• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN NGADA SEPTEMBER 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2014 SEBANYAK 16,5 RIBU ORANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN NGADA SEPTEMBER 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2014 SEBANYAK 16,5 RIBU ORANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No.01/12/Th.VII, 22 Desember 2015 1

No. 01/12/Th. VII, 22 Desember 2015

TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN NGADA SEPTEMBER 2014

JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2014 SEBANYAK 16,5 RIBU ORANG

 Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Kabupaten Ngada pada September 2014 mencapai 16,5 ribu orang (10,76 persen), turun 0,4 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2013 yang sebesar 16,9 ribu orang (11,19 persen).

 Pada September 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di Kabupaten Ngada sebesar 1,44

meningkat dibanding September2013. Demikian pula, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada

September 2014 (0,31) juga meningkat dibanding September 2013. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin menjauh dari Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin melebar.

1. Perkembangan Penduduk Miskin

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Ngada pada September 2014 sebesar 16,5 ribu orang (10,76 persen). Dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2013 yang berjumlah 16,9 ribu orang (11,19 persen), jumlah penduduk miskin berkurang 0,4 ribu orang selama setahun tersebut.

Dari Gambar 1 tampak bahwa pada September 2014, secara absolut jumlah penduduk miskin dari kabupaten sedaratan Flores terbanyak berada di Kabupaten Manggarai Timur (64,7 ribu orang), sementara jumlah penduduk miskin terkecil berada di Kabupaten Ngada (16,5 ribu orang).

Dilihat dari persentase penduduk miskin, pada September 2014 persentase penduduk miskin terbesar berada di Kabupaten Manggarai Timur, yaitu sebesar 24,01 persen, sedangkan persentase terendah berada di Kabupaten Flores Timur sebesar 7,83 persen dari total jumlah seluruh penduduk (lihat Gambar 2).

(2)

2 Berita Resmi Statistik No.01/12/Th.VII, 22 Desember 2015

Gambar I.

Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten Sedaratan Flores, September 2013 - September 2014 0 10 20 30 40 50 60 70 (.000) Sep-13 19,6 39,2 56,2 16,9 16,5 65,2 44,1 66,1 Sep-14 19,2 38,3 54,7 16,5 16,6 63,9 42,6 64,7

Flotim Sikka Ende Ngada Nage

keo

Mang

garai Mabar Matim

Sumber : BPS NTT (Diolah dari data Susenas)

Gambar 2.

Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten Sedaratan Flores, September 2013 - September 2014 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 ( %) Sep-13 8,10 12,66 21,03 11,19 12,08 20,96 18,21 24,85 Sep-14 7,83 12,27 20,37 10,76 12,02 20,22 17,20 24,01

Flotim Sikka Ende Ngada Nage

keo

Mang

garai Mabar Matim

(3)

Berita Resmi Statistik No.01/12/Th.VII, 22 Desember 2015 3 Tabel 1

Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten Sedaratan Flores 2010 – 2014 (.000) Kabupaten 2010 2011 2012 *) 2013 *) 2014 *) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Flores Timur Sikka Ende Ngada Nagekeo Manggarai Manggarai Barat Manggarai Timur 22,4 40,2 56,4 17,2 16,5 67,1 45,9 65,7 21,6 38,9 54,5 16,6 16,0 64,8 43,8 63,5 21,7 39,1 54,6 16,7 16,3 65,2 44,3 64,0 19,6 39,2 56,2 16,9 16,5 65,2 44,1 66,1 19,2 38,3 54,7 16,5 16,6 63,9 42,6 64,7 NTT 1.020,6 986,5 998,4 1.006,9 991,88

Keterangan : *) Keadaan September

Sumber : BPS NTT (Diolah dari data Susenas)

