• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432

2016-2021

(2)

DPMD Kabupaten Bandung sebagai lembaga teknis daerah Pemerintah

Kabupaten Bandung, dalam pencapaian tujuan dan sasarannya sangat

dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dari seluruh pelaku pembangunan

(stakeholders), sehingga DPMD dituntut untuk mampu memecahkan berbagai

permasalahan dan tantangan di Kabupaten Bandung dalam melayani/ memenuhi

kebutuhan serta memajukan daerah melalui peningkatan kinerja.

LAKIP Tahun 2016 yang merupakan bagian dari informasi pengukuran

kinerja dalam melaksanakan Rencana Strategis DPMD Kabupaten Bandung Tahun

2016-2021 sebagai dokumen evaluasi dalam mendapatkan umpan balik

peningkatan kinerja pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang telah

dilaksanakan oleh DPMD Kabupaten Bandung, dengan berorientasi kepada hasil

yang ingin dicapai melalui Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis.

Dalam upaya pencapaian tujuan dan sasarannya, DPMD menetapkan

beberapa kegiatan yang terhimpun menjadi sebuah program. Program dan

kegiatan ini diharapkan dapat menuntun DPMD kepada hasil-hasil yang

diinginkan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran DPMD Kabupaten

Bandung.

Pada Tahun Anggaran 2016 Program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa meliputi 4 (empat) Program Belanja Langsung Urusan

SKPD dan 4 (empat) Program untuk Belanja Langsung Urusan Wajib. Program

tersebut mengacu kepada Peraturan Pengelolaan Menteri Dalam negeri Nomor :

13 Tahun 2006 dan Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan

Perubahannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007.

Capaian kinerja DPMD di tahun 2016 dapat melebihi target yang telah

ditetapkan di awal tahun dalam perjanjian kinerja dimana untuk sasaran pertama

(3)

partisipasi amsyarakat dalam pembangunan desa dengan indikator jumlah

prosentase swadaya dalam pembangunan desa dengan target 10 % terealisasi

sebesar 30 % sehingga untuk capaian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa (DPMD) tahun 2016 dapat terealisasi sesuai target.

Untuk permasalahan yang ada di DPMD selama tahun 2016 antara lain

presentase Masyarakat yang berpartisipasi dalam pembangunan perdesaan

dinilai belum optimal, tingkat kesesuaian kualifikasi/kapasitas sumber daya

aparatur pemerintahan desa, Bumdes yang dinilai sudah mandiri dan maju relatif

sedikit dimasna Bumdes ini seharusnya mendukung dalam kemandirian desa itu

sendiri dan pengelolaan keuangan desa dinilai belum efektif dan efisien sehingga

berpengaruh terhadap pelaporan keuangan desa. Sedangkan untuk solusinya

antara lain pelaksanaan pembinaan baik di tingkat desa, kecamatan dan

kabupaten kepada kelompok masyarakat sehingga masyarakat lebih memahami

tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan perdesaan,

pelaksanaan pelatihan/Bimbingan Teknis/sosialisasi yang disesuaikan dengan

kebutuhan sumber daya aparatur pemerintaha desa, pelaksanaan pembinaan

secara berkesinambungan oleh pihak kabupaten serta dianggarkannya

penambahan modal Bumdes, serta pelaksanaan bimbingan teknis dan

pembinaan secara stimultan bagi pengelola keuangan desa sehingga pengelola

keuangan desa dapat memahami cara pembuatan dan penyajian pelaporan

keuangan desa dengan baik dan benar.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar

i

Ringkasan Eksekutif

ii

Daftar Isi

iv

Bab I Pendahuluan

1

1.1 Gambaran Umum

1.2 Maksud dan Tujuan

1

4

Bab II Perencanaan Kinerja

5

Bab III Akuntabilitas Kinerja

21

A. Capaian Kinerja Organisasi

21

B. Realisasi Anggaran

27

Bab IV Penutup

30

(5)

-KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas izinnya

penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKIP) hasil Reviu ini dapat

diselesaikan. LKIP hasil Reviu ini merupakan upaya perbaikan dalam

penyelenggaraan pelayanan publik yang mengarah pada layanan profesional dan

kompeten.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan gambaran hasil

kinerja program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa (DPMD) selama tahun Anggaran 2016.

