• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. akan penulis teliti. Pendahuluan juga meliputi penjelaskan pemikiran penulis untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. akan penulis teliti. Pendahuluan juga meliputi penjelaskan pemikiran penulis untuk"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pengantar untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang akan penulis teliti. Pendahuluan juga meliputi penjelaskan pemikiran penulis untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan.

1.1. Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan teknologi sekarang ini penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir disetiap aspek kehidupan. Penggunaan perangkat komputer sebagai perangkat pendukung manajemen dan pengolahan data adalah sangat tepat dengan mempertimbangkan kuantitas dan kualitas data, dengan demikian penggunaan perangkat komputer dalam setiap informasi sangat mendukung sistem pengambilan keputusan, Namun, di era globalisasi sekarang ini komputer bukan digunakan hanya untuk itu saja.

Terpaan rutinitas aktivitas yang berat membuat orang seringkali merasakan penat tak terkira dan menemui tingkat titik jenuh yang tinggi akan kehidupan yang melelahkan. Melenturkan rasa penat dan jengkel akibat terpaan rutinitas aktivitas bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu diantaranya dengan bermain PC

games atau permainan komputer.

PC Games yang dikenal juga dengan computer games atau permainan

komputer menjadi sebuah permainan video yang berbasis komputer yang digunakan sebagai alat hiburan sehari-hari, dimana permainan tersebut dapat

(2)

digunakan secara individu atau dalam sebuah kelompok kecil. PC Games merupakan aplikasi yang tidak asing lagi bagi masyarakat dari segala lapisan. PC

games tidak hanya di sukai oleh anak-anak dan para kaum laki-laki saja, namun

orang dewasa baik itu pria atau wanita juga banyak yang keranjingan bermain PC

games.

Di era modernisasi seperti pada saat ini, PC games mengalami banyak perkembangan, baik dari segi piranti, konsol, grafis, ataupun storyline yang dibangun. Fungsi dari PC games sendiri sangat beragam diantaranya sebagai media hiburan dan media pembelajaran. Bila kita mencoba melihat PC games yang ada sekarang ini, maka kita dapatkan banyak sekali game dengan tipe dan variasi yang berbeda.

Beberapa game, memiliki pengembangan konsep berdasarkan fenomena tertentu. Angry Birds misalnya, memiliki karakter burung dan babi karena pada saat itu merebak wabah flu burung dan flu babi di Eropa. Pembuatan ide game berdasarkan fenomena tertentu menjadikan game memiliki daya tarik dan keunikan sendiri.

Kemunculan konflik Cicak vs Buaya yang terjadi berkali-kali menjadi hal yang menarik perhatian umum. Kasus ini menjadi berita berbagai media dan memancing reaksi masyarakat. Di media sosial Twitter, kasus ini sempat membuat

trending topic teratas atau menjadi topik yang paling banyak diperbincangkan

se-Indonesia dengan beragam bentuk tagar. Beberapa netizen lain melakukan kreasi dalam bentuk gambar lucu atau meme yang menggambarkan konflik tersebut. Tidak hanya seruan di dunia maya, sejumlah masyarakat juga ikut ramai-ramai mengunjungi gedung KPK untuk memberikan dukungan kepada KPK.

(3)

Fenomena ini menjadi inspirasi penulis untuk merancang suatu PC games yang berikaitan dengan kasus Cicak vs Buaya. Game yang akan dirancang adalah

game yang memiliki genre action endless runner dengan grafikdua dimensi (2D)

untuk desktop Windows dengan judul “Cicak Buaya Tikus” atau disingkat Ciyus. Game ini menceritakan perjuangan cicak yang harus menangkap tikus yang berkeliaran di sungai, namun sang cicak harus juga melewati berbagai serangan buaya. Tujuan yang dicari dari permainan ini adalah pengumpulan skor tertinggi selama pemain masih memiliki kesempatan bermain.

Dalam pembuatan game ini, penulis mengunakan Unity sebagai game

engine yang penulis pelajari dalam kuliah. Selain bisa diambil secara gratis, Unity

memungkinkan untuk membuat game dengan grafis 2D untuk platform Windows, melakukan scripting language, dan memiliki banyak tutorial penggunaan. Untuk membuat game ini penulis juga menggunakan CorelDRAW sebagai vector

graphics editor, dan menyiapkan kebutuhan audio dengan menggunakan Audacity.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang didapat dalam pembuatan game ini adalah:

1. Bagaimana membangun sebuah game agar mampu dijalankan di

desktop Windows?

2. Bagaimana cara membuat action endless runner game bergrafik 2D dengan menggunakan Unity?

(4)

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam membangun game ini, adalah sebagai berikut: 1. Game dibangun menggunakan gameengine Unity.

2. Game ini memiliki model grafis 2 dimensi.

3. Game yang disajikan termasuk sejenis actionendless runner game. 4. Game ini mengambil tema mengenai konflik Cicak vs Buaya.

5. Kendali dalam bermain game ini sudah ditentukan, tidak bisa diganti. Kendali permainannya adalah menggunakan pergerakkan mouse, klik kiri mouse, klik kanan mouse, serta tombol escape pada keyboard. 6. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah C#.

