• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTANG DENGAN RAHBIAT TUHAN YANG BIAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TENTANG DENGAN RAHBIAT TUHAN YANG BIAHA ESA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI PACITAN I PERATURAN BUPATI PACITAN i NOMOR U ATAHUN 2014

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DAN PEBIANFAATAN DANA KAPITASI PROGRAM JABUNAN KESEHATAN NASIONAL DI FASILITAS KESEHATAN

TINGKAT PERTAMA KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHBIAT TUHAN YANG BIAHA ESA

1 BUPATI PACITAN

Menimbang: a. bahwa guna tertib administrasi pengelolaan keuangan Daerah terkait dengan pembayaran dana kapitasi oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kabupaten Facitan, perlu mengatur pctunjuk teknis pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) D i Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kabupaten Pacitan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam h u r u f a , perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kabupaten Pacitan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali dlubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah; Undang-Undang Nomor 40 Tahim 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional;

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

Undang-Undang Nomor 24 Tahim 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Penyelenggaraan Jaminan Sosial; Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelen^araan Pemerintah Daerah;

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013; 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. i

(2)

I

10. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahim 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2 0 1 1 ;

12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Standard Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan;

13. Perturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk H u k u m Daerah;

15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan Dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah;

16. Peraturan Menteri Tenaga Kcija Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. 17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2014 tentang

Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.

! HEMUTUSKAN:

i

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN PACITAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

i

^ Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adaiah Kabupaten Pacitan.

2. Pemerintah Daerah adaiah Pemerintah Kabupaten Pacitan 3. Bupati adaiah Bupati Pacitan.

4. Dinas Kesehatan adaiah Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan. 5. Kepala Dinas adaiah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan.

6. Jaminan Kesehatan Nasional yang selanjutnya disingkat JKN adaiah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat

pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.

7. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adaiah Puskesmas d i lingkungan Pemerintah Daerah.

8. Fasilitas kesehatan adaiah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan u n t u k menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, balk promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

f

(3)

t

9. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disebut FKTP adaiah Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah daerah yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya. [

10. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat

BPJS Kesehatan adaiah badan h u k u m yang dibentuk u n t u k menyelenggarakan program jaminan kesehatan.

1 1 . Pengelolaan dana kapitasi adaiah tata cara penganggaran, pelaksanaan, penatausahaaan, dan pertanggungjawaban dana kapitasi yang diterima oleh FKTP dari BPJS Kesehatan.

12. Pemanfaatan dana kapitasi adaiah tatacara penyelen^araan jaminan kesehatan nasional oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).

13. Dana kapitasi adaiah besaran pembayaran per bulan yang dibayar dimuka kepada FKTP berdasarkan j u m l a h peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkari jenis dan j u m l a h pelayanan kesehatan yang diberikan.

14. Satuan Keija Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adaiah Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah selaku Pengguna Anggaran atau Pengguna BarangJ

15. Badan Layanan U m u m Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adaiah SKPD atau unit kerja pada SKPD d i lingkungan Pemerintah Daerah yang dibentuk u n t u k • memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

16. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adaiah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah.

17. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut dengan Kepala SKPKD mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara U m u m Daerah

18. Bendahara U m u m Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adaiah pejabat yang diberi tugas i m t u k melaksanakan fungsi Bendahara U m u m Daerah. 19. Jasa Pelayanan Kesehatan d i FKTP Puskesmas adaiah imbalan yang

diberikan dengan memperhatikan tingkat kesulitan, waktu, resiko dan profesionalitas tenaga dalam proses pelayanan u n t u k menyelenggarakan kesehatan perorangan pada peserta BPJS Kesehatan dan keluai^anya, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.

20. Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP adaiah Pegawai Negeri Sipil yang ditunjuk u n t u k menjalankan f u n g s i , menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan dana kapitasi

2 1 . Kepala FKTP adaiah pegawai negeri sipil yang ditunjuk sebagai kepala u n i t pelaksana teknis dinas kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan d i suatu wilayah keija serta melakukan pengawasan secara beijenjang terhadap penerimaan dan pemanfaatan dana kapitasi oleh Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP.

i

BAB II

PENGELOLAAN DANA KAPITASI J K N i Pasal 2

(1) BPJS Kesehatan selaku penyelen^ara Program JKN melakukan pembayaran dana kapitasi kepada FKTP berdasarkan pada j u m l a h peserta yang terdaftar di FKTP sesuai data dari BPJS Kesehatan.

(2) Pembayaran dana kapitasi JKN kepada FKTP dilakukan oleh BPJS Kesehatan setiap bulan paling lambat t a n ^ a l 15 bulan berjalan.

(4)

i

i

I Pasal 3

I

(1) Kepala FKTP menyusun rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN, u n t u k selanjutnya disampaikan kepada Kepala Dinas.

(2) Berdasarkan rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA SKPD ) Dinas Kesehatan, yang memuat rencana pendapatan dana kapitasi JKN dan rencana belanja dana kapitasi JKN." ;

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi pembendaharaan dana kapitasi JKN pada FKTP, Bupati mengangkat Bendahara dana kapitasi JKN pada masing-masing FKTP setiap tahun anggaran atas usul Kepala Dinas melalui PPKD yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(4) Untuk menyelenggarakan fungsi pengawasan secara beijenjang terhadap penerimaan dan pemanfaatan dana kapitasi oleh Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP, Bupati mengangkat Kepala FKTP dana kapitasi JKN pada masing-masing FKTP setiap tahun anggaran atas usul Kepala Dinas melalui PPKD yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(5) Bendahara JKN pada masing-masing FKTP sebagaimana dimaksud ayat (3) membuka rekening dana kapitasi JKN yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati yang merupakan bagian dari rekening BUD u n t u k selanjutnya disampaikan oleh Kepala FKTP ke BPJS Kesehatan.

(6) Pembayaran dana kapitasi oleh BPJS Kesehatan ke rekening dana kapitasi JKN pada FKTP diakui sebagai pendapatan,

(7) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) digunakan langsung u n t u k pelayanan kesehatan peserta JKN pada FKTP.

(8) Dalam hal pendapatan dana kapitasi tidak d i gunakan seluruhnya pada tahun anggaran berkenaan maka dapat digunakan pada tahun anggaran berikutnya. ^

Pasal 4

9

(1) Bendahara dana kapitasi JKN pada FKTP mencatat dan menyampaikan realisasi pendapatan dan belanja setiap bulan kepada kepala FKTP

(2) Kepala FKTP menyampaikan laporan realisasi pendapatan dan belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala Dinas dengan melampirkan surat pemyataan tanggung jawab.

(3) Kepala FKTP bertanggung jawab sccara formal dan material atas pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN.

(4) Pendapatan dan belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disajikan dalam laporan keuangan SKPD dan laporan keuangan Pemerintah Daerah.

i

BAB ni

PEBIANFAATAN DANA KAPITASI J K N ! Pasal 5

(1) Dana kapitasi yang diterima oleh FKTP dari BPJS kesehatan dimanfaatkan seluruhnya u n t u k :

a. Pembayaran jasa pelayanan kesehatan ; dan

b. Dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan.

(2) Alokasi dana kapitasi u n t u k pembayaran jasa pelayanan kesehatan pada FKTP ditetapkan sebesar 60% (enam p u l u h per seratus).

(3) Alokasi dana kapitasi t m t u k pembayaran dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan FKTP ditetapkan sebagai b e r i k u t :

a. Obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sebesar 20% (dua puluh per seratus); dan

b. Kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya sebesar 20% ( dua puluh per seratus).

(5)

i

i

j BAB IV

> JASA LAYANAN KESEHATAN Pasal 6

(1) Pembagian jasa pelayanan kesehatan bersumber dana kapitasi kepada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang melakukan pelayanan pada puskesmas sebesar 60% dari total dana kapitasi puskesmas.