Berdasarkan hasil kajian internal di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Bandung bahwa untuk dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini

mengalami perubahan baik dalam Renstra, Indikator Kinerja Utama dan

Perjanjian Kinerja.

Dalam penyusunan LKIP hasil Reviu ini kami sadari masih memiliki banyak

kekurangan baik dalam sistematika maupun data yang disampaikan, untuk itu

saran dan kritik membangun untuk penyempurnaan penyusunan LKIP hasil Reviu

ini kami harapkan .

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) hasil Reviu ini kami

susun, semoga bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Soreang,

Mei 2017

KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DAN DESA

KABUPATEN BANDUNG

ttd

Dra. Hj. EROS ROSWITA, M.Si

Pembina Utama Muda

NIP. 19650415 198503 2 002

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.

Dalam Penyusunannya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung tahun 2016, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Pelaksanaan penyusunan LKIP DPMD Kabupaten Bandung Tahun 2015

memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LKIP, yaitu :

1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

(7)

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

10. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan daerah Nomor 12 tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah

14. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 01 Tahun 2016 Tentang Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 15. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10 Tahun 2016 Tentang

Perubahan APBD Kabupaten Bandung Tahun 2016;

16. Peraturan Bupati no 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung

(8)

17. Peraturan Bupati Nomor 07 Tahun 2016 tentang Penjabaran APBD 2016;

18. Peraturan Bupati Nomor 45 Tahun 2016 tentang Perubahan Penjabaran APBD 2016;

19. Peraturan Bupati Bandung Nomor 47 Tahun 2016 tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka Penataan Perangkat Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

20. Peraturan Bupati Nomor 60 tahun 2016 tentang kedudukan dan susunan organisasi Dinas Daerah

21. Peraturan Bupati no 85 tahun 2016 tentang Tugas, fungsi dan tatakerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

LKIP Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2016 hasil reviu ini berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran Renstra, realisasi pencapaian indikator Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian Laporan Kinerja Instansi DPMD Kabupaten Bandung menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan instansi pemerintah oleh Kepala DPMD kepada Bupati Bandung yang disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku selanjutnya realisasi yang dilaporkan dalam LKIP ini merupakan hasil pencapaian sasaran pada tahun 2016.

Kedudukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bandung dibentuk melalui Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati no 85 tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan tatakerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dimana Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa berubah nama, nomenlaktur dan tupoksi menjadi Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa (DPMD).

(9)

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan LKIP DPMD Kabupaten Bandung Tahun 2016 adalah sebagai informasi laporan akuntabilitas kinerja DPMD yang terwujud dalam tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Tujuan penyusunan LKIP DPMD Kabupaten

Bandung Tahun 2016 adalah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan kegiatan yang dilaksanakan DPMD dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2016.

(10)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yang akan dilaksanakan oleh Instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun terntentu.

Dokumen Rencana kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator kinerja sasaran, dan rencana capaiannya; program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan indikator kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung.

Untuk mengukur sejauhmana DPMD telah mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan, maka pada masing-masing tujuan strategis dimaksud telah ditetapkan indikator kinerja dan target kinerja yang harus dicapai pada tahun 2016 yang terdiri dari :

(11)

Perjanjian Kinerja Dinas Pmberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2016 setelah perubahan :

No Tujuan Strategis Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan 1. Jumlah Desa Swasembada/cepat berkembang 2. Jumlah Desa Swakarya/Desa berkembang 2 desa 5 desa 2 Meningkatnya Partisipasi

Masyarakat dalam Pembangunan Desa

Presentase swadaya

dalam Pembangunan

Desa

10 persen

3 Meningkatnya tata kelola

pemerintahan DPMD 1. Nilai Akuntabilitas kinerja internal CC 2. Rata-rata nilai SKP .81 3. Presentase BMD dalam kondisi baik 90

(12)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan.

