BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip Perawatan Ortodonti
Perawatan ortodonti yang dilakukan oleh seorang dokter gigi kepada
pasiennya tidak boleh hanya memperhatikan faktor estetika melainkan harus
memperhatikan faktor fungsi dan psikologis. Jackson mengelompokkan tiga
tujuan dari perawatan ortodonti. Ketiga tujuan tersebut adalah fungsi efesien
(functional efficieincy), keseimbangan struktural (struktural balance), dan keharmonisan estetika ( esthetic harmony).1-3
2.1.1 Fungsi Efesien
Gigi beserta jaringan pendukungnya memiliki berbagai fungsi penting.
Perawatan ortodonti harus mampu meningkatkan fungsi tersebut dan mendukung
sistem stomatognasi.2 Fungsi dari gigi geligi di dalam sistem stomatognasi
mencakup kemampuan menerima dan mengunyah makanan serta bagian dari
proses bicara dan ekspresi. Proses menerima dan mengunyah makanan dilakukan
melalui mekanisme menghisap, mengunyah, menelan dan mengecap. Oklusi gigi
geligi yang baik akan memudahkan proses pengunyahan tersebut terjadi. Sebagai
alat bantu dalam berbicara, posisi dan oklusi juga gigi berperan penting dalam
pengucapan huruf.1
2.1.2 Keharmonisan Estetika
Perawatan ortodonti yang diberikan harus memperbaiki struktur estetika dari
pasien. Hal ini didapatkan melalui perubahan dari susunan gigi diikuti dengan
pergerakan dari struktur pendukungnya. Pada akhir perawatan pasien akan
memperoleh kepuasan sosial melalui perubahan dari penampilannya menjadi
2.1.3 Keseimbangan Struktural
Perawatan ortodonti yang diberikan kepada pasien tidak hanya
mempengaruhi gigi namun jaringan di sekitarnya juga. Pergerakan yang terjadi
pada gigi mampu menimbulkan tekanan pada jaringan disekitar gigi seperti
ligamen periodontal. Tekanan yang diberikan melalui piranti ortodonti dapat
menimbulkan perubahan pada pembuluh darah yang terdapat didalam ligamen
periodontal. Perawatan ortodonti harus menjaga keseimbangan seluruh struktur
yang terdapat pada gigi serta jaringan pendukungnya. Perbaikan pada salah satu
struktur tidak boleh merusak struktur lainnya.2 Perawatan yang tepat akan
menghasilkan keseimbangan yang menyeluruh dari berbagai struktur seperti gigi
geligi, jaringan periodonsium, tulang alveolar dan hubungan skeletal.1
2.2 Oklusi
Oklusi berasal dari kata occlusion, yang terdiri dari dua kata yakni oc yang berarti ke atas (up) dan clusion yang berarti menutup (closing). Jadi occlusion adalah closing up atau menutup ke atas.Defenisi oklusi adalah berkontaknya gigi geligi rahang atas dengan permukaan gigi geligi rahang bawah pada saat kedua
rahang tersebut menutup.1,2,10
Pada tahun 1907, Angle menyimpulkan pandangannya bahwa oklusi
merupakan dasar pengetahuan ortodonti.Bentuk tonjol gigi, mahkota, akar gigi,
dan struktur jaringan pengikat gigi disusun sedemikian rupa untuk tujuan utama
yaitu oklusi.Angle mendefinisikan oklusi sebagai hubungan normal dari dataran
miring permukaan oklusal gigi geligi atas bawah apabila rahang atas dan rahang
bawah menutup. 1-3 Oklusi gigi merupakan salah satu unsur yang penting dalam
pengunyahan, estetika, dan berbicara. Apabila terjadi suatu kelainan atau
maloklusi maka akan menyebabkan masalah lain. Oleh karena itu, perawatan
ortodonti yang dilakukansedini mungkin akan lebih baik daripada setelah terjadi
anomali, sebab apabila telah terjadi anomali perawatan memerlukan waktu,
2.3 Maloklusi 2.3.1 Definisi
Maloklusi adalah setiap keadaan yang menyimpang dari oklusi normal,
maloklusijuga diartikan sebagai suatu kelainan susunan gigi geligi atas dan bawah
yangberhubungan dengan bentuk rongga mulut serta fungsinya.Maloklusi adalah
bentuk hubungan rahang atas dan bawah yang menyimpang dari bentuk standar
yang diterima sebagai bentuk yang normal, maloklusi dapat disebabkan karena
tidak ada keseimbangan dentofasial.2 Keseimbangan dentofasial ini tidak
disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi beberapa faktor saling mempengaruhi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah keturunan, lingkungan, pertumbuhan
dan perkembangan, etnik, fungsional, patologi. 1-3,10-12,23
2.3.2 Bentuk umum malokusi
a.Crowded
