• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU PADA LANJUT USIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU PADA LANJUT USIA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU

PADA LANJUT USIA

NASKAH PUBLIKASI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI

Disusun oleh : ANNISA ADENIKHEIR

J120121005

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

(2)

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI

Naskah Publikasi dengan Judul Pengaruh Pemberian Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia

Naskah Publikasi Ilmiah ini Telah Disetujui oleh Pembimbing Skripsi untuk di Publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan oleh: ANNISA ADENIKHEIR

J120121005

Pembimbing I Pembimbing II

Wahyuni, SST.Ft, M.Kes Agus Widodo SST.Ft, M.Fis Mengetahui,

Ka. Prodi Fisioterapi FIK UMS

(3)

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ANNISA ADENIKHEIR NIM : J120121005

Fakultas/Jurusan : Ilmu Kesehatan / S1 Fisioterapi Jenis Penelitian : Skripsi

Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Senam Tai Chi terhadap Peningkatan Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan,

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / pengalih formatkan, 3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya

serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta,

4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesunggahnya dan semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, Juni 2014 Yang Menyatakan

(4)

PENGARUH PEMBERIAN SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU PADA LANJUT USIA

ANNISA ADENIKHEIR

Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta E-mail: annisaadenikheir@ymail.com

ABSTRAK

Bertambahnya usia manusia akan diikuti perubahan bentuk jaringan otot yang menyebabkan turunnya kemampuan otot dan fungsi organ yang lain, salah satunya mempengaruhi sistem pernafasan yang mulai berkurang dalam kapasitas vital paru. Pertambahan usia seseorang mempengaruhi jaringan tubuh, dimana fungsi elastisitas jaringan paru berkurang sehingga kekuatan bernafas menjadi lebih sedikit. Oleh karena itu perlu diberikan intervensi untuk meningkat fungsi respirasi khususnya pada lansia seperti senam tai chi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian senam tai chi terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia.

Penelitian ini menggunakan metode preeksperimental dengan rancangan one

group pre-test and post-test design with control group. Jumlah sampel adalah 20

orang, terdiri dari group perlakuan sebanyak 10 orang dan group kontrol sebanyak 10 orang dengan usia 60-74 tahun. Cara pengabilan sampel adalah purposive sampling, yakni pengambilan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik analisa data yang digunakan adalah Wilcoxon Test. Dari uji analisa data tersebut menunjukan bahwa pada kelompok perlakuan dengan nilai 0.005 (P<0.05) berarti ada pengaruh senam tai chi terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia, dan pada kelompok kontrol dengan nilai 0.765 (P<0.05) berarti tidak terjadi peningkatan kapasitas vital paru pada lanjut usia.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian senam tai chi terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada lanjut usia. Senam tai chi dapat dijadikan sebagai pilihan senam untuk eningkatkan kualitas kesehatan para lanjut usia.

(5)

PENDAHULUAN

Bertambahnya usia manusia akan diikuti perubahan bentuk jaringan otot yang menyebabkan turunnya kemampuan otot dan fungsi organ yang lain, salah satunya mempengaruhi sistem pernafasan yang mulai berkurang dalam kapasitas vital paru (Sugiyanto, 1991). Peningkatan daya tahan kardiorespirasi dapat terlihat dengan mengukur VO2 max (ambilan oksigen maksimal), selain itu peningkatan daya tahan kardiorespirasi dapat terlihat dengan mengukur nilai kapasitas vital paru yang lebih mudah dan lebih praktis.

Usia berhubungan dengan proses penuaan atau bertambahnya umur. Semakin tua usia seseorang maka semakin besar kemungkinan terjadi penurunan fungsi paru. Kebutuhan zat tenaga terus meningkat sampai akhirnya menurun setelah usia 40 tahun. Pada lanjut usia fungsi elastis jaringan paru berkurang, sehingga kekuatan bernafas menjadi lemah, akibatnya volume udara pada saat pernapasan menjadi lebih sedikit (Atmaja, 2007).

