• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoris

2.1.1 Kewirausahaan

Menurut Suryana (2013:14) kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan yang inovatif demi terciptanya peluang.

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang (Hendro, 2011: 31).

Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentangnilai, kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapi (Sudaryono, 2010:1).

Enam hakikat penting kewirausahaan:

a. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuanm siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

b. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

(2)

c. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan atau usaha.

d. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha.

e. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan bermanfaat serta bernilai lebih.

f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan, menghasilkan barang dan jasa sehingga lebih efisien memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Sudaryono dkk, 2011:41).

2.1.1.1 Pengetahuan kewirausahaan

Menurut Kasmir (2009:43) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya, menurut Suryana (2003:4) memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai dengan kemauan, tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan.

(3)

2.1.1.2 Dimensi Pengetahuan kewirausahaan Dimensi keberhasilan usaha adalah :

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.

2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab

3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.

4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis (Suryana, 2006:4). Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukkan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha (Suryana, 2006:88).

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan berkreasi dan berinovasi. Ia memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Ia kreatif dan inovatif. Kemampuan itu tercermin di saat memulai usaha baru dengan mengerjakan sesuatu yang baru, memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang, mampu dan berani menanggung resiko, dan mampu mengembangkan ide serta memanfaatkan sumber daya (Saban, 2013:46).

Terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki wirausaha yaitu:

a. Self knowledge, memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan atau ditekuni.

b. Imagination, memiliki imajinasi, ide dan perspektf serta tidak mengandalkan kesuksesan masa lalu.

(4)

c. Partical knowledge,memiliki pengetahuan praktis , misalnya pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.

d. Search skill,kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi. e. Foresight, berpandangan jauh kedepan.

f. Communication skill, kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain (Sudaryono dkk , 2011:64)

Kompetensi yang harus dimiliki wirausaha yaitu:

a. Knowing your business, harus mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha atau bisnis yang akan dijalankan.

b. Knowing the basic business management, mengetahui dasar- dasar pengelolaan bisnis seperti merancang usaha mengorganisasi dan mengendalikan perusahaan, termasuk memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan usaha.

c. Having the proper attitude , memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukannnya.

d. Having adequate capital, memiliki modal yang cukup, tidak hanya berbentuk materi, tetapi uga moril. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha.

e. Managing finances effectively, mampu mengatur /mengelola keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat, serta mengendalikan secara akurat.

f. Managing time effectively, mampu mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menhitung, dan menepati waktu sesuai kebutuhan.

(5)

g. Managing people, mampu merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakkan (memotivasi), dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.

h. Satisfying customer by providing high quality product, member kepuasan kepada pelanggan dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu dan bermanfaat.

i. Knowing to compete, mengetahui strategi/cara bersaing. Wirausaha harus dapatmelakukan Analisis SWOT terhadap usahanya sendiri dan pesaing

j. Copyng with regulations and paperwork, membuat aturan/pedoman yang jelas (tersurat, tidak tersirat) (Saban, 2013:46 ).

2.1.1.3 Manfaat kewirausahan

Menurut Zimmerer dalam Sudaryono, (2011:37) merumuskan manfaat kewirausahaan sebagai berikut :

1. Memberi peluang melakukan perubahan.

Semakin banyak pebisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting.

2. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya .

Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan sering kali membosankan, kurang menantang, dan tidak ada daya tarik.

(6)

Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausaha, keuntungan berwirausaha merupakan sumber motivasi yang penting bagi seorang untuk membuat usaha sendiri.

4. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya.

5. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya (Sudaryono, 2011:37 )

2.1.1.4 Prinsip kewirausahaan

Prinsip-prinsip kewirausahaan disempurnakan menjadi 13 antara lain: a. Mulailah dan jangan takut gagal.

Jangan takut gagal sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. b. Lakukan dengan penuh semangat.

