• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. PADI

 Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2014 sebesar 1.022.054 ton Gabah Kering Giling (GKG), turun sebesar 9.310 ton (-0,90 persen) dibandingkan produksi padi tahun 2013 yang mencapai 1.031.364 ton. Penurunan produksi padi tahun 2014 disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 4.713 hektar (-2,10 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 0,56 kuintal/hektar 1,22 persen).

 Angka Ramalan I (ARAM I) produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2015 diperkirakan sebesar 1.063.382 ton GKG, naik sebesar 41.328 ton (4,04 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2014. Peningkatan produksi tahun 2015 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan luas panen sebesar 2.506 hektar (1,14 persen) dan produktivitas sebesar 1,33 kuintal/hektar (2,86 persen).

 Secara Nasional produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2014 mempunyai kontribusi sebesar 1,44 persen dari total produksi padi nasional sebesar 70,85 juta ton GKG, dan pada tahun 2015 kontribusi tersebut diperkirakan turun menjadi 1,41 persen dari total produksi nasional yang mencapai 75,55 juta ton GKG.

B. JAGUNG

 ATAP 2014 produksi jagung sebesar 170.203 ton pipilan kering, naik sebesar 30.937 ton (22,21 persen) dibanding produksi tahun 2013 yang mencapai 139.266 ton. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kenaikan luas panen sebesar 7.473 ha (21,87 persen), dan produktivitas meningkat sebesar 0,12 ku/ha (0,29 persen). ARAM I produksi jagung tahun 2015 diperkirakan sebesar 142.132 ton pipilan kering, turun sebesar 28.071 ton (-16,49 persen) dibanding produksi tahun 2014. Penurunan tersebut diperkirakan disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 6.598 ha (-15,84 persen), dan produktivitas diperkirakan turun sebesar 0,32 ku/ha (-0,78 persen).

C. KEDELAI

 ATAP 2014 produksi kedelai sebesar 16.399 ton biji kering, naik sebesar 3.745 ton (29,60 persen) dibanding produksi tahun 2013 sebesar 12.654 ton. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 2.496 ha (32,66 persen) dan sedangkan produktivitas turun sebesar 0,38 ku/ha (-2,32 persen). ARAM I produksi kedelai tahun 2015 diperkirakan sebesar 16.475 ton biji kering, naik sebesar 75,80 ton (0,46 persen) dibanding produksi tahun 2014. Kenaikan tersebut diperkirakan disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 0,83 ku/ha (5,16 persen), sedangkan luas panen turun sebesar 450 ha (-4,44 persen).

No. 40/07/72/Th.XVIII, 1 Juli 2015

PERKEMBANGANPRODUKSIPADIDANPALAWIJA

(2)

A. Produksi Padi

Berdasarkan hasil penghitungan Angka Tetap (ATAP), produksi padi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2014 sebesar 1.022.054 ton Gabah Kering Giling (GKG), turun sebesar 9.310 ton (-0,90 persen) dibandingkan produksi padi tahun 2013 yang mencapai 1.031.364 ton. Penurunan produksi padi tahun 2014 disebabkan oleh penurunan luas panen turun sebesar 4.713 hektar (-2,10 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 0,56 kuintal/hektar (1,22 persen).

Gambar 1. Perbandingan Produksi Padi di Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 -2015

Penurunan produksi padi apabila kita perhatikan menurut jenisnya, tampak bahwa meskipun secara persentase penurunan produksi padi ladang jauh lebih tinggi dari padi sawah, namun penurunan produksi padi lebih banyak dipengaruhi oleh penurunan absolut pada komoditi padi sawah yang produksinya jauh lebih besar dibanding padi ladang (Tabel 1). Penurunan produksi padi secara umum selain disebabkan oleh banyaknya sarana pengairan (irigasi) yang mengalami kerusakan dan masih dalam proses perbaikan sehingga mengurangi luas tanam.

Penurunan angka produksi padi Sulawesi Tengah tahun 2014 tidak serta merta menyebabkan kontribusi terhadap produksi padi nasional menurun dibanding tahun 2013. Tahun 2014 dari total produksi nasional sebesar 70,85 juta ton GKG, kontribusi produksi padi Sulawesi Tengah sebesar 1,44 persen, turun sebesar 0,01 persen poin dibanding kontribusi tahun 2013 yang mencapai

Keterangan : - 2011-2014 Angka Tetap (ATAP)

(3)

Tabel 1. Perkembangan Produksi Padi di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 – 2015

