• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Wirausaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan Polonia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Wirausaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan Polonia"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usaha Mikro

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Usaha Mikro adalah usaha

produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi

kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tsb. Sedangkan

menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 Tahun 2003, usaha

mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia

dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

per tahun. (sumber:

Pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.105/PMK.05/2015

Pasal 1 menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat Mikro (KUR Mikro) adalah kredit

pembiayaan modal kerja dan atau investasi kepada debitur di bidang usaha yang

produktif dan layak namun belum memenuhi persyaratan agunan tambahan Bank

Pelaksana dengan plafon kredit sampai dengan Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta

rupiah) yang dijamin oleh Perusahaan Penjamin. (sumber:

tanggal 11 Agustus 2015)

Usaha mikro dan usaha kecil di Indonesia merupakan salah satu sektor yang telah

memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional khususnya dalam

penyerapan tenaga kerja, pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, nilai

(2)

bahwa mereka merupakan industri yang tangguh dan mampu bertahan melewati

kondisi-kondisi sulit, yaitu krisis ekonomi.

Saat ini UMKMK di Indonesia per tahunnya mengalami pertumbuhan jumlah

yang sangat pesat dengan penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 90% dari total

tenaga kerja di Indonesia dengan didominasi oleh anak muda dan wanita (sumber:

https://infoukm.wordpress.com/ tanggal 7 juni 2015)

Secara umum kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

1. Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat

berganti

2. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat

3. Belum melakukan administrasi keuangan yg sederhana sekalipun, dan tidak

memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha

4. Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha

yang memadai

5. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah

6. Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian sudah akses ke

lembaga keuangan non bank

7. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya

termasuk NPWP

Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Pasal 3 menyatakan usaha mikro, kecil

dan menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka

membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang

(3)

Menurut UU No.20 Pasal 6 tahun 2008 tentang kriteria usaha mikro, kecil dan

menengah adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kriteria Usaha

No Uraian Kriteria

Asset Omzet

1 Usaha Mikro Maks 50 juta Maks 300 juta

2 Usaha Kecil > 50 juta - 500 juta > 300 juta - 2,5 miliar 3 Usaha Menengah > 500 juta - 10 miliar > 2,5 miliar - 50 miliar

Sumber: website kementerian koperasi dan ukm republik Indonesia

2.2 Wirausaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan

Kelurahan Madras Hulu merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di

Kecamatan Medan Polonia, dan merupakan daerah strategis untuk melakukan

kegiatan usaha bisnis baik kecil maupun menengah, karena letaknya yang berada di

inti kota Medan. Masyarakat yang terdapat di Kelurahan Madras Hulu mayoritas

orang India, Cina dan orang Pribumi. Banyaknya warga yang berwirausaha diwilayah

Kelurahan ini nyatanya dapat meningkatkan tingkat perekonomian warga menjadi

berkembang dan lebih baik. Karena lokasinya yang strategis, banyak jenis usaha yang

ada diwilayah ini seperti usaha makanan dan non makanan.

Pengembangan usaha-usaha berskala kecil akan membantu mengatasi masalah

pengangguran mengingat fenomena saat ini susahnya mencari pekerjaan formal,

sehingga warga sekitar lebih memilih berwirausaha sebagai mata pencaharian.

Dibawah ini adalah data tabel 2.2 jumlah pengusaha mikro yang ada di Kelurahan

(4)

Tabel 2.2

Jumlah Wirausaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan No. Jalan di Kelurahan Madras Hulu Jumlah Pedagang

1 H. Zainul Arifin 27

2 T. Cik Ditiro 22

3 Jenggala 4

4 Kediri 5

5 Muara Takus 67

6 RA. Kartini 22

7 Hang Tuah 39

8 T. Umar 13

9 P. Diponegoro 6

10 T. Daud 15

11 Imam Bonjol 5

Total 225

Berdasarkan Tabel 2.2 terdapat 225 pedagang yang berjualan di wilayah

Kelurahan Madras Hulu Medan. Tetapi yang memenuhi kriteria populasi hanyalah

sebanyak 89 pedagang. Jenis-jenis wirausaha tersebut diantaranya yaitu: kedai mie

bakso, warung kopi pinggiran, kedai mie ayam dan pangsit, pedagang jajanan ringan,

pedagang rokok dan minuman, serta pedagang-pedagang sayuran dan daging potong

yang ada di Pasar Muara Takus.

