• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PUSLATA (PUSAT LAYANAN PUSTAKA) UNIVERSITAS TERBUKA TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PUSLATA (PUSAT LAYANAN PUSTAKA) UNIVERSITAS TERBUKA TANGERANG"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PUSLATA (PUSAT LAYANAN PUSTAKA) UNIVERSITAS TERBUKA

TANGERANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh

Arief Dwi Hermawan NIM 1110025000022

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

(2)

KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PUSLATA (PUSAT LAYANAN PUSTAKA) UNIVERSITAS TERBUKA TANGERANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Mernenulu Persyaratan Mernperoleh

Gelar Saijana ilmu Perpustakaan (S. IP)

Oleh

Arief Dwi Hermawan

NIM: 1110025000022

Pembimbmg,

Siti Maryam M. Hum

NIP. 197007051998032002

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMAMORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HLDAYATULLAH JAKARTA 1436 H12015 M

(3)

LEMBAR

PENGESAHAN PAN1TIA UJIAN SKRIPSI

Nama NIM Judul Skripsi Tanggal Ujian AriefDwi Hermawan 1110025000022

Kepuasan Pemustaka Terhadap Layanan Sirkulasi PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka Tangerang

06 Oktober 2016

Skripsi-skripsi telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat untuk memperoleh gelar strata (Si) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 06 Oktober 2016

1. Ketua Sidang Pungki Purnomo, MLIS 19641215 199903 1 005 Tanda Tangan

M

%.

Tanggal of Aj 2. Sekertaris 3. Pembimbing

Mukmin Suprayogi, M.Si 19620301 199903 1 001 Siti Maryam, M.Hum

19700705 199803 2 002

•1

-2'

4. Penguji I Parhan Hidayat, M.Hum 19780621 201101 1004

(4)

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI(UIN)

SYARIF IHDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

A. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, Jakarta, Indonesia TeIp. (021) 7443329, Fax. (021) 7493364

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah mi:

Nama Mahasiswa : ARIEF DWI HERMAWAN

N I M : 1110025000022

Program Studi Ilmu Perpustakaan

Dengan mi menyatakan bahwa Skripsi mi adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan clan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi maupun saduran clan hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi mi merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru clan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan mi dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, Oktober 2016 TER_J (: MPL fWA B5BADF99715O 00 RIBURUPIAH

AiEE

IH(RMN

(5)

ABSTRAK

Arief Dwi Hermawan (1110025000022). Kepuasan Pemustaka Terhadap Layanan Sirkulasi PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka Tangerang. Dibawah bimbingan Siti Maryam, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adan dan Humaniora Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 2016.

Sknpsi

mi

membahas tentang Kepuasan Pemustaka Terhadap Layanan Sirkulasi PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Umversitas Terbuka Tangerang. Tujuan dan penelitian

mi

adalah untuk mengetahui kepuasan pemustaka terhadap layanan sirkulasi yang diselenggarakan PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka Tangerang dan dapat memberikan masukan atau saran dalani rangka meningkatkan mutu dan kualitas layanan sirkulasi tersebut. Penelitian

mi

menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subyek penelitian adalah rata-rata setiap bulan selama satu tahun pengunjung PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka Tangerang yang berjumlah 225 pengunjung. Dalam pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling kebetulan (Accidental Sampling). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan angketlkuesioner. Pengolahan data menggunakan rumus persentase dan skala interval. Hasil penelitian im menunjukkan bahwa hasil skor rata-rata keseluruhan yaitu 3,01 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan pemustaka terhadap iayanan sirkulasi perpustakaan Pusat Layanan Pustaka (PUSLATA) Universitas Terbuka adalah puas,

mi

dikarenakan skor rata-rata keseluruhan berada path titik 2,51 - 3,25 sehingga peneliti dapat diketahul bahwa layanan sirkulasi perpustakaan Pusat Layanan Pustaka (PUSLATA) sudah memuaskan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya.

Kata kunci: Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka Tangerang, Universitas Terbuka Tangerang, Kepuasan Pemustaka terhadap Layanan Sirkulasi, Kepuasan Pemustaka.

(6)

ABSTRACT

Arief Dwi Hermawan (1110025000022). Librarian Satisfaction with Circulation Service of PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Terbuka University Tangerang. Under The guidance of Siti Maryam, M.Hum. "Skripsi" The Study Program of Library Science, Faculty of Adab and H;imanities, State Islamic University of Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016.

This "skripsi" discusses The Librarian Satisfaction with Circulation Service of PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Terbuka University, Tangerang. The objective of this study is to determine librarian satisfaction with circulation service which is held by PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Terbuka University Tangerang and can provide feedback or suggestions in order to improve its circulation services quality. This study uses descriptive method with quantitative approach. The subject of this study is the average visitor of each month in a year in PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Terbuka University Tangerang which is amount to 225 visitors. In taking the sampling is done by using accidental sampling technique (Accidental sample). Technique of collecting data is done by observation and questionnaire. Processing data uses a percentage formula and scale interval. The result of this study showed that the overall average score was 3.01 therefore it can be concluded that the librarian satisfaction with library circulation service of PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Terbuka University Tangerang is, satisfied, it is caused by the overall average score were at the point of 2.51 — 3.25 so this study can be known that the library circulation service of PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) is satisfaction in fulfill the information needs of the users.

Keywords: Library of University, Library of PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Terbuka University Tangerang, Terbuka University Tangerang, Librarian satisfaction with circulation services, Librarian satisfaction.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-besarnya kepada bapak tercinta Kumbul Purnomo (Alm) dan Ibunda tercinta Sri Herwani. Yang telah memberikan dukungan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak yang meluangkan waktunya dalam membantu penulis. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosada, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan. 4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

(8)

iv

5. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.

7. Bapak Drs. Effendi Wahyono, M. Hum selaku Kepala Perpustakaan PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka Tangerang yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan memberikan masukan saat melakukan penelitian.

8. Pihak Universitas Terbuka dan PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka Tangerang yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Kepada teman-teman penulis Fheby Azoem Arrafiqi S.IP, Triyona Febri Guwantoro S.IP, Anggreita Tiara Putri, M.Kom dan seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan 2010 terutama IPI A, yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsinya.

10. Semua orang yang sudah banyak mendukung dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak dapat diucapkan satu persatu, semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan doa yang sudah diberikan kepada penulis. Aamiin.

Ciputat, 06 Oktober 2016

(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Definisi Istilah ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 10

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 10

2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 11

3. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 15

4. Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 15

5. Layanan Sirkulasi ... 17

a. Pengertian sirkulasi ... 17

b. Tujuan Pelayanan Sirkulasi ... 18

c. Kegiatan Pelayanan Sirkulasi Perpustakaan... 18

d. Pemustaka Perguruan Tinggi ... 25

B. Kepuasan Pemustaka ... 27

1. Pengertian Kepuasan ... 27

2. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pemustaka ... 28

3. Keuntungan Jika Kepuasan Pemustaka Tercapai ... 29

4. Metode Mengukur Kepuasan Pemakai ... 31

C. Penelitian Relevan ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 35

B. Sumber Data ... 35

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 36

D. Populasi dan Sampel ... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 37

F. Teknik Analisis Data ... 38

1. Seleksi Data ... 38

2. Prosentase Data ... 38

3. Menganalisis Data dengan Menggunakan Skala Pengukuran ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Singkat Perpustakaan PUSLATA Universitas Terbuka ... 42

