• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

42 BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian kuantitatif dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif dengan teknik analisis data statistik deskriptif, analisis diskriminan.

4.2 Lokasi Penelitian

Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara merupakan suatu program pelayanan kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan yang diutamakan bagi masyrakat miskin dan masyarakat Bali secara keseluruhan yang belum memiliki jaminan pelayanan kesehatan. Adapun lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Dipilihnya Kecamatan Abiansemal karena Kecamatan Abiansemal memiliki jumlah penerima JKBM terbanyak dibandingkan kecamatan-kecamatan lainnya di Kabupaten Badung.

4.3 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah kinerja Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan dan dari segi peningkatan derajat kesehatan di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

(2)

43 4.4 Identifikasi Variabel

Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah dirumuskan, maka variabel-variabel yang diidentifikasi sebagai berikut.

Untuk mengetahui kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, variabel yang diteliti adalah.

1) Tersedia dan berkesinambungan 2) Dapat diterima dan wajar 3) Mudah dicapai

4) Mudah dijangkau 5) Bermutu

Untuk mengetahui kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, diteliti melalui data sekunder yang ada di Puskesmas Abiansemal I, Puskesmas Abiansemal II, dan Puskesmas Abiansemal III dari Tahun 2008 sampai dengan September 2011 dengan variabel-variabel berikut ini.

1) Angka Kematian Ibu 2) Angka Kematian Bayi 3) Status Gizi

4.5 Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan identifikasi variabel, selanjutnya diberikan definisi operasional masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

(3)

44

Definisi operasional variabel untuk mengetahui kinerja program JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.

1) Tersedia dan berkesinambungan adalah tingkat kelengkapan obat-obatan yang tersedia untuk penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung 2) Dapat diterima dan wajar adalah tingkat kewajaran prosedur yang harus

dijalani dalam berobat oleh penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

3) Mudah dicapai adalah tingkat kemudahan lokasi pemberi pelayanan kesehatan JKBM yang dicapai oleh penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

4) Mudah dijangkau adalah tingkat keringanan biaya pada pasien penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

5) Bermutu adalah tingkat kecepatan dan ketepatan petugas dalam memberikan pelayanan pengobatan kepada pasien penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung

Penelitian ini menggunakan Skala Likert sebagai pedoman penafsiran dari kelima indikator variabel diatas. Skala Likert merupakan jenis skala yang mempunyai realibilitas tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu (Nasution : 2000). Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel, kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka

(4)

45

masing-masing alternatif jawaban akan diberi skor numeric misalnya sangat baik (SB) diberi skor =4, baik (B) diberi skor = 3, tidak baik (TB) diberi skor = 2, sangat tidak baik (STB) diberi skor = 1.

Definisi operasional variabel untuk mengetahui kinerja program JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.

1) Angka Kematian Ibu (AKI) adalah angka kematian ibu di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup di Kecamatan Abiansemal dari Tahun 2008 sampai dengan Akhir Bulan September 2011.

2) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah angka kematian bayi yang berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup di Kecamatan Abiansemal dari Tahun 2008 sampai dengan Akhir Bulan September 2011.

3) Status Gizi adalah persentase jumlah balita gizi buruk di Kecamatan Abiansemal dari Tahun 2008 sampai dengan Akhir Bulan September 2011 4.6 Jenis dan Sumber Data

4.6.1 Jenis Data Menurut Sifat

1) Data kualitatif adalah data yang berupa penjelasan-penjelasan atau uraian-uraian mengenai kemiskinan dan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)

2) Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka dan dapat dihitung dengan satuan hitung. Dalam hal ini data kuantitatif yang

(5)

46

digunakan adalah jumlah rumah tangga miskin dan jumlah masyarakat penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal

4.6.2 Jenis Data Menurut Sumber

1) Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari sumbernya berupa informasi terkait dengan penelitian ini. Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban responden dari kuesioner dan wawancara mengenai Kinerja JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.

