• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PAPUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PAPUA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR PAPUA

PERATURAN GUBERNUR PAPUA

NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran : 1 (satu).

GUBERNUR PAPUA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 28 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah, perlu dibentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pemerintah Daerah Provinsi Papua; b. bahwa aparatur sipil negara di Lingkungan Pemerintah Provinsi

Papua, perlu melakukan peningkatan kompetensi dan pengembangan prestasi dalam pelayanan pemerintahan daerah secara menyeluruh dan berkesinambungan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur Papua tentang Lembaga Sertifikasi Profesi Pemerintah Daerah Provinsi Papua;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Provinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907);

2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 415) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Papua menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 6);

9. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 13 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Papua (Lembaran Daerah Provinsi Papua Tahun 2013 Nomor 13); 10.Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik

Indonesia Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pedoman Kompetensi Managerial Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 297);

11.Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pedoman Kompetensi Teknis Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 298);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PAPUA.

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Papua.

2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Papua. 3. Gubernur ialah Gubernur Papua.

4. Sekretaris Daerah, yang selanjutnya disebut SEKDA ialah Sekretaris Daerah Provinsi Papua.

5. Badan Pendidikan dan Latihan, yang selanjutnya disebut Badan Diklat adalah Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Papua.

6. Kepala Badan ialah Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Papua.

7. Lembaga Sertifikasi Profesi Pemerintah Daerah Provinsi Papua, yang selanjutnya disebut LSP Provinsi adalah Lembaga Non Struktural yang dibentuk oleh Gubernur untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja bagi aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Papua.

8. Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi dan/atau verifikasi sesuai dengan SK3APDN, SKKNI dan/atau standar internasional. 9. Sertifikat Kompetensi adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh LSP

Provinsi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja pada jenis dan jabatan tertentu.

10. Tempat Uji Kompetensi yang selanjutnya disingkat TUK adalah tempat pelaksana uji kompetensi yang memiliki sarana dan prasarana dengan kriteria setara dengan tempat kerja yang diverifikasi oleh LSP Provinsi dalam rangka memastikan penguasaan kompetensi oleh peserta uji kompetensi.

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk LSP Provinsi.

(2) LSP Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Diklat.

(3) LSP Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan unit non struktural yang berada di bawah Badan Diklat.

Pasal 3

(1) Pembentukan LSP Provinsi bertujuan untuk mewujudkan adanya desentralisasi dalam pelaksanaan sertifikasi agar proses sertifikasi dapat berjalan secara efektif dan efisien.

(2) Pelaksanaan sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk meningkatkan mutu serta pengembangan kompetensi dan karir aparatur agar tercipta profesionalisme dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

BAB .../4

(4)

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN TATA KERJA Pasal 4

(1) Susunan Organisasi LSP Provinsi terdiri dari : a. pembina;

b. pengarah;

c. penanggungjawab; d. kepala;

e. sekretariat;

f. manajer teknis; dan g. manajer mutu.

(2) Susunan Organisasi LSP Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 5 LSP Provinsi mempunyai tugas :

a. melakukan inisiasi pengembangan standar kompetensi; b. melaksanakan uji kompetensi;

c. menerbitkan sertifikat kompetensi; dan d. melakukan verifikasi tempat uji kompetensi.

Pasal 6

Pembina LSP Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, bertugas membina LSP Provinsi.

Pasal 7

Pengarah LSP Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b, bertanggung jawab atas keberlangsungan LSP Provinsi.

Pasal 8

Penanggungjawab LSP Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas :

a. melaksanakan secara keseluruhan kegiatan LSP Provinsi;

b. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas LSP Provinsi dengan semua unit kerja terkait;

c. melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan LSP Provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

d. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pengurus LSP Provinsi. Pasal .../5

(5)

Pasal 9

Kepala LSP Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas :

a. menyusun visi, misi dan tujuan LSP Provinsi;

b. menyiapkan rencana program dan anggaran LSP Provinsi; c. melaksanakan program kerja LSP Provinsi;

d. melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan LSP Provinsi; dan

e. memberikan laporan dan pertanggungjawaban LSP Provinsi kepada Pengarah. Pasal 10

Sekretariat LSP Provinsi sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1) huruf e, mempunyai tugas :

a. memfasilitasi unsur-unsur organisasi LSP Provinsi guna terselenggaranya program sertifikasi;

b. melaksanakan tugas-tugas ketatausahaan organisasi LSP Provinsi; c. melaksanakan kegiatan administrasi;

d. menyiapkan dokumentasi uji kompetensi;

e. mendokumentasikan berkas hasil uji kompetensi; f. melaksanakan regristrasi piagam sertifikasi; dan

g. melaksanakan tugas lainnya yang berkaitan dengan kegiatan LSP Provinsi. Pasal 11

Manajer Teknis Sertifikasi LSP Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f, mempunyai tugas :

a. memfasilitasi penyusunan materi uji kompetensi; b. melaksanakan kegiatan uji kompetensi;

c. melaksanakan verifikasi TUK; dan d. mengusulkan skema sertifikasi.