2.3 Pengetahuan Kewirausahaan

Menurut Suryana (2010:2) “Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju

sukses”, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang

baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya

peluang. Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan,

kemampuan dan kemauan.

Menurut Hisrich (2008) dalam Sarwono dan Nugroho (2013) pengetahuan

(5)

diri individu. Beberapa bekal pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha (Suryana,

2010:91) adalah:

1. Bekal pengetahuan mengenai bidang usaha yang akan dirintis dan lingkungan

usaha yang ada disekitarnya

2. Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab

3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis

Menurut Scarborough, 2006 (dalam Kristanto, 2009:38) beberapa pengetahuan

dan kapabilitas yang sangat diperlukan wirausaha agar unggul yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui bidang usaha yang dirintis, wirausaha dalam melakukan kegiatan

usaha harus mengetahui dengan jelas apa bisnis yang dilakukan sekarang dan

prospek di masa depan.

2. Memiliki sikap yang tepat, sifat dan sikap yang baik harus dimiliki oleh

wirausaha. Pada masa kini dan masa depan wirausaha harus mau dan mampu

berperilaku etis dan memiliki rasa tanggung jawab sosial guna kelangsungan

hidup usaha dimasa depan.

3. Memiliki modal yang memadai, kemampuan mengelola keuangan merupakan

hal sangat penting guna kelangsungan hidup usaha. Kemampuan

mendatangkan modal sangat ditentukan keahlian wirausaha dalam

mengevaluasi sumber-sumber pendanaan dan juga pengalaman di bidang

keuangan.

4. Mampu mengelola keuangan dengan baik, wirausahawan yang dikatakan

(6)

dana yang paling murah, mampu memanfaatkan keuntungan usaha dengan

tepat, dan juga mampu mencatat kegiatan operasionalisasi usaha.

5. Mengelola waktu dengan efisien, wirausahawan harus mampu mengelola

waktu dengan baik dan kemampuan membuat time schedule dan menepati

merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk menjaga hubungan baik dengan

kolega.

6. Memuaskan pelanggan dengan kualitas produk yang tinggi, aktivitas

perusahaan harus mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi.

Wirausahawan yang unggul mengajarkan bahwa barang dan jasa yang

berkualitas tinggi sangat penting dalam mempertahankan persaingan. Manfaat

yang didapat tidak hanya untuk mengurangi kerusakan tetapi juga

meningkatkan produktivitas, meningkatkan kepuasan konsumen, semakin

rendahnya biaya, dan menjaga citra baik perusahaan.

7. Mengetahui bagaimana untuk bersaing, persaingan yang sehat mampu

menjaga kemitraan sangat dibutuhkan bagi kelangsungan bisnis dimasa depan.

Wirausaha harus mengetahui siapa pesaingnya, memiliki kemauan dan

kemampuan berkompetisi dengan baik berdasarkan norma etika dan tanggung

jawab sosial.

Menurut Casson, dalam Yuyun Wirasasmita (1993), dalam (Echdar Saban,

2013:47), terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha yaitu:

1. Memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan.

2. Memiliki imajinasi, ide dan perspektif serta tidak mengandalkan kesuksesan

(7)

3. Memiliki pengetahuan praktis, misalnya pengetahuan teknik, desain,

pembukuan, pemasaran dan administrasi.

4. Memiliki kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi.

5. Berpandangan jauh ke depan.

6. Memiliki kemampuan berkomunikasi, gaul dan senang berhubungan dengan

orang lain.

Menurut Suryana (2010) dan Scarborough, 2006 (dalam Kristanto, 2009:38) indikator

yang terkait dengan pengetahuan wirausaha yaitu:

1. Mengerti tentang bidang usaha yang dijalankan

2. Memiliki pembukuan sederhana

3. Mampu berkomunikasi dengan baik

4. Memiliki pengetahuan tentang manajemen

5. Memiliki pengetahuan pemasaran

2.4. Karakteristik Wirausaha

Karakteristik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sifat-sifat kejiwaan,

akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain.

Karakteristik dapat juga berarti tabiat, watak, perangai, perbuatan yang selalu

dilakukan dan mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku. Berdasarkan

pengertian karakteristik, maka dapat disimpulkan definisi karakteristik wirausaha

sebagai ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter, corak tingkah laku, atau

tanda khusus yang melekat pada diri setiap wirausaha dalam mengelola usahanya

(8)

Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat

berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu

menjalankan usaha dan menjalin hubungan dengan para relasi bisnis. Untuk itu, dalam

menjalin hubungan bisnis dengan seseorang harus mengetahui karakteristiknya.

