• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Maksud dan Tujuan. LakilLToshiLLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Maksud dan Tujuan. LakilLToshiLLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam konteks pembangunan kelautan dan perikanan, Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Belawan berperan dalam penegakan hukum dan peraturan perundangan-undangan di bidang kelautan dan perikanan guna menjamin terselenggaranya pemanfaatan dan pengelolaan SDKP yang tertib dan bertanggung jawab di wilayah kerja Stasiun PSDKP Belawan yang meliputi 7 Satker dan 21 Pos di 7 propinsi di Indonesia yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Riau dan Bangka Belitung. Peran tersebut diimplementasikan melalui pelaksanaan program/kegiatan yang diarahkan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya kealutan dan perikanan melalui terwujudnya kepatuhan (compliance) pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk mewujudkan pengawasan SDKP yang handal, profesional, akuntabel, efektif dan efisien diperlukan adanya manajemen kinerja yang di dalamnya meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pengukuran dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan. Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka Stasiun PSDKP Belawan sebagai instansi pemerintah dan unsur penyelenggara negara diwajibkan menetapkan target kinerja serta melakukan pengukuran kinerja.

Pengukuran kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 dilakukan secara berkala melalui beberapa mekanisme yaitu : (1) Pengukuran kinerja periode bulanan, yang bertujuan untuk

penyusunan laporan bulanan Stasiun PSDKP Belawan yang secara muatan/isinya telah menggambarkan pencapaian target sasaran yang dilengkapi dengan matrik pencapaian sasaran; dan (2) Pengukuran kinerja periode triwulanan yang bertujuan untuk penyusunan

Laporan Pencapaian Kinerja Triwulan I s.d IV, dan (3) Pengukuran kinerja periode tahunan yang

bertujuan untuk penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Triwulanan Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2016 adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Dirjen PSDKP atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja pengawasan SDKP selama satu tahun anggaran kepada masyarakat dan stakeholders lainnya.

(2)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 2 Berdasarkan hasil pengukuran dan evaluasi yang dilakukan pada setiap triwulan, akan dirumuskan beberapa rekomendasi sebagai masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi pencapaian target yang lebih baik di tahun berikutnya.

C. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja

Secara garis besar sistematika penyajian Laporan Kinerja Triwulanan Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2016 diuraikan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Menguraikan secara ringkas tentang latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja.

Bab II Perencanaan Kinerja

Menguraikan secara ringkas tentangPerencanaan Pengawasan SDKP dan Penetapan Kinerja tahun 2016.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis capaian kinerjaStasiun PSDKP Belawan Tahun 2016.

Bab IV Penutup

(3)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 3

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, Stasiun PSDKP Belawan berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdiri dari: (1) Rencana Strategis (Renstra)

Ditjen. PSDKP 2015-2019; (3) Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 dan (4) Perjanjian Kinerja

Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2016.

A. Rencana Strategis Ditjen. PSDKP 2015-2019

Rencana Strategis (Renstra) Ditjen PSDKP 2015-2019 merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai tugas dan fungsi yang diamanatkan.

Renstra tersebut disusun selaras dengan arah kebijakan strategis nasional bidang kelautan dan perikanan 2015-2019 sebagaimana tertuang dalam Renstra KKP 2015-2019. Renstra tersebut juga disusun dengan menggunakan berbagai asumsi serta kombinasi pendekatan bottom up dan top down dengan keterlibatan Eselon I, Eselon III, Eselon IIII dan Eselon IV lingkup Ditjen PSDKP. Pendekatan top down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula ketersediaan anggaran sesuai dengan estimasi APBN. Sedangkan pendekatan bottom up dilakukan untuk memperoleh gambaran kebutuhan pendanaan guna mewujudkan kondisi ideal.

Renstra Ditjen PSDKP ditetapkan melalui Keputusan Ditjen PSDKP nomor: 57/KEP.DJ-PSDKP/2015 tentang Rencana Strategis Ditjen PSDKP Tahun 2015-2019. Perubahan ini tentunya untuk dapat menyelaraskan dengan visi, misi dan arah kebijakan KKP. Secara ringkas substansi Renstra Ditjen PSDKP hasil revisi diuraikan sebagai berikut:

1.

Pernyataan Visi dan Misi

Dalam rangka memberikan arah pandangan kedepan terkait dengan kinerja dan peranan Ditjen PSDKP serta untuk memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh Ditjen PSDKP, maka dirumuskan visi Ditjen PSDKP yang mencerminkan keadaan yang ingin dicapai pada akhir periode perencanaan.

(4)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 4 Visi :

“Perairan Indonesia bebas Illegal, Unreported dan Unregulated (IUU) Fishing dan kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan untuk mewujudkan

kedaulatan dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan untuk keejahteraan masyarakat”

Sejalan dengan visi Ditjen PSDKP, diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang mencerminkan apa yang akan dapat dicapai (pada level dampak) dan bagaimana mencapainya dalam periode tertentu, beserta ukuran-ukuran pencapaiannya. Misi yang dirumuskan menggambarkan tindakan atau upaya sesuai dengan tugas dan fungsi Ditjen PSDKP.

Misi :

a. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengawasan dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan

b. Meningkatkan efektifitas penanganan pelanggaran terhadap pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan

c. Terwujudnya Reformasi Birokrasi di lingkungan Ditjen PSDKP

2.

Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 s/d 5 tahun.Perumusan tujuan menggambarkan hasil-hasil serta manfaat yang akan diberikan oleh Ditjen PSDKP. Berdasarkan pada hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, maka tujuan Ditjen PSDKP dirumuskan sebagai berikut:

Tujuan Strategis :

a. Terwujudnya kepatuhan (compliance) terhadap peraturan perundang-undangan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan

b. Terlindunginya sumber daya kelutan dan perikanan dari kegiatan

Illegal,Unreported and Unregulated (IUU) Fishing dan kegiatan yang merusak

sumber daya kelautan dan perikanan

c. Terlaksananya tata kelola pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang efektif

3.

