• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SIFAT FISIK-KIMIA DAN KESUBURAN TANAH PADA LOKASI RENCANA HUTAN TANAMAN INDUSTRI PT PRIMA MULTIBUWANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SIFAT FISIK-KIMIA DAN KESUBURAN TANAH PADA LOKASI RENCANA HUTAN TANAMAN INDUSTRI PT PRIMA MULTIBUWANA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SIFAT FISIK-KIMIA DAN KESUBURAN TANAH PADA LOKASI RENCANA HUTAN TANAMAN INDUSTRI PT PRIMA MULTIBUWANA

YUSANTO NUGROHO

Program Studi Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

ABSTRACT

Success of forest plant industry will increase wood industries local or international. soil characteristic is one of determination factor for successful forest plan industry. The aims of this research were to known soil characteristic covered physics-chemistry and ferstilizer soil status in site of PT. Prima Multibuana forest plan industry. The methods of this researc were direct field soil observation and analysis these soil in soil science laboratory, to taked the soil sample in the field used purposive sampling methods. The results of this research have shown that domination of this soil red-yellow Podzolik kompleks latosol-litosol, the physical properties in this site were soil tekstur very soft clayed, soft clayed and clay, low of the bulk density, the structur of these soil were granuler, with rather firm to loose consistency. Chemistry properties have acidity with value acid to raher acid, low of organic material and phosphor unsured, the calium total were low to medium, alkali exchanges generally very low to high. Soil fertility status in the site were low.

Key words : physical properties, chemical properties, soil fertility status

Penulis untuk korespondensi : Tel.+628195209680, E-Mail:yusant_1997@yahoo.co.id

PENDAHULUAN Saat ini, industri perkayuan di

Provinsi Kalimantan Selatan yang jumlahnya mencapai 141 buah, 21 diantaranya adalah industri besar (Dinas Kehutanan Provinsi Kal-Sel, 2007), tetapi 15 industri besar diantaranya telah tidak aktif karena kekurangan bahan baku. Demikian juga, industri-industri kecil yang tidak memiliki areal HPH tentunya sulit bertahan pada kondisi dimana sulit untuk mendapatkan kayu. Dengan demikian, upaya-upaya pemenuhan bahan baku kayu di provinsi Kalimantan Selatan sangat mendesak. Sehingga, percepatan investasi baru di bidang perkayuan dengan tetap memperhatikan kelestarian ekonomi dan lingkungan sangat diperlukan.

PT. Prima Multibuwana sebagai salah satu perusahaan yang berencana mengusahakan hutan tanaman Industri, yang tentunya akan menghasilkan produk kayu baik lokal maupun internasional. Pemilihan jenis tanaman yang digunakan dalam pelaksanaan hutan tanaman industri ini seyogyanya memperhatikan kondisi kesuburan tanah terutama sifat fisik dan kimia tanah lokasi, hal ini agar pelaksanaan hutan tanaman industri dapat menghasilkan produk kayu yang baik dan berkualitas.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sifat tanah yang meliputi sifat fisik-kimia dan status kesuburan tanah pada lokasi rencana hutan tanaman industri PT. Prima Multibuana. Manfaat dari penelitian ini sebagai

(2)

pertimbangan terhadap pemilihan jenis tanaman pada hutan tanaman industri dan pola pertimbangan kedepan

terhadap perbaikan lingkungan untuk optimalisasi pertumbuhan tanaman. METODE PENELITIAN

Metode pengumpulan data

Lokasi pengambilan contoh tanah (site sample) ditentukan secara "propursive" berdasarkan pertimbangan kelas lereng yaitu lereng 0-8 %, 8-16 %, 16-25 % dan diatas 25%, mengingat tanaman HTI hanya boleh pada lereng di bawah 25 %. Data jenis dan sifat fisika-kimia tanah diperoleh dengan melakukan pengeboran tanah dengan bor tanah dan pembuatan profil tanah (untuk mengetahui morfologi tanah dan pengambilan contoh tanah). Setiap profil berukuran 100 cm x 150 cm x 150 cm atau sampai kedalaman batuan /bahan induk bila kedalaman tanah tidak mencapai 150 cm.

Ada dua macam contoh tanah yang diambil yaitu (a) contoh tanah tak terusik untuk pengukuran parameter bulk density, contoh tanah im diambil dengan alat ring sampler, dan (b) contoh tanah terusik untuk pengukuran parameter sifat-kimia tanah lainnya, diambil menggunakan bor tanah dan alat

lainnya. Contoh tanah diambil pada

kedalaman 20-60 cm. Contoh tanah itu kemudian dianalisis di laboratorium tanah.