Pasal 12

Manager Mutu LSP Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g, mempunyai tugas :

a. mengembangkan sistem manajemen mutu sesuai dengan regulasi, standar dan pedoman yang berlaku; dan

b. melakukan audit internal dan kaji ulang manajemen. Pasal 13

LSP Provinsi dalam pelaksanaan tugas menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi di lingkup organisasi maupun dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait lainnya.

(6)

BAB IV PENDANAAN

Pasal 14

Pendanaan LSP Provinsi bersumber dari APBD Provinsi Papua dan sumber lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB V

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15

(1) Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan LSP Provinsi.

(2) LSP Provinsi secara teknis dibina oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 16

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Papua.

Ditetapkan di Jayapura

pada tanggal 21 September 2015

GUBERNUR PAPUA, CAP/TTD

LUKAS ENEMBE, SIP, MH Diundangkan di Jayapura

pada tanggal 22 September 2015 Sekretaris Daerah Provinsi Papua CAP/TTD

T.E.A. HERY DOSINAEN, S.IP., M.KP

BERITA DAERAH PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 NOMOR 80 Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM,

(7)

ATAS

PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 80 TAHUN 2015

TENTANG

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PAPUA

I. UMUM

Bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan diperlukam aparatur yang kompeten dan profrsional dengan program pembinaan aparatur yang berbasis kompetensi secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan.

Pelaksanaan pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua ini, didukung dengan terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi Pemerintah Daerah (LSP) Pemerintah Daerah Provinsi Papua yang akan melaksanakan tugas teknis pengembangan sistem pendidikan dan Pelatihan Provinsi Papua. Hal ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan tugas Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Papua yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 13 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah Provinsi Papua dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Papua.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas Pasal 7 Cukup jelas Pasal .../2

(8)

Pasal 8 Cukup jelas Pasal 9 Cukup jelas Pasal 10 Cukup jelas Pasal 11 Cukup jelas Pasal 12 Cukup jelas Pasal 13 Cukup jelas Pasal 14 Cukup jelas Pasal 15 Cukup jelas Pasal 16 Cukup jelas

(9)

Tanggal : 21 September 2015 STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PAPUA

PEMBINA

PENGARAH

PENANGGUNGJAWAB

KEPALA

MANAJER TEKNIS MANAJER MUTU

SEKRETARIAT

GUBERNUR PAPUA, CAP/TTD

LUKAS ENEMBE, SIP, MH

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM,

Referensi

Dokumen terkait

dan sistem Rere Penembem dengan model F.J Mock yang AMH (awal musim hujan) disesuaikan pada prakiraan BMKG dan menggunakan koefisien model terkalibrasi, memiliki

Hasil yang dicapai adalah suatu website aplikasi percetakan online dimana pelanggan bisa melakukan pemesanan melalui website tanpa datang ke lokasi percetakan, pelanggan

Dalam hal suatu bidang tanah adat setelah dilakukan pendataan dan pengecekan data fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (2) ternyata telah diterbitkan

Berdasarkan penyajian data pada tabel 9 diatas tentang perencanaan keuangan apakah sudah sesuai dengan peraturan, nampak bahwa yang menjajawab sesuai adalah sebanyak

Pari manta memiliki lima pasang insang pada bagian bawah tubuhnya yang berfungsi sebagai alat pernafasan insang juga berfungsi menyaring makanan yang masuk

Oleh sebab itu, pada skripsi ini akan dibahas penggunaan metode C5.0 dan metode CHAID, serta pemilihan model terbaiknya untuk melakukan klasifikasi terhadap pendapatan

Sejalan dengan pendapat tersebut, Akhadiah, Arsjad, Ridwan, Zulfahnur dan Mukti (1992: 34) mengemukakan”.Setiap siswa pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu,

Berbeda dengan triwulan III-2019 sumber pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pandeglang pada triwulan IV-2019 secara q to q terbesar adalah dari lapangan usaha real