7. Dimainkan secara perorangan, bukan multiplayer game.

8. Game ini diarahkan untuk PCgames dengan sistem operasi Windows, sehingga tidak untuk dipergunakan oleh pengguna mobile.

1.4. Tujuan

Tujuan umum dari pembuatan game ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan program studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Widyatama dan sebagai pengalaman langsung bagi penulis agar siap menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

Sedangkan tujuan khusus pembuatan game ini adalah membangun suatu game dengan memenuhi parameter sebagai berikut:

(5)

1. Membangun game yang mampu dijalankan di komputer PC dengan Windows sebagai sistem operasinya.

2. Membangun action endless runner game dengan grafik 2D dengan menggunakan Unity.

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi akan membantu langkah-langkah penulis dalam membangun game. Metode yang penulis gunakan dibagi menjadi dua tahap, tahap pengumpulan data dan tahap pembangunan game.

1.5.1. Tahap Pengumpulan Data

Model pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

- Observasi, adalah pengumpulan data dari pengamatan terhadap suatu

proses atau objek yang terlibat dalam game, tujuannya memahami pengetahuan dari sebuah gagasan yang telah diketahui sebelumnya. - Studi pustaka, dilakukan dengan cara memperoleh data dari buku,

literatur, majalah, jurnal, atau karya tulis lainnya yang berhubungan dengan game yang dibuat atau permasalahan yang dihadapi, dengan tujuan mendukung kelengkapan informasi yang dibutuhkan.

- Wawancara, metode ini dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada pihak-pihak yang terkait sesuai dengan bidang dan ilmunya masing-masing, khususnya dalam bidang game. Dalam hal ini penulis berinteraksi melalui forum-forum game.

(6)

1.5.2. Tahap Pembangunan Game

Pengembangan game berasal dari metode pengembangan perangkat lunak, dimana game sendiri merupakan sebuah perangkat lunak yang dilengkapi elemen teks, gambar, animasi, audio, maupun dan video yang dimanipulasi secara digital. Metode yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) dengan model waterfall, yaitu proses pengembangan perangkat lunak secara berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati tahapan sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan, adalah tahapan menguraikan identifikasi

masalah dan menentukan kebutuhan game yang akan dibangun. Tahapan ini akan menghasilkandaftar requirements.

2. Desain, adalah tahapan memberikan gambaran arsitektur game. Rincian hasil desain meliputi pengembangan karakter, perumusan

gameplay, storyboard, dan perancangan modularitas.

3. Implementasi, adalah tahap membangun game menggunakan game

engine dari desain sistem yang telah dibuat sebelumnya, termasuk juga

penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman C#.

4. Pengujian, adalah tahap uji coba terhadap game yang dibangun. 5. Pemeliharaan, adalah tahap terakhir dimana game yang sudah jadi

dilakukan modifikasi untuk memperbaiki kinerja atau kelengkapan lain dalam bentuk versi yang lebih baik.

(7)

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran dari keseluruhan Tugas Akhir ini, maka penulis membuat sistematika penyusunan sebagai berikut:

- BAB I PENDAHULUAN, menjelaskan tentang latar belakang,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

- BAB II LANDASAN TEORI, membahas mengenai landasan teori

yang berkaitan dan digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

- BAB III ANALISIS SISTEM, membahas mengenai indentifikasi

masalah, mekanisme permainan, kebutuhan fungsional, dan kebutuhan nonfungsional.

- BAB IV PERANCANGAN SISTEM, membahas mengenai proses

mempersiapkan segala kebutuhan game dalam bentuk rancangan identitas game, pengembangan karakter, mekanisme gameplay,

storyboard game, dan rancangan modularitas.

- BAB V IMPLEMENTASI DAN EVALUASI, membahas penerapan

berdasarkan perancangan yang telah dibuat dan melakukan pengujian

game.

- BAB VI SIMPULAN DAN SARAN, membahas mengenai simpulan

yang didapatkan dari hasil analisis dan perancangan game serta saran-saran untuk perbaikan dan pengembangan game yang telah dibangun.

Referensi

Dokumen terkait

Kalau penyebab yang terpilih dihubungkan dengan satu atau lebih kondisi lain di dalam sertifikat oleh sebuah ketentuan di dalam klasifikasi atau di dalam catatan

Untuk memenuhi protokol kesehatan Covid-19 semua satker supaya melakukan persidangan perkara pidana dan perdata secara online berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung

Hasil eksegesis teks dari terjemahan Bahasa Ibrani dalam Kejadian 2:24 didapat hasil: Jadi orang laki-laki akan meninggalkan ayahnya yang bersama- sama dengan ibunya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kelengkapan Sarana pada salon kecantikan berdasarkan kelengkapan peralatan perawatan kulit yang dapat dipenuhi adalah 70.78%

Proses komputasi pengurutan data acak dengan metode mergesort yang dijalankan secara paralel dengan menggunakan virtual komputer dari layanan IAAS cloud dapat

Selain ekuitas merek, produsen harus merancang lingkungan pembelian dalam suatu toko dengan menentukan karakteristik fisik toko tersebut melalui pengaturan dan

dimaksud pada huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 dan Pasal 130 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa