Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 48 TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI
PADA MASA NIFAS DI RSUD SIMO
Knowledge Level Of Postpartum Mothers About Nutritional Needs During Postpartum In Simo General Hospital
Lina Wahyu Susanti
Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta
ABSTRACT
Indonesia currently has multiple nutritional problems, namely the problem of over nutrition. The problem of malnutrition is one of the causes of poverty and lack of knowledge of nutrition and balanced menu. And the challenge is with more nutritional problems caused by economic progress in society is certainly accompanied by a lack of knowledge about nutrition and a balanced diet. In the year of 2005 that breastfeeding mothers affected by anemia 45.1%. The purpose of this study to determine the level of knowledge about the nutritional needs of postpartum mothers in the postpartum mass.
Type of this research is descriptive. The research sample entire physiological postpartum mothers in hospitals Simo Boyolali are 35 respondents. Sampling technique uses accidental sampling technique. Data collection techniques to spread questionnaire. Data analysis used univariate analysis
The level of knowledge about the nutritional needs of postpartum mothers in the category enough that 22 people (63%). The majority of the level of knowledge about the nutritional needs of postpartum mothers in the postpartum period in hospital Simo Boyolali is enough.
Keywords: Knowledge level, Nutritional needs during postpartum
ABSTRAK
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 49 Jenis penelitian adalah deskriptif. Sampel penelitian ini seluruh ibu nifas fisiologis di RSUD Simo Kabupaten Boyolali yaitu 35 responden. Teknik sampling menggunakan teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data dengan menyebar kuesioner.Analisa data yang digunakan adalah Univariat.
Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi dalam kategori cukup yaitu 22 orang (63%). Mayoritas tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi pada masa nifas di RSUD Simo Kabupaten Boyolali adalah cukup.
Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, Kebutuhan nutrisi ibu nifas PENDAHULUAN
Nutrisi pada masa nifas erat kaitannya dengan kualitas produksi ASI yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kem-bang bayi. Kuantitas dan kualitas makanan ibu yang baik pada saat hamil maupun pada saat nifas akan mempengaruhi produksi ASI. Ibu menyusui harus minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui). Kebutuhan nutrisi pada massa menyusui meningkat 25% yaitu untuk memproduksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat 3 kali dari biasanya. (Anggarina, 2010).
Kekurangan gizi atau nutrisi pada massa nifas atau menyusui
menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada ibu yaitu terganggunya proses pemulihan kondisi tubuh setelah melahirkan.
Gangguan pada bayinya meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat – zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang. (Lusa, 2009).
Status gizi ibu setelah peristiwa kehamilan dan per-salinan kemudian diikuti massa laktasi, tidak segera pulih
dan ditambah lagi pemenuhan gizi yang kurang, jarak kehamilan yang dekat, akan menyebabkan ibu mengalami gangguan penyerapan gizi, akibatnya ibu akan berada dalam status gizi yang kurang baik. (Kumalasari, 2011).
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 50 masyarakat tentu disertai dengan
kurangnya pengetahuan tentang gizi dan menu seimbang. Ditunjukkan pada tahun 2005 ibu menyusui yang terkena anemia sebanyak 45,1%. (Almatsier, 2010).
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas fisiologis di RSUD Simo Kabupaten Boyolali dengan jumlah 35 ibu nifas fisiologis. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 responden.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling. Teknik Pengumpulan Data pada penelitian ini adalah data primer dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan yang diukur dengan kuesioner dan data sekunder didapatkan dari bagian rekam medis di RSUD Simo Kabupaten Boyolali. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
tertutup. Semua data yang terkumpul dicatat dan dilakukan secara Editing,
Coding, Scoring dan Tabulating.
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisisUnivariat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Penelitian ini dilakukan di RSUD Simo Kabupaten Boyolali. Sampel
dalam penelitian ini para ibu nifas.Pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah accidental sampling dengan sampel 35 responden. Adapun karakteristik dari responden dalam penelitian ini yaitu berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan.
Umur
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik umur responden
No Umur Responden
Jumlah Responden
Prosentase
1 2 3
16 – 22 23 – 29 30 – 35
15 11 9
43,0% 31,5% 25,5%
Jumlah 35 100%
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 51 Pendidikan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik pendidikan responden
No Pendidikan Jumlah Responden Prosentase 1 2 3 Dasar Menengah Tinggi 15 20 0 43,0% 57,0% 0
Jumlah 35 100%
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 35 responden mayoritas pendidikan SLTA yaitu 20 orang (57,0%).
Pekerjaan
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karakteristik pekerjaan responden
No Pekerjaan Jumlah Responden Prosentase 1 2 3 Wiraswasta IRT Swasta 4 26 5 11,0% 75,0% 14,0%
Jumlah 35 100%
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa dari 35 responden mayoritas
peker-jaan IRT yaitu 26 orang (75,0%). Dari sumber – sumber yang didapatkan, baik data primer maupun data sekunder setelah data dianalisis, didapatkan gambaran tentang pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas pada massa nifas. Berikut ini adalah hasil penelitian secara rinci setelah dilakukan penelitian data
pada 35 responden didapatkan distribusi frekuensi sebagai berikut :
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu NIfas tentang Manfaat Nutrisi pada Ibu Nifas
Tabel 4. Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Manfaat Nutrisi Ibu nifas di RSUD Simo
No. Kategori Frekuensi Prosentase (100%) 1 Baik 6
17,5% 2 Cukup 17
48,5%
3 Kurang 12 34,0% Jumlah 35
100%
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa dari 35 responden terdapat 17 responden (48,5%) yang mempunyai
tingkat pengetahuan cukup tentang manfaat nutrisi ibu nifas
Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Sumber Nutrisi Ibu nifas
Tabel 5. Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Sumber Nutrisi Ibu nifas di RSUD Simo.