Pada lansia alveoli menjadi kurang elastis dan lebih berserabut serta berisi kapiler–kapiler yang kurang berfungsi sehingga kapasitas penggunaan menurun karena kapasitas difusi paru-paru untuk oksigen tidak dapat memenuhi permintaan tubuh, daya pegas paru-paru berkurang, sehingga secara normal toraks sedikit pada posisi terkontraksi serta disertai dengan penurunan kekuatan otot rangka pada toraks dan diafragma yang akan mempengaruhi volume pernafasan seseorang (Maryam, 2008).

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang banyak memiliki manfaat. Salah satu manfaat dari berolahraga yakni dapat meningkatkan daya tahan respirasi.

(6)

Peningkatan kebutuhan udara pernafasan terjadi karena aktivitas latihan akan menyebabkan jaringan tubuh membutuhkan oksigen dari pernafasan lebih banyak (Pradini, 2011).

Salah satu kegiatan olahraga yang bisa dilakukan pada lansia adalah senam Tai Chi. Senam Tai Chi merupakan olahraga Cina yang fokus pada upaya melatih kesimbangan, kekuatan, dan kelenturan melalui gerakan lambat mengalir dikombinasikan dengan pengembangan imajinasi dan pernafasan yang dalam. Gerakan lembut mengalir dari Tai Chi dapat dijadikan program olahraga bagi orang-orang tua sebab pada gerakan Tai Chi kita dilatih untuk membiasakan bernafas dengan benar, dimana kita harus menggunakan otot dada dan mendapatkan oksigen dengan optimal (Pradini, 2011).

Tai Chi merupakan latihan aerobik dengan gerakan-gerakan halus yang relatif lambat sehingga dikategorikan sebagai latihan yang bersifat low impact velocity dan merupakan bentuk latihan yang cocok untuk lansia (Fuxing, 2001). Selain itu latihan Tai Chi dapat meningkatkan kemampuan otot untuk mengkonsumsi oksigen secara maksimal. Hal ini terjadi karena luas permukaan difusi O2 di dalam otot meningkat sehingga difusi O2 dari kapiler ke otot menjadi lebih mudah, difusi CO2 dari kapiler ke otot menjadi lebih mudah dan metabolisme aerobik pembentukan energi dalam otot menjadi lebih baik.

Melakukan senam Tai Chi secara teratur, daya tahan jantung dan paru menjadi lebih baik karena terjadi peningkatan kapasitas paru-paru akibat gerakan Tai Chi yang lembut, terus menerus, disertai dengan penarikan dan penghembusan nafas yang

(7)

panjang. Hal ini akan meningkatkan kemampuan otot-otot pernafasan, meningkatkan elastisitas rongga dada dan paru-paru, sehingga kemampuan mengembang paru-paru dan dinding dada meningkat pula.

TUJUAN

Tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian senam Tai Chi terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada lansia

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan menggunakan rancangan one group pre-test and post-test design with control group. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian senam Tai Chi terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada lansia.

Penelitian ini dilakukan di RT 02/ RW 06 Kel. Sondakan, Laweyan, Surakarta yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret sampai 20 Mei 2014. Senam tai chi ini dilakukan 3 kali seminggu yakni hari selasa, kamis dan sabtu selama 7 minggu. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, sampel yang digunakan berjumlah 10 orang.

Hipotesis sangat berhubungan dengan distribusi data yang akan diuji. Penentuan jenis uji statistik ditentukan oleh jumlah sampel yang dianalisis, bila jumlah sampel tidak mencapai 30 (<30) maka diasumsikan bahwa data berdistribusi tidak normal sehingga dilakukan uji statistik non parametrik.

(8)

Uji beda pre dan post pada kelompok digunakan untuk mengetahui hasil pada saat sebelum dan sesudah latihan. Kelompok pre dan post merupakan kelompok berpasangan, analisa data yang digunakan adalah Wilcoxon test. Uji beda pengaruh dua kelompok menggunakan Mann Whitney.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil

a. Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia

Untuk membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara senam Tai Chi terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia, digunakan uji Wilcoxon T – Test.

