Pancasila Dalam Konteks
Sejarah Perjuangan
Ofie Luthfiah
(11108241062)
Agus Yuliyanto
(11108241084)
Ria Syafa Atun
(11108241086)
Rosdiana Mawarni
(11108244029)
Pancasila sebagai dasar NKRI , nilai nilainya telah
ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu
kala sebelum Indonesia mendirikan negara, yang
berupa nilai nilai adat istiadat, kebudayaan serta
nilai nilai religius. Sehingga materi Pancasila yang
berupa nilai nilai tersebut tidak lain adalah dari
bangsa Indonesia sendiri. Berdasarkan kenyataan
trsebut maka untuk memahami Pancasila secara
lengkap dan utuh terutama dalam kaitannya
dengan jati diri bangsa Indonesia, diperlukan
pemahaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
400 M Indonesia memasuki zaman sejarah
Prasasti Yupa : menuliskan tentang kebiasaan raja
Mulawarman yang suka memberi sedekah dan
kenduri kepada para brahmana
Masyarakat
Kutai
membuka
zaman
sejarah
pertama kalinya ini menampilkan nilai-nilai sosial
politikdan ketuhanan dalam bentuk kerajaan,
kenduri serta sedekah
Mr Muh.Yamin
Indonesia terbentuk atas tiga tahap :
1.
Zaman Sriwijaya (600-1400) bercirikan kedatuan
2.Zaman Majapahit (1293-1525) bercirikan keprabuan
3.Negara Kebangsaan Modern, Indonesia merdeka
Berkembang
pesat,
mempunyai
letak
strategis
sehingga menjadi pusat perdagangan, pusat agama
dan kebudayaan yang disegani di Asia Tenggara serta
merupakan Kerajaan Maritim yang tidak diragukan lagi
kekuatannya.
Cita cita tentang kesejahteraan bersama dalam suatu
negara telah tercermin pada kerajaan sriwijaya, yaitu:
‘Marvuat Vanua Criwijaya Siddhayatra Subhiksa’
(suatu cita-cita negara adil dan makmur)
Sebelum Kerajaan Majapahit muncul sebagai
kerajaan
yang
mencanangkan
nilai
nilai
nasionalisme, telah muncul kerajan kerajaan di
jawa tengah dan jawa timur :
Kerajaan Kalingga abad ke VII, Sanjaya abad ke
VIII, Kerajaan Isana abad ke IX, Kerajaan
Darmawangsa abad ke X, Kerajaan Airlanga abad
ke XI dan Kerajaan Singasari abad ke XIII.
Kerajaan kerajaan tersebut telah mengamalkan
nilai nilai pancasila, sebgai sempel yaitu: raja
Airlangga memerintahkan untuk membuat waduk
demi kesejahteraan pertanian rakyat (merupakan
nilai nilai sila kelima)
Zaman Kerajaan sebelum
Majapahit
Empu prapanca menulis kitab negarakertagama, dalam
kitab tersebut terdapat istilah PANCASILA.
Empu Tantular menulis kitab Sutasoma, dalam kitab
tersebut ada kaliamt BHINEKA TUNGGAL IKA.
Sumpah Palapa (Tan Amukti Palapa) yang diucapkan oleh
Gadjah Mada berisi cita-cita mempersatukan seluruh
Nusantara.
“Gajah Mada tidak akan hidup mewah sebelum Nusantara
berhasil disatukan di bawah panji kerajaan Majapahit”
Majapahit menjulang dalam arena sejarah kebangsaan
Indonesia dan banyak meninggalkan nilai nilai yang
diangkat dalan nasionalisme kebangsaan Indonesia 17
August 1945
Kerajaan Majapahit
(tahun 1293)
1. Bangsa Portugis Menjajah Indonesia
Pada tahun 1512, bangsa Portugis yang dipimpin oleh Fransisco
Serrao mulai berlayar menuju Kepulauan Maluku. Orang-orang
Portugis yang semula dianggap sebagai sahabat rakyat ternate
berubah menjadi pemeras dan musuh.
2. Bangsa Spanyol Menjelajah Indonesia
Pelaut Spanyol berhasil mencapai Kepulauan Maluku pada tahun
1521 setelah terlebih dahulu singgah di Filipina. Bangsa Spanyol
dimanfaatkan oleh rakyat Tidore untuk bersekutu dalam melawan
rakyat Ternate. Maka pada tahun 1534, diterbitkan perjanjian
Saragosa (tahun 1534) yang isinya antara lain pernyataan bahwa
bangsa Spanyol memperoleh wilayah perdagangan di Filipina
sedangkan bangsa Portugis tetap berada di Kepulauan Maluku.
