• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. atau patah, akan tumbuh banyak tunas. Kalau pucuk tidak patah, batang tidak bisa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. atau patah, akan tumbuh banyak tunas. Kalau pucuk tidak patah, batang tidak bisa"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Kubis (B. oleracea L. )

Semua kol yang baru tumbuh umumnya mempunyai hipokotil sepanjang 2 cm, berwarna merah. Kecuali itu kol yang berkeping dua, berakar tunggang dan serabut. Daun pertama mempunyai tangkai yang lebih panjang dari daun yang diatasnya. Daun membentuk roset. Apabila titik tumbuhnya mati dimakan ulat atau patah, akan tumbuh banyak tunas. Kalau pucuk tidak patah, batang tidak bisa bercabang (Pracaya, 2001).

Daun kol bagian luar tertutup lapisan lilin dan tidak berbulu. Daun – daun bawah tumbuhnya tidak membengkok, dapat mencapai panjang sekitar 30 cm. daun – daun muda yang tumbuh berikutnya mulai membengkok menutupi daun – daun muda yang ada di atasnya. Makin lama daun muda yang terbentuk semakin banyak sehingga seakan – akan membentuk telur atau kepala (Pracaya, 2001).

Gambar 1. Tanaman Kubis Sumber : foto langsung

(2)

Biologi Hama P. xylostella L. (Lepidoptera: Plutellidae)

Menurut Borror, dkk (1992) kedudukan P. xylostella L. dalam sistematika serangga adalah termasuk ordo Lepidoptera, family Plutellidae dan genus Plutella. Telur

Di daerah panas sampai ketinggian 250 m dari permukaan laut stadium telur hanya dua hari. Didataran tinggi berketinggian 1.100 m – 1.200 m dari permukaan laur umumnya lebih panjang yaitu stadium telur 3-4 hari. Telurnya

biasa diletakkan pada satu daun atau pada daun lain tanaman (Rukmana dan Sugandi, 1997).

Telur dari ngengat ini berbentuk oval dan flattened, dan panjangnya berukuran 0,44 mm dan lebarnya 0,26 mm. telurnya berwarna kuning atau hijau pucat, diletakkan satu-satu atau dalam kelompok besar diletakkan pada permukaan daun, atau kadang – kadang pada bagian bawah daun tanaman. Ngengat betina dapat menghasilkan telur sebanyak 250-300 telur, tetapi total telur yang dihasilkan setiap bertelur sekitar 150 butir (Capinera, 2005).

Gambar 2. Telur P. xylostella L. Sumber : www.pbase.com

(3)

Larva

Ulat yang baru menetas berukuran panjang 1,2 mm, berwarna hijau cerah, dengan kepala kelihatan hitam. Ulat yang sudah tumbuh sempurna ukuranya antara 8-11 mm panjangnya, sedangkan diameternya 1,2-1,5 mm dan berwarna kehijau-hijauan atau hijau cerah. Tubuh ulat dilengkapi dengan bulu – bulu atau seta. Lama ulat 7-11 hari (Sudarmo,1991).

Tingkat populasi larva P. xylostella yang tinggi biasanya terjadi pada 6 – 8 minggu setelah tanam. Tingkat populasi yang tinggi dapat mengakibaatkan kerusakan yang berat pada tanaman kubis. Hasil penelitian tahun 1975 menunjukkan bahwa kehilangan hasil yang disebabkab oleh P. xylostella bersama – sama dengan C. binotalis dapat mencapai 100% apabila tidak digunakan

insektisida. Hal ini terjadi pada pertanaman kubis pada musim kemarau (Permadi dan Sastrosiswojo, 1993).

Gambar 3. Larva P. xylostella L. Sumber: Foto Langsung

(4)

Pupa

Pupa terdapat pada cocon yang terbungkus seperti sutra, biasanya tedapat pada bagian bawah atau bagian luar daun. Warna pupa agak kekuning-kuningan dengan panjang 7-9 mm, masa pupa adalah sekitar 8 hari (antara 5-15 hari) (Capinera, 2005).