(10)

vi

C. Struktur Organisasi ... 47

D. Layanan Sirkulasi Perpustakaan PUSLATA Universitas Terbuka ... 48

E. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 55

1. Observasi ... 56

2. Kuesioner ... 57

3. Data Responden ... 58

4. Analisa Kepuasan Pemakai ... 61

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 81 B. Saran ... 82 DAFTAR PUSTAKA ... 84 LAMPIRAN BIODATA PENULIS

(11)

vii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Jenis Kelamin Responden ... 58

2. Tabel 3.2 Pemakai Perpustakaan Berdasarkan Usia ... 59

3. Tabel 3.3 Pekerjaan Responden ... 60

4. Tabel 3.4 Keanggotaan Responden ... 60

5. Tabel 4.1 Kepuasan terhadap Peraturan Jam Pelayanan Perpustakaan ... 63

6. Tabel 4.2 Kepuasan terhadap Tata Tertib yang Diberlakukan dalam Ruangan Perpustakaan ... 64

7. Tabel 4.3 Kepuasan terhadap Peraturan Menjadi Anggota Perpustakaan ... 64

8. Tabel 4.4 Kepuasan terhadap kerapihan susunan koleksi yang ada di rak ... 65

9. Tabel 4.5 Kepuasan terhadap kondisi fisik buku yang tersedia dan dilayankan ... 66

10. Tabel 4.6 Kepuasan terhadap kelengkapan buku (jumlah buku) yang tersedia dan dapat dipinjamkan ... 66

11. Tabel 4.7 Kepuasan terhadap kesesuian buku yang tersedia dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka ... 67

12. Tabel 4.8 Kepuasan terhadap jumlah buku yang bisa dipinjam oleh anggota perpustakaan ... 68

13. Tabel 4.9 Kepuasan terhadap sanksi pelanggaran peminjaman buku ... 69

14. Tabel 4.10 Kepuasan terhadap kemutakiran buku yang dilayankan dan tersedia... 69

15. Tabel 4.11 Kepuasan terhadap sarana penelusuran (OPAC, Katalog online) ... 70

16. Tabel 4.12 Kepuasan terhadap sistem layanan terbuka (pemustaka bisa mencari sendiri buku yang ingin dibaca maupun dipinjam) ... 71

17. Tabel 4.13 Kepuasan terhadap sistem prncatatan peminjaman buku/koleksi di buku besar sekaligus komputer ... 72

18. Tabel 4.14 Kepuasan terhadap kecepatan waktu peminjaman dan pengembalian buku yang diberikan petugas layanan sirkulasi ... 73

19. Tabel 4.15 Kepuasan terhadap kecepatan petugas sirkulasi dalam melayani pemustaka ... 74

20. Tabel 4.16 Kepuasan terhadap penampilan/kerapihan petugas layanan sirkulasi ... 74

21. Tabel 4.17 Kepuasan terhadap sikap petugas layanan sirkulasi yang help full dalam melayani pemustaka ... 75

22. Tabel 4.18 Kepuasan terhadap keramahan petugas layanan sirkulasi ketika melayani ... 76

23. Tabel 4.19 Kepuasan terhadap keterampilan/skill petugas layanan sirkulasi dalam memberikan pelayanan ... 77 24. Tabel 4.20 Kepuasan terhadap wawasan pengetahuan petugas

(12)

viii

tentang buku yang dibutuhkan pemustaka ... 78 25. Tabel 4.21 Hasil Rekapitulasi Kepuasan Pemustaka Terhadap

Layanan Sirkulasi Perpustakaan Pusat Layanan Pustaka

(13)

ix DAFTAR LAMPIRAN

A. Foto-Foto yang Berkaitan Dengan Layanan Sirkulasi PUSLATA UT B. Angket/Kuesioner Penelitian

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia memiliki kebutuhan dalam berbagai hal, mereka akan melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jika apa yang diinginkan dapat terpenuhi maka orang tersebut akan merasa puas. Begitu juga sebaliknya, jika sesuatu yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka orang itu akan kecewa pada kenyataan yang harus dia hadapi. Kepuasan adalah suatu keadaan kesenangan dan kesejahteraan, disebabkan karena orang telah mencapai satu tujuan atau sasaran. Kepuasan juga bisa diartikan satu perasaan yang menyertai seseorang setelah dia memuaskan satu motif.1 Kita dapat melihat kepuasan atau ketidakpuasan seseorang melalui hasil yang didapat dari pencarian kebutuhannya. Ketika seseorang memperoleh apa yang dia butuhkan maka kepuasan itu akan timbul secara otomatis, karena dia mendapat kepuasan maka keinginan untuk datang kembali akan sangat besar.

Dalam pemenuhan kebutuhan terdapat kebutuhan yang berbeda-beda itu semua terjadi karena setiap orang mempunyai beberapa kriteria kebutuhan yang berbeda pula seperti mahasiswa, dosen, pembaca biasa, dan peneliti.

Adapun jenis kebutuhan informasi adalah kebutuhan manusia, dokumentasi ilmu, kebutuhan informasi sehari-hari, kebutuhan memahami bidang lain atau baru, kebutuhan informasi yang luas, kebutuhan informasi yang mendalam, kebutuhan

(15)

2 mengikuti perkembangan (current, kesiagaan, cepat, kilat, otomatis) kebutuhan rekreatif, kebutuhan batiniah, keagamaan, dakwah.2

Dari jenis kebutuhan informasi di atas, perpustakaan bisa memberikan melalui layanan yang prima. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dilakukan dengan mengutamakan tujuan dan fungsi sebuah pelayanan perpustakaan. Perpustakaan harus dapat memberikan informasi kepada pembaca, memberikan kesempatan kepada pembaca untuk mengadakan penelitian, mempertemukan pembaca dengan bahan pustaka yang mereka minati agar pembaca mendapatkan apa yang mereka perlukan serta mengetahui apa yang ada di perpustakaan maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan perpustakaan. Jika perpustakaan melakukan pelayanan dengan baik tentu saja pengguna akan merasa senang dan selalu ingin datang ke perpustakaan.

Akhir-akhir ini banyak perkembangan yang terjadi dalam pelayanan perpustakaan. Kecanggihan komputer dan semakin meluasnya serta mudahnya setiap orang mengakses informasi melalui internet dapat dimanfaatkan sebagai efisiensi pelayanan di perpustakaan. Kini kegiatan perpustakaan seperti layanan peminjaman dan ruang baca tidak hanya terpaku dengan bertatap muka dengan pustakawan atau membaca koleksi tercetak (dalam hal layanan sirkulasi). Kegiatan membaca bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan layanan sirkulasi yang canggih atau berbasis online melalui bantuan jaringan internet yang baik dan cepat. Perpustakaan merupakan sistem pengelolaan rekaman gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia, yang mempunyai fungsi utama untuk melestarikan hasil

2Rizal Saiful-Haq. Manajemen Perguruan Tinggi dan Layanan Informasi Untuk Akademika. Diktat 2 (Jakarta: T.pn, 2006), h. 10.

(16)

3 budaya umat manusia tersebut, khususnya yang berbentuk dokumen karya cetak dan karya rekam lainnya, serta menyampaikan gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia itu kepada generasi-generasi selanjutnya.