Sasaran Strategis

Berdasarkan tujuan tersebut, maka ditetapkan sasaran strategis Stasiun

Pengawasan SDKP Belawan tahun 2015-2019 melalui pendekatan Balanced

(5)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 5

Scorecard (BSC) ke dalam 3 perspektif yaitu Stakeholder Perspective, Internal

Process Perspective dan Learn and Grow Perspective, sebagai berikut:

a. Stakeholder Customer Perspective:

1)

Sasaran strategis (SS): Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha

kelautan dan perikanan terhadap ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

b. Internal Process Perspective:

2)

Sasaran strategis (SS): Tersedianya infrastruktur pengawasan sumber

daya kelautan dan perikanan dan sistem informasi dan komunikasi

pengawasan SDKP

3)

Sasaran strategis (SS): Terselenggaranya pengawasan pemanfaatan

sumber daya kelautan dan perikanan secara efektif

c. Learning and Growth Perspective:

4)

Sasaran strategis (SS): Terwujudnya ASN lingkup Stasiun PSDKP Belawan

yang kompeten, profesional dan berkepribadian

5)

Sasaran strategis (SS): Tersedianya informasi pengawasan pemanfaatan

sumber daya kelautan dan perikanan yang valid, handal dan mudah

diakses

6)

Sasaran strategis (SS): Terwujudnya Pranata dan Kelembagaan Birokrasi

Stasiun PSDKP Belawan yang berkepribadian

7)

Sasaran strategis (SS): Terkelolanya anggaran Stasiun PSDKP Belawan

secara efisien

4.

Program Kerja Pengawasan SDKP

Program kerja pengawasan SDKP yang dilaksanakan pada tahun 2016 terdiri dari 6 (enam) kegiatan, yaitu:

a. Pemantauan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan Peningkatan Infrastruktur b. Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan

c. Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan d. Pengoperasian Kapal Pengawas

e. Penanganan Pelanggaran Bidang Kelautan dan Perikanan, serta

(6)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 6

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu, dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus perjanjian kinerja adalah untuk: (1) Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur

sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (2) Sebagai

dasar penilaian keberhasilan/kegagalanpencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (3)

Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Stasiun PSDKP Belawan telah menyusunPerjanjian Kinerja tahun 2016 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsinya serta menyempurnakannya melalui penerapan sistem pengelolaan kinerja berbasis BSC. Implementasi BSC dalam pengelolaan kinerja di lingkungan Ditjen PSDKP, selain merupakan pemenuhan amanat kebijakan pengelolaan kinerja yang telah ditetapkan oleh KKP, juga ditujukan untuk:

1. Menterjemahkan strategi organisasi ke dalam rencana operasional dengan baik, sehingga manajemen kinerja organisasi akan selaras dengan strategi organisasi;

2. Membangun organisasi yang terus menerus melakukan perbaikan (countinous

improvement)

3. Membangun keselarasan antar unit kerja dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi.

BSC Stasiun Pengawasan SDKP Belawan mengunakan 3 (tiga) perspektif dalam BSC, yaitu:

Customer Perspective, Internal Process Perspective, dan Learn and Growth Perspective. Ketiga

perspektif tersebut mencakup 7 Sasaran Strategis dan 15 Indikator Kinerja Utama (IKU). Sebagai upaya perbaikan perencanaan dari tahun sebelumnya, pada tahun 2015, sasaran strategis beserta IKU Ditjen PSDKP mengalami perubahan sebagai berikut:

Sasaran Strategis hasil implementasi BSC tahun 2015 dipetakan dalam Peta Strategi sebagai berikut:

(7)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 7 Gambar 1.

Peta Strategi Stasiun PSDKP Belawan

Stasiun PSDKP Belawan telah menyusun penetapan kinerja tahun 2016 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsinya serta menyempurnakannya melalui penerapan sistem pengelolaan kinerja berbasis BSC. Sebagai implikasi penerapan BSC tersebut, Sasaran Strategis Stasiun PSDKP Belawan yang semula bermuara pada 1 (satu) Sasaran Strategis (SS) telah disempurnakan menjadi 7 (tujuh) SS, yaitu : (1)Meningkatnya

pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan; (2)Tersedianya

infrastruktur, sistem Informasi dan komunikasi pengawasan SDKP; (3)Terselenggaranya

pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan secara efektif; (4)Terwujudnya ASN UPT

PSDKP yang kompeten dan berkepribadian; (5) Tersedianya informasi pengawasan SDKP yang

valid, handal dan mudah diakses; (6) Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi UPT

PSDKP yang berkeribadian; (7)Terkelolanya anggaran UPT PSDKP secara efisien.

Indikator Kinerja Utama (IKU) berikut targetnya pada setiap Sasaran Strategis (SS) disajikan pada tabel 1.

(8)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 8 Tabel 1. Perjanjian Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2016

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

STAKEHOLDERS/CUSTOMER PERSPECTIVE

1. Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan

1. Persentasen kepatuhan (compliance) pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

73%

INTERNAL PROSES PERSPECTIVE

2. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan SDKP secara profesional dan partisipasif

2. Jumlah hari operasi kapal pengawas dalam rangka pengawasan kegiatan IUU Fishing dan kegiatan yang merusak SDKP di WPP – NRI wilayah Barat

80 hari ops (speedbo

at)

3. Jumlah Kapal Pengawas/speedboat pengawas yang siap operasi

11 unit 4. Jumlah jenis ikan yang dilindungi yang dikelola

sesuai ketentuan perundang-undangan

2 Jenis ikan 5. Persentase Penyelesaian tindak pidana kelautan

dan perikanan yang disidik, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan

85%

3. Tersedianya infrastruktur pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dan sistem Informasi dan Komunikasi pengawasan SDKP

6. Pemenuhan Sarana prasarana pengawasan yang memadai secara akuntabel dan tepat waktu

7 unit

LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE

4. Tersedianya Aparatur Sipil Negara Stasiun Pengawasan SDKP Belawan yang kompeten, professional dan berintegritas

7. Indeks kompetensi dan integritas Stasiun PSDKP Belawan

77

5. Tersedianya manajemen pengetahuan Stasiun PSDKP Belawan yang handal dan mudah diakses

8. Persentase unit kerja Stasiun PSDKP Belawan yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar

50%

6. Terwujudnya reformasi birokrasi di StasiunPengawasan SDKP Belawan yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

9. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Stasiun PSDKP Belawan

75 10. Nilai SAKIP Stasiun PSDKP Belawan 86

7. Terkelolanya anggaran Stasiun Pengawasan SDKP Belawan secara efisien akuntabel

11. Nilai kinerja anggaran Stasiun Pengawasan SDKP Belawan

83 12. Kepatuhan terhadap SAP, Kepatuhan terhadap

Perundang-undangan, kecukupan pengungkapan lingkup Stasiun PSDKP Belawan

(9)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 9

C. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016

Pengukuran tingkat capaian IKU dilakukan dengan berpedoman pada formula penghitungan yang telah ditetapkan dalam Informasi Indikator Kinerja atau Manual IKU BSC. Selanjutnya nilai capaian tersebut dihitung dengan membandingkan antara realisasi capaian dengan target yang telah ditetapkan.

