BAB III
PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN 1990-1993
3.1 Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat.
Pada tahun 1990, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota Asosiasi
Penelitian Pengembangan Perkebunan Indonesia (RAAPPI) nama PPM diganti
menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (P3M). Namun beberapa
bulan kemudian nama P3M diganti lagi menjadi Pusat Penelitian Perkebunan
Marihat atau disingkat dengan Puslitbun Marihat.16
Setelah mengalami perubahan nama menjadi Pusat Penelitian Perkebunan
(PUSLITBUN) Marihat, maka Asosiasi Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan Indonesia (AP3I) memberikat mandat untuk melaksanakan kegiatan
penelitian dan pengembangan pada komoditas kelapa sawit. Tugas ini bertujuan
untk menentukan suatu konsep dalam memecahkan berbagai masalah baik teknik
budidaya, pemeliharaan, pengelolaan hasil, pemasaran dan manajemenya. Konsep
itu diharapkan dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi dengan kualitas
yang lebih baik termasuk proses pengelolaan dan manajemennya.17
16
Data Arsip Puslitbun tentang Rencana Induk Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Perkebunan Marihat tahun1993 tanpa terbit.
Berdasarkan keadaan tersebut diatas, maka tugas PUSLITBUN Marihat
adalah sebagai berikut:18
a. Menangani penelitian terapan tanaman kelapa sawit seperti: Kesesuaian
tanah dan iklim, bahan tanaman unggul, kultur jaringan, kultur teknis,
proteksi tanaman, manajemen produksi, pasca panen, pengolahan,
pemasaran dan masalah social ekonomi dan lain-lain.
b. Menyediakan benih unggul kelapa sawit dan racun tikus.
c. Penasehatan untuk perkebunan kelapa sawit.
d. Jasa yang meliputi: survey dan pemetaan tanah, training pegawai
perkebunan.
e. Analisa laboratorium untuk tanah, daun, pupuk dan lain lain.
Ketenagaan dan Pendidikan
1. Status Kepegawaian
Status kepegawaian para karyawan dari sumber daya manusia yang
ada di Puslitbun Marihat dapat dilihat melalui tabel berikut :
18
Tabel 1.5
Jumlah Tenaga Puslitbun Marihat Berdasarkan Status Pegawai Tahun 1990
Status Kepegawaian Jumlah
Staf 39
Bulanan 261
Harian 24
Tenaga Kerja Lepas 115
Total 439
Sumber: Data Puslitbun Tahun 1993
`Dari sumber daya manusia yang ada tersebut, penyebaran tingkat
Tabel 1.6
Penyebaran Tingkat Golongan Karyawan Pada Puslitbun Marihat Tahun 1990
Tingkat Golongan Jumlah
Orang %
2. Kualifikasi Pendidikan
Tingkat pendidikan karyawan yang ada di Puslitbun Marihat terus
dikembangkan khususnya pada tenaga peneliti yang ada. Pada tahun 1990 staff
peneliti yang sedang mengikuti pendidikan strata 3 sebanyak 2 orang dan strata 2
juga ada 2 orang. Pendidikan ini dilakukan untuk meningkatkan status pendidikan
para staff Puslitbun Marihat.
Tingkat pendidikan pegawai pada Puslitbun Marihat dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 1.7
Tingkat Pendidikan Pegawai Pada Puslitbun Marihat Tahun 1990
Tingkatan pendidikan Jumlah %
S3 (Dr) - 0.0
S2 (Ms) 3 0.93
S1 (Ir, Drs, Dra) 29 8.95
Sarjana Muda 2 0.62
SLTA 75 23.15
SLTP 85 26.23
SD 70 21.60
Non SD 60 18.52
Jumlah 324 100.00
3. Bidang disiplin tenaga S1, S2, S3
Sesuai dengan disiplin penelitian, jumlah peneliti yang didasarkan kepada
Akademis (S1, S2, dan S3) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.8
Jumlah Peneliti Yang Didasarkan Kepada Akademis (S1, S2, dan S3) pada Puslitbun Marihat tahun1990
Disiplin Jumlah dan tingkatan peneliti
S3 S2 S1
Sumber : data Puslitbun tahun 1993
3.2 Program Kegiatan Pada Masa Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat
Tugas pokok dari Puslitbun Marihat diutamakan pada “applied research”
atau penelitian terapan yang dapat langsung di aplikasikan kepada pengguna
langsung. Dengan demikian umumnya penelitian dilakukan tersebar di berbagai
Penelitian-penelitian yang telah banyak dilakukan di Puslitbun Marihat diantaranya adalah
penelitian di bidang pemuliaan. Di bidang pemuliaan tanaman telah banyak
dilakukan penelitian baik dengan menggunakan material lokal maupun import dan
telah menghasilkan berbagai jenis hibrida baru yang sebagian besar telah dipakai.
Program lain yang dilakukan oleh Puslitbun Marihat untuk meningkatkan kualitas
benih kelapa sawit adalah Program Recurrent Reciprocl Selection (RSS) yang
dimulai sejak tahun 1973 dan pada tahun 1992 program kegiatan RSS telah
membuahkan hasil.
Adapun Program Kegiatan Pada Masa Pusat Penelitian Perkebunan
(PUSLITBUN) Marihat adalah:
1. Koperasi/Usaha Karyawan
Di Puslitbun Marihat terdapat Koperasi. Terdapat 3 jenis koperasi yang ada
di Puslitbun Marihat, yaitu :
• Koperasi Konsumsi
Dalam koperasi konsumsi, keuntungan yang bias diambil berkisar antara
3-5 %, tergantung pada pembelian barang. Jenis barang yang disediakan cukup
bnayak, kurang lebih 250-300 jenis. Koperasi ini menjual kebutuhan pokok
karyawan.
• Koperasi Simpan Pinjam
Untuk koperasi Simpan Pinjam, perputaran uang setiap bulan berkisar
pinjaman dibatasi maksimal Rp 300.000,-/karyawan tergantung golongan
karyawan tersebut.19
• Koperasi Jasa
Koperasi ini merupakan partner dari perusahaan (Puslitbun Marihat) yang
mengerjakan pekerjaaan-pekerjaan borongan, seperti pemeliharaan kantor,
penyediaan tenaga lepas untuk pencincangan tandan dll.
2. Kerjasama
Untuk meningkatkan kualitas dan prduktivitas hasil kelapa sawit,
Puslitbun Marihat melakukan berbagai kerjasama penelitian dengan berbagai
instansi. Beberapa diantaranya adalah dengan instansi BIOTROP (Bogor), IRHO
(Prancis), dan MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa). Bidang yang di teliti meliputi :
penyakit Ganoderma (BIOTROP), Remote Sensing dan Gulma Chromolaena
(MEE). Dana penelitian kerjasama dengan BIOTROP dan IRHO disediakan oleh
Puslitbun Marihat, sedangkan dana kerjasama penelitian dengan MEE ditanggung
oleh institusi tersebut.
Beberapa hasil dari kerja sama itu telah membuahkan hasil, antara lain :
a. Puslitbun Marihat
19
• Kerjasama dengan BIOTROP20
• Kerjasama dengan IHRO
dibiayai oleh Marihat dengan
mendatangkan 3 orang peneliti dari BIOTROP dengan objek kegiatan
tentang penelitian penyakit Ganoderma dengan waktu 3 tahun
(1989-1991).
21
b. PT.Perkebunan II Tanjung Morawa Medan
Prancis dibiayai oleh Marihat dengan
mendatangakan 3 tenaga ahli dari Prancis diperbantukan di Marihat.
Dengan objek kegiatan meliputi Agronomi, pemuliaan dan proteksi
tanaman. Kerjasama ini berlangsung selama 2 tahun (1989-1990).
Kerjasama antara Puslitbun Marihat, IRHO dengan PTP II dengan
mendatangkan 1 orang tenaga ahli dari IRHO Prancis dengan objek
kegiatan Penginderaan Jarak Jauh. Kerjasama ini berlangsung selama 1
tahun (1991-1992) dengan biaya dari PTP II.
c. EEC (Masyarakat Ekonomi Eropa)22
Kerjasama Puslitbun Marihat dengan MEE melalui IRHO dengan
mendatangkan 1 orang tenaga ahli dari IRHO. Peralatan berupa
20
BIOTROP adalah Pusat Regional untuk Biologi Tropis dari Southeast Asian Ministers of Education
Organization (SEAMEO) yang terlibat dalam kegiatan pelatihan dan penelitian yang berada di Bogor.
21
IHRO (Institut de Recherches les Huiles et Oleagineux) merupakan lembaga penelitian tumbuhan perkebunan yang ada di Prancis.