Salah satu perpustakaan yang memberikan layanan sirkulasi adalah Perpustakaan PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka. PUSLATA Universitas Terbuka beralamat di Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia, 15418. Perpustakaan ini memiliki sistem layanan campuran (mixed access) yang merupakan gabungan layanan terbuka dan tertutup. Untuk koleksi skripsi, referensi dan thesis dilayani secara tertutup (close access) melalui katalog. Sedangkan untuk koleksi yang bersifat umum menggunakan layanan terbuka (open access). Salah satu komitmennya adalah memberikan layanan sirkulasi yang prima agar dapat memenuhi kebutuhan pemustaka (mahasiswa dan dosen Universitas Terbuka) sebagai penunjang civitas akademika.3 Pada kenyataannya pemustaka perpustakaan yang datang rata-rata memperoleh informasi yang mereka butuhkan walaupun terkadang masih ada sebagian kecil yang tidak menemukan bahan informasi, namun hal ini sangat jarang terjadi. Berdasarkan pengamatan dari beberapa pemustaka, mereka senang dengan sistem layanan terbuka. Hal tersebut dapat dilihat dari keleluasaan pemakai dalam mencari informasi yang mereka butuhkan. Pemustaka yang bukan merupakan anggota perpustakaan sangat terbantu dengan adanya layanan foto copy yang diberikan perpustakaan, karena hampir semua menggunakan layanan foto copy. Perpustakaan Pusat Layanan Pustaka memiliki

3Pusat Layanan Pustaka Universitas Terbuka, “Profil Puslata” artikel diakses pada 9 Agustus 2016 dari www.pustaka.ut.ac.id/lib/profil/

(17)

4 sistem temu kembali informasi yang dapat digunakan untuk menelusur. Berdasarkan pengamatan pemustaka cukup senang dengan layanan temu kembali informasi tersebut, hal ini terlihat dengan seringnya pemustaka yang berkunjung menggunakan sarana penelusuran OPAC (Online Public Access Catalogue) yang disediakan dalam menemukan bahan pusataka yang dibutuhkan. Hasil observasi peneliti mengenai SDM atau pustakawan dalam memberikan pelayanan ramah dan petugas perpustakaan juga membantu para pemustakanya yang kesulitan dalam mencari bahan pustaka yang dibutuhkan.

Untuk melihat apakah layanan sirkulasi yang ada telah memenuhi standar dari kebutuhan pemustaka maka perpustakaan perguruan tinggi perlu melihat dari sudut kepuasan pemakainya. Yang di maksud dengan kepuasan pemakai adalah presentasi kebutuhan yang dapat terlayani dibandingkan dengan yang tidak terlayani. Nilai suatu perpustakaan diakui jika perpustakaan dapat memuaskan kebutuhan pemakainya.4 Pengungkapan perasaan puas dan tidak puas para pemustaka terhadap layanan sirkulasi Pusat Layanan Pustaka Universitas Terbuka diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu kualitas layanan sirkulasi perpustakaan yang ada. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PUSLATA (PUSAT LAYANAN PUSTAKA) UNIVERSITAS TERBUKA TANGERANG.”

4Wilson-Davis K, “The Centre For Research on user studies: Aims and functions” artikel diakses pada 21 juni 2014 dari http://www.xycoon.com/personcorrelation.htm

(18)

5 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar penulis skripsi ini tidak meluas dan lebih terarah dengan jelas maka yang akan diteliti hanya dibatasi pada kepuasan pemustaka terhadap layanan sirkulasi perpustakaan PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka Tangerang.

Dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kepuasan pemustaka terhadap kualitas layanan sirkulasi PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka Tangerang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sejalan dengan latar belakang pembatasan dan perumusan masalah maka penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan tingkat kepuasan pemustaka terhadap layanan sirkulasi perpustakaan PUSLATA Universitas Terbuka.

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:

1. Dapat memberikan masukan bagi pustakawan dalam meningkatkan mutu dan kualitas layanan sirkulasi perpustakaan.

2. Dapat bermanfaat bagi perpustakaan dalam mengetahui masalah kepuasan pemustaka terhadap layanan sirkulasi yang disediakan.

3. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dan memperkaya khasanah keilmuan dibidang Ilmu Perpustakaan khususnya dan mahasiswa UIN Jakarta pada umumnya.

(19)

6 4. Skripsi ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang akan datang dengan

tema yang serupa. D. Definisi Istilah

Batasan istilah perlu dicantumkan guna menghindari perbedaan pengertian makna yang timbul sehingga pengertian judul sesuai dengan keinginan penulis. Maka penulis menjelaskan istilah-istilah berikut:

1. Kepuasan pemustaka adalah keselarasan yang berbanding lurus antara kinerja/hasil dengan harapan. Jadi jika hasil yang dirasakan jauh dari harapan maka seseorang akan merasa kecewa dan tidak puas.

2. Layanan Perpustakaan merupakan salah satu kegiatan yang paling utama disetiap perpustakaan, sehingga layanan perpustakaan harus dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka. Layanan perpustakaan yang baik adalah layanan yang dapat memberikan rasa senang dan puas kepada pemustakanya.

3. Sistem layanan terbuka (open access) memiliki arti perpustakaan memberikan kebebasan kepada pengunjungnya untuk dapat masuk dan memilih koleksi yang diinginkan sendiri secara langsung dari rak.

4. Layanan tertutup (close access), pengunjung tidak boleh langsung mengambil koleksi yang diinginkannya di rak, melainkan harus melalui petugas perpustakaan. Namun pengunjung diperbolehkan untuk memilih koleksi yang diinginkannya melalui katalog yang telah disediakan.

(20)

7 5. Layanan campuran (mixed access) merupakan gabungan dari layanan terbuka dan tertutup. Layanan ini biasa digunakan oleh perpustakaan perguruan tinggi. 6. Layanan sirkulasi adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan dan sebagai ujung tombak pelayanan. Layanan ini sangat berpengaruh pada citra suatu perpustakaan.

7. Pemustaka merupakan pengguna perpustakaan yang memanfaatkan fasilitas layanan maupun koleksi perpustakaan. Perseorangan, kelompok orang, masyarakat, ataupun lembaga merupakan golongan dari pemustaka.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan skripsi ini, penulis membagi pembahasan menjadi 5 bab dan masing-masing bab berisi beberapa bagian seperti yang dijelaskan di bawah ini.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari dasar pemikiran yang memuat latar belakang penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, daftar istilah dan sistematika penulisan.

(21)

8

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Pada bab ini penulis menguraikan tentang landasan teoritis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang hendak diteliti yaitu tentang definisi perpustakaan perguruan tinggi, tugas dan fungsi perpustakaan, layanan perpustakaan, pemakai perpustakaan, kajian kepuasan pemakai.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang metode penelitian yang terdiri dari: pendekatan dan jenis penelitian, instrumen penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisa data dan sistematika penulisan skripsi.

BAB IV GAMBARAN UMUM PUSLATA (Pusat Layanan

Pustaka) UNIVERSITAS TERBUKA TANGERANG

Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah, visi dan misi, struktur organisasi, anggota perpustakaan, dan layanan sirkulasi perpustakaan.

BAB V PENUTUP

Pada bab kelima merupakan kesimpulan dari penyajian hasil penelitian yang diteliti oleh penulis, serta penulis memberikan

(22)

9 saran yang merupakan masukan dan sumbangan pemikiran penulis.

(23)

10 BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Semenjak perpustakaan perguruan tinggi ada, banyak para ahli yang mengemukakan pendapat/ide/gagasan mengenai pengertian perpustakaan perguruan tinggi dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya.5 Sedangkan menurut Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi baik perpustakaan universitas, fakultas, institut, sekolah maupun politeknik.6 Sumber lain menyebutkan perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi/sekolah tinggi, akademi, dan pendidikan tinggi lainnya, yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi. Oleh karena itu perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi seperti di jurusan, fakultas, lembaga-lembaga dan pusat-pusat di

5Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. (Jakarta : Universitas Terbuka, 1993), h. 51

6Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. (Jakarta :

(24)

11 lingkungan perguruan tinggi, maupun perpustakan di tingkat pusat perguruan tinggi tersebut termasuk ke dalam jenis perpustakaan ini.7

Dari beberapa pendapat mengenai definisi perpustakaan perguruan tinggi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang ada di lingkungan perguruan tinggi, seperti perpustakaan jurusan, fakultas, institut, universitas, sekolah tinggi maupun politeknik yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi serta mencetak mahasiswa yang memiliki tingkat kompetensi yang baik.