2) Data Sekunder adalah data yang berupa dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan dan telah diolah pihak-pihak terkait sehingga dapat digunakan untuk kepentingan analisis data. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah masyarakat yang memperoleh bantuan JKBM serta Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Ibu, Status Gisi di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dari Tahun 2008 sampai dengan akhir September 2011 seperti pada Tabel 4.1

(6)

47 Tabel 4.1

Angka Kematian Bayi di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Tahun 2008 sampai dengan September 2011

No Desa/Kelurahan

Angka Angka Angka Angka Kematian Kematian Kematian Kematian

Bayi Bayi Bayi Bayi 2008 2009 2010 Sep-11

1 Dauh yeh cani 0.0 34.5 0.0 0.0

2 Darmasaba 16.4 13.7 14.4 12.2 3 Sibang gede 23.3 0.0 18.6 8.4 4 Mambal 0.0 0.0 0.0 0.0 5 Bongkasa pertiwi 10.9 21.3 0.0 0.0 6 Sibang kaja 17.8 12.6 7.9 0.0 7 Mekar bhuwana 85.1 12.5 13.5 0.0 8 Blahkiuh 12.0 12.0 0.0 0.0 9 Sangeh 0.0 0.0 0.0 0.0 10 Bongkasa 16.4 0.0 0.0 0.0 11 Selat 16.9 0.0 0.0 0.0 12 Angantaka 0.0 14.7 0.0 20.8 13 Abiansemal 32.3 0.0 0.0 17.5 14 Punggul 0.0 0.0 0.0 0.0 15 Sedang 0.0 0.0 14.7 0.0 16 Ayunan 11.4 0.0 0.0 0.0 17 Taman 38.5 0.0 0.0 0.0 18 Jagapati 0.0 0.0 0.0 0.0 Kec.Abiansemal 280.9 121.3 69.1 59.0

Sumber : Puskesmas Abiansemal 1, 2, dan 3 Tahun 2008 sampai dengan September 2011, (data diolah)

(7)

48 Tabel 4.2

Angka Kematian Ibu di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung Tahun 2008 sampai dengan September 2011

No Desa/Kelurahan

Angka Angka Angka Angka Kematian Kematian Kematian Kematian

Ibu Ibu Ibu Ibu

2008 2009 2010 Sep-11

1 Dauh yeh cani 0 0 1,282 0

2 Darmasaba 0 0 0 0 3 Sibang gede 0 0 0 0 4 Mambal 0 0 0 0 5 Bongkasa pertiwi 0 0 0 0 6 Sibang kaja 0 0 0 0 7 Mekar bhuwana 0 0 0 0 8 Blahkiuh 0 0 0 0 9 Sangeh 0 0 0 0 10 Bongkasa 0 0 0 0 11 Selat 0 0 0 0 12 Angantaka 0 0 0 0 13 Abiansemal 0 0 0 1,754 14 Punggul 0 0 0 0 15 Sedang 0 0 0 0 16 Ayunan 0 0 0 0 17 Taman 0 0 0 0 18 Jagapati 0 0 0 0 Kec.Abiansemal 0 0 1,282 1,754

Sumber : Puskesmas Abiansemal 1, 2, dan 3 Tahun 2008 sampai dengan September 2011, (data diolah)

(8)