(2) Pembagian jasa pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tersebut dalam Lampiran Peraturan Bupati i n i yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB V

BIAYA OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN Pasal 7

(1) Alokasi u n t u k dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan sebagaimana di maksud dalam pasal 5 ayat ( l ) h u r u f b dimanfaatkan u n t u k :

a. Pengadaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai; dan b. Kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya

(2) Pengadaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sebagaimana dimaksud ayat (1) h u r u f a, dapat dilakukan melalui Dinas Kesehatan, dengan mempertimbangkan ketersediaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang dialokasikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

• Pasal 8

Pengadaan obat, alat; kesehatan dan bahan medis habis pakai sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (1) h i m i f a meliputi:

1. Pembelian obat-obatan, Alat kesehatan, dan BMHP sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pembelian Alat Kesehatan m e l i p u t i : a. Peralatan Kedokteran u m u m ; b. Peralatan kesehatan gjgi; c. Peralatan laboratorium; dan d. Peralatan rehabllitasi medis 3. Alat Kesehatan : ;

a. Jasa servis; dan ? b. Kalibrasi.

4. Perlengkapan penunjang pelayanan kuratif dengan jenis kegiatan sebagai berikut:

a. Tambah daya listrik;

b. Pengadaan AC u n t u k Poli, UGD, Apotek, Gudang Obat dan Laboratorium; c. Pengadaan kursi ruang tunggu pasien;

d. Pengadaan meja penunjang pelayanan; e. Pengadaan tempat tidur pelayanan; f. Pengadaan gordijn pelayanan; g. Service ringan alat kesehatan;

h . Pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan obat; dan i . Pengadaan SketseL

(6)

I i f

Pasal 9

Kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (1) h u r u f b meliputi:

1. Upaya Kesehatan perorangan berupa kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif lainnya meliputi:

a. Pengadaan Media Cetak (leaflet, lembar balik, poster, banner dan sebagainya) sebagai bahan media penyuluhan, misalnya penyuluhan mengenai pengelolaan faktor resiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat; ;

b. Konsumsi peserta pertemuan dalam rangka kegiatan penyuluhan kesehatan; '

c. Transport narasumber pertemuan; d. Foto copy bahan;

e. Alat-alat listrik (bola lampu, kabel, dan sebagainya);

f. sarana dan prasarana sepeiti pengecatan gedung, pembelian alat - alat kebersihan, dan sebagainya; dan

g. Dan sebagainya yang berkaitan langsung dengan proses pelayanan langsung pada pasien.

2. Kunjungan rumah i dalam rangka upaya kesehatan perorangan meliputi Transport petugas dalam rangka kunjungan ke rumah pasien kronis atau peserta BPJS yang tidak mampu berkunjung ke puskesmas (Non Prolanis) 3. Operasional i m t u k Puskesmas Keliling meliputi:

a. Pembelian Bahan Bakar Mlnyak; b. Penggantian oU; dan

c. Suku cadang kendaraan PusUng.

4. Bahan Cetak atau Alat Tulis Kantor m e l i p u t i : a. Alat tulis kantor; ;

b. Penggandaan/foto copy formulir;

c. Pembelian brangkas/perlengkapan penyimpanan uang tunai; d. Surat menjrurat antara lain:

1) . Materai; dan |

2) . Cek. ;

e. Transport/perjalanan dinas dalam rangka pelaporan atau rapat yang berhubungan dengan keuangan ke Dinas Kesehatan;

f. Honor Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa FKTP; dan g. Fingerprint

5. Administrasi Keuangan digunakan u n t u k Pembiayaan Rutin FKTP meliputi: a. Pembayaran listrik;

b. Pembayaran Telepon;

c. Pembayaran Speedy (Internet); dan d. Pembayaran Air ( PDAM )

6. Pengadaan Sistem Informasl Kesehatan meliputi: a. Pengadaan PC ; ;

b. Pengadaan Laptop; c. Pengadaan Printer;

d. Pengadaan Speedy wifi ; e. Pengadaan UPS; ;

f. Pengadaan Instalasi Jaringan; g. Pengadaan Stavolt; dan

h . Pengadaan Scanner

(7)

BAB VI

PERTANGGUNGJAWABAN I Pasal 10

Kepala FKTP bertanggung jawab secara formal dan material atas pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN.

