BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taman Sekartaji merupakan salah satu taman kota bantaran sungai di Surakarta yang memanjang dari persimpangan Jalan Tentara Pelajar hingga Pusat Pergudangan Pedaringan. Taman ini digagas oleh Ir. Joko Widodo pada saat beliau masih menjabat sebagai Walikota Surakarta sebagai alternatif dalam merubah ruang negatif menjadi ruang positif. Pembangunan taman ini dimulai pada akhir tahun 2009 dan selesai pada tahun 2012.
Pada tahap awal hingga pertengahan pembangunan, Taman masih ramai dikunjungi dan fasilitas yang disediakan masih dalam kondisi terawat. Di pertengahan 2011, jumlah pengunjung mulai menurun dan fasilitas taman sebagian besar dalam kondisi rusak karena ulah pengunjung (gelandangan yang singgah). Hingga saat ini, 3 tahun setelah pembangunan selesai, livabilitas Taman Sekartaji buruk, hal ini ditandai dengan semakin sedikitnya warga yang menggunakan taman sebagai ruang terbuka publik dan jalur pejalan kaki. Sepinya pengunjung salah satunya disebabkan oleh beberapa fasiltas taman yang rusak misalnya, jembatan penghubung antar zona dalam taman yang berlubang di tengah sehingga tidak bisa diakses, semak belukar yang tumbuh liar menambah kesan negatif pada taman, dan tidak adanya penerangan khususnya pada waktu malam hari, karena hampir seluruh lampu di area taman tidak berfungsi.
memanjang karena terletak di bantaran sungai, terdapat akses keluar masuk (gates) di kedua ujung taman, dan berada di tepi Jalan Arteri Sekunder yang menghubungkan beberapa kawasan komersil di sekitarnya.
Taman Sekartaji memanfaatkan lahan bantaran Sungai Kali Anyar di sisi selatan sepanjang ±700m. Taman Sekartaji sekaligus menjadi ruang hijau yang mempertahankan kondisi bantaran Sungai Kali Anyar. Akses masuk dan keluar berada di ujung barat dan timur taman. Di sebelah selatan taman adalah Jalan Tentara Pelajar yang merupakan Jalan Arteri Sekunder dan menghubungkan kawasan komersil sekitar Pasar Mojosongo dan RS. Dr. Oen Surakarta dengan Pusat Pergudangan Pedaringan dan beberapa area kampus di sekitarnya (kampus Universitas Sebelas Maret, STSI Surakarta, dan Akper Aisyah Muhammadyah). Pusat Pergudangan Pedaringan merupakan fasilitas pelayanan logistik di Surakarta yang juga berfungsi sebagai area parkir truk pengangkut logistik. Karena itu di sepanjang Jalan Tentara Pelajar juga berdiri beberapa kios onderdil dan besi bekas yang menjadi mata pencaharian sebagian warga sekitar. Taman Sekartaji juga kerap digunakan sebagai tempat pemberhentian (illegal) bus antar kota yang menjadi sumber kemacetan di sekitar lokasi tersebut.
Diperlukan sebuah upaya untuk meningkatkan livabilitas Taman Sekartaji dengan mengikutsertakan masyarakat dalam mengoptimalkan karakter linier Taman Sekartaji. Upaya ini merupakan sebuah model perencanaan Ruang Terbuka Publik Linier. Perencanaan dengan menampilkan simulasi virtual perbaikan Taman Sekartaji kepada masyarakat. Virtual Reality sebagai alternatif untuk memperlihatkan perbaikan Taman Sekartaji dalam bentuk realitas maya.
B. Permasalahan
Dari latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1) Livabilitas Taman Sekartaji menurun dibandingkan tahap awal pembangunan. Kondisi Taman Sekartaji sekarang ini kurang terawat, menyebabkan warga sekitar tidak memanfaatkan sebagai Ruang Terbuka Publik dan jalur pedestrian.
C. Tujuan Penelitian
Untuk membatasi lingkup penelitian, maka perlu dijabarkan tujuan dari penelitian. Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi kualitas livabilitas Taman Sekartaji sebagai Ruang Terbuka Publik Linier.
2) Mengevaluasi faktor penyebab penurunan livabilitas Taman Sekartaji dengan konsep alternatif perbaikan untuk mendapatkan tiga skenario simulasi Ruang Terbuka Publik Linier.
3) Merumuskan konsep alternatif perbaikan untuk meningkatkan livabilitas Taman Sekartaji Surakarta, dengan metode Virtual Reality sebagai model perancangan yang mengikutsertakan masyarakat.
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimana kualitas livabilitas Taman Sekartaji sebagai Ruang Terbuka Publik Linier?
3) Bagaimanakah rumusan konsep alternatif perbaikan untuk meningkatkan livabilitas Taman Sekartaji Surakarta, berdasarkan metode Virtual Reality sebagai model perancangan yang mengikutsertakan masyarakat?
E. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1) Identifikasi kualitas livabilitas Taman Sekartaji sebagai Ruang Terbuka Publik Linier di bantaran sungai Kali Anyar.
2) Menerapkan konsep alternatif perbaikan Ruang Terbuka Publik Linier untuk mengevaluasi faktor penyebab penurunan livabilitas Taman Sekartaji sekaligus sebagai skenario simulasi alternatif perbaikan Ruang Terbuka Publik Linier.
3) Rumusan konsep alternatif perbaikan yang sesuai dengan kondisi Taman Sekartaji berdasarkan simulasi Virtual Reality sebagai model perancangan yang mengikutsertakan masyarakat.
F. Manfaat Penelitian
1) Bagi Ilmu Pengetahuan Penulis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi secara teoritis mengenai studi Ruang Terbuka Publik Linier di wilayah bantaran sungai.
