• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

BIOKIMIA

(Reaksi Perubahan Warna Uji Protein)

Disusun oleh:

NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034

KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat)

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Biokimia dengan judul “Reaksi Perubahan Warna Uji Protein” yang disusun oleh:

Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60300112034 Kelas : Biologi A Kelmpok : IV (empat)

Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.

Samata-Gowa, Desember 2013

Kordinator Asisten Asisten

(Ika Dian Rostika) (Nurafni Hidayah) 60300111021 60300111045

Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab

(3)

A. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengamati dan mengenal reaksi pengendapan protein.

B. Dasar Teori

Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utama. Protein ialah ikatan peptida yaitu terjadi antara atom C dari gugus –COOH dengan atom N dari gugus –NH2. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Kita memperoleh protein dari makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati (Poedjiadi, 1994).

Menurut Page (1997), Protein memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Susunan kimia yang khas yaitu setiap protein individual merupakan senyawa murni

2. Bobot molekular yang khas yaitu semua molekul dalam suatu contoh tertentu dari protein murni mempunyai bobot molekular yang sama. Karena molekulnya yang besar maka protein mudah sekali mengalami perubahan fisik ataupun aktivitas biologisnya.

3. Urutan asam amino yang khas yaitu urutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara genetik. Akan tetapi, perubahan-perubahan kecil dalam urutan asam amino dari protein tertentu.

Ada beberapa Uji pengendapan protein yang sering digunakan dalam uji kandungan protein yaitu pertama uji Pengendapan dengan Logam, pada pH di atas titik isoelektrik protein bermuatan negative, sedangkan di bawah titik isoelektrik protein bermuatan positif. Olehkarena itu untuk mengendapkan protein dengan ion logam diperlukan pH larutan di atas titik isoelektrik, sedangkan untuk pengendapan protein dengan ion negative memerlukan pH larutan di bawah titik

(4)

isoelektrik. Ion- ion positif yang dapat mengendapkan protein adalah Ag+, Ca2+, Zn2+, Hg2+,Pb2+,Cu2+,Fe2+. Sedangkan ion-ion negative yang dapat mengendapkan protein adalah ion salisilat, trikloroasetat, pikrat, tanat dan sulfosalisilat. Kedua uji Pengendapan dengan Garam, Pembentukan senyawa tak larut antara protein dengan ammonium sulfat. Apabila terdapat garam-garam anorganik dalam konsentrasi tinggi dalam larutan protein(albumin dan gelatin), maka kelarutan protein akan berkurang sehingga terjadi pengendapan protein. Teori menyebutkan bahwa sifat tersebut terjadi karena ion garam mampu mengikat air (terhidrasi) sehingga berkompetisi dengan molekul protein dalam mengikat air. Yang terakhir uji Pengendapan dengan Alkohol, protein dapat diendapkan dengan penambahan alkohol. Pelarut organic dapat merubah atau mengurangi konstanta dielektrika dari air sehingga kelarutan protein berkurang, dan karena juga alkohol berkompetisi dengan protein terhadap air (Ridwan, 1990). Menurut Lehninger (1982), Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pengendapan protein pada uji pengendapan dengan menggunakkan asam kuata yaitu :

1. Denaturasi yang merupakan konfirmasi alamiah menjadi suatu konfirmasi yang tidak menentukan dan terjadi secara reversible.

2. Viskositas adalah tahanan yang ditimbulkan oleh adanya gesekan antara molekul-molekul di dalam zat mengalir.

C. Metode Praktikum

1. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum ini adalah: Hari/tanggal : Selasa/10 Desember 2013

Waktu : 13.00-15.00 WITA

Tempat : Laboraturium Mikrobiologi Lantai II Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata-Gowa

(5)

2. Alat dan Bahan a. Alat

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu tabung reaksi, rak tabung reaksi, sikat tabung, dan pipet tetes.

b. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu larutan protein (albumin dari putih telur), asam triklorasetat, asam sulfosalisilat, asam fosfotungstat, alkohol 95%, perak nitrit 2%, tembaga sulfat 2%, ferriklorida 2%, merkuriklorida 2%, tissue, dan label.

3. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu :

a. Uji Pengendapan protein (albumin) dengan reagen Alkohol Pekat

1. Menyediakan reagen asam triklorasetat, asam sulfosalisilat, asam fosfotungstat, dan alkohol 95%.

2. Mengisi masing-masing 3 ml larutan protein (albumin) pada 4 tabung reaksi.

3. Setalah semua tabung reaksi telah di isi dengan protein (albumin) maka masing-masing ditetesi dengan reagen di atas dan mencatat berapa tetes sehingga terbentuk adanya endapan.

4. Membuat tabel pengamatan.

b. Uji Pengendapan protein (albumin) oleh garam-garam atau ion logam berat 1. Menyediakan reagen perak nitrit 2%, tembaga sulfat 2%, ferriklorida 2%,

dan merkuriklorida 2%.

2. Mengisi masing-masing 3 ml larutan protein (albumin) pada 4 tabung reaksi.

3. Setalah semua tabung reaksi telah di isi dengan protein (albumin) maka masing-masing ditetesi dengan reagen di atas dan mencatat berapa tetes sehingga terbentuk adanya endapan.

