• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Kadar Ureum dan Serum Kreatinin Pada Pasca Hemodialisis Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perubahan Kadar Ureum dan Serum Kreatinin Pada Pasca Hemodialisis Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2014"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

15

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Penyakit ginjal kronik atauchronic kidney disease(CKD), terjadi secara

perlahan-lahan dalam jangka waktu lama, tidak dapat disembuhkan tetapi dapat diusahakan

untuk menghambat progresivitasnya. Di negara maju, insidensi penyakit ginjal

terminal berkisar antara 78 284 per juta penduduk, sedang prevalensi pasien

yang menjalani dialisis, berkisar antara 476 1150 per juta penduduk. Di

Amerika Serikat saja, negara yang sangat maju dan tingkat gizinya tinggi, setiap

tahun ada sekitar 20 juta orang dewasa menderita penyakit kronik ginjal. Hampir

separuhnya menderita penyakit ginjal yang sifatnya sudah moderate. (Saryono,

2006)

Indonesia termasuk Negara dengan tingkat penderita penyakit ginjal cukup tinggi.

Saat ini, jumlah penderita penyakit ginjal mencapai 4500 orang. Dari jumlah itu,

banyak penderita yang meninggal dunia akibat tidak mampu berobat atau cuci

darah (Hemodialisis) karena biayanya sangat mahal, yang harus dilakukan 2-3 kali

seminggu. Akibatnya, tidak sedikit penderita yang meninggal dunia. Sebanyak

50-100 penderita gagal ginjal setiap tahun di Indonesia memerlukan transplantasi

ginjal tetapi, hanya 20% dari penderita gagal ginjal yang bisa melakukan

transplantasi dan sekitar 80% penderita gagal ginjal sulit mendapat organ ginjal

untuk ditransplantasikan. (Saryono, 2006)

Kecenderungan kenaikan penderita gagal ginjal itu antara lain terlihat dari

meningkatnya jumlah pasien cuci darah, yang jumlahnya rata-rata 250

orang/tahun. Penyakit ginjal dapat disebabkan oleh penyakit darah tinggi, kencing

manis, batu ginjal, ginjal polikistik, infeksi kronis saluran kemih dan lain-lain.

Beberapa penyakit tersebut merupakan penyakit degeneratif yang sering timbul

pada lanjut usia, sehingga frekuensi gagal ginjal cenderung meningkat. Ginjal

juga merupakan organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan

kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh

dan elektrolit dan asam basa dengan cara menyaring darah melalui ginjal,

(2)

16

reabsorbsi selektif air, elektrolit dan non-elektrolit, serta mengekskresi

kelebihannya sebagai kemih. Apabila fungsi ginjal hanya 5% atau kurang, maka

pengobatan cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal mutlak diperlukan.

(Handoyo, 2006)

Seperti yang kita ketahui penderita penyakit ginjal kronik seharusnya memerlukan

hemodialisa dan ini merupakan satu solusi yang terbaik karena bukan semua

penderita ginjal kronik ini mampu menjalani transplantasi organ karena biayanya

yang cukup mahal. (Imam, 2010)

Kadar ureum dan serum kreatinin sering kali berubah- ubah melebihi kadar

normal akibat pasien melakukan diet tidak sesuai kondisinya. Kadar ureum dan

serum kreatinin perlu dimonitor sebagai indikator kerusakan ginjal dan

pemeriksaan ini dilakukan setiap akan menjalani hemodialisis. (Saryano, 2006).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini,

yaitu: apakah ada perubahan kadar ureum dan serum kreatinin pada pasca

hemodialisis pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK) di RSUP Haji Adam

Malik pada tahun 2014?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perubahan kadar ureum dan serum kreatinin pada pasca

hemodialisis pasien penyakit ginjal kronik (PGK) di RSUP Haji Adam Malik

pada tahun 2014.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui jumlah kasus PGK yang menjalani hemodialisis di

RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2014.

2. Untuk mengetahui frekuensi pasien yang menjalani hemodialisis.

3. Untuk mengetahui pengaruh ureum dan serum kreatinin pada pasca

hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2014.

(3)

17

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1. Manfaat kepada penulis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perubahan

kadar ureum dan serum kreatinin pada pasca hemodialisis pada pasien penyakit

ginjal kronik.

2. Peneliti dapat meningkatkan kemampuan di bidang penelitian serta melatih

kemampuan analisis dan kemampuan membuat karya tulis ilmiah.

3. Dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2. Manfaat kepada masyarakat

1. Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang efek

hemodialisis pada penderita yang mengalami penyakit ginjal kronik.

1.4.3. Manfaat kepada Dinas Kesehatan

1. Dapat memberi informasi pada Pemerintahan Sumatera Utara tentang jumlah

pasien yang menderita penyakit ginjal kronik di RSUP Haji Adam Malik pada

tahun 2014.

Referensi

Dokumen terkait

We extract the feature by the Caffenet from semantic regions cropped from LIDAR intensity images, and we select top K similar regions cropped from training

[r]

Pada hari ini Kamis tanggal Tigabelas bulan Oktober tahun dua ribu enam belas, mulai pukul 09.00 s/d 11.00 waktu server LPSE (10.00 s/d 12.00 WITA) bertempat di

Nama Prosiding : Prosiding Senlinar Nasional " Peran Orang Tua DalalTI Perlindungan Anak Untuk Menlbentuk J<.arakter Generasi Z".. Jumlah halaman

berkesimpulan bahwa pelelangan ini gagal karena tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran,. dan membatalkan lelang atau mengulang lelang paket pelelangan ini dalam

Pembuatan halaman web yang berisi mengenai web site negara Jepang dengan menggunakan Frontpage express 2000 sangat memudahkan pekerjaan penulis,karena tidak dituntut untuk

Program dan Jenis Kegiatan Hasil yang diharapkan Waktu Pelaksana an Pelaksa na Sumbe r Dana penyelenggaraan Prakerin 2.3 Pencarian obyek. 2.4   Rapat   pembentukan

Teknik pembangunan WarNet pada penulisan ilmiah ini, menggunakan teknologi LAN (jaringan area lokal) yang berbasis jaringan secara Workgroups di Microsoft Networks, dengan PC