• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PENILAIAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PENILAIAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PANDUAN PENILAIAN

PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN

BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS

TAHUN 2017

DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2017

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Pengawas sekolah merupakan tenaga kependidikan yang memiliki peran yang sangat strategis dalam peningkatan mutu pendidikan nasional. Peran strategis pengawas sekolah terwujud dalam implementasi tugas pokok pengawas sekolah. Namun demikian, tidak semua pengawas sekolah dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara reguler, dikarenakan kondisi sekolah binaan yang berada di lokasi daerah khusus.

Pelaksanaan tugas kepengawasan sekolah di lokasi daerah khusus banyak mengalami hambatan karena keterbatasan infrastruktur, karena itu pengawas sekolah dituntut untuk lebih banyak berkorban, tulus, dan mampu bertahan dalam melaksanakan tugas pokoknya. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah ingin mengapresiasi dan memberi penghargaan terhadap prestasi dan pengabdian pengawas sekolah yang ditugaskan di daerah khusus.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk lebih memberdayakan pengawas sekolah di daerah khusus melalui penghargaan kepada pengawas sekolah yang bertugas di daerah khusus melalui pemilihan pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus tingkat nasional. Penghargaan tersebut diberikan kepada pengawas sekolah atas dedikasi yang tinggi, pengabdian, kesetiaan pada lembaga, berjasa pada negara, maupun karya nyata yang bermanfaat dalam memecahkan permasalahan pada pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengawas sekolah.

Panduan Penilaian Pemilihan Pengawas Sekolah Berprestasi dan Berdedikasi di Daerah Khusus Tingkat Nasional Tahun 2017 ini merupakan acuan dasar bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi serta Panitia Nasional dalam menyelenggarakan pemilihan pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus di tingkat kabupaten/kota/provinsi dan tingkat nasional dan bagi tim penilai dalam melakukan penilaian.

Kami mengharapkan kerjasama dari semua pihak terkait, agar pelaksanaan Pemilihan Pengawas Berprestasi dan Berdedikasi di Daerah Khusus pada tahun 2017 ini lebih berkualitas. Baik dalam penyelenggaraan maupun hasilnya, sehingga dapat mempercepat tercapainya standar mutu pendidikan nasional.

Jakarta, Februari 2017 Direktur Pembinaan

Tenaga Kependidikan Dikdasmen,

Dra. Garti Sri Utami, M.Ed NIP 19600518 198703 2002

(5)

KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Landasan Hukum 2 C. Tujuan 3

D. Hasil yang Diharapkan 3

C. Manfaat 3

BAB II ASPEK DAN PENETAPAN PENILAIAN 4

A. Aspek Penilaian 4

B. Deskriptor Aspek Penilaian 5

C. Aspek, Teknik dan Instrumen Penilaian 7

D. Kelengkapan Dokumen 9

E. Tim Penilai 9

BAB III INSTRUMEN DAN MEKANISME PENILAIAN 10

A. Mekanisme Penilaian 10

B. Penetapan Nilai Akhir 11

C. Penetapan Pengawas Sekolah Berdedikasi Terbaik 13 BAB IV PENUTUP 14 LAMPIRAN-LAMPIRAN 15

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arah kebijakan pemerintah dalam pembangunan nasional saat ini, salah satunya adalah pembangunan daerah khusus yang meliputi daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan lain, daerah yang mengalami bencana alam dan bencana sosial atau daerah yang berada dalam keadaan darurat. Prinsip “membangun dari pinggiran” yang diterapkan pemerintahan saat ini sebagaimana tertuang dalam Nawacita ke-3 “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan“, menunjukkan bahwa daerah khusus harus menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional.

Pada hakikatnya, semua warga negara Indonesia di semua wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berhak mendapatkan pendidikan yang layak atau berkualitas, termasuk masyarakat yang berdomisili di daerah khusus. Untuk mewujdukan hal tersebut, semua pihak memiliki peran penting yang harus berjalan secara sinergis. Diantaranya adalah peran pengawas sekolah sebagai tenaga kependidikan, memiliki kewajiban untuk melakukan peningkatan mutu pendidikan melalui supervisi akademik dan supervisi manajerial. Dalam implementasi tugasnya, pengawas sekolah di daerah khusus harus menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan pengawas yang ditugaskan di daerah bukan khusus. Harus berjuang dan memberikan dedikasi yang lebih tinggi dikarenakan kendala kondisi geografis, infra struktur, sosial-ekonomi, dan berbagai kondisi kesulitan lainnya. Karena itu, pengawas sekolah di daerah khusus memiliki peran sangat strategis untuk secara sinergis dengan guru-guru dan kepala sekolah, warga msyarakat, dan pihak berkepentingan lainnya dalam mencapai tujuan pendidikan nasional di daerah khusus.

Mengingat hal tersebut, penghargaan bagi pengawas sekolah di daerah khusus terhadap prestasi dan dedikasi yang telah ditunjukkan dinilai perlu dan penting sebagai bentuk dukungan dan kepedulian pemerintah kepada para pengawas sekolah di daerah khusus. Penghargaan tersebut merupakan representasi ungkapan terima kasih dari segenap bangsa dan negara kepada para pengawas sekolah atas dedikasi, prestasi kerja, profesionalitas, harkat dan martabat, serta rasa persatuan dan kesatuan nasional yang tinggi; yang telah ditunjukkan dalam bidang pendidikan.

(7)

Pemberian penghargaan kepada pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus perlu dilakukan secara akuntabel, supaya dapat menjamin pemberian penghargaan diserahkan kepada pengawas sekolah yang benar-benar berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus. Untuk itu diperlukan pedoman dan panduan yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pemilihan pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus. Panduan ini akan menjadi pegangan bagi pemerintah dan berbagai pihak terkait dalam melaksanakan penilaian pada pemilihan pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus. Prestasi dan dedikasi pengawas sekolah ditandai dengan pengabdian dan kesetiaan kepada tugas, pencapaian prestasi kerja, serta karya cipta yang bermanfaat, kreatif dan inovatif untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugasnya di daerah khusus.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2017 memulai untuk pertama kalinya kegiatan pemilihan pengawas berprestasi dan berdesikasi tingkat nasional bagi pengawas sekolah yang ditugaskan di daerah khusus. Buku Panduan Penilaian ini, secara khusus disusun bagi panitia dan penilai untuk menjadi acuan dalam melakukan penilaian dan bagi berbagai pihak terkait untuk melaksanakan pemilihan pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus secara benar, tepat, dan adil.

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan;

4. Undang Nomor 9 TAhun 2015 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan;

(8)

9. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

10. Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019;

11. Permen PAN dan RB Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas sekolah;

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 143 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya; dan

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

C. Tujuan

Panduan penilaian ini disusun sebagai acuan dalam proses pemilihan, penilaian, dan penentuan terbaik I, II, III Pengawas Sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus secara objektif, berdasarkan data dan informasi yang sesuai dengan prestasi dan dedikasi pengawas sekolah selama melakukan tugasnya di daerah khusus.

D. Hasil yang Diharapkan

Ditetapkannya Pengawas Sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus terbaik I, II, dan III pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.