Tabel 2

Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten Sedaratan Flores 2010 – 2014 (%) Kabupaten 2010 2011 2012 *) 2013 *) 2014 *) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Flores Timur Sikka Ende Ngada Nagekeo Manggarai Manggarai Barat Manggarai Timur 9,61 13,38 21,65 12,05 12,70 22,91 20,40 25,94 9,06 12,63 20,37 11,36 12,01 21,39 19,27 24,52 9,06 12,72 20,53 11,25 12,08 21,33 18,74 24,38 8,10 12,66 21,03 11,19 12,08 20,96 18,21 24,85 7,83 12,27 20,37 10,76 12,02 20,22 17,20 24,01 NTT 21,77 20,48 20,41 20,24 19,60

Keterangan : *) Keadaan September

Sumber : BPS NTT (Diolah dari data Susenas)

(4)

4 Berita Resmi Statistik No.01/12/Th.VII, 22 Desember 2015

2. Perubahan Garis Kemiskinan

Garis kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk menentukan miskin atau tidaknya seseorang. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Dari Tabel 3 tampak bahwa Garis Kemiskinan (GK) di semua kabupaten terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada periode September 2013-September 2014, garis kemiskinan di Kabupaten Ngada naik sebesar 5,80 persen, yaitu dari Rp 248.760,- per kapita per bulan pada September 2013 menjadi Rp 263.194,- per kapita per bulan pada September 2014. Persentase kenaikan garis kemiskinan di Kabupaten Ngada ini lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan garis kemiskinan rata-rata NTT, yaitu sebesar 6,95 persen atau dari Rp 251.080,- menjadi Rp 268.536,-.

Tabel 3

Perkembangan Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten Sedaratan Flores 2010 - 2014 (Rp/Kapita/Bulan) Kabupaten 2010 2011 2012 *) 2013 *) 2014 *) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Flores Timur Sikka Ende Ngada Nagekeo Manggarai Manggarai Barat Manggarai Timur 166.416 174.946 206.926 185.050 181.479 191.176 183.070 182.641 185.817 196.081 230.086 206.842 204.579 207.904 205.756 205.486 201.162 213.233 250.191 226.815 227.049 226.613 224.694 224.394 214.010 231.250 271.888 248.760 252.083 246.366 245.425 245.077 222.207 242.968 286.028 263.194 268.750 259.244 259.004 258.623 NTT 193.298 203.607 222.507 251.080 268.536

Keterangan : *) Keadaan September

(5)

Berita Resmi Statistik No.01/12/Th.VII, 22 Desember 2015 5

4. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan

Ada dua hal lain yang juga harus diperhatikan dalam membahas soal kemiskinan, yakni kedalaman kemiskinan dan keparahan kemiskinan. Kedalaman kemiskinan menunjukkan rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap batas miskin (garis kemiskinan), sedangkan keparahan kemiskinan menunjukkan ketimpangan pengeluaran dari penduduk paling miskin, atau yang jatuh di bawah garis kemiskinan. Semakin besar nilai kedua indeks ini di sebuah wilayah mencerminkan semakin seriusnya persoalan kemiskinan di wilayah tersebut. Pada Tabel 4 terlihat bahwa Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di Kabupaten Ngada pada September 2014 (sebesar 1,44) meningkat

dibanding September 2013. Keadaan ini menandakan bahwa pada periode tersebut di Kabupaten Ngada terjadi penngkatan besarnya rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap batas miskin. Dengan kata lain, pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten Ngada, sedikit menjauh dari garis kemiskinan.

Tabel 4

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Menurut Kabupaten Sedaratan Flores

2010 - 2014 Kabupaten 2010 2011 2012 *) 2013 *) 2014 *) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Flores Timur Sikka Ende Ngada Nagekeo Manggarai Manggarai Barat Manggarai Timur 1,28 2,93 3,94 1,47 2,64 3,57 3,22 5,02 1,55 1,58 3,78 1,39 2,03 3,07 3,11 3,68 0,73 1,57 3,51 1,75 1,90 3,55 2,99 3,86 0,76 1,85 3,40 1,36 2,23 2,96 3,74 3,36 0,81 1,97 3,61 1,44 2,36 3,14 3,97 3,57 NTT 4,04 3,53 3,47 3,04 3,25

Keterangan : *) Keadaan September

Sumber : BPS NTT (Diolah dari data Susenas)

Pada Tabel 5 disajikan nilai indeks keparahan kemiskinan (P2) dari tahun 2009 hingga tahun 2013.