2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi sering dimaknai sebagai pusat penelitian karena banyak menyediakan informasi yang berkaitan dengan sarana pendukung dalam proses penelitian. Adapun sisi lain tujuannya adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari suatu perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain melakukan kegiatannya sehingga terlaksana penyelenggaraan dalam membantu lembaga induknya untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menurut Sulistyo Basuki, tujuan penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi adalah:

a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi,

7 Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi. (Jakarta : Universitas Terbuka, 1995), h. 17

(25)

12 b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (reference) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar,

c. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan,

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai,

e. Menyediakan jenis informasi aktif yang tidak hanya terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga induknya.8

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa tujuan dari perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai penyedia layanan informasi untuk masyarakat yang ada di lingkungan perguruan tinggi yang meliputi pengumpulan, pelestarian, pengolahan, pemanfaatan dan penyebaran informasi sehingga dapat dimanfaatkan oleh pengguna, serta penyedia fasilitas yang mendukung dalam memenuhi kebutuhan civitas akademika.

Dalam Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat dirincikan sebagai berikut:

a. Pusat pelestarian ilmu pengetahuan b. Pusat belajar

c. Pusat penelitian d. Pusat pengajaran

e. Pusat penyebaran informasi9

Selain fungsi di atas, Wiji Suwarno juga mengemukakan beberapa fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut :

8Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. (Jakarta; Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 51

9Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:

(26)

13 a. Fungsi Edukasi

Dalam hal ini jelas, bahwa tugas pokok perpustakaan perguruan tinggi ialah menunjang program perguruan tinggi yang salah satunya adalah bersifat edukasi. Sebagaimana kita ketahui bahwa cara belajar mahasiswa pada perguruan tinggi lebih bersifat serba aktif, hal ini terlihat dengan adanya kegiatan belajar terstruktur dan belajar mandiri sebagai tuntutan dari sistem SKS (Sistem Kredit Semester) yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. Adapun peran dosen lebih bersifat pasif dan mahasiswa yang harus bersifat agresif. Sehingga mahasiswa dituntut untuk banyak membaca bahan pustaka, terutama bahan bacaan yang berhubungan dengan mata kuliah yang sedang ditempuhnya.

b. Fungsi Informasi

Peranan perpustakaan tidak hanya sebagai sarana pendidikan melainkan juga sebagai pusat informasi. Perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi kepada pemakainya (user). Walaupun tidak semua yang dibutuhkan oleh pemakai ada di perpustakaan, karena tidak ada perpustakaan yang memiliki koleksi yang lengkap.

(27)

14 c. Fungsi Riset (Penelitian)

Salah satu fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah mendukung pelaksanaan riset yang dilakukan oleh civitas akademika melalui penyediaan informasi dan sumber-sumber informasi untuk keperluan penelitian. Informasi yang diperoleh melalui perpustakaan dapat mencegah terjadinya duplikasi penelitian. Kecuali penelitian yang akan dilaksanakan merupakan penelitian yang berkelanjutan. Oleh karena itu, melalui fungsi riset diharapkan karya-karya penelitian yang dilakukan oleh civitas akademik akan semakin berkembang dan terlestarikan.

d. Fungsi Rekreasi

Selain fungsi-fungsi di atas, perpustakaan juga berfungsi sebagai sarana rekreasi. Tentunya rekreasi yang dimaksud bukan berarti jalan-jalan untuk liburan, tetapi lebih berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Seperti dengan cara menyajikan koleksi yang menghibur pembaca misalnya bacaan humor, cerita perjalanan hidup seseorang, novel, komik, dan lain-lain. Dengan membaca koleksi-koleksi tersebut di harapkan pemakai bisa terhibur dan dapat menghapus rasa bosan yang di alami mahasiswa.10

10Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan; Sebuah Pendekatan Praktis (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007).

(28)

15 3. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Secara umum tugas perpustakaan tinggi adalah menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah, dan merawat koleksi serta mengemban civitas akademika maupun masyarakat di luar kampus.

Tugas perpustakaan perguruan tinggi dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Mengikuti perkembangan perkuliahan dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran,

b. Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya,

c. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi para peneliti,

d. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik terbitan cetak maupun tidak tercetak,

e. Menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna untuk mengakses perpustakaan lain maupun pangkalan-pangkalan data melalui jaringan local (intranet) maupun global (internet) dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi yang diperlukan.11

4. Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Jam buka perpustakaan disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan dharmanya sekurang-sekurangnya lima puluh empat jam per minggu.

Jenis layanan yang diberikan, antara lain : layanan sirkulasi, layanan pinjam antar perpustakaan, layanan referensi, layanan pendidikan pemustaka, layanan penelusuran informasi.

11

(29)

16 Pelayanan perpustakaan apabila ditinjau dari kegiatannya maka terdapat dua jenis layanan di perpustakaan yaitu layanan teknis yang meliputi pengolahan dan pelayanan perpustakaan sebagai layanan pengguna. Sedangkan apabila ditinjau dari sistemnya terdapat 3 jenis layanan yaitu layanan terbuka (open access), layanan tertutup (close access), layanan campuran (mixed services).

Dalam UU No 43 Tahun 2007 pasal 14 disebutkan bahwa:

1. Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka.

2. Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan berdasarkan standar nasional perpustakaan.

3. Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

4. Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.

5. Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka.

6. Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama antar perpustakaan.

7. Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilaksanakan melalui jejaring telematika. Umumnya pemustaka hanya mengenal bagian ini dari sebuah perpustakaan. 12

Salah satu bentuk layanan di perpustakaan adalah layanan sirkulasi yaitu suatu kegiatan layanan peminjaman dan pengembalian koleksi yang mengatur peredaran bahan pustaka secara terorganisir melalui sistem, cara atau pencatatan yang sesuai dengan perpustakaan. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi

(30)

17 perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan.13

Berkaitan dengan pelayanan ini, ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh pustakawan agar memiliki citra yang lebih positif. Kompetensi itu antara lain: berorientasi pada kebutuhan pemustaka, memiliki kemampuan-kemampuan berkomunikasi dengan baik, berbahasa asing yang memadai, pengembangan secara teknis dan prosedur kerja, memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, dan melaksanakan penelitian bidang perpustakaan.14

5. Layanan Sirkulasi a. Pengertian Sirkulasi

Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “Circulation” yang berarti perputaran, peredaran, seperti pada “sirkulasi udara” sirkulasi uang dan sebagainya. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan peminjaman namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan.15

13Lasa HS, Pengolahan Terbitan Berkala (Yogyakarta: Kanisius, 1993), h. 1.

14Pergola Irianti, “Memahami Perilaku Pengguna” diakses pada 9 April 2015 dari http://lib.ugm.ac.id/data/pubdata/pusta/pirianti3.pdf.

15

(31)

18 Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah peminjaman buku dan materi lainya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya peminjaman. Bagian ini, terutama meja sirkulasi, seringkali di anggap ujung tombak jasa perpustakaan karena bagian inilah yang pertama kali berhubungan dengan pengguna atau pemakai serta paling sering di gunakan pemakai, karenanya unjuk kerja staf sirkulasi dapat berpengaruh terhadap citra perpustakaan.

b. Tujuan Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi merupakan ujung tombak pelayanan, Lasa HS menyatakan bahwa jenis pelayanan yang dekat dengan pengunjung ini merupakan bagian penting dalam suatu perpustakaan, yang bertujuan:

1. Supaya mereka mampu memanfaatkan.

2. Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana alamatnya, kapan koleksi kembali.