Pengukuran capaian kinerja dilakukan secara berkala melalui penyusunan laporan kinerja triwulanan yang didukung dengan implementasi Aplikasi BSC “Kinerjaku” yang merupakan Sistem Aplikasi Pengukuran Kinerja berbasis informasi teknologi.

(10)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 10

BAB III

Akuntabilitas Kinerja

A.

Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Stasiun PSDKP Belawan Triwulan II Tahun

2016

Capaian indikator kinerja Stasiun PSDKP Belawan sampai dengan Triwulan II Tahun 2016

ditabulasikan seperti tabel 2.

Tabel 2. Capaian Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2016

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN %

STAKEHOLDERS/CUSTOMER PERSPECTIVE 1. Terwujudnya kedaulatan dalam

pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan

1. Persentasen kepatuhan (compliance) pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

73% 66,04% 90,47

INTERNAL PROSES PERSPECTIVE 2. Terselenggaranya pengendalian

dan pengawasan SDKP secara profesional dan partisipasif

2. Jumlah hari operasi kapal pengawas dalam rangka pengawasan kegiatan IUU Fishing dan kegiatan yang merusak SDKP di WPP – NRI wilayah Barat 80 hari ops (speedbo at) 20 hari 25

3. Jumlah Kapal Pengawas/speedboat pengawas yang siap operasi

11 unit 10 unit 90,90 4. Jumlah jenis ikan yang dilindungi yang dikelola

sesuai ketentuan perundang-undangan

2 Jenis ikan

- - 5. Persentase Penyelesaian tindak pidana

kelautan dan perikanan yang disidik, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan

85% 100% 117,65

3. Tersedianya infrastruktur pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dan sistem Informasi dan Komunikasi pengawasan SDKP

6. Pemenuhan Sarana prasarana pengawasan yang memadai secara akuntabel dan tepat waktu

7 unit - -

LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE 4. Tersedianya Aparatur Sipil

Negara Stasiun Pengawasan SDKP Belawan yang kompeten, professional dan berintegritas

7. Indeks kompetensi dan integritas Stasiun PSDKP Belawan

77 - -

5. Tersedianya manajemen pengetahuan Stasiun PSDKP Belawan yang handal dan mudah diakses

8. Persentase unit kerja Stasiun PSDKP Belawan yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar

50% - -

6. Terwujudnya reformasi birokrasi di StasiunPengawasan SDKP Belawan yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

9. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Stasiun PSDKP Belawan

75 - -

10. Nilai SAKIP Stasiun PSDKP Belawan 86 - - 7. Terkelolanya anggaran Stasiun

Pengawasan SDKP Belawan secara efisien akuntabel

11. Nilai kinerja anggaran Stasiun Pengawasan SDKP Belawan

83 - -

12. Kepatuhan terhadap SAP, Kepatuhan terhadap Perundang-undangan, kecukupan

pengungkapan lingkup Stasiun PSDKP Belawan

(11)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 11

B. Analisis Pencapaian Kinerja

Sampai dengan triwulan II tahun 2016 Stasiun PSDKP Belawan telah melaksanakan kegiatan yang menjadi tugas dan fungsinya dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Evaluasi dan analisis pada setiap Sasaran Strategis diuraikan sebagai berikut:

1. Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan

Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

Dalam rangka pencapaian SS-1“Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan” diidentifikasi kedalam 1 IKU yaitu Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang didalamnya terdapat 8 Komponen yaitu (1) Persentase ketaatan kapal perikanan

terhadap ketentuan sistem pemantauan kapal perikanan; (2) Persentase ketaatan unit usaha

Penangkapan Ikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (3) Persentase

ketaatan kapal perikanan yang mampu diperiksa di laut terhadap peraturan perudang-undangan;

(4) Persentase ketaatan unit usaha pengolahan hasil perikanan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku; (5) Persentase ketaatan distribusi hasil perikanan terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku; (6) Persentase ketaatan unit usaha budidaya

perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (7) Persentase ketaatan

pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; (8) Persentase ketaatan pelaku usaha kelautan terhadap peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Tabel 3. Capaian IKU 1 Stasiun PSDKP Belawan

Indikator Kinerja Utama

Target Triwulan II Tahun 2016

Kode Uraian Capaian Prosentase

IKU 1

Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

73% 67,87% 92,97

Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah kepatuhan para pelaku usaha kelautan dan perikanan dalam memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan sesuai dengan perijinan dan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang ditetapkan.

Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha kelautan dan perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Stasiun PSDKP Belawan sampai pada triwulan II pada Tahun 2016 adalah 67,87% yang terbentuk dari 8 komponen yaitu:

(12)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 12 Tabel 4. Capaian IKU 2 Stasiun PSDKP Belawan

a. Persentase ketaatan kapal perikanan terhadap ketentuan sistem pemantauan kapal perikanan;

Indikator Kinerja ketaatan kapal perikanan terhadap sistem pemantauan kapal perikanan telah tercapai sebesar 80,85% dari target sebesar 80%. Capaian tersebut merupakan rata-rata kepatuhan berdasarkan hasil pemantauan kapal perikanan selama triwulan II Tahun 2016. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator kinerja tersebut adalah :

a. Melakukan pemeriksaan keaktifan transmitter/VMS pada saat kapal melakukan pengajuan penerbitan SLO;

b. Melakukan pemeriksaan transmitter VMS di atas kapal (penerbitan form 6);

SS 1 IKU 2 Komponen Target Realisasi

Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan

Persentase ketaatan kapal perikanan terhadap ketentuan sistem pemantauan kapal perikanan

80% 83,19%

Persentase ketaatan unit usaha penangkapan Ikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

93,37% 100% Persentase ketaatan kapal

perikanan yang mampu diperiksa di laut terhadap peraturan perudang-undangan

69% 90,04% Persentase ketaatan unit usaha

pengolahan hasil perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

88,29% 81,82%

Persentase ketaatan distribusi hasil perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

66% 100%

Persentase ketaatan unit usaha budidaya perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

82,23% 3,51% Persentase ketaatan

pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

37,5% 20%

Persentase ketaatan pelaku usaha kelautan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