Penghargaan terbesar bagi wirausaha bukanlah tujuannya, melainkan lebih pada proses dan atau perjalanannya.

c. Kreatif dan inovatif

Kreativitas dan inovatif adalah modal utama bagi seorang wirausaha. Seorang wirausaha tidak boleh berhenti berkreativitas dan berinovasi dalam segala hal. d. Sabar, tekun, tabah.

Sabar dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan, dan kendala bahkan diremehkan orang lain.

(7)

e. Optimis.

Optimis dapat memotivasi kesadaran kita, sehingga apapun yang kita lakukan optimis bahwa usaha yang kita jalankan akan sukses.

f. Bertindak dengan penuh perhitungan, utamanya dalam mengambil risiko. Memperhitungkan dengan baik sebelum memutuskan, terutam untuk yang memiliki resiko tinggi.

g. Pantang menyerah.

Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus digunakan kapan pun waktunya.

h. Ambisius.

Wirausaha harus punya ambisi yang besar , apa pum jenis usaha yang dijalani.

i. Peka terhadap pasar.

Prinsip peka terhadap pasar/dapat membaca peluang pasar adalah prinsip mutlak yang harus dimiliki wirausaha, baik itu pasar local, regional, maupun internasional.

j. Berbisnis dengan standar etika .

Yang harus diperhatikan adalah apakah standart etika kita sesuai dengan etika dimana kita berwirausaha.

k. Mandiri.

Mandiri dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindari ketergantungan dari pihak-pihak atau para pemangku kepentingan/usaha kita.

(8)

l. Jujur.

Jujur kepada pemasok, dan pelanggan, juga kepada seluruh pemangku, kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan. m. Peduli terhadap lingkungan

Pengusaha harus peduli terhadap lingkunganya, turut serta menjaga kelestarian lingkungan tempat usahanya (Sudaryono, 2011 : 52).

2.1.1.5 Karakteristik Sukses Wirausaha

Tabel 2.1 Karakteristik usaha

Karakteristik Sukses Ciri Sukses yang Menonjol

Pengendalian diri. Mereka ingin dapat mengendalikan semua usaha yang mereka lakukan. Mengusahakan

terselesaikannya urusan.

Mereka menyukai aktifitas yang menunjukkan kemajuan berorientasi pada tujuan.

Mengarahkan diri sendiri. Mereka memotovasi diri sendiri dengan suatu hasrat yang tingggi untuk berhasil.

Mengelola dengan sasaran. Mereka cepat memahami rincia tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran.

Penganalisis kesempatan Mereka akan menganalisis semua pilihan untuk memastikan kesuksesannya dan meminimalkan resiko.

Pengendali pribadi. Mereka mengenali pentingnya kehidupan pribadi terhadap hidup bisnisnya.

Pemikir kreatif. Mereka akan selalu mencari cara yang lebih baim dalam melakukan suatu usaha.

Pemecah masalah. Mereka akan selalu melihat pilihan-pilihan untuk memecahkan suatu masalah yang menghadang.

Pemikir objektif Mereka tidak takut utuk mengakui jika melakukan kekeliruan.

(9)

2.1.2 Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing adalah suatu manfaat yang ada ketika suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang dilihat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para kompetitor terdekat (Saiman, 2009:124).

Keunggulan bersaing merupakan strategi keuntungan dari perusahaan yang melakukan kerjasama untuk berkompetisi lebih efektif dalam pasar. Strategi yang didesain bertujuan untuk mencapai keunggulan bersaing yang terus menerus agar perusahaan dapat terus menjadi pemimpin pasar (Prakosa,2005:53).

Perusahaan mengalami keunggulan bersaing ketika tindakan-tindakan dalam suatu industri atau pasar menciptakan nilai ekonomi dan ketika beberapa perusahaan yang bersaing terlibat dalam tindakan serupa (Barney,2010:9). Keunggulan bersaing dianggap sebagai keuntungan dibanding kompetitor yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih pada konsumen dibanding penawaran kompetitor (Kotler et al, 2005:461).

Keunggulan bersaing diharapkan mampu untuk mencapai laba sesuai rencana, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta melanjutkan kelangsungan hidup suatu usaha (Saiman,2014:128).