3. Terjadinya pengembalian pinjaman dalam waktu yang lekas.

4. Diperoleh data kegiatan perpustakaan, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.

5. Apabila terjadi pelanggaran akan segera diketahui.16

c. Kegiatan Pelayanan Sirkulasi Perpustakaan

Kegiatan bagian sirkulasi terdiri berbagai macam. Dalam hal ini Purwono dkk menyatakan bahwa kegiatan sirkulasi meliputi:

16

(32)

19 1. Pengawasan pintu masuk dan keluar perpustakaan.

2. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan, pengunduran diri dari anggota perpustakaan.

3. Mengurusi keterlambatan pengembalian koleksi yang dipinjam seperti denda.

4. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya.

5. Tugas berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak.

6. Pertanggungjawaban atas segala berkas peminjam 7. Pembuatan statistik.

8. Peminjaman antar perpustakaan.

9. Mengawasi urusan penitipan, tas, jas, mantel, dan sebagainya milik pengunjung perpustakaan.17

Pelayanan sirkulasi yang baik adalah yang tepat, cepat, dan kena pada sasarannya (memuaskan bagi pemustaka). Pelayanan sirkulasi pada perpustakaan secara umum terdiri dari beberapa bidang kegiatan kerja. Kegiatan kerja tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain. Kegiatan ini mencakup beberapa hal:

a. Keanggotaan

Keanggotaan perpustakaan sangat perlu untuk mempermudahkan pengguna dalam meminjam koleksi perputsakaan. Untuk pengurusan keanggotaan setiap perpustakaan memiliki kebijakan sendiri. Pada perpustakaan tertentu ada punggutan uang pendaftaran dan ada pula yang tidak, menyerahkan foto diri serta foto kopi tanda pengenal, semua ini

17Purwono dkk, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan: Buku Dasar Jurusan Ilmu Perpustakaan

(33)

20 diperlukan untuk mengenal jati diri anggota. Keanggotaan merupakan tanda bukti bahwa pengguna perpustakaan sudah mendaftarkan dirinya sebagai anggota perpustakaan. Keanggotaan ini menunjukkan bahwa pemegangnya mempunyai hak untuk fasilitas perpustakaan, membaca dan meminjam bahan pustaka yang ada diperpustakaan.

Menurut Sutarno N.S (2003:98-99), kegunaan dari pada pendaftaran anggota adalah:

1. Mengetahui jati diri peminjam, memperlihatkan tanggung jawab untuk mengamankan milik perpustakaan dan melindungi hak pembaca yang lain, yang memungkinkan ingin mempergunakan dengan baik.

2. Mengukur daya guna perpustakaan bagi mereka yang dilayaninya. 3. Mengukur kedudukan sosialnya dengan jalan mengetahui jumlah

buku yang dipinjam oleh para pembaca.

4. Mengetahui golongan peminjaman untuk mengetahui pula kebutuhan mereka, selera yang sesuai dapat dipergunakan sebagai data perbandingan dengan perpustakaan lain, kemudian meningkatkan.18

b. Peminjaman

Peminjaman bahan pustaka merupakan kegiatan yang dilaksanakan pada bagian layanan sirkulasi. Layanan ini hanya terbuka bagi pemustaka perpustakan yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan.

Tidak semua pemustaka perpustakaan membaca diperpustakaan, terutama untuk bahan pustaka yang berjenis fiksi, karena keterbatasan waktu yang dimiliki pengguna, maka dari itu bahan pustaka tersebut umumnya dibawa pulang. Dilatarbelakangi hal tersebut maka

(34)

21 perpustakaan selalu menyediakan jasa peminjaman bagi pemustaka. Metode peminjaman yang dipilih diharapkan dapat diterapkan secara efektif diperpustakaan. Keefektifan ini dapat terlihat dari kecepatan layanan dan keekonomisan.

Menurut Buku Pedoman Pengolahan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (2006:34).

“Layanan peminjaman merupakan kegiatan pencatatan pustaka yang dipinjamkan oleh pemustaka.”19

Sesuai yang tercantum dalam Buku Pedoman Umum Pengolahan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (2006:36), langkah-langkah peminjaman pustaka sebagai berikut:

1. Peminjam menunjukkan kartu anggota yang masih berlaku. 2. Petugas mencatat:

 Nomor atau nama anggota yang bersangkutan.

 Tanggal kembali pada kartu buku.

 Tanggal kembali pada lembaran tanggal kembali (date due slip) untuk mengingatkan peminjam waktu penggembalian buku.

 Nomor panggil buku (call number) dan tanggal kembali buku pada kartu induk peminjaman anggota bersangkutan, bila menggunakan sistem kartu besar.

3. Peminjam menanda tangani kartu buku. 4. Buku diserahkan kepada peminjam.

5. Petugas menyusun kartu buku pada kotak kartu buku berdasarkan tanggal kembali.

6. Petugas menyusun kartu induk peminjaman berdasarkan nomor urut kartu anggota atau abjad nama peminjam pada sistem buku besar.20

c. Pengembalian

19 Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2006), h.34

20

(35)

22 Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2006:81), langkah kerja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam prosedur pengembalian bahan perpustakaan adalah:

1. Memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal kembali setelah pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang akan dikembalikan.

2. Mengambil kartu buku berdasarkan tanggal kembali.

3. Mengambil kartu pinjaman dari kotak kartu pinjaman berdasarkan nomor anggota yang tertera pada kartu buku.

4. Membubuhkan stempel tanda “kembali” pada kartu buku, lembar tanggal kembali, dan kartu pinjaman.

5. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku.

6. Mengembalikan kartu pinjam kedalam kotak kartu buku.

7. Mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk dikembalikan ke dalam rak.

8. Memilih buku.21 d. Perpanjangan

Perpanjangan waktu peminjaman tergantung kepada kebijakan perpustakaan, ada perpustakaan yang memberikan perpanjangan sebanyak dua kali saja dan juga hanya memberikan satu kali saja. Sjahrial Pamuntjak dalam Buku Pedoman Penyelenggaran Perpustakaan (2004:24), prosedur perpanjangan masa pinjam adalah sebagai berikut:

1. Pengguna membawa buku yang dipinjam ke meja layanan. 2. Petugas memeriksa formulir penempahan.

3. Jika tidak ada menempah, petugas membubuhkan tanggal yang baru pada kartu pinjam dan kartu buku.

4. Jika ada yang menempah, petugas tidak memberikan ijin perpanjangan.22

Perpustakaan juga membutuhkan sarana untuk kegiatan perpanjangan masa pinjam bahan pustaka. Beberapa sarana yang

21 Ibid, h. 81

22 Sjahrial Pamuntjak, “Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan”. (Jakarta : Djambatan, 2004), h.24

(36)

23 dibutuhkan untuk melakukan kegiatan perpanjangan masa pinjam bahan pustaka adalah sebagai berikut:

1. Kartu pinjam 2. Kartu buku 3. Stempel tanggal e. Penagihan

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2006:83), prosedur penagihan berlangsung sebagai berikut:

1. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan tanggal kembali bahan perpustakaan, pekerjaan ini harus dilakukan setiap hari.

2. Petugas membuat surat penagihan rangkap dua; lembar pertama dikirimkan kepada peminjam, sedangkan lembar kedua disimpan sebagai pertinggal.