(13)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 13 c. Melakukan analisa pelanggaran untuk kapal-kapal perikanan yag berpangkalan di Belawan

dengan RMC yang ada di Stasiun PSDK Belawan

d. Melakukan/menyaksikan proses pemasangan transmitter VMS (form 3) dan pencabutan transmitter VMS (form 4b) oleh pengawas perikanan

Tabel 5. Hasil Pemantauan Kapal Perikanan Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2016

NO UNIT KERJA PSDKP

JUMLAH KAPAL YANG DIWAJIBKAN MEMASANG VMS

JUMLAH KAPAL YANG MEMASANG DAN MENGAKTIFKAN VMS 1 Stasiun PSDKP Belawan 56 56

2

Satker PSDKP Tanjung Balai

Asahan 87 87

3 Satker PSDKP Sibolga 145 145 4 Satker PSDKP Lampulo 63 2

5 Satker PSDKP Bungus 6 6

6 Satker PSDKP Kuala Tungkal 0 0 7 Satker PSDKP Tanjung Pandan 6 6 8 Satker PSDKP Pulau Baai 0 0

363 302

Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pemantauan kapal perikanan yaitu:

a. Meskipun sudah ada himbauan dari Qanun Aceh terkait kewajiban pemasangan transmitter VMS bag kpa >30 GT yang masih memiiki ijin dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Aceh, akan tetapi masih terdapat beberapa kapal yang belum melaksanakannya dikarenakan belum adanya kesadaran terhadap manfaat transmitter sehingga nantinya akan segera dilakukan penegakan hukum terhadap kapal-kapal tersebut;

b. Banyaknya kapal perikanan yang memasang transmiter tetapi tidak mengaktifkan

transmitter secara kontinue sehingga tidak dapat dianalisa pergerakan kapalnya secara

utuh;

c. Terbatasnya jumlah SDM yang melakukan kegiatan analisis pemantauan kapal perikanan, sehingga analisis tidak dapat dilakukan dengan maksimal.

b. Persentase ketaatan unit usaha penangkapan ikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pada triwulan II tahun 2016, Capaian IKU ketaatan unit usaha penangkapan ikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku telah tercapai sebesar 100% dari target sebesar 93,37%. Berdasarkan hasil kegiatan pengawas perikanan yang berada di wilayah Stasiun PSDKP Belawan dari 3.309 kapal perikanan yang diperiksa di pelabuhan pada triwulan II tahun 2015 sebanyak 3.309 kapal perikanan yang dinyatakan laik operasi.

(14)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 14 Tabel 6. Hasil Pengawasan Kapal Perikanan di Wilayah Stasiun PSDKP Belawan Triwulan II

Tahun 2016

No UPT/Satker/Pos PSDKP Jumlah Kapal 1 Stasiun PSDKP Belawan 572 2 Pos PSDKP Serdang Bedagai

3 Satker PSDKP Lampulo 190 4 Pos PSDKP Sabang

5 Pos PSDKP Idi 169

6 Pos PSDKP Simeulue

7 Pos PSDKP Tapaktuan (Aceh Selatan)

8 Satker PSDKP Tj Balai Asahan 992 9 Pos PSDKP Bagansiapi-api 57 10 Pos PSDKP Panipahan

11 Pos PSDKP Batu Bara 18

12 Pos PSDKP Bengkalis

13 Satker PSDKP Sibolga – Sumut 576 14 Pos PSDKP Pulau Telo

15 Pos PSDKP Barus 9

16 Pos PSDKP Mandailing Natal

17 Pos PSDKP Sorkam Barat 2 18 Satker PSDKP Bungus 61 19 Pos PSDKP Sikakap

20 Pos PSDKP Carocok Tarusan 36 21 Pos PSDKP Muara Padang 136 22 Pos PSDKP Air Bangis

23 Satker PSDKP Kuala Tungkal – Jambi 37 24 Pos PSDKP Nipah Panjang 2 25 Satker PSDKP Tanjung Pandan 290 26 Pos PSDKP Manggar

27 Pos PSDKP Gantung 8

28 Satker PSDKP Pulau Baai – Bengkulu 154 29 Pos PSDKP Enggano

JUMLAH 3.309

Pencapaian indikator ini dicapai melalui beberapa kegiatan berikut :

a. Melakukan pemeriksaan kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan (fisik dan dokumen) melalui HPK oleh pengawas perikanan;

b. Menerbitkan Surat Laik Operasi sebelum kapal melakukan aktivitas penangkapan/pengangkutan ikan di laut setelah diterbitkannya HPK.

Kendala yang dihadapi dalam pengawasan keaatan usaha kapal perikanan adalah sebai berikut: a. Pemeriksaan terhadap kapal perikanan belum bekerja efektif karena belum sesuainya

jumlah kapal yang diperiksa dengan julah pengawas perikanan;

b. Tidak adanya spesifikasi alat tangkap pada dokumen SIPI yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah sehingga menyulitkan pemeriksaan oleh pengawas perikanan.

(15)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 15 c. Persentase ketaatan kapal perikanan yang mampu diperiksa di laut terhadap peraturan

perudang-undangan;

Sampai pada Triwulan II Tahun 2016, pencapaian IKU ketaatan kapal perikanan yang mampu diperiksa di laut terhadap peraturan perundang-undangan telah tercapai 90,04% (443 kapal yang taat dari 492 kapal yang diperiksa) dari target sebesar 69%. Kegiatan utama yang dilakukan untuk mendukung tercapainya indikator kinerja ini adalah operasi speedboat pengawas di wilayah kerja lingkup Stasiun PSDKP Belawan, yang kegiatannya meliputi : - Melakukan pemeriksaan dokumen meliputi SIPI, SIUP, SLO, SPB dan SKAT;

- Melakukan pemeriksaan kesesuaian jenis dan spesifikasi alat tangkap yang digunakan dengan hasil tangkapan yang diperoleh;

- Melakukan pemeriksaan kesesuaian daerah penangkapan dengan SIPI; - Melakukan pemeriksaan keaktifan transmitter VMS.

d. Persentase ketaatan unit usaha pengolahan hasil perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pencapaian IKU ketaatan usaha pengolahan hasil perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sampai pada triwulan II tahun 2016 telah tercapai 81,82% dari target sebesar 88,29%. Pencapaian tersebut diperoleh dari perbandingan UPI yang sesuai ketentuan sebanyak 9 UPI dengan jumlah UPI skala besar yang diperiksa sebanyak 11 UPI. Selain melaksanakan pengawasan UPI skala besar, Stasiun PSDKP Belawan juga melaksanakan pengawasan UPI skala kecil sebanyak 49 unit usaha. Hal ini menunjukkan semakin banyaknya pengusaha yang sadar akan pengolahan perikanan yng baik dan pentingnya mempunyai SKP dan HACCP.