E. Manfaat

Manfaat panduan penilaian pemilihan pengawas sekolah di daerah khusus berprestasi dan berdedikasi ini adalah:

1. Meningkatnya objektivitas penilaian prestasi dan dedikasi pengawas sekolah di daerah khusus;

2. Meningkatnya validitas proses dan hasil penilaian yang dilakukan oleh tim penilai.

3. Diperolehnya hasil penilaian sesuai standar yang telah ditentukan dalam panduan ini.

(9)

BAB II

ASPEK DAN PENETAPAN PENILAIAN

A. Aspek Penilaian

Aspek yang dinilai pada pemilihan pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus terdiri dari tiga komponen, yaitu penguasaan kompetensi pengawas sekolah, prestasi dan dedikasi. Penjelasan masing-masing komponen dan aspeknya sebagai berikut ini.

1. Komponen Kompetensi Pengawas Sekolah

Penilaian komponen penguasaan kompetensi pengawas sekolah di daerah khusus meliputi aspek:

a. Pengawasan akademik; b. Pengawasan manajerial; c. Evaluasi pendidikan; dan d. Penelitian dan pengembangan. 2. Komponen Prestasi

Penilaian komponen prestasi pengawas sekolah di daerah khusus meliputi aspek: a. Aktualisasi pelaksananaan tugas pokok pengawas sekolah di daerah khusus; b. Naskah pengalaman nyata/inovasi atau pengalaman terbaik kepengawasan

sekolah yang dilakukan selama bertugas di daerah khusus; dan

c. Pengembangan profesi dalam bentuk karya tulis dan atau yang sejenisnya serta pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti.

3. Komponen Dedikasi

Penilaian komponen dedikasi pengawas sekolah di daerah khusus meliputi aspek: a. Integritas dalam menjalani tugas dan fungsinya, dibuktikan oleh lama

pengabdian di daerah khusus;

b. Kemanfaatan, yaitu manfaat yang diterima oleh sekolah dan lingkungan sekitarnya dengan keberadaan pengawas sekolah di daerah khusus; c. Ketahanan menghadapi tantangan dalam merintis atau menjalani tugas

dan fungsinya pada kondisi geografis yang sulit, sumber daya sekolah yang terbatas, dan partisipasi masyarakat yang rendah;

d. Keberlanjutan upaya perbaikan dan pengembangan yang dilakukan oleh pengawas sekolah kepada sekolah binaan di daerah khusus; dan e. Pengorbanan tenaga, pikiran, waktu, dan material lainnya untuk

(10)

Tabel 2.1

Aspek, Kriteria dan Indikator Penguasaan Kompetensi Kepengawasan

Tabel 2.2

Aspek, Kriteria dan Indikator Prestasi

No. No. 1. 1. 2. 2. 3. 4. Aspek Aspek Kriteria Kriteria Pengawasan Akademik Aktualisasi pelak-sanaan tugas pokok pengawas sekolah Pengawasan Manajerial Naskah peng-alaman nyata/ inovasi atau peng-alaman terbaik Kepe ngawasan Evaluasi Pendidikan Penelitian dan pengembangan

Memahami fakta, konseptual dan prosedural mengenai pengawasan akademik.

Terlaksananya tugas pokok sesuai dengan ketentuan.

Memahami fakta, konseptual dan prosedural mengenai pengawasan manajerial.

1. Orisinalitas

Memahami fakta, konseptual dan prosedural mengenai pengawasan evaluasi pendidikan.

Memahami fakta, konseptual dan prosedural mengenai penelitian dan pengembangan.

Penguasaan pengetahuan faktual, konseptual dan prosedur pengawasan akademik.

Laporan pelaksanaan program peng-awasan tahunan (satu tahun terakhir) sesuai dengan tugas pokoknya.

Penguasaan pengetahuan faktual, konseptual dan prosedur pengawasan manajerial.

1. Karya asli yang bisa diper tanggung-jawabkan secara ilmiah.

2. Belum pernah dipublikasikan oleh orang/pihak lain ataupun oleh yang bersangkutan di media publikasi.

Penguasaan pengetahuan faktual, konseptual dan prosedur evaluasi pendidikan. Penguasaan pengetahuan faktual, konseptual dan prosedur penelitian dan pengembangan.

Indikator

Indikator

B. Deskriptor Aspek Penilaian

1. Komponen Penguasaan Kompetensi Kepengawasan

Kriteria dan indikator penilaian dari setiap aspek dalam komponen penguasaan kompetensi kepengawasan dijelaskan dalam Tabel 2.1 berikut ini.

2. Komponen Prestasi

Kriteria dan indikator penilaian dari setiap aspek dalam komponen Prestasi dijelaskan dalam Tabel 2.2 berikut ini.

(11)

3. Pengembangan profesi 2. Inovasi 3. Tata tulis 4. Kemanfaatan sekolah yang

dilakukan 1. Gagasan baru sama sekali.2. Sebagan gagasan baru.

3. Replikasi dengan modifikasi/adaptasi. 4. Replikasi tanpa modifikasi/adaptasi. 1. Penggunaan tata bahasa sesuai EYD. 2. Penggunaan kaidah pengutipan

yang berlaku umum.

3. Kesesuaian sistematika penulisan dengan ketentuan dalam panduan ini. 1. Bermanfaat bagi sekolah yang dibina. 2. Bermanfaat bagi pembinaan sekolah di tingkat Gugus/Kabupaten/Kota/ Provinsi.

3. Bermanfaat bagi pembinaan sekolah di tingkat Nasional.

1. Jumlah karya yang dihasilkan. 2. Variasi jenis karya ilmiah.

3. Cakupan publikasi (lingkungan sendiri, publikasi nasional, dan internasional). 4. Pengakuan dalam bentuk Hak

Kekayaan Intelektual (HKI), Inter-national Standard Serial Number (ISSN), International Standard Book Number (ISBN).

1. Jumlah jam pelatihan yang diikuti selama bertugas di daerah khusus. 2. Relevansi pendidikan dan pelatihan

yang diikuti dengan pendidikan di daerah khusus.

3. Peran kegiatan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diikuti. 4. Level atau tingkat kegiatan (level sekolah,

daerah, nasional atau internasional). 5. Penyelenggara kegiatan yang

memiliki kewenangan. Kegiatan pendidikan yang diikuti selama bertugas di daerah khusus: 1. Jenjang Sarjana (S1/D.IV/Akta IV)

bukan bidang pendidikan.

2. Jenjang Sarjana (S1/D.IV/Akta IV) relevan pada bidang pendidikan 1. Pembuatan

Karya Tulis /Karya Ilmiah dan/atau Penerjemahan/ Penyaduran Buku dan/atau Karya Ilmiah di Bidang Pendidikan Formal/ Pengawasan. 2. Mengikuti Pelatihan 3. Mengikuti Pendidikan

(12)

3. Jenjang Magister (S2), relevan dan tidak relevan dengan bidang pendidikan.

4. Jenjang Doktoral (S3) relevan dan tidak relevan denga bidang pendidikan.

2. Komponen Dedikasi

Kriteria dan indikator penilaian dari setiap aspek dalam komponen Dedikasi dijelaskan dalam Tabel 2.3 berikut ini.

Tabel 2.3

Aspek, Kriteria dan Indikator Dedikasi

No. 1. 2. 3. 4. 5. Aspek Kriteria Integritas Kemanfaatan Ketahanan Keberlanjutan Pengorbanan

Lama tahun pengabdian menjadi Pengawas Sekolah. Tingkat kemanfaatan pembinaan sekolah binaan. Keuletan dalam mengatasi kondisi sulit di daerah khusus. Kosistensi dalam melaksanakan tugas di daerah khusus. Kerelaan meluangkan waktu, pikiran dan tenaga di luar pekerjaan

Waktu masa pengabdian sekurang-kurangnya dua tahun menjadi Pengawas Sekolah.

