• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENGELOLAAN RUMAH SAKIT LAPANGAN UNTUK BENCANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEDOMAN PENGELOLAAN RUMAH SAKIT LAPANGAN UNTUK BENCANA"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

(2)

Puj i syukur kam i panjat kan kepada Tuhan YME karena at as karunia-Nya kit a dapat m enyelesaikan penyusunan Buku Pedom an Pengelolaan Rum ah Sakit Lapangan unt uk Bencana.

Sepert i kit a ket ahui bersam a, I ndonesia m erupakan negara raw an bencana baik bencana alam sepert i banj ir, t anah longsor, banj ir bandang, banj ir disert ai tanah longsor, gem pa bum i, angin puyuh, tsunam i, dan akt ivit as gunung api, m aupun bencana akibat ulah m anusia, sepert i kecelakaan indust ri, ledakan bom , dan konf lik/ kerusuhan. Sit uasi t ersebut disebabkan oleh aspek geografis, dem ografis, t eknologi, sert a keragam an dalam kehidupan berpolit ik, sosial ekonom i, kesukuan, dan agam a negara kit a.

Kej adian bencana t ent unya m enim bulkan dam pak krisis kesehat an. Cont ohnya, korban m assal, pengungsian, m asalah pangan dan gizi, masalah ket ersediaan air bersih, m asalah sanitasi lingkungan, t erganggunya pengendalian vekt or, penyakit m enular, m asalah Post Traum atic St ress Disorders, kelangkaan t enaga kesehatan, dan kerusakan fasilit as kesehat an.

Berdasarkan pengalam an dalam m enangani krisis akibat bencana, kerusakan fasilit as kesehatan yang t erjadi sering m engganggu pelayanan kesehatan. Selain it u, dalam sit uasi bencana/ kedarurat an, t im bulnya korban m assal m em erlukan penguat an fasilit as kesehat an yang ada unt uk m em berikan j am inan pelayanan kesehat an bagi korban bencana.

SAMBUTAN

MENTERI KESEHATAN RI

Dengan adanya buku pedom an t eknis yang m em bahas secara rinci t ent ang persiapan, pendirian, m anaj em en operasional, sert a penyim panan dan perawatan Rum ah Sakit Lapangan diharapkan pet ugas kesehatan dapat m eningkatkan m ut u pelayanan kesehat an pada saat t erj adi bencana m elalui pengelolaan Rum ah Sakit Lapangan secara efekt if dan efisien.

Saya m enyam but baik t ersusunnya buku pedom an t eknis ini dan kepada sem ua pihak yang m em bant u t ersusunnya buku ini, saya ucapkan t erim a kasih dan penghargaan set inggi-t ingginya.

Jakart a, Novem ber 2008

MENTERI KESEHATAN

(3)

I ndonesia m erupakan negara rawan bencana baik bencana alam , bencana akibat ulah m anusia, m aupun kedarurat an kom pleks. Kondisi t ersebut dim ungkinkan karena let ak geografis, kem aj em ukan sosial sert a budaya m asyarakatnya. Set iap kej adian bencana m enim bulkan perm asalahan kesehat an ant ara lain korban m eninggal, sakit , luka- luka, pengungsian, m asalah gizi, air ber sih, serta sanitasi lingkungan. Selain masalah t ersebut , bencana sering pula m enyebabkan kerusakan infrast ruktur, gedung, bangunan publik t erm asuk fasilit as kesehatan sepert i Rum ah Sakit , Puskesm as, Puskesm as Pem bant u, Gudang Farm asi, dan lain-lain. Kerusakan fasilit as kesehat an t ersebut t ent unya dapat m engganggu pelayanan kesehatan yang diberikan saat bencana, t erutama karena Rum ah Sakit berperan sebagai fasilit as rujukan unt uk penanganan korban bencana.

Berdasarkan pengalam an penanganan bencana saat bencana Gem pa Bum i di DI Yogyakart a dan Jawa Tengah t ahun 2006 sert a bencana Banj ir di DKI Jakarta tahun 2007, Rum ah Sakit sebagai fasilit as ruj ukan m engalam i gangguan fungsional dan st rukt ural akibat bencana int ernal ( m is., gedung runt uh) dan ekst ernal ( m is., pasien/ korban dalam j um lah besar dalam wakt u bersam aan) sehingga pelayanan kesehat an lum puh/ kolaps. Unt uk t et ap dapat m em berikan pelayanan kesehat an bagi korban bencana, diperlukan upaya penguat an pelayanan Rum ah Sakit m elalui pendirian Rum ah Sakit Lapangan. Keberhasilan pelayanan kesehatan Rum ah Sakit

KATA PENGANTAR

Lapangan bergant ung pada pengelolaan yang baik pada t ahap persiapan, pelaksanaan, dan pasca- pem anfaat annya.

Buku Pedom an Rumah Sakit Lapangan ini diharapkan dapat m enj adi pedom an yang m em andu pelaksana dalam persiapan, pendirian, penyim panan, perawatan, sert a m anaj em en operasional Rum ah Sakit Lapangan yang nant inya dapat m eningkat kan m ut u pelayanan kesehat an pada saat t erj adi bencana m elalui pengelolaan Rum ah Sakit Lapangan secara ef ekt if dan ef isien.

Akhirnya kepada sem ua pihak dan instansi t erkait kam i sam paikan penghargaan dan t erim a kasih yang sebesar-besarnya at as peran sertanya sehingga buku ini dapat t ersusun dengan baik.

Sem oga buku ini dapat berguna bagi kita sem ua.

Jakart a, Novem ber 2008

Sekret aris Jenderal

(4)

UCAPAN TERI MA KASI H

Puj i dan syukur ki t a panj at kan k ehadir at Tuhan Yang Maha Esa, kar ena ber kat rahm at dan anugerah- Nya buku Pedom an Pengel ol aan Rum ah Sakit Lapan gan saat Bencana dapat disel esai kan sesuai den gan yan g direncanakan.

Dalam pen yusu nan buku pedom an i ni t elah dit em puh beberapa langkah k egi at an dan pen elaahan di t i ngkat pusat dan t i ngk at daer ah bai k secar a li nt as- program m au pun l int as- sekt or. Unt u k it u, kam i m engu capkan t eri m a kasi h dan penghar gaan set i nggi- t inggi nya k epada panit ia penyusunan bu ku Pedom an Pengel olaan Rum ah Sakit Lapangan saat Bencana i ni dan sem ua pihak yan g t el ah m em beri kan kont ri busi nya dalam pen yusunan bu ku ini .

Pedom an i ni m eru pakan sal ah sat u perwuj udan n y at a upaya Pem eri nt ah dalam bi dang k esehat an, khusu sn ya unt uk m em beri kan pel ayanan kesehat an yan g t ercepat dan berkuali t as saat t erj adi bencana m el alui pengel olaan Rum ah Saki t Lapan gan. Den gan m en gacu pada pedom an ini , diharapkan t enaga pelaksana dapat m em per siapkan dan m elaksanakan pen diri an f asili t as kesehat an lapangan, m anaj em en operasional, penyim panan, sert a perawat an Ru m ah Saki t Lapan gan.

Kam i m enyadari bahw a buku Pedom an ini m ungkin kurang sem purna, sehi ngga kr it i k dan saran per baikan sangat kam i harapkan. Sem oga buku pedom an t eknis ini dapat m em berikan m anfaat yang sebesar-besarn ya, t erut am a bagi t enaga pelaksana dalam m enj al ankan t u gas k em anu siaan.

Jakart a, Nov em ber 2008

Kepala Pusat Penan ggul angan Kr isis

Dr. Rust am S. Pakaya,MPH

dr. Rust am S. Pakaya, MPH drg. Els Mangundap, MM dr. Lucky Tjahj ono, M.Kes drg. I ndah Marwat i, MM Mudj ihart o, SKM, MM Dody I riant o

Yusrizal, DCN, M.Epid dr. I ndro Mur woko

drg. M. Nur Nasiruddin, M.Kes drs. M. Royan, M.Kes

Edi S. Purba, SKM, MKM Drg. Yosephine Lebang, M.Kes Past ina R. Sihot ang, SKp, M.Kes

dr a. Endah Suhart at ik, Apt Dading Set iawan, SKM, M.Epid Habib Priyono, SKM

Aryo Set o I sa, ST Harijant o, BE

Dwi Jalu Pit oyo, S.Sos Sit i Khadij ah, Apt Palupi Widyastut i, SKM Maman Haerurohm an, SKM dr . M. I m ran S. Ham dani dr . Eva Roswat i

dr . Widiana Kusum asari dr . Eko Medist iant o

(5)

SAM BUTAN i

3.3.2. Mobilisasi peralat an m edis dan

nonm edis 28

3.3.3. Mobilisasi obat dan perbekalan

(6)

BAB 6 PEN UTUP 6 3

DAFTAR PUSTAKA 6 5

GLOSARI UM 6 7

(7)

1. 1. LATAR BELAKANG

I ndonesia m erupakan negara rawan bencana baik bencana alam , bencana non- alam dan sosial. Kondisi t ersebut dim ungkinkan karena let ak geografis I ndonesia dan kem aj em ukan sosial sert a budaya m asyarakatnya. Ham pir set iap kej adian bencana m enim bulkan perm asalahan kesehat an, sepert i, korban m eninggal, m enderit a sakit , luka-luka, pengungsi dengan m asalah gizinya, dan m asalah air bersih sert a sanitasi lingkungan yang m enurun. Selain m asalah t er sebut , bencana sering pula m enyebabkan kerusakan infrast ruktur, gedung dan bangunan publik t erm asuk fasilit as kesehat an sepert i rum ah sakit , puskesm as, puskesm as pem bant u, gudang farm asi, dan lain- lain. Dengan adanya fasilit as kesehatan yang rusak t ent unya dapat m engganggu pelayanan kesehat an yang seharusnya diberikan dalam sit uasi dan kondisi apapun, t idak t erkecuali rum ah sakit sebagai fasilit as rujukan bagi penanganan korban bencana.