3. Bila bahan pustaka dikembalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya berdasarkan proses pengembalian.23

Menurut Sutarno N.S (2003:104), apabila sudah beberapa kali dikirim surat peneguran tidak juga berhasil buku diperoleh kembali, perpustakaan masih dapat menjalankan tindakan sebagai berikut:

1. Buku diambil dari rumah peminjam dengan biaya pengembalian dibebankan kepada peminjam. Cara ini kebanyakan dikerjakan oleh perpustakaan umum.

2. Izin untuk meminjam ditarik dari anggota untuk waktu yang tertentu.

3. Khusus diperpustakaan perguruan tinggi sanksi dapat berupa tindakan akademis, misalnya: tidak diberitahu nilai kuliah, tidak diserahkan ijazah mahasiswa yang belum dikembalikan semua buku (bebas dari peminjaman). Cara terakhir ini hanya

23

Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2006), h.83

(37)

24 dapat dijalankan dengan seizin Dekan atau Rektor dan dalam kerjasama Administrasi Pendidikan.24

f. Pemberian Sanksi

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:83-84), sanksi yang diberikan bergantung kepada bobot pelanggaran. Sanksi yang lazim dikenakan kepada pengguna ada tiga macam:

1. Denda.

2. Sanksi administrasi, misalnya tidak boleh meminjam bahan perpustakaan dalam waktu tertentu.

3. Sanksi akademik, berupa pembatalan hak dalam kegiatan belajar-mengajar.25

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:83), Prosedur pemberian sanksi dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pelanggar menetapkan jenis dan tingkat pelanggaran atas dasar kuantitas dan kualitas tingkat pelanggaran.

2. Petugas menetapkan jenis dan tingkat sanksi yang dikenakan sesuai dengan tingkat pelanggaran.

3. Bila yang dikenakan sanksi akademik ditingkat perpustakaan, petugas mengusulkan kepada kepala perpustakaan untuk menetapkan dan melaksanakan sanksi tersebut.

4. Bila yang diberikan sanksi akademik ditingkat lembaga perguruan tinggi, kepala perpustakaan mengusulkan kepala pemimpin perguruan tinggi untuk menetapkan dan melaksanakan sanksi tersebut.26

Dengan adanya sanksi dimaksudkan untuk menanamkan disiplin bagi pemustaka dan petugas perpustakaan agar peredaran buku dapat dilakukan seadil-adilnya diantara pemustaka, terutama kalau koleksi perpustakaan terbatas.

24

Sutarno N.S, “Manajemen Perpustakaan:Suatu Pendekatan Praktek”. (Jakarta:Sagung Seto, 2006), h. 104

25

Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2006), h.83-84

(38)

25 g. Bebas Pinjam

Bebas tagihan adalah salah satu kegiatan pada pelayanan sirkulasi, yang memberi keterangan tanda bukti tidak lagi mempunyai pinjaman diperpustakaan. Keterangan bebas tagihan berfungsi untuk mencegah kemungkinan kehilangan bahan pustaka. Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2006:84), prosedur kegunaan dari keterangan bebas pinjam diperlukan untuk:

1. Ujian akhir 2. Yudisium

3. Penerimaan ijazah

4. Pindah studi keperguruan tinggi lain27

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2006:83-84), pemberian surat keterangan “bebas pinjam” dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

1. Pengguna yang membutuhkan keterangan “bebas pinjaman” menyerahkan tanda pengenal.

2. Petugas mengambil kartu pinjaman berdasarkan nomor anggota yang tertera pada tanda pengenal.

3. Petugas memeriksa ada tidaknya pinjaman yang belum dikembalikan pada kartu pinjaman.

4. Kartu pinjaman yang menunjukkan bahwa pengguna tidak mempunyai pinjaman distempel “bebas pinjam”.

5. Petugas mengisi tanda bukti “bebas pinjam” dengan identitas pemustaka.28

d. Pemustaka Perpustakaan Perguruan Tinggi

Istilah pengguna perpustakaan atau pemakai perpustakaan lebih dahulu digunakan sebelum istilah pemustaka muncul. Menurut Sutarno NS dalam Kamus

27 Ibid, h. 84 28

(39)

26 Perpustakaan dan Informasi mendefinisikan pemakai perpustakaan adalah kelompok orang dalam masyarakat yang secara intensif mengunjungi dan memakai layanan dan fasilitas perpustakaan,29 sedangkan pengguna perpustakaan adalah pengunjung, anggota dan pemakai perpustakaan,30

Setelah Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan disahkan, istilah pengguna atau pemakai perpustakaan diubah menjadi pemustaka, dimana pengertian pemustaka menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 9 adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. Sedangkan menurut Wiji Suwarno, pemustaka adalah pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lain).31

Dari semua pendapat para ahli di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pemustaka adalah perseorangan, masyarakat, kelompok atau lembaga yang datang berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan tersebut dengan harapan dapat menemukan informasi yang di inginkan.

29Sutarno NS, Kamus Perpustakaan dan Informasi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 150. 30 Ibid. h. 156.

31

(40)

27 B. Kepuasan Pemustaka

1. Pengertian Kepuasan

Menurut Philip Kotler, “kepuasan adalah upaya pemenuhan sesuatu yang menjadikan sesuatu itu memadai”.32

Sedangkan menurut Sutarji dan Sri Ismi Maulidya, “kepuasan dapat diartikan sebagai sesuatu keadaan dalam diri seseorang atau sekelompok orang yang telah berhasil mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan”.33 W. Gerungan juga mendefinisikan “kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya”.34

Berdasarkan pernyataan para ahli di atas bisa diambil kesimpulan bahwa kepuasan adalah keadaan dimana seseorang merasa senang, gembira karena apa yang dibutuhkannya telah terpenuhi. Kepuasan pemakai ditentukan oleh persepsi pemakai atas jasa yang diberikan perpustakaan dalam memenuhi harapan serta kebutuhan pemakai.

32

F. Tjiptono dan G. Candra, Service Quality Satisfactio (Yogyakarta: Andi, 2005), h. 186. 33W. Gerungan, Psikologi Sosial : suatu ringkasan (Jakarta: Erisco, 1981), h. 34.

34Sutardji dan Sri Ismi Maulidya, “Analisa Beberapa Faktor yang Berpengaruh Pada

Kepuasan Pengguna Perpustakaan : Studi Kasus di Perpustakaan Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian” Jurnal Perpustakaan Pertanian, 2006, h. 33.

(41)

28 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pemustaka

Kepuasan pemustaka tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut.35 a. Sistem layanan yang digunakan oleh perpustakaan tersebut. System

layanan berpengaruh pada cara pemustaka untuk dapat mengakses informasi yang ada di perpustakaan tersebut.

b. Biaya, yaitu satuan rupiah yang dibebankan kepada pemustaka perpustakaan terhadap jasa yang diberikan perpustakaan, seperti keanggotaan, denda keterlambatan, dan jasa fotokopi.

c. Kemudahan memperoleh informasi, yaitu sarana yang diberikan dan disediakan perpustakaan untuk menemukan dan memperoleh informasi (bahan pustaka) yang dibutuhkan pemustaka.

d. Kecepatan memperoleh informasi, yaitu waktu yang dibutuhkan pemustaka untuk menemukan dan memperoleh informasi (bahan pustaka), baik melalui alat bantu penelusuran maupun langsung dari petugas perpustakaan. Hal ini bisa disebut sarana temu kembali informasi.

e. Pelayanan pemberian informasi, yaitu segala sesuatu yang diberikan dan disediakan oleh perpustakaan yang dapat memberikan kenyamanan kepada pemustaka.