Sebagai instansi pemerintah yang merupakan bagian dari organisasi pemerintah kabupaten Bandung, DPMD diwajibkan untuk membuat laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang berpedoman pada Peraturan yang berlaku.

LKIP DPMD hasil Reviu tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian Kinerja DPMD yang telah dicapai maupun kegagalan pada periode/tahun tertentu.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bandung Tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian masing-masing indikator tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

URAIAN TARGET REALISASI %

1

Meningkatnya

Pemberdayaan

Masyarakat

-

Jumlah Desa

Swasembada/cepat

berkembang

1 desa 2 desa 200

(13)

Partisipasi

Masyarakat dalam

Pembangunan

Desa

dalam Pembangunan

Desa

Dalam tabel diatas realisasi capaian kinerja untuk tahun 2016 melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya, hal ini didukung berbagai faktor antara lain semakin besarnya bantuan yang diterima desa yang diperuntukkan bagi pembangunan desa baik infrastruktur maupun pemberdayaan perekonomian desa. Selain itu melalui sosialisasi dan Bimtek yang dilaksanakan DPMD sedikit banyak meningkatkan sumber daya aparatur desa, sehingga perkembangan pembangunan di wilayah desa cukup dapat dirasakan.

Sehubungan dengan penggantian nama Badan Pemberdayaan

masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) menjadi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) tidak merubah sasaran dan indikator serta target yang akan dicapai dan telah ditetapkan sebelumnya, karena masih dalam bidang dan urusan sejenis.

Tabel 3.2

(14)
(15)

Dari tabel 3.2 diperoleh hasil untuk presentasi realisasi capaian

kinerja untuk Tahun 2016 melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Keberhasilan pencapaian ini didukung oleh berbagai faktor pendukung, selain

sumber daya aparatur desa yang semakin membaik melalui sosialisasi dan

bimbingan teknis juga didukung dengan semakin besarnya bantuan keuangan

yang diterima desa baik yang bersumber dari APBN maupun APBD.

Pelaksanaan program bantuan khusus keuangan juga cukup memberikan

dorongan yang cukup signifikan dalam program

pembangunan dan

pengembangan desa. Penyusunan LKIP tahun 2016 merupakan bentuk

pertanggungjawaban RPJM tahap kesatu sehingga untuk tahun pembanding

masih digunakan tahun sebelumnya (2015) karena RPJMD dan Renstra

Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 masih merupakan kelanjutan dari

periode sebelumnya, dan untuk program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa (DPMD) juga merupakan kelanjutan Program dan

Kegiatan Badan Pemberdayaan masyarakat dan Desa (BPMPD).

Tabel 3.3

Capaian realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah Renstra

No Sasaran Indikator Kinerja JangkaTarget

Menengah Realisasi Capaian tahun 2016 1 Meningkatnya Pemberdayaan Masayarakat Perdesaan Jumlah Desa Swasembada/cepat berkembang 10 desa 20 %

Jumlah Desa Swakarya/desa berkembang 25 desa 16 % 2 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan Desa

Jumlah swadaya dalam Pembangunan Desa

(16)

Tabel 3.4

Perbadingan capaian realisasi kinerja dengan tahun sebelumnya No Sasaran Indikator Kinerja Capaian TahunRealisasi

2015 Realisasi Capaian tahun 2016 1 Meningkatnya Pemberdayaan Masayarakat Perdesaan Jumlah Desa Swasembada/cepat berkembang 2 desa 2 Desa Jumlah Desa Swakarya/desa berkembang 4 desa 4 Desa 2 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan Desa Jumlah swadaya dalam Pembangunan Desa 20 % 30 %

Analisis pencapaian kinerja sasaran merupakan tingkat pencapaian

target dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan dalam dokumen

rencana kerja. Pengukuran pencapaian tingkat sasaran didasarkan pada data

hasil pengukuran kinerja kegiatan.