49

Tabel 4.3 Status Gisi (Persentase Balita Gisi Buruk) di Kecamatan Abiansemal

Kabupaten Badung Tahun 2008 sampai dengan September 2011

No Desa/Kelurahan

Balita Balita Balita Balita Gisi Buruk Gisi Buruk Gisi Buruk Gisi Buruk

2008 2009 2010 Sep-11

1 Dauh yeh cani 0.00 0.00 0.00 0.00

2 Darmasaba 1.33 1.05 0.80 0.23 3 Sibang gede 0.36 0.00 0.00 0.00 4 Mambal 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Bongkasa pertiwi 0.00 0.00 0.00 0.00 6 Sibang kaja 0.43 0.26 0.34 0.32 7 Mekar bhuwana 0.00 0.00 0.00 0.00 8 Blahkiuh 0.00 0.00 0.00 0.00 9 Sangeh 0.00 0.00 0.00 0.00 10 Bongkasa 0.62 0.00 0.00 0.00 11 Selat 0.00 0.00 0.00 0.00 12 Angantaka 0.00 0.00 0.00 0.00 13 Abiansemal 0.00 0.00 0.00 0.24 14 Punggul 0.54 0.26 0.00 0.50 15 Sedang 0.00 0.00 0.00 0.00 16 Ayunan 0.00 0.00 0.00 0.62 17 Taman 0.44 0.26 0.50 0.26 18 Jagapati 0.00 0.00 0.00 0.00 Kec.Abiansemal 3.71 1.83 1.64 2.17

Sumber : Puskesmas Abiansemal 1, 2, dan 3 Tahun 2008 sampai dengan September 2011, (data diolah)

(9)

50 4.7 Metode Penentuan Sampel

Untuk mengetahui terdapat tidaknya perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, yang menjadi populasinya adalah Penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung sebanyak 65.198 orang yang dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal dari 1 Januari 2011 sampai dengan 30 September 2011 (Orang)

No Desa/Kelurahan 30-Sep-11

1 Dauh yeh cani 2316

2 Darmasaba 1828 3 Sibang gede 1957 4 Mambal 1745 5 Bongkasa pertiwi 2176 6 Sibang kaja 1478 7 Mekar bhuwana 1839 8 Blahkiuh 1480 9 Sangeh 1877 10 Bongkasa 2485 11 Selat 1367 12 Angantaka 1569 13 Abiansemal 2573 14 Punggul 1379 15 Sedang 1820 16 Ayunan 1398 17 Taman 2239 18 Jagapati 1655 Kec.Abiansemal 33181

Sumber : Puskesmas Abiansemal I, Puskesmas Abiansemal II, dan Puskesmas Abiansemal III (data diolah) Tahun 2011

(10)

51

Bila populasi besar dan tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi tersebut misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka dapat digunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini, menggunakan rumus Slovin (Umar : 2004) dengan derajat kesalahan (α) 10 persen, yaitu :

n =

( )

2 . 1 Ne N + ...(1) n =

(

2

)

1 , 0 . 33181 1 33181 + n =

(

331,81

)

1 33181 + n =

(

332,81

)

33181 n = 99, 69 ≈ 100 Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir yakni sebesar 10 persen.

Jadi jumlah sampel untuk mengetahui terdapat tidaknya perbedaan Kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung sebanyak 100 orang.

Selanjutnya pengambilan jumlah sampel penelitian di masing-masing desa ditentukan dengan menggunakan metode Proportionate Random Sampling, yakni berdasarkan desa dapat dilihat pada Tabel 4.5

(11)

52 Tabel 4.5

Jumlah Populasi dan Sampel Penerima JKBM di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dari 1 Januari 2011

sampai dengan 30 September 2011(Orang)

Desa/Kelurahan Jumlah Penerima JKBM

Sampel No

1 Dauh yeh cani 2316 7

2 Darmasaba 1828 6 3 Sibang gede 1957 6 4 Mambal 1745 5 5 Bongkasa pertiwi 2176 7 6 Sibang kaja 1478 4 7 Mekar bhuwana 1839 6 8 Blahkiuh 1480 4 9 Sangeh 1877 6 10 Bongkasa 2485 7 11 Selat 1367 4 12 Angantaka 1569 5 13 Abiansemal 2573 8 14 Punggul 1379 4 15 Sedang 1820 5 16 Ayunan 1398 4 17 Taman 2239 7 18 Jagapati 1655 5 Kec.Abiansemal 33181 100

Sumber : Puskesmas Abiansemal I, Puskesmas Abiansemal II, dan Puskesmas Abiansemal III (data diolah) Tahun 2011

(12)

53 4.8 Metode Pengumpulan Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode berikut.