Uraian

2011 2012 2013 2014 2015 Perkembangan

(ATAP) (ATAP) (ATAP) (ATAP) (ARAM I) Selama Tahun 2011-2015 (%) ’11-12 ’12-13 ’13-14 ’14-15 (1) (3) (4) (5) (6) (6) (7) (8) (9) (10) Padi Sawah - Luas Panen 215.328 221.909 217.428 213.649 213.654 3,06 -2,02 -1,74 0,89 - Produktivitas 47,52 45,33 46,50 47,11 47,11 -4,61 2,58 1,31 3,08 - Produksi 1.023.248 1.005.886 1.011.101 1.006.437 1.006.437 -1,70 0,52 -0,46 4,00 Padi Ladang - Luas Panen 6.518 7.171 6.898 5.959 6.566 10,02 -3,81 -13,61 10,19 - Produktivitas 28,45 25,7 29,38 26,21 25,41 -9,67 14,32 -10,79 -3,05 - Produksi 18.541 18.430 20.263 15.617 16.687 -0,60 9,95 -22,93 6,85 Padi (Sawah+Ladang) - Luas Panen 221.846 229.080 224.326 219.613 222.119 3,26 -2,08 -2,10 1,14 - Produktivitas 46,96 44,71 45,98 46,54 47,87 -4,79 2,84 1,22 2,86 - Produksi 1.041.789 1.024.316 1.031.364 1.022.054 1.063.382 -1,68 0,69 -0,90 4,04

Produksi padi Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2015 berdasarkan hasil penghitungan Angka Ramalan I (ARAM I) diperkirakan mencapai 1.063.382 ton GKG, naik sebesar 41.328 ton (4,04 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2014. Peningkatan produksi tahun 2015 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan luas panen sebesar 2.506 hektar (1,14 persen) dan produktivitas sebesar 1,33 kuintal/hektar (2,86 persen). Jika dilihat menurut jenisnya, produksi padi sawah menunjukan peningkatan sebesar 40.258 ton (4,00 persen), dan padi ladang naik sebesar 1.070 ton (6,85 persen).

Peningkatan produksi padi Sulawesi Tengah tahun 2015, menyebabkan kontribusi terhadap produksi padi nasional juga meningkat dibanding tahun 2014 menjadi menjadi 1,41 persen dari total produksi nasional yang mencapai 75,55 juta ton GKG. Namun demikian secara nasional posisi produksi padi Sulawesi Tengah tetap berada pada urutan ke-14.

(4)

B. Produksi Palawija

Produksi jagung tahun 2014 sebesar 170.203 ton pipilan kering, naik sebesar 30.937 ton (22,21 persen) dibanding produksi tahun 2013 yang mencapai 139.266 ton. Kenaikan tersebut disebabkan adanya kenaikan luas panen sebesar 7.473 ha (21,87 persen) dan produktivitas sebesar 0,12 ku/ha (0,29 persen). Kenaikan produksi jagung tahun 2014 terjadi pada semua subround (Subround 1-3), yang masing-masing naik sebesar 13,09 persen, 49,38 dan 9,31 persen dibanding subround yang sama tahun 2013.

Berdasarkan Angka Ramalan I (ARAM I), produksi jagung tahun 2015 diperkirakan sebesar 142.132 ton pipilan kering, turun sebesar 28.071 ton (-16,49 persen) dibanding produksi tahun 2014. Penurunan tersebut diperkirakan disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 6.598 ha (-15,84 persen), dan produktivitas diperkirakan turun sebesar 0,32 ku/ha (-0,78 persen).

Produksi kedelai tahun 2014 sebesar 16.399 ton biji kering, naik sebesar 3.745 ton (29,60 persen) dibanding produksi tahun 2013 sebesar 12.654 ton. Peningkatan tersebut disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 2.496 ha (32,66 persen), sedangkan produktivitas turun sebesar 0,38 ku/ha (-2,32 persen).

Tahun 2015 produksi kedelai diperkirakan 16.475 ton biji kering, naik sebesar 75,80 ton (0,46 persen) dibanding produksi tahun 2014. Kenaikan tersebut diperkirakan disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 0,83 ku/ha (5,16 persen), sedangkan luas panen turun sebesar 450 ha (-4,44 persen).

Gambar 2. Perkembangan Produksi Palawija di Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 -2015

(5)

Adapun produksi kacang tanah tahun 2014 mencapai 5.853 ton biji kering, turun sebesar 1.450 ton (-19,85 persen) dibanding produksi tahun 2013 sebesar 7.303 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 220 ha (-5,54 persen), dan produktivitas turun sebesar 2,79 ku/ha (-15,17 persen).