Karena tanpa memperhatikan karakternya bisa-bisa akan rugi sendiri apabila menjalin

hubungan bisnis dengan orang yang berkarakter tidak baik. Sikap atau karakteristik

wirausaha merupakan bagian penting dalam kewirausahaan. Karakteristik wirausaha

akan menentukan keberhasilan dalam menjalankan dan mengembangkan usaha.

Menurut Suryana (2003) ciri-ciri dan watak kewirausahaan yaitu:

1. Percaya diri dan optimis : memiliki kepercayaan diri yang kuat,

ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan individualistis.

2. Berorientasi pada tugas dan hasil : kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi

laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras,

serta inisiatif.

3. Berani mengambil resiko dan mempunyai tantangan

4. Kepemimpinan yakni berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan

orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.

5. Keorisinilan, yaitu inovatif, kreatif dan fleksibel

6. Berorientasi masa depan, yaitu memiliki visi dan perspektif terhadap masa

depan

Menurut Mas’ud dan Mahmud Machfoedz (2006:5) karakteristik wirausaha

meliputi:

(9)

2. Tidak suka berpangku tangan

3. Termotivasi oleh hasrat mencapai kesuksesan

4. Menganalisa setiap opsi untuk menjamin keberhasilan dan mengurangi resiko

5. Selalu mencari cara yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu

6. Menyadari kehidupan pribadi lebih penting dari kehidupan bisnis

7. Selalu memilih alternatif terbaik dalam membuat keputusan

8. Tidak takut mengaku jika melakukan kesalahan.

Pendapat lain diungkapkan oleh M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer

(1993:6-7) (dalam Suryana, 2010:24) , mengemukakan delapan karakteritik

kewirausahaan sebagai berikut :

1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.

2. Lebih memilih resiko moderat, artinya selalu menghindari resiko, baik yang

terlalu rendah maupun terlalu tinggi.

3. Memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesan.

4. Selalu menghendaki umpan balik dengan segera.

5. Memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi

masa depan yang lebih baik.

6. Berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.

7. Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk

menciptakan nilai tambah.

8. Lebih menghargai prestasi daripada uang.

Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil.

(10)

mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko

yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi

risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus

berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan

objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat

optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelola

secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.

Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu.

Dalam Enterpreneurship and Small Enterprise Development Report (1986) yang

dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (2006) dalam Kristanto

(2009:38) ada beberapa karakteristik kewirausahaan yang berhasil, diantaranya

memiliki ciri-ciri sbb:

1. Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas berorientasi pada prestasi.

2. Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan

hubungan bisnis.

3. Berpikir kreatif dalam kewirausahaan.

Menurut Suryana (2010) dan Mahfoedz (2006) peneliti mengambil lima indikator

dari karakteristik wirausaha yaitu sebagai berikut:

1. Percaya diri dan optimis

2. Berani mengambil resiko

3. Memiliki komitmen

4. Memiliki etos kerja

(11)

2.5. Keberhasilan Usaha

2.5.1. Pengertian Keberhasilan Usaha

Noor (2007:397) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada hakikatnya

adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil

bila mendapat laba karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis”.

Menurut Suyatno (2010:179) keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi oleh

berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap

pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan

dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan

usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan

dan image perusahaan.

Menurut Glancey dalam Priyanto (2009:73) Wirausaha yang memiliki

kemampuan mengambil keputusan yang superior akan dapat meningkatkan

performansi usaha seperti peningkatan profit dan petumbuhan usaha. Seperti yang

dikemukakan oleh Suryana (2010:66) bahwa “Untuk menjadi wirausaha yang sukses

harus memiliki ide atau visi bisnis (business vision) yang jelas, kemudian ada

kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang”.

Menurut Albert Wijaya dalam Suryana (2010:168) yang mengemukakan bahwa

“Faktor yang merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran dari keberhasilan

suatu perusahaan adalah adalah laba”.