BAB V U

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN \ Pasal 11

>

Pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh Kepala Dinas dan Kepala Puskesmas secara beijenjang dan secara fungsional oleh Aparatur Pengawas Instansi Pemerintah Kabupaten Pacitan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. I

BAB

vni

KETENTUAN PERAUHAN Pasal 12

Pembayaran dana kapitasi oleh BPJS Kesehatan kepada FKTP sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (1) sebelum Peraturan Bupati i n i berlaku, dibayar melalui Rekening Dinas Kesehatan yang selanjutnya disetorkan ke Kas Daerah sebagai penerimaan Daerah. ^

BAB DC

KETENTUAN PENUTUP j Pasal 13

Peraturan Bupati i n i mulai berlaku pada t a n ^ a l diundangkan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati i n i dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

Ditetapkan d i pacitan

Padatanggal 26' - T - 2014 BUPATI PACITAN

4 ^

(8)

1 f I y \ BAB VI I PERTANGGUNGJAWABAN » Pasal 10

Kepala FKTP bertanggung jawab secara formal dan material atas pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN.

BAB

v n

! PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

i

Pasal 11

Pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh Kepala Dinas dan Kepala Puskesmas secara beijenjang dan secara fungsional oleh Aparatur Pengawas Instansi Pemerintah Kabupaten Pacitan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-imdangan. ;

\ BAB

vni

KETENTUAN PERALIHAN

i

Pasal 12

Pembayaran dana kapitasi oleh BPJS Kesehatan kepada FKTP sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (1) sebelum Peraturan Bupati i n i berlaku, dibayar melalui Rekening Dinas Kesehatan yang selanjutnya disetorkan ke Kas Daerah sebagaii penerimaan Daerah. ;

BAB DC

KETENTUAN PENUTUP Pasal 13

T

Peraturan Bupati i n i mulai berlaku pada tanggal diundangkan

i

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati i n i dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pacitan.

] Ditetapkan d i pacitan \ Padatanggal 26 - 5 - 2014 BUPATI PACITAN Cap.ttd j INDARTATO Diundangkan di Pacitan Padatanggal 26 Mel 2014 / S E K R E T A R I S DAERAH ^ KABUPATEN PACITAN V Drs.SUKO WIYONO.MM Pembina Utama Madya NIP. 19591017 198503 1 015

I

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2014 NOMOR 12.A

(9)

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI PACITAN

NOMOR : IXA TAHUN 2014 TANGGAL : y> • S • 2014

PEMBAGIAN JASA PELAYANAN KESEHATAN D I FASIUTAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) KABUPATEN PACITAN

JENIS KETENAGAAN DAN/ATAU JABATAN 1. PENDIDIKAN j

2.

NO JENIS KETENAGAAN DAN JABATAN DITULIS

1 Tenaga Medis MEDIS

2 Tenaga Apoteker APOTEKER 3 Tenaga Profesi Keperawatan NERS 4 Tenaga Kesehatan Setara S.l S.l KES 5 Tenaga Kesehatan Setara D.IV D.IV KES 6 Tenaga Non Kesehatan Setara S. 1 S.l NON KES 7 Tenaga Non Kesehatan Setara D.III D.III NON KES 8 Tenaga Kesehatan Setara D.III D.III KES 9 tenaga kesehatan d i bawah D.III < D.III KES 10 Tenaga non kesehatan d i bawah D.III < D.III NON KES

NILAI ;

NO VARIABEL NILAI KET

JENIS KETENAGAAN DAN JABATAN

1 Medis 150

2 Apoteker 100

3 NERS i 100

4 Tenaga kesehatan setara S.l/D.IV 60 5 Tenaga non kesehatan setara S. 1 40 6 Tenaga non kesehatan minimal setara D.III 40 7 Tenaga kesehatan setara D.III 40 8 Tenaga kesehatan d i bawah D.III