Tabel 4.1 Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Perlakuan Senam Tai Chi terhadap Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia

Variabel Kelompok Mean SD Z Sig

Senam Tai Chi

Pre 1.6040 0.42288

-2.810 0.005 Post 1.8181 0.42203

Sumber : Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan uji Wilcoxon T-Test, diperoleh nilai Z = -2.810 dengan nilai signifikansi 0.005 dan Z tabel 2.262, maka diperoleh nilai signifikansi <0.05 (0.005 < 0.05) dan Z hitung lebih besar Z tabel, maka ada pengaruh pemberian senam Tai Chi terhadap peningkatan kapasitas vital paru pada lanjut usia.

(9)

b. Perbedaan Pengaruh Pemberian Senam Tai Chi dengan Kelompok Kontrol Tanpa Pemberian Senam Tai Chi

Untuk membuktikan adanya perbedaan pengaruh yang signifikan antara pemberian senam Tai Chi dengan kelompok yang tidak diberikan senam Tai Chi terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia, digunakan uji Mann Whitney T-Test.

Tabel 4.2 Hasil Uji Mann Whitney antara Kelompok Pemberian Senam Tai Chi dengan Kelompok Tanpa Pemberian Senam Tai Chi terhadap Kapasitas Vital Paru pada Lanjut Usia

Selisih Post Mean SD Z Sig

Senam Tai Chi 0.2104 0.07058

-3.790 0.000 Tanpa Senam Tai Chi 0.0090 0.64606

Sumber : Data Primer Diolah, 2014

Berdasarkan hasil uji Mann Whitney T-Test, diperoleh nilai Z = -3.790 dengan nilai signifikansi 0.000, karena diperoleh nilai signifikansi <0.05 (0.000 < 0.05), maka ada pengaruh yang signifikan antara kelompok yang diberikan perlakuan Senam Tai Chi dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan sena Tai Chi terhadap kapasitas vital paru pada lanjut usia.

2. Pembahasan

Umur berhubungan erat dengan proses penuaan, semakin tua seseorang maka akan terjadi penurunan elastis paru-parunya sehingga akan berpengaruh pada hasil tes fungsi paru. Faktor umur mempengaruhi kekenyalan paru sebagaimana jaringan lain dalam tubuh.. Menurut Siswanto (1991) dalam Atmaja (2007), bahwa pertambahan usia seseorang mempengaruhi jaringan tubuh. Fungsi elastis jaringan paru berkurang,

(10)

sehingga kekuatan bernafas menjadi lemah, akibatnya volume udara pada saat pernapasan menjadi lebih sedikit.

Pada gerakan Tai Chi kita dituntut untuk melakukan olah pernafasan dengan sebaiknya, yaitu dengan pernapasan perut dengan lembut dan lambat (Fuxing, 2001). Dengan menggunakan pernapasan perut akan mengakibatkan berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, sehingga tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil dari pada tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk ke paru-paru. Semakin lambat gerakan seseorang akan berhubungan dengan pernafasan yang dijalankannya, dan dengan latihan yang tekun, lambat laun nafas akan menjadi panjang dan halus tanpa suatu usaha yang dipaksakan melainkan secara alami. Gerakan menghirup udara dalam jumlah yang banyak dan mengeluarkan secara perlahan-lahan sesuai dengan irama bisa melatih efisiensi dan frekuensi pernafasan serta membuat saluran nafas lebih fleksibel, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan fungsi paru (Pradini, 2011).

Didalam pernapasan ada peristiwa inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi merupakan proses aktif dimana kontraksi otot-otot inspirasi akan meningkatkan volume intratorakal. Tekanan intrapleura dibagian basis paru akan turun dari nilai normal, jaringan paru semakin teregang. Tekanan di dalam saluran udara menjadi sedikit lebih negatif, dan udara mengalir ke dalam paru. Pada akhir inspirasi, daya rekoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke kedudukan ekspirasi, sampai tercapai keseimbangan kembali antara daya rekoil jaringan paru dan dinding dada. Tekanan di dalam saluran udara menjadi sedikit lebih positif, dan udara mengalir meninggalkan

(11)

paru. Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume intratorakal. Namun pada awal ekspirasi, masih terdapat kontraksi ringan otot inspirasi. Kontraksi ini berfungsi sebagai pereda daya rekoil paru dan memperlambat ekspirasi. Pada inspirasi kuat, tekanan intrapleura turun, menimbulkan pengembangan jaringan paru yang lebih besar. Apabila ventilasi meningkat, derajat pengempisan jaringan paru juga ditingkatkan melalui kontraksi aktif otot-otot ekspirasi yang menurunkan volume intratorakal (Ganong, 2003).