Tahun 2015 produksi kacang tanah diperkirakan sebesar 5.810 ton, turun 43 ton (-0,73 persen) dibanding tahun 2014. Penurunan tersebut diperkirakan disebabkan adanya penurunan produktivitas sebesar 1,04 ku/ha (-6,67persen) , sedangkan luas panen naik sebesar 240 ha (6,40 persen).

Produksi kacang hijau tahun 2014 sebesar 721 ton biji kering, menurun sebesar 118 ton (-14,06 persen) dibanding produksi tahun 2013 sebesar 839 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 170 ha (-38,44 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 0,27 ku/ha (3,25 persen).

Tahun 2015 produksi kacang hijau diperkirakan sebesar 755 ton, naik 34 ton (4,72 persen) dibanding tahun 2014. Kenaikan tersebut diperkirakan disebabkan adanya kenaikan luas panen sebesar 45 ha (5,36 persen), sedangkan produktivitas diperkirakan turun sebesar 0,05 ku/ha (-0,58 persen).

Produksi ubi kayu tahun 2014 sebesar 84.688 ton umbi basah berkulit, turun sebesar 16.262 ton (-16,11 persen) dibanding produksi tahun 2013 sebesar 100.950 ton. Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya luas panen sebesar 770 ha (-15,90 persen), dan produktivitas sebesar 0,53 ku/ha (- 0,25 persen).

Tahun 2015 produksi ubi kayu diperkirakan sebesar 58,835 ton, turun 25.853 ton (-30,53 persen) dibanding tahun 2014. Penurunan tersebut diperkirakan disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 1.360 ha (-33,38 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 8,92 ku/ha (4,29 persen).

Produksi ubi jalar tahun 2014 sebesar 20.452 ton umbi basah berkulit, turun 1.098 ton (-5,10 persen) dibanding produksi tahun 2013 sebesar 21.550 ton. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan luas panen sebesar 169 ha (-8,45 persen), sedangkan produktivitas naik sebesar 3,94 ku/ha (3,66 persen).

Tahun 2015 produksi ubi jalar diperkirakan sebesar 22.049 ton, naik 1.597 ton (7,81 persen) dibanding tahun 2014. Peningkatan tersebut diperkirakan disebabkan adanya peningkatan luas panen sebesar 151 ha (8,24 persen), sedangkan produktivitas turun sebesar 0,45 ku/ha (-0,40 persen).

(6)

Tabel 2. Perkembangan Produksi Palawija di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011 – 2015

Uraian

2011 2012 2013 2014 2015 Perkembangan

(ATAP) (ATAP) (ATAP) (ATAP) (ARAM I) Selama Tahun 2011-2015 (%)

’11-12 ’12-13 ’13-14 ’14-15 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Jagung - Luas Panen 41.218 37.418 34.174 41.647 35.049 -9,22 -8,67 21,87 -15,84 - Produktivitas 39,26 37,86 40,75 40,87 40,55 -3,57 7,63 0,29 -0,78 - Produksi 161.810 141.649 139.266 170.203 142.132 -12,46 -1,68 22,21 -16,49 Kedelai - Luas Panen 4.632 5.621 7.642 10.138 9.688 21,35 35,95 32,66 -4,44 - Produktivitas 14,9 14,59 16,56 16,18 17,01 -2,08 13,50 -2,32 5,16 - Produksi 6.900 8.202 12.654 16.399 16.475 18,87 54,28 29,60 0,46 Kacang Tanah - Luas Panen 6.362 6.135 3.971 3.751 3.991 -3,57 -35,28 -5,54 6,40 - Produktivitas 16,52 15,44 18,39 15,6 14,56 -6,54 19,11 -15,17 -6,67 - Produksi 10.513 9.471 7.303 5.853 5.810 -9,91 -22,91 -19,85 -0,73 Kacang Hijau - Luas Panen 1.577 1.639 1.009 839 884 3,93 -38,44 -16,85 5,36 - Produktivitas 8,32 8,38 8,32 8,59 8,54 0,72 -0,72 3,25 -0,58 - Produksi 1.312 1.373 839 721 755 4,65 -38,89 -14,06 4,72 Ubi Kayu - Luas Panen 4.198 4.702 4.844 4.074 2.714 12,01 3,02 -15,90 -33,38 - Produktivitas 198,04 199,15 208,40 207,87 216,78 0,56 4,64 -0,25 4,29 - Produksi 83.139 93.642 100.950 84.688 58.835 12,63 7,80 -16,11 -30,53 Ubi Jalar - Luas Panen 2.306 2.516 2.001 1.832 1.983 9,11 -20,47 -8,45 8,24 - Produktivitas 108,89 107,04 107,70 111,64 111,19 -1,7 0,62 3,66 -0,40 - Produksi 25.111 26.932 21.550 20.452 22.049 7,25 -19,98 -5,10 7,81