Parameter kesuburan tanah yang dianalisis, seperti sifat fisika tanah adalah (a) berat isi (bulk

density), (b) particle density, (c)

tekstur, (d) struktur, (e) konsistensi, (g) kedalaman efektif dan (h) porositas. Struktur dan konsistensi tanah diamati langsung di lapangan. Parameter sifat

kimia meliputi : (a) basa-basa tukar (K, Na, Ca, Mg), (b) pH (pH H2O dan

pH H2O2), (c) Kapasitas Tukar Kation,

(d) Kejenuhan Basa, (e) P2O5 (HCI 25

%), (f) K2O (HCl 25 %) dan (g)

C-Organik.

Parameter dan Metode analisis data Metode analisis contoh tanah di lakukan di laboratorium ilmu tanah, parameter dan metode analisis contoh tanah dan analisi kesuburan tanah menggunakan Pusat Penelitian Tanah Bogor, 1983.

(3)

Tabel 1. Parameter dan Metode Analisisnya

No. Parameter Satuan Metode Analisis

Sifat Fisika Tanah

1. Tekstur % fraksi Metode Pipet

2. Berat isi (bulk density) g/cm3 Gravimetri, Ring Sampler, Neraca elektrik

3. Struktur - Pengamatan/pengukuran langsung di

lapangan

4. Konsistensi - Pengamatan /pengukuran langsung dilapangan

5. Kedalaman efektif Cm Pengamatan / pengukuran langsung di lapangan

6. Kematangan Tanah - metode yang dikembangkan oleh Pons et l

Sifat Kimia Tanah

1. pH (H2O) - Electrode Glass

2. P2O5 (P-potensial) mg/100 g Ekstraksi HCI 25%

3. K2O (K-potensial) mg/100 Ekstraksi HCl 25%

4. C-organik % Walkley & Black (dikromat)

5. P-tersedia Ppm Ekstraksi Bray-I

6. Basa-basa dapat tukar (Ca, Mg, K, Na)

me/100 g Ekstraksi I N NH4OAc pH 7,0

7. Kapasitas Tukar Kation me/100 g Ekstraksi I N NH40Ac pH 7

8. Kejenuhan Basa % Perhitungan

HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Tanah

Jenis tanah yang dominan pada areal ini adalah podsolik merah kuning (30,05 %) dan kompleks podsolik merah kuning, latosol dan litosol (69,40 %). Berdasarkan penyebaran jenis tanah di dalam peta tanah tersebut, sebagian besar jenis tanah kompleks podsolik merah kuning, latosol dan litosol menyebar di bagian timur sepanjang sungai Riam Kiwa dan Kusan.Ciri-ciri umum tanah tersebut diuraikan sebagai berikut :

1) Jenis tanah Podsolik Merah Kuning. Jenis tanah ini sering disebut dengan tanah kuarsa, tersusun atas horison organic dan mineral organic tipis, sedangkan kebawahnya merupakan horison tanah yang banyak mengandung lempung

(clay), berwarna merah hingga kekuningan beralih ke bahan induk silika. Tanah ini terbentuk dari batuan beku dan tufa, pada umumnya bertekstur halus, berstruktur gumpal, agregat tanahnya kurang stabil dan permeabilitas tanahnya rendah. Kandungan unsur hara umumnya juga rendah, sehingga dapat dikatakan kesuburan tanah jenis ini juga rendah, baik, secara fisik maupun kimianya.

2) Jenis tanah Latosol. Jenis tanah ini berasal dari bahan induk vulkanik, baik tufa maupun batuan beku. Ciri-ciri umumnya bertekstur lempung sampai geluh, struktur remah sampai gumpal dan konsistensi gembur. Warna tanah kemerahan

(4)

tergantung dari susunan mineralogi bahan induknya, drainase, umur dan keadaan iklimnya. Kandungan unsur hara rendah sampai sedang, sehingga sifat tanahnya secara fisik tergolong baik, namun secara kimia kurang baik.

3) Jenis tanah Litosol. Jenis tanah ini sering diartikan sebagai jenis tanah mineral dangkal tanpa perkembangan profil di atas bahan induk. Sifat tanah sangat bervariasi tergantung dari bahan induknya dan dapat dijumpai di semua daerah terutama di keruicut vulkan. Hambatan pada umumnya berupa profil tanah yang dangkal dan kurangnya air, sehingga jenis tidak memiliki harkat sebagai tanah pertanian.

Sifat Fisika Tanah Tekstur Tanah

Tekstur tanah menunjukkan perbandingan butir-butir pasir (diameter 2,00 - 0,05 mm), debu (0,005 - 0,02 mm) dan liat (<0,002 mm) di dalam tanah. Tekstur tanah adalah sifat tanah yang sangat penting yang mempengaruhi sifat kimia, fisika dan biologi tanah yang berguna bagi penetrasi akar dan kemampuan pengikatan air oleh tanah (Darmawijaya, 1980). Hasil analisis laboratorium menunjukkan kelas tekstur di wilayah studi berliat sangat halus, berliat halus dan berlempung. Tekstur tanah di lokasi studi disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Tekstur Tanah di Beberapa Rencana Lokasi HTI PT. Prima Multibuana No. Kode Sampel

Tanah

Fraksi Tanah (%)

Kelas Tekstur Pasir Debu Liat

1. T1 6,44 31,85 61,71 Liat

2. T2 11,09 16,70 72,21 Berliat sangat halus

3. T3 11,98 33,38 54,64 Berliat halus

4. T4 23,48 48,89 27,63 Berlempung

Sumber : Hasil analisis tanah di Laboratorium Tanah BALITRA Banjarbaru (2009). Keterangan :T1 = Kelerengan > 25 %, T2 = Kelerengan 16 – 25 %,

T3 = Kelerengan 8 – 15 %, T4 = Kelerengan 0 - 8 %

Berat Isi (Bulk Density)

Berat isi (bulk density = BD) menunjukkan berat tanah kering per satuan volume tanah (termasuk pori-pori tanah). Berat isi berguna untuk evaluasi terhadap kemungkinan akar menembus tanah. Pada tanah-tanah dengan berat isi yang tinggi akar tanaman tidak dapat menembus lapisan tanah tersebut. Menurut Taylor

et.al. (1996) dalam Landon (1984) nilai BD 1,46 sampai 1,60 gr.cm-3 akan menghambat pertumbuhan akar karena tanahnya memadat dan oksigen kurang tersedia sebagai akibat berkurangnya ruang/pori tanah. Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa nilai BD di Wilayah studi rendah yaitu berkisar antara 0,94 – 1,05 gr.cm-3 (Tabel 3).

(5)

Tabel 3. Beberapa Sifat Fisika Tanah Dibeberapa Lokasi Rencana HTI PT. Prima Multibuana

No. Kode Sampel Tanah

Berat Isi ( gr.cm-3)

Porositas tanah

Struktur tanah Konsistensi Tanah

1. T1 1,05 51,16 Granuler Agak Teguh

2. T2 0,94 57,66 Granuler Agak Teguh

3. T3 1,01 53,88 Granuler Gembur

4. T4 0,94 60,83 Granuler Gembur

Sumber : Hasil analisis tanah di Laboratorium Tanah BALITRA Banjarbaru (2009). Struktur Tanah

Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Satu struktur tanah disebut ped (terbentuk karena proses alami). Tabel 3. menunjukkan bahwa contoh tanah di lokasi studi umumnya granuler. Konsistensi

Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Konsistensi tanah berpengaruh terhadap tingkat kemudahan dalam pengolahan tanah. Konsistensi contoh-contoh tanah di wilayah studi adalah agak teguh sampai gembur (Tabel 3.), mengindikasikan tanah-tanah di wilayah studi tidak terlalu bermasalah dalam hal pengolahan tanah.

Porositas Tanah

Porositas tanah adalah bagian tanah yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh udara dan air), porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah dan tekstur tanah. Tanah-tanah dengan struktur granuler atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada tanah-tanah yang berstruktur massive (pejal). Porositas tanah mempengaruhi laju infiltrasi terhadap tanah.

Sifat Kimia Tanah

Sifat kimia tanah di lokasi Rencana HTI PT. Prima Multibuana berdasarkan pengamatan di lapangan dan hasil contoh tanah di laboratorium seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Sifat Kimia Tanah Lokasi Rencana HTI PT. Prima Multibuana

No. Parameter Lokasi

T1 T2 T3 T4 1. pH (H2O) 5,25 5,11 5,45 5,60 2. pH (KCl) 4,03 3,81 4,92 4,33 3. C-organik (%) 1,65 3,08 1,21 1,10 4. P2O5 1,630 0,704 2,072 2,987 5. K-dd (me/100 gr) 0,345 0,313 0,286 0,617 6. Ca-dd (me/100gr) 1,929 2,229 9,743 7,191

