BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN METEOROLOGI SUSILO SINTANG
BULETIN
STASIUN METEOROLOGI SUSILO SINTANG
Jl. PRAMUKA NO. 1 SINTANG, KALIMANTAN BARATTelp : (0565) 21013
SUSUNAN REDAKSI PENANGGUNG JAWAB Supriandi, SP, M.Si PEMIMPIN REDAKSI Marheden DESAIN / PRODUKSI Chahya Putra Nugraha, S.Tr Ida Bagus Gauttama B.D., S.Tr
EDITOR Saifudin Zukhri, S.Tr Irma Dewita Sari, S.Tr
PENULIS Syahbudin, A.Md Annisa Nazmi Azzahra, S.Tr Ananggirieza Nugraha, S.Tr
Siwi Kuncorojati, S.Tr
DISTRIBUSI Willi Pramono, A.Md M. Gilang Bagus Sahputra, A.Md.
ALAMAT
Stasiun Meteorologi Susilo Sintang Jl. Pramuka No. 1 Sintang, Kalimantan
Barat Telp : (0565) 21013
Email : stamet.sintang@yahoo.com /
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga telah Terbit Buletin Cuaca Edisi Desember 2020 Stasiun Meteorologi Susilo Sintang. Kami mengharapkan melalui buletin ini dapat mempermudah kita dalam mengenal karakteristik cuaca dan dapat membantu dalam prakiraan cuaca wilayah setempat khususnya Sintang, Kalimantan Barat.
Terima kasih kepada seluruh pegawai dan staf Stasiun Meteorologi Susilo Sintang atas kelengkapan data secara rutin sehingga dapat mempermudah dalam pembuatan buletin ini.
Agar buletin ini dapat terbit secara rutin, maka saya mengharapkan kontribusi setiap anggota dan pengurus buletin Stasiun Meteorologi Susilo Sintang agar lebih berperan aktif baik dalam penulisan maupun penerbitan.
Demi peningkatan kualitas informasi dalam buletin ini, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan pendapat dari berbagai pihak. Semoga informasi yang kami sajikan dapat memberikan manfaat bagi pihak terkait dan masyarakat umum.
D
A
F
T
A
R
IS
I
KATA PENGANTAR
Susunan Redaksi Daftar Isi Daftar Istilah MeteorologiKONDISI ASTMOSFER
Analisis Global Analisis Regional Analisis LokalPROSPEK
KONDISI ASTMOSFER
Prakiraan ENSO Prakiraan IOD Prakiraan Anomali SPL Prakiraan Curah dan Sifat HujanRANGKUMAN
Kondisi Atmosfer November 2020 Prospek Kondisi Atmosfer Desember 2020-Januari 2021
KEGIATAN
STAMET SINTANG
LENSA METEOROLOGI
Mengenal Cuaca Ekstrem: Squall Line Barometer Aneroid
17
31
iii
1
27
38
DAFTAR ISTILAH METEOROLOGI
Cuaca: Kondisi atmosfer yang terjadi suatu saat di suatu tempat dalam waktu yang relatif singkat.
Iklim: Keadaan cuaca rata-rata dalam cakupan waktu yang panjang dan cakupan wilayah yang luas.
Curah Hujan: Ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan satu milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada suatu tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter .
Sifat Hujan: Perbandingan jumlah curah hujan pada periode tertentu terhadap normal curah hujan pada periode tertentu; Atas Normal (AN): curah hujan > 115%; Normal (N): curah hujan 85% - 115%; Bawah Normal (BN): curah hujan <85%.
Kelembapan Udara: Perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah udara pada temperatur tertentu yang dinyatakan dalam persen (%).
Suhu Permukaan Laut: Suhu yang didapat dari hasil pengukuran lapisan permukaan laut.
Visibility (Jarak Pandang): Tingkat kejernihan (transparansi) dari atmosfer, yang berhubungan dengan penglihatan manusia yang dinyatakan dalam satuan jarak.
El Nino: Kondisi terjadinya peningkatan suhu muka laut di ekuator Pasifik Tengah dan Pasifik Timur dari nilai rata-ratanya.
La Nina: Kondisi terjadinya penurunan suhu muka laut di ekuator Pasifik Tengah dan Pasifik Timur dari nilai rata-ratanya.
Dipole Mode (IOD): Fenomena interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia berdasarkan selisih antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.
Southern Oscillation Index (SOI): Nilai indeks berdasarkan perbedaan atau selisih Tekanan Permukaan Laut (SLP) antara Tahiti dan Darwin.
KONDISI
ATMOSFER
BU
LE
TI
N
M
ET
EO
RO
LO
G
IE
D
IS
ID
ES
EM
BE
R
20
20
ANALISIS GLOBAL
Cuaca terbentuk dari suatu rangkaian fenomena dinamika atmosfer yang terjadi di bumi. Dalam rangka mempermudah analisis dinamika atmosfer, skala cuaca dibagi menjadi 3, yaitu skala global, regional, dan lokal. Berikut kami sampaikan kondisi dinamika atmosfer skala global yang mana ruang lingkupnya sangat luas.