Untuk mempertahakan kelangsungan hidupnya dari situasi persaingan yang tidak dinginkan seperti berikut ini :

1. Banyaknya usaha yang bersaing

(10)

3. Kapabilitas yang serupa dari usaha yang bersaing 4. Penurunan permintaan produk industri

5. Turunnya harga produk/ jasa di industri

6. Ketika konsumen dapat beralih merek dengan mudah 7. Ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi 8. Ketika hambatan untuk memasuki pasar rendah

9. Ketika biaya tetap tinggi di antara perusahaan yang bersaing 10. Saat produk dapat dihancurkan

11. Ketika saingan memiliki kelebihan kapasitas 12. Ketika permintaan konsumen turun

13. Ketika saingan memiliki kelebihan persediaan 14. Ketika saingan menjual produk / jasa serupa, dan

15. KetIka merger menjadi hal umum di industri (David, 2011:108). 2.1.2.1 Dimensi keunggulan keuggulan bersaing

Dimensi keunggulan bersaing adalah : 1. Keunikan produk

Adalah keunikan yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan perusahaan sehingga membedakannya dari produk pesaing atau produk umum di pasaran. Sebagai subuah terobosan yang dihasilkan perusahan dalam meluangkan hasil ide-ide atau gagasan sehingga menciptakan sesuatu yang berbeda atau unik dari yang lain (pesaing) sehingga mampu memiliki daya tarik bagi pelanggan.

(11)

2. Kualitas produk

Adalah kualitas dari produk yang berhasil diciptakan oleh perusahaan. Pintar dalam memilih bahan baku yang bermutu tinggi, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas atau lebih dibandingkan pesaing.

3. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan harga yang mampu bersaing di pasaran. Dengan terciptanya suatu produk yang unik dan berkualitas, perusahaan harus bias menyesuaikan harga supaya harga tersebut sesuai dengan daya beli pelanggan (terjangkau) dalam kata lain tidak membebankan pelanggan (Dewi, 2006 : 27)

2.1.2.2 Syarat-syarat strategi keunggulan bersaing

Syarat-syarat strategis untuk mencapai keunggulan bersaing mencakup kemampuan merumuskan strategi bauran pemasaran (4P) yang meliputi:

a. Strategi produk

Berkaitan dengan produk secara utuh atau keseluruhan mulai darimana, kualitas, manfaat, spesifikasi, bentuk, isi, pembungkus, dan atribut produk lainya.intinya, produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen dengan tepat untuk jangka panjang, baik produk yang berupa fisik maupun jasa.

b. Strategi harga

Setelah strategi produk tercapai, selanjutnya adalah menetapkan strategi harga-harga adalah sejumlah nilai (dapat diukur dengan uang) yang harus

(12)

dibayar oleh konsumen untuk membeli atau menikmati produk dan jasa tersebut.

c. Strategi tempat dan distribusi

Adalah cara perusahaan menyalurkan produk dari tempatnya sampai ketangan konsumen akhir secara efisien dan efektif, sehingga tidak mengganggu strategi harga.

d. Strategi promosi

Mencakup usaha mempromoikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.1.3. Keberhasilan usaha

2.1.3.1 Pengertian keberhasilan usaha

Noor (2007:397) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis.

Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwirausaha tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik

(13)

maka nilai berusahanya jelas lebih berharga dari pada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.

Menurut Primiana (2009:49) mengemukakan bahwa Keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi.

2.1.3.2 Faktor-faktor keberhasilan usaha

Faktor-faktor keberhasilan usaha menurut (Suryana, 2006:67): 1. Kemampuan dan kemauan.

Orang yang memiliki kemampuan dan kemauan merupakan orang yang akan menjadi wirausaha yang sukses, tetapi orang yang hanya memiliki kemauan saja tetapi tidak memiliki kemampuan tidak akan menjadi seorang wirausaha yang sukses.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras

Memiliki tekad yang kuat dan mau bekerja keras merupakan orang yang akan berhasil dalam menjalankan usahanya, tetapi orang yang tidak memiliki tekad yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi tidak memiliki tekad yang kuat tidak akan menjadi wirausaha yang sukses. 3. Mengenal peluang yang sudah ada dan berusaha meraihnya ketika ada

kesempatan.