(6)

7. Mg-dd (me/100gr) 0,468 1,382 12,140 14,600 8. Na-dd (me/100g) 0,227 0,224 0,312 0,278 9. KTK (me/100g) 15 25 25 25 10. Al-dd (me/100g) 1,75 3,50 0,00 0,00 11. KB (%) 19,80 16,60 89,92 90,76 12. Kej. Al (%) 11,67 14,00 0,00 0,00

Sumber : Hasil analisis tanah di Laboratorium Tanah BALITRA Banjarbaru (2009). Reaksi Tanah

Reaksi tanah adalah parameter tanah yang dikendalikan kuat oleh sifat-sifat elektrokimia koloid-koloid tanah. Istilah ini menunjukkan pada kemasaman dan kebasaan tanah, yang derajatnya ditentukan oleh kadar ion hidrogen dalam larutan tanah. Reaksi tanah (nilai pH) dapat berpengaruh terhadap penyediaan hara untuk tanaman. Contoh tanah yang diambil di wilayah studi memiliki harkat reaksi tanah masam sampai agak masam, dengan nilai pH berkisar antara 5,11 – 5,60 (Tabel 4).

C-Organik

Karbon organik merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menetukan kandungan bahan organik di tanah. Kandungan bahan organik di tanah akan mempengaruhi beberapa sifat kimia tanah yang lain seperti pH tanah. Tingkat ketersediaan hara, dan KTK tanah. Nilai C-Organik contoh tanah pada lahan yang diperuntukan untuk izin usaha pengusahaan hasil hutan-hutan tanaman industri berkisar antara 0,53 – 0,83 (Tabel 4), dengan status C% mempunyai harkat sangat rendah yaitu di bawah 1,00 %.

Nitrogen

Nitrogen merupakan unsur hara yang paling sering berada dalam keadaan defisiensi untuk tanaman, dan

merupakan unsur hara makro keempat yang terpenting setelah karbon, hidrogen dan oksigen. Kandungan nitrogen contoh tanah pada lokasi studi berkisar antara 0,084 – 0,140 % (Tabel 4), dengan harkat hara nitogen dari sangat rendah sampai rendah.

Kandungan P2O5 dan K2O

Nilai P2O5 dan K2O

dipergunakan untuk menilai status kesuburan tanah menurut kriteria PPT (1983). Kandungan P2O5 contoh tanah

yang diteliti berkisar antara 0,704 mg/100g sampai 2,987 mg/100g, yang dapat dikelaskan sangat rendah. Kandungan K2O contoh tanah berkisar

antara nilai1,330 mg/100g sampai 33,012 mg/100g yang dapat dikelaskan dari sangat rendah sampai sedang. Basa-basa Tukar (K, Na, Ca, Mg)

Basa-basa/kation dapat tukar (K, Ca, Na, Mg) dalam jumlah milligram setara masing-masing kation yang berada dalam kompleks pertukaran tanah dan merupakan bentuk-bentuk kation yang dapat diserap oleh tanaman. Hasil penelitian menunjukkan, nilai Ca-tukar mempunyai kelas sangat rendah sampai sedang (2,229 – 9,743 me/100g), nilai Na-tukar mempunyai kelas sangat rendah sampai rendah (0,224- 0,312 me/100g), nilai K-tukar mempunyai kelas sangat rendah

(7)

sampai sedang (0,286 – 0,617 me/100g, dan nilai Mg-tukar mempunyai kelas sangat rendah sampai tinggi (0,468 – 14,600 me/100g).

Kapasitas Tukar Kation

Kapasitas tukar kation (KTK) menunjukkan kemampuan tanah untuk menahan kation-kation tukar dan mempertukarkan kation-kation tersebut.

Dengan demimkian dapat diperguanakan untuk petunjuk penyediaan unsur hara. Tanah dengan KTK tinggi mempunyai kemampuan tinggi dalam menyimpan unsur hara. Nilai KTK di lokasi studi berkisar dari 15 sampai 25 me/100g yang dapat dikelaskan rendah sampai tinggi (Tabel 4).

Kejenuhan Basa

Kejenuhan basa (KB) merupakan rasio antara jumlah kation-kation tukar dengan kapasitas tukar

kation (KTK). Nilai kejenuhan basa contoh tanah di lokasi studi berlisar dari nilai 16,60 % sampai 90,76 % nilai kejenuhan basa ini jika dikelaskan berkisar dari sangat rendah sampai sangat tinggi.

