ABSTRAK
Banjir merupakan salah satu peristiwa alam yang seringkali terjadi. Banjir dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi, intensitas, atau kerusakan akibat penggunaan lahan yang salah. Sungai Percut merupakan salah satu dari beberapa sungai yang ada di kota Medan yang termasuk daerah rawan banjir pada saat musim penghujan dating, salah menyebabkan perubahan tata guna lahan di sekitar aliran sungai precut.
Banjir yang akan terjadi dapat dicegah maupun diantisipasi dengan cara normalisasi sungai atau dengan membangun struktur pengendali banjir dan lain sebagainya. Namun, selain dapat dicegah banjir juga dapat diprediksi menggunakan teknik penelusuran secara hidrologis meliputi keseimbangan aliran masuk (inflow), aliran keluar (outflow) dan volume penyimpanan (storage) dengan melakukan proses penelusuran banjir Metode Muskingum dimana perhitungan debit banjir menggunakan hidrograf satuan HSS Nakayasu.
Berdasarkan hasil perhitungan didapat debit masuk (inflow) maksimum yang terbesar adalah 1029,795 m3/s, sementara debit keluar (outflow) maksimum yang terbesar adalah 843,006 m3/s dengan storage yang dihasilkan dari analisis pada waktu t = 2 jam adalah sebesar 2268,290 m3/detik.
Hasil analisis metode Muskingum tersebut adalah untuk mengetahui berapa debit keluar yang akan terjadi setelah ditelusuri sepanjang sungai dimulai dari Hulu sampai dengan hilir yang dimana nantinya debit keluar tersebut dapat dijadikan prakiraan debit banjir yang kemungkinan akan terjadi dalam jangka waktu tertentu yang dapat dijadikan dasar untuk mengantisipasi banjir jangka pendek sesuai dengan tujuan dilakukannya analisa ini.