Sehingga dapat diketahui bahwa definisi keberhasilan usaha adalah keberhasilan

dari bisnis mencapai tujuannya, dimana keberhasilan tersebut didapatkan dari

(12)

teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif dan hal tersebut terlihat dari usaha

dari wirausaha dimana suatu keadaan usahanya yang lebih baik dari periode

sebelumnya dan menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang sederajat atau

sekelasnya, dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan

berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis, target perusahaan

yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha, permodalan, skala usaha, hasil atau laba,

jenis usaha atau pengelolaan, kinerja keuangan, serta image perusahaan.

2.5.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha

Menurut Suryana (2010:67) Keberhasilan seorang wirausaha ditentukan oleh

beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:

1. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi

banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki

kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat

tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi tidak

memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang

sukses.

3. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.

Selain itu menurut Tulus Tambunan (2002:14) terdapat banyak faktor yang dapat

mempengaruhi keberhasilan usaha suatu industri antara lain dapat dilihat pada

(13)

Gambar 2.1

Skema faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha

Terlihat dari gambar skema 2.1 di atas bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan usaha dapat diketahui dari dua faktor yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal yang diantarannya yaitu; kualitas sdm,

penguasaan organisasi, struktur organisasi, sistem manajemen, partisipasi,

kultur/budaya bisnis, kekuatan modal, jaringan bisnis dengan pihak luar, tingkat

entrepreneurship.

Faktor eksternal dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor pemerintah dan non

pemerintah. Faktor pemerintah diantarannya; kebijakan ekonomi, birokrat, politik, dan

tingkat demokrasi. Faktor non pemerintah yaitu; sistem perekonomian, sosio- kultur

budaya masyarakat, sistem perburuhan dan kondisi perburuhan, kondisi infrastruktur,

tingkat pendidikan masyarakat, dan lingkungan global.

2.5.3. Dimensi Keberhasilan Usaha

Samir (2005:33) mengemukakan bahwa indikator dalam mengukur

keberhasilan usaha atau kinerja organisasi, yaitu sebagai berikut :

1. Produktivitas, yang diukur melalui perubahan output kepada perubahan di

(14)

2. Perubahan di tingkat kepegawaian (output, teknologi, cadangan modal,

mekanisme penyesuaian, dan pengaruh terhadap perubahan status).

3. Rasio finansial (mengurangi biaya pegawai dan meningkatkan nilai tambah

pegawai).

Beberapa indikator dalam menentukan keberhasilan usaha menurut Noor

(2007:397) adalah sebagai berikut:

1. Laba atau keuntungan usaha, merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba

usaha adalah selisih antara pendapatan dengan biaya.

2. Produktivitas dan Efisiensi, besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan

menentukan besar kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar

kecilnya penjualan dan pada akhirnya menentukan besar kecilnya

pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh.

3. Daya Saing, adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk

merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan

berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa

bertahan menghadapi pesaing.

4. Kompetensi dan Etika Usaha, merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil

penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam

bidangnya sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan

zaman.

5. Terbangunnya citra baik, citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu,

trust internal dan trust external. Trust internal adalah amanah atau trust dari

(15)

timbulnya rasa amanah atau percaya dari segenap stakeholder perusahaan,

baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan

juga pesaing.

2.6. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti

dan Tahun Judul Penelitian

Variabel Penelitian

Metode

Penelitian Hasil Penelitian

Revina Mobil Data Internet Di Sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan

Modal berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Keberhasilan Usaha; Lokasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha;

Pengetahuan berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Mpbil Data Internet di Jl. Dr.Mansyur Medan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap Keinginan Berwirausaha; Kepribadian berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Keinginan

Berwirausaha; Lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keinginan Berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Rizki Waralaba (studi kasus pada waralaba

makanan dan minuman lokal di Kota terhadap keberhasilan usaha; lokasi usaha berpengaruh

signifikan terhadap keberhasilan usaha;

Kemampuan manajerial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha.

