• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemilu Yang demokratis dan Non Diskrimin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemilu Yang demokratis dan Non Diskrimin"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PEMILU YANG DEMOKRATIS DAN NON

DISKRIMINASI

(2)

I. Pendahuluan

PPUA PENCA adalah merupakan koalisi berbagai organisasi disabilitas tingkat nasional yang mewakili masyarakat penyandang disabilitas antara lain:  Persatuan Penyandang Disabilitas

Indonesia (PPDI)

 Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI)

 Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI)  Gerakan Tuna Rungu Indonesia (GERKATIN)  Federasi Kesejahteraan Penyandang Cacat

Tubuh Indonesia (FKPCTI)

 Ikatan Syndroma Down Indonesia (ISDI), Dll.

VISI PPUA PENCA adalah:

terselenggaranya pemilihan

umum yang aksesibel dan

non diskriminatif sehingga

menjamin penyandang

disabilitas (Penca) dapat

secara langsung, bebas,

rahasia dan mandiri

(3)

 . MISI PPUA PENCA adalah:

 A. Adanya kesamaan hak dan kesetaraan perlakuan

bagi penyandang disabilitas dalam menyampaikan hak berpolitik untuk memilih dan dipilih.

 B. Terciptanya kesadaran dan pemahaman serta realisasi

pengambil kebijakan akan pentingnya perlindungan dan pemenuhan HAM bagi penyandang disabilitas

 C. Terwujudnya produk undang-undang dan kebijakan

lain bidang politik dan hukum yang memberikan peluang bagi terpenuhinya kesamaan hak antara penyandang disabilitas dan non disabilitas

 D. Terwujudnya pemilu yang akses penyandang

disabilitas

 Pertama tama kami PPUA PENCA menyampaikan penghargaan kepada KPU RI yang telah memajukan, menegakan dan memenuhi hak politik warga negara disabilitas khususnya hak memilih, pada PEMILU 2014.

(4)

Aksesibilitas fisik pada PEMILU adalah memberikan kemudahan kepada

pemilih disabilitas yang berupa penempatan lokasi TPS yang mudah di

akses, pintu TPS yang akses, penempatan kotak suara, bilik suara yang

menjamin azas langsung dan mandiri, penyediaan alat bantu coblos

pemilih disabilitas netra yang menjamin azas langsung dan rahasia,

penyediaan formulir C3 yang harus ditanda tangani oleh pendamping

disabilitas guna menjamin kerahasiaan pemilih, dll

Aksesibilitas non fisik berupa antara lain : pelayanan petugas KPPS yang

ramah disabilitas, petunjuk berinteraksi dengan pemilih disabilitas,

(5)

PEMILU yang inklusi disabilitas adalah

PEMILU yang mengikutsertakan

(6)

II

.

Penyandang Disabilitas dan

Ragamnya

Sesuai dengan UU no. 19 tahun 2011 tentang pengesahan

Convention on The Right Of person With Disabilities

(Konvensi

mengenai hak-hak penyandang disabilitas

)

. Penyandang

disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik,

mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu yang

lama, yang dalam

berinteraksi

dengan lingkungan dan sikap

masyarakat, dapat menemui hambatan yang menyulitkan

untuk berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan

hak.

Oleh karena itu, pengakuan bahwa diskriminasi berdasarkan

disabilitas merupakan pelanggaran terhadap martabat dan nilai

yang melekat pada setiap orang .

(7)

Jenis Keragaman Pemilih Disabilitas

Ragam orang dengan keterbatasan fisik antara lain : Penguna kursi roda,

pengguna kruk, polio kaki / tangan, amputasi kaki / tangan, celebral palsy

( keterbatasan koordinasi gerak), eks lepra, orang kecil, dll.

Ragam orang dengan keterbatasan intelektual antara lain : down syndrome,

autism, dan lain lain

Ragam orang dengan keterbatasan mental antara lain : depresi, bipolar,

scizopherenia, paranoid (yang sudah dinyatakan sembuh oleh dokter), dan

lain-lain

Ragam orang dengan keterbatasan sensorik antara lain: disabilitas netra

sebagian atau buta (total), disabilitas rungu wicara/tuli dan lain lain

Ragam orang dengan disabilitas ganda antara lain : disabilitas netra dan

rungu wicara, disabilitas netra dan intelektual, dll

(8)

16x9

4x3

III.