Rum ah sakit sebagai salah sat u fasilit as um um sering m engalam i gangguan fungsional m aupun st rukt ural akibat bencana int ernal ( m is., kebakaran, gedung runt uh, dan keracunan) m aupun bencana ekst ernal ( m is. , kehadiran pasien/ korban dalam j um lah yang besar pada wakt u ham pir bersam aan) sehingga rum ah sakit pun m enj adi lum puh ( kolaps) . Selain it u, dalam sit uasi dan kondisi bencana at aupun

PENDAHULUAN

1

B A B

kedarurat an, diperlukan upaya penguatan rumah sakit agar

dapat berfungsi kem bali unt uk m em berikan j am inan pelayanan ruj ukan bagi m asyarakat yang m em but uhkan pert olongan spesialist ik.

Salah sat u bent uk upaya penguat an pelayanan rujukan adalah m elalui pendirian Rumah Sakit Lapangan (RS lapangan) yang diharapkan m am pu m engem balikan fungsi rum ah sakit sebagai pusat rujukan korban pada sit uasi bencana. Berdasarkan hal t er sebut , Depart em en Kesehat an RI saat ini t elah m enem pat kan rum ah sakit lapangan di 9 ( sem bilan) Pusat Penanggulangan Krisis Regional ( y.i., Medan, Palem bang, Jakart a, Sem arang, Surabaya, Denpasar, Banj armasin, Manado, dan Makassar) untuk m em percepat bant uan kesehat an bila t erj adi bencana.

(8)

1. 2. DASAR HUKUM

Dasar hukum yang m elat arbelakangi penyusunan pedom an ini, sebagai berikut :

1. Undang-Undang Republik I ndonesia Nom or 23 tahun 1992 t ent ang Kesehat an.

2. Undang-Undang Republik I ndonesia Nom or 29 tahun 2004 t ent ang Prakt ek Kedokt eran.

3. Undang-Undang Republik I ndonesia Nom or 24 tahun 2007 t ent ang Penanggulangan Bencana.

4. Perat uran Pem erintah Republik I ndonesia Nom or 21 t ahun 2008 t ent ang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. 5. Perat uran Pem erintah Republik I ndonesia Nom or 22 t ahun

2008 t ent ang Pendanaan dan Pengelolaan Bant uan Bencana.

6. Perat uran Pem erintah Republik I ndonesia Nom or 23 t ahun 2008 t ent ang Per an Sert a Lem baga I nt ernasional dengan Lem baga Non- Pem erint ah dalam Penanggulangan Bencana. 7. Perat uran Ment eri Kesehat an RI Nom or 1575/ MENKES/ PER/ XI / 2005 t ent ang Or ganisasi dan Tat a Kerj a Depart em en Kesehat an.

8. Perat uran Ment eri Kesehat an RI Nom or 1045/ MENKES/ PER/ XI / 2006 t ent ang Pedoman Organisasi Rum ah Sakit di lingkungan Depkes.

9. Perat uran Ment eri Kesehat an RI Nom or 512/ MENKES/ PER/ I V/ 2007 t ent ang I zin Prakt ek dan Pelaksanaan Prakt ek Kedokt eran.

10. Perat uran Ment eri Kesehat an RI Nom or 269/ MENKES/ PER/ I I I / 2008 t ent ang Rekam Medis.

11. Keput usan Ment eri Kesehatan RI Nom or 876/ MENKES/ SK/ XI / 2006 t entang Kebij akan dan St rat egi Nasional Penanganan Krisis dan Masalah Kesehat an Lain.

12. Keput usan Ment eri Kesehatan RI Nom or 145/ MENKES/ SK/ I / 2007 t ent ang Pedom an Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan.

13. Keput usan Ment eri Kesehatan RI Nom or 1227/ MENKES/ SK/ XI / 2007 t entang Perubahan at as Keput usan Ment eri Kesehatan RI Nom or 679/ MENKES/ SK/ VI / 2007 t ent ang Organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Regional.

14. Keput usan Ment eri Kesehatan RI Nom or 1228/ MENKES/ SK/ XI / 2007 t entang Perubahan at as Keput usan Ment eri Kesehatan RI Nom or 783/ MENKES/ SK/ X/ 2006 t ent ang Regionalisasi Pusat Bantuan Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Bencana.

1. 3. RUANG LINGKUP

(9)

2. 1. PENGORGANISASIAN

Rum ah sakit lapangan (RS lapangan) m erupakan unit pelayanan yang dicipt akan unt uk m em bantu fungsi pelayanan kesehat an ruj ukan ( rawat j alan, rawat inap, UGD, kamar operasi, laborat orium , dll) yang dilaksanakan dalam kondisi darurat . Dalam pengorganisasian, unit pelayanan t ersebut t er diri dari bagian- bagian yang saling bekerj a sam a di dalam m em berikan pelayanan m edik dasar dan spesialist ik baik unt uk perorangan m aupun kelom pok korban bencana. Unt uk dapat m enj alankan fungsi secara baik t ent unya diper lukan pengorganisasian yang dij abarkan ke dalam bent uk organisasi dengan t ugas dan f ungsi m asing- m asing bagian yang j elas. Dem ikian pula, m ekanism e koordinasi antar- bagian j uga t er gam bar dengan j elas sehingga t idak m enim bulkan kesan yang t um pang t indih di dalam operasionalisasinya. Selain itu, m obilisasi t enaga yang bekerj a pada set iap bagian j uga diat ur sedem ikian rupa agar dapat m enjalankan fungsinya dengan baik.

STRUKTUR ORGANI SASI

DAN MANAJEMEN

OPERASI ONAL

RUMAH SAKI T LAPANGAN

2

B A B

2. 2. URAIAN TUGAS

Sepert i yang diperlihat kan dalam Gam bar 2. 1, kepala RS lapangan m em bawahi t iga orang koordinat or yang m em im pin m asing- m asing bagian ber ikut :

1. Bagian pelayanan m edik dan keperawat an

2. Bagian pelayanan penunj ang m edik

3. Bagian pelayanan um um .

Penanggung j aw ab Kepala RS Lapangan dit unj uk oleh Kepala Dinas Kesehat an Provinsi/ Kabupat en/ Kot a set em pat.

Tugas kepala RS lapangan dan koordinator sert a penanggung j awab unit yang t erdapat dalam RS lapangan dapat dilihat dalam penj elasan berikut .

2. 2. 1. Kepal a Rumah Saki t Lapa ngan

Krit eria Kepala RS lapangan, ant ara lain :

1. Minim al dokt er um um

2. Mem punyai pengalaman dalam penanggulangan bencana 3. Sehat j asmani dan rohani.

Tugas kepala RS lapangan, antara lain:

1. Mem im pin dan m engelola t im RS lapangan dan SDM set em pat guna m encapai t uj uan RS lapangan selam a m asa t ugas.

2. Mengkoordinasikan operasional RS lapangan secara int ernal dan ekst ernal ( dengan inst itusi kesehat an set em pat dan inst it usi lain) .

(10)

4. Bertanggung j awab at as pengelolaan keuangan RS lapangan.

5. Melaporkan seluruh kegiat an RS lapangan ke dinas kesehat an set em pat dan PPK secara berkala ( laporan harian, m ingguan, bulanan, laporan akhir) yang m encakup dat a stat ist ik kesehat an berdasarkan sist em pem ant auan kesehat an.

6. Merencanakan dan m enyiapkan serah t erim a tanggung j awab kepada t im penggant i yang m eliput i unsur- unsur t eknis dan adm inist rat if.

2. 2. 2. Pelayana n Medi k da n Kepera wa tan

Unit - unit yang berada di bawah pelayanan medik dan keperawat an m eliput i unit gawat darurat , bedah dan anest esi, raw at int ensif, rawat inap, dan unit rawat jalan. Tugas koordinat or pelayanan m edik dan keperawat an dan penanggung j awab m asing- m asing unitnya dapat dilihat di bawah ini.

2. 2. 2. 1. Koordi nator Pel ayanan Medi k & Keperaw atan

Tugas koordinat or pelayanan m edik dan keperawatan, antara lain:

1. Mengelola pelayanan m edik dan keperawat an.

2. Mengkoordinasikan pelayanan m edik dan keperawatan (ant enat al care, persalinan, post nat al care) .

3. Mengkoordinasikan sist em ruj ukan ke fasilit as kesehat an yang lebih lengkap.

4. Menyiapkan sist em on-call unt uk pelayanan m edik dan

keperawat an Gambar 2.1 Bagan struktur organisasi Rumah sakit lapangan

PJ UNIT REKAM MEDIK KEPALA RS LAPANGAN

KOORD. PELAYANAN MEDIK & KEPERAWATAN

KOORD. PENUNJANG MEDIK

KOORD. PELAYANAN

UMUM

PJ UNIT GAWAT DARURAT

PJ UNIT BEDAH & ANESTESI

PJ UNIT RAWAT INTENSIF

PJ UNIT RAWAT INAP

PJ UNIT RAWAT JALAN

PJ UNIT LABORATORIUM

PJ UNIT RADIOLOGI

PJ UNIT FARMASI

PJ UNIT STERILISASI

PJ UNIT GIZI

PJ UNIT ADMINISTRASI, KEHUMASAN, & KOMUNIKASI

PJ UNIT PENGELOLAAN AIR BERSIH DAN LIMBAH

PJ UNIT LAUNDRY & CLEANING

PJ UNIT TRANSPORTASI

PJ UNIT GUDANG

PJ UNIT KEAMANAN

(11)

5. Menginform asikan kapasit as t em pat t idur t ersisa set iap

8. Mengkoordinasikan dokum ent asi dan pelaporan kegiat an pelayanan m edik dan keperaw atan ke kepala RS lapangan.

2. 2. 2. 2. Penanggung Jaw ab Uni t Gaw at Darurat

Tugas penanggung j awab unit gawat darurat, ant ara lain:

1. Mengelola pelayanan kesehatan di UGD ( t riase, pelayanan gadar, ruj ukan) dengan cepat dan t epat .

2. Menerapkan kewaspadaan st andar , resusit asi, dan st abilisasi.

3. Mengkoordinasi pengkaj ian dan evaluasi yang berkelanj ut an (t riase berkelanj ut an) t erhadap pasien. 4. Menyiapkan sist em ruj ukan dalam rangka m enyelesaikan

m asalah kegawat darurat an.