Pada gerakan menghembuskan udara dari paru-paru yang bergantian dengan masuknya udara segar ketika menghirup akan meningkatkan kapasitas paru-paru, peregangan otot-otot yang terlibat dalam pernapasan, dan melepaskan ketegngan. Pernapasan yang lambat akan membuat tubuh rileks dan melebarkan pembuluh darah kapiler, sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Hal ini karena ketika mengambil napas dalam-dala dan menghembuskan napas sepenuhnya akan meningkatkan sirkulasi O2 dan CO2, kemudian darah yang kaya O2 banyak mengalir ke otak.

Senam tai chi terdiri dari gerakan ringan yang kontinyu dan diikuti dengan penarikan serta penghembusan nafas secara teratur Setiap gerakan pada senam Tai Chi menekankan pada pernafasan dalam pada setiap awal gerakan. Hal ini akan meningkatkan efisiensi kerja jantung. Selain itu gerakan dalam Tai Chi juga mempengaruhi kemampuan otot dalam mengkonsumsi O2 secara maksimal untuk meningkatkan suatu gerakan yang halus. Hal tersebut terjadi karena adanya proses difusi O2, karena luas permukaan O2 di dalam otot akan meningkat maka difusi O2 ke

(12)

pembuluh darah kapiler paru juga meningkat. Dengan adanya proses difusi O2 memungkinkan terjadinya peningkatan kemapuan otot-otot pernafasan, peningkatan elastisitas rongga dada dan paru, sehingga kemampuan pengembangan paru-paru meningkat (Ghafadi, 2011).

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ada peningkatan kapasitas vital paru-paru pada lanjut usia setelah diberikan senam Tai Chi. Pada penelitian ini tampak adanya peningkatan kapasitas vital ketika sebelum diberikan senam Tai Chi dan setelah diberikannya senam Tai Chi. Selisih kenaikan kapasitas vital pre dan post pada responden antara 0.14 L sampai dengan 0.35 L. Tergantung dari respon tubuh masing-masing responden.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harjanto (2006), tentang “Pengaruh Latihan Senam Sehat Indonesia Terhadap Peningkatan Kapasitas Vital Paru Bagi Wanita Usia Lanjut di Posyandu Saras Utomo Desa Mudal Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali”. Harjanto mengatakan bahwa terjadi peningkatan kapasitas vital paru wanita usia lanjut. Rata-rata kapasitas vital paru sebelum mengikuti latihan adalah sebesar 946 ml dan setelah latihan menjadi 1013,33 ml atau terjadi peningkatan sebesar 7,12 %.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Widhiacahyani (2008), tentang “Pengaruh Senam Tai Chi terhadap Peningkatan VO2maks. Pada Lansia di Panti Wreda Dharma Bhakti Surakarta” kepada lansia yang berusia 60 tahun keatas dengan

(13)

durasi 45 menit 2 kali seminggu selama 7 minggu. Didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan kapasitas VO2maks pada lansia.

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yakni ada pengaruh pemberian senam Tai Chi terhadap peningkatan kapsitas vital paru pada lanjut usia.

Saran dalam penelitian ini adalah : 1) Dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh senam Tai Chi untuk mengetahui efek senam Tai Chi secara meluas tidak hanya terhadap kapasitas vital paru saja, 2) Diharapkan para lansia tetap melakukan program senam Tai Chi meskipun waktu penelitian sudah berakhir untuk meningkatkan kualitas kesehatan para lansia, 3) Penelitian dapat dilakukan lebih lanjut dengan menggunakan responden yang lebih banyak sehingga data-data penelitian yang didapat jauh lebih valid.