22
Laboratorium dan alat-alatnya merupakan bantuan dari MEE, objek
kegiatan peelitian ini yaitu pengendalian hayati gulma Chomolaena
odorata dengan serangga Pharachetessp. Kerjasama ini berlangsung selama
2 tahun (1991-1993).
3.3. Produk-Produk Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat
Produk yang dimaksud merupakan produk yang dihasilkan oleh Pusat
Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) untuk perkebunan kelapa sawit adapun
produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Bahan Tanaman Kelapa Sawit Unggul
Pada masa Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat, terdapat
11 varietas bahan tanaman kelapa sawit unggul yang dihasilkan dengan
produktivitas 7-8 ton CPO/ha/tahun.23
2. Biofungisida Marfu
Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat juga menyediakan
biofungisida hasil temuan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat
untuk penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma) pada tanaman kelapa sawit.
23
Biofungisida yang diberi nama MARFU ini sangat diperlukan dalam peremajaan
tanaman kelapa sawit.
3. Feromon
Feromon merupakan insektisida alami dan ramah lingkungan yang
ditemukan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat. Feromon
berguna untuk pengendalian hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) yang
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang banyak ditemukan di
perkebunan kelapa sawit.
4. Frying Shortening
Frying shortening digunakan sebagai medium penggoreng terutama pada
proses deep frying, untuk menghasilkan produk yang renyah. Frying shortening
ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain: bebas kolesterol, bebas asam
lemak dan relatif stabil terhadap panas.
5. Publikasi dan Jasa perpustakaan
Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat secara rutin
menerbitkan publikasi ilmiah sebagai sarana penyampaian hasil penelitian kepada
pengguna. Publikasi tersebut berupa warta dan jurnal. Penyampaian informasi
secara berkala disampaikan dalam bentuk pertemuan teknis, baik yang bersifat
3.4. Penggabungan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat dengan Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Bandar Kuala.
Sejalan dengan tuntutan efisiensi dalam menghadapi tantangan kebutuhan
pembangunan, maka AP3I mengadakan re-organisasi pusat-pusat penelitian di
lingkungannya. Pada bulan Februari 1992, Pusat Penelitian Perkebunan Marihat
dan Pusat Penelitian Perkebunan Bandar Kuala digabung menjadi Pusat Penelitian
Perkebunan Marihat-Bandar Kuala, dengan mandat penelitian dan pengembangan
kelapa sawit dan kelapa. Dengan diserahkannya memori pelaksanaan tugas
Direktur Puslitbun Bandar Kuala pada tanggal 11 Februari 1992.
Dengan adanya penggabungan tersebut, maka pada bulan April 1992
dilakukan perubahan perubahan intern organisasi agar diperoleh efisiensi kerja
dan produktivitas yang tinggi.
Keberadaan Puslitbun ini mempunyai arti yang penting dalam menunjang
perkembangan kelapa sawit dan kelapa di Indonesia melalui temuan-temuan paket
teknologi, pelayanan jasa, produksi kecambah kelapa sawit dan transfer teknologi
Kebun Induk Kelapa hibrida serta berperan aktif dalam pembuatan konsep
keputusan nasional.
Disamping tugas tersebut diatas peran Puslitbun ini dalam mencari dan
mengumpulkan dana (pendapatan) yang akan digunakan sendiri dan dikirim
kepada DPH AP3I dalam 3 tahun terakhir menjadi sangat penting dalam
Seluruh kegiatan penelitian yang dilakukan Puslibun Marihat-Bandar
Kuala di koordinatif oleh Asisten Direktur Penelitian. Pada tahun 1990 (Puslitbun
Marihat, sebelum digabung) terdiri dari 6 (enam) seksi, yaitu :24
1. Seksi Agronomi (Pemuliaan)
2. Seksi Tanah dan Pemupukan
3. Seksi Proteksi
4. Seksi Bioteknologi
5. Seksi Pasca Panen
6. Seksi Sosial Ekonomi
Pada tahun 1992 (setelah penggabungan) jumlah seksi dirubah menjadi
7(tujuh) seksi. Setiap seksi yang ada, kegiatannya merupakan gabungan dari seksi
atau bagian seksi dari Puslitbun Bandar Kuala.
Seksi Agronomi (puslitbun Marihat) dipecah menjadi seksi Agronomi dan
seksi pemuliaan, sedangkan seksi agronomi di Puslitbun Bandar Kuala dipecah
dalam seksi Agronomi dan seksi Tanah Pemupukan.
