• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS METODE GERAK DAN LAGU UNTUK PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS METODE GERAK DAN LAGU UNTUK PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS METODE GERAK DAN LAGU UNTUK

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI

Usi Rosdiansari Ekawira 1204444

(Mahasiswi Prodi Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang,

Email :usituscasari@ymail.com

Abstrak

Usi Rosidanasari Ekawira ( 1204444 ), Judul skripsi analisis metode gerak dan lagu untuk perkembangan motorik kasar anak usia dini di TK Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang. dibawah bimbingan Dra. Tiurlina, M.Pd dan Deni Wardana, M.Pd.

Tujuan Penelitian ini menganalisis metode gerak dan lagu untuk perkembangan motorik kasar pada anak usia dini di TK Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang dalam pembelajaran kualitatif.

Tempat penelitian berada di TK Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang dengan informan yaitu guru yang mengajar senam irama. Data yang dianalisis berupa data dari hasil cheklist mengenai aktivitas anak sedang mengikuti kegiatan senam irama.

Hasil penelitian menunjukan bahwa TK Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang bahwa senam irama dapat menganalisis metode gerak dan lagu untuk yang dapat di tingkatkan meliputi koordinasi lengan dan kaki serta kelentukan. Hal ini terlihat dari observasi kondisi awal motorik kasar anak usia dini TK Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang mencapai 48.22%, pada observasi pertama meningkat menjadi 58.47%, selanjutnya pada observasi kedua meningkat menjadi 73.96% dan pada observasi ketiga meningkat menjadi 82.67%.

Kata kunci : Analisis Metode Gerak dan Lagu, Perkembangan Motorik Kasar, TK Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang

(2)

ANALYSIS METHOD OF MOTION AND SONG FOR

DEVELOPMENTMOTOR ROUGH CHILDREN

Usi Rosdiansari Ekawira

(Mahasiswa Prodi Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang,

Email : usituscasari@ymail.com

Abstract

Usi Rosidanasari Ekawira (1204444), Title of thesis analysis methods to track motion and gross motor development in early childhood kindergarten Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang. under the guidance of Dra. Tiurlina, M Ed and Deni Wardana, M.Pd.

Objective This study analyzes the methods of motion and songs for gross motor development in early childhood kindergarten Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang in qualitative learning.

Place of research is in kindergarten Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang informants rhythmic gymnastics teacher. Data were analyzed in the form of data from the checklist on the activities of children are following the rhythmic gymnastics events.

The results showed that TK Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang that rhythmic gymnastics can analyze and track the motion of the methods that can be improved to include the coordination of arms and legs as well as flexibility. This is evident from the observation of the initial conditions of gross motor early childhood kindergarten Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang reached 48.22%, the first observations increased to 58.47%, and then in the second observation increased to 73.96% and in the third observation increased to 82.67%.

Keywords: Motion Analysis Methods and Song, Rough motor skills development, kindergarten Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang

(3)

BAB PENDAHULUAN

Perkembangan motorik kasar pada anak. Fakta permasalahan yang terjadi berdasarkan pengamatan kepada anak di TK. Aisyiyah Busthanul Athfal 2 dan berdasarkan hasil informa dari pengelola adalah sebagai berikut : Yang mengakibatkan anak tidak senang bermain alat musik, tidak senang bernyanyi, merasa sulit menghapal lagu dan bernyanyi dan kurang peka terhadap suara-suara. Dengan musik dan nyanyian dapat menyalurkan, mengendalikan, menimbulkan rasa senang, lucu, haru dan kagum. Hal ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan motorik kasar anak yang masih kurangnya anak usia dini

Rumusan Masalah yang menjadi pertanyaan penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan motorik kasar anak usia dini sebelum menggunakan analisis metode gerakdan lagu ?

2. Bagaimana perkembangan motorik kasar anak usia dini sesudah menggunakan analisis metode gerak dan lagu ?

Penelitian ini memiliki tujuan diantarannya untuk :

1. Tujuan Umum

Perkembangan motorik kasar anak usia dini yang menggunakan analisis metode gerak dan lagu di TK. Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui langkah-langkah penerapan analisis metode gerak dan lagu untuk perkembangan motorik kasar anak di TK. Aisyiyah Busthanul Athfal 2 kelas b.

b. Mengetahui hubunganantara perkembangan motorik kasar dengan menggunakan analisis metode gerak dan lagu di TK. Aisyiyah Busthanul Athfal 2 kelas b.