A. Analisis Suhu Permukaan Laut (SPL)
Sebagai salah satu sumber utama air di bumi, laut memiliki peranan yang penting dalam proses pembentukan cuaca terutama hujan. Hal ini dikarenakan hujan terjadi disebabkan oleh adanya penguapan air yang ada di bumi oleh matahari, dan laut merupakan sumber air yang terluas di bumi ini. Keadaan SPL tentunya juga berpengaruh dalam proses penguapan ini. Untuk membantu menganalisis SPL, digunakan nilai anomali terhadap keadaan normalnya. Semakin tinggi nilai anomali SPL maka semakin mudah pula terjadi penguapan sehingga dapat menambah suplai uap air di udara dan membentuk awan-awan yang menyebabkan hujan. Sebaliknya, ketika nilai anomali SPL rendah maka air laut akan sulit menguap sehingga tidak ada suplai tambahan uap air di udara.
Berikut kami tampilkan nilai anomali SPL bulan November 2020 pada Gambar 1.
Secara umum anomali SPL perairan sekitar Kalimantan Barat menunjukkan nilai +0.3 s.d. +0.5 (positif), yang memiliki arti bahwa SPL pada bulan November 2020 lebih hangat dibanding keadaan normalnya. Naiknya SPL ini menunjukkan indikasi terdapat tambahan suplai uap air dari laut dan menyebabkan naiknya kejadian hujan termasuk di wilayah Kabupaten Sintang.
B. Analisis Madden Julian Oscillation (MJO)
Fenomena ini erat kaitannya dengan suplai uap air yang dapat mempengaruhi kejadian hujan di beberapa wilayah Indonesia. Indeks MJO ini terbagi menjadi 8 fase. MJO ini dikatakan mempengaruhi wilayah Indonesia jika memasuki fase 3 & 4. Berikut merupakan analisis MJO bulan November.
Gambar 2 Diagram Penjalaran MJO
Sumber : www.bom.gov.au
Gambar 2 di atas merupakan diagram penjalaran MJO bulan November (garis hijau), Oktober (garis merah), dan Desember (garis biru). Berdasarkan gambar di atas, MJO mulai menjalar ke wilayah Indonesia pada tanggal 21 November. Namun garis indikator berada di dalam lingkaran, hal ini mengindikasikan bahwa MJO yang menjalar ke wilayah Indonesia memiliki sifat lemah dan tidak berkontribusi secara
signifikan dalam mempengaruhi kejadian hujan di Indonesia termasuk wilayah Kalimantan Barat.
C. Analisis Southern Oscillation Index (SOI)
SOI ini merupakan suatu indeks yang dapat mempresentasikan tentang kondisi fenomena cuaca global berupa El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino menyebabkan kurangnya uap air yang berimbas pada minimnya frekuensi hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Fenomena La-Nina merupakan kondisi kebalikannya, dimana fenomena ini menyebabkan tingginya uap air yang berimbas pada tingginya frekuensi hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Berikut kami sampaikan analisis SOI pada Gambar 3.
Gambar 3 Southern Oscillation Index (SOI)
Sumber : www.bom.gov.au
Fenomena cuaca global El-Nino terindikasi kuat jika SOI menunjukkan nilai di bawah -7, sedangkan fenomena cuaca global La-Nina terindikasi kuat jika SOI menunjukkan nilai di atas +7. Berdasarkan gambar di atas, pada bulan November umumnya indeks SOI berada di atas 0 atau menunjukkan nilai positif. Garis indeks SOI menunjukkan tren naik hingga mencapai +9,7. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena La-Nina masih aktif dan berada pada posisi moderat. Fenomena La-Nina ini diindikasikan memiliki pengaruh yang besar terhadap meningkatnya kejadian hujan di
D. Analisis Indian Ocean Dipole (IOD)
Lokasi Indonesia yang berdekatan dengan Samudera Hindia juga berpengaruh dalam pembentukan cuaca di Indonesia ini. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa laut juga memiliki peranan penting dalam membangun cuaca yang terjadi di bumi ini. Fenomena IOD ini merupakan suatu fenomena naik turunnya suhu permukaan laut yang dapat mempengaruhi cuaca khususnya hujan di wilayah Indonesia bagian barat. Fenomena IOD ini dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase positif dan negatif. Fase IOD negatif menambah suplai uap air di wilayah Indonesia bagian barat, sedangkan fase IOD positif menambah suplai uap air di wilayah India. Untuk mengetahui fase dipole mode perlu dianalisis menggunakan Indeks IOD.
Gambar 4. Indeks IOD
Sumber : www.bom.gov.au
Berdasarkan gambar 4 di atas garis indeks IOD bulan November masuh berada pada kisaran nilai 0, mengindikasikan bahwa IOD sedang dalam fase netral dan terindikasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian hujan khususnya di wilayah Kabupaten Sintang.
ANALISIS REGIONAL
A. Analisis Relative Humidity (Kelembapan Udara)
Kelembapan atau Relative Humidity (RH) pada Gambar 5 menunjukkan banyaknya konsentrasi uap air di udara. Secara umum prosentase nilai RH di wilayah Kabupaten Sintang menunjukkan kondisi yang basah, sesuai dengan banyaknya kejadian hujan. Pada lapisan 925 mb (sekitar 762 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 80% s.d. 90%, pada lapisan 850 mb (sekitar 1458 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 80% s.d. 85%, pada lapisan 700 mb (sekitar 3013 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 75% s.d. 85%, dan pada lapisan 500 mb (sekitar 5576 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 75% s.d. 80%.