Tabel 7. Hasil Pengawasan UPI Stasiun PSDKP Belawan pada Triwulan II Tahun 2016

No Unit Kerja UPI Skala Besar UPI yang sesuai

ketentuan UPI Kecil 1 Stasiun PSDKP Belawan 5 5 - 2 Satker PSDKP Lampulo - - 2 3 Satker PSDKP Tanjung Balai Asahan 2 - -

4 Satker PSDKP Bungus 1 1 -

5 Pos PSDKP Bagan Siapi-Api - - 2 6 Satker PSDKP Sibolga 3 3 5

7 Pos PSDKP Barus - - 16

8 Pos PSDKP Carocok Tarusan - - 15 9 Pos PSDKP Muara Padang - - 5 10 Pos PSDKP Pulau Telo - - 4

(16)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 16 Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian ini adalah pemeriksaan kelengkapan dokumen UPI yang meliputi IUP, SKP, HACCP, dan ijin impor apabila UPI tersebut melakukan impor hasil perikanan serta melakukan pemeriksaan bahan tambahan dan bahan penolong yang digunakan pada UPI kecil.

e. Persentase ketaatan distribusi hasil perikanan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Capaian IKU persentase ketaatan distribusi hasil perikanan Stasiun PSDKP Belawan pada triwulan II tahun 2016 telah tercapai 100% dari target sebesar 66%. Pencapaian tersebut diperoleh dari hasil perbandingan pelaku usaha distribusi hasil perikanan yang sesuai ketentuan sebanyak 5 unit usaha dengan perusahaan yang dilakukan pengawasan distribusinya sebanyak 5 unit. Berikut nama-nama perusahaan impor ikan yang melaksanakan distribusi ikan di wilayah kerja Stasiun PSDKP Belawan tahun 2016 :

1. PT. Golden Cup Seafood 2. PT. Toba Surimi Industries 3. PD. Anugerah Alam 4. PT. Laut United 5. CV. Rezeki Kita

f. Persentase ketaatan unit usaha budidaya perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

IKU ketaatan unit usaha budidaya perikanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sampai pada triwulan II tahun 2016 sebesar 3,51% dari target sebesar 82,23%. Pencapaian tersebut diperoleh dari perbandingan usaha perikanan budidaya yang telah sesuai ketentuan (mempunyai SIUP) sebanyak 2 unit usaha dengan jumlah yang usaha budidaya yang dilakukan pengawasan sebanyak 57 unit usaha.

(17)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 17 Tabel 8. Hasil Pengawasan Budidaya Ikan Stasiun PSDKP Belawan Triwulan II Tahun 2016

No Unit Kerja Jumlah Unit Budidaya yang Diawasi

Jumlah Unit Budidaya sesuai ketentuan 1 Pos PSDKP Bagan Siapi-Api 3 1 2 Satker PSDKP Sibolga 6 1 3 Pos PSDKP Barus 20

4 Pos PSDKP Carocok Tarusan 2 5 Pos PSDKP Muara Padang 5 6 Satker PSDKP Kuala Tungkal 11 7 Pos PSDKP Gantung 3 8 Pos PSDKP Pulau Telo 4 9 Pos PSDKP Panipahan 1 10 Pos PSDKP Sorkam Barat 2

Jumlah 57 2

Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pencapaian ini adalah melakukan pemeriksaan terhadap sarana prasarana unit budidaya perikanan dan perijinannya (SIUP) dan melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian pakan dan obat yang digunakan pada usaha budidaya. Pencapaian ini jauh dari target yang ditentukan karena masih terdapat unit budidaya yang belum memiliki ijin usaha dikarenakan para pelaku usaha belum sadar akan pentingnya ijin usaha tersebut dan kurangnya pembinaan kepada pelaku usaha budidaya ikan.

g. Persentase ketaatan pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Sampai pada triwulan II tahun 2016 IKU persentase ketaatan pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku Stasiun PSDKP Belawan tercapai 20%. Telah dilaksanakan pengawasan pemanfaatan wilayah pesisir di Nagari Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan oleh pengawas perikanan Pos PSDKP Carocok Tarusan. Hasil dari pengawasan yang dilakukan adalah kondisi mangrove di daerah ini umumnya dalam kondisi baik dan terdapat alih fungsi hutan mangrove menjadi pemukiman.

h. Persentase ketaatan pelaku usaha kelautan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Sampai pada triwulan II tahun 2016 IKU persentase ketaatan pelaku usaha kelautan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku Stasiun PSDKP Belawan tercapai 33,33%. Pencapaian ini dikarenakan pada triwulan II telah dilaksanakan pengawasan kawasan konservasi yang menjadi target di kawasan pulau Pieh.

(18)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 18

2. Sasaran Strategis 2 : Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan

SDKP secara professional dan parsitipatif

Dalam rangka pencapaian SS-2 “Terselenggaranya pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan secara efektif”, Stasiun PSDKP Belawan telah mengidentifikasikan 4 (empat) IKU, yaitu (1)

Jumlah hari operasi kapal pengawas dalam rangka pengawasan kegiatan IUU Fishing dan kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan di WPP – NRI wilayah barat; (2)Jumlah kapal

pengawas/speedboat yang siap operasi; (3)Jumlah jenis ikan yang dilindungi yang diawasi sesuai

peraturan perundang-undangan; (4)Persentase Penyelesaian tindak pidana kelautan dan perikanan

yang disidik, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan.

Tabel 9. Capaian IKU pada SS-2 “Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan dan SDKP secara professional dan parsitipatif” pada triwulan II Tahun 2016 Stasiun PSDKP

Belawan

a. IKU 2: Jumlah hari operasi speedboat pengawas dalam rangka pengawasan kegiatan IUU Fishing dan kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan di WPP – NRI wilayah barat

Tabel 10. Capaian IKU 2 Stasiun PSDKP Belawan Triwulan II Tahun 2016

Indikator Kinerja Utama

Target Triwulan II 2016

Kode Uraian Capaian %

IKU 2

Jumlah hari operasi kapal pengawas dalam rangka pengawasan IUU Fishing dan kegiatan yang merusak SDKP di WPP–NRI wilayah Barat

80 Hari 20 hari 25

Jumlah hari operasi kapal pengawas dalam rangka pengawasan kegiatan IUU Fishing dan kegiatan yang merusak SDKP di WPP – NRI wilayah Barat (IKU3) diperoleh dari rata-rata hari operasi speedboat pengawas yaitu 10 Kapal yang tersedia. Pencapaian kinerja IKU3 adalah 20 hari operasi (rata-rata) dengan persentase capaian 25% dari target tahun 2016 (80 hari).

INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %

Jumlah hari operasi speedboat pengawas dalam rangka pengawasan kegiatan IUU Fishing dan kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan di WPP – NRI wilayah barat;

80 Hari 20 hari 25

Jumlah kapal pengawas/speedboat yang siap operasi;

11 Unit 10 unit 90,90

Jumlah jenis ikan yang dilindungi yang diawasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2 Jenis Ikan 1 Jenis Ikan 50 Persentase Penyelesaian tindak pidana kelautan dan

perikanan yang disidik, dan dapat

dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

(19)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 19 Tabel 11. Jumlah Hari Operasi Speed Boat Pengawas Stasiun PSDKP Belawan

Triwulan II Tahun 2016

No Unit Kerja PSDKP Kapal Pengawas

JUMLAH HARI PATROLI KEGIATAN TAHUN 2016

(Bulan ke-) Jumlah

1 2 3 4 5 6 1 Stasiun PSDKP Belawan KP. Napoleon 028 5 4 1 5 - 15 30 KP. Dolphin 005 - - 5 5 - - 10 2 Satker PSDKP Lampulo KP. Napoleon 045 - - 2 4 2 3 11 KP. Napoleon 032 - - 2 2 7 3 14 3 Satker PSDKP Sibolga KP. Napoleon 036 - 5 - - 5 5 15 4 Satker PSDKP Tj.

Balai Asahan KP. Dolphin 014 - 5 5 5 5 - 20 5 Satker PSDKP

Bungus KP. Kakap - 10 5 5 15 - 35 6 Satker PSDKP

Kuala Tungkal KP. Dolphin 023 - 5 5 5 2 8 25 7 Satker PSDKP

Pulau Baai

KP. Dolphin St. Bl.

01 - - - 5 5 8 Satker PSDKP

Tanjung Pandan KP. Dolphin 008 - 5 5 4 8 8 30

TOTAL 5 34 30 35 44 47 195

b. IKU 3 : Jumlah kapal pengawas/speedboat yang siap operasi

Tabel 12. Capaian IKU 3 Stasiun PSDKP Belawan Triwulan II Tahun 2016

Indikator Kinerja Utama

Target Triwulan II 2016

Kode Uraian Capaian %

IKU 3 Jumlah kapal pengawas/speedboat yang siap operasi 11 unit 10 unit 90,90

Hasil pengukuran capaian IKU “Jumlah kapal pengawas/speedboat yang siap operasi” menunjukkan capaian kinerja sebesar 90,90%. Jumlah kapal pengawas/speedboat yang siap operasi (IKU4) diperoleh dari jumlah speedboat pengawas dengan kondisi baik dan dapat digunakan untuk melakukan operasi pengawasan SDKP, yaitu 10 unit speedboat. Pencapaian ini tidak sesuai dengan target karena sampai pada triwulan II tahun 2016 satu speedboat tipe sea rider belum tersedia di Stasiun PSDKP Belawan karena belum dikirim oleh Direktorat PPI Ditjen PSDKP. Kesiapan kapal pengawas ini ditunjukkan dengan kesiapan speedboat dalam melaksanakan patroli di laut dengan tidak mengalami kerusakan, hal ini dikarenakan speedboat pengawasan di lingkup Stasiun PSDKP Belawan selalu dilakukan perawatan rutin dan docking. Perawatan rutin yang dilakukan berupa :

(20)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 20  Perawatan mesin dilakukan setiap hari dengan pemanasan 10-15 menit/hari;

 Penggantian saringan dilakukan setiap pelaksanaan patroli dan setelah selesainya patroli;  Perawatan bodi kapal dilakukan dengan mencuci bodi kapal seminggu sekali dengan

menggunakan air tawar;

 Penambahan air battery saat diperlukan

c. IKU 4 : Jumlah jenis ikan yang dilindungi yang diawasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tabel 13. Capaian IKU 4 Stasiun PSDKP Belawan sampai Triwulan II Tahun 2016

Indikator Kinerja Utama

Target

Triwulan II Tahun 2016

Kode Uraian Capaian %

IKU 4 Jumlah jenis ikan yang dilindungi yang diawasi sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku 2 jenis 1 jenis 50

Sampai pada triwulan II tahun 2016 Stasiun PSDKP Belawan capaian IKU “Jumlah jenis ikan yang dilindungi yang diawasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku” telah tercapai pengawasan satu jenis ikan yaitu pengawasan lobster di Aceh oleh Satker PSDKP Lampulo. Pengawasan dilakukan diperairan kawasan konservasi pulau Tuan yang secara administrativ berada pada Desa Ujong Pancu Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh (050 34’ 004” – 0950 14’ 641”). Kegiatan pelepasan dan pengawasan yang dilakukan terhadap Jenis Ikan Yang Dilindungi, Yang Dikelola Sesuai Ketentuan Perundang-Undangan yang Berlaku Di Negara Republik Indonesia yang telah dilaksanakan oleh Satker Pengawasan SDKP Lampulo adalah pelepasliaran ikan jenis udang lobster yang sedang bertelur hasil tindakan penyitaan pada saat pemeriksaan , jenis, jumlah, ukuran, bertelur atau tidak bertelur/tindakan karantina ikan terhadap media pembawa tersebut yang dilakukan oleh Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Aceh dari pengusaha pengumpul udang lobster di Sabang yang akan dikirim ke Jakarta, dalam hal ini pengusaha telah melanggar peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 1 Tahun 2015 yang mengatur larangan untuk diperdagangkan, dimasukkan, dan dikeluarkan ke dan dari wilayah republik Indonesia; dan jenis ikan yang dilindungi”.