Tempat penelitian berada di TK Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang dengan informan yaitu guru yang mengajar senam irama. Data yang dianalisis berupa data dari hasil cheklist mengenai aktivitas anak sedang mengikuti kegiatan senam irama

BAB PEMBAHASAN

Gerak lagu merupakan kecerdasan pada anak yang mengkordinasikan antara lagu dengan gerakan motorik. bukan hanya anak yang lancar menulis, tetapi dengan Salah satunya adalah kemampuan kecerdasan fisik motorik atau kinestetik adalah suatu kecerdasan dalam hal melakukan gerakan – gerakan yang bagus seperti berlari, menari, melakukan gerakan bernyanyi.

Pengertian Penelitian Kualitatif

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan studi analisis pada objek penelitian. Dikarenakan metode ini merupakan metode yang tepat untuk meneliti bidang kesenian khususnya anak usia dini. Metode penelitian kualitatif untuk digunakan agar lebih tanggap. Melalui instrumen dapat dilakukan secara tringgulasi analisis datanya.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi kondisi awal diketahui bahwa dari keseluruhan anak TK Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Kelompok B komponen terampil mengkoordinasi lengan dan kaki pada saat latihan pemanasan yang dimiliki adalah 51,11% dengan rincian 0% dalam kriteria terampil, 35,56% dalam kriteria kurang terampil dan 15,56% dalam kriteria belum terampil. Komponen koordinasi lengan dan kaki pada saat latihan inti secara keseluruhan anak adalah 49,26% dengan rincian 0% dalam kriteria terampil, 31,85% dalam kriteria kurang terampil dan17,41% dalam

(4)

kriteria belum terampil. Komponen kelentukan saat latihan pemanasan secara keseluruhan anak adalah 50,37% dengan rincian 0% dalam kriteria terampil, 34,07% dalam kriteria kurang terampil dan 16,30% dalam kriteria belum terampil. Komponen kelentukan saat latihan inti secara keseluruhan anak adalah 45,93% dengan rincian 0% dalam kriteria terampil, 25,19% dalam kriteria kurang terampil dan20,74% dalam kriteria belum terampil. Kemudian Komponen kelentukan saat latihan pendinginan secara keseluruh ananak adalah 44,44% dengan rincian 0% dalam kriteria terampil, 22,86% dalam kriteria kurang terampildan 21,59% dalam kriteria belum terampil.

Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen koordinasi lengan dan kaki pada saat latihan pemanasan masuk dalam kriteria cukup(41-60%), koordinasi lengan dan kaki pada saat latihan inti masuk dalam kriteria cukup(41-60%), komponen kelentukan pada saat latihan pemanasan masukdalam kriteria cukup (41-60%), komponen kelentukan pada saat latihan inti masuk dalam kriteria cukup (41-60%), komponen kelentukan pada saat latihan pendinginan masuk dalam kriteria cukup(41-60%). Hasil rata-rata dari persentase komponen koordinasi dan kelentukan dengan persentase 48,22%. Jadi secara keseluruhan keterampilan motorik kasaranak kelompok B TK tersebut masuk dalam kriteria cukup (41-60%). Berdasarkan hasilpersentase tersebut dapat diketahui perkembangan motorik kasar anak masih perlu ditingkatkan.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan hasil yang dicapai pada pertemuan pertama adalah dapat diketahui bahwa dari keseluruhan anak kelompok B komponen terampil mengkoordinasikan lengan dan kaki pada saat latihan pemanasan yang

dimilikiadalah 56,05% dengan rincian 6,67% dalam kriteria terampil, 36,54% dalam kriteria kurang terampil dan 12,84% dalam kriteria belum terampil. Komponen koordinasi lengan dan kaki pada saat latihan inti secara keseluruhan anakadalah 56,67% dengan rincian 3,33% dalam kriteria terampil, 42,22% dalam kriteria kurang terampil dan 11,11%dalam kriteria belum terampil.Komponen kelentukan saat latihan pemanasan secara keseluruhan anak adalah 56,54% dengan rincian 11,11% dalam kriteria terampil, 31,60% dalam kriteria kurang terampildan13,83% dalam kriteria belum terampil. Komponen kelentukan saat latihan inti secara keseluruhan anak adalah 57,04% dengan rincian 2,22% dalam kriteria terampil, 44,44% dalam kriteria kurang terampil dan10,37% dalam kriteria belum terampil. Kemudian komponen kelentukan saat latihan pendinginan secara keseluruhan anak adalah 66,03% dengan rincian 23,81% dalam kriteria terampil, 33,65% dalam kriteria kurang terampil dan 8,57% dalam kriteria belum terampil.

Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen koordinasi lengan dan kaki pada saat latihan pemanasan masuk dalam kriteria cukup (41-60%), koordinasi lengan dan kaki pada saat latihan inti masuk dalam kriteria cukup (41-60%), komponen kelentukan pada saatlatihan pemanasan masuk dalam kriteria cukup (41-60%), komponen kelentukan pada saat latihan inti masuk dalam kriteria cukup (41-60%), komponen kelentukan pada saat latihan pendinginan masuk dalam kriteria baik (61-80%). Hasil rata-rata dari persentase komponen koordinasi dan kelentukan adalah persentase 58,47% masuk dalam kriteria cukup baik.

Setelah dilaksanakan tindakan penelitian dalam pertemuan pertama

(5)

tersebut analisa gerak dan lagu untuk perkembangan motorik kasar anak melalui senam irama secara keseluruhan meningkat sebesar 10,24% dari 48,22% menjadi 58,47%.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan hasil yang dicapai pada pertemuan kedua adalah dapat diketahui bahwa dari keseluruhan anak kelompok B komponen terampil mengkoordinasi lengan dan kaki pada saat latihan pemanasan yang dimiliki adalah 72,84% dengan rincian35,06% dalam kriteria terampil, 32,59% dalam kriteria kurang terampil dan 5,19% dalam kriteria belum terampil. Komponen koordinasi lengan dan kaki pada saat latihan inti secara keseluruhan anak adalah 79,63% dengan rincian 48,89% dalam kriteria terampil, 27,41% dalam kriteria kurang terampildan 3,33%dalam kriteria belum terampil. Komponen kelentukan saat latihan pemanasan secara keseluruhan anak adalah 75,06% dengan rincian 37,04% dalam kriteria terampil, 34,07% dalam kriteria kurang terampil dan 3,95%dalam kriteria belum terampil. Komponen kelentukan saat latihan inti secara keseluruhan anak adalah 69,26% dengan rincian 25,56% dalam kriteria terampil, 37,78% dalam kriteria kurang terampil dan 5,93% dalam kriteria belum terampil. Kemudian komponen kelentukan saat latihan pendinginan secara keseluruhan anak adalah 73,02% dengan rincian 35,87% dalam kriteria terampil, 33,02% dalam kriteria kurang terampil dan 4,13% dalam kriteria belum terampil.

Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen koordinasi lengan dan kaki pada saat latihan pemanasan masuk dalam kriteria baik(61-80%), koordinasi lengan dan kaki pada saat latihan inti masuk dalam kriteria baik (61-80%), komponen kelentukan pada saat latihan pemanasan masuk dalam

kriteria baik (61-80%), komponen kelentukan pada saat latihan inti masuk dalam kriteria baik (61-80%), komponen kelentukan pada saat latihan pendinginan masuk dalam kriteria baik (61-80%).Hasil rata-rata dari persentase komponen koordinasi dan kelentukan adaalah persentase 73,96% masuk dalam kriteria baik.

Setelah dilaksanakan tindakan penelitian dalam pertemuan kedua tersebut analisa lagu dan gerak untuk perkembangan motorik kasar anak melalui senam irama secara keseluruhan meningkat sebesar 15.50% dari 58,47% menjadi 73,96%.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan hasil yang dicapai pada pertemuan ketiga dapat diketahui bahwa dari keseluruhan anak kelompok B komponen terampil mengkoordinasi lengan dan kaki pada saat latihan pemanasan yang dimiliki adalah 80.99% dengan rincian 51.85% dalam kriteria terampil, 26,17% dalam kriteria kurang terampil dan 2,96% dalam kriteria belum terampil. Komponen koordinasi lengan dan kaki pada saat latihan inti secara keseluruhan anak adalah 85,93% dengan rincian 58,89% dalam kriteria terampil, 26,67% dalam kriteria kurang terampil dan 0,37% dalam kriteria belum terampil. Komponen kelentukan saat latihan pemanasan secara keseluruhan anak adalah 80,49% dengan rincian 46,67% dalam kriteria terampil, 32,10 % dalam kriteria kurang terampil dan 1,73%