DAFTAR PUSTAKA

Arum,S. 2011. Berkenalan Dengan Tai Chi. http://arumsekartaji.wordpress.com /2011/03/25/berknalan-dengan-tai-chi/

Atmaja, Surya. 2007. Identifikasi Kadar Debu di Lingkungan Kerja dan Keluhan Subyektif Pernafasan Tenaga Kerja Bagian Finish Mill. Jurnal Kesehatan

Lingkungan. Vol.3 No. 2 Januari 2007: 161 – 172.

Chan, S.P, Luk T.C, Hong, Y. 2003. Kinematic and Electromyographic of The Push Movement in Tai Chi. British Journal of Sports Medicine. 37:339-344

Donovan, Jane, Mc. N. Peter, G. 2001. Koreksi Senam yang Membahayakan. Cet 2. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Fuxing, Z. 2011. Tai Chi Chuan Exercises. Cetakan Pertama. Jakarta : Penerbit PT.Grasindo

(14)

Ganong, W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Cet 1. Jakarta : EGC

Ghafadi, M . 2011. Pengaruh Latihan Aerobic Lambat Terhadap Daya Tahan

Jantung Paru dan Komposisi Tubuh pada Lansia. Universitas Negeri

Surabaya. Surabaya

Guyton. 1994. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi ke 7. Jakarta : EGC. Hal. 149 – 166, 202 – 204

Guyton, Hall. 1996. Text Book of Medical Physiology. New York : W B Saunders Company. Page 477 – 545

Hardjana, 2000. Manfaat Senam Tera Terhadap Kebugaran Lansia. Jurnal Media

Eksakta. Vol 8, No 3. Universitas Airlangga

Herry Koesyanto dan Eram Tunggul Pawenang, 2005. Panduan Praktikum

Laboratorium Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Semarang: UPT UNNES

Press.

Irianto, K. 2012. Anatomi dan Fisiologi. Bandung : Alfabeta

Li, J.X, Hong, Y, Chan, K.M. 2001. Physiological Charecteristic and Beneficial Effect on Health. British Journal of Sport Medicine. 35:148-156

Maryam, R. Siti dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika

Nugroho, W. 2000. Keperawatan gerontik & geriatric. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Pinzon, R. 1999. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Indeks Massa Tubuh

dengan Kapasitas Vital Paru-paru Golongan Usia Muda. Buletin Penelitian

Kesehatan, 26

Potter, P.A, Ferry, A.G. 2005. Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC

Pradini, P.A. 2011. Pengaruh Latihan Senam Tai Chi Terhadap Arus Puncak

Ekspirasi pada Wanita Usia 50 Tahun Keatas. Artikel Ilmiah. Universitas

Diponegoro

Pudjiastuti, S.S, Utomo, B. 2002. Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

(15)

Stanley, Mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sugiyanto dan Sujdarwo. 1991. Perkembangan Motorik. Jakarta: Depdikbud

Sunyoto, D. Setiawan, A. 2013. Buku Ajar Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Syaifuddin. 2010. Anatomi Fisiologi. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Referensi

Dokumen terkait

Data kuantitatif pada penelitian ini adalah hasil dari pretest dan posttest berdasarkan tes kemampuan koneksi matematis dan skala disposisi matematis siswa. Di bawah

(Use your preferred text editor to create this file.) While you're at it, create a new folder called images inside the Halo Whirled folder.. Now go back to your command line tool

Untuk mengetahui proses keputusan pembelian Laptop Merek Acer pada. mahasiswa UMP, UNSOED

Pemerintah akan soling menyampaikan semua keterangan mengenai hal ini dan akan berusaha mencapai persetujuan tentang care yang paling efektip untuk mengeksploitasi

Setelah data hasil belajar berupa nilai pretest dan posttest kelas control dan kelas eksperimen diperoleh, maka dilakukan analisis statistik untuk mengetahui

Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan air minum yang memenuhi syarat untuk bahan campuran beton, tetapi air untuk campuran beton adalah air yang bila

Hendaknya guru dapat menggunakan modul pada materi yang lain. karena dapat membantu siswa

Evaluasi adalah suatu upaya sistematis untuk mengumpulkan dan memproses informasi yang menghasilkan kesimpulan tentang nilai, manfaat, serta kinerja dari lembaga pendidikan atau