1) Observasi lapangan, Pengumpulan data tersebut melalui observasi dilakukan dengan ke instansi terkait seperti Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, BPS, Puskesmas Abiansemal I, Puskesmas

Abiansemal II, dan Puskesmas Abiansemal III untuk pengumpulan data-data berkaitan dengan penelitian.

2) Kuesioner yaitu Pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan dengan cara memberi seperangkat daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya berkaitan dengan penelitian ini.

4.9 Teknik Analisis Data 4.9.1 Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2005), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,varian, maksimum, minimum, sum, range dan skewness (kemencengan distribusi).

Dalam penelitian ini untuk mengetahui kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, dipergunakan statistik deskriptif yang didasarkan atas pendapat responden tentang variabel-variabel sebagai berikut.

(13)

54 1) Tersedia dan berkesinambungan 2) Dapat diterima dan wajar 3) Mudah dicapai

4) Mudah dijangkau 5) Bermutu

Dari data yang terkumpul kemudian diberikan skor setiap jawaban dari responden. Berdasarkan skor yang telah ditetapkan yaitu : untuk jawaban sangat baik (SB) diberi skor =4, baik (B) diberi skor = 3, tidak baik (TB) diberi skor = 2, sangat tidak baik (STB) diberi skor = 1.

Untuk mengetahui kinerja Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, digunakan data sekunder yang dilihat dari perubahan variabel-variabel angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan status gizi dari tahun 2008 sampai dengan Akhir September 2011. Proses pembuatan dan perhitungan statistik inferensia dilakukan dengan program Excel dan SPSS.

4.9.2 Analisis Diskriminan

Analisis diskriminan adalah analisis multivariat yang diterapkan untuk memodelkan hubungan antara satu variabel respon yang bersifat kategori atau kualitatif dengan satu atau lebih variabel prediktor (variabel diskrimiminan) yang bersifat kuantitatif (Hair, dkk., 1998). Disamping itu, analisis diskriminan juga dapat diterapkan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang mampu membedakan (mendiskriminasi) dari suatu variabel dalam bentuk kualitatif atau kategori (kelompok). Dengan analisis diskriminan akan menghasilkan fungsi

(14)

55

diskriminan, yang dibentuk dengan memaksimumkan jarak antar kelompok, sehingga memiliki kemampuan untuk membedakan antar kelompok. Tujuan analisis diskriminan dalam penelitian ini adalah.

1) Mengetahui perbedaan Kinerja JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dengan menganalisis nilai rata-rata secara simultan variabel kinerja JKBM dari indikator tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu. Kinerja JKBM dengan indikator tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu secara simultan diwakili oleh skor diskriminan yang merupakan kombinasi linier sekumpulan variabel diskriminan. Skor diskriminan tersebut dihitung melalui fungsi diskriminan dengan persamaan:

Z = a + w1 X1 + w2 X2 + w3 X3 + w4 X4 + w5 X5 ... (2)

Keterangan:

Z = skor diskriminan a = konstanta

w = bobot

X1 = tersedia dan berkesinambungan

X2 = dapat diterima dan wajar

X3 = mudah dicapai

X4 = mudah dijangkau

X5 = bermutu

Untuk menguji beda skor diskriminan atau perbedaan kinerja JKBM dari segi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal

(15)

56

Kabupaten Badung secara simultan (serempak) digunakan multivariate test of significance dengan melakukan uji Wilk's Lamda, yang dapat didekati dengan statistic Chi-square. Selanjutnya untuk mengetahui rata-rata skor diskriminan kinerja JKBM yang mana lebih besar atau yang

lebih kecil dapat dilihat dari hasil group centroid.

2) Untuk mengetahui terdapat tidaknya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung setelah mendapatkan program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dilakukan dengan menganalisis nilai rata-rata secara simultan variabel kinerja JKBM dari indikator angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan status gisi yang dilihat dari data sekunder sebelum yaitu tahun 2008 sampai dengan 2009 dan sesudah mendapatkan JKBM yaitu tahun 2010 sampai dengan akhir September 2011 dengan menganalisis nilai rata-rata secara simultan variabel kinerja JKBM dari indikator angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan status gisi. Kinerja JKBM dengan indikator angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan status gisi secara simultan diwakili oleh skor diskriminan yang merupakan kombinasi linier sekumpulan variabel diskriminan. Skor diskriminan tersebut dihitung melalui fungsi diskriminan dengan persamaan:

Z = a + w1 X1 + w2 X2 + w3 X3... (3)

Keterangan:

Z = skor diskriminan a = konstanta

w = bobot

X1 = indikator angka kematian ibu

(16)

57 X3 = status gisi

Untuk menguji beda skor diskriminan atau perbedaan kinerja JKBM segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung sebelum dan sesudah mendapatkan JKBM secara simultan (serempak) digunakan multivariate test of significance dengan

melakukan uji Wilk's Lamda, yang dapat didekati dengan statistic Chi-square. Selanjutnya untuk mengetahui rata-rata skor diskriminan

kinerja JKBM yang mana lebih besar atau yang lebih kecil dapat dilihat dari hasil group centroid.

3) Mengetahui perbedaan Kinerja JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung dengan menganalisis nilai rata-rata secara simultan variabel kinerja JKBM dari

indikator angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan status gisi (data sekunder Tahun 2010 sampai dengan September 2011). Kinerja

JKBM dengan indikator angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan status gisi secara simultan diwakili oleh skor diskriminan yang merupakan kombinasi linier sekumpulan variabel diskriminan. Skor diskriminan tersebut dihitung melalui fungsi diskriminan dengan persamaan: Z = a + w1 X1 + w2 X2 + w3 X3...(4) Keterangan: Z = skor diskriminan a = konstanta w = bobot

(17)

58 X1 = indikator angka kematian ibu

X2 = angka kematian bayi

X3 = status gisi

Untuk menguji beda skor diskriminan atau perbedaan kinerja JKBM dari segi peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara desa kategori miskin dengan desa sangat miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung secara simultan (serempak) digunakan multivariate test of significance

dengan melakukan uji Wilk's Lamda, yang dapat didekati dengan statistic Chi-square. Selanjutnya untuk mengetahui rata-rata skor diskriminan

kinerja JKBM yang mana lebih besar atau yang lebih kecil dapat dilihat dari hasil group centroid.

Proses pembuatan dan perhitungan Analisis Diskriminan dilakukan dengan program Excel dan SPSS.

Gambar

Tabel 4.3                                                                                        Status Gisi (Persentase Balita Gisi Buruk) di Kecamatan Abiansemal

Referensi

Dokumen terkait

Tinjauan Umum Peran Pemerintah Kabupaten Sleman Dalam Mencegah Dan Menyelesaikan Sengketa Berdirinya Toko Modern Dengan Pasar Tradisional Dari hasil penelitian yang dilakukan,

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa sistem pengupahan karyawan perkebunan di PTPN IV Kebun Balimbingan telah sesuai dengan perjanjian kerja bersama yang

Pengembangan manajemen SDM dan peningkatan mutu di lembaga pendidikan merupakan hal yang penting dalam menentukan kualitas pendidikan, maka diperlukan langkah dan upaya

Bidang Teknis Fungsional mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, penyusunan rencana dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Teknis Fungsional serta melakukan

Isi liputan berita mencakup informasi terkait pihak-pihak yang terlibat dalam kolaborasi, apa tujuan kolaborasi, apa dampaknya, tindak lanjut yang akan dilakukan dan

(1) Jenis barang ekspor berupa produk mineral hasil pengolahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf d, untuk eksportir yang telah membangun fasilitas