Status Kesuburan Tanah

Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah dalam menyediakan unsur hara dalam kondisi cukup dan seimbang tanpa adanya bahan meracun yang ditunjang tata air dan udara sangat mendukung bagi pertumbuhan tanaman. Berdasarkan kriteria kesuburan tanah pusat penelitian tanah (1983) dengan parameter-paremeter kunci kesuburan tanah (C-organik, P2O5, K2O, KTK dan

Kejenuhan basa), status kesuburan pada wilayah studi berkisar dari rendah sampai sedang (Tabel 5).

Tabel 5. Status Kesuburan Tanah dibeberapa Lokasi Rencana HTI PT. Prima Multibuana

No. Kode Contoh Tanah C-Organik P2O5 K-Total KTK KB Status Kesuburan 1. T1 R SR R R SR Rendah 2. T2 S SR R T SR Rendah 3. T3 R SR R T S Rendah 4. T4 R SR R T T Rendah

Sumber : Hasil analisis tanah di Laboratorium Tanah BALITRA Banjarbaru (2009). KESIMPULAN

Jenis tanah dodominasi oleh jenis Komplek podsolik merah kuning, latosol-litosol, sifat fisik tanah pada lokasi tapak dengan tekstur berliat sangat halus, berliat halus dan

berlempung, berat isi rendah struktur granuler konsistensi agak teguh sampai gembur. Sifat kimia tanah pada lokasi dengan pH masam sampai agak masam, C organic rendah, P total

(8)

rendah dan K total rendah sampai sedang, basa tukar umumnya rendah dengan kejenuhan basa dari sangat rendah sampai tinggi. Status

Kesuburan tanah pada lokasi tapak mempunyai status rendah.

DAFTAR PUSTAKA Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan

Air. IPB, Bogor.

Buckman H.O dan Brady N.C. 1969. The Nature and Properties of Soils. The Macmillan Company. New York Terjemahan Soegiman. 1982. Ilmu Tanah. Bhratara Karya Aksara. Jakarta. Hairiah, K. 1992. Aluminium Tolerance

of Mucuna A Tropical Leguminous Cover Crop. Doctoral Thesis RUG, Netherland. 152p.5BN90-9005501-0

Hairiah, K. 2000. Diagnosis Faktor Penghambat Perakaran pada

Ultisol Di Lampung Utara. Jurnal Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya . Malang. Hardjowigeno. 1985. Ilmu Tanah.

Akademika Pressindo. Jakarta Hardjowigeno. 1993. Klasifikasi Tanah

dan Pedogenesa. Akademika Pressindo. Jakarta

Lal, R and D.J. Greenland. 1979. Soil Physic Properties and Crop Production in The Tropic. John Willey and sons, Itd, New York. Rosmarkam, A dan Yuwono N.W. Ilmu

Kesuburan Tanah. Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1. Parameter dan Metode Analisisnya
Tabel 3. Beberapa Sifat Fisika Tanah Dibeberapa Lokasi Rencana HTI  PT. Prima  Multibuana
Tabel 5.  Status Kesuburan Tanah dibeberapa Lokasi Rencana HTI PT. Prima  Multibuana

Referensi

Dokumen terkait

Langkah penyelesaian bagi setiap soalan dalam papan cerita tersebut dirangka berdasarkan strategi penyelesaian masalah (Marlina et al., 2014) Strategi penyelesaian

dari dari kendala tersebut adalah tidak adanya buku pegangan guru dan siswa, sehingga dalam pembelajaran akuntansi sendiri guru masih mencari materi dari internet,

Dari hasil penelitian yang saya lakukan dibagian Enrobing coklat, maka saya menentukan pokok permasalahan yaitu, “ MENANGGULANGI KELEBIHAN PEMAKAIAN COKLAT PADA

Picture is categorized as one of aids in language teaching. 23 Picture is drawings, photographs, posters, slides, cartoons, magazines advertisements, diagrams, graphs,

Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis di atas bahwa dengan menggunakan rasio keuangan kinerja terbaik Bank Muamalat dicapai di tahun 2010 dilihat dari

Siang Juragan, Alhamdulillah Hari ini Sastra Blog Bisa Update Postinggan tentang Cara Menghilangkan Blacklist SMADAV 8.9.1 + Key Pro yang pastinya udah ditunggu-tunggu oleh

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus berpengaruh signifikan terhadap

Hopefully, This paper could help the readers to expand their knowledge about Calculus especially about Derivative.. Tondano, 14 th