(6)

6 Berita Resmi Statistik No.01/12/Th.VII, 22 Desember 2015

tercatat sebesar 0,31 juga meningkat dibanding keadaan September 2013. Artinya, selama setahun terakhir tersebut ketimpangan pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten Ngada melebar.

Tabel 5

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Menurut Kabupaten Sedaratan Flores

2010 - 2014 Kabupaten 2010 2011 2012 *) 2013 *) 2014 *) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Flores Timur Sikka Ende Ngada Nagekeo Manggarai Manggarai Barat Manggarai Timur 0,25 0,38 1,08 0,29 0,88 0,85 0,83 1,40 0,41 0,33 0,97 0,30 0,52 0,72 0,73 0,81 0,10 0,31 0,86 0,40 0,49 0,86 0,71 0,88 0,11 0,42 0,83 0,28 0,55 0,64 1,15 0,68 0,12 0,48 0,95 0,31 0,63 0,73 1,31 0,77 NTT 1,14 0,91 0,91 0,69 0,79

Keterangan : *) Keadaan September

(7)

Berita Resmi Statistik No.01/12/Th.VII, 22 Desember 2015 7

1 – 31Mei 2016

MENYEDIAKAN INFORMASI UNTUK PENGEMBANGAN USAHA

DAN DAYA SAING BANGSA

LATAR BELAKANG

Sensus Ekonomi (SE) dilaksanakan setiap 10 tahun sekali, dengan

tahun berakhiran angka 6

SE2016 adalah SE yang ke – 4 (1986, 1996, dan 2006)

Sensus dilaksanakan di seluruh wilayah di NKRI, dan mencakup

semua aktivitas ekonomi (kecuali sektor pertanian) dan skala

ekonomi usaha

(8)

8 Berita Resmi Statistik No.01/12/Th.VII, 22 Desember 2015

Tujuan Umum

Mengumpulkan dan menyajikan data dasar seluruh kegiatan ekonomi, kecuali sektor

pertanian, sebagai landasan bagi penyusunan kebijakan, perencanaan, & evaluasi

pembangunan.

Tujuan Khusus

o

Memberi gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi

o

Memperoleh informasi dasar yang mencakup semua sektor ekonomi

o

Mengetahui karakteristik usaha di Indonesia

o

Mengetahui daya saing bisnis di Indonesia

Seluruh Usaha/Perusahaan non Pertanian, yang bertempat:

di lokasi tetap/permanen: Mall, Perkantoran, hotel¸ restoran, Bank,

Pabrik Motor

di lokasi tidak tetap: Kaki lima, Pasar Kaget

Usaha keliling: tukang bakso, sol sepatu

di rumah tangga: warung, pulsa telepon

Mencakup Pelaku usaha:

Pemerintah: Sekolah, Rumah Sakit, Panti Sosial

Lembaga Non Profit : Tempat Ibadah, Organisasi Sosial, Organisasi Masyarakat

Korposari/Perusahaan: Restoran, Supermarket, Hotel, Pabrik, Bank

Rumah tangga : usaha on line, sektor non formal

TUJUAN SENSUS

EKONOMI

(9)

Berita Resmi Statistik No.01/12/Th.VII, 22 Desember 2015 9

1.

PELAKU USAHA

Mengatahui posisi dan peluang usaha serta daya saing usaha.

2.

PEMERINTAH/Kementerian Lembaga/PEMDA

Sebagai landasan perencanaan dan pengambilan kebijakan serta

evaluasi kegiatan.