Sekolah mendapat manfaat dalam pelaksanaan dari pembinaan yang dilakukan.

Frekuensi kunjungan ke sekolah binaan di daerah khusus.

Indikator

• Kesulitan geografis • Kesulitan infrastruktur

• Kekurangan sarana prasarana sekolah

• Durasi waku melebihi ketentuan • Pengorbanan biaya

• Mencurahkan pikiran melebihi ketentuan.

C. Aspek, Teknik dan Instrumen Penilaian

Masing-masing aspek dinilai dengan menggunakan teknik dan instrumen tertentu yang sesuai dengan kebutuhan pengukuran aspek yang dinilai. Berikut rincian aspek, teknik dan instrumen yang digunakan dalam penilaian wawsan kompetensi kepengawasan, prestasi dan dedikasi.

(13)

Tabel 2.4

Aspek, Teknik dan Instrumen Penilaian Komponen Wawasan Kompetensi Kepengawasan

Tabel 2.6

Aspek, Teknik, dan Instrumen Penilaian Komponen Dedikasi Tabel 2.5

Aspek, Teknik, dan Instrumen Penilaian Komponen Prestasi

No. No. Aspek Aspek Teknik Teknik

1. Pengawasan Akademik Tes Tertulis Naskah Soal Tulis 2. Pengawasan Manajerial Tes Tertulis Naskah Soal Tulis 3. Evaluasi Pendidikan Tes Tertulis Naskah Soal Tulis 4. Penelitian dan pengembangan Tes Tertulis Naskah Soal Tulis

1. Integritas Wawancara Pedoman Wawancara 2. Kemanfaatan Wawancara Pedoman Wawancara 3. Ketahanan Wawancara Pedoman Wawancara 4. Keberlanjutan Wawancara Pedoman Wawancara 5. Pengorbanan Wawancara Pedoman Wawancara

Instrumen Instrumen No. 1. 2. 3. 4. Aspek Teknik Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Format penilaian portofolio Format penilaian portofolio Format penilaian portofolio Format penilaian portofolio Aktualisasi pelaksananaan tugas

pokok pengawas sekolah.

Naskah pengalaman nyata/inovasi atau pengalaman terbaik Kepeng-awasan sekolah yang dilakukan. Kualifikasi akademik

Pengembangan profesi

(14)

D. Kelengkapan Dokumen

Dokumen yang harus dilengkapi peserta pemilihan pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus terdiri atas:

1. Program pengawasan tahunan, satu tahun terakhir 2. Laporan pelaksanaan pengawasan, satu tahun terakhir 3. Jurnal harian pelaksanaan pengawasan, satu tahun terakhir 4. Pengalaman nyata/inovasi, dua tahun terakhir

5. Dokumen pengembangan profesi (karya ilmah, bukti keikutsertaan diklat, dan bukti pendidikan yang diikuti), dua tahun terakhir

E. Tim Penilai

Penilaian dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi dan tingkat nasional. Tim penilai terdiri dari;

1. Penilaian di tingkat kabupaten/kota dikoordinasikan oleh Dinas pendidikan Kabupaten/Kota. Penilai terdiri dari unsur dinas pendidikan, asosiasi atau organisasi profesi dan pihak lain yang terkait.

2. Penilaian di tingkat provinsi dikoordinasikan oleh dinas pendidikan provinsi.Tim penilai terdiri dari unsur akademisi (unsur perguruan tinggi), widyaiswara, asosiasi atau organisasi profesi dan pihak lain yang terkait. 3. Tim penilai di tingkat nasional terdiri dari unsur akademisi (perguruan tinggi),

(15)

BAB III

INSTRUMEN DAN MEKANISME PENILAIAN

A. Mekanisme Penilaian

Pelaksanaan penilaian dilakukan dalam tiga tahapan sebagai berikut ini.

TAHAPAN

TAHAP I

TAHAP II

TAHAP III

Verifikasi

Berkas

Tes Wawasan

Kompetensi

dan Penilaian

Portofolio

Penilaian

Presentasi

Wawancara

Pengolahan dan penetapan peringkat peserta

melalui rapat pleno tim penilai.

a. Informasi mengenai

pemenuhan

persyaratan khusus.

b. Informasi

kelengkapan berkas.

Skor hasil tes dan

portofolio

Skor hasil penilaian

presentasi dan

wawancara

MEKANISME

HASIL

Gambar 3.1 Mekanisme Penilaian 1. Tahap Verifikasi Berkas

Mencakup kegiatan menilai seluruh kelengkapan berkas dokumen yang dikirim oleh peserta. Tujuannya untuk memilah dan memilih kelengkapan berkas calon peserta yang sesuai dengan persyaratan untuk diikutkan dalam proses pemilihan dan penetapan Pengawas Sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus. Penilaian menggunakan instrumen verifikasi kelengkapan berkas. Tahap ini dapat dilakukan oleh tim penilai atau staf Dinas Pendidikan kabupaten/kota/provinsi dan Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan

(16)

Pendidikan Dasar dan Menengah. Tahap ini tidak menghasilkan skor tetapi memberikan informasi tentang: (a) memenuhi atau tidaknya persyaratan peserta yang diusulkan dinas pendidikan provinsi, dan (b) lengkap atau tidaknya berkas dari masing-masing calon peserta sesuai dengan panduan penilaian.

2. Tahap Tes Penguasaan Kompetensi Kepengawasan dan Penilaian Portofolio Tes penguasaan kompetensi kepengawasan dilakukan untuk mengukur

wawasan penguasaan kompetensi pengawas sekolah. Sedangkan penilaian portofolio dilakukan terhadap dua komponen, yaitu prestasi dan dedikasi. Penilaian prestasi menggunakan rubrik penilaian portofolio dan naskah pengalaman nyata/inovasi. Penilaian dedikasi menggunakan format penilaian deskripsi pengabdian. Penilaian ini dilakukan oleh tim penilai sebelum pelaksanaan presentasi dan wawancara. Sumber data penilaian diperoleh dari berkas deskripsi pengabdian dan portofolio yang dikumpulkan peserta. 3. Penilaian Presentasi dan Wawancara

Penilaian presentasi pengalaman nyata merupakan konfirmasi dan proses menguji kemampuan peserta dalam mengomunikasikan pengalaman nyata dihadapan tim penilai. Sedangkan wawancara digunakan untuk mengungkap secara lebih mendalam tentang deskripsi pengalaman nyata pengawas dalam melaksanakan tugas-tugasnya di daerah khusus.

B. Penetapan Nilai Akhir

Nilai akhir penilaian pengawas sekolah berdedikasi terbaik didasarkan pada perolehan jumlah/total skor dengan bobot sebagaimana berikut ini.

