GOLONGAN DARAH
• Sejarah :
Landsteiner (1900) : gol darah A, B, AB, O gol darah lain : Lewis, Duffi, rhesus, Kidd, Lutheran
• Yang terpenting ; ABO dan rhesus • Dasar penemuan :
1. adanya antigen pada permukaan eritrosit 2. adanya antibodi dalam serum / plasma
ANTIBODI
adalah : protein yang dihasilkan oleh tubuh baik secara alamiah maupun sebagai jawaban
terhadap adanya antigen secara spesifik • Antibodi gol darah ABO disebut : aglutinin contoh : anti A, anti B
• Struktur : imunoglobulin ( Ig G, M, A, D, E)
ANTIBODI
Jenis antibodi :
1. Menurut cara pembentukan :
a. natural ab : biasanya Ig M (anti A, B) b.immune ab : terbentuk ok rangsangan
contoh : transfusi darah / kehamilan, biasanya Ig G ( anti D)
2. Menurut suhu reaksi :
a. cold antibodi : ab yg bereaksi optimal pada suhu di bawah 370C ( 4 – 200C)- anti A/ B
b. warm Ab : optimal 370C ( immune Ab /
inkomplit)
ANTIBODI
Jenis antibodi :
3. Menurut hasil reaksi :
a. aglutinin : Ab + Ag terjadi aglutinasi
b. lisin : Ab + Ag terjadi lisis ( perlu komplemen) c. sensitisasi : Ab inkomplit + ag - sensitisasi 4. Menurut keadaan reaksi :
a. Ab inkomplit : Ab dpt mengaglutinasi sel dalam saline
b. Ab inkomplit ; Ab tidak dpt aglutinasi dlm saline
ANTIGEN
• Suatu substansi yang bila masuk ke dalam tubuh manusia / binatang akan merangsang pembentukan antibodi.
• Disebut aglutinogen ( Ag A/ B)
• Terdapat pada permukaan eritrosit • Terdapat 2 macam yaitu Ag A dan B
SUSUNAN KIMIA
• Lipoprotein – gula + Fucose -- Ag H (sustansi dasar)
• Ag H + N acetyl galaktosamin -- Ag A • Ag H + galaktosa ---- Ag B
• Gen yang mempengaruhi
1. Gen H : mengontrol pembentukan Ag H, A, B bersifat dominan :
genotip HH / Hh --- Ag H + (pada golongan darah A, B, AB, O)
SUSUNAN KIMIA
genotip hh --- Ag H – pada Bombay Grup
2. Gen A, B, O :
Gen A : mempengaruhi pengikatan N acetyl galactosamine pada ag H --- Ag A golongan darah A : mempunyai gen H dan A Gen B : mempengaruhi pengikatan galaktosa pada Ag H ---- Ag B
SUSUNAN KIMIA
Gen A & B dominan, gen O resesif Diturunkan menurut hukum Mendel 1 individu 1 pasang gen
Pasangan genotip fenotip gol darah Kromosom AA AA A A AO AO A A AB AB AB AB BB BB B B BO BO B B OO OO O O
SUSUNAN KIMIA
3. Gen Se ( gen sekretor) :
gen yang menentukan ada / tidaknya Ag A, B, H dalam cairan tubuh atau saliva
AGLUTININ
Timbulnya antibodi : a. natural Ab ( Ig M)
b. eritrosit yg gol ABOnya tidak sesuai-- immune Ab ( Ig G)
Gol darah antigen antibodi A A,H anti B B B, H anti A AB A, B, H -
O H anti A&B Bombay Grup - anti A,B, H
SUBGRUP
• Gol darah A : A1, A2, A3, A4 ATAU Ao • Gol darah AB : A1B, A2B, A3B, A4B • Anti A dibagi 2 yaitu :
a. anti A : bereaski dengan hampir semua subrup A, kecuali A4/ Ao
b. anti A1 : hanya bereaksi dengan subgrup A1 Adanya subgrup gol A - rx dgn zat anti A & A1
berbeda
SUBGRUP
Sub grup reaksi sel terhadap
Golongan A anti A anti A1 anti B anti AB A1 + + - +
A2 +(+) - - + A3 +* - - +* A4 - - - + * Mikroskopis terlihat mix aglutinasi
Grup Rhesus
• Penemu : Landteiner & Wiener (1940) • Disebut zat anti rhesus( aglutinasi pada
monyet dan SDM orang kulit putih)
• Fisher : zat anti D, antigen Rhesus : antigen D • Rhesus + : aglutinasi dengan anti D
• Rhesus - : tidak
Grup Rhesus
gen : 3 alel antigen contoh genotip fenotip
C atau c C atau c cDe cDe/ cDe D atau d D atau d cDe / cde E atau e e atau e
Ag d : silent gen atau gen yang amorf
Normal : tidak ada zat anti Rh dalam serum orang Rh-
Penetapan golongan darah ABO
• Slide tes atau tes tube
