan arah dari suatu kegiatan. Jika gerakan mendekati si pembicara

(7)

Hal ini sangat berbeda dengan bahasa Indonesia yang tidak memperhatian dimana

pembicara dan juga lawan bicara. Contohnya kalimat “ayo naik !” Dalam bahasa

Indonesia, kita tidak perlu membedakan di mana arah pembicara dan juga lawan

bicara cukup mengatakan “ayo naik !” untuk menyuruh naik. Namun dalam

bahasa Mandarin jika kita ingin mengatakan “ayo naik !” maka ada dua hal yang

harus kita perhatikan apakah tindakan itu mengarah pembicara atau meninggalkan

pembicara. Jika meninggalkan pembicara kita pakai 去 (qù), dan jika tindakan

tersebut mengarah pembicara maka dipakai 来 (lái) . Oleh karena itu, kalimat

“ayo naik!” jika diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin ada dua jenis yaitu: 上

来吧 (Shàng lái ba)ataupun 上去吧(shàng qù ba.

Penggunaan pelengkap arah sederhana 来 (lái) dan 去 (qù) yang harus

memperhatikan arah suatu tindakan sama halnya juga harus memperhatikan apa

yang menjadi titik tumpu arah suatu tindakan dalam suatu kalimat. Ada tiga hal

yang menjadi titik tumpu arah suatu tindakan dalam penggunaan pelengkap arah

sederhana 来 (lái) dan 去 (qù) yaitu:

1. Pada saat pembicara atau orang pertama tunggal menceritakan suatu

kejadian maka yang menjadi titik tumpu arah kegiatan adalah orang yang

(8)

4.

Jadi yang menjadi titik tumpu arah kegiatan tersebut adalah wo (saya). Wo (saya)

sebagai pembicara dikirimi surat dan karena gerakan mengarah kepembicara maka

dipakai pelengkap arah来 (lái).

2. Pada saat pembicara menggunakan orang ketiga tunggal sebagai objek,

maka yang menjadi titik tumpu arah kegiatan adalah tempat dimana pembicara

berada sama dengan objek yang diceritakan pembicara. Contoh:

5.

Suatu hari, adik saya sedang belajar, tiba-tiba mendengar ada orang memanggilnya maka ia pergi keluar

Jadi yang menjadi titik tumpu tempat arah kegiatan tersebut adalah berada di

ruang kelas tempat di mana pembicara dan adik berada. Oleh karena itu, untuk

dapat menyampaikan kegiatan yang meninggalkan titik tumpu, maka kata

pelengkap arah yang digunakan adalah pelengkap arah去(qù).

我 弟弟 给 我 寄 来 了 封 信

Wo didi gei Wo Ji Lai le yi Xin

Saya adik memberikan Saya Mengirim (pelengkap) sudah sepucuk surat

(9)

3. Pada saat orang yang menceritakan menggunakan orang ketiga tunggal

sebagai objek, orang yang menceritakan bisa bercerita di beberapa tempat

kejadian sebagai tempat berpijak. Pencerita bisa saja sedang bercerita berada

ditempat yang dimaksud ataupun pencerita berada di tempat tersebut tetapi

kejadiannya sudah berlangsung. Dalam hal seperti ini ada tiga hal yang harus

diperhatikan yaitu titik tumpu arah suatu tindakan dalam kalimat, waktu

pembicaraan dan waktu pencerita. Namun jika menggunakan orang pertama

ataupun saya maka titik tumpunya adalah saya namun tetap juga harus

memperhatikan waktu pembicaraan dan waktu pencerita. Contohnya:

6.

(10)

Kalimat di atas memakai kata pelengkap arah来 (lái) karena kalimat di

atas menggunakan kata ganti orang pertama, pencerita menceritakan kejadian

yang berlangsung semalam dan pembicaranya bercerita hari ini sehinga wo (saya)

tidak lagi berada di tempat temannya tetapi berada di rumahnya. Oleh karena itu

dipakai kata 来 (lái) dimana kata 来 (lái) merupakan pelengkap arah yang

kegiatannya mengarah ke pembicara. Penjelasan diatas tidak hanya harus

memperhatikan siapa pembicara tetapi juga harus memperhatikan tumpuan

pembicara, waktu pembicara dan juga waktu orang yang menceritakan.