Selain faktor-faktor di atas, ada pendapat lain mengatakan bahwa faktor yang menentukan kepuasan pemustaka diidentifikasikan sebagai berikut:

35

(42)

29 a. Kecepatan layanan (waktu yang diperoleh untuk memperoleh

informasi)

b. Perbandingan antara pertanyaan yang diajukan dengan pertanyaan yang dijawab secara memuaskan.

c. Nisbah ketepatan (porsi informasi relevan yang disediakan dengan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka).

d. Tingkat kemutakhiran atau jawaban yang diberikan.

e. Keleluasaan (seberapa banyak unit informasi memberikan layanan yang diperlukan oleh pemustaka)

f. Pemanfaatan layanan yang tersedia oleh pemustaka.36 3. Keuntungan Jika Kepuasan Pemustaka Tercapai

Banyak manfaat yang dapat diperoleh jika kepuasan pemustaka tercapai dengan jasa perpustakaan yang disediakan, antara lain:

a. Jasa, koleksi, dan fasilitas dapat dimanfaatkan secara maksimal

Sebuah kepuasan yang dirasakan oleh pemustaka mendorong pemustaka untuk memanfaatkan jasa, koleksi, serta fasilitas yang ada di perpustakaan secara maksimal. Jika semua itu tidak dimanfaatkan secara maksimal maka jasa, koleksi, dan fasilitas yang ada tidak akan berarti. Dan membuat perpustakaan tidak akan bermanfaat dan tidak berfungsi sesuai dengan visi dan misi perpustakaan tersebut.

b. Pemustaka dapat menjadi bukti tentang kualitas jasa perpustakaan

36Sulistyo Basuki, Teknik dan Jasa Dokumentasi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 204.

(43)

30 Jika pemustaka merasa puas dan senang dengan kualitas jasa perpustakaan, mereka dapat menjadi bukti yang bermanfaat untuk perkembangan dari perpustakaan tersebut. Mereka (pemustaka) akan membicarakan tentang kualitas jasa perpustakaan kepada pemustaka lain. Sehingga akan semakin banyak pemustaka yang datang ke perpustakaan. Apabila pemustaka mendapatkan perlakuan buruk dampaknya akan sangat mengkhawatirkan.

c. Peningkatan jumlah pemustaka akan berdampak positif terhadap kebijakan pimpinan

Jumlah pemustaka yang datang ke perpustakaan dapat menjadi indikator yang sangat penting dalam perkembangan perpustakaan baik dalam jasa, koleksi, serta fasilitasnya. Apabila jumlah pemustaka meningkat maka jasa, koleksi, serta fasilitas perpustakaan dimanfaatkan secara optimal sehingga kualitas intelektual pemustaka juga semakin bertambah luas. Melihat kondisi semacam ini tentu pimpinan akan mudah membuat kebijakan yang strategis dalam upaya mengembangkan perpustakaannya.

d. Membaiknya kondisi perpustakaan menjadi magnet (daya tarik) bagi pemustaka

Jika kualitas perpustakaan baik jasa, koleksi, maupun fasilitas yang disediakan semakin baik dan mutakhir maka akan menarik para pemustaka untuk datang mengunjungi perpustakaan sebagai sarana untuk memenuhi informasi yang diinginkan.

(44)

31 e. Meningkatkan citra perpustakaan dan Sumber Daya Manusia (SDM)

Semakin bertambahnya jumlah pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan, maka citra perpustakaan tersebut akan semakin baik. Selain itu akan menumbuhkan rasa percaya diri pustakawan untuk memberikan layanan yang prima kepada pemustakanya, hal ini tentu suatu pencegahan agar citra baik dari perpustakaan yang telah dimiliki perpustakaan tidak pudar.

4. Metode Mengukur Kepuasan Pemustaka

Ada beberapa metode untuk mengukur kepuasan pemakai, antara lain: a. Sistem Keluhan dan Saran

Perpustakaan dapat menggunakan kotak saran untuk dapat memberikan masukan, tanggapan, keluhan atas segala aktifitas dan layanan yang sering diberikan oleh perpustakaan. Biasanya kotak saran ditempatkan pada tempat yang paling sering dilewati oleh pemustaka. Selain kotak saran, pihak perpustakaan juga dapat memberikan sejenis kartu kepada pemustaka untuk diisi dan diberikan langsung kepada petugas perpustakaan atau bisa juga melalui pos. Atau layanan telephone dan pesan singkat. Dengan demikian kemajuan teknologi ini sangat berarti dalam memahami kepuasan pemustaka. b. Survei Kepuasan Pemustaka

Dalam upaya memahami tingkat kepuasan pemustaka dapat dilakukan dengan banyak menggunakan survei. Banyak metode survey yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pemustakanya. Survei tersebut dapat secara kualitatif maupun kuantitatif. Pada saat ini metode kuantitatif lebih banyak

(45)

32 digunakan karena metode ini cukup familiar dan tingkat keakuratan cukup tinggi. Survei bisa dilakukan oleh internal perpustakaan, atau menyewa konsultan biro jasa yang khusus menangani tentang survei kepuasan pemustaka. c. Ghost Shopping

Dalam metode ini pihak perpustakaan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan sebagai pemustaka dan harus dijaga identitasnya. Ghost Shoppers yang baik akan mencatat apa saja yang dilihat, dirasakan olehnya dan perilaku sikap dan tata cara pustakawan dalam menjalankan profesinya. Biaya yang relatif murah dan waktu pelaksanaan yang bersifat fleksibel adalah keunggulan metode ini. Hasil pencatatan Ghost Shoppers dikumpulkan dan diadakan diskusi pembahasan. Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan metode ini merekrut beberapa orang untuk melakukan pengamatan apa saja yang dirasakan, dilihat olehnya serta perilaku dan tata cara pustakawan dalam melayani pemustakanya dari hasil pengamatan tersebut dikumpulkan lalu pihak perpustakaan mengadakan diskusi untuk membahasnya.

d. Analisis Kehilangan Pemustaka (Lost Customer Analysis)

Pimpinan perpustakaan dan pustakawan harus jeli dalam melihat perkembangan pemustaka. Dari aktifitas dan statistik harian akan terlihat tingkat pemanfaatan layanan perpustakaan. Petugas tentu hafal pemustaka yang datang rutin ke perpustakaan, bila pengunjung tersebut sudah jarang atau tidak

(46)

33 pernah lagi datang ke perpustakaan dengan alasan yang tidak wajar, maka sebab-sebab mengapa tidak lagi memanfaatkan jasa perpustakaan harus dicari.37 C. Penelitian Relevan

Tinjauan literatur ini dimaksudkan pada karya ilmiah yang memiliki tema serupa dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Berikut adalah beberapa karya ilmiah berupa skripsi yang memiliki tema yang serupa:

1. Analisis tingkat kepuasan pemakai terhadap layanan perpustakaan (Studi kasus pada Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi). Skripsi ini diajukan oleh Yelvi Oktavia, mahasiswa Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang tahun 2009. Skripsi ini memiliki kesamaan tema dengan penelitian yang penulis lakukan, yakni tentang pengukuran tingkat kepuasan pemakai perpustakaan. Adapun perbedaan dengan penelitian ini adalah:

a. Metode yang digunakan pada penelitian ini mengunakan metode LibQual+TM, sedangkan penulis menggunakan skala Likert untuk mengukur kepuasan pemakai.

b. Jenis perpustakaan dan lokasi penelitian. Penelitian pada skripsi ini dilakukan pada perpustakaan umum Proklamator Bung Hatta Bukittinggi. Sedangkan penulis meneliti di Pusat Layanan Pustaka Universitas Terbuka Tangerang.