5. Mengkom unikasikan inform asi t ent ang pelayanan yang t elah dan akan diberikan dan unt uk kebut uhan t indak lanj ut .

6. Mengkoordinasi pem ulangan pasien secara aman m elalui pendidikan kesehat an dan perencanaan pem ulangan pasien ( discharge planning) .

7. Mengkoordinasikan kegiat an pencat at an dan pelaporan pelaksanaan kegiat an UGD ke koordinat or pelayanan m edik, keperawat an, dan kebidanan.

8. Mengkoordinasikan dukungan psikologis dan spirit ual unt uk pasien dan keluarganya.

9. Mengat ur sum ber daya unit gadar (SDM, sarana prasarana).

2. 2. 2. 3. Penanggung Jaw ab Uni t Bedah

Tugas penanggung j awab unit bedah, ant ara lain:

1. Menyiapkan jadw al operasi.

2. Mengkoordinasikan pelayanan kesehatan di unit kam ar operasi ( pra- operasi, operasi, pasca-operasi, pem ulihan) . 3. Mengat ur sum ber daya unit kam ar operasi (SDM, sarana

6. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an unit kam ar operasi ke koordinator pelayanan m edik dan keperawat an.

2. 2. 2. 4. Penanggung Jaw ab Uni t Raw at Intensi f

Tugas penanggung j awab unit rawat int ensif, ant ara lain:

1. Mengelola pelayanan kesehat an di unit rawat int ensif. 2. Mem ast ikan dilaksanakannya pem eliharaan peralatan dan

invent arisasi sem ua barang dan obat - obat an di unit rawat

(12)

7. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an unit kam ar operasi ke koordinator pelayanan m edik dan keperawat an.

2. 2. 2. 5. Penanggung Jaw ab Uni t Raw at Inap

Tugas penanggung j awab unit rawat inap, ant ara lain:

1. Mengelola pelayanan kesehat an di unit rawat inap.

2. Mengkoordinasi penerim aan pasien dari ruang UGD, ruang bedah, dan ruang rawat j alan.

3. Mengkoordinasi perawat an lanjut .

4. Mem ast ikan ket ersediaan personel unt uk pergant ian t iap shift.

5. Mem indahkan pasien dari ruang rawat inap ke unit gawat darurat , ruang int ensif, diruj uk, at au m eninggal ( ruang j enazah) .

6. Mem ast ikan dilaksanakannya pem eliharaan peralatan dan invent arisasi sem ua barang dan obat - obat an di unit rawat inap.

7. Mengkoordinasi pem ulangan pasien yang t elah pulih. 8. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an

unit kam ar operasi ke koordinat or pelayanan m edik, keperawat an, dan kebidanan.

2. 2. 2. 6. Penanggung Jaw ab Uni t Raw at Jal an

Tugas penanggung j awab unit rawat j alan, ant ara lain:

1. Mengelola pelayanan kesehat an di unit rawat jalan.

2. Mengkoordinasikan pem ilahan pasien unt uk m em berikan pelayanan kesehatan yang dibut uhkan pasien.

3. Mem ast ikan dilaksanakannya pem eliharaan peralatan dan invent arisasi sem ua barang di unit rawat j alan.

4. Mengkoordinasi pelayanan konsult asi, pengobat an, dan rehabilit asi.

5. Mengkoordinasi sist em ruj ukan dengan unit lain at au fasilit as kesehatan lainnya.

6. Mengat ur sum ber daya unit rawat jalan (SDM, sarana prasarana).

7. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an unit rawat j alan ke koor dinat or pelayanan m edik dan keperawat an.

2. 2. 3. Pelayana n Penunj ang Medi k

Unit - unit yang berada di bawah pelayanan penunjang m edik, m eliput i Unit laborat orium , radiologi, farm asi, st erilisasi, dan unit gizi. Tugas koordinator pelayanan penunjang m edik dan penanggung j awab m asing-m asing unit nya dapat dilihat dalam uraian berikut .

2. 2. 3. 1. Koordi nator Pel ayanan Penunj ang Medik

Tugas koordinat or pelayanan penunjang m edik, ant ara lain:

1. Mengelola pelayanan penunjang m edik. 2. Mengkoordinasikan pelayanan ant ar- unit .

3. Melaporkan kegiat an penunj ang m edik ke kepala RS lapangan.

2. 3. 2. Penanggung Jaw ab Uni t Laboratori um

Tugas penanggung j awab unit laborat orium , antara lain:

1. Mengelola pelayanan pat ologi klinis ( hem at ologi, urinalisa, kim ia klinik) .

2. Mengat ur sum ber daya unit laboratorium .

(13)

4. Mem ant au qualit y cont rol unt uk m emast ikan keakurat an hasil pem eriksaan sert a higiene dan keselam at an personel sesuai kewaspadaan standar.

5. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an labor at orium

2. 2. 3. 3. Penanggung Jaw ab Uni t Radi ol ogi

Tugas penanggung j awab unit radiologi, ant ara lain:

1. Mengelola pelayanan unit radiologi .

2. Bertanggung j awab t erhadap penggunaan dan hasil pem eriksaan sert a keselamat an personel sesuai st andar prot eksi radiasi.

5. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an radiologi.

2. 2. 3. 4. Penanggung Jaw ab Uni t Farmasi

Tugas penanggung j awab unit farmasi, ant ara lain:

1. Merencanakan dan m engelola unit farm asi t erm asuk pelaksanaan sist em st ock opnam e unt uk obat - obatan dan perbekalan farm asi berikut pem antauan pem akaiannya secara rut in.

2. Mengat ur sum ber daya unit farm asi.

3. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an farm asi.

6. Melakukan pengecekan t erhadap kondisi obat secara visual. 7. Mengecek st ok obat .

8. Mengeluarkan obat sesuai perm int aan dari kam ar obat . 9. Menj aga kondisi gudang agar obat t et ap t erj am in

m ut u/ kualit asnya.

10. Melakukan pencat at an dan pelaporan khusus t erhadap obat - obat psikot ropik dan narkot ik.

2. 2. 3. 5. Penanggung Jaw ab Uni t Steril i sasi

Tugas penanggung j awab unit st erilisasi, antara lain:

1. Mengelola pelayanan unit laundry dan st erilisasi.

2. Bertanggung j awab at as ket ersediaan bahan bersih dan st eril ( inst rum en dan linen) bagi sem ua unit t erkait.

3. Mengat ur sum ber daya unit st erilisasi.

4. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an st erilisasi.

2. 2. 3. 6. Penanggung Jaw ab Uni t Gi zi

Tugas penanggung j awab unit gizi, ant ara lain:

1. Mengelola pelayanan unit gizi. 2. Asuhan gizi pasien rawat j alan.

3. Asuhan gizi pasien raw at inap, khusus gizi buruk diberikan t erapi sesuai dengan tatalaksana gizi buruk.

4. Penyelenggaraan m akanan.

5. Unt uk m encapai pelayanan gizi yang berm ut u perlu dibent uk t im asuhan gizi.

6. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an gizi.

(14)

2. 2. 4. Pelayana n Umum

Unit - unit yang berada di bawah pelayanan um um m eliput i unit adm inist rasi dan humas, rekam m edik, pengelolaan air bersih dan lim bah, laundry & cleaning, t ransport asi, gudang, unit keam anan, dan unit pencahayaan dan inst alasi listrik. Tugas koordinat or pelayanan um um dan penanggung jawab m asing-m asing unitnya dapat dilihat dalaasing-m ur aian di baw ah ini.

2. 2. 4. 1 Koordi nat or Pel ayanan Umum

Tugas koordinat or pelayanan um um , ant ara lain:

1. Mengelola pelayanan penunj ang nonm edik ( adm inist rasi-kehum asan- kom unikasi, rekam m edik, pengelolaan air bersih dan lim bah, laundr y & cleaning, t ransport asi, gudang, keam anan) .

2. Menyusun laporan keuangan rut in ( dana operasional RS lapangan) . Dana t ersebut digunakan untuk kegiat an:

Penyediaan bahan m akanan pasien dan keluarga.

Penyediaan bahan bakar unt uk peralatan list rik RS lapangan.

Penyediaan peralatan list rik, sanit asi, dan farm asi.

Kebersihan sarana dan prasarana pendukung RS lapangan.

3. Menyiapkan peralatan kant or ( lapt op, print er, alat kom unikasi unt uk kegiat an operasional RS lapangan) . 4. Mengkoordinasikan pem eliharaan alat m edis dan

non-m edis dan pencat at annya.