(7)

Lampiran Tabel

Tabel 3. Kontribusi Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang Tahun 2014 Menurut Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Padi Sawah Kabupaten/Kota Padi Ladang Kabupaten/Kota Padi (Sawah+Ladang) Produksi (Ton) Share (%) Produksi (Ton) Share (%) Produksi (Ton) Share (%) (1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Parimo 265.287 26,36 Tojo Una-una 5.341 34,20 Parimo 265.758 26,00 Banggai 179.165 17,80 Banggai 3.383 21,66 Banggai 182.549 17,86 Sigi 144.199 14,33 Sigi 1.737 11,12 Sigi 145.936 14,28 Donggala 109.696 10,90 Buol 1.366 8,75 Donggala 110.893 10,85 Poso 106.589 10,59 Donggala 1.197 7,67 Poso 107.235 10,49 Tolitoli 92.547 9,20 Morowali Utara 1.197 7,66 Tolitoli 92.547 9,06 Morowali Utara 37.888 3,76 Poso 646 4,14 Morowali Utara 39.085 3,82 Morowali 37.470 3,72 Parimo 470 3,01 Morowali 37.750 3,69 Buol 19.020 1,89 Morowali 280 1,79 Buol 20.386 1,99 Tojo Una-una 9.791 0,97 Banggai Kep. - 0,00 Tojo Una-una 15.132 1,48 Palu 2.492 0,25 Tolitoli - 0,00 Palu 2.492 0,24 Banggai Kep. 2.291 0,23 Banggai Laut - 0,00 Banggai Kep. 2.291 0,22 Banggai Laut - 0,00 Palu - 0,00 Banggai Laut - 0,00 Sulawesi Tengah 1.006.437 100,00 Sulawesi Tengah 15.617 100,00 Sulawesi Tengah 1.022.054 100,00

Tabel 4. Kontribusi Produksi Jagung, Kedelai, dan Kacang Tanah Tahun 2014 Menurut Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Jagung Kabupaten/Kota Kedelai Kabupaten/Kota Kacang Tanah Produksi

(Ton) Share (%) Produksi (Ton) Share (%) Produksi (Ton) Share (%)

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Sigi 48.372 28,42 Tojo Una-una 11.520 70,24 Banggai Kep. 1.192 20,37 Tojo Una-una 44.884 26,37 Banggai 2.714 16,55 Sigi 1.129 19,30 Parimo 21.501 12,63 Parimo 1.505 9,18 Parimo 913 15,60 Banggai 15.547 9,13 Poso 323 1,97 Banggai 845 14,44 Donggala 12.640 7,43 Donggala 126 0,77 Donggala 404 6,90 Poso 12.435 7,31 Morowali Utara 114 0,69 Poso 301 5,14 Palu 4.679 2,75 Buol 61 0,37 Palu 214 3,65 Buol 3.890 2,29 Morowali 21 0,13 Tolitoli 203 3,48 Tolitoli 2.744 1,61 Tolitoli 10 0,06 Tojo Una-una 201 3,44 Morowali Utara 1.913 1,12 Banggai Kep. 4 0,03 Morowali Utara 187 3,19 Morowali 989 0,58 Sigi 2 0,01 Buol 139 2,38 Banggai Kep. 375 0,22 Banggai Laut - 0,00 Morowali 94 1,60 Banggai Laut 233 0,14 Palu - 0,00 Banggai Laut 30 0,51 Sulawesi Tengah 170.203 100,00 Sulawesi Tengah 16.399 100,00 Sulawesi Tengah 5.853 100,00

(8)

Tabel 5. Kontribusi Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau, Ubi kayu, dan Ubi Jalar Tahun 2014

Menurut Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Kacang Hijau Kabupaten/Kota Ubi Kayu Kabupaten/Kota Ubi Jalar Produksi

(Ton) Share (%) Produksi (Ton) Share (%) Produksi (Ton) Share (%)

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Parimo 199 27,63 Poso 40.162 47,42 Parimo 5.192 25,39