2) Bagi Pemerintah Kota / Pengambil Kebijakan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu pemerintah kota dalam menentukan pokok penyelesaian permasalahan kawasan dan memberikan rekomendasi dalam pengambilan kebijakan terkait penyelesaian masalah yang timbul dalam Ruang Terbuka Publik Linier di wilayah bantaran sungai, yang akan direncanakan maupun pembaharuan yang akan dilakukan selanjutnya.
3) Bagi Praktisi
Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai landasan pertimbangan yang diperlukan bagi arahan Urban Design Guideline mengenai Ruang Terbuka Publik Linier khususnya di wilayah bantaran sungai.
G. Keaslian Penelitian
Berikut disajikan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk mendapatkan keaslian penelitian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, antara lain dapat dilihat di tabel 1.1. :
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :
Fokus penelitian ini mengidentifikasi Livabilitas Taman Sekartaji dilihat dari kondisi eksiting elemen fisik dan aktivitasnya untuk mengetahui faktor penyebab penurunan livabilitasnya. Untuk selanjutnya, faktor penyebab penurunan livabilitas tersebut dievaluasi menggunakan tiga konsep alternatif perbaikan. Evaluasi tersebut diaplikasikan ke tiga skenario simulasi alternatif perbaikan Ruang Terbuka Publik Linier di sekitar bantaran sungai berupa gambaran 3D. Menggunakan metode Virtual Reality dalam mensimulasikan ketiga skenario. Mengikutsertakan masyarakat dengan melihat dan memberikan pendapat mengenai konsep alternatif perbaikan yang disimulasikan, sehingga menjadi model perancangan Ruang Terbuka Publik Linier.
Tabel 1. 1. Tabel Keaslian Penelitian
NO JUDUL PENULIS
/TAHUN LOKUS FOKUS METODE
TEMUAN HASIL 1 Arahan Penataan Ruang Terbuka Publik Yamdena Plaza Pada Kawasan Pusat Kota Lama Saumlaki Ditinjau Dr Konsep Daya Hidup Wilelma Fenanlampir, 2011 Kawasan Pusat Kota Lama Saumlaki
Daya hidup Ruang Terbuka Publik Yamdena Kondisi Ruang Terbuka Publik Yamdena mati (tidak ada aktivitas) Rasionalistik kualitatif
Fungsi dan akses merupakan faktor pembentuk kawasan Bangunan, elemen alam,
street furniture dan teduhan adalah faktor pemertahan aktivitas 2 Studi Persepsi Pengunjung Terhadap Setting Ruang Terbuka Publik Di Tepian Teluk Kendari Ainussalbi Al Ikhsan 2013 Tepian Teluk Kendari, sulawesi tenggara Persepsi masyarakat terhadap setting fisik dan non fisik Ruang Terbuka Publik tepian teluk kendari
Kuantitatif - kualitatif
Persepsi pengunjung dipengaruhi oleh ketersediaan dan kondisi Ruang Terbuka Publik Faktor yang mempengaruhi :
view, vegetasi, PKL, aktivitas, akses, area parkir 3 Optimasi Livabilitas Ruang Terbuka Publik Bantaran Sungai Winongo Di Kampung Bangunrejo Kelurahan Kricak Yogyakarta Sidhi Pramudito 2013 Bangunrejo kelurahan kricak, yogyakarta Derajat livabilitas ruang terbuka sebagai elemen penting pendukung livable urban environment Space syntax dengan metode deskriptif kuantitatif
Nilai livabilitas Ruang Terbuka Publik dipengaruhi oleh variasi keragaman bentuk ruang Nilai performa ruang
dipengaruhi oleh fungsi, persepsi, kultur Keberadaan ruang terbuka
saling bergantung satu sama lain
Livabilitas ruang terbuka dioptimalkan oleh setting fisik dan non fisik, space
syntax mendukung performa ruang 4 Hubungan Antara Kondisi Ruang Terbuka Publik Dengan Kegiatan Yang Terjadi Studi Kasus Pada Ruang Terbuka Publik Tepi Laut Kota Tanjungpinang Septy Karmawan, 2011 Ruang terbuka publik tepi laut kota tanjungpinang
Identifikasi Ruang Terbuka Publik dan kegiatan untuk mencari bentuk hubungan dalam pembentukan Ruang Terbuka Publik Pendekatan kesisteman dengan tinjauan menyeluruh terhadap setiap komponen yang ada
Merupakan lahan parker dan wadah berbagai kegiatan masyarakat
Kegiatan yang dilakukan berkelompok Hal yang harus dibenahi :
kegiatan, ruang terbuka, tema, citra
5 Hubungan Antara Livabilitas Dengan Seting Fisik Ruang Terbuka Publik Maria Raras Windiyasti 2013 Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Faktor yang mempengaruhi livabilitas Pengaruh setting fisik terhadap Ruang Terbuka Publik Arahan setting fisik
Rasionalistik kualitatif dan aspek kantitatif
Setting fisik yang berpengaruh : sirkulasi, jalan setapak, street furniture, area pemanfaatan elemen alam, fasilitas penunjang
6 Faktor-Faktor Livabilitas Sebagai Dasar Optimalisasi Ruang Publik Padmana Grady Prabasmara
Solo City Walk, Surakarta
Faktor livabilitas ruang terbuka publik
Kualitatif Faktor yang berpengaruh :
Safety and comfort, diversity, detail, dan accessibility. Sumber: Tinjauan Pustaka, 2014
H. Skematik Pola Pikir Penelitian
Untuk memudahkan jalanya penelitian, ditetapkan skematik pola pikir penelitian sebagai berikut :