Penelitian-penelitian kelapa yang dilakukan tersebar di berbagai tempat
yaitu sebagian besar penelitian lapangan dilaksanakan di kebun pihak ketiga,
seperti PTP VI dan perusahaan lainnya.
24
Bagan Organisasi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat dapat
dilihat dari bagan berikut :
Sumber : Data Arsip Puslibun tahun 1993.
Direktur
Monitoring Asisten Direktur Penelitian
Biro Umum Asisten Direktur
Pengembangan
Agronomi
Tanah Pemupukan
Proteksi
Sosial Ekonomi
Pasca Panen
Lab. Kimia
Lab. Biotekonolgi
Jasa PHP Substation
Survei/Pemetaan Saprotan
Administrasi URT
BAB IV
PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) UNIT USAHA MARIHAT TAHUN 1993-1997
4.1 Menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat merupakan
gabungan dari 3 lembaga penelitian yaitu Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun)
Medan, Puslibun Marihat dan Puslitbun Bandar Kuala yang didirikan berdasarkan
Surat Keputusan Ketua DPH -AP31 No. 084/Kpts/DPH/XII/1993 pada 24
Desember 1992.
Setelah penggabungan pada tanggal 24 Desember 1992, PPKS berpusat di
Medan Jl. Brigjen Katamso No.51, maka Puslitbun Marihat dijadikan sebagai unit
usaha yang disebut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat
yang berada di Jl. Pematangsiantar – Tanah Jawa KM. 5 Marihat Ulu, Siantar,
Simalungun, Sumatera Utara.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) diharapkan menjadi center of
excellence yang dijadikan acuan dalam penentuan kebijakan pembangunan
industri kelapa sawit. Sedangkan misi PPKS adalah menunjang industri kelapa
sawit di Indonesia melalui penelitian dan pengembangan serta pelayanan.25
25
Diharapkan melalui paket teknologi maupun pengembangan IPTEK yang
dihasilkan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dapat menjadi motor penggerak
(prime mover) bagi pengembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
PPKS merupakan satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang
bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit.
Untuk menunjang program kegiatan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), maka
PPKS Unit Usaha Marihat dijadikan sebagai pusat lokasi produksi penelitian
4.2 Struktur Organisasi Pusat Peneltian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat
Struktur Organisasi Pusat Peneltian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha
Marihat dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:
Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Marihat (2015) KA UNIT PPKS
Marihat
Keuangan Administrasi URT (Urusan
Berdasarkan bagan diatas tugas dari Kepala PPKS Unit Usaha Marihat dan
urusan bagian bawahannya adalah sebagai berikut:
1. Kepala Unit Usaha Marihat
Memiliki tugas sebagai berikut :
a. Membuat garis besar sistem atau metode pelaksanaan kegiatan operasional
dan pengendalian diseluruh wilayah kerja.
b. Merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan operasional di wilayah kerja.
c. Mempersiapkan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja lingkup
Marihat.
d. Membantu kegiatan operasional unit usaha produksi dan kegiatan peneliti.
e. Mengajukan usulan perluasan bidang usaha dan rencana perubahan teknis
serta pencapaian efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan
operasional.
2. Kepala Urusan Keuanga
Berfungsi sebagai penunjang di bidang keuangan yang bertanggung jawab
kepada Kepala Biro Umum. Adapun tugas Kepala Bagian Keuangan adalah:
a. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan.
b. Menyelenggarakan pembayaran dan penerimaan kas.
d. Menyelenggarakan administrasi penjualan hasil dan jasa.
3. Kepala Urusan Administrasi/SDM
Berfungsi membantu di bidang hukum yang bertanggung jawab kepada
Kepala Bagian Personalia. Adapun tugas Kepala Urusan SDM adalah :
a. Menjadi pengacara penasehat hukum untuk dan atas nama perusahaan dan
karyawan.
b. Menghubungi instansi lain yang ada kaitannya dengan masalah hukum.
c. Melakukan tata usaha di bidang hukum.