Gambar 4. Pupa P. xylostella L. Sumber: Foto Langsung Imago

Ngengat berwarna abu-abu sampai coklat kelabu dan pada saat sayap dilipat nampak tiga buah tanda berupa gelombang seperti berlian (diamond) atau terdapat bentuk segitiga sepanjang punggungnya. Ngengat beristirahat pada siang hari. Umur ngengat 2 - 4 minggu. Ngengat betina mampu menghasilkan telur 180 - 320 butir (Deptan, 2008).

Daur hidup di daerah dingin sekitar 3 minggu sedangkan di daerah panas sekitar 2 minggu (Permadi dan Sastrosiswojo, 1993).

(5)

Gambar 5. Imago P. xylostella L. Sumber: http://ditlin.hortikultura.go.id

Gejala Serangan

Ulat tritip disebut juga larva kupu-kupu punggung berlian. Ulat yang termasuk family Plutellidae dan ordo Lepidoptera ini menyerang kubis yang masih muda di persemaian maupun yang sudah dewasa di lapangan. Kubis yang terserang ulat tritip, pada daun tampak adanya bercak- bercak berwarna putih. Selanjutnya bercak tersebut akan berlubang jika telah mengering. Jika serangannya berat, kubis tinggal daunnya saja (Pracaya, 2001).

Larva (ulat) muda yang baru menetas, mengorok daun kubis selama 2 - 3 hari. Selanjutnya memakan jaringan bagian permukaan bawah daun atau permukaan atas daun dan meninggalkan lapisan tipis/transparan sehingga daun seperti berjendela dan akhirnya sobek serta membentuk lubang. Apabila tingkat populasi larva tinggi hampir seluruh daun dimakan dan hanya tulang daun yang ditinggalkan. Umumnya serangan berat terjadi pada musim kemarau pada umur 5

(6)

- 8 minggu.Ulat daun kubis mulai menyerang sejak awal pra pembentukan krop (0 – 49) hari setelah tanam = hst) sampai fase pembentukan krop (49 - 85 hst) (Deptan, 2008).

Gambar 6. Gejala Serangan P. xilostella L. Sumber : foto langsung

Biologi Hama C. binotalis Zell. (Lepidoptera: Pyralidae)

Menurut Kalshoven (1981) kedudukan C. binotalis Zell. dalam sistematika serangga adalah termasuk Ordo Lepidoptera, Famili Pyralidae, Genus Crocidolomia.

Telur

Selama hidupnya mampu bertelur sebanyak 330 – 1.400 butir. Telur diletakkan secara berkelompok pada bagian bawah permukaan daun dengan ukuran 3mm x 5mm. Setiap kelompok terdiri atas 30 – 50 butir telur (Rukmana dan Sugandi, 1997).

Telurnya pipih membulat. Telur yang baru diletakkan berwarna hijau, setelah 2 hari berubah warna menjadi kuning kehijau – hijauan, selanjutnya

(7)

menjelang saat penetasan berwarna hitam kehijau – hijauan. Telur - telur ini oleh ngengat betina diletakkan setiap saat, dengan masa penetasan sekitar 4 hari (Sudarmo, 1991).

Gambar 7. Telur C. binotalis Zell. Sumber : http://ditlin.hortikultura.go.id

Larva

Telur yang baru menetas berwarna hijau kekuning-kuningan dengan kepala berwarna coklat. Namun setelah ulat tumbuh sempurna warnanya coklat sampai hijau gelap, dengan garis- garis pada tubuhnya. Ulat mengalami 5 instar, dengan lama hidup 14 hari (Sudarmo, 1991).

Larva yang masih muda, hidup secara gregarious (berkelompok), pada bagian bawah daun kubis. Mereka menghindari cahaya. Memakan daun – daun kubis, khususnya yang masih muda, titik tumbuh juga diserang. Pewarnaan larva bervariasi, tetapi hampir semua berwarna hijau dan terdapat batas garis- garis pada punggung dan tanda – tanda lateral gelap atau hitam, lapisan – lapisan kitin ditumbuhi bulu – bulu. Bagian lateral dan ventral berwarna kekuning – kuningan. Larva tumbuh memanjang sampai 18 mm (Kalshoven, 1981).