5. Melaporkan kegiat an penunj ang non-m edik ke kepala RS lapangan.

2. 2. 4. 2. Penanggung Jaw ab Uni t Admi ni strasi ,

Kehumasan, dan Komuni kasi

Tugas penanggung j awab unit adm inist rasi, kehum asan, dan kom unikasi, ant ara lain:

1. Melakukan t ugas kehum asan, baik secara int ernal m aupun ekst ernal t erkait dengan pelayanan kesehat an RS lapangan.

2. Mengelola keuangan dan sum ber daya.

3. Melakukan pem antauan ruj ukan pasien baik dari RS lapangan ke RS Ruj ukan.

4. Melakukan kom unikasi t ent ang inform asi yang dibut uhkan dan koordinasi dengan unit - unit t erkait.

5. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an adm inist rasi, kehum asan, dan kom unikasi.

2. 2. 4. 3. Penanggung Jaw ab Uni t Rekam Medi k

Tugas penanggung j awab unit rekam m edik, ant ara lain:

1. Mengelola proses rekam m edik ( penerim aan,

assem bling/ perakit an, indexing, coding, filing, ret rifiling) . 2. Melakukan proses penyim panan ( 5 t ahun) dan pem usnahan

set elah j angka w akt u 5 t ahun t erlam pau dengan m enyim pan ringkasan m asuk (discharge sum m ary) dan perset uj uan t indakan m edik (inform ed consent) .

3. Ringkasan pulang (discharge sum mary) dan perset uj uan t indakan m edik (inform ed consent) harus disim pan selam a 10 t ahun t erhit ung mulai t anggal dibuat nya ringkasan t ersebut .

4. Merencanakan desain form ulir rekam m edis ( aspek f isik, anatom i, dan isi form ulir) .

5. Melakukan kegiat an pencatat an dan pelaporan ( harian, m ingguan, bulanan) t entang kegiat an pelayanan.

(15)

7. Melaporkan kegiat an pelayanan kepada kepala RS lapangan.

2. 2. 4. 4. Penanggung Jaw ab Uni t Pengel ol aan Ai r Bersi h &

Limbah

Tugas penanggung j awab unit pengelolaan air bersih dan lim bah, ant ara lain:

1. Mengelola kebut uhan air bersih unt uk RS lapangan.

Mensuplai kebut uhan air bersih.

Mengecek kualit as air: Met ode pengecekan kualit as air.

Melakukan perbaikan kualit as air bila diperlukan.

Mengecek inst alasi air. 2. Mengelola lim bah RS lapangan.

Mem isahkan lim bah m edis ( kant ong kuning) dan lim bah non- m edis ( kant ong hit am ) .

Mengum pulkan lim bah.

Mem bawa ke t em pat pengolahan lim bah berikut nya ( insinerat or ).

Menguburkan lim bah padat non- m edis ke dalam lubang.

3. Toilet dan kam ar m andi.

Menyiapkan j am ban dan kam ar m andi.

Mengawasi kebersihan toilet dan kam ar m andi.

Menyediakan air yang cukup, sabun, t issue.

2. 2. 4. 5. Penanggung Jaw ab Uni t Laundry & Cl eani ng

Tugas penanggung j awab unit laundr y & cleaning, antara lain: 1. Merencanakan kebut uhan bahan dan peralatan laundry and

cleaning.

2. Mengelola laundry linen di RS lapangan.

3. Menyiapkan m esin cuci unt uk laundry linen inf eksius dan non- infeksius.

4. Mem ant au dan m em elihara peralat an laundry dan kebersihan RS lapangan.

5. Mem ant au pelaksanaan kegiat an laundry linen RS lapangan.

6. m engelola kebersihan RS lapangan dan peralat an penunj ang t enda RS lapangan.

7. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an

laundry & cleaning.

2. 2. 4. 6. Penanggung Jaw ab Uni t Transportasi

Tugas penanggung j awab unit t ransport asi, ant ara lain:

1. Mengat ur dan m erencanakan kebut uhan t ransportasi RS lapangan ( m is., am bulans evakuasi pasien, m obilisasi, operasional) unt uk keberangkat an dan pem ulangan t im sert a perlengkapan RS lapangan.

2. Merencanakan dan m engat ur kebut uhan bahan bakar kendaraan operasional RS lapangan.

3. Mengat ur j adwal t ransport asi unt uk r uj ukan pasien, belanj a, dsb.

4. Melakukan pem eliharaan alat t ransport asi ( m obile clinic, am bulans, m obil operasional) .

(16)

2. 2. 4. 7. Penanggung Jaw ab Uni t Gudang

Tugas penanggung jawab unit gudang, m encakup penyelenggaraan m anaj em en logist ik RS lapangan, m ulai dari pem belian, penerim aan, penyim panan, dist ribusi, sam pai penghapusan ( m is. , pem usnahan, penyerahan ke inst ansi lain at au yang m em but uhkan).

Tugas penanggung j awab gudang peralat an RS lapangan, ant ara lain:

1. Melakukan perencanaan kebut uhan operasional RS lapangan.

2. Menyim pan stok barang.

3. Melayani perm int aan tam bahan sekaligus m encatat dan m elaporkan keluar m asuk barang.

4. Menyiapkan peralat an RS lapangan yang akan digunakan. 5. Melakukan pencat at an peralat an/ sarana RS lapangan yang

digunakan.

6. Mem elihara atau m em eriksa kondisi peralat an at au sarana RS lapangan ( t enda, velt bed, dsb.) yang digunakan. 7. Mendist ribusikan peralat an atau sarana RS lapangan ke

inst alasi RS lapangan.

8. Menyim pan peralat an RS lapangan yang t elah digunakan ke dalam gudang RS lapangan.

2. 2. 4. 8. Penanggung Jaw ab Uni t Penc ahayaan & Instal asi

Listri k

Tugas penanggung j awab unit pencahayaan dan inst alasi list rik, ant ara lain:

1. Merencanakan kebut uhan bahan bakar dan peralat an penerangan RS lapangan.

2. Mengat ur pencahayaan sesuai kebut uhan.

3. Melakukan pem asangan inst alasi list rik dan lam pu penerangan.

4. Melakukan pengaw asan dan pem eliharaan peralatan list rik. 5. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an

pencahayaan dan instalasi list rik.

6. Melakukan pencatatan dan pem eriksaan seluruh peralat an yang dipergunakan pada saat kegiat an, di awal dan di akhir kegiat an RS lapangan.

2. 2. 4. 9. Penanggung Jaw ab Uni t Keamanan

Tugas penanggung j awab unit keam anan, antara lain:

1. Bertanggung j awab at as pelaksanaan kegiat an keam anan RS lapangan.

2. Berkoordinasi dengan pihak keam anan set em pat, dari m asyarakat sam pai polisi.

3. Mengat ur j adwal piket keam anan harian RS lapangan. 4. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiat an

(17)

Beberapa alasan RS lapangan perlu didirikan, ant ara lain:

1. Rum ah sakit yang ada t idak dapat m enam pung sem ua korban.

2. Rum ah sakit yang ada t idak berfungsi secara opt im al. 3. Rum ah sakit yang ada sulit dij angkau dari lokasi bencana.

3. 1. PENGIRIMAN TIM AJU

Sebelum m engger akkan RS lapangan kit a perlu m engirim kan t im aj u yang m em punyai pengalam an dan kem am puan dalam pengelolaan RS lapangan. Jum lah t im aj u yang dikirim m inim al 3 ( t iga) orang t erdiri dari t enaga t eknis yang m em punyai pengalam an dalam m em bangun RS lapangan, t enaga m edis dan sanitarian. Tim aju ber t ugas unt uk m elakukan penilaian m engenai lokasi pendirian t enda dan peralat annya. Penilaian oleh t im aj u t ersebut pent ing unt uk m em ast ikan bahwa RS lapangan yang akan didir ikan m em ang didasarkan pada kebut uhan, berada di t em pat yang am an, m em iliki akses yang m udah dij angkau, dan sum ber air dan list rik yang m asih dim iliki paska t erj adinya bencana. Oleh karena it u t im aju perlu m elakukan koordinasi dengan sum ber daya set em pat dalam m erencanakan pendirian dan operasional RS lapangan m ut lak diper lukan. Sum ber daya set em pat harus diinform asikan m engenai kem ungkinan didirikannya RS lapangan, alasan pendiriannya, lokasi, dan t erbukanya akses ruj ukan bagi set iap korban selama m asa operasional rum ah sakit .

PERSI APAN PENDI RI AN

RUMAH SAKI T LAPANGAN

3

B A B

Hal- hal yang perlu dipert im bangkan dalam m elakukan penilaian

unt uk pendirian RS lapangan di lokasi bencana, ant ara lain:

1. Ke a m a nan . Lokasi pendirian RS lapangan harus berada di wilayah yang am an dari bencana susulan, m isalnya, t idak berpot ensi t erkena gem pa susulan at au banj ir susulan. Jika bencana berkait an dengan konf lik m aka lokasi RS lapangan harus berada di wilayah yang net ral dan m endapat j am inan keam anan dari kedua pihak yang bert ikai.

2. Ak se s. Dalam penet apan lokasi pendirian RS lapangan, kit a harus m em perhit ungkan kem udahan akses bagi pet ugas dan pasien, j uga unt uk m obilisasi logist ik.