Dasar Hukum Hak politik penyandang disabilitas

UUD 1945 tentang pemilu dan pasal 28 H ayat 2. I ayat 2

“Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan” (pasal 28 H ayat 2)

“Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu” (pasal 28 I ayat 2)

UU no. 39 tahun 1999 tentang HAM

“Setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat rentan berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenan dengan kekhususannya” (Pasal 5 ayat3).

“ Setiap penyandang cacat, orang yang berusia lanjut, wanita hamil, dan anak-anak, berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus ( pasal 41 ayat 2).

(9)

i. Memastikan bahwa prosedur, fasilitas dan bahan-bahan pemilihan bersifat layak, dapat diakses serta mudah dipahami dan digunakan.

Ii. Melindungi hak penyandang disabilitas untuk memilih secara rahasia dalam pemilihan umum dan r eferendum public tanpa intimidasi dan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan, untuk memegang jabatan serta melaksanakan seluruh fungsi public dalam semua tingkat pemerintahan, dengan memanfaatkan penggunaan teknologi baru yang dapat membantu pelaksanaan tugas;

iii. Menjamin kebebasan berekspresi dan keinginan penyandang disabilitas sebagai pemilih dan untuk

tujuan ini, bilamana diperlukan atas permintaaan mereka, mengizinkan bantuan dalam pemilihan oleh seseorang yang ditentukan mereka sendiri.

“Negara harus menjamin kepada penyandang disabilitas hak-ha Pengakuan dan pemenuhan persamaan hak setiap orang dalam menyalurkan aspirasi politiknya dalam pemilihan umum wujud dari terselenggaranya proses pemilihan umum yang demokratis k politik dan kesempatan untuk menikmati hak-hak tersebut atas dasar kesetaraan dengan yang lainnya dan akan mengambil langkah-langkah untuk

(10)

D. UU no. 42 tahun 2009 tentang pilpres

E. PKPU no. 26 tahun 2013 tentang pemungutan dan

perhitungan suara di TPS

F. Panduan KPPS Pelaksanaan Pemungutan dan Perhitungan

(11)

IV. Berbagai Catatan Perkembangan PEMILU AKSES

.

 

Petugas KPPS masih berpandangan belas kasihan

Pada PEMILU 2004 sewaktu pemilih disabilitas netra datang ke TPS, salah

seorang petugas KPPS memberikan uang kecil.

Meningkatnya kesadaran azas kerahasiaan pada pemilih disabilitas

Disalah satu PILKADA ketika seorang pemilih disabilitas netra akan memilih

dan menanyakan alat bantu coblos, oleh petugas KPPS di jawab tidak ada,

maka pemilih disabilitas segera membatalkan niatnya untuk memilih.

Pada PEMILU 2014 ada sekelompok disabilitas netra menuntut kepada KPU RI

untuk disediakan alat bantu coblos Caleg DPR RI dan Caleg DPRD

Proyek pengadaan alat bantu coblos yang mubazir

(12)

V. Hasil survey implementasi PEMILU AKSES

PILEG 2014

PPUA PENCA melakukan

survey secara cepat dan tidak

detail ditujukan kepada teman2

disabilitas seluruh Indonesia

yang menggunakan hak

memilih di TPS pada PILPRES

2014 lalu.:

Hasil jawaban 219 responden

dari 28 propinsi sebagai berikut

:

1.

Lokasi TPS yang akses mudah dijangkau

(13)

Sedangkan jawaban yang menyatakan TPS tidak akses ( 37 orang ) dapat

dipastikan adalah jawaban pemilih pengguna kursi roda ataupun pemilih yang

membutuhkan desain TPS akses.

2

.

Apakah di TPS anda tersedia alat bantu coblos disabilitas netra

(14)

3. Ada 81 responden yang menjawab di dampingi. Khususnya pemilih disabilitas

netra sebagian besar pemilih itu didampingi oleh keluarganya dan hanya sebagian

kecil didampingi oleh petugas KPPS. Sebagian kecil dari pemilih disabilitas lainnya

membutuhkan pelayanan yang ramah disabilitas dengan mewujudkan bantuan yang

spesifik seperti pemilih disabilitas rungu wicara membutuhkan kode khusus dari

petugas KPPS saat tiba gilirannya, kotak

suara dimiringkan karena tidak terjangkau

(15)

Rekomendasi untuk PILPRES 2014

a.