Tabel 3.3 menggambarkan tingkat

pencapaian target yang di tetapkan Dinas Pemberdayaan masyarakat dan

Desa (DPMD) sebelumnya.

(17)

Tabel 3.5

Analisa capaian kinerja sasaran

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD)

No Sasaran Indikator Kinerja Analisa Penyebab keberhasilan/k egagalan capaian kinerja Analisa efisiensi penggunaan Sumber Daya Analisa program /kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja 1 Meningkatnya Pemberdayaa n Masayarakat Perdesaan Jumlah Desa Swasembada/ cepat berkembang Peningkatan koordinasi dan komitmen yang jelas di lingkungan internal DPMD dan eksternal (Desa dan kecamatan se Kabupaten Bandung) menjadi salah satu pendorong pencapaian target capaian kinerja selain adanya dukungan dan partsipasi masyarakat juga adanya dukungan anggaran. Meski kuantitas personil belum mencukupi, dukungan sumber daya berupa kemampuan personil yang ada cukup memberi dorongan keberhasilan pencapaian target kinerja. Peningkatan sumberdaya aparatur desa melalui beberapa sosialisasi dan Bimtek yang dilaksanakan DPMD juga sedikit banyak memberikan pengaruh yang cukup dalam keberhasilan pencapaian target kinerja. Keberhasilan Pencapaian Indikator Kinerja Jumlah Desa Seasembada/Cepa t Berkembang dan Jumlah Desa Swakarya/Desa Berkembang ditunjang oleh pelaksanaan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, Program Pengembangan lembaga Ekonomi Pedesaan, dan Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Jumlah Desa Swakarya/des a berkembang 2 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan Desa Jumlah swadaya dalam Pembangunan Desa Dengan adanya Peningkatan Bantuan Keuangan kepada Desa dan komitmen yang Meski Sumberdaya dinilai belum mencukupi namun dengan penggunaan Keberhasilan Pencapaian Indikator Kinerja Jumlah swadaya dalam Pembangunan Desaditunjang oleh

(18)

tinggi dari semua stackhollder menjadi salah satu stimulus terhadap meningkatnya swadaya masyarakat dalam pembangunan Desa sumberdaya secara maksimal dapat mendorong keberhasilan pencapaian target kinerja secara optimal. Dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat baik melalui musrembang Tk. Desa. Tk. Kecamatan dan Tk. Kabupaten maka masyarakat akan lebih memahami pelaksanaan pembangunan yang dilkasanakan di Desa, sehingga dapat mendorong masyarakat ikut serta berpartisipasi dalam pembanguan Desa. pelaksanaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa.

(19)

Berdasarkan hasil kajian internal di lingkungan pemerintah daerah

Kabupaten Bandung bahwa untuk dokumen perencanaan di Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mengalami perubahan baik di dalam

Tujuan, Sasaran dan Indikator sebagai berikut :

Sebelum Perubahan

TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET Meningkatknya partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan wilayah Meningkatnya pemberdayaan masyarakat perdesaan Jumlah Desa Swasembada / Cepat Berkembang 1 Jumlah Desa Swakarya / Desa Berkembang 1 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa Presentase swadaya dalam pembangunan desa 10% Setelah Perubahan

TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET Meningkatnya partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan wilayah Meningkatnya pemberdayaan masyarakat perdesaan Jumlah Desa Swasembada / Cepat Berkembang 2 Jumlah Desa Swakarya / Desa Berkembang 5 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa Presentase swadaya dalam pembangunan desa 10% Meningkatnya Kapasitas dan Kapabilitas Internal Meningkatnya tata kelola pemerintahan Dinas PMD Nilai Akuntabilitas kinerja Internal B Rata-rata nilai SKP 81 Presentase BMD dalam kondisi baik 85

(20)

B. Realisasi Anggaran

Secara umum realisasi keuangan pada tahun 2016

Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) adalah sebagai berikut :

3. Belanja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

a. Pagu

: Rp. 9.235.798.700

b. Realisasi

: Rp. 8.618.782.636 (93.32 %)

Untuk total realisasi anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa (DPMD) pada tahun 2016 diperoleh prosentase sebesar 93.32 %.