3. I n fra st ru k tu r. Apakah t erdapat bangunan yang m asih layak dan am an dipergunakan sebagai bagian dari RS lapangan. Jika t idak, apakah ada lahan dengan perm ukaan dat ar dan keras yang dapat digunakan untuk pendirian RS lapangan. Apakah t ersedia prasarana sepert i sum ber air bersih dan list rik yang adekuat unt uk m em enuhi kebut uhan operasional RS lapangan. Selain it u, perlu pula dipert im bangkan ket ersediaan bahan bakar unt uk m enghidupkan genset dan kebut uhan operasional lain.

4. Sist e m ko m u nik a si. Apakah t ersedia sist em kom unikasi di lokasi pendirian RS lapangan atau apakah diper lukan sist em kom unikasi yang independen bagi RS lapangan. Faktor kom unikasi m em egang peranan pent ing baik unt uk keperluan int ernal rum ah sakit m aupun unt uk hubungan ekst ernal t erkait dengan pelaporan, koordinasi dan m obilisasi t enaga dan logist ik, dsb.

(18)

3. 2. PERSIAPAN SUMBER DAYA

Pendirian RS lapangan m em erlukan dukungan dari berbagai aspek dengan kat a lain sum ber daya. Sum ber daya ( y.i., t enaga kesehat an dan non- kesehatan, sarana, prasarana, dan peralat an) yang diperlukan di dalam pendirian RS lapangan dilakukan oleh daerah yang akan m engir im kan t im RS Lapangan.

3. 2. 1. Tenaga Medi s dan Non-Medi s

Pendirian RS lapangan m em erlukan t enaga yang sudah t erlat ih dalam hal operasionalisasi RS lapangan, yang t erdiri dari t enaga m edis dan non-m edis yang akan m enj adi t im int i RS lapangan. Tim int i harus dipersiapkan sej ak awal dan t erdiri dari unsur m anaj erial, klinisi, keperawat an, penunjang m edis, sarana, dan prasarana, biasanya m er upakan t im yang m elekat pada sist em RS atau dibent uk oleh suat u inst it usi at au badan dengan m elibat kan berbagai unsur.

Tenaga m edis RS lapangan dibut uhkan untuk m em berikan pelayanan kesehat an yang m em ang m enj adi t uj uan pendir ian RS lapangan. Cont oh t enaga m edis yang t erlibat , antara lain:

dokt er um um

dokt er spesialis bedah

dokt er spesialis bedah tulang

dokt er anest esi

dokt er penyakit dalam

dokt er spesialis kandungan

dokt er spesialis anak

dokt er spesialis j iw a

perawat m ahir ( gawat darurat , kam ar bedah, int ensif, rawat bedah)

perawat anest esi

perawat um um

radiografer

t enaga analisis laborat orium

apot eker dan asist en apot eker

ahli gizi/ diet isien

t enaga rekam m edis

t enaga elekt ro m edik, dan

t enaga sanit arian.

Selain t enaga m edis, t enaga non-m edis j uga diperlukan unt uk m endukung kelancaran operasionalisasi RS lapangan. Kebersihan m aupun perawatan t enda dan perlengkapan RS lapangan dem ikian pula dengan kesehat an dan kesej aht eraan anggot a t im RS lapangan maupun penduduk yang berobat m enj adi t ugas m ereka. Tenaga non-m edis yang t erlibat , ant ara lain:

pengem udi / supir

j uru m asak

t enaga adm inist rasi

t enaga laundry

t enaga t eknisi list rik dan m esin

t enaga pem bant u um um ( untuk t enaga gudang, kebersihan, dll.)

t enaga keamanan.

(19)

Tenaga yang dim obilisasi bersifat situasional bergant ung pada bencana yang t erjadi.

Tenaga lokal dapat disiapkan unt uk m endukung t im int i yang bert ugas.

Masa t ugas ≤14 hari dan berkesinambungan dengan tim penggant i yang akan bert ugas set elah serah t erim a dengan t im sebelum nya.

Penyediaan t enaga dilaksanakan secara bert ahap dan disesuaikan dengan j enis pelayanan dan waktu yang disediakan.

3. 2. 2. Oba t dan Perbekalan Kesehatan

Pada prinsipnya pelayanan farm asi ( obat dan perbekalan kesehat an) kepada pasien di RS lapangan ham pir sam a dengan pelayanan pada pasien di rum ah sakit biasa karena kondisi darurat sist em pelayanannya dibuat lebih sederhana. Krit eria j enis obat yang disediakan di RS lapangan adalah obat unt uk penyelam at j iwa ( pert olongan pert am a atau kondisi em ergensi) .

3. 2. 2. 1 Jeni s Penyaki t dan Obat Saat Benc ana

Berdasarkan inf orm asi yang diperoleh dari Buku Peta Bencana di I ndonesia beberapa j enis penyakit dan kelainan yang sering dit em ukan pada keadaan bencana dan di t em pat pengungsian, ant ara lain:

diare

I SPA

cam pak

t ifoid

st res

hipert ensi

penyakit m at a

asm a

kurang gizi

penyakit kulit

DBD

t et anus

Beberapa pendekat an yang dapat dij adikan pert im bangan unt uk m elakukan perhit ungan kebut uhan obat dalam sit uasi bencana, yait u:

Melihat j enis bencana yang t erj adi, m isalnya bencana banj ir, bencana gunung m elet us, bencana kebakaran hut an, bencana kebakaran, bencana akibat konflik ( hur u-hara). Berdasarkan data t ersebut, kit a dapat m elakukan perhit ungan yang relat if sesuai dengan kebut uhan selain j enis obat yang disediakan j uga dapat m endekat i kebut uhan nyat a.

Mendat a j um lah pengungsi, ber ikut usia dan j enis kelam innya.

Pedom an pengobatan yang um um digunakan. Dalam hal ini sebaiknya m eruj uk pada Pedom an Pengobat an yang dit erbit kan oleh Depkes.

(20)

3. 2. 3.

Alat Medi s, Ala t Penunj ang Medi s, da n Alat

Non-Medi s

Perlengkapan RS lapangan harus m em enuhi st andar pelayanan, per syaratan mut u, keam anan, keselam atan, kem anfaat an, dan layak pakai. Perlengkapan t ersebut dapat m encakup alat m edis, penunjang m edis, dan alat non- m edis.

3. 3. MOBILISASI SUMBER DAYA

Uraian di bawah ini m elingkup penj elasan m engenai m ekanism e m obilisasi sum ber daya RS lapangan yang m encakup t enaga m edis dan nonm edis, peralat an m edis dan nonm edis, obat dan bahan habis pakai, serta m ekanism e m obilisasi untuk prasarana.

3. 3. 1. Mobi li sasi Tenaga Medi s dan Non-Medis

Mekanism e penggerakan t enaga m edis dan t enaga non- m edis, m eliput i:

1. Menginform asikan kebut uhan t enaga kepada penanggung j awab:

 Kabupat en/ kot a: Kepala Dinas Kesehat an

 Provinsi: Kepala Dinas Kesehat an

 Pusat : Kepala Pusat Penanggulangan Krisis 2. Penugasan

W ak tu: Selam a RS lapangan beroperasi. Sia pa ya ng m e nuga sk an :

 Kabupat en/ kot a: Kepala Dinas Kesehat an

 Provinsi: Kepala Dinas Kesehat an

 Pusat : Kepala Pusat Penanggulangan Krisis

Lok a si: Tem pat kej adian bencana.

Ha k : I nsent if, Alat pelindung diri, Personal kit sesuai dengan keperluan

Ke w aj iba n : Sesuai dengan penugasan. 3. Pergant ian t enaga:

 Unt uk set iap t im , pergant ian dilakukan set elah bert ugas m aksim al selam a 2 ( dua) m inggu.

 Serah t erim a harus dilakukan m inim al 1 (satu) hari sebelum t ugas berakhir.

3. 3. 2. Mobi li sasi Perala tan Medi s dan Non-Medi s

Mekanism e penggerakan peralat an m edis dan non- m edis, m eliput i:

1. Penggerakan alat m edis dan non- m edis ke lokasi m engacu pada hasil assessm ent ( y.i. sit uasi dan kondisi, geografi, t ransport asi) .

2. Kebut uhan bergant ung pada j um lah dan j enis kasus korban.

3. Pengirim an berdasarkan efisiensi dan efekt ivit as.

4. Pengem balian at au pem eriksaan j enis dan j um lah alat m enggunakan form at dan berit a acara serah t erim a; bila ada alat yang hilang m erupakan t anggung j awab t im yang bert ugas pada saat it u.

3. 3. 3. Mobi li sasi Oba t dan Perbekalan Kesehatan

Mekanism e penggerakan obat dan per bekalan kesehat an, m eliput i:

(21)

2. Penggerakan obat dan perbekalan kesehat an ke lokasi m engacu pada Gam bar 3. 1. Dalam situasi it u, obat unt uk bencana dit erim a dan dikum pulkan oleh pem erint ah daerah set em pat m elalui Gudang Farm asi ( I nst alasi Farm asi). Tuj uannya adalah unt uk m em udahkan dalam pengawasan dan pendist ribusian ke lokasi bencana. Jika ada perm int aan obat baik dari puskesm as, rum ah sakit daerah, RS sw asta, at au RS lapangan, pem enuhannya akan segera didist ribusikan sesuai dengan kebut uhan dan persediaan yang ada. Set iap perm int aan obat harus disertai dengan lam piran j um lah korban at au pengungsi yang dilayani sert a dat a pola penyakit yang t erj adi. diper lukan adalah adanya rencana penyiapan pengalokasian obat dan perbekalan kesehatan, sedangkan pada t ahap persyarat an sebagai berikut :

Ada n ya su ra t pe r m ohona n da r i ke pa la d ina s k e seh a ta n hari ini j uga selesai proses penyiapan obat nya. Pengirim an obat dan perbekalan kesehat an dari dinkes kabupat en/ kota ke lokasi m enj adi t anggung j awab pem erint ah daerah. Pem erint ah dinkes kabupat en/ kota pada um um nya sangat t erbatas.