(21)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 21 d. IKU 5 : Persentase penyelesaian tindak pidana kelautan dan perikanan yang disidik,

dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tabel 14. Capaian IKU 5 Stasiun PSDKP Belawan sampai triwulan II Tahun 2016

Indikator Kinerja Utama

Target

Triwulan II Tahun 2016

Kode Uraian Capaian %

IKU 5

Persentase penyelesaian tindak pidana kelautan dan perikanan yang disidik, dan dapat

dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

85% 100% 117,65

Kegiatan penyelesaian tindak pidana perikanan ditujukan untuk mencapai indikator kegiatan yang telah ditetapkan. IKU ini dapat diperoleh dari pembagian antara jumlah tindak pidana perikanan yang selesai dan diproses hukum sebanyak 5 kasus dengan jumlah tindak pidana perikanan yang telah diterbitkan SPDP/SPRINDIK sebanyak 5 kasus.

Persentase Penyelesaian tindak pidana kelautan dan perikanan yang disidik, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku mencapai 100%, dimana terdapat 5 kasus yang telah selesai proses hukum dari kasus di lingkup Stasiun PSDKP Belawan. Kapal perikanan yang melakukan tindak pidana perikanan tersebut 5 (lima) kapal berbendera Malaysia. Berikut adalah data penyidikan yang telah dilaksanakan oleh Stasiun Pengawasan SDKP Belawan selama triwulan II tahun 2016.

Tabel 15. Penyidikan yang dilakukan Stasiun PSDKP Belawan Triwulan II Tahun 2016

No Tanggal

Penangkapan Nama Kapal Nama Tersangka

Warga Negara

Bendera

Kapal Ket

1 16 Februari 2016 KM. PKFB 1035

GT. 56,27 CHAYUT PHONSRI Thailand Malaysia P-21 2 17 Februari 2016 KM. SLFA 4778

GT. 34.45 CHIA KEE CHAN Malaysia Malaysia P-21 3 26 Februari 2016 KM. KHF 1959 GT.

64,74

RUNGNAKORN

MINAKAM Thailand Malaysia P-21 4 15 Maret 2016 KM. PKFB 669 GT.67,20 MONTREE SAMA-AE Thailand Malaysia P-21 5 27 April 2016 KM. PKFB 992 GT.54,95

1. NAI KYAW WIN 2. NAI ONG JANU 3. AUNG MYO THU

4. NAI LAWI

(22)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 22

3. Sasaran Strategis 3 : Tersedianya Infrastruktur, Sistem Informasi dan

Komunikasi Pengawasan SDKP

Tabel 16. Capaian IKU 6 Stasiun PSDKP Belawan

Indikator Kinerja Utama

Target Tahun 2015

Kode Uraian Capaian %

IKU 6

Pemenuhan infrastruktur pengawasan SDKP yang sesuai kebutuhan secara akuntabel dan tepat waktu di Stasiun PSDKP Belawan

7 - -

Tersedianya Infrastruktur, sistem informasi dan komunikasi pengawasan SDKP sampai pada triwulan II tahun 2016 belum terealisasi. Perkembangan pelaksanaan pembangunan infrastruktur pada triwulan II tahun 2016 Stasiun PSDKP Belawan adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan kantor Satker PSDKP Pulau Baai, Bengkulu (proses lelang); 2. Pembangunan kantor Pos PSDKP Sabang, Aceh (kontrak);

3. Pembangunan kantor Pos PSDKP Tapaktuan, Aceh (kontrak); 4. Pembangunan kantor Pos PSDKP Simeulue, Aceh (kontrak);

5. Pembangunan kantor Pos PSDKP Sorkam Barat, Sumatera Utara (proses lelang); 6. Pembangunan kantor Pos PSDKP Bagan Siapi-api, Riau (proses lelang);

7. Pembangunan kantor Pos PSDKP Manggar, Belitung (proses lelang).

4. Sasaran Strategis 4 :

Terwujudnya Aparatur Sipil Negara Stasiun PSDKP

Belawan yang kompeten, profesional dan berintegritas

Pengembangan SDM sebagai sumber daya pengawasan SDKP,menekankan manusia sebagai pelaku pengawasan yang memiliki etos kerja produktif, keterampilan, kreativitas, disiplin, profesionalisme, loyalitas serta memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologimaupun kemampuan manajemen. Hal ini harus terus dikembangkan baik secara kualitas maupun kuantitas guna keberhasilan pengawasan SDKP.

Sampai pada triwulan II tahun 2016 Stasiun PSDKP Belawan belum melakukan pengukuran indeks kompetensi, direncanakan pengukuran pada triwulan IV tahun 2016.

5. Sasaran Strategis 5 : Tersedianya Manajemen Pengetahuan Stasiun

PSDKP Belawan yang Handal dan Mudah Diakses

Dalam pencapaian sasaran ini Stasiun PSDKP Belawan telah mengidentifikasi 1 IKU yaitu “Persentase unit kerja Stasiun PSDKP Belawan yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar“.

(23)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 23 Kegiatan utama yang dilakukan sebagai bentuk penyediaan informasi kepada publik, Stasiun PSDKP Belawan senantiasa melakukan updating informasi program kegiatan dan kinerja pengawasan SDKP yang terbaru melalui facebook dan twitter Stasiun PSDKP Belawan. Pada tahun 2016 ini direncanakan akan dilakukan pengaktifan kembali website Stasiun PSDKP Belawan yang telah tidak aktif selama 2 tahun.

6. Sasaran Strategis 6 : Terwujudnya Reformasi Birokrasi di Stasiun

PSDKP Belawan yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan

prima

Dalam

rangka mewujudkan Pranata dan Kelembagaan Birokrasi Stasiun PSDKP Belawan

yang efektif dan efisien, Stasiun PSDKP Belawan telah mengimplementasikan

prinsip-prinsip good governance dan clean government dalam pengelolaan organisasinya. Untuk

mengukur SS ini, telah diidentifikasikan 2 (dua) IKU yaitu: 1) Nilai indeks epuasan

masyarakat Stasiun PSDKP Belawan dan 2) Nilai/skor SAKIP lingkup Stasiun PSDKP Belawan.

Sampai pada triwulan II tahun 2016 Stasiun PSDKP Belawan belum melaksanakan survey kepuasan masyarakat sehingga belum dapat mengukur nilai indeks kepuasan masyarakat tahun 2016, dan direncanakan dilakukan pada triwulan III tahun 2016. Untuk penilaian SAKIP dilakukan pada triwulan III tahun 2016.

7. Sasaran Strategis 7: Terkelolanya Anggaran Stasiun PSDKP Belawan

Secara Efisien

Pelaksanaan anggaran, harus dikelola dengan optimal sesuai rencana yang telah ditetapkan dan harus dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen yang dipakai dalam pengelolaan dana dokumen pelaksanaan anggaran berupa DIPA. Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Stasiun PSDKP Belawan mengidentifikasikan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu: 1) IKU 11 : Kinerja Anggaran Stasiun PSDKP Belawan; dan 2) IKU 12 : Kepatuhan terhadap SAP, Kepatuhan terhadap Perundang-undangan, kecukupan pengungkapan lingkup Stasiun PSDKP Belawan.