Marom Shaike, Robert N. Lussier, 2014

A business success Versus Failure Prediction Model For Small Business in Israel

(16)

professional

positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha, faktor

tenaga professional berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha, faktor

umur pemilik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Efikasi Diri Terhadap Intensi Kewirausahaan (Studi kasus pada mahasiswa-mahasiswa di beberapa Pergurusn Tinggi Swasta di Surakarta)

Hasil yang didapat menunjukkan bahwa nilai koefisien pengetahuan kewirausahaan adalah 0,376, t=4,530 dengan signifikan 0,001. Sedangkan nilai koefisien efikasi diri adalah 0,425, t=4,832 dengan signifikan 0,001. Hal ini

menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap Intensi pada Sentra Usaha Kecil Pengasapan Ikan Di Krobokan Semarang

Kecakapan

Kecakapan Pribadi dan Kecakapan Sosial terhadap variabel Keberhasilan Usaha diperoleh nilai Fhitung sebesar 16,643. Nilai Fhitung (16,643) lebih besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (2,59) atau berada dalam daerah

penolakan Ho. Dengan demikian

Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kecakapan Pribadi (X1) dan Kecakapan Sosial (X2) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Keberhasilan Usaha.

2.7. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara

konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka

konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar

(17)

diuraikan dalam teori terkait, peneliti menentukan kerangka konsep penelitian yaitu

variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini

adalah Pengetahuan Kewirausahaan (X1) dan Karakteristik Kewirausahaan (X2)

sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keberhasilan Usaha (Y).

Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan dengan Keberhasilan Usaha seperti

yang dikemukakan Michael Harris (2000:19) dalam Suryana (2010:5) “wirausaha

yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang

memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individual yang meliputi sikap,

motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan

pekerjaan/kegiatan”. Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk

menjadi wirausaha yang sukses dan mencapai keberhasilan dalam usahanya tentu saja

pewirausaha harus memiliki kompetensi dalam menghadapi segala resiko dan

tantangan. Salah satu kompetensi itu ialah pengetahuan kewirausahaan. Setiap

wirausaha harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan layak sebelum memasuki

dunia usaha dan memulai usahanya, karena hal itu berpengaruh langsung pada hasil,

dimana akan menentukan titik keberhasilan pada usaha yang dirintis. Dengan

pengetahuan yang cukup para pelaku usaha dapat menerapkannya pada usaha yang

akan dijalankan sehingga mereka dapat mencapai keberhasilan usaha sesuai target

yang mereka inginkan.

Sedangkan hubungan karakteristik wirausaha pada keberhasilan usaha ialah

karakteristik seorang wirausaha akan menentukan keberhasilan dalam menjalankan

(18)

berani mengambil resiko dan menyukai tantangan, tidak suka berpangku tangan,

termotivasi oleh hasrat ingin sukses dan lain-lain.

Jadi pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik kewirausahaan sangat penting

dalam berwirausaha karena itu berpengaruh langsung pada hasil yang akan dicapai,

dimana titik keberhasilan usaha dapat ditentukan.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan skema kerangka

konseptual dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.8. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap

suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu kebenarannya)

sehingga harus diuji secara empiris. Berdasarkan rumusan masalah datas, diajukan

hipotesis dalam penelitian ini yaitu Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik

Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha pada

Wirausaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan. Pengetahuan

Kewirausahaan (X1)

Karakteristik

Kewirausahaan (X2)

Keberhasilan Usaha

Wirausaha Kecil di

Gambar

Tabel 2.1 Kriteria Usaha
Tabel 2.2  Jumlah Wirausaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan
Gambar 2.1 Skema faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Tabel 2.3   Penelitian Terdahulu
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini, Jumat tanggal dua puluh bulan Januari tahun dua ribu tujuh belas, yang bertanda tangan dibawah ini, Kelompok Kerja Pengadaan Piagam, Petikan, dan Map

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B,

Nama paket pekerjaan : Konsultan Pengawas Rehabilitasi/ Renovasi Rumah Dinas Bikit Galang Lokasi : Sekretariat Unit Layanan Pengadaan Daerah Kelompok Kerja Provinsi.

48 ASRM ASURANSI RAMAYANA Tbk BSRE1 - BSR INDONESIA PT... BSRE1 - BSR

penanggung jawab informasi ikhtisar kas sebelum masuk ke sistem informasi di setiap Jum’at atau berkala, telah mendapatkan otorisasi ketua takmir pada data

This paper aims at zoning forest fire potential of Gulestan Province of Iran forests utilizing Remote Sensing, Geospatial Information System, meteorological data, MODIS

Comparing average monthly rainfall of TRMM, monitored and historical data it was seen that the second part of the rainy period is always underestimated.. This

Aplikasi Informasi Desain Visual Pada Perusahaan Berbasiskan Web Interaktif ini merupakan sebuah aplikasi web multimedia yang berisi informasi mengenai Perusahaan Polaris