Banggai 174 24,11 Parimo 9.084 10,73 Banggai 3.562 17,42

Donggala 83 11,47 Sigi 8.025 9,48 Sigi 3.445 16,84

Sigi 77 10,69 Donggala 5.448 6,43 Poso 1.723 8,42

Tojo Una-una 72 9,93 Banggai 4.979 5,88 Tolitoli 1.467 7,17

Tolitoli 49 6,79 Banggai Kep. 3.461 4,09 Donggala 1.311 6,41

Morowali 28 3,90 Tolitoli 2.967 3,50 Banggai Kep. 929 4,54

Poso 23 3,15 Morowali 2.644 3,12 Morowali 892 4,36

Buol 10 1,32 Tojo Una-una 2.070 2,44 Tojo Una-una 790 3,86

Morowali Utara 7 0,90 Banggai Laut 2.034 2,40 Morowali Utara 615 3,01

Banggai Laut 1 0,10 Morowali Utara 1.930 2,28 Palu 217 1,06

Banggai Kep. 0 0,00 Palu 1.442 1,70 Banggai Laut 193 0,94

Palu 0 0,00 Buol 440 0,52 Buol 116 0,57

(9)

METODE PENGHITUNGAN

ANGKA RAMALAN I PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA TAHUN 2015

Data produksi padi dan palawija tahun 2014 yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini merupakan Angka Tetap (ATAP), sedangkan data tahun 2015 adalah Angka Ramalan. Metodologi yang digunakan untuk penghitungan Angka Ramalan I (ARAM I) tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Luas Panen Subround 1 (Januari-April) 2015: angka realisasi. 2. Produktivitas Subround 1 (Januari-April) 2015: angka realisasi 3. Produksi Subround 1 (Januari-April) 2015

= Luas Panen Subround 1 X Produktivitas Subround 1 4. Luas Panen Subround 2 (Mei-Agustus) 2015:

didasarkan pada realisasi luas tanaman akhir bulan April 2015 5. Produktivitas Subround 2 (Mei-Agustus) 2015:

didasarkan pada series produktivitas Mei-Agustus tahun-tahun sebelumnya 6. Produksi Subround 2 (Mei-Agustus) 2015:

= Ramalan Luas Panen Subround 2 X Ramalan Produktivitas Subround 2 7. Ramalan Luas Panen Subround 3 (September-Desember) 2015:

didasarkan pada ramalan luas tanaman akhir bulan Agustus 2015 8. Ramalan Produktivitas Subround 3 (September-Desember) 2015:

didasarkan pada series produktivitas September-Desember tahun-tahun sebelumnya 9. Ramalan Produksi Subround 3 (September-Desember) 2015:

= Ramalan Luas Panen Subround 3 X Ramalan Produktivitas Subround 3 10. Ramalan Luas Panen Januari-Desember 2015:

= Penjumlahan luas panen Subround 1 + ramalan Subround 2 + ramalan Subround 3 11. Ramalan Produksi Januari-Desember 2015:

= Penjumlahan produksi Subround 1 + ramalan Subround 2 + ramalan Subround 3 12. Ramalan Produktivitas Januari-Desember 2015:

= Ramalan produksi Januari-Desember 2015 dibagi ramalan luas panen Januari-Desember 2015 Model yang digunakan untuk meramalkan luas panen subround 2 dan 3 adalah dengan model regresi. sedangkan produktivitas subround 2 dan 3 diramalkan dengan menggunakan persamaan trend linier atau smoothing eksponensial. tergantung pola datanya.

Gambar

Gambar 1. Perbandingan Produksi Padi di Propinsi Sulawesi Tengah  Tahun 2011 -2015
Tabel 1. Perkembangan Produksi Padi di Provinsi Sulawesi Tengah   Tahun 2011 – 2015
Gambar 2. Perkembangan Produksi Palawija di Propinsi Sulawesi Tengah  Tahun 2011 -2015
Tabel 2. Perkembangan Produksi Palawija di Provinsi Sulawesi Tengah  Tahun 2011 – 2015
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini menunjukkan bahwa adopsi IFRS di Indonesia tidak mempunyai pengaruh pada gabungan rele- vansi nilai informasi akuntansi yaitu laba bersih dan nilai buku

Sebelum dilakukan analisis perhitungan biaya terlebih dahulu dilakukan analisis tehnik terhadap ide-ide alternatif tiang pancang terpilih pada

Tujuan: Membuktikan efek bakterisidal dekok kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix) sebagai antibakteri pada Streptococcus pyogenes. Metode: Drop plate technique

Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk memutuskan keefektifan ventilasi atau

Besarnya penurunan indeks yang diterima petani pada bulan ini terutama dipicu oleh turunnya harga beberapa jenis komoditas pertanian, antara lain harga gabah turun 4,81 persen dengan

Dalam hal Perseroan terlambat menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek, maka Perseroan

80.. memiliki kemampuan bernegosiasi dengan supplier dan pelanggan, kemampuan untuk memerintah karyawan dengan tepat.. Berdasarkan hasil jawaban narasumber, maka dapat

[r]