Hal ini berarti pencapaian tingkat keberhasilan realisasi Dinas

Pemberdayaan masyarakat dan Desa (DPMD) ada di level sangat baik.

4. Belanja Penunjang Capaian Kinerja DPMD

Sedangkan

Program dan kegiatan yang menunjang capaian kinerja

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2016 adalah sebagai

berikut:

No Urusan/Program/`Kegiatan /Sub Kegiatan Alokasi Biaya (Rp) % Anggaran 2016 setelah perubahan Realisasi No BELANJA LANGSUNG I Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 4.049.913.400 3.794.536.900 93.69 Penyelenggaraan Diseminasi

Informasi bagi Masyarakat Desa

1.029.548.000 962.710.000 93.53

Peningkatan Pemberdayaan

Masyarakat melalui

Penanggulangan Kemiskinan

132.322.300 79.930.000 60.41

Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pemerintahan Desa

304.734.000 293.363.950 96.27

(21)

Untuk

prosentasi realisasi anggaran yang menjadi penunjang

capaian kinerja

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) pada

tahun 2016 sebesar 94.57 % yang berarti berada pada level sangat baik pula.

III Program Peningkatan Partisipasi

Masyarakat dalam Membangun 2.583.770.400 2.528.547.725 97.86 Pembinaan kelompok masyarakat

pembangunan desa

859.886.000 835.059.900 97.11

Peningkatan Pembangunan Desa melalui TMMD dan BSMSS

485.610.400 472.782.250 97.36

Bantuan untuk Fasilitasi BBGRM XII (Bantuan Gubernur)

100.000.000 99.999.925 100.00

Peningkatan Peran Masyarakat

melalui Bhakti Siliwangi

Manunggal Satata Sariksa

(BSMSS) (Bantuan Gubernur)

100.000.000 99.119.700 99.12

IV Program peningkatan kapasitas

aparatur pemerintah desa 1.011.371.000 901.964.825 89.18 Pelatihan aparatur pemerintah

desa dalam bidang pengelolaan keuangan daerah

315.000.000 289.047.350 91.76

Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pemerintahan desa

521.371.000 466.942.800 89.56

Pengelolaan Kekayaan Desa 175.000.000 145.974.675 83.41

Jumlah

7.850.748.700 7.424.567.95

(22)

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Sepanjang tahun 2016

ini,

beberapa keberhasilan maupun

ketidakberhasilan telah dicapai oleh DPMD Kabupaten Bandung. Beberapa

keberhasilan yang dapat dicatat antara lain adalah semakin meningkatnya

tingkat kemandirian desa melalui peningkatan penyelenggaraan pemerintahan

desa, peningkatan kualitas sumber daya aparatur pemerintahan desa,

peningkatan penguatan kelembagaan partisipasi masyarakat, peningkatan

pemberdayaan dan pengembangan sosial budaya masyarakat, pengembangan

adat istiadat/ sosial budaya masyarakat, terbentuknya komitmen dan

kepedulian masyarakat desa yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosial budaya,

mengembangnya

penguatan

kelembagaan

ekonomi

masyarakat

dan

meningkatnya pengembangan masyarakat dan kader pemberdayaan dalam

pengelolaan SDA dan TTG. Namun demikian, beberapa ketidak berhasilan

memang masih mewarnai kinerja dari DPMD Kabupaten Bandung.

Faktor utama penentu berbagai keberhasilan yang sudah dicapai

sepanjang tahun 2016 ini adalah adanya komitmen dan dukungan pimpinan,

peran serta masyarakat desa, LSM, Lembaga Organisasi Masyarakat

Perdesaan se-Kabupaten Bandung dan keseluruhan personil DPMD Kabupaten

Bandung. Selain itu, walaupun secara kuantitas sangat terbatas, dukungan

kemampuan personil yang memadai juga menjadi salah satu penentu

keberhasilan pencapaian kinerja di tahun 2016 ini.

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam usaha meningkatkan

keberdayaan masyarakat perdesaan, mengembangkan lembaga ekonomi desa,

(23)

a.