3. 3. 3. 1. Penyi mpanan Obat

m em engaruhi penyim panan obat .

Kelem baban. Udara lem bab dapat m enim bulkan kerusakan pada tablet salut gula, kapsul, dan oralit .

(22)

Suhu. Suhu yang t erlalu t inggi dapat m enim bulkan kerusakan pada salep dan supposit oria.

Kerusakan fisik. Wadah obat yang rusak at au terbuka dapat m enyebabkan kerusakan fisik pada obat dan m udah t erkont am inasi m ikroba.

Kebersihan. Ruang kot or dapat m enarik serangga dan t ikus.

Dalam sist em penyim panan obat di RS lapangan, j uga diber lakukan kondisi penyim panan khusus, t erut am a unt uk yang berikut .

 Vaksin m em erlukan cold chain khusus dan har us dilindungi dari kem ungkinan put usnya alir an list rik.

 Narkot ika dan bahan berbahaya harus disim pan dalam lem ari khusus dan selalu t erkunci.

Bahan- bahan m udah t erbakar sepert i alkohol dan et er harus disim pan dalam ruangan khusus dan sebaiknya disim pan di bangunan khusus yang t erpisah dari gudang induk.

Unt uk m em udahkan proses pelayanan obat , m inim al harus t er sedia peralat an sepert i:

 w adah obat / kot ak

 m ort ir dan st am fer ( untuk m eracik obat )

 plast ik at au kert as perkam en unt uk obat yang akan diserahkan kepada pasien

 air bersih dan m at ang unt uk m eracik sirup kering

 et iket unt uk obat luar dan dalam

 gelas ukur.

Gambar 3.1 Bagan alur mekanisme penggerakkan obat dan perbekalan kesehatan

Depkes

Dinkes

Propinsi

RS lapangan

Dinkes

Kab/Kota

(GFK/IF)

Catatan:

Jalur permintaan Jalur distribusi

Keterangan:

 RS lapangan dapat mengajukan permintaan kebutuhan obat dan bahan habis pakai ke kantor Dinkes Kab/Kota setempat yang harus dipenuhinya.

 Bila permintaan obat dan perbekalan kesehatan tidak dapat terpenuhi, dinas kesehatan kab/kota dapat meneruskan permintaan itu secara berjenjang ke dinas kesehatan provinsi dan departemen kesehatan.

(23)

3. 3. 3. 2. Penc atatan dan Pel aporan Obat

Mengingat sit uasi saat bencana sering m enyebabk an sarana pelayanan kesehat an m engalam i kekurangan t enaga, m aka unt uk m em udahkan pencat at an, kart u st ok ( sepert i cont oh dalam Lam piran 3) dapat digunakan. Segala kegiat an pelayanan obat harus dilaporkan kepada dinkes kabupat en/ kot a/ provinsi sebagai bent uk pert anggungj aw aban t ent ang penggunaan obat , selain sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiat an di lokasi t erj adinya bencana. Kegiat an pelaporan obat dilakukan perhari, perm inggu at au bergant ung pada sit uasi di lapangan.

3. 4. Mobil i sasi Prasarana

Prasar ana adalah seluruh benda m aupun jaringan at au inst alasi yang m em buat suat u sarana yang ada dapat berfungsi sesuai dengan t uj uan yang diharapkan. Beberapa cont oh prasarana dalam RS lapangan, ant ara lain:

 inst alasi air bersih, dim ulai dari sum ber air yang diolah m elalui alat penj ernih air (wat er purifier) dengan keluaran berupa air bersih.

 inst alasi list rik, dim ulai dari genset RS lapangan m elalui j aringan inst alasi list rik dan keluar sebagai arus list rik yang digunakan pada st op kontak dan lam pu penerangan.

 I nstalasi pengkondisian udara, dim ulai dari udara yang m asuk m elalui m odul pendingin kem udian disalurkan ke dalam t enda-t enda RS lapangan berupa udar a dingin atau panas.

Adapun m ekanism e penggerakan prasarana, m eliput i:

1.

Persiapan unit - unit at au kit prasarana ( m is., genset dan

wat er purifier) yang akan dim obilisasi ke lokasi bencana dari gudang penyim panan.

2.

Penyiapan sarana pengangkut unit - unit at au kit prasarana yang akan dim obilisasi ke lokasi bencana.

3.

Mobilisasi unit - unit at au kit prasarana ke lokasi bencana.

4.

Pem asangan dan inisialisasi unit - unit at au kit prasarana di

lokasi bencana.

5.

Pem enuhan kebut uhan air dan list rik, RS lapangan dapat bekerj a sam a dengan penyelenggara lokal.

6.

Pem eliharaan unit -unit atau kit prasarana dilakukan secara berkala selam a operasionalisasi RS lapangan.

(24)

4. 1. PENDIRIAN TENDA RUMAH SAKIT LAPANGAN

Pendirian Rum ah Sakit Lapangan (RS lapangan) di daerah bencana dapat dilakukan dengan m em perhat ikan sarana dan fasilit as pendukung yang dapat dim anfaat kan untuk m endukung operasionalisasi RS lapangan sepert i bangunan, list rik, air, dan MCK atau dengan m endirikan t enda di ruang t er buka.

Tahapan dalam pendirian RS lapangan, antara lain:

1. Menet apkan t ata let ak (sit e plan) RS lapangan berdasarkan priorit as.

2. Menyiapkan lokasi atau lahan unt uk pendirian t enda sert a sarana dan fasilit as pendukung yang akan digunakan. 3. Mem persiapkan sist em drainase unt uk m enghindari

genangan air.

4. Mem bersihkan perm ukaan lokasi pendirian t enda dari benda t aj am yang dapat m erusak t enda, dan apabila perm ukaan tanah t idak dat ar har us diratakan dahulu. 5. Menyiapkan pem batas ( pagar) sebagai pengam an dan

m enet apkan sat u pint u m asuk dan sat u pint u keluar unt uk m em batasi keluar m asuk orang yang t idak berkepent ingan. 6. Mendirikan t enda berikut secara berurut an sesuai priorit as.

PENDI RI AN

RUMAH SAKI T LAPANGAN

4

B A B

4. 1. 1. Tenda Gudang

Tuj uan: Sebagai t em pat penyim panan seluruh peralat an RS lapangan unt uk bencana pada saat persiapan sam pai operasionalisasi.

Persyarat an:

1. Lokasi unt uk t enda gudang harus berada di lahan yang bebas dari genangan air dan di sisi kanan, kiri, dan belakang dibuat kan saluran drainase.

2. Tenda dapat m enam pung seluruh peralat an yang ada; bila ukurannya cukup besar, t enda dapat dibagi m enj adi 3 bagian—gudang um um, gudang farm asi, dan gudang gizi ( gizi ker ing dan gizi basah) . Tenda farm asi dapat didirikan secara t erpisah karena pengelolaan farm asi m em butuhkan keahlian khusus.

3. Mem iliki satu pint u unt uk keluar m asuk barang.

4. Dilengkapi dengan palet ( alas/ t atakan kayu) unt uk m enghindari lem bab dan m em perm udah pengangkut an barang.

5. Pencahayaan m em adai.

6. Dit unj uk seorang penanggung j awab gudang dan unt uk keam anan barang.

7. Pem bat asan orang yang keluar m asuk gudang (harus seizin penanggung j awab) .

8. Bahan yang m udah t erbakar ( m is., bensin, solar, gas m edis, dsb.) disim pan di t em pat yang t erpisah dari barang lain.

4. 1. 2. Tenda Unit Ga wa t Darura t (UGD)

(25)

Persyarat an:

1. Tenda UGD didirikan di t em pat t erdepan unt uk m em udahkan evakuasi dan m obilisasi pasien.

2. Diupayakan dilengkapi dengan alat pendingin ruangan. 3. St erilisasi ruang UGD harus t et ap t erj aga.

4. Selain pet ugas, t idak diper bolehkan m em bawa benda t aj am ke dalam t enda karena dapat m erusak t enda balon.

4. 1. 3. Tenda Bedah

Tuj uan: Sebagai t em pat untuk t indakan oper asi ( bedah) .

Persyarat an:

1. Harus dekat dengan t enda rawat inap, t enda st erilisasi, x-ray, t enda perawat an int ensif.

2. Selain pet ugas t idak diperbolehkan m asuk dan m em bawa benda t aj am ke dalam t enda karena dapat m erusak t enda balon.

3. Lantai t enda m udah dibersihkan dan harus selalu dalam keadaan kering.

4. Harus dilengkapi dengan AC. 5. Pencahayaan harus m em adai. 6. Pasokan list rik harus stabil.

7. Pint u m asuk/ keluar m udah diakses untuk pasien baik yang m enggunakan tandu dan st ret cher.

8. Tersedia cukup ruang untuk m obilisasi pasien tanpa risiko kont am inasi.

9. Tersedia ruang t unggu pasien unt uk pra- operasi.

10. Tersedia ruangan unt uk penem pat an peralat an bedah sepert i, inst rum en, obat - obatan, linen bedah.

11. Dit unj uk penanggung jawab ruang operasi yang t ugasnya:

Menj aga ruang bedah agar t et ap st eril

Menyiapkan dan m em eriksa peralat an yang dibut uhkan unt uk t indakan bedah dan m enj aga keam anannya.

Mem bat asi keluar m asuknya orang yang t idak berkepent ingan.