dalam kriteria belum

terampil.Komponen kelentukan saat latihan inti secara keseluruhan anak adalah 81,48% dengan rincian 50,00% dalam kriteria terampil, 29,63% dalam kriteria kurang terampil dan 1,85% dalam kriteria belum terampil. Kemudian Komponen kelentukan saat latihan pendinginan secara keseluruhan anak adalah 84,44% dengan rincian 58,10% dalam kriteria terampil, 24,76% dalam kriteria

(6)

kurang terampil dan 1,59% dalam kriteria belum terampil.

Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen koordinasi lengan dan kaki pada saat latihan pemanasan masuk dalam kriteria sangat baik (81-100%), koordinasi lengan dan kaki pada saat latihan inti masuk dalam kriteria sangat baik(81-100%), komponen kelentukan pada saat latihan pemanasan masuk dalam kriteria sangat baik(81-100%), komponen kelentukan pada saat latihan inti masuk dalam kriteria baik(61-80%), komponen kelentukan pada saat latihan pendinginan masuk dalam kriteria sangat baik (81-100%).Hasil rata-rata dari persentase komponen koordinasi dan kelentukan merupakan dengan persentase 82,67% masuk dalam kriteria sangat baik.

Setelah dilaksanakan tindakan penelitian dalam pertemuan ketiga tersebut analisa gerak dan lagu untuk perkembangan motorik kasar anak melalui senam irama secara keseluruhan meningkat sebesar 8,71% dari 73,96% menjadi 82,67%.

SIMPULAN DAN SARAN

Analisis gerak dan lagu untuk perekembangan motrorik kasar anak melalui senam irama perkembangan di TK Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang. Perkembangan motorik kasar yang dapat ditingkatkan meliputi koordinasi lengan dan kaki serta kelentukan. Hal tersebut terlihat dari observasi pertemuan pertama motorik kasar anak kelompok B mencapai 58,47%, pada pertemuan kedua meningkat menjadi 73,96% dan pada pertemuan ketiga meningkat menjadi 82,67%.

Saran

Berdasarkan pelaksanaan penelitian analisis gerak dan lagu untuk perkembangan motorik kasar anak bisa diterapkan melalui senam

irama, maka ada beberapa saran yang perlu disampaikan yaitu:

1. Bagi guru TK Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang dapat

mengadakan kegiatan

senamirama sebagai upaya untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar pada anak, karena dalam penelitian ini senam irama terbukti dapat mengembangkan analisis gerak dan lagu untuk perkembangan motorik kasar pada anak kelompok B diTK Aisyiyah Busthanul Athfal 2 Serang.

2. Peneliti selanjutnya untuk menanalisis lebih dalam menggerakan otot-ototnya melalui aktivitas senam irama supaya perkembangan motorik kasar dapat meningkat.

DAFTAR REFERENSI

Suharsimi Arikunto. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. cetakan II. Yogyakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum proses klorinasi, kandungan sianida adalah 51,77 mg/L dan nilai KOK limbah cair adalah 9953,01 mg/L; sedangkan setelah proses klorinasi

pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun

Judul : Sintesis karboksimetil selulosa (cmc) dari selulosa hasil isolasi kulit buah durian (duriozibethinus murr) melalui reaksi dengan asam monokloroasetat.. Kategori :

dalam pengabdian, N melambangkan kenyamanan bagi pelanggan atau pasien rumah sakit, T melambangkan tepat dalam tindakan, dan A melambangkan keadaan rumah sakit

Tujuan penelitian ini: (1) mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan moving class di SMA Negeri 5 Purwokerto, (2) mengetahui alasan pihak sekolah menerapkan

Model basis data yang umum digunakan untuk mengorganisasikan skema pada saat ini adalah model relasional yang telah dapat mewakili semua informasi yang terdapat dalam bentuk tabel

Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian langsung di Titik Singgah Pujasera. Sumber data primer yang peneliti gunakan adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan golongan dan jenis anion yang terdapat dalam suatu sampel dengan ujian pendahuluan, uji golongan dan uji