No. Kategori Frekuensi Prosentase (100%) 1. Baik 10 29%
2. Cukup 18 51% 3. Kurang 7 20%
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 52 Berdasarkan tabel 5 diketahui
bahwa dari 35 responden terdapat 18 responden (51%) yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang sumber nutrisi ibu nifas.
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kebutuhan Nutrisi Ibu Nifas
Tabel 6. Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kebutuhan Nutrisi Ibu nifas di RSUD Simo
No Kategori Frekuensi Prosentase (100%)
1. Baik 11 31,5%
2. Cukup 11 31,5%
3. Kurang 13 37,0%
Jumlah 35 100%
Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa dari 35 responden terdapat 13 responden (37,0%) yang mempunyai tingkat penge-tahuan kurang tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas.
Pembahasan
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang manfaat nutrisi ibu nifas pada
massa nifas mempunyai kategori cukup sejumlah 17 responden (48,5%). Kemampuan responden diukur dengan
menjawab soal tentang pengertian nutrisi ibu nifas pada massa nifas. Hal ini dipengaruhi oleh faktor pendidikan karena mayoritas pendidikan ibu nifas di RSUD Simo Kabupaten Boyolali adalah SLTA sebanyak 20 reponden (57,0%).
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi, misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga meningkatkan kualitas hidup. Oleh sebab itu, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi, sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki dan semakin mudah menerima
informasi, sehingga sesorang lebih mudah menerima terhadap nilai-nilai yang baru dikembangkan (Wawan dan
Dewi, 2011).
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 53 indivdu masyarakatnya (Muhammad,
2007).
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang sumber nutrisi ibu nifas pada massa nifas mayoritas mempunyai kategori cukup sejumlah 18 responden (51%). Kemampuan responden diukur
dengan menjawab soal tentang sumber nutrisi ibu nifas pada massa nifas .Hal ini dipengaruhi oleh faktor pengalaman.
Menurut Cahyono (2009) pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang di kembangkan memberikan pengetahuan dan ketrampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dan keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari
masalah nyata dalam bidang kerjanya. Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa Tingkat Pengetahuan ibu nifas
tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas pada massa nifas mempunyai kategori kurang sejumlah 13 responden (37,0%). Kemampuan responden diukur dengan menjawab soal tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas pada massa nifas. Hal ini dipengaruhi oleh faktor pekerjaan karena mayoritas pekerjaan ibu nifas di
RSUD Simo Kabupaten Boyolali adalah ibu rumah tangga sebanyak 26 reponden (75,0%).
Cahyono (2009) menyatakan bahwa status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status social ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. Karena kesadaran dari ibu nifas di RSUD Simo tentang kebutuhan nutrisi pada massa nifas di RSUD Simo Kabupaten Boyolali tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas kurang karena masih percaya dengan mitos tentang pantangan makanan dan faktor pengalaman ibu nifas yang hanya seorang ibu rumah tangga dan kurang mendapatkan
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 54 Sehingga kemampuan ibu untuk
mengkonsumsi bahan makanan seadanya saja.Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya sehingga ibu tidak banyak waktu mendapatkan informasi.
Manusia memerlukan suatu pekerjaan untuk dapat berkembang dan berubah.Sesorang bekerja bertujuan untuk mencapai suatu keadaan yang lebih dari pada keadaan sebelumnya.Dengan bekerja seseorang dapat berbuat yang bernilai, bermanfaat
dan memperoleh berbagai pengalaman (Wawan dan Dewi, 2011).
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi pada massa nifas, dari 35 responden di RSUD Simo Kabupaten Boyolali dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang manfaat nutrisi ibu nifas pada massa
nifas termasuk pada kategori cukup, tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
sumber nutrisi ibu nifas pada massa nifas termasuk pada kategori cukup dan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas pada massa nifas termasuk pada kategori kurang.
Saran
Bagi tenaga kesehatan, dapat memberi penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang nutrisi pada ibu nifas agar ibu nifas mendapatkan nutrisi yang baik untuk dirinya dan bayinya.
Bagi tenaga pendidik, dapat menggunakan hasil penelitian sebagai bahan referensi dalam kegiatan belajar mengajar.
Bagi klien dan masyarakat, dapat lebih sadar bahwa nutrisi pada ibu nifas
sangat penting. Jika ibu nifas mengetahui kebutuhan yang harus dipenuhi apda masa nifas maka komplikasi masa nifas yang diakibatkan kurangnya nutrisi tidak akan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 55 Anggarina. Ilmu Gizi dan Nutrisi.
Jakarta: Gramedia. 2010.
Cahyono. Pengetahuan Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nifas. 2009. http//forbetterheath.com
Kumalasari, DN, Persepsi Ibu Nifas Terhadap Pantangan Makanan di
Desa Gembong Pati
.Undergraduate Sebelas Maret University.2011.h: 21
Lusa. Gizi Ibu Menyusui. Yogyakarta: Fitriamaya. 2009. h. 26.
Muhammad A. Pedoman Pendidikan Dan Pengajaran. Surabaya: USAHA NASIONAL: 2007, h: 4.