4. 1. 4. Tenda Peraw atan

Tuj uan: Sebagai t em pat untuk perawat an pasien.

Persyarat an:

1. Lantai t enda m udah dibersihkan dan harus selalu dalam keadaan kering.

2. Dapat dilengkapi dengan AC atau kipas angin.

3. Unt uk m engurangi hawa panas akibat t erik m at ahari, m inim al 30 cm di at as atap t enda diberi lapisan t erpal. 4. Jum lah t em pat t idur disesuaikan dengan luas t enda dan

cukup nyam an unt uk pelaksanaan t indakan dan unt uk m obilisasi pasien, alat m edis, dan personel.

4. 1. 5. Tenda Intensi ve Care Uni t (ICU)

Tuj uan: Sebagai t em pat unt uk per awatan int ensif pasien yang krit is.

Persyarat an:

1. Tenda perawat an int esif didirikan di dekat t enda bedah/ perawat an.

2. Lantai t enda m udah dibersihkan dan harus selalu dalam keadaan kering.

(26)

4. 1. 6. Tenda Farmasi

Tuj uan: Sebagai t em pat untuk m enyiapkan dan m enyediakan bahan sediaan farm asi ( obat dan bahan habis pakai) .

Persyarat an:

1. Lokasi m udah dij angkau dari t enda pelayanan kesehat an dan bebas dari genangan air.

2. Harus dilengkapi dengan AC, ref rigerat or, cold chain. 3. Bat asi akses hanya unt uk pet ugas.

4. Lantai t enda m udah dibersihkan dan harus selalu dalam keadaan kering.

5. Tersedia lem ari khusus berkunci unt uk m enyim pan bahan narkot ika.

4. 1. 7. Tenda Personel

Tuj uan: Sebagai t em pat ist irahat personel RS lapangan.

Persyarat an:

1. Tenda personel didirikan di luar area RS lapangan, j ika m em ungkinkan.

2. Usahakan didirikan di dekat gudang unt uk m engawasi barang.

3. Unt uk kenyamanan dan kebersihan, t enda personel hanya difungsikan unt uk t em pat ist irahat / t idur.

4. 1. 8. Pendi ri an Tenda Admi ni strasi

Tuj uan: Sebagai t em pat pelayanan adm inist rasi RS lapangan.

Persyarat an:

1. Akses m udah dari unit - unit pelayanan sert a pihak lain yang berkent ingan.

2. Ruangan/ t enda cukup m em adai unt uk kegiat an ke adm inist rasian dan penerim aan tam u, konferensi pers, dll. 3. Sum ber list rik dan pencahayaan cukup, j ika m em ungkinkan

bisa dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC) .

4. 1. 9. Tenda La undry dan Steril i sasi

Tuj uan: Sebagai t em pat unt uk st erilisasi alat m edis, alat operasi, linen ( baj u operasi, t ut up kepala) .

Persyarat an:

1. Tenda st erilisasi didirikan di dekat ruang operasi ( bedah) . 2. Mudah dicapai dari t enda perawatan.

3. Lantai t enda m udah dibersihkan dan harus selalu dalam keadaan kering.

4. Dapat dibagi m enj adi 2 bagian ( bagian pert am a, bagian penerim aan barang at au alkes yang akan dist erilisasikan/ didekont am inasi; bagian kedua, t em pat penyim panan barang atau alkes yang sudah st eril dan siap digunakan) . 5. Tersedia t em pat penyim panan barang at au alkes yang

t elah dist erilkan.

6. Pelabelan pada alat yang t elah dist erilkan unt uk m enget ahui j enis inst rum en dan m asa st erilnya.

7. Tersedia aut oclave dan perhat ikan sirkulasi udara agar t enda t idak panas.

(27)

4. 1. 10. Tenda X-Ray

Tuj uan: Sebagai t em pat unt uk m em berikan pelayanan radiografi pada pasien.

Persyarat an:

1. Let aknya harus j auh dari t enda personel, pasien, dan t enda pengungsi di sekit arnya unt uk m engurangi efek radiasi. 2. Harus dilengkapi dengan AC ( dinyalakan saat alat x- ray

dioperasikan) .

3. Colim at or diarahkan ke ruang t erbuka unt uk m enghindari paparan radiasi t erhadap orang sekit arnya.

4. Tersedia t anda peringat an bahaya radiasi. 5. Tersedia apron dan film badge bagi pet ugas.

6. Lantai t enda m udah dibersihkan dan harus selalu dalam keadaan kering.

4. 1. 11. Tenda Proc essi ng Fi l m

Tuj uan: Sebagai t em pat untuk m em proses film ront gen. Persyarat an:

1. Let aknya harus bersebelahan dengan t enda radiograf i. 2. Dapat m emanfaat kan papan at au t riplek unt uk m em buat

bilik kam ar gelap.

3. Luas bilik disesuaikan dengan ukuran alat processing film. 4. Tidak boleh ada pencahayaan ( harus ada kam ar gelap)

dengan cara m elapisi seluruh dinding bilik m enggu nakan plast ik at au kert as w arna hitam .

5. Tersedia safet y light ( lam pu kam ar gelap) yang dipasang di dalam bilik kam ar gelap unt uk m engecek processing film. 6. Tersedia sum ber air unt uk pem bilasan dan pencucian film .

7. Melakukan f ogging dan pem basm ian vekt or penyakit di sekit ar area RS lapangan secara berkala sesuai dengan kebut uhan.

Selain it u, ada beberapa at ur an um um yang diberlakukan unt uk pendirian sem ua j enis t enda di atas, antara lain:

1. Lokasi untuk t enda harus berada di lahan yang bebas dari genangan air.

2. Tidak boleh m em bawa benda taj am ke dalam t enda karena dapat m erusak t enda balon; t idak boleh m erokok dalam t enda dan gudang.

3. Tekanan udara pada t abung t enda balon ( apabila j enis t enda adalah t enda balon) harus diperiksa m inim al dua hari sekali, j ika t ekanan ber kurang segera dipom pa kem bali. Jika dit em ukan kebocoran pada t enda, segera lakukan penam balan.

4. Tali t enda harus diikat kan secara kuat ke pasak yang dit anam ke t anah.

5. Lakukan pem bersihan secara rut in m inimal sehari sekali ( disapu dan dipel) .

6. Selain pet ugas t idak diperbolehkan m em bawa benda t aj am ke dalam t enda karena dapat m erusak t enda balon.

(28)

Ca ta ta n :

Set elah semua t enda selesai didirikan dilakukan invent arisasi seluruh peralat an m asing- m asing t enda dengan m enggunakan form ulir, dan peralat an t ersebut diserahkan kepada penangung j awab m asing- m asing t enda besert a daft arnya.

Set elah operasionalisasi RS lapangan selesai, penanggung j awab m asing-m asing t enda m elakukan inventarisasi peralat an dan diserahkan kepada penanggung j awab gudang.

Penanggung j awab gudang m elakukan rekapit ulasi kondisi barang t erakhir dan m elaporkan kepada Kepala Rum ah Sakit Lapangan.

4. 2. PENYEDIAAN PRASARANA RUMAH SAKIT LAPANGAN

Penj elasan berikut m em uat beberapa hal yang perlu diperhat ikan di dalam m enyediakan prasarana RS lapangan.

4. 2. 1. Alat Keseha tan (Al kes)

Tat a laksana penggunaan alat kesehatan, antara lain:

1. Alkes dit em pat kan di dalam t enda sesuai dengan j enis pelayanan yang akan dilaksanakan.

2. Sem ua alkes dirakit , dipasang, dan diuj i- fungsikan untuk m em ast ikan kelayakannya.

3. Pencat atan dilakukan t erhadap sem ua alat kesehat an yang t elah dit em pat kan di sem ua t enda m aupun perpindahan alat t ersebut .

4. 2. 2. Prasarana Radi o Komuni kasi

Perlengkapan dan peralatan radio kom unikasi t erdiri dari:

1. Perangkat Rig, HT, bat erei, power supply. 2. Ant ena, dilengkapi penangkal pet ir sederhana.

3. Perangkat Rig dan HT set idaknya dual band (VHF dan UHF) . 4. Sebaiknya dipilih perangkat yang t ahan cuaca (weat

her-proof) .

4. 2. 3. Pembangkit Da ya Li stri k (Generator Set)

Persyarat an yang perlu diperhat ikan unt uk pem bangkit list rik at au generat or set ( genset ), ant ara lain:

1. Penem pat annya jauh dari t enda pelayanan.

2. Dilengkapi dengan unit j aringan list rik ( panel, kabel, st opkontak, saklar) , dan grounding ( sist em pem bum ian) pada t it ik- t it ik t ert ent u.

4. 2. 4. Prasarana Penerangan

Persyarat an unt uk prasarana penerangan, antara lain:

1. Pencahayaan m em adai.

2. Lam pu penerangan selain dit em pat kan di dalam t enda pelayanan j uga t ersedia di area RS lapangan.

4. 2. 5. Prasarana Ai r Bersi h

Persyarat an unt uk prasarana air bersih, ant ara lain:

(29)

2. Penyediaan air bersih dapat m em anfaat kan pasokan air didesinfeksi dengan m enggunakan ult ra violet (UV) .

4. Kebut uhan air m inim al 100 lit er/ pasien/ hari ( I CRC) . m enyim pang, m aka harus dilakukan pengolahan.

4. 2. 6. Prasarana Pembuangan Li mbah

Persyarat an umum untuk pr asarana pem buangan lim bah, ant ara lain:

1. Terbuat dari plast ik hit am unt uk lim bah padat rum ah t angga/ dom est ik dan dibuang ke TPA at au dibakar.

2. Tem pat sam pah ber penut up disediakan di sisi luar set iap dengan kandungan logam berat yang t inggi.

2. Wadah lim bah m edis padat t erbuat dari bahan yang kuat , wadah t erpisah unt uk lim bah padat non-m edis.

4. Kant ong plast ik lim bah m edis diangkat set iap hari.

5. Lakukan kerj a sam a dengan rum ah sakit t erdekat yang m em iliki fasilit as insinerat or unt uk pem usnahan lim bah m edis.