Tabel 3.1

Komponen dan Bobot Penilaian No. 1. 10% 20% 70% 100% 2. 3. Bobot Total Komponen Penilaian Kompetensi Pengawas Sekolah

Prestasi Dedikasi

1.1 Aktualisasi pelaksananaan tugas pokok pengawas sekolah 10% 1.2 Naskah pengalaman inovasi Kepengawasan Sekolah yang dilakukan 4%

1.3 Pengembangan profesi 6% 1.1. Integritas 10% 1.2. Kemanfaatan 15% 1.3. Ketahanan 15% 1.4. Keberlanjutan 15% 1.5. Pengorbanan 15%

(17)

Penetapan nilai akhir (NA) dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai Akhir = Nilai Penguasaan Kompetensi Kepengawasan + Nilai Prestasi + Nilai Dedikasi

Untuk memperoleh nilai akhir tersebut dilakukan tahapan sebagai berikut. 1. Penetapan nilai tes penguasaan kompetensi kepengawasan dilakukan

sebagai berikut:

Keterangan:

PP = Pengembangan Profesi ATP = Aktualisasi Tugas Pengawasan NPN = Naskah Pengalaman Nyata

Keterangan:

PP = Pengembangan Profesi Capaian Skor = Nilai yang didapat 485 = Skor ideal Keterangan:

ATP = Aktualisasi Tugas Pengawasan Capaian Skor = Nilai yang didapat

485 = Skor ideal

Keterangan:

NPN = Naskah Pengalaman Nyata Nilai Dokumen = Hasil penilaian dokumen Nilai Presentasi = hasil penilaian presentasi 2 = Pembagi untuk mencari rata-rata

Nilai Kompetensi = Skor Diperoleh x 100 x 10% Skor Ideal

PP = Capaian Skor x 100 485

ATP = Capaian Skor x 100 70

NPN = Nilai Dokumen NPN + Nilai Presentasi NPN 2

2. Penetapan nilai prestasi dilakukan sebagai berikut:

Masing-masing aspek dalam komponen prestasi dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

(18)

Nilai Dokumen NPN =

3. Penetapan nilai dedikasi dilakukan sebagai berikut: Nilai Presentasi NPN =

Nilai Dedikasi = (Intx10%) + (Kemx15%) + (Kthx15%) + Kebx15%) + (Penx15%)

Nilai Dokumen NPN = Capaian Skor x 100 44

Nilai Presentasi NPN = Capaian Skor x 100 36 Keterangan: Int = Integritas Kem = Kemanfaatan Kth = Ketahanan Keb = Keberlanjutan Pen = Pengorbanan

C. Penetapan Pengawas Sekolah Berdedikasi Terbaik

Penetapan hasil pemilihan Pengawas Sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus didasarkan pada total nilai setiap aspek yang dibahas melalui mekanisme pleno. Pleno adalah rapat pembahasan untuk penentuan peringkat terbaik sesuai dengan hasil keseluruhan aspek penilaian. Pleno dihadiri oleh tim penilai dan pejabat dinas pendidikan kabupaten/kota untuk tingkat kabupaten/ kota, tim penilai dan pejabat dinas pendidikan provinsi untuk tingkat provinsi dan kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk tingkat nasional.

(19)

BAB IV

PENUTUP

Pemberian penghargaan dari pemerintah kepada pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi yang bertugas di daerah khusus merupakan ungkapan terima kasih atas jasa dan pengabdian serta dukungan kepada pengawas sekolah dalam rangka pembangunan pendidikan di daerah khusus. Panduan ini disusun untuk dapat dijadikan acuan bagi semua pihak terkait dalam melaksanakan kegiatan pemilihan pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus.

Dukungan dan partisipasi dari semua pihak sangat dibutuhkan agar kegiatan dimaksud dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan, sasaran, dan harapan. Kami mengharapkan bantuan dari Dinas Pendidikan Provinsi agar dapat mensosialisasikan dan menyebarluaskan panduan ini ke tingkat kabupaten/kota, kecamatan, dan satuan pendidikan terutama yang berada di daerah khusus, serta mengatur pelaksanaannya di masing-masing kabupaten/kota dan provinsi.

(20)

Lampiran 1 : Format Verifikasi Dokumen

FORMAT VERIFIKASI PERSYARATAN PENGAWAS SEKOLAH

DI DAERAH KHUSUS

Nama Peserta : ... Unit Kerja : ... Provinsi : ...

No. Persyaratan Peserta

1. Memiliki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya Sarjana (S-1) atau Diploma IV (D-IV) dibuktikan dengan fotokopi ijazah terakhir 2. Memiliki Sertifikat Pendidik dan NUPTK

3. Berbadan sehat dibuktikan oleh Surat Keterangan dari dokter Pemerintah.

4. Pengalaman sebagai guru minimal delapan tahun dan/atau sebagai Pengawas Sekolah di daerah Khusus minimal dua tahun di Kabupaten/ Kota atau Provinsi sesuai dengan kewenangannya,dibuktikan dengan fotocopy SK pengangkatan sebagai Pengawas Sekolah di Daerah Khusus. 5. Memiliki pengalaman sebagai pengawas pendidikan

sekurang-kurangnya dua tahun.

6. Belum pernah menjadi pemenang Juara I,II, atau III dan finalis tingkat nasional. Khusus untuk finalis setelah kurun waktu dua tahun dapat mengikuti pemilihan di tingkat nasional.

7. Belum pernah dikenai hukuman disiplin atau tidak dalam proses pemeriksaan pelanggaran disiplin dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/Kota, Provinsi sesuai dengan kewenangannya.

8. Memperoleh hasil Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil sekurang-kurangnya berkategori baik dalam dua tahun terakhir. 9. Tidak mengonsumsi narkoba atau zat adiktif lainnya dibuktikan

dengan surat keterangan dari yang berwenang 10. Tidak merokok di lingkungan kerja dan sekolah

Tidak Ada Ada

Verifikator,

(21)

Lampiran 2 : Penilaian Fortofolio

PORTOFOLIO

PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN

BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS

TAHUN 2017

DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2017

Pasfoto 3 X 4 Nama Peserta : ... Kab/Kota : ... Provinsi : ... IDENTITAS PESERTA

1. Nama (lengkap dengan gelar) : ... 2. NIP : ... 3. Pangkat / Golongan : ... 4. J a b a t a n : ... 5. Jenjang Jabatan : ... 6. Jenis kelamin : ... 7. Tempat, tanggal lahir : ... 8. Pendidikan terakhir : ... 9. Kabupaten : ... 10. Provinsi : ...

CATATAN:

• Lampirkan bukti fisik tiap aspek yang dinilai

(22)

PORTOFOLIO

PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2017

A. PENGEMBANGAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH

1. Jenjang Pendidikan Pengawas Sekolah

No. Skor

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jenjang

Pendidikan Jurusan/Prodi Tahun Lulus Perguruan Tinggi Kota/Tempat Pendidikan 1. Sedang Studi S1

2. S1 / D4 3. S2 4. S3

2. PESERTA DALAM DIKLAT (2 tahun terakhir sejak menjadi pengawas sekolah) No.

1. 2. dst.

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Nama Diklat yang

diikuti Lama Diklat Tahun PenyelenggaraInstitusi Tempat Skor

3. PUBLIKASI ILMIAH 2 TAHUN TERAKHIR

(Buku/Modul/Diktat/Artikel Jurnal/Makalah, dan lain-ain)

4. PRESTASI AKADEMIK DAN KARYA MONUMENTAL (2 tahun terakhir) No.

1. 2. dst.

(1) (2) (3) (4) (5)

Judul Karya Tulis Tahun Media Publikasi Skor

No. 1. 2. dst.