2.1.3.3 Dimensi Keberhasilan Usaha

Dimensi keberhasilan usaha menurut Noor (2007:397) adalah sebagai berikut :

(14)

1. (Laba/Profitability)

Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara pendapatan dengan biaya.

2. Produktivitas

Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya menentukan besar kecilnya pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh.

3. Daya Saing

Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing.

4. Kompetensi

Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.

5. Terbangunnya citra baik

Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust external. Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang ada dalam perusahaan. Sedangkan trust external adalah timbulnya rasa amanah atau percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan juga pesaing.

(15)

2.1.4 Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

BadanPusat Statistik (BPS) mengelompokkan UMKM berdasarkan jumlah tenaga kerja. Usaha yang memiliki 1-4 orang tenaga kerja dikelompokkan sebagai usaha mikro, 5-19 orang tenaga kerja sebagai usaha kecil 20-99 orang tenaga kerja sebagai usaha menengah dan bila mencapai 100 orang tenaga kerja atau lebihh digolongkan sebagai usaha besar (Wismiarsi, 2008:6).

Sementara menurut Kementrian Koperasi dan UKM menyebutkan, bahwa usaha kecil adalah milik Warga Negara Indonesia baik perorangan maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan bersih sebanyak-banyaknya Rp. 200.000.000 dan mempunyai omzet atau nilai output penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000 dan usaha tersebut berdiri sendiri.

1. Kriteria – Kriteria UMKM

Berdasarkan Pasal 6 beserta penjelasannya, pada UU No.20 Tahun 2008 tentang UMKM, Kriteria UMKM, antara lain:

1.Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah)

(16)

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 (dua miliar lima ratus juta rupiah).

3. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut :

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000(sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 (dua miliar lima ratus juta) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah)( Saiman, 2009 : 9).

(17)

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Variabel penelitian Hasil Penelitian Revina Septika, 2015 Pengaruh Modal, Lokasi dan Pengetahuan yang mendorong Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet Di Sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan Modal (X1), Lokasi (X2), Pengetahuan (X3), Keberhasilan Usaha (Y) Modal berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Keberhasilan Usaha; Lokasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha; Pengetahuan berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet di Jl. Dr.Mansyur Medan Cynthia Vanessa Djodjobo dan Hendra N. Tawas (2014) Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Inovasi Produk dan Keunggulan Bersaing terhadap Kinerja Pemasaran Usaha Nasi Kuning di Kota Manado Orientasi kewirausahaan(X1), Inovasi Produk (X2), Keunggulan Bersaing (X3), Kinerja Pemasaran(Y) Orientasi kewirausahaan dan inovasi produk secara simultan berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing pada usaha nasi kuning di Manado Rizki Pamungkas, 2014 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Karakteristik Kewirausahaan (X1), Lokasi Usaha (X ), Kemampuan Karakteristik kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap

(18)

Usaha Pemegang Saham Waralaba (studi kasus pada waralaba makanan dan minuman lokal di Kota Semarang Manajerial (X3), Keberhasilan Usaha (Y) keberhasilan usaha; lokasi usaha berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha; Kemampuan manajerial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha. Lies Indriyati (2013) Analisis faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan usaha mikro dan kecil. Modal kerja (X1), Skill (X2), Lokasi (X3), Keberhasilan usaha (Y) Secara simultan ketiga faktor tersebut juga terbukti berpengaruh terhadap keberhasilan usaha mikro dan kecil di wilayah Semarang Barat dengan tingkat adjusted R2 sebesar 0,348 atau 34,8 % Sarwono Nursito dan Arif Julianto Sri Nugroho, 2013 Analisis Pengaruh Interaksi Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Kewirausahaan (Studi kasus pada mahasiswa-mahasiswa di beberapa Pergurusn Tinggi Swasta di Surakarta) Pengetahuan Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2), Intensi Kewirausahaan (Y)