Gambar 5 Kelembapan Udara (RH) Per Lapisan
Sumber : www.esrl.noaa.gov
B. Analisis Streamline
Gambar 6 Streamline Angin Lapisan 850mb
Streamline atau garis angin merupakan kondisi arah pergerakan angin secara umum. Gambar 6 menunjukkan proyeksi rata-rata arah dan kecepatan angin pada bulan September. Legenda di bawah gambar menunjukkan nilai kecepatan angin dengan satuan knots. Ada hal menarik yang terdapat pada gambar streamline bulan November 2020, yaitu terdapat dua pusaran yang mengapit wilayah Kabupaten Sintang pada bagian utara dan selatan. Hal ini tentu memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan cuaca di wilayah Kabupaten Sintang, ditandai dengan meningkatnya kejadian hujan yang memiliki indikasi disebabkan oleh fenomena ini.
ANALISIS LOKAL
A. Suhu Udara
Gambar 7 Grafik Suhu Udara Bulan November di Sintang
Berdasarkan Gambar 7 terlihat bahwa suhu udara rata-rata harian yang tercatat di Stasiun Meteorologi Sintang berkisar antara 23,6°C – 27,9°C. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 25,4°C – 33,8°C dengan suhu maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 1, 12 dan 16 November 2020. Suhu minimum harian bulan
November 2020 berkisar antara 22,0°C – 24,4°C dengan suhu minimum terendah terjadi pada 5 dan 14 November 2020.
B. Angin
Gambar 8 WindRose Stamet Susilo Sintang bulan November 2020
Analisis angin lokal menggunakan aplikasi WindRose dengan data pengamatan Stasiun Meteorologi Susilo Sintang sebagai acuan. Gambar 8 menunjukkan frekuensi rata-rata arah angin (berhembus dari) di Stasiun Meteorologi Susilo Sintang. Pada bulan November umumnya angin berhembus dari arah barat dengan kecepatan rata-rata 1,24 knots atau 2.3 km/jam. Kecepatan angin paling tinggi yang tercatat yaitu 17 knot atau 31,5 km/jam terjadi pada 1 November pukul 16.00 WIB.
C. Kelembapan Udara
Pada Gambar 9 terlihat bahwa kelembapan udara rata–rata harian yang tercatat di Stasiun Meteorologi Susilo Sintang pada bulan November 2020 berkisar antara 84% – 97% dengan kelembapan rata– rata minimum terjadi pada tanggal 20 November 2020 dan kelembapan rata – rata maksimum terjadi pada 7 November 2020.
Kelembapan udara maksimum harian sebesar 98 – 100% dengan kelembapan maksimum tertinggi terjadi pada 23 November 2020. Sedangkan, kelembapan
minimum harian bulan November 2020 berkisar antara 55% – 90% dengan kelembapan minimum terendah terjadi pada tanggal 1 November 2020.
Gambar 9 Grafik Kelembapan Udara Bulan November di Sintang
Gambar 10 Grafik Tekanan Udara Bulan November di Sintang
Pada Gambar 10 menunjukkan grafik tekanan udara rata – rata, maksimum, dan minimum harian di Stasiun Meteorologi Susilo Sintang selama bulan November 2020. Tekanan udara rata-rata harian yang tercatat berkisar antara 1004,3 – 1008,2 mb dengan tekanan udara rata-rata harian tertinggi tercatat terjadi pada tanggal 2 November 2020 dan terendah tercatat pada tanggal 17 November 2020. Selain itu, tekanan udara maksimum harian berkisar antara 1006,2 – 1010,7 mb dengan puncak tekanan udara maksimum tertinggi tercatat pada tanggal 2 November 2020. Tekanan udara minimum harian bulan November 2020 berkisar antara 1001,3 – 1005,2 mb dengan tekanan udara minimum terendah terjadi pada tanggal 17, 18 dan 20 November 2020.
E. Visibility (Jarak Pandang)
Gambar 11 Grafik Jarak Pandang Bulan November di Sintang
Berdasarkan Gambar 11 dapat diketahui bahwa jarak pandang yang tercatat pada bulan November 2020 berkisar antara 500 – 10.000 meter dengan jarak pandang maksimum per hari berkisar 7.000 – 10.000 meter sedangkan jarak pandang minimum
berjumlah 7 kejadian yang diakibatkan adanya kabut tebal (fog) dan hujan dengan intensitas lebat.
F. Curah Hujan
Gambar 12 Grafik Curah Hujan Bulan November di Sintang
Gambar 12 menunjukkan grafik curah hujan Stasiun Meteorologi Susilo Sintang bulan November 2020. Jumlah curah hujan bulan November 2020 tercatat sebesar 477 mm dengan curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 22 November 2020 sebesar 88 mm. Curah hujan pada bulan November 2020 yang terjadi di wilayah Kabupaten Sintang termasuk dalam kategori sangat tinggi karena berada dalam kisaran nilai 400 -500 mm per bulan. Kejadian hujan berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat 3 kejadian hujan lebat (50 – 100 mm/hari), 5 kejadian hujan sedang (20 – 50 mm/hari), 10 kejadian hujan ringan (5 – 20 mm/hari), dan 6 kejadian hujan sangat ringan (1 - 5 mm/hari) di wilayah Kabupaten Sintang.