(1) (2) (3) (4) (5)

Judul Karya Inovasi Tahun Paten/belum Paten Skor (7) (7)

(23)

B. AKTUALISASI TUGAS POKOK PENGAWAS SEKOLAH DI DAERAH KHUSUS

1. Jarak Sekolah dan Guru Binaan di Daerah Khusus

2. Lama Pengalaman Tugas Pengawasan di Daerah Khusus

3. Pengalaman Organisasi (2 Tahun Terakhir)

4. Penghargaan Prestasi (2 Tahun Terakhir) No. No. 1. 1. 2. 3. 4. 5. dst

... tahun, ...bulan (Jelaskan kondisi penugasan, apakah terus-menerus di lokasi daerah khusus, berselang dengan bukan daerah khusus, atau baru ditugaskan)

Skor

Skor Nama Sekolah

Bukti Penugasan Jumlah

Guru Jarak Tempuh ke Kantor Dinas Pendidikan (Homebase) km

Lama Menjadi Pengawas Sekolah di daerah Khusus

No. 1. 2. dst.

Nama

Organisasi dalam OrganisasiKedudukan Dari Tahun s/d Tahun Tempat Nama Pimpinan Organisasi Skor

No. 1. 2. dst.

Nama Penghargaan/

(24)

1. Identitas 2. Pendahuluan

3. Identifikasi dan Analisis Hasil Pengawasan 4. Program pengawasan

5. Penutup 6. Lampiran 1. Identitas 2. Pendahuluan

3. Kerangka Pikir Pemecahan Masalah 4. Pendekatan dan Metode Pengawasan 5. Laporan Hasil Pengawasan memuat rencana,

proses, hasil, dan konsistensi rencana dengan implementasi hasil pengawasan

6. Penutup

7. Lampiran data pendukung dan data Penilaian Prestasi Kerja

5. Dokumen Penyusunan Program, Pelaksanaan dan Pelaporan Pengawasan di Daerah Khusus (Satu Tahun Terakhir/Tahun 2016)

Lampirkan dokumen rencana program dan laporan pengawasan tahun 2016. Adapun komponen penilaian sebagai berikut ini.

6. Jurnal Pengawas Sekolah di Daerah Khusus (Satu Tahun Terakhir)

7. Jurnal Pendampingan Profesi Guru/Kepala Sekolah di Daerah Khusus (Satu Tahun Terakhir)

No. No. 1. 1. 2. 2. dst. dst. Hari/ Tanggal*) Hari/ Tgl*) Tempat Kegiatan Sasaran (Guru atau Kepala Sekolah) Uraian Kegiatan Uraian Kegiatan Hasil Kegiatan Tempat Kegiatan Hasil Kegiatan Rencana Tindak**) Rencana Tindak Lanjut Tanda tangan bukti kehadiran Tanda tangan bukti kehadiran Skor Skor Rencana Program Laporan Jumlah Skor Dokumen Pengawasan

(25)

Ijazah

Lama Diklat (Jam Pelatihan)

Relevansi

Internasional Nasional Provinsi

R TR R TR R TR

Kependidikan Non Pendidikan

Non Kependidikan sesuai dengan rumpun Mata Pelajaran/Bidang Studi

Non kependidikan tidak sesuai dengan rumpun Mata Pelajaran/Bidang Studi

60 45 50 40 45 35 55 40 45 35 40 30 45 35 40 30 35 25 40 30 35 25 30 20 35 25 30 20 25 15 30 20 25 15 20 10 Kependidikan Non Pendidikan

Non Kependidikan sesuai dengan rumpun Mata Pelajaran/Bidang Studi

Non kependidikan tidak sesuai dengan rumpun Mata Pelajaran/Bidang Studi

Kependidikan Non Pendidikan

Non Kependidikan sesuai dengan rumpun Mata Pelajaran/Bidang Studi

Non kependidikan tidak sesuai dengan rumpun Mata Pelajaran/Bidang Studi

S1 / D4 (tanpa melalui Diploma) > 640 481 – 640 161 – 480 81 – 160 30 – 80 < 30 -S2 *) S3 *) 150 S1 + 25 S2 + 25 130 S1 + 20 S2 + 20 120 S1 + 15 S2 + 15 100 S1 +10 S2 +10 Skor Lampiran 3 : Penilaian Fortofolio

A. Kualifikasi Akademik

B. Pengembangan Profesi

1. Jenjang Pendidikan Pengawas Sekolah

Jumlah Skor

Jumlah Skor :

*) Skor maksimal yang diperoleh 200

1. Peserta Pendidikan dan Pelatihan (dua tahun terahir)

Keterangan:

a. R : relevan; materi diklat mendukung pelaksanaan tugas kepengawasan sekolah b. TR : tidak relevan; materi diklat tidak mendukung pelaksanaan tugas kepengawasan sekolah c. Maksimal diklat yang dapat diakumulasi adalah 4 diklat dalam dua tahun terakhir. Jika

jumlah diklat melebih 4 kali dalam 2 tahun, yang akumulasi JP-nya tidak lebih dari 320JP. d. Skor maksimal 140 diperoleh dari 4 kali diklat.

(26)

Jenis Dokumen /

Karya Publikasi

Nasional Provinsi Kabupaten/Kota

Jurnal Internasional Bereputasi Jurnal Internasional tidak Bereputasi Jurnal Nasional Terakreditasi Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi Majalah/koran nasional

Majalah/koran lokal 1. Buku

2. Artikel

3. Menjadi reviewer buku, penulis soal UN

Minimal mencakup materi 1 tahun (dua semester) skor 20 Setiap satu laporan diberi skor 10

Sebagai ketua 60% dan anggota 40%, jika peneliti satu orang 100%

4. Modul dicetak lokal (Kabupaten/Kota) 5. Laporan penelitian di bidang kepengawasan 35 30 8 50 40 10 25 10 8 15 20 3 40 15 10 30 25 5

per kegiatan (maks: 10) Skor

Tidak Relevan Relevan

Jumlah Skor

2. Publikasi Ilmiah (dua tahun terahir)

Keterangan:

a. Karya publikasi ilmiah yang dinilai adalah 2 tahun terakhir.

b. Maksimal 2 karya untuk setiap jenis karya. Jika karya melebihi dari dua, nilailah dua karya yang tertinggi/terbaik.

c. Karya yang tidak meyakinkan/tidak memenuhi kriteria masing-masing jenis, tidak dinilai. Misal, menulis buku tidak ber-ISBN, laporan penelitian bukan bidang kepengawasan, dll. d. Skor maksimal tidak melebihi 100.

No. Karya InovatifKarya Inovatif dan Target Target/Tingkat

Kompleks 15 Sederhana 10 Kompleks 15 Sederhana 10 Nasional 15 Provinsi 10 1. Karya Sains/Tepat Guna

2. Menciptakan Karya Seni

3. Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman dan Sejenisnya

Skor

Jumlah Skor

(27)

No.

No.