• Forward grouping atau reverse grouping • Forward grouping / sel typing :
* menentukan jenis Ag permukaan eritrosit * eri + zat anti yang diketahui
Gol darah reaksi dengan
anti A anti B anti AB
A + - +
B - + +
AB + + +
Penetapan golongan darah ABO
• Reverse grouping :
* menetapkan aglutinin dalam serum * serum + eritrosit yang diketahui
Gol darah reaksi dengan eri A eri B
A - +
B + -
AB - - O + +
Kesalahan :
1. Adanya subgrup gol A, rx mirip gol O cara menghindari kesalahan : reverse
grouping, sertakan anti AB pada forward 2. Perubahan reaksi antigen dengan zat anti
pada penyakit tertentu misal : anemia aplastik
3. Titer zat anti yang digunakan terlalu rendah terbaik ( > 1/64)
Penetapan golongan darah Rh:
• Tidaka da reverse grouping : N anti D tidak ada • Ada 5 macam Ag : C, c, D, E, e
• Yang menentukan adalah Ag D
• Rh + mempunyai Ag D, Rh – tidak
• Pemeriksaan Ag d : perlu anti D : forward grouping dilakukan oleh 2 orang berbeda • Mencari anti D (anti Rh) dilakukan Coombs
Teknik Coombs test
• Serum manusia-- serum kelinci - anti
human serum ( AHG disebut serum Coombs) • Mencari zat anti inkomplit, al : anti Rh
• Perlu coombs serum • Ada 2 macam :
1. Langsung : mencari ab inkomplit pada permukaan eri
Teknik Coombs test
• Tidak langsung : mencari ab inkomplit dalam serum
• Tahap I : serum yang diperiksa + eri gol O,Rh+ -- inkubasi-- ab melekat pada permukaan eritrosit
• Tahap II : eritrosit yang sudah diinkubasi + AHG -- aglutinasi
Transfusi darah
• Proses pemindahan darah / komponen darah dari donor ke resipien
• Syarat donor :
1. Hb : wanita > 12 g/dL, pria > 12,5 g/dL 2. Umur 16 – 60 tahun
3. BB : wanita > 45 kg, pria > 50 kg
4. Bebas peny menular : malaria, sipilis, hepatitis, HIV
5. Sehat : post partum, post transfusi, post operatif berat, tak makan obat-obatan > 6 bulan
Uji saring darah
1. VDRL 2. HBsAg 3. HIV 4. HCV sejak 1995 Tujuan :1. Menambah volume darah
2. Mempertahankan O2 tranpor ke jaringan 3. Memperbaiki pembekuan darah
Bahan transfusi
• Darah lengkap
• Komponen ; eritrosit, plasma, trombosit, leukosit
• Keuntungan :
a. 1 unit darah untuk beberapa penderita b. penderita hanya mendapat bagian yang diperlukan
antikoagulan
• Heparin--- 40C 1-2 hari
• Sodium sitrat 3,4 %-3,8%--- 40C 2-3 hari
• Acidified citrate dextrose (ACD) - 40C 21 hari
• Cirate phosphate dextrose (CPD)- 40C 28 hari
Suhu :
40 C ---- memperlambat metabolisme
100 C--- cepat rusak
Sel darah merah
• Indikasi :
1. memperbaiki oksigenisasi
2. mengganti darah yang tidak identik bila gol darah yg identik tidak ada
• Keuntungan :
1. Plasma kurang / tidak ada : beban sirkulasi < 2. Peny ginjal : pemberian protein dibatasi
3. Kemungkinan rx alergi <
Sel darah merah
macam-macam :
1. Packed red cell : Ht = 70-80%, disimpan 40 C tahan 21 hari
2. Red cell suspension : PRC + cairan pelarut dalam jumlah sama ( 1 x pencucian)
3. Washed red cells : PRC dicuci 2-3 kali dengan NaCl fisiologis, plasma –
Sel darah merah
Keuntungan : Ht bisa diatur
bahaya hepatitis dikurangi tidak perlu antikoagulans volume sedikit
Kerugian : bahaya kontaminasi selama proses masa simpan pendek (4-6 jam)
Indikasi : PNH, anemia hemolitik didapat anemia dengan multipel transfusi
Trombosit
Indikasi :
Trombositopenia dengan perdarahan Kerugian :
Pemberian berulang-ulang timbul anti trombosit Pemberian berikutnya : trombosit segera
Plasma dan fraksi-fraksinya
- Tidak perlu cross match asal gol darah sama Indikasi :
1. Mempebaiki volume darah
2. Mengganti protein yang banyak terbuang 3. Menganti faktor-faktor tertentu :