4. Kepala Usaha Rumah Tangga (URT)
Berfungsi membantu di bidang kerumah tanggaan yang bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Administrasi. Adapun tugas Kepala Sub Bagian Kerumah
Tanggaan adalah :
a. Memelihara gedung dan rumah dinas.
b. Melakukan perbengkelan dan pool kendaraan.
c. Memperbaiki gedung, rumah dan emplasemen.
d. Memelihara kebersihan halaman.
e. Melakukan ketata usahaan rumah tangga.
5. Kepala Kebun Produksi
a. Penyelenggaraan kegiatan perbenihan perkebunan.
b. Kegiatan peningkatan produksi perkebunan.
c. Penyelenggaraan kegiatan konservasi dan perlindungan tanaman
perkebunan.
4.3 Program Kegiatan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat
1. Penelitian
Dalam melaksanakan kegiatannya, PPKS Unit Usaha Marihat melakukan
berbagai kegiatan di antaranya adalah kegiatan penelitian. PPKS Unit Usaha
Marihat memiliki berbagai sarana penelitian berupa laboratorium maupun
kebun-kebun percobaan sebagai berikut :
a. Laboratorium penelitian dan pelayanan yang dilengkapi peralatan canggih
seperti Gas Chromatography (GC), High Performance Liquid
Chromatography (HPLC), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS),
XDS NIR Analyzer Liquid, Digital pH meter, Spectrophotometer UV/VIS
dan lain-lain.
b. Kebun Induk untuk menghasilkan benih dan bibit unggul kelapa sawit.
c. Kebun Percobaan dan Percontohan yang tersebar di 4 (empat) provinsi
yaitu Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat
d. Perangkat Geographic Information System (GIS) dan Global Positioning
System (GPS) untuk survei dan pemetaan lahan.
e. Perpustakaan yang memiliki koleksi literatur perkelapasawitan terlengkap
di Indonesia.
f. Pilot Plant Biodiesel.
g. Pilot Plant Oleo Pangan.
h. Workshop.
Adapun program penelitian yang dilakukan PPKS Unit Usaha Marihat di
antaranya adalah
a. Peningkatan produktivitas dan efisiensi faktor produksi.
b. Pengembangan industri hilir.
c. Peningkatan pemahaman terhadap peran kelapa sawit dalam aspek
lingkungan dan kesehatan.
d. Pengembangan energi alternatif.
e. Mempercepat dan mempertajam program riset dan pengembangan kelapa
sawit dalam upaya meningkatkan daya saing.
2. Kerja Sama
Dalam upaya peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan, PPKS Unit
Usaha Marihat menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di dalam maupun
a. Oil Palm Genome Project (OPGP) konsorsium 16 (enam belas) institusi
dari 6 (enam) negara. Kerjasama penelitian industri hilir kelapa sawit TÜV
Rheinland, University of Dresden, VW (Jerman), National Agricultural
and Food Research Organization (Jepang), Evonik (Austria), GIZ
(Jerman) dan Seafast Center.
b. Kerjasama dengan Malaysian Palm Oil Board (MPOB) mengenai penyakit
Ganoderma.
c. Konsorsium Ganoderma dengan beberapa lembaga penelitian untuk
pengendalian penyakit Ganoderma.
d. Konsorsium Eksplorasi Plasma Nutfah dengan produsen benih kelapa
sawit lain di Indonesia.
e. Kerjasama dengan Kementerian Pertanian RI dalam rangka pengembangan
paket teknologi produksi biodiesel, bahan lubrikan dari minyak sawit,
briket arang dari tandan kosong sawit dan pengembangan serta pendidikan
petani kelapa sawit.
f. Kerjasama penelitian dengan lembaga pendidikan dan lembaga penelitian,
seperti ITB, IPB, UGM, UNS, USU, Balai Besar Pulp dan Kertas (BPPK),
BPPT dan lain-lain dalam berbagai aspek industri hulu maupun industri
hilir kelapa sawit.
g. Kerjasama penelitian dengan BUMN Perkebunan dan Perusahaan Swasta
3. Kinerja Usaha Terkini
a. Waralaba Untuk mencegah beredarnya benih kelapa sawit ilegitim (palsu)
dan tidak unggul, maka PPKS membuat mekanisme baru penyaluran benih
kelapa sawit melalui sistem waralaba. Waralaba dilaksanakan dengan
perorangan, instansi atau perusahaan swasta yang telah mendapat
rekomendasi dari Dinas Perkebunan atau Pertanian setempat.26
b. Integrasi Sawit Sapi Energi (ISSE) Sebuah paket teknologi pengandangan
ternak sapi yang mengandalkan hasil samping dari usaha agrobisnis kelapa
sawit berupa pelepah dan bungkil kelapa sawit sebagai sumber pakan serta
pemanfaatan limbah dari pengandangan sapi sebagai sumber energi dan
pupuk organik yang dikembalikan ke kebun.