(8)

Larva yang baru keluar dari telur, berbentuk silindris dan tubuhnya berwarna kuning muda pucat agak transparan, kepalanya berwarna kehitaman. Larva terdiri atas 5 instar dan biasanya dijumpai berkelompok pada bagian bawah daun kubis. Bagian daun bekas dimakan oleh kelompok larva muda ini biasanya tampak bercak putih, yaitu warna lapisan epidermis permukaan atas daun yang tersisa tidak ikut dimakan dan kemudian berlubang setelah lapisan epidermis kering. Setelah mencapai instar ketiga, larva memencar dan mulai menyerang daunyang lebih dalam dan sering kali masuk ke pucuk tanaman serta menghancurkan titik tumuh. Apabila serangan terjadi pada kubis yang telah membentuk krop, larva instar ketiga menggerek ke bagian krop dan merusak

tanaman ini. Daur hidup dari telur hingga dewasa lamanya 38-48 hari (Permadi dan Sastrosiswojo, 1993).

Gambar 8. Larva C. binotalis Zell. Sumber: Foto Langsung

Pupa

Pupanya berwarna coklat kemerah-merahan. Pupa betina berukuran lebih besar, panjang 14 mm dan lebarnya 3,2 mm, sedangkan pupa jantan panjangnya

(9)

10-13 mm. pupanya berada dalam tanah, masa pupa sekitar 9 hari (Sudarmono, 1991).

Gambar 9. Pupa C. binotalis Zell. Sumber: http://ditlin.hortikultura.go.id

Imago

Ngengat berwarna kelabu, pada sayap depan terdapat garis-garis pucat serta titik-titik. Ngengat aktif pada malam hari dan tidak tertarik cahaya. Lamanya daur hidup (dari telur - ngengat) sekitar 26 hari.Telur umumnya dijumpai pada permukaan bawah daun diletakkan secara berkelompok seperti susunan genteng berukuran 3 x 5 mm bervariasi antara 55 - 285 butir (Deptan, 2008).

Ngengat jantan biasanya memiliki tubuh yang ramping dan lebih panjang dari ngengat betina. Panjang sayap jantan 20-25 mm dan panjang tubuhnya 11-14 mm. panjang sayap betina 18-25 mm dan panjangnya 8-11 mm. warna ngengat jantan dan betina sangat bervariasi menggambarkan warna antara abu-abu dan coklat pada bagian depan sayapnya berwarna cream (Alfredo, 1995).

(10)

Gambar 10. Imago C. binotalis Zell.

Sumber : http://ditlin.hortikultura.go.id

Gejala serangan

Daun yang diserang ulat titik tumbuh (C. binotalis Zell.) terutama daun muda, kemudian hama merambat ke titik tumbuh sehingga semua daun muda habis. Bila serangannya hebat, kubis akan mati karena kubis tidak mendapat kesempatan membentuk tunas baru. Akhirnya busuk, karena terinfeksi penyakit (Pracaya, 2001).

Ulat krop dikenal sebagai hama yang sangat rakus secara berkelompok dapat menghabiskan seluruh daun dan hanya meninggalkan tulang daun saja. Pada populasi tinggi terdapat kotoran berwarna hijau bercampur dengan benang-benang sutera. Ulat krop juga masuk dan memakan krop sehingga tidak dapat dipanen sama sekali. Larva muda memakan daun dan meninggalkan lapisan epidermis yang kemudian berlubang setelah lapisan epidermis kering. Setelah mencapai instar ketiga larva memencar dan menyerang daun bagian lebih dalam menggerek ke dalam krop dan menghancurkan titik tumbuh.Ulat krop dapat menyerang sejak

(11)

fase awal pra pembentukan krop (0 – 49) hari setelah tanam (hst) sampai fase pembentukan krop (49 - 85 hst) (Deptan, 2008).