1). Capaian IKU 11 Nilai Kinerja Anggaran Stasiun PSDKP Belawan. Pengukuran IKU ini meliputi beberapa capaian yaitu realisasi anggaran, capaian output dan capaian IKU. Penghitungan capaian kinerja diperoleh dari hasil penghitungan yang dilakukan dalam aplikasi SMART Kementerian Keuangan. 4 Aspek yang diakukan penghitungan nilai kinerja anggaran meliputi: penyerapan anggaran, konsistensi penyerapan anggaran dengan Rencana Penarikan Dana (RPD), capaian keluaran (Output) dan tingkat efisiensi. Sampai dengan triwulan II tahun 2016, nilai kinerja keuangan masih belum bisa dilakukan pengukuran dikarenan salah satu aspek belum ada

(24)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 24 nilainya yaitu nilai efisiensi. Nilai efisiensi baru dilakukan penilaan pada akhir tahun sesuai dengan yang tercantum pada aplikasi SMART.

2). Capaian IKU 12 Kepatuhan terhadap SAP, Kepatuhan terhadap Perundang-undangan, kecukupan pengungkapan lingkup Stasiun PSDKP Belawan. Pengukuran dilakukan terhadap Laporan keuangan Stasiun PSDKP Belawan. Sampai dengan triwulan II tahun 2016 belum dilakukan pengukuran.

C.

Akuntabilitas Keuangan

Alokasi anggaran Stasiun PSDKP Belawan TA. 2016 sebesar Rp. 25.803.177.000,- (dua puluh lima miliar delapan ratus tiga juta seratus tujuh puluh tujuh rupiah). Realisasi sampai dengan 30 Juni Tahun 2016 sebesar Rp. 7.205.917.190,- (tujuh miliar dua ratus lima juta sembilan ratus tujuh belas ribu seratus sembolan puluh rupiah) atau sebesar 27,93%. Rincian realisasi anggaran Stasiun PSDKP BelawanTahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 27. Realisasi Anggaran Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2016 berdasarkan Kegiatan

No Kegiatan Alokasi Anggaran Realisasi

(Rp.) %

1 Peningkatan Operasional dan

Pemeliharaan Kapal Pengawas 2.435.820.000 704.690.980 28,93 2 Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan

Perikanan 1.365.655.000 261.798.842 19,17 3 Peningkatan Operasional Pengawasan

Sumber Daya Kelautan 1.095.244.000 58.400.349 5,33 4 Peningkatan Operasional Pengawasan

Sumber Daya Perikanan 2.102.624.000 669.644.199 31,85 5 Peningkatan Operasional Pemantauan

SDKP dan Pengembangan Infrastruktur Pengawasan

4.879.200.000 65.442.875 1,34 6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya Ditjen PSDKP 13.924.616.000 5.445.939.945 39,11

(25)

LakilLToshi

LLaporan Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2015 25

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Laporan Kinerja (LKj) Stasiun PSDKP Belawan Triwulan II Tahun 2016 menyajikan capaian sasaran strategis Stasiun PSDKP Belawan pada tahun anggaran 2016, yang tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Terhadap capaian IKU tersebut dilakukan analisis dan evaluasi sebagai bahan analisis dan evaluasi lebih lanjut untuk menilai keberhasilan dalam satu periode Renstra yang berkesinambungan.

2. Secara umum, hasil capaian kinerja sasaran pengawasan SDKP yang diperjanjikan belum tercapai maksimal sesuai dengan target yang telah ditetapkan, beberapa kendala dan permasalahan, antara lain :

a. Beberapa kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan ditetapkan untuk mendukung pencapaian IKU;

b. Masih terbatasnya jumlah dan kapasitas kelembagaan serta sumber daya manusia (SDM) pengawasan untuk mendukung pelaksanaan pengawasan SDKP secara optimal.

c. Masih terbatasnya data dan informasi bidang pengawasan sumber daya kelautan yang diperlukan sebagai base line pengawasan serta digunakan data dukung capaian.

B. Saran

Sebagai upaya peningkatan kinerja pada triwulan berikutnya terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti, sebagai berikut:

1. Meningkatkan monitoring dan evaluasi kinerja secara reguler (setiap bulan) untuk dapat mengawal pencapaian kinerja;

2. Komitmen semua pihak untuk melaksanakan kegiatan yang medukung pencapaian IKU sesuai dengan yang ditetapkan.

3. Mengembangkan dan meningkatkan kelembagaan pengawasan, yang disertai dengan pemenuhan SDM pengawasan yang kompeten serta sarana dan prasarana pengawasan secara bertahap.

Gambar

Tabel 2. Capaian Kinerja Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2016
Tabel 3. Capaian IKU 1 Stasiun PSDKP Belawan   Indikator Kinerja Utama
Tabel 5. Hasil Pemantauan Kapal Perikanan Stasiun PSDKP Belawan Tahun 2016  NO  UNIT KERJA PSDKP
Tabel 7. Hasil Pengawasan UPI Stasiun PSDKP Belawan pada Triwulan II Tahun 2016
+6

Referensi

Dokumen terkait

tentang syarat-syarat Penyerahan sebagian Pelaksanaan Pekerjaan kepada Perusahaan lain mengatakan “Setiap perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh wajib membuat perjanjian

dan tata usaha keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta Pengesahan Neraca dan Laporan Laba/Rugi untuk tahun buku 2014

intervening dari variabel pendapatan orang tua terhadap alokasi biaya pendidikan anak. Hal tersebut dapat terjadi karena orang tua berkeinginan

Bertolak dari paparan diatas adapun isi pesan merupakan salah satu elemen penting dari rangkaian proses penyampaian berita pada situs www.kereta-api.co.id informasi

terdapat slot yang boleh “mengganggu” akidah umat Islam manakala JFK mengharuskannya dengan syarat dikawalselia oleh panel Syariah yang dilantik, diulas juga oleh

Karena berkat rahmat dan petunjukNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul“Pengaruh Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air Sungai

Tahap planning meliputi pembuatan latar belakang, penentuan identifikasi masalah, penentuan batasan masalah, pencarian teori dasar dan sistem berjalan yang berhubungan,