37

(47)

34 c. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat kepuasan mahasiswa, tenaga pengajar, pegawai dan masyarakat umum terhadap layanan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Sedangkan penulis pembatasan masalahnya adalah “Bagaimana kepuasan pemustaka terhadap kualitas layanan sirkulasi di PUSLATA UT.

2. Kepuasan Siswa Terhadap Koleksi dan Layanan Perpustakaan SMA Labschool Kebayoran. Skripsi ini diajukan oleh Nasrullah, mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010. Skripsi ini memiliki kesamaan tema dan menggunakan Skala Likert, jenis perpustakaan, dan variable yang diteliti. Perbedaannya adalah lokasi penelitian yaitu penulis meneliti di Pusat Layanan Pustaka Universitas Terbuka Tangerang, pembatasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai “Bagaimana tingkat kepuasan siswa terhadap koleksi serta layanan yang ada di perpustakaan sekolah”. Sedangkan pembatasan masalah yang penulis teliti adalah: “Bagaimana kepuasan pemustaka terhadap kualitas layanan sirkulasi PUSLATA UT”.

(48)

35 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu.38

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk melakukan pengukuran terhadap gejala penelitian dilakukan.

B. Sumber Data

1. Data Primer, yaitu data yang bersumber dari responden, yang langsung ditemui di lapangan (lokasi penelitian) yaitu pengunjung PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka Tangerang. Dengan melakukan observasi langsung maupun dengan teknik penyebaran kuesioner kepada informan yang dituju.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perpustakaan dengan cara membaca buku-buku sebagai literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.

38 Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat.(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 29.

(49)

36 C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dimulai sejak Februari hingga April 2016 dari tahap persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, serta penulisan. Tempat penelitian ini yaitu Perpustakaan Pusat Layanan Pustaka (PUSLATA) Universitas Terbuka, Tangerang Selatan.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah rata-rata setiap bulan selama satu tahun pengunjung PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka Tangerang yang berjumlah 225 pengunjung. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil yang akan diteliti. Sampel diambil berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan selama satu tahun (data diperoleh dari jumlah pengunjung pada bulan Februari 2015 – Februari 2016), yaitu berjumlah 45 pengunjung.

Dalam pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling kebetulan (Accidental Sampling), yaitu teknik sampling yang dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai.39

Sesuai dengan kriteria penentuan besarnya sampel, Arikunto mengemukakan bahwa di dalam pengambilan sampel apabila subyeknya kurang dari 100 maka semua sampel harus diambil, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan bila tingkat populasi besar atau lebih besar dari

39 Husainin Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 45.

(50)

37 100 orang maka dapat diambil 10-15 % atau 20-25 %.40 Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 10 % dari jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan.

Berdasarkan ketentuan tersebut untuk efesiensi dana dan karena keterbatasan kemampuan peneliti, maka peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 45 responden atau 20 % dari jumlah pengunjung rata-rata tiap bulan yang berjumlah 225 orang (20 % x 225 orang = 45 responden).

E. Teknik Pengumpulan Data

Kemudian untuk memperoleh data lapangan, penulisan menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Kuesioner yaitu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapatkan jawaban yang diinginkan dalam upaya menunjang informasi penulis.

2. Observasi yaitu penulis mengamati secara langsung untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi. Observasi dilakukan sebagai tambahan pengumpulan data.

3. Studi/Kajian Pustaka (Dokumentasi)yaitupenulis menggunakan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas, yaitu dengan mengumpulkan sumber-sumber literatur berupa buku, jurnal,

40 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta), h. 120.

(51)

38 majalah, dan lain-lain yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

F. Teknik Analisis Data

Hasil kuesioner yang telah disebarkan dan dijawab oleh pemakai perpustakaan sebagai responden, selanjutnya diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Seleksi Data

Data yang terkumpul dicek kemudian diperiksa kelengkapan data dan jawaban kuesioner. Lalu dari jawaban tersebut dikelompokkan antara pertanyaan yang bersifat umum dengan pertanyaan tentang kepuasan pemakai terhadap layanan sirkulasi di PUSLATA (Pusat Layanan Pustaka) Universitas Terbuka Tangerang.

2. Prosentase Data

Prosentase data dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda. Rumus prosentase sebagai berikut:

P = 100 % Keterangan:

P : Prosentase

(52)

39 N : Number of case (jumlah frekuensi/banyak individu)41 3. Menganalisis Data Dengan Menggunakan Skala Pengukuran

Data yang telah dihitung prosentasenya kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan skala Likert. Skala likert paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden.42 Untuk menilai kepuasan yang dinyatakan dengan kuesioner, setiap jawaban diberikan nilai sebagai berikut:

Pernyataan Kepuasan Nilai

Sangat Puas 4

Puas 3

Tidak Puas 2

Sangat Tidak Puas 1

Agar dapat mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek maka skor-skor dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata tersebut. Skor rata-rata adalah hasil penjumlahan dari skor tiap skala yang dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi. Perhitungan skor rata-rata dapat dituliskan dalam model matematik sebagai berikut:

x = [(S4 x F) + (S3 x F) + (S2 x F) + (S1 xF)]

N

41

Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h. 40.

(53)

40 Keterangan :

x : Skor rata-rata

(S4….S1) : Skor pada skala 4 sampai 1

F : Frekuensi jawaban

N : Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi

Skala di atas adalah skala ordinal yang mana memiliki keterbatasan analisa, yang hanya menyatakan bahwa objek yang diteliti baik ataupun sangat baik. Agar analisa menjadi luas, maka skala ordinal dapat diubah menjadi skala interval, untuk menentukan skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antar titik-titik yang berdekatan.

Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam objek penelitian apakah termasuk dalam kriteria sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas, sangat tidak puas.

Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan dari skala interval:

Skala Interval : {a (m-n):b}

Keterangan:

a : Jumlah atribut m : Skor tertinggi n : Skor Terendah

Gambar

Tabel 3.1  Jenis Kelamin Responden
Tabel 3.2  Pemakai Perpustakaan Berdasarkan Usia
Tabel 3.3  Pekerjaan Responden
Tabel 4.1 Kepuasan terhadap peraturan jam pelayanan perpustakaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, tujuan dari penelitian ini adalah hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada penderita Penyakit Ginjal

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : (1) Terdapat pengaruh positif yang signifikan intensitas pemanfaatan sumber

Warna kuning biasanya akibat di dalam kulit terjadi akumulasi pigmen bilirubin yang larut lemak, tak terkonjugasi, nonpolar (bereaksi indirek) yang dibentuk dari

Gambar 12 sequence diagram jenazah laki-laki menjelaskan aktivitas mulai dari membuka aplikasi memilih menu home hingga menanpilkan video sholat jenazah laki-laki

Dengan pelatihan tersebut maka dapat meningkatkan pemahaman mitra tentang prinsip kerja komponen mesin mobil, mitra dapat mengetahui tentang cara membuka dan

lebih mandiri dan mulai tidak terlalu bergantung kepada bantuan luar negeri atau bantuan luar negeri dari negara-negara pemberi bantuan semakin mengurangi jumlah bantuan yang

Bahwa terdakwa BAGAS DWITYA PRADIPTA Bin YITNO ATMAJIE pada hari Rabu tanggal 01 Februari 2017 sekitar pukul 05.30 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain

manfaat dari infak itu sendiri (2) pihak sekolah yaitu dari kepala sekolah dan guru bentuk dukungan itu seperti motivasi untuk giat berinfak dan juga menyampaikan kepada