Jumlah Sekolah Binaan dan Kategori Sekolah

Pengalaman Kerja

Tingkat Organisasi

1. Kurang dari 5 Sekolah berada di lokasi kategori daerah khusus 2. 5 Sekolah berada di lokasi kategori daerah khusus

3. 5 Sekolah berada di lokasi kategori daerah khusus + 1 atau lebih sekolah bukan di lokasi daerah khusus

4. Antara 5 – 10 sekolah berada di lokasi kategori daerah khusus 5. Lebih dari 10 sekolah berada di lokasi kategori daerah khusus

1 Kurang dari 2 tahun di lokasi daerah khusus 2 2 – 5 tahun berselang

3. 2 – 5 tahun terus menerus di lokasi daerah khusus 4. Lebih dari 5 Tahun berselang

5. Lebih dari 5 Tahun terus menerus di lokasi daerah khusus

Internasional 10 7 Nasional 7 5 Provinsi 5 4 Kabupaten/Kota 4 3 Kecamatan 3 2 Desa/Kelurahan 2 1 Skor Skor

Skor per Tahun Kependidikan Sosial 2 2 4 4 6 6 8 8 10 10 Keterangan:

a. Skor maksimal tidak melebihi 10

b. kondisi penugasan terus menerus di lokasi daerah khusus c. berselang dengan bukan daerah khusus, atau baru ditugaskan Keterangan: skor maksimal tidak melebihi 10

C. Aktualisasi Tugas Pengawasan di Daerah Khusus

1. Jarak Sekolah Binaan di Daerah Khusus

2. Lama Pengalaman Tugas Menjadi Pengawas Sekolah di Daerah Khusus

3. Pengalaman Menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial (dua tahun terakhir)

Jumlah Skor

Jumlah Skor

Keterangan:

a. Prestasi akademik dan Karya Monumental yang dinilai adalah hasil yang dicapai 2 tahun terakhir. b. Maksimal 2 karya untuk setiap jenis karya. Jika karya melebihi dari dua, nilailah dua karya

yang tertinggi/terbaik.

c. Karya yang tidak meyakinkan/tidak memenuhi kriteria masing-masing jenis, tidak dinilai. Misal, Tidak disertai deskripsi, photo karya, tidak menunjukkan keorisinilan karya pengawas, dll. d. Skor maksimal 45

(28)

Dokumen Pengawasan

Satu tahun terakhir Aspek yang dinilai maksimalSkor perolehanSkor Tingkat

1. Identitas 2. Pendahuluan

3. Identifikasi dan Analisis Hasil Pengawasan 4. Program pengawasan 5. Penutup 6. Lampiran Internasional 10 Nasional 7,5 Provinsi 5 Kabupaten/Kota 2,5 Skor 2 Rencana Program 3 5 8 2 5 25

4. Penghargaan/Tanda Jasa secara Personal dalam bidang pendidikan (penghargaan prestasi) (dua tahun terahir)

5. Penghargaan/Tanda Jasa secara Personal dalam bidang pendidikan (penghargaan prestasi) (dua tahun terahir)

Jumlah Skor

Bukti fisik: Foto Copy Piagam/sertifikat yang dilegalisir dalam 2 tahun terakhir. Keterangan : Skor maksimal tidak melebihi 10.

1. Identitas 2. Pendahuluan

3. Kerangka Pikir Pemecahan Masalah 4. Pendekatan dan Metode Pengawasan 5. Laporan Hasil Pengawasan memuat rencana,

proses, hasil, dan konsistensi rencana dengan implementasi hasil pengawasan 6. Penutup

7. Lampiran data pendukung dan data Penilaian Prestasi Kerja

2 Laporan Jumlah Skor 3 5 5 2 5 8 25 50

(29)

Keterangan: skor maksimal tidak melebihi 20

Keterangan: skor maksimal tidak melebihi 10 Jumlah Kehadiran *) :

Kurang dari 27 = 2,5 Antara 28 - 56 = 5 Antara 57 - 84 = 7,5 Lebih dari 85 = 10

Jumlah Rencana Tindak**): Kurang dari 27 = 2,5 Antara 28 - 56 = 5 Antara 57 - 84 = 7,5 Lebih dari 85 = 10

Skoring Jumlah Kegiatan *): Kurang dari 8 kegiatan = 2,5 Antara 9 - 12 = 5 Antara 13 - 15 = 7,5 Lebih dari 15 = 10

Catatan : Skoring untuk kolom jumlah kehadiran dan jumlah rencana tindak sebagai berikut.

6. Jurnal Pengawasan (Satu Tahun Terakhir)

7. Jurnal Pendampingan (Satu Tahun Terakhir) No. No. 1. 1. 2. 2. 3. 3. dst. dst. Hari/ Tanggal*) Hari/ Tanggal*) Tempat Kegiatan Sasaran (Guru atau Kepala Sekolah) Uraian Kegiatan Uraian Kegiatan Hasil Kegiatan Tempat Kegiatan Hasil Kegiatan Rencana Tindak**) Rencana Tindak Lanjut Tanda tangan bukti kehadiran Tanda tangan bukti kehadiran Penilai, ( ……… )

(30)

Nilai 4 = sangat baik (Jika kuantitas dan kualitas pemenuhan indikator terpenuhi 81 -100%) Nilai 3 = baik (Jika kuantitas dan kualitas pemenuhan indikator terpenuhi 61 - 80%) Nilai 2 = sedang (Jika kuantitas dan kualitas pemenuhan indikator terpenuhi 41 - 60%) Nilai1 = kurang (Jika kuantitas dan kualitas pemenuhan indikator terpenuhi ≤ 40%)

Tanggal penilaian : ... Penilai,

( ……… ) Lampiran 4.a.: Format Penilaian Naskah Pengalaman Nyata/Inovasi

PENILAIAN NASKAH PENGALAMAN NYATA/INOVASI

Nama Peserta : ... Instansi : ...

Indikator

Kejelasan tentang (a) keadaan wilayah dan sekolah dari segi geografis, sosial, ekonomi, sarana transportasi, jumlah anak usia sekolah dan tingkat pendidikan masyarakat, (b) profile sekolah dan (c) alasan-alasan pentingnya pengalaman nyata yang ditulis.

Kejelasan tentang tantangan dan masalah yang dihadapi di sekolah ketika melaksanakan tugas pokok kepala sekolah dan upaya-upaya penyelesaiannya yang inovatif. Analisis Situasi dan Rasional Permasalahan dan Penyelesaian Tujuan Sasaran Manfaat Inovasi Uraian Kegiatan Waktu, Tempat dan Biaya Hasil dan Dampak Kesimpulan, Rekomendasi, dan Tindak Lanjut Bukti-bukti Pendukung

Ketepatan tujuan penulisan pengalaman nyata. Kejelasan tentang subyek yang dikenai kegiatan dan pihak terlibat dalam melaksanakan tugas pokok kepala sekolah. Derajat nilai kebermaknaan pengalaman nyata bagi sekolah, guru, kepala sekolah, peserta didik dan masyarakat. Pengalaman nyata menggambarkan gagasan atau inovasi baru dalam melaksanakan tugas kepengawasan. Kejelasan deskripsi kegiatan/program yang telah dilaksanakan, berikut langkah-langkah nyata dalam upaya menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi di sekolah binaan. Kesesuaian waktu, tempat pelaksanaan, wilayah penugasan dan biaya.

Banyaknya perubahan yang terjadi pada sekolah binaan, guru, kepala sekolah, siswa dan orangtua/masyarakat. Kejelasan rumusan dan berkaitan kesimpulan, rekomendasi, dan harapan masa depan atau implikasi. Originalitas bukti pendukung Pengalaman nyata dalam bentuk foto, video kegiatan, atau dokumen lainnya.

Skala Penilaian Komponen Penilaian No. 1 2 3 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. JUMLAH TOTAL

Nilai Akhir = Skor Perolehan x 100 Skor Maksimal

(31)

Lampiran 4.b.: Sistematika Pengalaman Nyata/Inovasi Bagian Pendahuluan, Berisikan: a. Analisis Situasi

Bagian ini menjelaskan tentang keadaan wilayah dan sekolah binaan dari segi geografis, sosial, ekonomi, sarana transportasi, jumlah anak usia sekolah dan tingkat pendidikan masyarakat.

b. Kegiatan Pengabdian

Bagian ini berisi tentang bentuk-bentuk pengalaman yang telah dilakukan dalam memecahkan masalah pendidikan, khususnya pada wilayah binaan yang berada di lokasi daerah khusus.

c. Tujuan

Bagian ini berisi tentang target pencapaian pengalaman sesuai bentuk-bentuk program kerja yang dilakukan.

d. Sasaran

Bagian ini berisi penjelasan tentang subyek yang dikenai kegiatan dan terlibat dalam pengalaman pengawas.

e. Manfaat dan dampak

Bagian ini menjelaskan tentang kegunaan yang didapatkan oleh peserta didik, sekolah, dan masyarakat.