Crowded adalah keadaan berjejalnya gigi di luar susunan yang normal. Penyebabcrowded adalah lengkung basal yang terlalu kecil daripada lengkung koronal. Lengkung basal adalah lengkung pada prossesus alveolaris tempat dari
apeks gigi itu tertanam, lengkung koronal adalah lengkungan yang paling lebar
dari mahkota gigi atau jumlah mesiodistal yang paling besar dari mahkota gigi
geligi.5-7,12Derajat keparahan gigi crowded antara lain crowded ringan dan berat. Crowded ringanmerupakan gigi-gigi yang sedikit berjejal, sering pada gigi depan mandibula,dianggap suatu variasi yang normal, dan dianggap tidak memerlukan
Gambar 1. Klas I Angle dengan gigi anterior berjejal (crowding)2
b.Spacing
Spacing adalah suatu keadaan adanya ruang di antara gigi geligi yang seharusnya berkontak.Spacing ada dua macam yaitu lokal dan umum. Spacing lokal jika terdapat diantara 2 atau 3 gigi, dapat disebabkan karena
gigisupernumerary, frenulum labii yang abnormal, gigi yang tidak ada, kebiasaan jelek, dan persistensi.2,3,23Spacing umum jika terdapat pada sebagian besar gigi, dapat disebabkan oleh faktor keturunan, lidah yang besar dan oklusi gigi yang
traumatis.1-3, 12
c.Crossbite
Crossbite adalah suatu keadaan jika rahang dalam keadaan relasi sentrik terdapat kelainan-kelainan dalam arah transversal dari gigi geligi maksila terhadap
gigi geligi mandibula yang dapat mengenai seluruh atau setengah rahang,
sekelompok gigi, atau satu gigi saja.Berdasarkan lokasinya crossbite dibagi dua yaitucrossbite anterior danposterior.Crossbite anterioradalah suatu keadaan rahang dalam relasi sentrik, namun terdapat satu atau beberapa gigi anterior
maksila yang posisinya terletak di sebelah lingual dari gigi anterior
Gambar 2. Crossbite posterior2
d. Openbite
Open bite adalah keadaan adanya ruangan oklusal atau insisal dari gigi saatrahang atas dan rahang bawah dalam keadaan oklusi sentrik. Macam-macam
open bite menurut lokasinya yaitu openbite anterior, openbite posterior, serta kombinasi anterior dan posterior (total open bite).23,24Open bite anterior KlasI Angle terjadi karena rahang atas yang sempit, gigi depan inklinasi ke depan,
dan gigi posterior supra oklusi, sedangkan Klas II Angle divisi 1 disebabkan
karena kebiasaan buruk atau keturunan. Open bite posteriorditemukan pada regio premolar dan molar. Kombinasi anterior dan posterior (total open bite) dapat terjadi baik di anterior, posterior, dapat unilateral atau bilateral.2,3,23 Gambar open bite anterior dapat dilihat pada gambar 3.
e. Deep Bite
Deep bite adalah suatu keadaan dimana jarak menutupnya bagian insisal insisivus maksila terhadap insisal insisivus mandibula dalam arah vertikal
melebihi 2-3 mm. Pada kasus deep bite, gigi posterior sering linguoversi atau miring ke mesial dan insisivus madibula sering berjejal, linguo versi, dan supra
oklusi.2,3,24 Gambar deep bite anterior dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Deep bite anterior2
2.4 Oral Hygiene
Kebersihan gigi dan mulut (oral hygiene) merupakan suatu pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut melalui sikat gigi, stimulasi jaringan,hidroterapi, dan
prosedur lain yang berfungsi untuk mempertahankankesehatan gigi dan
mulut.Kebersihan rongga mulut merupakan salah satu faktor yang memengaruhi
terjadinya karies gigi.19 Penelitian secara epidemiologi mengenai karies gigi dan
penyakit periodontal bahwa diperlukan suatu metode dan kriteria untuk
mengetahui status kesehatan gigi seseorang atau masyarakat.Gigi merupakan
struktur penting dalam rongga mulut kita. Tujuan pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut adalah menghilangkan plak secara teratur untuk mencegah agar plak tidak
2.4.1 Metode Pengukuran Oral Hygiene
Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat kebersihan mulut
seseorang atau masyarakat adalah dengan menggunakan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari Grenee and Vermillion.5OHI-S adalah indeks kondisi kebersihan rongga mulut yang dinilai dari adanya debris dan kalkulus pada
permukaan gigi dengan menggunakan indeks Oral Hygiene Index Simplified yang merupakan jumlah indeks debris (DI) dan indeks kalkulus (CI).21 Tujuan