Kata 来 (lái) dan 去 (qù) selain berfungsi sebagai pelengkap arah, juga

bisa berfungsi sebagai kata kerja dan penghubung kata kerja. Jika 来 (lái) dan 去

(qù) berfungsi sebagai kata kerja maka jabatannya dalam kalimat yaitu berfungsi

sebagai predikat sedangkan jika 来 (lái) dan 去(qù) berfungsi sebagai

penghubung kata kerja maka来 (lái) dan 去 (qù) diletakkan di belakang kalimat.

Sama halnya dengan pelengkap arah kata 来 (lái) dan 去 (qù) yang letaknya juga

bisa di belakang kalimat. Hal ini jugalah yang membuat pelajar sering salah

menafsirkan bahwa itu adalah pelengkap. Contohnya:

8.

我 买 书 去

Wo Mai Shu Qu

Saya Membeli Buku Pergi

Saya pergi membeli buku

(11)

Kalimat tersebut merupakan penghubung kata kerja. oleh karena itu,

penggunaan kata pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù) sangat penting untuk

diperhatikan penggunaannya.

Dalam proses pembelajaran yang telah penulis alami mengenai pelengkap

arah ini, sering kali pengajar mengunakan metode ekstra dalam pengajarannya,

lain halnya dengan proses penyampaian materi pelajaran yang lain, yang mana

cukup dengan dijelaskan lewat ucapan, sedikit coret-coretan di papan tulis, dan

sedikit praktek jika dibutuhkan. Para pengajar lebih banyak menggunakan praktek

langsung dalam menjelaskannya yaitu dengan menyuruh salah seorang siswa

keluar ruangan kelas, masuk ruangan kelas, berdiri, duduk, berjalan, berlari

sebagai cara untuk menjelaskan penggunaan pelengkap arah. Pengajar dengan

sangat semangat mengajar malah sampai berdiri di atas kursi dan turun dari atas

kursi untuk menjelaskan hal tersebut supaya para mahasiswa dapat mengerti.

Tetapi ada juga pengajar yang lain karena materinya susah pengajar harus

mengatakan ini materi yang susah jadi tidak apa-apa jika masih belum dimengerti.

Letak 来 (lái) dan 去 (qù) bisa setelah predikat, sebelum objek, setelah

objek atau di belakang kalimat. Namun dalam bahasa Indonesia jika dalam

kalimat terdapat subjek, predikat, objek, dan pelengkap, maka pelengkap

diletakkan setelah objek. Beda halnya dengan bahasa Mandarin, dalam bahasa

(12)

Namun, jika objeknya merupakan tempat, maka pelengkapnya harus

digunakan dibelakang objek atau di akhir kalimat. Selain itu jika objeknya berupa

kata benda abstrak maka objeknya diletakkan setelah pelengkap arah arah

sederhana来 (lái).

Melihat adanya perbedaan tata bahasa antara bahasa Indonesia dengan

bahasa Mandarin dan sulitnya sulitnya materi pembelajaran kata pelengkap arah

ini, maka sering sekali terjadi kesalahan dalam penggunaan pelengkap arah 来 (lái)

atau 去 (qù). Kesalahan tersebut seperti kesalahan letak penggunaan pelengkap

arah 来 (lái) dan去 (qù) , kesalahan pemakaian pelengkap arah 来 (lái) dan 去

(qù), dan juga kesalahan tidak mengunakan pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù) .

Adapun contoh kesalahan yang dilakukan mahasiswa semester IV Program Studi

Sastra Cina Universitas Sumatera Utara yaitu:

9. *

上课 十分 他 才 起 走 进 教室

Shangke shifen ta Cai Qi Zuo Jin Jiaoshi

Mulai belajar

10 menit

dia baru saja

Bangkit Berjalan Masuk Kelas

Pelajaran sudah 10 menit berlalu tapi dia baru saja bangkit berjalan ke kelas

Kalimat ini merupakan kalimat yang salah karena ada kata qi merupakan

kata yang tidak dibutuhkan dalam kalimat tersebut dan juga tidak ada kata yang

menyatakan pelengkap arah dan kata pelengkap arah yang cocok untuk kalimat

(13)

mengarah ke pembicara dan pelengkap arah 来 (lái) pun diletakkan setelah objek

karena objek pada kalimat tersebut menyatakan tempat. Sehingga kalimat yang

benar adalah:

berjalan masuk kelas (pelengkap)