Presentase

Masyarakat

yang

berpartisipasi

dalam

pembangunan

perdesaan dinilai belum optimal

b.

Tingkat

kesesuaian

kualifikasi/kapasitas

sumber

daya

aparatur

pemerintahan desa

c.

Badan Usaha Milik Desa yang dinilai sudah maju dan mandiri relatif baru

sedikit dimana badan usaha milik desa ini seharusnya mendukung dalam

kemandirian desa itu sendiri.

d.

Pengelolaan keuanganan desa dinilai belum efektif dan efisien sehiungga

berpengaruh terhadap pelaporan keuangan desa.

e.

Masih terbatasnya SDM yang ada di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa baik jumlah personil maupun spesifikasi keahlian yang diperlukan

dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

f.

Kurangnya sarana dan prasarana pada Kantor Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa serta sarana penunjang lainnya seperti Komputer,

Notebook, Lemari Arsip/Data untuk menunjang pelaksanaan kegiatan dan

tertib administrasi.

2. Langkah Kedepan

Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja DPMD Kabupaten Bandung

pada tahun mendatang, beberapa langkah strategis yang rencananya akan

dilakukan antara lain :

a.

Pelaksanaan pembinaan baik oleh tingkat desa, kecamatan dan kabupaten

kepada kelompok masyarakat sehingga masyarakat lebih memahami

tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan perdesaan;

b.

Pelaksanaan pelatihan/Bimbingan teknis/sosialisasi yang disesuaikan

dengan kebutuhan sumber daya aparatur pemerintahan desa;

c.

Pelaksanaan pembinaan secara berkesinambungan oleh pihak Kabupaten

serta dianggarkannyapenambahan modal Badan Usaha Milik Desa;

(24)

d.

Pelaksanaan bimbingan teknis dan pembinaan secara simultan bagi

pengelola keuangan desa sehingga pengelola keuangan desa dapat

memahami cara pembuatan dan penyajian pelaporan keuangan daerah

e.

Melakukan kordinasi dan pengajuan penambahan personil yang kompeten

ke badan Kepegawaian untuk penempatan pegawai di DPMD

f.

Menyusun rencana penambahan sarana dan prasarana pada rencana

kegiatan anggaran tahun 2017.

Untuk perencanaan hasil reviu tidak di ukur Tahun 2016, baru akan di

ukur di target pada Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan perencanaan tersebut

menjadi bahan penganggaran Tahun 2018.

Demikian, penyusunan LKIP hasil reviu tahun 2016 ini kami buat

dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas, transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan serta dapat mendorong aparatur pemerintah untuk

selalu meningkatkan kinerjanya sehingga pencapaian tujuan dapat terlaksana

secara efektif dan efisien.

(25)

No. Tujuan/Sasaran Program dan Kegiatan Anggaran

Kegiatan AnggaranRealisasi Indikator Kinerja Utama(IKU) Indikator Kinerja Target 1 1 Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan ( Program Peningkatan Keberdayaan Masy. Pedesaan, Program Pengem bangan lembaga ekonomi Desa, Prog. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa) . Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan - Penyelenggaraan Diseminasi informasi bagi masyarakat Desa

- Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat melalui Penanggulangan Kemiskinan - Sosialisasi, Pembinaan dan Monitoring Kegiatan Bantuan Keuangan Khusus Perdesaan - Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pemerintahan Desa - Penyelenggaraan Pembangunan dan Demokrasi Masyarakat Perdesaan - Penunjang Bantuan Dana Desa Program Pengembangan lembaga Ekonomi Pedesaan - Pelatihan Keterampilan Manajemen Badan 4.049.913.400,- 205.693.900,- 3.794.536.900,- 199.518.500,-- Peningkatan

Kemandirian Desa Jumlah DesaSwasembada/cepat berkembang Jumlah Desa Swakarya/Desa berkembang

(26)