G. Penyinaran Matahari
Pada Gambar 13 menunjukkan lamanya penyinaran matahari bulan November 2020. Tercatat bahwa pada pukul 07.00 – 18.00 penyinaran matahari berkisar antara
0,0 – 8,4 jam. Penyinaran matahari minimum terjadi 4 kejadian di bulan November 2020, sedangkan penyinaran maksimum terjadi pada tanggal 1 November 2020.
Gambar 13 Grafik Penyinaran Matahari Bulan November di Sintang
H. Keadaan Cuaca
Gambar 14 Grafik Kejadian Cuaca Khusus Bulan November di Sintang
hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, 13 kejadian petir/guntur, dan 6 kejadian kilat.
I. Titik Panas (Hotspot)
Gambar 15 di bawah ini menunjukkan banyaknya titik panas (hotspot) yang teramati oleh satelit di Kabupaten Sintang. Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa jumlah titik panas yang terdeteksi di wilayah Kabupaten Sintang sebanyak 16 titik dengan hari kejadian sebanyak 5 hari selama bulan November 2020. Titik panas paling banyak terjadi pada tanggal 1 dan 12 November 2020 yang berjumlah 6 titik.
Gambar 15 Grafik Hotspot Harian Kabupaten Sintang Bulan November 2020
Gambar 16 menunjukkan sebaran titik panas (hotspot) per Kecamatan di wilayah Kabupaten Sintang selama bulan November 2020. Berdasarkan grafik tersebut, dapat kita lihat bahwa titik panas paling banyak terdeteksi di Kecamatan Ketungau Hulu dan Serawai dengan jumlah 5 titik.
PROSPEK
KONDISI ATMOSFER
BU
LE
TI
N
M
ET
EO
RO
LO
G
IE
D
IS
ID
ES
EM
BE
R
20
20
PRAKIRAAN ENSO
Fenomena ENSO merupakan fenomena global yang cukup penting untuk dipertimbangkan dalam mengambarkan kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Hasil dari beberapa kajian ilmiah menyatakan bahwa pada saat terjadi fenomena ENSO, beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan ataupun peningkatan curah hujan. Saat ENSO mengindikasikan kondisi EL Nino, beberapa wilayah Indonesia mengalami penurunan curah hujan. Kemudian, pada saat ENSO mengindikasikan La Nina, di beberapa wilayah Indonesia mengalami peningkatan curah hujan.
Gambar 17 Grafik Prakiraan Indeks Nino 3.4
Sumber: http://www.bom.gov.au
Pada bulan Desember 2020 kondisi ENSO yang ditunjukkan Gambar 17 secara umum diprediksikan dalam kondisi La Nina sedang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata anomali suhu permukaan laut di wilayah nino 3.4 berada nilai -1,6°C.
Selanjutnya, hasil prediksi kondisi ENSO pada bulan Januari 2021 juga diprediksikan berada dalam kondisi La Nina sedang dengan nilai rata-rata anomali suhu permukaan laut di wilayah nino 3.4 berada pada kisaran -1,6 - 2,0°C.
kondisi cuaca di wilayah Indonesia khususnya Kabupaten Sintang untuk dua bulan ke depan.
PRAKIRAAN IOD
Dipole Mode merupakan fenomena interaksi antara lautan dengan atmosfer yang terjadi di Samudera Hindiayang ditandai dengan anomali suhu permukaan laut antara Samudera Hindia Barat dengan Samudera Bagian Timur. Fenomena ini turut mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia, khususnya Indonesia bagian barat. Adanya fenomena Dipole Mode dapat memberikan pengaruh berupa terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat. Proses identifikasi kemungkinan terjadinya fenomena Dipole Mode dilakukan dengan menganalisis hasil pemodelan indeks IOD dari BOM Australia selama dua bulan kedepan.
Gambar 18 Grafik Prakiraan IOD
Sumber: http://www.bom.gov.au
Hasil pemodelan prediksi indeks Dipole Mode (IOD) ditunjukkan pada Gambar 18 yang menunjukkan bahwa secara umum fenomena Dipole Mode pada bulan Desember 2020 diprediksi dalam keadaan normal. Hal ini ditandai dengan rata-rata nilai IOD secara rata-rata (mean) berada dalam kisaran nilai 0°C hingga -0,4°C.
Begitu juga dengan fenomena Dipole Mode pada bulan Januari 2021 menunjukkan kondisi Dipole Mode dalam keadaan normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks IOD rata-rata berada pada kisaran 0°C hingga 0,4°C.
Hasil analisis prediksi pemodelan indeks IOD selama periode Desember 2020 hingga Januari 2021 menunjukkan Dipole Mode dalam keadaan normal. Hal ini mengindikasikan bahwa fenomena Dipole Mode tidak berpengaruh terhadap penambahan suplai uap air di wilayah Indonesia bagian barat termasuk di Kabupaten Sintang.
PRAKIRAAN ANOMALI SPL
A. Prakiraan Bulan Desember 2020
Gambar 19 Prakiraan Anomali SPL Desember 2020
Sumber: https://www.cpc.ncep.noaa.gov
Dengan merujuk pada hasil pemodelan prakiraan kondisi anomali suhu permukaan laut lembaga layanan cuaca nasional Amerika Serikat (NOAA) yang
perairan barat Provinsi Kalimantan Barat pada bulan Desember 2020 diprediksi mengalami kondisi yang lebih hangat dari rata – rata normalnya. Hal ini ditunjukkan oleh nilai anomali suhu permukaan laut (warna kuning) untuk wilayah perairan barat Provinsi Kalimantan Barat yang secara umum bernilai positif dengan rentang nilai anomali 0,25°C hingga 0,5°C. Berdasarkan nilai anomali suhu permukaan laut tersebut, diprakirakan terdapat potensi pembentukan awan hujan yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah Sintang.
B. Prakiraan Bulan Januari 2021
Gambar 20 Prakiraan Anomali SPL Januari 2021
Sumber: https://www.cpc.ncep.noaa.gov
Berdasarkan hasil pemodelan prakiraan kondisi anomali suhu permukaan laut yang ditunjukkan Gambar 20 terlihat bahwa kondisi suhu permukaan laut wilayah perairan barat Provinsi Kalimantan Barat pada bulan Januari 2021 diprediksi menunjukkan nilai anomali suhu permukaan laut yang negatif (warna biru muda) dengan rentang nilai anomali -0,25°C hingga -0,5°C. Nilai anomali suhu permukaan laut tersebut diprakirakan berpengaruh terhadap penurunan potensi pembentukan awan konvektif di wilayah Kabupaten Sintang.
PRAKIRAAN CURAH DAN SIFAT HUJAN
Prakiraan curah hujan merupakan prakiraan potensi besarnya curah hujan yang terjadi pada suatu wilayah. Prakiraan curah hujan dikategorikan menjadi empat, yaitu rendah (<100 mm), menengah (101 – 300 mm), tinggi (301 – 400 mm), dan sangat tinggi (>400). Sedangkan, prakiraan sifat hujan merupakan prakiraan potensi sifat hujan yang terjadi di suatu wilayah terhadap normal curah hujannya. Prakiraan sifat hujan dikategorikan menjadi tiga, yaitu Bawah Normal, Normal, dan Atas Normal.
A. Prakiraan Bulan Desember 2020
Gambar 21 Peta Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Barat Bulan Desember 2020
Gambar 22 Peta Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Barat Bulan Desember 2020
Sumber: http://www.iklim.kalbar.bmkg.go.id
Berdasarkan Gambar 21 terlihat bahwa prakiraan curah hujan di wilayah Sintang menunjukkan potensi curah hujan terjadi sebesar 201 – 400 mm dengan kategori menengah hingga tinggi. Sedangkan, Gambar 22 menunjukkan bahwa sifat curah hujan di wilayah Sintang secara umum berada pada kategori Bawah Normal.
Prakiraan curah hujan dan sifat hujan bulan Desember 2020 pada setiap kecamatan di wilayah Sintang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Desember di Kabupaten Sintang
No. Nama Kecamatan
Curah Hujan
Kategori Sifat Hujan (mm)
1 Ambalau 201 – 400 Menengah - Tinggi Bawah Normal 2 Binjai Hulu 201 – 300 Menengah Bawah Normal 3 Dedai 201 – 300 Menengah Bawah Normal 4 Kayan Hilir 301 – 400 Tinggi Bawah Normal 5 Kayan Hulu 301 – 400 Tinggi Bawah Normal
6 Kelam Permai 201 – 300 Menengah Bawah Normal 7 Ketungau Hilir 201 – 300 Menengah Bawah Normal 8 Ketungau Hulu 201 – 300 Menengah Bawah Normal 9 Ketungau Tengah 201 – 300 Menengah Bawah Normal 10 Sungai Tebelian 201 – 300 Menengah Bawah Normal 11 Sepauk 201 – 300 Menengah Bawah Normal 12 Serawai 201 – 400 Menengah - Tinggi Bawah Normal 13 Sintang 201 – 300 Menengah Bawah Normal 14 Tempunak 201 – 300 Menengah Bawah Normal
B. Prakiraan Bulan Januari 2021
Berdasarkan Gambar 23 terlihat bahwa prakiraan curah hujan di wilayah Sintang menunjukkan potensi curah hujan terjadi sebesar 201 – 400 mm dengan kategori menengah hingga tingi. Selain itu, Gambar 24 menunjukkan bahwa sifat curah hujan di wilayah Sintang berada pada kategori Bawah Normal hingga Atas Normal.
Gambar 23 Peta Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Barat Bulan Januari 2021
Gambar 24 Peta Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Barat Bulan Januari 2021
Sumber: http://www.iklim.kalbar.bmkg.go.id
Prakiraan curah hujan dan sifat hujan bulan Januari 2021 pada setiap kecamatan di wilayah Sintang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Desember di Kabupaten Sintang
No. Nama Kecamatan
Curah Hujan
Kategori Sifat Hujan (mm)
1 Ambalau 201 – 400 Menengah - Tingi Bawah Normal 2 Binjai Hulu 201 – 300 Menengah Normal 3 Dedai 201 – 400 Menengah - Tingi Normal
4 Kayan Hilir 301 – 400 Tingi Bawah Normal - Normal 5 Kayan Hulu 301 – 400 Tingi Bawah Normal 6 Kelam Permai 201 – 400 Menengah - Tingi Normal 7 Ketungau Hilir 201 – 300 Menengah Normal 8 Ketungau Hulu 201 – 400 Menengah - Tingi Atas Normal 9 Ketungau Tengah 201 – 400 Menengah - Tingi Normal
10 Sungai Tebelian 201 – 300 Menengah Normal 11 Sepauk 201 – 300 Menengah Normal 12 Serawai 201 – 400 Menengah - Tingi Bawah Normal 13 Sintang 201 – 300 Menengah Bawah Normal 14 Tempunak 201 – 300 Menengah Normal
RANGKUMAN
BU
LE
TI
N
M
ET
EO
RO
LO
G
IE
D
IS
ID
ES
EM
BE
R
20
20
KONDISI ATMOSFER NOVEMBER 2020
Kondisi dinamika atmosfer secara global berkontribusi terhadap kondisi cuaca Kabupaten Sintang. Hal ini terlihat nilai indeks SOI berada pada kisaran nilai +9,7 yang menandakan kecenderungan La Nina dimana massa udara dari pasifik barat bergerak ke wilayah Indonesia bagian timur.
Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer secara regional, nilai RH pada lapisan 925 - 500 mb menunjukkan koondisi yang basah. Selanjutnya, pola angin lapisan 850 mb menunjukkan adanya dua pusaran yang mengapit wilayah Kabupaten Sintang pada bagian utara dan selatan. Hal ini tentu memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan cuaca di wilayah Kabupaten Sintang.
Hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Susilo Sintang selama bulan November 2020 sebagai berikut:
Suhu udara rata-rata harian berkisar antara 23,6°C – 27,9°C, suhu udara maksimum tercatat sebesar 33,8°C terjadi pada tanggal 1, 12 dan 16 November 2020 dan suhu minimum harian tercatat sebesar 22,0°C terjadi pada 5 dan 14 November 2020.
Secara umum angin berhembus dari arah barat dengan kecepatan rata-rata 1,24 knots atau 2.3 km/jam. Kecepatan angin paling tinggi yang tercatat yaitu 17 knot atau 31,5 km/jam terjadi pada 1 November pukul 16.00 WIB.
Kelembapan udara rata–rata harian yang tercatat berkisar antara 84% – 97% dengan kelembapan udara harian tertinggi 100% pada tanggal 23 November dan kelembapan minimum terendah senilai 55% terjadi pada tanggal 1 November 2020.
Tekanan udara rata-rata harian yang tercatat berkisar antara 1004,3 – 1008,2 mb dengan tekanan udara maksimum sebesar 1010,7 mb tercatat pada tanggal 2 November 2020 dan tekanan udara minimum sebesar 1001,3 mb terjadi pada tanggal 17, 18 dan 20 November 2020.
Tercatat bahwa jarak pandang bulan November berkisar antara 500 – 10.000 meter. Jarak pandang mendatar sebesar < 1000 meter tercatat pada 7 kejadian di bulan November yang diakibatkan adanya kabut tebal dan hujan dengan
Jumlah curah hujan bulan November tercatat sebesar 477 mm berada dalam kategori sangat tinggi. Curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 22 November 2020 sebesar 88 mm/hari.
Lama penyinaran matahari berkisar antara 0,0 – 8,4 jam dengan lama penyinaran maksimum terjadi pada tanggal 1 November 2020 dan lama penyinaran minimum terjadi pada 4 hari kejadian di bulan November 2020.
Keadaan cuaca bervarasi antara lain 6 kejadian kabut tebal, 24 kejadian hujan,
14 kejadian petir/Guntur, dan 6 kejadian kilat.
Titik Panas pada bulan November tercatat sejumlah 16 titik dengan titik
terbanyak terjadi pada tanggal 1 dan 12 November 2020 dengan jumlah 6 titik dan wilayah paling banyak terdeteksi hotspot adalah kecamatan Ketungau Hulu dan Serawai dengan jumlah hotspot sebanyak 5 titik.
PROSPEK KONDISI ATMOSFER
DESEMBER 2020 - JANUARI 2021
.Berdasarkan analisis global bulan Desember 2020 dan Januari 2021, fenomena ENSO pada bulan Desember 2020 hingga Januari 2021 diprediksi berada dalam kondisi La Nina sedang. Kondisi La Nina ini diprediksi akan berpengaruh terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia termasuk Kabupatn Sintang. Selanjutnya, Dipole Mode bulan Desember 2020 hingga Januari 2021diprediksi berada pada kategori normal.
Anomali Suhu Permukaan Laut (SPL) bulan Desember 2020 di perairan barat wilayah Kalimantan Barat menunjukkan kondisi anomali bernilai positif sehingga dapat meningkatkan potensi pembentukan awan – awan konvektif khususnya di Kabupaten Sintang. Sedangkan, pada bulan Januari 2021 anomali SPL diprediksi bernilai negatif yang dapat berdampak pada penurunan potensi pembentukan awan konvektif.