Gambar 11. Gejala Serangan C. binotalis Zell. Sumber : foto langsung

Insektisida Nabati

Daun Sirsak

Sirsak dapat tumbuh hampir disemua tempat sampai ketinggian 900 m dpl. Sirsak merupakan pohon dengan tinggi dapat mencapai sekitar 8m. Batang berkayu, bulat dan bercabang. Daun tunggal, bulat telur, ujung runcing, tepi rata, panjang antara 6-18 cm, dan berwarna hijau kekuningan. Bunga tunggal terletak pada batang dan ranting, ukuran kelopak kecil, dan berwarna kuning keputihan atau kuning muda. Buah majemuk, bulat telur, panjang 15-35 cm, diameter 10-15 cm, dan berwarna hijau. Biji bulat telur, keras dan berwarna hitam (Mulyaman,dkk, 2000).

Untuk ramuan insektisida nabati, daundan biji sirsak perlu dihaluskan sebelum dicampur dengan pelarut. Buah yang mentah, biji daun, dan akarnya mengandung senyawa annonain yang dapat berperan sebagai insektisida,

(12)

larvasida, repellent (penolak serangga) dan antifeedant (penghambat makan) dengan cara kerja racun kontak dan racun perut (Surbakti, 2008).

Dari tanaman sirsak telah berhasil diisolasi beberapa senyawa acetogenin antara lain asimisin, bulatacin, dan squamosin. Pada konsentrasi tinggi, acetogenin akan bersifat anti feedant bagi serangga, sehingga menyebabkan serangga tidak mau makan. Pada konsentrasi rendah bersifat racun perut dan dapat menyebabkan kematian. Senyawa acetogenin bersifat sitotoksin sehingga menyebabkan kematian sel. Bulatacin diketahui menghambat kerja enzim NADH ubiquinone reduktase yang diperlukan dalam reaksi respirasi di mitokondria (Mulyaman,dkk, 2000).

Gambar 12. Daun Sirsak Sumber: Foto Langsung Daun Babadotan

Babadotan merupakan tumbuhan herba setahun yang tingginya dapat mencapai 30-90 cm dan tumbuh tegak atau batang bawah berbaring. Batang bulat berambut panjang dan bercabang. Daun tunggal, bertangkai, bentuk bulat telur, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal membulat, panjang 3-4 cm, lebar 1-2,5 cm letak berhadapan bersilang dan berwarna hijau. Bunga majemuk, terletak diketiak

(13)

daun, panjang 6-8 cm, berwrna putih dan ungu dan tiap tangkai berkumpul 3 atau lebih kuntum bunga majemuk. Biji kecil hitam. Akar tunggang (Kardinan, 2004).

Untuk insektisida nabati daun babadotan dapat langsung dihaluskan dengan mixer atau ditumbuk secara manual dan dicampur dengan pelarut. Daun dan bunganya mengandung saponin, flavanoid dan polifenol. Selain itu daunnya mengandung minyak asiri (Kardinan, 2004).

Tumbuhan ini telah berhasil diisolasi dua senyawa aktif yang diberi nama precocene I dan precocene II, yang dikenal sebagai senyawa anti hormon, juvenile, yaitu hormone yang diperlukan oleh serangga selama metamorphosis dan reproduksi. Pemberian senyawa precocene akan menyebabkan metamorfosis dini dewasa yang steril, diapause, dan terganggunya reproduksi feromon. Bekerja sebagai racun kontak dan racun perut (Deptan, 1994).

Gambar 13. Daun Babadotan Sumber: Foto Langsung

Daun Nimba

Nimbi merupakan tanaman pohon dengan tinggi 10-15 m. batang tegak, berkayu, berbentuk bulat, permukaan kasar, dan berwarna coklat. Daun majemuk, letek berhadapan, berbentuk lonjong, tepi bergerigi, ujung lancip, pangkal

(14)

meruncing, tulang daun menyirip, panjang 5-7 cm, lebar 3-4 cm, tangkai daun panjangnya 8-20 cm dan berwarna hijau. Bunga majemuk berkelamin dua, letek di ujung cabang, tangkai silindris dan berwarna putih kekuningan. Buah bulat telur dan berwarna hijau. Biji bulat,diameter ± 1 cm dan berwarna putih. Akar tunggang (Mulyaman,dkk, 2000).