2 Pemerintah Desa dalam Bidang Pembangunan Kawasan Perdesaan - Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pembangunan Pengelolaan Keuangan Daerah - Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Manajemen Pemerintah Desa - Pengelolaan kekayaan Desa - Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa (Character Building) - Penataan Adminstrasi dan Supervisi Perencanaan

(27)

No. Tujuan/Sasaran Program dan Kegiatan Anggaran

Kegiatan Realisasi Anggaran Indikator Kinerja Utama(IKU) Indikator Kinerja Target 1 1 Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan ( Program Peningkatan Keberdayaan Masy. Pedesaan, Program Pengem bangan lembaga ekonomi Desa, Prog. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa) . Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan - Penyelenggaraan Diseminasi informasi bagi masyarakat Desa

- Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat melalui Penanggulangan Kemiskinan - Sosialisasi, Pembinaan dan Monitoring Kegiatan Bantuan Keuangan Khusus Perdesaan - Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pemerintahan Desa - Penyelenggaraan Pembangunan dan Demokrasi Masyarakat Perdesaan - Penunjang Bantuan Dana Desa Program Pengembangan lembaga Ekonomi Pedesaan - Pelatihan Keterampilan Manajemen Badan 4.049.913.400,- 205.693.900,- 3.794.536.900,- 199.518.500,-- Peningkatan

Kemandirian Desa Jumlah DesaSwasembada/cepat berkembang Jumlah Desa Swakarya/Desa berkembang

(28)

2 Meningkatkan Pemerintah Desa dalam Bidang Pembangunan Kawasan Perdesaan - Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pembangunan Pengelolaan Keuangan Daerah - Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Manajemen Pemerintah Desa - Pengelolaan kekayaan Desa - Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa (Character Building) - Penataan Adminstrasi dan Supervisi Perencanaan

(29)

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur, Program

Peningkatan Disiplin

Aparatur, Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur)

- Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar realisasi kinerja SKPD

- Penyusunan laporan keuangan semesteran - Penyusunan Laporan

Keuangan Akhir Tahun Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur - Pendidikan dan Pelatihan Formal Program Peningkatan Disiplin Aparatur - Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya - Pengadaan pakaian KORPRI - Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

- Penyediaan jasa surat

menyurat

- Penyediaan jasa

komunikasi, sumber daya air dan listrik

- Penyediaan jasa kebersihan kantor - Penyediaan jasa perbaikan peralatan 129.000.000,- 695.250.000,- 117.923.500,- 587.469.508,-Presentase BMD dalam kondisi baik

(30)

penggandaan - Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor - Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor - Penyediaan peralatan rumah tangga - Penyediaan bahan

bacaan dan peraturan perundang-undangan

- Penyediaan makanan

dan minuman

- Rapat-rapat koordinasi

dan konsultasi ke luar daerah

- Penyediaan tenaga

pendukung

administrasi teknis dan perkantoran

- Rapat-rapat konsultasi

dan konsultasi dalam daerah

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara hasil pemeriksaan/verifikasi kelayakan terhadap standar dan persyaratan teknis prasarana, sarana dan utilitas yang diserahkan sebagaimana dimaksud

Untuk mencapai tujuan tersebut, Osama bin Laden mulai dengan memberikan dukungan pada perjuangan penegakan hukum Islam di berbagai negara (misalnya Arab Saudi, Mesir,

Pernyataan ini berdasar pada potret pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Makassar yang mengikutsertakan

Sistem alterasi dan mineralisasi yang berkembang di daerah ini adalah epithermal sulfidasi rendah, berada pada posisi dangkal dekat dengan permukaan bumi yaitu termasuk

Pada lampiran Perjanjian Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jember Tahun 2020 dicantumkan sasaran-sasaran strategis dinas, indikator kinerja, target kinerja,

1) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini. 2) Siswa dan guru berdoa untuk mengakhiri pelajaran bahasa Jawa. 3) Guru mengucapkan salam dan siswa

Pencapaian tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran Rencana Strategis (Renstra), realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan

Dalam Laporan ini, pencapaian kinerja diukur dari pencapaian sasaran, yaitu dengan melakukan pengukuran atas indikator-indikator yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran