PEMBUATAN WASIAT WAJIBAH BAGI ANAK ANGKAT
YANG BERAGAMA ISLAM DI HADAPAN NOTARIS
MENURUT KETENTUAN HUKUM ISLAM
TESIS
Oleh
RABITHAH KHAIRUL
137011021/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PEMBUATAN WASIAT WAJIBAH BAGI ANAK ANGKAT
YANG BERAGAMA ISLAM DI HADAPAN NOTARIS
MENURUT KETENTUAN HUKUM ISLAM
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
RABITHAH KHAIRUL
137011021/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : PEMBUATAN WASIAT WAJIBAH BAGI ANAK
ANGKAT YANG BERAGAMA ISLAM DI
HADAPAN NOTARIS MENURUT KETENTUAN HUKUM ISLAM
Nama Mahasiswa : RABITHAH KHAIRUL
Nomor Pokok : 137011021
Program Studi : Kenotariatan
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Pembimbing Pembimbing
(Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn) (Dr. Utary Maharany Barus, SH, MHum)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 29 Agustus 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
Anggota : 1. Dr. Syahril Sofyan, SH, M.Kn
2. Dr. Utary Maharani Barus, SH, MHum
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : RABITHAH KHAIRUL
Nim : 137011021
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : PEMBUATAN WASIAT WAJIBAH BAGI ANAK ANGKAT YANG BERAGAMA ISLAM DI HADAPAN NOTARIS MENURUT KETENTUAN HUKUM ISLAM
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
i ABSTRAK
Perkembangannya pengangkatan anak pada saat ini bukan hanya sekedar pemisahan hubungan yuridis dengan orang tua kandungnya, namun pada saat ini permasalahan anak angkat sudah berkembang kepada masalah pembagian harta warisan. Keberadaan anak angkat dalam pewarisan pada saat ini masih menjadi polemik yang selalu diperbincangkan, baik dalam kalangan politisi, para akademisi, dan para penegak hukum. Wasiat merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari hukum waris. Wasiat berkaitan dengan hak kekuasaan atau tanggung jawab yang akan dijalankan setelah seseorang meninggal dunia, misalnya seseorang berwasiat kepada orang lain agar menolong mendidik anaknya kelak, membayar hutang atau mengembalikan barang yang pernah dipinjamnya, disisi lain juga merupakan suatu kewajiban bagi orang yang mampu terhadap anak yang tidak mempunyai orang tua, sebagai misi kemanusiaan dan pengamalan ajaran agama.
Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, yakni bagaimanakah kaidah dasar pemberian harta warisan melalui wasiat wajibah bagi anak angkat yang beragama Islam, bagaimana tanggung jawab notaris sebagai pembuat akta wasiat wajibah apabila tejadi sengketa mengenai bagian anak angkat yang beragama Islam, dan bagaimana akibat hukum jika pembagian harta warisan dengan wasiat wajibah kepada anak angkat yang beragama Islam melebihi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut maka penelitian ini bersifat deskriptif analitis, maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang akan diteliti. Analisis dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh akan dilakukan analisis secara cermat untuk menjawab permasalahan.
Kaidah dasar yang digunakan oleh para hakim dalam menentukan pemberian wasiat wajibah adalah menggunakan kaidah wasiat umum sebagaimana yang ditentukan dalam KHI. Pertanggungjawaban notaris terhadap akta wasiat wajibah atas bagian anak angkat yang beragama Islam tetap mengikuti ketentuan dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris. Akibat hukum terhadap akta wasiat wajibah yang dibuat oleh notaris secara melawan hukum maka akan menyebabkan akta otentik menjadi akta dibawah tangan serta akta tersebut dapat dibatalkan oleh pengadilan. Pada dasarnya, bila melihat pada ketentuan mengenai wasiat di dalam KHI, besar bagian yang diperbolehkan untuk diberikan melalui wasiat adalah paling banyak sepertiga dari harta warisan, dengan pengecualian dapat diberikan lebih melalui persetujuan para ahli waris lainnya, jika anak angkat mendapatkan bagian wasiat wajibah yang melebihi sepertiga bagian, maka wasiat wajibah tidak batal demi hukum melainkan harus dibatalkan dengan putusan pengadilan.
ii ABSTRACT
Its development adoption at this juncture not just separation of the juridical relationship with her biological parents, but by this time the problems of adopted children already developed to the problem of the Division of the inheritance. The existence of adopted children in succession at this point still being debated are always discussed, both in the circle of politicians, academics, and law enforcers. A will is a thing that can not be separated from the law. A will relating to the rights of power or responsibility that will run after someone dies, for example, a person she talked to other people in order to help educate his son later, paying debts or return an item ever dipinjamnya, on the other hand is also an obligation for people who can afford against children who have no parents, as a humanitarian mission and practice the teachings of the religion.
The issue raised in this research, is how is the basic rule of granting estates through probate wajibah for the adopted son of a Muslim, how the responsibility of the notary deed as a maker of a will wajibah in tejadi disputes about parts of the adopted son of a muslim, and how legal consequences if the division of the inheritance with testament wajibah to the adopted child a muslim exceed the provisions of the applicable legislation.
To find answers to these problems then it is descriptive analytic study, the intent of this research are expected to accrue to the description in detail and systematically about issues that will be examined. Based on the description of the intended analysis, facts are obtained will be done carefully analyses to answer the problem.
The basic rule is used by the judges in determining the granting of probate wajibah probate rules is to use the public as defined in KHI. Notary liability against the deed of probate wajibah top section of the adopted child a Muslim still follow the provision in article 16 of Act No. 2 Of Notary Office by 2014. Due to laws against probate wajibah deed made by a notary public are against the law or there is a conspiracy it will cause the authentic deed into a deed under the hands and the certificate may be cancelled by the Court. Basically, when you look at the provisions on intestate in KHI, large parts of which are allowed to be given through a will is at most a third of the inheritance, with the exception of can be given more through the approval of the other heirs, if the adopted child obtaining probate part wajibah that exceeds one third part, then a will wajibah not annulled by law but must be cancelled by the Court ruling.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb
Segala puji syukur bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memberikan
kasih sayang dan cinta kasih kepada penulis. Shalawat serta salam senantiasa kita
junjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di
hari kiamat nanti. Karena rahmat dan hidayah Allah-lah penulis dapat menyelesaikan
tesis ini yang berjudul : ANALISIS YURIDIS ATAS SK PNS YANG
DIJADIKAN AGUNAN PADA PERJANJIAN KREDIT PERBANKAN
DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG
PERBANKAN ( STUDI PADA PT.BANK SUMUT MEDAN).
Dalam penyusunan tesis ini tentunya banyak sekali kekurangan-kekurangan
dan keterbatasan yang terdapat dalam diri Penulis. Oleh karena itu Penulis sangat
mengharapkan koreksi, kritik dan saran untuk perbaikan tesis ini menjadi lebih baik
lagi, tidak sedikit bantuan dari berbagai pihak yang diberikan kepada Penulis baik
dari segi moril dan segi materil. Oleh karena itu dengan segala ketulusan hati Penulis
mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang
selama ini Penulis terima sampai selesainya penulisan tesis ini. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, Penulis dengan segala kerendahan hati menghaturkan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Subhilhar, PhD, selaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof. DR. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
iv
3. Bapak Prof. DR. Muhammad Yamin, SH., MS., CN., selaku Ketua Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, sekaligus
Dosen Pembimbing I, terimakasih atas waktu, pikiran dan nasehat-nasehat
bermanfaat yang diberikan dalam bimbingan penyelesaian tesisini;
4. Bapak Notaris DR. Syahril Sofyan, SH, M.Kn., selaku Dosen Pembimbing II
terimakasih atas waktu, nasehat-nasehat yang berguna dan bimbingannya dalam
pengerjaan tesis ini;
5. Ibu DR. T. Keizerina Devi, SH, CN, M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Dosen
Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam tesis ini;
6. Bapak DR. Pendastaren Tarigan, SH, M.Hum., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran dalam tesis ini;
7. Terimakasih kepada seluruh Dosen Pengajar Program Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara atas ilmu yang telah diberikan dan pengalaman yang
dibagi melalui kuliah-kuliah yang telah menginspirasi dalam penulisan tesis ini;
8. Rekan-rekan mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara,
khusunya angkatan 2013 group A yang telah banyak memberikan motivasi
kepada Penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Sungguh rasanya suatu kebanggaan tersendiri dalam kesempatan ini penulis
juga menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pemberi motivasi
v
yang tidak putus-putusnya yaitu kedua orang tua tercinta, Ayahnda Drs. Khairul
Azhar dan Ibunda Elvi Asriani, serta adikku tersayang Luthfiah Khairinayang telah
memberikan semangat dan doa kepada Penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya tulisan ini masih jauh dari sempurna, namun
besar harapan penulis kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, terutama para pemerhati hukum Islam pada umumnya dan ilmu kenotariatan
pada khusunya. Demikian pula atas bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada Penulis semoga mendapat pahala dari Allah SWT, agar selalu dilimpahkan
kebaikan, kesehatan, kesejahteraan dan rezeki yang melimpah kepada kita semua.