Masa keria lebih 10 TAHUN

40 9 Tenaga kesehatan d i bawah D.III

masa kerja sampai dengan 10 tahun

25 10 Tenaga non kesehatan d i bawah D.III 15 Persyaratan ketenagsian:

Tenaga yang berhak mendapatkan jasa pelayanan adaiah tenaga kerja yang bekeija d i FKTP Puskesmas yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(10)

B. TUGAS ADMINISTRATIF 1. ADMINISTRASI

NO TUGAS ADMINISTRATIF DITULIS 1 Kepala Puskesmas Ka Puskesmas

2 Kepala Sub B a ^ a n Tata Usaha Puskesmas Ka Subbag TU Puskesmas 3 Bendahara Dana Kapitasi JKN JKN Bendahara Dana Kapitasi

i

NILAI i

NO ' VARIABEL NILAI KET

TUGAS ADMINISTRASI

1 Kepala Puskesmas 30 2 Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Puskesmas 30

3 Bendahara Dana Kapitasi 30

Persyaratan administrasi berdasarkan keputusan pejabat yang

berwenang d i angkat sebagai kepala puskesmas, Kepala Tata Usaha, dan Bendahara JKN.

C. KEHADIRAN ]

i

NO VARIABEL KEHADIRAN NILAI KETERANGAN

1 Hadir 1 per hari kerja

2 Tidak hadir karena sakit 1 per hari kerja 3 Tidak hadir karena penugasan 1 per hari kerja 4 Tidak hadir karena cuti 0 per hari kerja 5 Tidak hadir karena dispensasi yang

b e r h u b u n ^ dengan tugas dinas

1 per hari kerja 6 Tidak hadir karena dispensasi yang

tidak berhubungn dengan tugas dinas

0 per hari kerja 7 Terlambat hadir atau pulang sebelum

waktunya jyang diakumulasi sampai dengan 7 (tujuh) jam.

-1 dikurangi 1 point

8 Tidak Hadir Tanpa Keterangan - 1 per hari kerja dikurangi 1 point

1, Besaran nilai masing-masing variabel pada setiap tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan berdasarkan bukti obyektif sesuai aturan yang berlaku dan ditetapkan pada lokakaiya mini puskesmas.

(11)

2. J u m l a h jasa pelayanan yang diterima oleh masing-masing tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:

Jumlah nilai yang diperoleh oleh \ seseorang

L X jumlah dana jasa

Jumlah nilai seluruh tenaga pelayanan Keterangan: !

J u m l a h nilai diperoleh dari nilai variabel jenis ketenagaan dan atau jabatan dltambah nilai tugas administratif ditambah nilai kehadiran. i BUPATI PACITAN INDARTATO i I I I

Referensi

Dokumen terkait

Sebut kan judul film dokumenter produksi Eagle Award Documentary Competition 2005-2010 yang anda anggap paling tidak menarik dan jelaskan alasannya!. Apakah perbedaan antara film

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang bobot, pertumbuhan, sintasan, konversi pakan, serta faktor kondisi benih ikan kerapu hibrida hasil

Pendekatan dari segi produksi adalah menghitung nilai tambah dari barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan cara mengurangkan biaya

Dalam melakukan aktivitas-aktivitas tersebut satuan organisasi XYZ sudah membuat dokumentasinya pada dokumen Kebijakan Manajemen Risiko SMKI (Sistem manajemen

Sesuai dengan kriteria aktivitas siswa yang telah ditentukan peneliti yaitu siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah siswa yang aktif 75% baik

PELANGGAR PASAL

Sedang konflik horizontal sering kita lihat sehari-hari ditayangan di Televisi maupun media cetak, dimana antar anak sekolah SMU melakukan tawuran, antar mahasiswa dengan mahasiswa

Dari hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan dihasilkan peningkatan kemampuan guru dalam mendesain media pembelajaran berbasis TIK, hal ini sesuai