(6)

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan

a. Uji Pengendapan protein (albumin) dengan reagen Alkohol Pekat

No Nama Bahan Uji Reaksi Warna Endapan Cair

1 Asam

triklorasetat 20 tetes 10 tetes Putih, Ada endapan

2 Alkohol

95% 20 tetes 5 tetes Putih keruh, ada endapan 3 Asam

sulfosalisilat 18 tetes 17 tetes Putih, Ada endapan 4 Asam

fosfotungstat 20 tetes 15 tetes Putih keruh, ada endapan

b. Uji Pengendapan protein (albumin) oleh garam-garam atau ion logam berat

No Nama Bahan Uji Reaksi Warna Endapan Cair

1 Perak nitrit 6 tetes - Bening keruh, ada endapan

2 Tembaga sulfat 7 tetes - Biru muda, ada endapan 3 Ferriklorida 5 tetes - Kuning, ada endapan 4 Merkuriklorida 7 tetes - Putih susu, ada endapan

2. Pembahasan

1. Uji Pengendapan protein (albumin) dengan reagen Alkohol Pekat

Albumin adalah protein globular yang bersifat larut dalam air dan tidak mempunyai asam amino yang khusus. Pada pengamatan ini pemanasan putih telur (albumin) pasa suhu sekitar 600C-700C

(7)

mengakibatkan albumin membuka lipatannya dan menghasilkan sutatu endapan berupa zat putih.

Pada pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan reagen alkohol terjadi adanya reaksi terlihat dengan adanya pengendapan yang terjadi pada beberapa bahan yang diujikan. Bahan yang digunakan dalam uji ini yaitu albumin asam sulfosalisilat adalah larutan yang paling cepat mengalami penngendapan pada tetes 18 dan mencair pada tetes ke 17 dengan warna putih, lalu diikuti dengan albumin yang ditetesi alkohol mengendap setelah tetesan ke 20 dengan warma putih keruh dan mencair pada tetes ke 5, kemudian albumin yang ditetesi asam triklorasetat mengendap setelah tetesan ke 20 dengan warna putih & menncair pada tetes ke 10. Albumin yang ditetesi asam sulfosalisilat mengalami pengendapan pada tetes ke 20 dengan warna putih & mencair pada tetes ke 15.

2. Uji Pengendapan protein (albumin) oleh garam-garam atau ion logam berat Albumin dengan kasein akan mengalami pengendapan karena mengalami titik isolistrik akibat reaksi antara albumin dan kasein (basa sehingga laritan bermuatan negatif) dengan Zn mengakibatkan terjadinya denaturasi dan koagulasi. Warna keruh disebabkan karena terjadi ikatan antara Zn dengan albumin menjadi Zn proteinat, Zn dapat menjenuhkan larutan hingga pH larutan berada di atas pH isolistrik sehingga gumpalan larut kembali sehingga terjadi pengendapan. Logam berat dapat mengendapkan protein dengan cara menaikkan pH di atas titik isolistrik. Tingkat keasaman atau pH ketika terjadi keadaan isolistrik itulah yang disebut sebagai pH isolistrik (pI). Besarnya albumin untuk albumin adalah sebesar 3,5 - 4,5.

Pada pengamatan yang dilakukan terhadap semua bahan uji menunjukkan reaksi positif dengan terjadinya endapan dan adanya perubahan warna. Berarti percobaan yang dilakukan telah sesuai dengan teori. Perak nitrit mengalami pengendapan pada tetes ke 6 dan berwarna

(8)

bening keruh, tembaga sulfat mengalami pengendapan pada tetes ke 7 dan berwarna biru muda, merkuriklorida mengalami pengendapan pada tetes ke 7 dan berwarna putih susu.

E. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dalam praktikum ini yaitu pengendapan dengan menggunakan alcohol akan terjadi jika mencapai titik isolektriknya. Jika pH nya terlampau jauh dari titik isoelektriknya maka protein tidak akan mengendap. Reaksi pengendapan protein oleh garam-garam atau ion logam berat, laju pembentukan dan jumlah endapannya ditentukan oleh tetapan oleh disosiasi logam pengendapnya. Tingkat keasaman atau pH ketika terjadi keadaan isolistrik itulah yang disebut sebagai pH isolistrik (pI). Besarnya albumin untuk albumin adalah sebesar 3,5 - 4,5.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Page, D.S. Prinsip-Prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga, 1997.

Poedjiadi, Anna. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press,1994. Lehninger. Dasar-Dasar BiokimiaJilid 1. Jakarta: Erlangga, 1982.

Referensi

Dokumen terkait

Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi

Larutan NaOH yang digunakan pada uji Moore ini berfungsi sebagai penurun titik lebur, juga sampel yang mengandung gugus aldehid atau keton akan berikatan dengan gugus

 Pada uji ninhidrin, larutan putih telur, larutan kuning telur, larutan tyrosin dan larutan histidin menunjukkan hasil positif, dimana keempat sampel

Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada larutan protein yaitu ekstrak tempe, ekstrak tauge, putih telur, dan pepton mengalami perubahan warna yaitu berubah

Sedangkan untuk pisang yang ditambahkan dengan larutan asam askorbat 10% berupa larutan vitamin Cipi, UC-1000 dan perasan jeruk tidak mengalami oksidasi yakni tidak

Sedangkan pada uji endapan dari larutan albumin yang ditambahkan garam dan ammonium sulfat tersebut dengan difiltrat yang ditambahkan dengan NaOH yaitu hasil yang didapat

Fungsi pereaksi NaOH dan CuSO 4 adalah untuk membuat suasana larutan menjadi basa sehingga dihasilkan suatu senyawa kompleks berwarna ungu sebagai deteksi atau

Senyawa berwarna jingga tersebut terbentuk karena asam Senyawa berwarna jingga tersebut terbentuk karena asam amino yang direaksikan dengan HNO3 teroksidasi sehingga amino yang