Bagian Deskripsi Pengalaman Nyata/Inovasi, berisikan: a. Profil Pengawas Sekolah di Daerah Khusus

Berisi tentang perjalanan mulai dari awal menjadi guru, kepala sekolah dan Pengawas Sekolah di daerah khusus sampai saat ini. (maksimal 2 lembar) b. Profil Sekolah Binaan

Berisi tentang perkembangan yang dicapai sekolah binaan di lokasi daerah khusus, jumlah sekolah yang dibina, jumlah guru, jumlah siswa dan status sekolah, dan pencapaian akreditasi sekolah, prestasi guru dan siswa. c. Deskripsi karya nyata/inovasi dalam pelaksanaan tugas pokok

Berisi tentang nama karya, lingkup, sasartaan, uraian proses dalam membangun/ membuat karya nyata/inovasi, dan kelebihan atau manfaat dari karya nyata/inovasi.

Bagian Tantangan dan Kendala

a. Berisi tentang tantangan dan kendala yang dihadapi pengawas sekolah di daerah khusus dalam melaksanakan tugas kepengawasan.

(32)

b. Berisi rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah dalam menghadapi berbagai tantangan dan kendala, yang mencakup:

1. Alternatif solusi yang diambil pada setiap masalah; 2. Strategi penyelesaian masalah;

3. Pendekatan penyelesaian masalah; 4. Dukungan penyelesaian masalah;

5. Pengendalian masalah yang dihadapi dan; 6. Tindaklanjut atau perbaikan berkelanjutan.

7. Hasil dan Dampak (Berisi uraian tentang hasil dan dampak pengabdian yang dilakukan).

Bagian Penutup

Berisi kesimpulan, rekomendasi, dan harapan masa depan dalam rangka peningkatan pelayanan kepengawasan sekolah di daerah khusus.

Bagian Bukti Pendukung

Deskripsi pengalaman nyata dapat dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung, seperti: foto, video kegiatan, atau dokumen lainnya.

(33)

Lampiran 5. Format Penilaian Presentasi Pengalaman Nyata/Inovasi

PENILAIAN PRESENTASI

PENGALAMAN NYATA/INOVASI PENGAWASAN SEKOLAH DI DAERAH KHUSUS

Nama Peserta : ... Instansi : ...

Keterangan : Skor maksimal 36

(* Nilai angka 1 = kurang, 2 = sedang, 3 = baik, 4 = sangat baik) Aspek

Kemampuan Presentasi

a. Kelancaran menyampaikan gagasan b. Kejelasan menuangkan gagasan c. Konsistensi argumentasi d. Kemampuan mempertahankan e. Kebaruan/orsinilitas Sub jumlah-1 Performance Presentasi a. Kerapian b. Kesopanan c. Kesantunan d. Gestur Sub jumlah-2 Skala Penilaian No. 1 2 3 4 1. 2. JUMLAH

Nilai 4 = sangat baik (Jika kuantitas dan kualitas pemenuhan indikator terpenuhi 81 -100%) Nilai 3 = baik (Jika kuantitas dan kualitas pemenuhan indikator terpenuhi 61 - 80%) Nilai 2 = sedang (Jika kuantitas dan kualitas pemenuhan indikator terpenuhi 41 - 60%) Nilai1 = kurang (Jika kuantitas dan kualitas pemenuhan indikator terpenuhi ≤ 40%)

Penilai, ( ……… ) = Skor Perolehan x 100 36 (Skor Maksimal) Nilai Akhir Presentasi

(34)

Lampiran 6. Format Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

PENILAIAN ASPEK DEDIKASI

Nama : ... Utusan : ...

Ancor/Kriteria

1.1. Ketulusan alasan yang mendasari kepala sekolah mau ditugaskan di lokasi daerah khusus 1.2. Intensitas pelaksanaan kepengawasan

sekolah kepada sekolah-sekolah pembinaan di lokasi daerah khusus

2.1. Fasilitasi kemitraan oleh pengawas antar sekolah binaan di daerah khusus

2.2. Fasilitasi kemitraan oleh pengawas antara sekolah dengan pemangku kepentingan di sekitar sekolah

3.1. Tingkat dan jenis kesulitan geografis yang dihadapi pengawas untuk melakukan tugas kepengawasan di lokasi daerah khusus. 3.2. Tingkat dan jenis kesulitan infrastruktur yang

dihadapi pengawas untuk melakukan tugas kepengawasan di lokasi daerah khusus 3.3. Tingkat dan jenis kesulitan sarana dan prasarana

sekolah yang dihadapi pengawas untuk melaku-kan tugas kepengawasan di lokasi daerah khusus (tidak ada ruang kantor, wc, rumah dinas, dll) 4.1. Frekuensi kunjungan ke semua sekolah binaan

di lokasi daerah khusus dalam waktu 2 tahun terakhir 4.2. Aktifitas apa saja yang dilakukan pengawas sekolah

ketika kunjungan ke sekolah binaan di lokasi daerah khusus (supervisi kelas / pembelajaran)

5.1. Durasi waku yang digunakan pengawas sekolah untuk pelaksanaan tugas kepengawasan di lokasi daerah khusus melebihi ketentuan sebagai PNS (37,5 jam/ minggu)

5.2. Tingkat pengorbanan biaya yang dilakukan pengawas selama melakukan tugas kepengawasan di lokasi daerah khusus Integritas

(Lama Pengabdian)

Kemanfaatan (Sekolah melak-sana an kemitraan dengan pihak lain) Ketahanan (Kesulitan geografis, Kesulitan infra struktur, Kekurangan sarana prasarana sekolah) Keberlanjutan (Konsistensi dalam melaksanakan tugas di daerah khusus) Pengorbanan (Kerelaan meluang-kan waktu, pikiran dan tenaga di luar pekerjaan) Penilaian Aspek No. 1 2 3 4 1. 2. 3. 4. 5.

(35)

5.3. Tingkat kedalaman curahan pikiran pengawas sekolah dalam melaksanakan tigas kepengawasan di lokasi daerah khusus melebihi ketentuan sebagai PNS

5.4. Sumber daya material lain yang digunakan oleh pengawas yang berasal dari barang milik sendiri, seperti kendaraan motor untuk kunjungan ke sekolah daerah khusus, dll.

JUMLAH JUMLAH TOTAL

Keterangan : Skor maksimal tidak lebih dari 52.