c. Program Sawit Rakyat (Prowitra) Prowitra ditujukan untuk mendekatkan
bahan tanaman resmi yang diproduksi PPKS kepada pengguna di berbagai
provinsi di Indonesia. Kegiatan program ini antara lain penyaluran benih
unggul kelapa sawit PPKS, penyuluhan tentang kultur teknis kelapa sawit
dan dialog interaktif dengan petani kelapa sawit.
26
d. Pelayanan Jasa dan Konsultasi
• Rekomendasi Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit Jasa rekomendasi
yang diberikan berdasarkan informasi analisa tanah dan daun,
pengamatan tanaman di lapangan dan didukung berbagai data sehingga
dapat ditentukan jenis dosis, cara dan waktu pemupukan yang tepat.
• Bantuan Teknis Bentuk pelayanan jasa dan konsultasi PPKS yang
bersifat pemecahan masalah terkait permasalahan di industri hulu dan
industri hilir kelapa sawit.
• Jasa Analisis Laboratorium Jasa yang diberikan berupa analisis daun,
tanah, pupuk, air dan limbah, mutu minyak sawit dan turunannya dan
analisis agrokimia. Laboratorium di PPKS telah terakreditasi sebagai
Laboratorium Penguji dan Komite Akreditasi Nasional (KAN)
berdasarkan sistem jaminan mutu ISO/IEC 17025:2005.
• Jasa Training dan Magang Program pendidikan dan pelatihan untuk
membentuk dan menumbuhkan minat/sikap belajar mandiri sebagai
salah satu kunci pengembangan SDM berkelanjutan.
• Publikasi PPKS menerbitkan jurnal dan warta yang merupakan majalah
ilmiah dan semi ilmiah dan berbagai pedoman teknis, buku saku, buku
semi populer dan majalah bulanan “Elaeis Indonesia” untuk
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat merupakan
salah satu lembaga penelitian kelapa sawit yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia khususnya di
Sumatera Utara. Pengaruh Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha
Marihat terhadap industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia tersebut tidak
terlepas dari berbagai kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Pusat penelitian
Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat yang lebih mengutamakan pada
penyediaan bibit kelapa sawit berkualitas, pemenuhan kebutuhan bahan tanaman
kelapa sawit dan penasehatan berupa rekomendasi pemupukan, analisa tanah atau
daun, pemberantasan penyakit dan kultur teknis lainnya.
Proses cikal bakal Pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha
Marihat dimulai pada tahun 1964, dimana pada awal proses terbentukya adalah
sebagai berikut:
1. Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS) pada tanggal 6
Juni 1964 yang berpusat di Marihat.
2. Marihat Research Station (MRS) tahun 1968.
4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Marihat (P3M) tahun
1990.
5. Penelitian Perkebunan Marihat (Puslitbun Marihat) tahun 1990.
6. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Unit Usaha Marihat tahun 1993.
Proses pergantian nama lembaga penelitian ini merupakan pengaplikasian
dari kebijakan pemerintah untuk mengikuti pola perkembangan dan kebutuhan
terhadap industri perkebunan kelapa sawit.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian terhadap Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
Unit Usaha Marihat, melalui penelitian ini peneliti menyarankan sebagai berikut:
• Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) diharapkan menjadi pusat informasi
terhadap dunia industri perkebunan, baik perkebunan yang dikelola oleh
masyarakat maupun perkebunan yang dikelola pemerintah. Selain menjadi
pusat informasi terhadap industri perkebunan, Pusat Penelitian Kelapa
Sawit (PPKS) juga diharapkan menjadi pusat informasi terhadap dunia
pendidikan sejarah khususnya di Sumatera Utara. Mengingat Pusat
Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) merupakan salah satu pusat informasi
sejarah lahirnya perkebunan-perkebunan yang ada di Sumatera Utara.
• Dengan sistem “applied research” atau penelitian terapan yang dapat
Kelapa Sawit (PPKS) diharapkan dapat menjadi motor penggerak (prime
mover) bagi pengembangan industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia
khususnya di SUMUT. Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS merupakan
satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam