• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alih Kode Tuturan Penjual Dan PembeliDi Pasar Puan Maimun Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Alih Kode Tuturan Penjual Dan PembeliDi Pasar Puan Maimun Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya dan lingkungan sosial

untuk berinteraksi. Interaksi dan komunikasi ini sangat diperlukan karena manusia

pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan saling

ketergantungan. Oleh sebab itu, manusia menciptakan komunikasi satu sama lain.

Interaksi terjadi apabila dua orang atau lebih melakukan komunikasi.

Dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak bisa lepas dari komunikasi antara satu

dengan yang lainnya. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam

kehidupan sehari-hari dan tidak akan sempurna jika kita tidak menggunakan

bahasa.

Manusia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa dalam

penyampaiannya. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang

digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi, berinteraksi, bekerjasama,

dan mengidentifikasi diri (KBBI, 2000: 88). Tanpa bahasa kita tidak bisa

berinteraksi dengan baik karena bahasa merupakan sumber penting untuk

terciptanya interaksi manusia satu dengan yang lainnya. Semua manusia

menggunakan bahasa untuk berinteraksi baik di sekolah, di rumah, di kantor

maupun di pasar karena melalui bahasa kita bisa menyampaikan maksud kepada

lawan bicara baik secara tulisan maupun lisan.

Masyarakat tutur di pasar Puan Maimun sangat beragam dan bentuk

(2)

tidak pernah setia pada satu bahasa yang digunakannya dalam proses transaksi

karena penguasaan yang tidak sama sering sekali terjadi penutur harus berganti

bahasa ketika akan berbicara dengan lawan tuturnya yang tidak menguasai bahasa

penutur.

Alih kode adalah peristiwa peralihan dari kode bahasa yang satu ke kode

bahasa yang lain, kemampuan seseorang melakukan peralihan bahasa tersebut

dilakukan seseorang billingualisme yang menguasai dua bahasa didalam

masyarakat. Appel 1976: 79 (dalam Chaer dan Leoni, 2010) mendefinisikan alih

kode sebagai gejala peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya situasi.

Alih kode sering terjadi pada masyarakat yang bilingual atau multilingual.

Peristiwa alih kode terjadi pada setiap penutur bahasa yang mampu menggunakan

dua bahasa yaitu pertama bahasa ibu atau bahasa pertama dan yang kedua adalah

bahasa lain yang menjadi bahasa keduanya.

Penelitian ini membahas tentang alih kode tuturan penjual dan pembeli di

pasar Puan Maimun Tanjung Balai Karimun. Peneliti tertarik memilih objek di

pasar Puan Maimun karena pasar merupakan tempat transaksi antara penjual dan

pembeli untuk mendapatkan barang serta tempat umum yang banyak didatangi

orang dengan beragam suku. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti di

Pasar Puan Maimun karena terdapat beragam suku dengan bahasa berbeda-beda

yang digunakan dalam proses transaksi jual beli sehingga memungkinkan

(3)

Sebagai data awal dapat di lihat pada alih kode dibawah ini:

1.1.1 Alih kode dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia

(1) peristiwa tutur ini antara penjual dan pembeli gula di pasar Puan Maimun

Tanjung Balai Karimun.

Latar Di Pasar Puan Maimun Peserta

Percakapan

Penjual dan Pembeli gula

Tujuan Membeli gula Bentuk Ujaran Percakapan biasa.

Kunci Penyampaian harga dari penjual ke pembeli. Sarana Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia (lisan). Norma Bertanya dan menjawab pertanyaan dengan

berbahasa yang sopan.

Jenis Bentuk deskripsi yang berupa kalimat-kalimat biasa yang informal.

Penjual : Harga pas pak, tidak bisa kurang lagi. Harga pas Pak, NEG. bisa kurang lagi.

‛Harga pas Pak, tidak bisa kurang lagi’.

Pembeli : Di sana tadi bisa sepuluh ribu. PREP. sana tadi bisa NUM. ribu.

(4)

Dari tuturan tersebut terjadi alih kode pada peristiwa tutur antara penjual

dan pembeli. Pada awal percakapan pembeli menggunakan bahasa Melayu dan

penjual pun menanggapinya menggunakan bahasa Melayu. Di tengah percakapan,

penjual beralih kode dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia. Bentuk alih kode

yang terjadi yaitu alih bahasa dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia yang

berwujud frasa. Penyebab terjadinya alih kode ini disebabkan karena pembeli

kurang menguasai bahasa Melayu dan penjual melakukan alih kode karena

menghormati pembeli dengan menyesuaikan bahasa yang digunakan oleh

pembeli.

(2) Peristiwa tutur ini antara penjual dan pembeli baju di pasar Puan Maimun

Tanjung Balai Karimun.

Latar Di Pasar Puan Maimun Peserta

Percakapan

Penjual, pembeli 1, dan pembeli 2.

Tujuan Membeli baju putih lengan panjang dan membeli gamis.

Bentuk Ujaran Percakapan biasa.

Kunci Penyampaian penawaran harga dari penjual ke pembeli.

Sarana Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia (lisan). Norma Bertanya dan menjawab pertanyaan dengan

berbahasa yang sopan.

(5)

Peristiwa Tutur

Pembeli 1 : Ada kemeja putih lengan panjang, Bu? Ada kemeja putih lengan panjang, Bu? ‛Bu, ada kemeja putih lengan panjang?’

Penjual : Sembilan puluh ribu. NUM. ribu. ‛Sembilan puluh ribu’.

( Hadir calon pembeli lain)

Pembeli 2 : Baju gamis itu berapa harganya, Buk?

‛Banyak warna kalau yang itu.’

Dari tuturan tersebut terjadi alih kode pada peristiwa tutur antara penjual

dan pembeli yang awalnya menggunakan bahasa Indonesia. Namun, di tengah

percakapan, hadir pembeli kedua yang berkomunikasi dengan penjual

menggunakan bahasa Melayu dan penjual pun melakukan alih bahasa dari bahasa

Indonesia ke dalam bahasa Melayu sampai akhir percakapan. Bentuk alih kode

(6)

berwujud kalimat. Penyebab alih kode ini karena pembeli pertama bukan dari

etnis Melayu, sedangkan penjual dan pembeli kedua dari etnis Melayu tetapi

mereka tetap menguasai bahasa Indonesia maka terjadilah alih kode dari bahasa

Indonesia ke bahasa Melayu. Alih kode ini terjadi disebabkan karena hadirnya

orang ketiga.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk alih kode pada tuturan penjual dan pembeli di pasar

Puan Maimun Tanjung Balai Karimun?

2. Apakah faktor penyebab terjadinya alih kode pada tuturan penjual dan

pembeli di pasar Puan Maimun Tanjung Balai Karimun?

1.3Batasan Masalah

Penelitian ini hanya membahas tentang alih kode tuturan penjual dan

pembeli di pasar Puan Maimun Tanjung Balai Karimun Kepulauan Riau dari

bahasa Melayu – Indonesia atau sebaliknya.

1.4Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan bentuk alih kode yang terjadi antara penjual dan pembeli

di pasar Puan Maimun Tanjung Balai Karimun.

2. Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya alih kode di pasar Puan

Maimun Tanjung Balai Karimun.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoretis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas ilmu pengetahuan mengenai

sosiolinguistik, khususnya alih kode tuturan penjual dan pembeli di pasar

(7)

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber masukan bagi peneliti lain

yang ingin membahas alih kode di kawasan Tanjung Balai Karimun

Kepulaun Riau.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemakai bahasa dalam

menggunakan kode- kode bahasa dan menerapkannya dengan baik dan

benar.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat

Tanjung Balai Karimun mengenai alih kode tuturan penjual dan pembeli di

Referensi

Dokumen terkait

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan.. Universitas

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut maka sebagai pendidik/guru sudah seharusnya memiliki berbagai kompetensi sehingga dapat menciptakan kondisi suasana belajar

H0 adalah hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan pada kadar profil lipid pada pasien penyakit ginjal diabetik dan penyakit ginjal non-diabetik

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses perencanaaan pembelajaran SKI berbasis media film di MTsN Karangrejo Dan MTsN Tulungagung, untuk

(3) dalam hal rapat paripurna memutuskan memberi persetujuan terhadap usul Rancangan Undang-Undang yang berasal dari DPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,

Dengan demikian, pendidikan karakter adalah usaha yang sungguh-sungguh untuk memahami, membentuk, memupuk nilai-nilai etika, baik untuk diri sendiri maupun untuk

Diketahui oleh umum bahwa etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia tersebar di semua wilayah republik Indonesia, tetapi etnis Tionghoa yang tinggal di Jawa Timur

berasal dari Jawa Tengah yang dapat memahami informasi tentang batik klasik dengan menjawab “Ya” adalah sebanyak 33 orang (66%), sedangkan dari luar Jawa. Tengah sebanyak