Medan, Agustus 2015 Penulis
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Rabithah Khairul
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 30 Oktober 1991
Status : Belum Kawin
Agama : Islam
Alamat : Jl. T. Amir Hamzah, No. 76B, kelurahan Jati Negara, kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai
II. KELUARGA
Ayah : Drs. Khairul Azhar
Ibu : Elvi Asriani
Saudara Kandung : Luthfiah Khairina
III. PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar : SD Negeri 1, Selesai (Tahun 1997-2003)
2. Sekolah Menengah Pertama : Madrasah Tsanawiyah Swasta Al- Zaytun,
Indramayu (Tahun 2003-2006)
3. Sekolah Menengah Atas : Madrasah Aliyah Negeri 1, Binjai
(Tahun 2006-2009)
4. Perguruan Tinggi (S1) : Program Sarjana (S-1) Ilmu Hukum
Universitas Sumatera Utara
(Tahun 2009-2013)
5. Perguruan Tinggi (S2) : Program Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR ISTILAH ... ix
DAFTAR SINGKATAN... x
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 15
C. Tujuan Penelitian ... 15
D. Manfaat Penelitian ... 16
E. Keaslian Penelitian... 16
F. Kerangka Teori Dan Konsepsi ... 18
1. Kerangka Teori ... 18
2. Konsepsi ... 24
G. Metode Penelitian ... 26
1. Spesifikasi Penelitian ... 26
2. Metode Pendekatan ... 27
3. Sumber Data... 28
4. Teknik Pengumpulan Data ... 29
5. Analisis Data ... 29
BAB II PEMBERIAN HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT MELALUI WASIAT WAJIBAH MENURUT KETENTUAN HUKUM ISLAM ... 31
viii
B. Hak Mewarisi Bagi Anak Angkat Dalam Pandangan Hukum
Islam ... 37
C. Kaidah Dasar Pelaksanaan Wasiat Wajibah Bagi Anak Angkat Dalam Ketentuan Hukum Islam... 45
BAB III TANGGUNG JAWAB NOTARIS SEBAGAI PEMBUAT AKTA WASIAT WAJIBAH BAGI ANAK ANGKAT ... 56
A. Peranan Notaris Dalam Pembuatan Akta Wasiat Wajibah Bagi Anak Angkat ... 56
B. Hak Dan Kewajiban Notaris Dalam Pembuatan Akta Wasiat Wajibah Bagi Anak Angkat ... 61
C. Tanggung Jawab Notaris Dalam Hal Terjadi Sengketa Antara Para Ahli Waris Terkait Bagian Anak Angkat Karena Tertuang Dalam Akta Wasiat Wajibah... 67
BAB IV AKIBAT HUKUM ATAS PELAKSANAAN WASIAT WAJIBAH BAGI ANAK ANGKAT BERAGAMA ISLAM YANG MELEBIHI BAGIAN MENURUT UNDANG-UNDANG 76 A. Akibat Hukum Bagi Anak Angkat Atas Harta Warisan Yang Didapatkan Melalui Wasiat Wajibah Melebihi Bagian Yang Ditetapkan Undang-Undang... 76
B. Akibat Hukum Bagi Notaris Dalam Pelaksanaan Wasiat Wajibah Yang Melebihi Bagian Seharusnya Yang Ditetapkan Undang-Undang ... 82
C. Upaya Hukum Bagi Para Ahli Waris Terkait Harta Warisan Anak Angkat Dalam Wasiat Wajibah Yang Melebihi Bagian Seharusnya ... 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96
A. Kesimpulan ... 96
B. Saran... 98
ix
DAFTAR ISTILAH
Adoptio Plena = Memutuskan Hubungan Antar Anak Angkat Dengan
Orang Tua Asalnya
Adoptie Wet = Undang-Undang Adopsi
Testamentair Erfrecht = Hak Mewaris Menurut Wasiat
Legitieme Portie = Bagian Mutlak
Testament = Wasiat Dengan Kehendak Terakhir
Wasiat Wajibah = Wasiat Yang Pelaksanaannya Tidak Dipengaruhi Atau
Tidak Tergantung Kepada Kemauan Atau Kehendak Yang Meninggal Dunia.
Kalbu = Suara Hati
Munjazah = Benda Yang Bisa Langsung Bisa Dilaksanakan
x
DAFTAR SINGKATAN
KHI : Kompilasi Hukum Islam
KUH Perdata : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUH Perdata
MA : Mahkamah Agung
PN : Pengadilan Negeri
PA : Pengadilan Agama
SWT : Subhanahu Wa Ta’ala
SAW : Sallallahu ‘Alaihi Wassallam
UU : Undang-Undang
UUD : Undang-Undang Dasar 1945