3. Bangsa Belanda Menjajah Indonesia
Proses penjajahan bangsa Belanda terhadap Indonesia memakan
waktu yang sangat lama, yaitu mulai dari tahun 1602 sampai tahun
1942. Penjelajahan bangsa Belanda di Indonesia, diawali oleh
berdirinya VOC.Praktek praktek VOC mulai kelihatan dengan
paksaan paksaan , sehingga rakyat melakukan perlawanan.
Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).
Asal Usul Kebangkitan Nasional
Pada 1912 berdirilah Partai Politik pertama Indische Partij. Pada tahun ini juga Haji
Samanhudi mendirikan SDI (Solo), Pak KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (Yogyakarta) dan Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang. Suwardi Suryaningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis Seandainya aku orang Belanda , 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dihukum dan dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda. Tahun 1927 PNI memulai perjuangan nasional Iindonesia dengan satu tujuan INDONESIA MRDEKA. Perjuanagn rintisan kesatuan nasional kemudian diikuti dengan sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Saat ini, Tanggal berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei, dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Kebangkitan Nasional
(1899-1942)
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Propaganda Jepang
Gerakan 3A
Putera
Barisan semi militer
Fujinkai
Heiho
Peta
Seinendan
Keibondan
6 dan 9 Agustus 1945 : hirosima dan nagasaki dibom oleh sekutu
14 Agustus 1945 : jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Usulan calon rumusan dasar Negara :
Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Peri kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan rakyat Mr. Soepomo
Persatuan Kekeluargaan Keseimbangan lahir dan batin
Musyawarah
Keadilan rakyat
Ir. Soekarno
Pancasila
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme dan peri kemanusiaan
Mufakat atau demokrasi
Kesejahteraan social
Ketuahanan Yang Maha Esa
Sidang BPUPKI Pertama
(29 Mei – 1 Juni 1945)
Berlangsung 10-17 Juli 1945 dengan tema bahasan bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran.
Dengan pemungutan suara, akhirnya ditentukan wilayah Indonesia merdeka yakni wilayah Hindia Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor-Portugis, dan pulau-pulau sekitarnya.
Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk lagi panitia kecil beranggotakan 7 orang yaitu:
Prof. Dr. Mr. Soepomo (ketua merangkap anggota) Mr. Wongsonegoro Mr. Achmad Soebardjo Mr. A.A. Maramis Mr. R.P. Singgih H. Agus Salim Dr. Soekiman
Pada tanggal 14 Juli 1945, rapat pleno BPUPKI menerima laporan Panitia Perancang UUD yang dibacakan oleh Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut tercantum tiga masalah pokok yaitu: a. pernyataan Indonesia merdeka b. pembukaan UUD c. batang tubuh UUD
Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan disusun dengan mengambil tiga alenia pertama
Piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat Piagam Jakarta.
9 agustus 1945 ir. Soekarno, Hatta, Radjiman Wediodiningrat
menuju Dalat (Vietnam Selatan) untuk bertemu Jendral
Terauchi --- Rencana kemerdekaan Indonesia.
Sejak tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah pada
sekutu
15 Agustus 1945 : Golongan Muda mendesak Kemerekaan
Indonesia.
16 Agustus 1945 Peristiwa Rengasdengklok
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 jam 10.00,
pengibaran bendera pusaka jahian Fatmawati yang dilakukan
oleh S. Suhud dan Lathief Hendraningrat. Teks Proklamasi
diketik Sayuti Melik. BM Diah brtugas mmeperbanyak teks
proklamasi dan menyiarkannya melalui radio Domei. Sukarni
menyebarkan pamphlet.
Proklamasi Kemerdekaan dan
sidang PPKI
Sidang PPKI
Sidang I (18 Agustus 1945)
Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945
Memilih Ir. Soekarno dan Hatta sebagai presiden dan wapres.
Sebelum MPR terbentuk tugas presiden dibantu komite nasional
Sidang II (19 Agustus 1945)
Pembagian 8 propinsi (Jabar, Jateng, Jatim, Sumatera, Sunda
Kecil, Sulawesi, Maluku, Kalimantan)
Pembentukan 12 Kementrian
Pembentukan tentara keamanan
Sidang III (20 Agustus 1945)
Pembentukan BKR (BKR-TKR-TRI-TNI)
Sidang IV (22 Agustus 1945)