Daun mengandung 57 senyawa limonoid dengan zat bioaktif utama azadiracktin (C35 H44 O16). Zat bioaktif ini mempunyai daya kerja sebagai zat penolak, pencegah nafsu makan, penghambat tumbuh, larvasida (untuk mengendalikan larva). Sifat penting azadirachtin adalah fitotoksisitasnya kecil atau tidak ada pada dosis efektif, tidak toksik untuk manusia dan vertebrata lainnya, daya kerja utama adalah antifeedant untuk serangga hama (Mulyaman,dkk, 2000).

Daun mengandung paraisin, suatu alkaloid dan komponen minyak atsiri mengandung senyawa sulfida. Nimba juga memiliki efek anti serangga atau insektisida. Keracunan dapat menyebabkan iritasi mata dan jaringan lunak, serta kemungkinan sebagai penyebab konjugtivitas dan inflamasi (Oxivar, 2007).

Gambar 14. Daun Nimba Sumber: Foto Langsung

(15)

Daun Serai

Serai merupakan tumbuhan herba menahun dan merupakan jenis rumput-rumputan dengan tinggi antara 50-100 cm. Daun tunggang berjumbai, panjang sekitar 1 m, lebar 1,5 cm, tepi kasar dan tajam, tulang daun sejajar, permukaan atas dan bawah berambut, serta berwarna hijau muda. Batang tidak berkayu, beruas-ruas pendek dan berwarna putih. Bunga majemuk, terletak dalam satu tangkai, dan berwarna putih. Buah pipih dan berwarna putih kekuningan. Biji bulat panjang dan berwarna coklat. Akar serabut (Kardinan, 2004).

Serai mengandung minyak asiri yang terdiri atas senyawa sitral, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farnesol, metal heptenon dan dipentena (Kardinan, 2004). Banyak penelitian mengenai kandungan kimia tanaman serai. Minyak atsiri serai terdiri dari senyawa sitral, sitronela, geraniol, mirsena, famesol, metal heptenol, nerol, dan dipentena. Kandungan yang paling besar adalah sitronela yaitu sebesar 35 % dan graniol 35-40 %. Senyawa sitronela mempunyai sifat racun dehidrasi (desiccant). Raun tersebut merupakan racun kontak yang dapat menyebabkan kematian karena kehilangan cairan terus menerus. Serangga yang terkena racun ini akan mati karena kekurangan cairan (Enj Crop Weblog, 2008).

Gambar 16. Daun Serai Makan Sumber: Foto Langsung

Gambar

Gambar 1. Tanaman Kubis  Sumber : foto langsung
Gambar 2. Telur P. xylostella L.
Gambar 3. Larva P.  xylostella L.
Gambar 4. Pupa P.  xylostella L.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dimana siswa diberi angket motivasi belajar sebelum diberikan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tujuannya melihat tingkat

Terkait dengan tekanan populasi penduduk dan penurunan luas lahan untuk produksi pertanian, banyak negara menerapkan pertanian intensif dan diversifikasi untuk meningkatkan

Beberapa survei dan penelitian menguatkan bahwa betapa penting kemampuan untuk bisa mendengar, bahkan banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa kemampuan seseorang untuk

Untuk bisa membuat agar foton yang diserap dapat sebanyak banyaknya, maka absorber harus memiliki energi band-gap dengan range yang lebar, sehingga memungkinkan untuk bisa

Hal ini dapat dicapai dengan memberikan umpanbalik dari keluaran ke masukan suatu gerbang melalui sebuah tahanan, seperti yang diperlihatkan pada Gambar.. Gambar

Abstrak: Pendidikan merupakan suatu atau cara untuk memanusiakan manusia, yang tentunya didalam poresnya harus ada sistem yang terorganisir agar hasil nantinya

Jika ada informasi yang dibutuhkan oleh Nita dan teman-temannya seperti informasi cara mengurus surat pindah, atau jika ada himbauan dari pihak desa, informasi tersebut