penggunaan OHI-S ini adalah mengembangkan suatu teknik pengukuran yang
dapat dipergunakan untuk mempelajari epidemiologi dari penyakit periodontal
dan kalkulus, menilai hasil dari suatu metode menyikat gigi, serta menilai efek
jangka pendek dan jangka panjang dari program pendidikan kesehatan gigi.20-22
Berawal dari kesadaran bahwa tidak perlu mengamati semua elemen gigi
untuk menentukan tingkat kebersihan rongga mulut seseorang, Green Vermillion
menentukan enam permukaan gigi yang dapat mewakili seluruh segmen anterior
dan posterior dari rongga mulut.Gigi yang diperiksa adalah empat permukaan
bukal atau fasial (molar satu atas kanan, insisivus satu atas kanan, molar satu atas
kiri dan insisivus satu bawah kiri) dan dua gigi diperiksa pada permukaan
lingual(molar satu bawah kanan dan kiri).20-22
OHI-S terdiri dari dua komponen yaitu Debris Index Simplified (DI-S) dan Calculus Index Simplified (CI-S).Masing-masing komponen mempunyai skala 0-3.5
a. Penilaian DI-S
Pemeriksaan dilakukan dengan meletakkan sonde pada permukaan gigi
daerah 1/3 insisal atau oklusal dan digerakkan menuju daerah 1/3 gingival atau
servikal.Kriteria pada indeks debris berkisar antara 0-3. Gambar kriteria indeks
Gambar 5. Kriteria Indeks Debris22
Skoring untuk DI-S sesuai dengan kriteria berikut:20-22
0 = tidak terdapat debris atau stain.
1 = terdapat debris lunak yang menutupi tidak lebih dari 1/3 bagian
permukaangigi ataupun terdapat stain tanpa debris yang menutupi permukaan
gigi.
2 = terdapat debris lunak yang menutupi lebih dari 1/3 bagian permukaan
gigitetapi tidak boleh lebih dari 2/3 bagian permukaan gigi.
3 = terdapat debris lunak menutupi lebih dari 2/3 bagian permukaan gigi.
b. Penilaian CI-S
Pemeriksaan dilakukan dengan meletakkan sonde dengan baik dalam distal gingival crevice dan digerakkan pada daerah subgingival dari kontak distal ke daerah kontak mesial (1/2 dari lingkaran gigi dianggap sebagai suatu untuk scoring).
Skoring untuk CI-S sesuai dengan kriteria berikut:20-22
0 = tidak terdapat kalkulus
1 = terdapat kalkulus supragingival yang menutupi tidak lebih dari
1/3bagianpermukaan gigi.
2 = terdapat kalkuklus supragingival yang menutupi lebih dari 1/3 bagian
terdapat bercak kalkulus individual yang terletak subgingivaldisekitar bagian
leher gigi atau keduanya.
3 = terdapat kalkulus supragingival yang menutupi lebih dari 2/3
bagianpermukaangigiatau adanya kalkulus subgingival yang tebal dan
melingkar di bagian servikalgigi atau keduanya.
Skor dari kalkulus indeks per orang diperoleh dengan cara menjumlahkan skor kalkulus tiap permukaan gigi dan dibagi oleh jumlah dari permukaan gigi yang diperiksa.20,22
Rumus Calculus Index (CI) :
c. Penentuan Nilai OHI-S
Skor OHI-S per individu merupakan penjumlahan dari skor DI-S dan CI-S. Kisaran nilai untuk DI-S dan CI-S yaitu antara 0-3, sehingga nilai OHI-S berkisar antara 0-6.5
Derajat kebersihan mulut secara klinik dihubungkan dengan skor OHI-S adalah sebagai berikut :20-22
Baik : Bila skor 0,0 – 1,2. Sedang : Bila skor 1,3 – 3,0.
Buruk : Bila skor 3,1 – 6,0.
Rumus skor OHI-S secara umum:
2.5 Remaja
adolensenceyang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisi
antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi pria.10
status anak.
perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa. Dalam masa
ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masaperkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Perkembangan psikis pada remaja menyebabkan
perubahan pola pikir dalam berinteraksi di lingkungan sosial. Remaja mulai
memperhatikan penampilan fisiknya dalam berinteraksi di dalam komunitasnya.
Penampilan tersebut termasuk kondisi oral hygiene yang baik. Oral hygiene yang baik mampu meningkatkan kepercayaan diri remaja dalam berinteraksi sosial.9
KERANGKA TEORI
Oral Hygiene
OHI-S
(CIS+DIS) Prinsip Perawatan Ortodonti
Fungsi Efesien Keseimbangan
Struktural
Oklusi Maloklusi
Crowding Spacing Openbite Deepbite
Crossbite
KERANGKA KONSEP
VariabelBebas
Status gigi berjejal pada siswa diperoleh dengan pengamatan melalui hasil foto.
VariabelTerikat
Kesehatan Mulut
(Oral Hygiene)
Diukurdenganindeks OHI-S
-indeks debris