BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional telah dilakukan sejak zaman dahulu, yang didasari atas pengalaman turun temurun. Tumbuhan merupakan sumber bahan kimia produk alami bahan obat yang penting bagi kesehatan (Solikin, 2007) salah satunya adalah daun sembukan atau kentutan (Paederia foetida L). Pengalaman yang telah ada dimasyarakat daerah Dusun Cinta Makmur,
Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu, Kota Rantau Prapat dalam penggunaan dan pemanfaatan daun sembukan adalah sebagai penghilang radang pada bisul, peluruh angin dan penghilang nyeri.Masyarakat daerah tersebut juga memanfaatkan daun sembukan sebagai lalapan dan sayur.
Kandungan senyawa kimia daun sembukan yang terdapat pada batang dan daun mengandung asperulosida, deasetilasperulosida, skandosida, paederosida, asam paederosida, arbutin, asam oleonik, dan gama sitosterol. Bau yang tidak enak disebabkan oleh kandungan metil merkaptan yang ada di daun dan batang (Trubus, 2013).
flavonoid dan terpenoid yang mempunyai khasiat sebagai antifungi, selain itu pada penelitian (Sa’roni, 1996) melaporkan bahwa infus dari daun sembukan mengandung tanin yang mempunyai efek sebagai antidiare.
Inflamasi adalah respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung suatu agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu. Inflamasi akut ditandai oleh tanda klasik yaitu: nyeri (dolor), panas (kalor), kemerahan (rubor), bengkak (tumor), dan hilangnya fungsi (fungsiolesa). Secara histologis, menyangkut rangkaian kejadian yang rumit, yaitu mencakup dilatasi arteri, kapiler dan venula, disertai peningkatan permeabilitas aliran darah, eksudasi cairan, termasuk protein plasma dan migrasi leukosit kedalam fokus peradangan.Respon ini disebabkan oleh pembebasan mediator (histamin, serotonin, prostaglandin, kinin) yang berperan mengatur, mengaktifkan sel-sel, baik dari darah maupun jaringan dan kemudian dapat timbul gejala dari jaringan yang cidera (Soenarto, 2007). Antiinflamasi adalah sebutan untuk agen atau obat yang bekerja melawan atau menekan proses peradangan (Dorland, 2002).
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah adalah :
a. apakah karakteristik simplisiadaun sembukan memenuhi persyaratan mutu simplisia?
b. apakah golongan senyawa metabolit sekunder dalam simplisia dan ekstrak etanol daun sembukan?
c. apakah ekstrak etanol daun sembukan memiliki efek antiinflamasi terhadap tikus putih jantan yang diinduksi λ-karagenan 1%?
1.3Hipotesis
Berdasarkan latar belakang di atas maka hipotesis penelitian ini adalah: a. karakteristik simplisia daun sembukanmemenuhi persyaratan mutu simplisia. b. golongan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam simplisia dan
ekstrak etanol daun sembukan yaitu golongan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, glikosida dan steroid/triterpenoid.
c. ekstrak etanol daun sembukan memiliki efek antiinflamasi terhadap tikus putih jantan yang diinduksi λ-karagenan 1%.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas tujuan dari penelitian ini adalah: a. untuk mengetahui karakteristik simplisiadaun sembukan.
b. untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada simplisia dan ekstrak etanol daun sembukan.
1.5Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan :
a. dapat menambah inventaris tanaman obat yang berkhasiat sebagai antiinflamasi b. dapat mengembangkan daun sembukan menjadi suatu sediaan herbal berstandar
sebagai antiinflamasi
1.6Kerangka Pikir
Karakteristik
1. Makroskopik 2. Mikroskopik 3. Kadar air
4. Kadar sari larut air 5. Kadar sari larut etanol 6. Kadar abu total 7. Kadar abu tidak larut
asam Ekstrak Etanol Daun
Sembukan dosis 300 mg/kg bb,
Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian Simplisia