3.

PENELITI/AKADEMISI

Sebagai bahan penelitian ilmiah dan pengamatan bidang ekonomi.

4.

MASYARAKAT

Menerima manfaat dari kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah.

1.

Terima dengan baik

Minta tada pengenal petugas, tanyakan maksud dan tujuan pendataan SE2016.

2.

Jawab semua pertanyaan dengan baik dan jujur

agar data yang dihasilkan dapat digunakan sebagai perencanaan dan pengambilan

kebijakan, serta perencanaan investasi usaha.

MANFAAT HASIL SE

Jika Anda / usaha anda didatangi

petugas SE2016

(10)

10 Berita Resmi Statistik No.01/12/Th.VII, 22 Desember 2015

1.

Responden tidak dipungut biaya

(gratis)

2.

Kerahasiaan data dilindungi Undang-Undang No 16 Tahun 1997 tentang Statistik

3.

Tidak ada kaitannya dengan pajak

PIMPINAN KEMENTERIAN / LEMBAGA / PEMDA: menginformasikan kepada

para pengusaha/ pengelola kegiatan yang dibawah binaannya untuk menerima

petugas Sensus Ekonomi 2016 dan memberikan informasi yang dibutuhkan.

PIMPINAN PENGUSAHA:

berkenan memberitahukan pengusaha / anggota himpunan / asosiasinya untuk

menerima petugas Sensus Ekonomi 2016 dan memberikan informasi yang diperlukan

SEMUA PIHAK:

berkenan menyukseskan Sensus Ekonomi 2016 untuk menyongsong Masyarakat

Ekonomi ASEAN…

Hal Lain yang perlu diketahui

Harapan Terhadap yang

Stakeholders

SE2016

Nantikan Kedatangan Petugas Kami

di tanggal 1 – 31 Mei 2016

(11)

Berita Resmi Statistik No.01/12/Th.VII, 22 Desember 2015 11

SE2016 bukan hanya milik BPS,

tapi milik bangsa Indonesia,

Ayo dukung dan

sukseskan SE2016

(12)

12 Berita Resmi Statistik No.01/12/Th.VII, 22 Desember 2015

Informasi lebih lanjut hubungi:

Drs. Moch. Bathik Kepala BPS Kabupaten Ngada

Telp (0384)21359 Fax (0384)21359 e-mail : bps5312@mailhost.bps.go.id

website : ngadakab.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Dinamika penerimaan diri pada subjek dengan umur yang paling tua dapat narpidana wanita bergantung pada faktor yang menerima keadaan subjek dengan cepat, bahkan menjadi

Pengaruh pembelajaran daring menggunakan bahan ajar sorogan hanacaraka terhadap kemampuan menulis akasara Jawa peserta didik pada mata pelajaran bahasa Jawa SD dilakukan dengan

Maka dapat dikatakan latihan ini sangat baik sekali digunakan dalam latihan dalam permainan bola voli guna untuk meningkatkan lompat yaitu daya ledak otot tungkai dari

Namun proses dari metode latihan yang dapat memberikan stimulus lebih baik pada sistem saraf pusat, saraf sensorik hingga respon saraf motorik yang akan mengaktifkan

Dengan menggunakan analisis regresi multilinier, sebanyak 20 senyawa xanton yang sudah diketahui nilai IC50-nya digunakan sebagai senyawa fitting untuk mendapatkan

Arah daya paduan yang dihasilkan oleh konduktor yang membawa arus dalam medan magnet boleh ditentukan dengan menggunakan petua tangan kiri Fleming. Catapult field is the

Analisis komponensial adalah penguraian unsur-unsur yang membentuk makna kosakata tertentu.. dalam analisis komponensional adalah penemuan kandungan makna kata atau

Pada data penelitian diketahui ibu dengan pola asuh baik dan memiliki balita dengan status gizi normal sebanyak 33 orang dari 52 sampel yang memiliki anggota