Unt uk pengelolaan lim bah padat non- m edis, beberapa hal yang perlu diper hat ikan, yaitu:

1. Pem ilahan lim bah padat non-m edis dilakukan unt uk m em isahkan ant ara lim bah yang dapat dim anfaat kan dengan lim bah yang t idak dapat dim anfaat kan kem bali, sert a pem ilahan ant ara lim bah basah dan lim bah kering. 2. Wadah lim bah padat non-m edis harus t erbuat dari bahan perindukan vekt or penyakit .

(30)

Sem ent ara it u, unt uk lim bah cair, perlu diperhat ik an hal- hal berikut :

1. Tersedia kont ainer at au j erigen plast ik warna kuning ( dengan lam bang lim bah infeksius) yang dapat dit ut up rapat untuk m enam pung lim bah m edis cair, benda t aj am , j arum dan spuit nya.

2. Lim bah m edis cair ditam pung ke dalam tanki sept ik dan didekont am inasi sebelum dibuang ke saluran pem buangan yang t ert ut up dan t erpisah dari saluran air huj an.

3. Lim bah cair yang berasal dari dapur harus dilengkapi penangkap lem ak dan saluran air lim bah harus dilengkapi at au dit utup dengan grill.

4. 2. 7. Prasarana Laundry da n Steri l i sasi

Persyarat an yang harus dipenuhi unt uk prasarana laundry dan st erilisasi, ant ara lain:

1. Tersedia sum ber air bersih unt uk pencucian.

2. Mesin pencuci harus disiapkan 2 ( dua) unit yaitu unt uk linen infeksius dan linen non- infeksius. Mesin pencuci unt uk linen infeksius t idak boleh digunakan unt uk linen non-infeksius dan sebaliknya.

3. Tersedia cairan desinfekt an dan bak perendam unt uk dekont am inasi linen infeksius.

4. Penggunaan det ergen dan disinfekt an yang ram ah lingkungan.

5. Dibuat saluran pem buangan lim bah pencucian.

6. Pet ugas yang bekerj a dalam pengelolaan laundry linen harus m enggunakan pakaian kerj a khusus, alat pelindung diri, dan m enj alani pem eriksaan kesehat an secara berkala.

4. 2. 8. Prasarana Pel ay ana n Gi zi (Dapur Umum)

Persyarat an yang harus dipenuhi unt uk prasarana pelayanan gizi ( dapur um um ) , ant ara lain:

1. Dilengkapi peralat an pengkondisian udara dan sist em pencahayaan.

2. Dilengkapi dengan peralat an m asak besar , peralatan m asak kecil, peralat an m akan dan khusus unt uk pem buat an form ula dan makanan bayi, peralat an kebersihan, alat pencuci dan refriger at or.

4. 2. 9. Prasarana Toi let dan Kamar Mandi

Persyarat an yang perlu diperhat ikan unt uk prasarana t oilet dan kam ar m andi, ant ara lain:

1. Lokasinya t idak berdekat an langsung dengan dapur, kam ar operasi, dan ruang khusus lainnya; pisahkan t oilet pasien dari t oilet personel.

2. Tidak m enim bulkan genangan air yang dapat m enj adi t em pat perindukan nyam uk.

3. Bak dan j am ban dipasang dengan baik dan dilengkapi dengan sist em saluran pem buangan.

4. Bila dilengkapi shower, sist em nya harus dilengkapi dengan kran.

5. Bak penam pung air harus m udah dikuras. 6. Dilengkapi dengan sist em pencahayaan.

(31)

5. 1. PENYIMPANAN

Rum ah Sakit Lapangan (RS lapangan) unt uk bencana dilengkapi dengan ber bagai j enis perlengkapan dan peralat an. Agar peralat an t ersebut dapat berf ungsi dengan baik, di dalam penyim panannya perlu diperhat ikan hal- hal berikut ini.

1. Sem ua barang/ peralat an RS lapangan harus disim pan di t em pat yang am an sesuai dengan pet unj uk penyim panan barang yang dikeluarkan oleh pabrikan.

2. Suhu ruangan yang sesuai dengan kondisi barang. 3. Tem pat penyim panan t idak boleh lem bab

4. Barang t idak dilet akkan langsung di at as lantai.

5. Penyim panan barang sesuai dengan klasifikasi barang unt uk m em udahkan keluar m asuk barang dan pengecekan barang.

6. Tem pat penyim panan barang bebas dari hewan pengganggu.

Kegiat an pem eliharaan RS lapangan dapat dilihat dalam Tabel 5.1.

PENYI MPANAN DAN

PEMELI HARAAN

RUMAH SAKI T LAPANGAN

5

(32)

50

Tabel 5.1 Aktivitaspemeliharaan yang dilakukan di rumah sakit lapangan

Kegiatan Barang Umum Tenda Instrumen

Pembersihan Linen: dibersihkan dengan

Kegiatan Barang Umum Tenda Instrumen

Pengemasan Kembalikan barang umum

kembalikan ke tray semula.

(33)

5. 2. PEMELIHARAAN

Pem eliharaan Peralatan Rum ah Sakit Lapangan dapat dibagi m enj adi dua, yait u pem eliharaan perlengkapan/ peralat an selam a operasionaliasi dan selam a penyim panan.

5. 2. 1. Pemel iharaan Peralata n sel ama

Operasi onal i sa si

Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhat ikan untuk pem eliharaan perlengkapan/ peralat an RS Lapangan selam a operasionalisasi.

5. 2. 1. 1. Tenda

Hal- hal yang diperhat ikan dalam pem eliharaan t enda, antara lain:

1. Tenda balon unt uk pelayanan kesehat an di RS lapangan harus dit em pat kan pada lokasi yang datar dan t idak t erdapat benda t ajam .

2. Secara rut in m em eriksa tabung angin dan kat up angin t enda balon, m em bersihkan alas t enda dan luar t enda. 3. Mem bersihkan atap t enda dengan air 3 hari sekali unt uk

m enghindari m unculnya noda akibat em bun yang m enem pel bercam pur debu.

4. Menam bah angin t abung t enda secara berkala set iap 2 hari sekali untuk m enj aga t ekanan angin pada t abung t enda. 5. Mengecek alat bant u t enda, ( m is., kom presor) secara

berkala ( 2 hari sekali) bila digunakan di lapangan.

6. Mencuci bagian dalam dan luar t enda balon dengan desinfekt an dan sabun det ergen bila selesai digunakan unt uk pelayanan RS lapangan.

7. Pelipat an t enda baru dapat dilakukan set elah bagian dalam dan luar t enda yang dicuci t elah kering. Apabila t enda dilipat sebelum kering, akan t erbent uk noda yang t idak dapat dibersihkan dan t erj adi perlengket an bahan t enda yang dapat m enyebabkan sobek.

8. Menj aga dan m enj auhkan dari benda- benda taj am dan api. 9. Menam bal t enda yang bocor.

10. Menj aga kebersihan dalam t enda.

11. Mengecek alkes set iap pagi dengan m elihat, m eraba dan m endengar t anpa at au dengan m enggunakan alat ukur. 12. Melum as dan m enyet el bagian- bagian alat t ert ent u yang

m em erlukan.

13. Melakukan pem eliharaan secara rut in dengan penggant ian bahan.

14. Melengkapi kart u pem eliharaan yang dit em pelkan pada set iap peralatan yang digunakan.

5. 2. 1. 2 Laboratori um

Hal- hal yang diper hat ikan dalam pem eliharaan laborat orium , ant ara lain:

1. Mengecek peralat an dan bahan laborat orium sebelum digunakan set iap hari.

2. Menj aga kebersihan laboratorium dan peralatannya. 3. Melakukan pem eliharaan secara rut in dengan penggant ian

Gambar

Gambar 2.1  Bagan struktur organisasi Rumah sakit lapangan
Gambar 3.1 Bagan alur mekanisme penggerakkan obat dan perbekalan kesehatan
Tabel 5.1 Aktivitas pemeliharaan yang dilakukan di rumah sakit lapangan

Referensi

Dokumen terkait

Hal  ini  menuntut  peran  Rumah  Sa kit  yang  harus  makin  aktif  sebagai  ujung  tombak  dari  pelayanan  medik  pada  sa at  bencana  juga  sebagai  mata 

Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk

Kegiatan pemilahan linen sudah dimulai pada ruang perawatan pasien, linen kotor dari ruang perawatan penyakit menular harus dipisahkan dengan linen kotor dari ruang perawatan

Pada prinsipnya pasien terkonfirmasi COVID-19 yang tanpa gejala tidak memerlukan rawat inap di rumah sakit, tetapi pasien harus menjalani isolasi selama 10 hari

Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status

(pelayanan rawat inap dan rawat jalan pada pasien Umum, Askes, Jamkesmas, Medan Sehat dan Pemprovsu), mempelajari perencanaan, pengadaan dan penyimpanan perbekalan farmasi,

b) Daftar akurat dari pasien yang menerima pelayanan pada saat pelaksanaan survei, termasuk diagnosis, umur, unit pelayanan, dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)

Keselamatan pasien dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien yang merupakan mitra dalam proses pelayanan. Oleh karena itu, di rumah sakit harus ada