Pelajaran sudah 10 menit berlalu dia baru saja datang berjalan masuk kelas

11.*

我 的 朋友 从 加拿大 他 在 苏北大学 学习

Wo De pengyou Cong jianada Ta zai xubeidaxue Xuexi Saya (partikel) teman Dari kanada Dia di USU Belajar

Teman saya dari kanada, dia belajar di USU

Kalimat diatas merupakan kalimat yang salah karena dalam kalimat

(14)

Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik

untuk menganalisis kesalahan dan penyebab kesalahan penggunaan pelengkap

arah 来 (lái) dan 去 (qù ) dalam kalimat bahasa Mandarin. Mahasiswa semester

IV Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara baru saja mempelajari

penggunaan pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù). Oleh karena itu, penulis akan

menganalisis kesalahan penggunaan pelengkap arah 来 (lái) dan 去 (qù) dalam

kalimat bahasa Mandarin terhadap mahasiswa semester IV Program Studi Sastra

Cina Universitas Sumatera Utara.

1.2 Batasan Masalah

Sesuai dengan judul proposal ini adalah Analisis Kesalahan Penggunaan

Pelengkap Arah dalam Kalimat Bahasa Mandarin, maka penulis mempersempit

ruang lingkup penelitian dengan hanya memfokuskan analisis kesalahan

penggunaan pelengkap arah sederhana 来 (lái) dan 去 (qù) dalam kalimat bahasa

Mandrin oleh mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas

Sumatera Utara. Hal ini dikarenakan keterbatasan penulis dan juga untuk lebih

memfokuskan analisis kesalahan penggunaan pelengkap arah来 (lái) dan 去 (qù)

dalam kalimat bahasa Mandarin.

1.3 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

(15)

1. Bagaimana bentuk kesalahan yang dilakukan mahasiswa semester IV

Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara terhadap

penggunaan pelengkap arah?

2. Apakah faktor penyebab kesalahan penggunaan pelengkap arah yang

dilakukan mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas

Sumatera Utara?

1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah :

1. Menjelaskan bentuk kesalahan yang dilakukan mahasiswa semester IV

Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara terhadap

penggunaan pelengkap arah.

2. Menjelaskan faktor penyebab kesalahan penggunaan pelengkap arah yang

dilakukan mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Cina Universitas

Sumatera Utara.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah

sebagai berikut:

1.5.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

(16)

masyarakat yang membaca penelitian ini lebih mengerti dan memahami

penggunaan pelengkap arah tersebut. Selain itu, dengan penelitian ini maka

kesalahan terhadap penggunaan pelengkap arah diharapkan tidak akan terjadi lagi.

1.5.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi,

khasanah wacana kepustakaan serta dapat dipergunakan sebagai referensi bagi

Referensi

Dokumen terkait

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 90 hari kalender, dan dukungan bank harus dilampirkan sesuai dengan berita acara penjelasan pekerjaan. Jaminan penawaran ditentukan

Maka dengan ini diarahkan kepada semua yang akan menjalankan pemindahan haiwan dan produknya dalam negeri untuk mematuhi Arahan Prosedur Tetap Veterinar Malaysia

[r]

Pada hari ini Selasa tanggal Tiga bulan April tahun Dua Ribu Dua Belas pukul 12.00 Wib, kami Panitia Lelang Jasa Konstruksi Rehabilitasi Ruang Kelas MAN Takeran Tahun

6.2.4.6 Sekiranya pemilik haiwan, penganjur pertandingan atau persatuan didapati ingkar dan tidak bekerjasama dengan Pegawai MAQIS dan PVN semasa proses kuarantin

Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boalemo Tahun 2012 akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket

[r]

- Tanda **: nilai diisi sesuai dengan baku mutu air limbah yang berlaku (baku mutu Peraturan Menteri ini dan/atau baku mutu daerah yang tidak bertentangan