Prakiraan curah hujan bulan Desember 2020 berada pada kategori menengah hingga tinggi (201 – 400 mm) dengan prakiraan sifat hujan secara umum berada pada kondisi Bawah Normal. Selanjutnya pada bulan Januari 2021 prakiraan curah hujan berada pada kategori menengah hingga tinggi (201 – 400 mm) dengan prakiraan sifat hujan berada pada kondisi Bawah Normal hingga Atas Normal.
KEGIATAN
STAMET SUSILO SINTANG
BU
LE
TI
N
M
ET
EO
RO
LO
G
IE
D
IS
ID
ES
EM
BE
R
20
20
KUNJUNGAN AIRNAV-UPNP SINTANG
Pada tanggal 3 November 2020 dilaksanakan kunjungan Taruna On Job Training Politeknik Penerbangan Surabaya bersama Kepala Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Sintang ke Kantor BMKG Sintang dalam rangka pengenalan lingkungan mitra kerja dipenerbangan.
Gambar 25 Foto bersama kegiatan kunjungan
RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN APEL SIAGA
BATINGSOR
Pada tanggal 6 November 2020 dilaksanakan kegiatan rapat koordinasi persiapan Apel Siaga Bencana Alam, Banjir, Angin Puting Beliung dan Tanah Longor (BATINGSOR) di Ruang Rapat Asisten Setda Kabupaten Sintang. Rapat dipimpin oleh Asisten Setda, dan dihadiri dari perwakilan Polres, Kodim, SAR, Pemda Sintang dan BMKG serta instansi terkait lainnya.
Gambar 26 Koordinasi di Ruang Rapat Asisten Setda Kabupaten Sintang
KEGIATAN LELANG BMN DI KPKNL PONTIANAK
Pada tanggal 10 November 2020 dilaksanakan kegiatan lelang di KPKNL Pontianak. Pelaksanaan lelang BMN Stamet Susilo Sintang dilakukan oleh Ananggirieza Nugraha, S.Tr.
APEL
KONSOLIDASI
DAN
KESIAPSIAGAAN
BATINGSOR
Gambar 28 Foto Bersama Pegawai Stamet Susilo Sintang
Pada tanggal 11 November 2020 BMKG Susilo Sintang menghadiri kegiatan Apel Siaga Bencana Alam, Banjir, Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor (BATINGSOR) dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Sintang dan kegiatan apel dipimpin oleh Pj. Bupati Sintang.
KALIBRASI PERALATAN MKG DARI BALAI II
Kegiatan kalibrasi peralatan pengamatan cuaca AWOS (Automated Weather Observing System) dan AWS (Automatic Weather Station) Digital serta peralatan konvensional yang dilaksanakan dari tanggal 4 s.d 8 November 2020 oleh Tim Teknisi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan didampingi oleh Teknisi UPT Stasiun Meteorologi Susilo Sintang.
Gambar 29 Kegiatan Kalibrasi oleh teknisi Balai II BMKG
TANAM
PERDANA
DAN
PEMBUKAAN
SLI
OPERASIONAL
Gambar 30 Foto Bersama Kepala UPT
Pada tanggal 10 November 2020 dilaksanakan pembukaan kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional BMKG, yang bertujuan untuk meningkatkan
iklim di Kalimantan Barat, khususnya kabupaten Landak guna melakukan antisipasi dampak fenomena iklim ekstrim. Kegiatan dilaksanakan di Desa Senakin, Kec. Sengah Temila, Kab. Landak.
SOSIALISASI
AUDIT
BURIL
OLEH
TIM
INSPEKTORAT BMKG
Gambar 31 Kegiatan Sosialisasi
Pada tanggal 26 November 2020 dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Audit Buril oleh Tim Inspektorat BMKG dan dihadiri dari setiap UPT di Prov. Kalbar diselenggarakan di Kantor MEWS Pontianak.
KRISTAL PAGI “WASPADA BATINGSOR”
Pada tanggal 26 November 2020 Stasiun Meteorologi Susilo Sintang yang diwakili oleh Ananggirieza Nugraha meghadiri undangan dari LPP RRI Sintang untuk menjadi narasumber dalam dialog interaktif “Kristal Pagi” dengan tema Waspada BATINGSOR. Kegiatan ini bertempat di Studio Pro 1 RRI Sintang. Selain Kepala BMKG Susilo Sintang, turut juga diundang Kepala BPBD Sintang selaku narasumber.
Gambar 32 Dialog Interaktif
FORMETIKA KALBAR
Gambar 33 Kegiatan FORMETIKA KALBAR
Kegiatan FORMETIKA KALBAR dilaksanakan pada tanggal 27 November 2020 yang dihadiri dari setiap UPT di Prov. Kalbar dan diselenggarakan di Kantor MEWS Pontianak. Stasiun Meteorologi Susilo Sintang diwakili oleh Chahya Putra Nugraha.
LENSA
METEOROLOGI
BU
LE
TI
N
M
ET
EO
RO
LO
G
IE
D
IS
ID
ES
EM
BE
R
20
20
MENGENAL
CUACA EKSTREM: SQUALL LINE
Gambar 34 Ilustrasi citra radar dari fenomena Squall Line (Sumber: nssl.noaa.gov)
Pengertian Squall Line
Squall line adalah sekumpulan awan kumulonimbus yang tersusun dalam satu garis, sering kali disertai dengan hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi secara mendadak dan tiba-tiba. Squall line cenderung bergerak dengan cepat dan tidak terlalu berpotensi menghasilkan tornado. Panjangnya bisa ratusan km tetapi biasanya lebarnya hanya 15 atau 30 km. Gambaran secara umum dari fenomena squall line ini jika dilihat dari radar cuaca akan terlihat seperti pada Gambar 34.
Masih sedikit masyarakat yang mengetahui tentang squall line ini, karena fenomena ini sangat jarang sekali diberitakan oleh media. Namun pada kenyataannya fenomena ini pernah atau bahkan sering terjadi di wilayah Indonesia termasuk Kalimantan Barat. Beberapa waktu lalu tepatnya tanggal 28 November 2020 radar
cuaca Stasiun Meteorologi Susilo Sintang menangkap pola awan yang menyerupai fenomena Squall line. Adapun fenomena squall line yang tertangkap oleh radar cuaca Stasiun Meteorologi Susilo Sintang ditampilkan pada Gambar 35.
Gambar 35 Citra radar cuaca Stasiun Meteorologi Susilo Sintang tanggal 28 November 2020 pukul 17.52 WIB
Pada Gambar 35 di atas dapat kita lihat terdapat gugusan awan yang membentuk garis lurus memanjang dari utara hingga selatan wilayah Kalimantan Barat. Fenomena ini teramati mulai tumbuh dari pesisir barat wilayah Kalimantan Barat kemudian bergerak ke arah timur dengan cepat dan mulai masuk wilayah Kabupaten Sintang pada pukul 17.50 WIB. Fenomena squall line ini cukup berbahaya, karena menyebabkan kejadian hujan lebat yang disertai dengan angin kencang dan terjadi secara singkat. Apabila dilihat secara langsung, maka fenomena squall line ini akan terlihat seperti Gambar 36.
Gambar 36 Fenomena squall line jika dilihat secara langsung
(Sumber:http://micheleecabot.com/wp-content/uploads/squall-line-photo-by-michael-cornelius.jpg) Ciri-ciri dari fenomena ini adalah pertama-tama akan diawali dengan angin kencang yang berhembus dari arah awan gelap berada. Hembusan angin akan terasa semakin kencang bila awan semakin dekat dengan tempat kita berada. Kemudian awan gelap tersebut akan bergerak cepat searah dengan hembusan angin dan segera menutupi seluruh langit. Cuaca yang awalnya cerah, akan tiba-tiba berubah menjadi gelap seketika karena tertutup oleh awan tersebut. Pergerakan awan tersebut hampir sama dengan gerakan ombak di pantai. Setelah itu biasanya akan diikuti oleh hujan langsung lebat yang terjadi secara singkat, dan kemudian intensitasnya akan menurun seiring dengan berjalannya waktu. Tingkat bahaya yang paling tinggi adalah pada saat awal fenomena squall line datang. Jika melihat tanda-tanda tersebut, masyarakat dihimbau untuk segera masuk rumah ataupun berlindung di dalam bangunan yang kokoh untuk mengurangi resiko dari terjadinya bencana yang tidak diinginkan.
BAROMETER ANEROID
Gambar 37 Barometer Aneroid
Barometer aneroid merupakan instrumen digital yang mengukur tekanan atmosfer dengan muatan listrik. Barometer aneroid terdiri atas cakram atau kapsul yang terbuat dari lembaran tipis logam. Logam tersebut memiliki dua strip logam kecil pada kedua sisi interiornya. Strip logam ini dihubungkan dengan arus listrik. Saat tekanan udara naik atau turun, logam akan ikut memuai atau menciut. Ketika logam memuai atau menciut, jarak antara dua strip logam dan waktu kontak dengan arus listrik juga akan bervariasi. Barometer lantas mengukur panjang muatan listrik dan mengkonversinya menjadi pembacaan tekanan udara.
Sedikitnya ada 2 jenis barometer aneroid, yaitu:
a. Jenis Bourdon : Terdiri dari sebuah pipa besi/ baja yang melengkung, berbentuk oval. Gaya pegas pipa ini sama dengan tekanan udara. Perubahan tekanan udara menyebabkan perubahan bentuk ke-oval-an dari pipa, sehingga jarum penunjuk akan bergerak. Pergerakan jarum tersebut kemudian dikonversi dalam skala tekanan udara.
Gambar 38 Barometer Aneroid jenis Bourdon
b. Jenis Vidi : Bagian terpenting ialah kapsul/ cell dari besi/baja, isinya dikosongkan/ hampa udara, permukaan atas dan bawah bergelombang. Kapsul/ cell ini biasanya terdiri dari 7 atau 8 lapisan. Jika tekanan udara naik, maka kapsul/ cell ini tertekan dan menarik sebagian dari tuas (lever) ke bawah, bagian lainnya akan naik menggerakkan jarum penunjuk. Jika tekanan turun, akan terjadi sebaliknya. Pergerakan kapsul/ cell aneroid ini kemudian dihubungkan denga pena/ jarum yang akan menunjukan pergeseran/ simpangan. Besarnya simpangan yang terjadi selanjutnya dikonversi ke dalam skala tekanan udara (mb).
Gambar 39 Barometer Aneroid jenis Vidi