Hasil yang didapat menunjukkan bahwa nilaikoefisien pengetahuan kewirausahaan adalah0,376, t=4,530 dengan signifikan 0,001. Sedangkan nilai koefisien efikasi diri adalah 0,425, t=4,832 dengan signifikan 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri berpengaruh secara positif dan

(19)

signifikan terhadap Intensi Kewirausahaan Andi wijayanto, 2010 Pengaruh Karakteristik Wirausahawan Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha pada Sentra Usaha Kecil Pengasapan Ikan Di Krobokan Semarang Kecakapan Pribadi (X1), Kecakapan Sosial (X2), Keberhasilan Usah(Y) Kecakapan Pribadi dan Kecakapan Sosial terhadap variabel Keberhasilan Usaha diperoleh nilai Fhitung sebesar 16,643. Nilai Fhitung (16,643) lebih besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (2,59) atau berada dalam daerah penolakan Ho. Dengan demikian Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kecakapan Pribadi (X1) dan Kecakapan Sosial (X2) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Keberhasilan Usaha 2.3 Kerangka Konseptual

Harris dalam Suryana (2010:5) menyatakan bahwa seorang wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individual yang meliputi

(20)

melaksanakan pekerjaan/kegiatan. Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi wirausaha yang sukses dan mencapai keberhasilan dalam usahanya tentu saja pewirausaha harus memiliki kompetensi dalam menghadapi segala resiko dan tantangan. Salah satu kompetensi itu ialah pengetahuan kewirausahaan.

Menurut Manalu (2010:2) penerapan pengetahuan kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha. Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha (Rahmadanita, 2016:37).

Setiap wirausaha harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan layak sebelum memasuki dunia usaha dan memulai usahanya, karena hal itu berpengaruh langsung pada hasil, dimana akan menentukan titik keberhasilan pada usaha yang dirintis. Dengan pengetahuan yang cukup para pelaku usaha dapat menerapkannya pada usaha yang akan dijalankan sehingga mereka dapat mencapai keberhasilan usaha sesuai target yang mereka inginkan.

Menurut Noor (2007:397) suatu bisnis dikatakan berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing. Keunggulan bersaing merupakan suatu manfaat yang ada ketika suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang dilihat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para kompetitor terdekat. Keunggulan bersaing sangat penting dalam berwirausaha karena itu berpengaruh langsung pada hasil yang akan dicapai, dimana titik keberhasilan usaha dapat ditentukan.

(21)

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan skema kerangka konseptual dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat (Wiratna, 2015:68) Hipotesis dari penelitian ini yaitu: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pengetahuan kewirausahaan dan keunggulan bersaing terhadap keberhasilan usaha rumah makan minang di Kota Medan.

Pengetahuan Pewirausahaan(X1) Keberhasilan Usaha (Y) Keunggulan bersaing (X2)

Gambar

Tabel 2.1 Karakteristik usaha
Tabel 2.2  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1  Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel 1 menunjukkan sampel bukan perokok A dan C memiliki vital capacity yang lebih tinggi dari sampel B dan D hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu pada sampel B

Sedangkan sarana ibadah yang terdapat di Kecamatan Siak Kecill adalah sebagai berikut: 49 masjid dan 46 langgar/mushola yang tersebar di seluruh desa

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki percaya diri tinggi memperoleh keterampilan proses sains biologi siswa lebih baik dengan skor 118,3

Rumah Perawatan Psiko-Neuro-Geriatri atau yang lebih dikenal dengan “Puri Saras” adalah klinik kesehatan yang bergerak dalam bidang layanan kesehatan jiwa, mulai beroperasi sejak

Pustakawan dan Guru Pustakawan Perpustakaan Sekolah harus dapat memahami secara baik apa yang menjadi tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan pada Sekolah Dasar, Sekolah

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas

Perubahan perilaku seksual pranikah siswa membuktikan bahwa layanan bimbingan kelompok teknik diskusi memberikan pengaruh terhadap pemahaman tentang perilaku seksual pranikah

Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan kinerja pegawai. Karena Lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap pegawai didalam