Plasma dan fraksi-fraksinya
1. Macam-macam plasma :
Plasma cair : diperoleh dari darah lengkap pada pembuatan PRC
plasma + dextrose 5 % tahan 18 bulan 2. Fresh frozen plasma (FFP)
plasma dipisahkan dari darah segar dibekukan pada –600C
disimpan: -300C tahan 1 tahun
-200C tahan 6 bulan
dikeringkan tahan 3 tahun Indikasi : hemofili
Plasma dan fraksi-fraksinya
3. Cryoprecipitate (Anti hemofilic factor concentrate) Proses pembuatan: Lanjutan dari FFP
Plasma segar (-60oC) beku (4-6oC) cair (centrifuge)
endapan cryoprecipitate
Disimpan: -20oC 6 bulan, -30oC 1 tahun
dikeringkan 3 tahun 4. Heated plasma :
plasma dipanaskan pada 600C selama 10 jam
penularan hepatitis berkurang 5. Albumin :
dibuat dari plasma setelah globulin, AHF dan fibrinogen dipisahkan dari plasma
Leukosit
• Isi granulosit 50 %
• Indikasi : leukopenia ( < 500 / uL) yang
mendapat th/ Antibiotik tetapi tidak efisien Pemeriksaan lab sebelum transfusi :
1. Pemeriksaan kadar Hb
2. Tes serologis U/ deteksi sipilis, hepatitis, HIV 3. Memastikan darah donor sesuai dgn resipien : a. Golongan darah ABO : forward / reverse
b. Golongan darah Rh : + / - c. Crossmatch 3 fase
CROSSMATCH
Tujuan :
1. Mendeteksi semua antibodi yang dapat memperpendek umur sel darah donor ( natural / immune)
Prinsip :
1. Natural : bereaksi pada suhu rendah / kamar media saline
2. Immune : bereaksi pada suhu 370C, medium
albumin ( 10 – 150C), sangat sensitif dengan
CROSSMATCH
I. Crossmatch mayor : SDM donor + serum resipien
II. Crossmatch minor : SDM resipien + serum donor
Dilakukan pada berbagai lingkungan dalam 3 fase : Fase I : fase suhu kamar
dilakukan dalam lingkungan saline & suhu kamar. Untuk mecari Ab komplit, misal
CROSSMATCH
Fase II : Fase inkubasi 37 C
dilakukan pada suhu 37 C, medium albumin mencari Ab inkomplit ; Incompatibel Rh
Fase III : Fase Coombs tes
dilakukan dengan antiglobulin serum
untuk mencari Ab inkomplit yang tidak mau bereaksi dalam medium albumin.
Contoh : Fase II – misal : anti Le, K
Transfusi dilaksanakan :
Reaksi transfusi
1. Reaksi hemolitik :
a. Penghancuran eritrosit
b. Didapatkan Hb dalam plasma dan urin, ikterus c. Sifat : akut / lambat
akut : segera pada waktu transfusi masih berlgs ketidaksesuaian golongan ABO & Rh
lambat : penderita dengan mutipel transfusi beberapa jam / hari stl transfusi
E / : darah donor terdapat immune Ab ( anti Rh)
O dangerous donor ( O titer anti A dan B tinggi) 2. Reaksi non hemolitik :
a. reaksi alergi
b. reaksi febril : terjadi ok adanya anti leukosit / anti trombosit, bakteri
c. keracunan citrat : fungsi hati yang kurang baik
d. keracunan kalium : memakai darah simpan ( > 10 hari) e. cardiac arrest / asidosis
Gejala Rx transfusi
• Destruksi eritrosit : Hb nemia, Hburia
• Shock : menggigil, demam, pucat, berkeringat, tensi turun, nadi cepat
• DIC
Tindakan bila terjadi Rx transfusi :
• Transfusi distop
• Ulang gol darah dan crossmatch • Tes untuk deteksi DIC
• Tes faal ginjal
Hemolitic disease of the newborn
• Suatu peny dimana umur SDM dari fetus
diperpendek oelh suatu serangan Ab spesifik yang dibuat oleh ibu ke peredaran darah fetus melalui plasenta
• Terjadi karena ketidaksesuaian darah antara ibu & anak, dapat karena ketidaksesuaian gol darah Rh atau ABO
Ketidaksesuaian gol Rhesus
• Ibu Rh – ayah Rh + : • Anak mungkin Rh +
• Anak 1 mungkin Rh + lahir normal - ibu membentuk anti Rh
Ketidaksesuaian gol ABO
• 94 % pada ibu gol O, sedangkan bayi gol A atau gol B
• Terjadi mulai anak 1, bahakan anak 1 lebih berat daripada yang berikutnya