Nilai 4 = sangat baik (Jika kuantitas dan kualitas pemenuhan indikator terpenuhi 81 -100%) Nilai 3 = baik (Jika kuantitas dan kualitas pemenuhan indikator terpenuhi 61 - 80%) Nilai 2 = sedang (Jika kuantitas dan kualitas pemenuhan indikator terpenuhi 41 - 60%) Nilai1 = kurang (Jika kuantitas dan kualitas pemenuhan indikator terpenuhi ≤ 40%)

Jakarta, ... 2017 Penilai, ( ……… ) = Capaian Skor x 100 52 (Skor Ideal) Nilai Wawancara

(36)

Jakarta, ... 2017 Penilai,

( ……… )

= Total Hasil Penilaian x 100 16 (Skor Ideal)

Nilai Penampilan dan Perilaku

Lampiran 7. Format Penilaian Penampilan dan Perilaku

PENILAIAN PENAMPILAN DAN PERILAKU PESERTA PENGAWAS SEKOLAH

BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS

Petunjuk:

Pilihlah salah satu kondisi yang paling cocok dengan kondisi penampilan dan perilaku peserta dengan cara membubuhkan tanda cakra (X) pada salah satu pilihan (skor) yang sesuai! Kegiatan Tampilan/ Performansi Wawancara Presentasi Sarapan, Snack, Makan JUMLAH SKOR Rubrik

Tidak rapih, atribut peserta tidak lengkap, dan tidak tepat waktu 1 Atribut peserta lengkap, tetapi tidak rapih dan tidak tepat waktu 2 Rapih dan atribut peserta lengkap, tetapi tidak tepat waktu 3 Rapih, atribut peserta lengkap, dan tepat waktu 4 Tidak rapih, atribut peserta tidak lengkap, dan tidak tepat waktu 1 Atribut peserta lengkap, tetapi tidak rapih dan tidak tepat waktu 2 Rapih dan atribut peserta lengkap, tetapi tidak tepat waktu 3 Rapih, atribut peserta lengkap, dan tepat waktu 4 Tidak rapih, atribut peserta tidak lengkap, dan tidak tepat waktu 1 Atribut peserta lengkap, tetapi tidak rapih dan tidak tepat waktu 2 Rapih dan atribut peserta lengkap, tetapi tidak tepat waktu 3 Rapih, atribut peserta lengkap, dan tepat waktu 4 Tidak rapih, atribut peserta tidak lengkap, dan tidak tepat waktu 1 Atribut peserta lengkap, tetapi tidak rapih dan tidak tepat waktu 2 Rapih dan atribut peserta lengkap, tetapi tidak tepat waktu 3 Rapih, atribut peserta lengkap, dan tepat waktu 4 Skor

(37)

REKAPITULASI NILAI

Nama Peserta : ... Nomor Peserta : ...

Provinsi : ...

Unsur Penilaian

1. Jarak Lokasi Pengawasan

2. Pengalaman tugas Sebagi Pengawas Dasus 3. Pengalaman Menjadi Pengurus Organisasi

di Bidang Kependidikan dan Sosial 4. Penghargaan/Tanda Jasa secara Personal

dalam bidang pendidikan 5. Jurnal Pengawasan 6. Jurnal Pedampingan Sub Jumlah A

1. Jenjang Pendidikan

2. Peserta Diklat 2 tahun terakhir 3. Publikasi Ilmiah 2 tahun terakhir 4. Prestasi Akademik 2 tahun teakhir Sub Jumlah B

a. Naskah Karya tulis b. Presentasi Sub Total C

Jumlah Sub Total Prestasi 1.1. Integritas

1.2. Kemanfaatan 1.3. Ketahanan 1.4. Keberlanjutan 1.5. Pengorbanan

Jumlah Sub Total Dedikasi Kompetensi Pengawas sekolah PRESTASI

Aktualisasi pelaksananaan tugas pokok pengawas sekolah

Pengembangan Profesi

Naskah Pengalaman Nyata/Inovasi

Dedikasi

Nilai Konversi (d/c*100*e)

No. Skor Ideal PerolehanNilai Bobot

I II A B C III 25 70 485 645 10 10% 10% 4% 6% 10% 15% 15% 15% 15% 70% Jumlah Total Nilai Akhir

a b c d e f 10 200 44 8 8 12 8 16 10 140 36 10 100 80 10 45 20 10

(38)

Unsur Penilaian

1. Jarak Lokasi Pengawasan

2. Pengalaman tugas Sebagi Pengawas Dasus 3. Pengalaman Menjadi Pengurus Organisasi

di Bidang Kependidikan dan Sosial 4. Penghargaan/Tanda Jasa secara Personal

dalam bidang pendidikan 5. Jurnal Pengawasan 6. Jurnal Pedampingan Sub Jumlah A

1. Jenjang Pendidikan

2. Peserta Diklat 2 tahun terakhir 3. Publikasi Ilmiah 2 tahun terakhir 4. Prestasi Akademik 2 tahun teakhir Sub Jumlah B

a. Naskah Karya tulis b. Presentasi Sub Total C 1.1. Integritas 1.2. Kemanfaatan 1.3. Ketahanan 1.4. Keberlanjutan 1.5. Pengorbanan

Jumlah Sub Total Dedikasi Kompetensi Pengawas sekolah PRESTASI

Aktualisasi pelaksananaan tugas pokok pengawas sekolah

Pengembangan Profesi

Naskah Pengalaman Nyata/Inovasi

Dedikasi

Nilai Konversi (d/c*100*e)

No. IdealSkor PerolehanNilai Bobot

I II A B C III 25 70 485 413 25 10% 10 10% 7,57 3,41 5,25 4% 6% 70% Jumlah Total Nilai Akhir

a b c d e f 10 7 200 150 44 40 8 7 8,75 13,13 13,75 11,25 14,06 60,94 87,17 8 7 12 11 8 5 16 15 10 6 140 130 36 30 10 8 100 98 80 70 10 7 45 35 20 16 10 9 53 Keterangan:

a. Skor ideal adalah skor absolut yang ditetapkan dari setioap aspek yang dinilai. b. Bobot adalah proporsi yang ditentukan untuk setiap aspek penilaian.

c. Nilai Perolehan adalah nilai nyata yang diperoleh oleh peserta, sebagai ahsil penilaian juri. d. Nilai Konversi adalah nilai akhir yang diperoleh sebagai nilai akhir.

Contoh Perhitungan Nilai Akhir Peserta A

10% 15% 15% 15% 15% Maka nilai akhir peserta A adalah 87,17

(39)

Referensi

Dokumen terkait

TARIF (Rp) 10.. Laboratorium Kimia dan Teknik Lingkungan a.. Agregat kasar untuk campuran beton dan semen Per paket 465.000,00 i. Agregat halus untuk campuran beton dan semen

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diakukan pada PDAM Tirta Musi Palembang, hasil akhir dari semua kegiatan dan tahapan- tahapan pengembangan sistem yang

Pada proses pasteurisasi diperlukan penanganan mengenai suhu pengolahan secara cermat, yaitu antara 73 0 c – 75 0 c dengan lama proses pengolahan tidak kurang

Secara garis besar, tujuan dari tema “ Mysteries of Space” pada interior museum ini yaitu upaya untuk membuat pengunjung merasakan pengalaman berada diruang angkasa secara umum,

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: Untuk memahami dan menganalisis efektivitas pelaksanaan pemilihan Lurah Desa di Kabupaten Sragen berdasarkan Peraturan Daerah

Pengendalian factor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor resiko bagi yang belum memiliki faktor resiko, mengembalikan kondisi

tertulis maupun lisan  sesuai ketentuan yang berlaku dan relevan dengan tugas   sesuai ketentuan yang berlaku dan relevan dengan tugas disekolah guna untuk

(faktor kelalaian manusia). Sehingga menurut catatan Kepolisian, dari seluruh rentang kejadian kecelakaan disebabkan pengendara yang kurang memperhatikan