Keberadaan alat bantu coblos pemilih disabilitas netra perlu mendapat kan

perhatian serius. Jangan mubazir seperti saat pileg 2014 ini. KPU RI telah

memproduksi

alat bantu coblos bagi disabilitas netra dan dilain pihak disabilitas sangat menuntut

disediakannya alat bantu coblos untuk menjamin azas langsung,

rahasia dan mandiri.

b.

Perlu ditelusuri mengapa: alat bantu coblos tidak tersedia di setiap TPS, atau apakah

distribusinya yang tidak bagus sehingga tertahan di PPK atau di PPS, dan

apakah

petugas KPPS tidak paham kegunaan alat bantu coblos itu ataukah

kurang

sosialisasi kepada berbagai stakeholder dan lain-lain

c.

Pendampingan baik oleh keluarga maupun petugas KPPS tetap harus diadakan

mengingat 40 % pemilih disabilitas memerlukan pendampingan. Termasuk juga

pelayanan ramah disabilitas di TPS.

d.

Kepedulian untuk memilih lokasi dan penempatan TPS yang aksesibel bagi

pemilih

disabilitas termasuk pemilih berkursi roda perlu didorong agar tidak

seorangpun pemilih

(16)

VI. Tantangan Implementasi PEMILU

AKSES PILPRES 2014

a. Bimtek ini disampaikan secara berjenjang dari KPU RI,

KPU

Propinsi, KPU Kabupaten/Kota, Petugas PPK,

Petugas PPS, baru petugas KPPS.

b. Banyaknya tugas KPPS yang harus dipelajari dan

dikerjakan

dalam waktu yang relatif pendek.

c. Pemikiran komisioner KPU RI yang berpendidikan tinggi

harus diterapkan oleh petugas KPPS yang merupakan

ujung tombak PILPRES 2014 yang berstatus relawan

dan

berpendidikan

seadanya.

(17)

VII. PENUTUP

Kami menyampaikan terima kasih kepada KPU RI yang telah mengadopsi masukan masukan PPUA PENCA ke dalam panduan KPPS serta penerbitan surat edaran KPU terkait penempatan TPS di rumah sakit jiwa dan panti-panti sosial. Dan juga telah melibatkan PPUA PENCA pada BIMTEK KPU se Indonesia. Pada kesempatan ini pula kami menitipkan kepada Bapak / Ibu ketua KPU propinsi amanah bagi terwujudnya PILPRES yang demokratis, akses aksesibel dan non diskriminasi.

Kami bangga akan keberadaan kami sebagai warga negara disabilitas yang berjumlah 15 persen dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari rakyat Indonesia. Kami bahagia menggunakan hak kedaulatan kami untuk memilih presiden kita………

PEMILU Cerdas PEMILU Berkwalitas

PEMILU Akses disabilitas PEMILU Berkwalitas

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)

Referensi

Dokumen terkait

Usulan perbaikan yang diberikan dalam mengurangi jenis – jenis pemborosan ( waste ) yang ada selama aliran proses pemuatan ( loading ) pupuk in bag ini diantaranya

(4)(a) Pada masing-masing kategori AQ, untuk AQ tinggi dan rendah, siswa yang dikenai model pembelajaran PBL, Jigsaw maupun STAD, ketiganya mempunyai pemahaman

Berdasarkan fenomena yang terjadi dan penelitian sebelumnya, maka penelitian ini akan menganalisa lebih lanjut mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba dan

Perlakuan yang diberikan komposisi media tanah latosol Darmaga + arang sekam padi (1:1) v/v tanpa fertigasi; komposisi media tanah latosol Darmaga + arang sekam padi +

Penelitian yang menggunakan pendekatan sosio-antropologis ini dengan teori konstruksi masyarakat atas mitos dan tradisi, dan berlatar relasi agama dan budaya lokal, telah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) lebih baik dibandingkan dengan

sisa perkembangan ductus mesonephros yang disebut appendix epididymis. Genitalia interna, yang terdiri atas : uterus, tuba uterina, dan ovarium. Genitalia externa, yang terdiri atas